PROPOSAL DISERTASI
TEGOR
NIM. P3C122001
2023
BAB I
PENDAHULUAN
bisnis, ekonomi, politik dan budaya. Ditengah gejolak ekonomi dunia yang
Indonesia sebagai negara maju dengan potensi bonus demografi dan anugerah
telah berhasil diraih oleh bangsa Indonesia dalam waktu akhir-akhir ini, dan juga
di dunia pada tahun 2030. Indonesia juga memiliki berbagai aspek potensial yang
kesejahteraan rakyat.
bangsa Indonesi bila mencermati data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, dimana
pada tahun 2018 Bank Dunia menyebutkan bahwa kualitas sumber daya indonesia
Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Sementara itu, di tahun yang
sama, Business World memaparkan bahwa peringkat daya saing sumber daya
kalah dari dua negara tetangga yaitu singapura dan malaysia yang masing-masing
berada di peringkat 13 dan 22. Oleh karena itu pilihan strategis pembangunan
dengan fokus utama pembangunan sumber daya manusia sangat tepat untuk
menjawab tantangan bagi Indonesia, mengingat Indonesia saat ini berada dalam
periode Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut sumber daya manusia
Indonesia yang terampil dan unggul agar memiliki daya saing yang tinggi
sejatinya pembangunan tidak hanya dilihat dari capaian fisik saja tetapi juga dari
sudut manusianya, hal ini sejalan dengan kriteria yang dikembangkan UNDP,
Partisipasi kerja dan lapangan kerja tercipta dari pertumbuhan ekonomi yang
2014). Mirip dengan kekayaan materi, sumber daya manusia yang berkualitas juga
merupakan aset yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi bagi individu, rumah
manusia terhadap suatu ekonomi didefinisikan sebagai sumber daya manusia yang
tidak hanya penting untuk pertumbuhan, tetapi untuk kebebasan (Lantu et al.,
sumber daya manusia. Dasar dari nilai sumber daya manusia adalah bahwa orang
yang sehat dan lebih berpendidikan dapat bekerja lebih efektif, efisien, dan
menghabiskan waktu untuk kegiatan yang lebih produktif, yang mengarah pada
daya manusia telah ditemukan lebih efektif dari pada yang lain, dan penting ketika
Menurut Azhar Mohd Harif et al., (2022), seiring dengan tingkat perubahan
lingkungan yang cepat dan meningkatnya intensitas persaingan pasar global saat
ini, maka dibutuhkan inovasi pada tingkat individu dan organisasi sebagai sumber
Sonmez Cakir, 2022). Hal ini karena banyak inovasi telah gagal bukan karena
kekurangan teknis dari organisasi, akan tetapi karena kurangnya penerimaan dan
inovatif dalam bekerja (Hoai et al., 2022). Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor
yang diduga dapat mempengaruhi perilaku kerja inovatif karyawan. Oleh karena
dan dapat meningkatkan perilaku inovatif karyawan dalam bekerja (Shin et al.,
2022). Dalam penerapan perilaku kerja inovatif, dibutuhkan semua pihak, baik
dari pimpinan maupun karyawan untuk ikut serta di dalam perencanaan dan
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi (Singh et al., 2020). Selain itu,
al., 2022). Keterlibatan karyawan untuk berperilaku inovatif dalam bekerja akan
karyawannya untuk memberikan nilai dan perilaku yang baru pada perusahaan.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Fernandes & Awamleh, 2011; Sinnicks, 2018)
inovatif karyawan.
& Kilika (2018), salah satu karakteristik yang paling penting dari kepemimpinan
organisasi yang memiliki visi yang sama dalam menciptakan rasa kolektif
organisasi. Seorang individu yang telah menaruh kepercayaan pada atasan lebih
mungkin untuk merasa bahwa dia benar-benar diberdayakan oleh pemimpin dan
terhadap faktor intrinsik tugas yang tidak dihasilkan oleh faktor ekstrinsik
(Durana et al., 2020). Motivasi instrinsik berasal dari pekerjaan itu sendiri,
untuk terlihat dalam upaya inovatif (Hermundsdottir & Aspelund, 2022). Seorang
besar yang ada dalam diri individu (Çetin & Aşkun, 2018).
perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia secara andal (Muthimi &
Kilika, 2018). Selama dua dekade terakhir, manajemen sumber daya manusia
pemberdayaan karyawan (Gemeda & Lee, 2020). Kedua hal ini berpotensi untuk
manusia, tanggung jawab tidak hanya terletak pada karyawan, tetapi juga pada
(Mahajan & Templer, 2021). Sebuah teori yang dikembangkan oleh Fiedler
energi dan sumber daya untuk mereformasi organisasi (Di Miceli & Donaggio,
2018).
Anambas, wilayah ini menunjukkan TPAK yang berada di atas rata-rata Provinsi
Kepulauan Riau. Sementara itu, wilayah yang memiliki TPAK paling rendah
untuk berpartisipasi pada aktivitas ekonomi tidak terlalu berbeda antar waktu.
Tg. Pinang
Karimun
Bintan
Lingga
Kep. Anambas
Batam
Natuna
54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74
Sebagai salah satu indikator penting dalam pasar tenaga kerja, TPAK
penciptaan lapangan kerja. Semakin tinggi nilai TPAK, maka semakin banyak
penyerapan tenaga kerja terhadap penduduk usia kerja. Nilai TPAK yang rendah
memberikan indikasi bahwa tenaga kerja masih belum terserap sehingga perlunya
kepulauan riau, khusus untuk kabupaten karimun selama periode tahun 2018 s.d
dimana seseorang tidak bekerja dalam usianya yang produktif, yakni sekisar
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendidikan masyarakat
Batam
Kep.
Anambas
Lingga
Natuna
Bintan
Karimun
0 2 4 6 8 10 12 14
2020 2019 2018
tidak bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang terus semakin
segi jumlah dan kualitas dapat menimbulkan akibat pengangguran yang serius.
Pengangguran yang sudah sangat kronis dan bersifat struktural pada umumnya
ekonomi dan politik pada suatu negara. Pengangguran yang sudah bersifat
angkatan kerja yang siap pakai. Untuk jumlah pendaftaran yang kami
orang, sehingga jumlah kelebihan ini tentu tidak bisa kami handle di
kali saja. Permasalahan lain terkait dengan tenaga kerja ini adalah
kerja pada kinerja pekerjaan. Secara total, 116 responden memberikan 1.044
produk layanan, dan iklan. Penelitian ini memperoleh hasil semua dimensi
penjualan. Studi yang dilakukan oleh Adiguzel & Sonmez Cakir (2022)
menunjukkan hasil pentingnya orientasi strategis dan motivasi kerja bagi
kinerja bisnis dan prestasi kerja yang memiliki hasil yang positif bagi
hasil baik motivasi otonom dan kontrol output secara positif dan signifikan
kinerja objektif.
dialami adalah dari rekan kerja dan aturan serta prosedur organisasi.
Kendala yang diidentifikasi memiliki efek merugikan yang lebih besar pada
tidak langsung melalui motivasi, dan beban kerja, yang memiliki komponen
motivasi kerja dan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Provinsi Papua.
Pada tabel 1.1 disajikan hasil mapping dari penelitian sebelumnya tentang
Tabel 1.1
Hasil mapping pengaruh motivasi pada kinerja karyawan
Metode
No Peneliti Tahun Hasil
Analisis
1 Dimitris Manolopoulos 2007 Tidak signifikan
2 Elliot Bendoly & Mike 2008 Tidak signifikan
Prietula
3 Claire Baldwin, Jose Arturo 2014 Personal Tidak signifikan
Garza-Reyes, Vikas Kumar, development
Luis Rocha-Lona review
4 Shani Pindek, David J. 2018 SPSS Tidak signifikan
Howard, Alexandra &
Krajcevska, Paul E. Spector Berpengaruh
signifikan
5 Marcy Rita, Otto Randa 2018 AMOS Tidak signifikan
Payangan, Yohanes Rante,
Ruben Tuhumena, Anita Erari
6 Muhammad Al-Musadieq, 2018 Path analysis Berpengaruh
Nurjannah, Kusdi Raharjo, & Sobel test signifikan
Solimun, Adji Achmad
Rinaldo Fernandes
7 Abira Reizer, Yael Brender- 2019 Mplus 6.1 Berpengaruh
Ilan, Zachary Sheaffer signifikan &
tidak signifikan
8 Umut Eroğlu and İbrahim 2020 SPSS Berpengaruh
Kiray signifikan
9 Zafer Adiguzel & Fatma 2022 SPSS, Berpengaruh
Sonmez Cakir AMOS, Lisrel signifikan
10 Cristiane Aparecida da Silva 2022 SEM Berpengaruh
& Fabricia Silva da Rosa signifikan
Sumber: Beberapa penelitian empiris yang dikembangkan untuk disertasi
Berdasarkan uraian dan juga hasil penelitian yang sudah ditampilkan pada
tabel 1.1, dapat diketahui research gap antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
Research gap tersebut adalah pengaruh antara variabel motivasi pada kinerja
karyawan terdapat hasil yang masih belum konsisten. Adanya hasil penelitian
yang menunjukkan pengaruh yang signifikan, sementara itu juga ada hasil
karyawan memerlukan penelitian yang lebih lanjut. Salah satu cara yang
menjelaskan inkonsistensi yang terjadi pada hasil penelitian antara motivasi dan
sebuah hubungan baru antara variabel independen dengan variabel dependen yang
inovasi pada kinerja karyawan di Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia, dari
hasil penelitian dari tiga jenis inovasi yaitu produk, proses, dan teknologi
organisasi mempengaruhi kinerja karyawan. Demikian juga dengan penelitian
Rajapathirana & Hui (2018) hasil penelitian ini dapat mengarahkan kemampuan
inovasi manajemen yang efektif yang membantu memberikan hasil inovasi yang
lebih efektif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dan akan bermanfaat
inovasi yang lebih efektif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dan akan
maupun secara tidak langsung antara manajemen mutu, inovasi produk dan
proses, dan kinerja operasional dan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh
Azhar Mohd Harif et al., (2022) Temuan penelitian menyoroti tentang inovasi
meningkatkan kinerja bisnis dengan meningkatkan laba atas investasi, laba atas
di China tidak efisien dalam aktivitas R&D dan kinerja perusahaan. Persaingan
memaksa perusahaan untuk fokus pada peningkatan efisiensi inovasi, tetapi pada
saat yang sama, persaingan juga merusak kolaborasi dan mengarah pada hasil
R&D yang tidak dapat diprediksi. Dari berbagai hasil telaah penelitian terdahulu
tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil kajian. Perbedaan tersebut
Tabel 1.2
Hasil mapping pengaruh innovation intrinsic pada kinerja karyawan
Metode
No Peneliti Tahun Hasil
Analisis
1 Suriati Osman, Siti Halijjah 2016 SPSS Berpengaruh
Shariff, Mohamad Nor Azali signifikan
Lajin
2 R.P. Jayani Rajapathirana & 2018 SPSS Berpengaruh
Yan Hui signifikan
3 Ala’aldin Alrowwad, Shadi 2020 AMOS Berpengaruh
Habis Abualoush, Ra’ed signifikan
Masa’deh
4 Xunjiang Huang 2022 Tidak signifikan
5 Fanny Hermundsdottir & 2022 SEM Berpengaruh
Arild Aspelund signifikan
6 Jaeho Shin, Yeong Jun Kim, 2022 Data Berpengaruh
Sungwook Jung, Changhee Envelopment signifikan
Kim Analysis
(DEA)
Sumber: Beberapa penelitian empiris yang dikembangkan untuk disertasi
Diketahui pada tabel 1.2, dapat diketahui dari hasil mapping yang dilakukan
mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, juga ada penelitian yang hasilnya
tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat research gap yang terjadi
variabel dependen. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih lanjut.
Usulan yang peneliti lakukan untuk mengatasi gap yang terjadi dari variabel
yang dilakukan oleh Wang & Chen (2020) menyatakan bahwa keterlibatan kerja
keterlibatan dan kinerja. Selanjutnya, hasil penelitian dari Bai et al., (2020)
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Uddin et al., (2019) penelitian ini membahas
memainkan peran mediasi dalam hubungan antara kinerja tim dan keterlibatan
karyawan. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Nazir & Islam, (2017)
Selain itu, hubungan ini juga ditemukan dimediasi melalui keterlibatan karyawan.
yang baru dengan menempatkan employee engagement dan personal skill sebagai
variabel perantara.
karyawan?
engagement?
skill?
kinerja karyawan?
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengembangkan sebuah model
kinerja karyawan.
employee engagement.
personal skill.
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni manfaat secara praktis dan
1. Kontribusi Teoritis
kinerja karyawan.
2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi praktisi untuk menggunakan teori
penelitian ini terdiri dari employee engagement, personal skill, dan kinerja
karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan membahas tentang teori yang menjadi dasar dalam
penelitian. Dougherty & Pfalzgraff (2001) menjelaskan bahwa grand theory ialah
teori yang berada pada tataran makro sehingga grand theory menjadi dasar bagi
terbentuknya berbagai teori lainnya. Sedangkan middle range theory adalah teori
yang memiliki fokus kajian baik makro maupun mikro. Oleh karena itu, middle
range theory berada pada tingkatan menengah atau disebut juga di level mezo.
Selanjutnya applied theory ialah teori yang siap atau bisa diaplikasikan secara
Dalam penelitian ini grand theory yang digunakan ialah ilmu manajemen.
Ilmu manajemen sebagai grand theory pada penelitian ini menjadi sebuah
2018). Tujuan yang dimaksudkan merupakan hasil akhir atau target yang ingin
berorientasi pada mencari keuntungan seperti sebuah perusahaan (Boddy & Paton,
2011). Oleh karena itu, ilmu manajemen banyak diterapkan untuk menjalankan
manajemen dalam penelitian ini ialah bagaimana sebuah organisasi yang dala hal
perencanaan sebagai bagian dari ilmu manajemen bagi sebuah usaha yang baru
sumber daya, dan mengidentifikasi kegiatan utama untuk mencapai tujuan secara
tepat waktu.
pasar yang terus terjadi, termasuk juga kebutuhan konsumen, regulasi pemerintah,
dan penerapan teknologi baru. Oleh karena itu, setiap pelaku usaha harus mampu
untuk menyikapi dan mengelola perubahan yang terus terjadi (Ahmed, 2017).
Lebih jauh lagi, Bilkova ddan Pisar (2019) dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa pengontrolan merupakan sebuah tool bagi organisasi untuk dapat bersaing
dan berinovasi di era revolusi industri 4.0. Terutama dengan menerapkan sistem
kinerjanya. Oleh karena itu sistem manajemen tidak hanya bagi perusahaan besar
menjadi tiga tingkatan, antara lain: (1) manajemen puncak, (2) manajemen
menengah, dan (3) manajemen bawah. Lebih lanjut Sudarmo (xxxx) menyatakan
bahwa tingkat manajemen yang lebih rendah memerlukan keterampilan yang lebih
banyak dibandingkan tingkat yang lebih tinggi. Semakin tinggi level seorang
Kata daya (energi) dalam konteks sumber daya manusia (SDM) memiliki
arti kekuasaan yang berasal dari manusia berupa energi atau kekuatan yang ada
dinamika ini mampu maju secara positif dalam setiap bidang kegiatan di lembaga.
Pandangan tentang sumber daya manusia ini menunjukkan bahwa tidak semua
orang dapat disebut sebagai sumber daya manusia karena mereka yang tidak
sumber daya manusia, yaitu: 1) Sumber daya manusia adalah orang yang
pekerja, atau karyawan. 2) Sumber daya manusia adalah potensi manusia yang
mendorong organisasi menuju tujuan mereka. 3) Dalam organisasi bisnis, sumber
daya manusia adalah potensi yang berfungsi sebagai aset dan modal (non-
Sumber daya manusia, atau orang, menjadi komponen utama dari setiap operasi.
Tanpa keterlibatan proaktif SDM, bahkan peralatan yang paling canggih atau
andal pun tidak ada artinya. Sementara keterampilan diperoleh, daya pikir adalah
Di era modern yang sangat kompetitif, sumber daya yang diperlukan untuk
mengelola perusahaan harus dipahami sebagai kesatuan yang kuat yang bekerja
bersama secara harmonis daripada sebagai bagian individu. Sumber daya manusia
dalam situasi ini sangat penting dan menentukan. Sumber daya manusia
keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa).
tersedianya modal, dan memadainya bahan, jika tanpa sumber daya manusia sulit
Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia
tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar, seperti bahan mentah, lahan,
daya manusia harus diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari
pada pengertian tersebut, istilah sumber daya manusia adalah manusia bersumber
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Manajemen sumber daya juga
seseorang yang menjalankan aspek sumber daya manusia dari posisi seorang
penilaian.
terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang
terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas
manusia, antara lain: adanya yang menciptakan human resources, ada yang
(evaluasi pekerjaan).
pemberhentian.
produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat di pahami karena semua
mengelola organisasi tersebut. Oleh sebab itu, sumber daya manusia tersebut
harus dikelola agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
organisasi.
mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya
manusia yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen sumber daya manusia
merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber
hubungan kerja.
ada beberapa perbedaan dalam berbagai literatur, sebagai akibat sudut pandang
akan tetapi dasar pemikirannya relatif sama. Aspek lain dari Manajemen sumber
dan pemilik tuntutan masyarakat luas. Peranan Manajemen sumber daya manusia
menghasilkan sesuatu yang bermanfaan bagi organisasi dan sumber daya manusia
sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya dapat menciptakan sumber daya
suatu kondisi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pontensi dan motivasi
sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karier
serta pendidikan dan pelatihan yang baik akan meningkatkan potensi sumber daya
keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the
seperti kompensasi, perlindungan, dan hubungan perbutuhan yang baik akan dapat
daya manusia.
untuk memahami fungsi manajemen sumber daya manusia yang selanjutnya akan
manusia. Tujuan yang hendak diklarifikasikan adalah manfaat apa yang akan kita
organisasi.
produktif orang-orang yang ada dalam organisasi melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial. Tujuan ini menuntun studi dan
praktik manajemen sumber daya manusia yang umumnya juga dikenal sebagai
terhadap organisasi dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan
sosial.
dan organisasional.
sikap dan perilaku karyawan, praktik dan kebijakan manajemen sumber daya
manusia dalam suatu organisasi meliputi: praktik seleksi, progam pelatihan, dan
dan keberadaan serikat kerja. Walker (xxxx) dalam uraiannya mengenai profil
daya manusia.
penilaian.
2.1.2. Innovasi
Istilah inovasi selalu diartikan berbeda-beda oleh beberapa ahli para ahli.
Menurut Trott (2008) inovasi adalah jantung atau pusat aktivitas dari setiap
perusahaan karena inovasi berperan penting pada kelangsungan perusahaan, serta
pengembangan teknologi, proses pabrikan, dan pemasaran atas produk baru atau
produk yang dikembangkan. Menurut Drucker (2012), Inovasi adalah alat spesifik
bisnis yang berbeda. Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah disiplin,
dalam menciptakan produk baru, jasa, ide, atau proses baik yang sudah ada dalam
melahirkan dan membangkitkan suatu gagasan baru yang berguna ini dikenal
sebagai kreativitas. Inovasi tanpa ada kreativitas tidak akan bisa berjalan, karena
inovasi dan kreativitas adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
prosedur, dan stuktur yang memungkinkan pelaksanaan tepat pada waktunya dan
bidang usahanya dapat berkembang dengan baik. Menurut Makmur dan Thahier
Tipe-tipe inovasi juga selalu diartikan berbeda meurut beberpa para ahli.
Berikut adalah tipe-tipe inovasi menurut beberapa ahli. Menurut Susanto dan
dari input produk dari pasar dan delivery dari output produk ke
konsumen.
yaitu:
3. Memulai dari yang kecil. Inovator harus memulai dari yang kecil,
4. Tujuan yang tinggi. Inovator harus memiliki tujuan yang tinggi untuk
sederhana pada produk (Gupta, 2007) dan tidak menghilangan sifat aslinya, kedua
melakukan pembuatan produk yang baru dengan memiliki keunikan dan berbeda
dengan produk sebelumnya (Gupta, 2007), dan juga memiliki sifat yang baru
sehingga berbeda dengan sifat aslinya (Wilemon& Millson, 2006), dan yang
memodifikasi produk yang sudah ada sebelumnya (Wilemon & Millson, 2006)
serta membuat dan mengubah bentuk atau desain agar dapat mencapai keunggulan
Menurut Abernathy & Clark (1985) dan Tidd (1993) inovasi memiliki 4
dari produk dan proses serta menetapkan teknis dan agenda pemasaran
timbul dari dalam individu masing-masing seperti tanggung jawab, prestasi yang
atasannya demi terciptanya produktivitas kerja yang tinggi dan baik. Motivasi
sangat diperlukan, karena tanpa adanya motivasi karyawan tidak terdorong untuk
kesenangan dalam menjalankan suatu tugas untuk tujuan tertentu, dapat dikatakan
bahwa motivasi intrinsik yang berfungsi sebagai imbalan adalah tingkah laku
individu dalam melaksanakan aktivitas tersebut, bukan imbalan yang bersifat dari
luar.
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. menurut
membuat karyawan sadar akan tanggung jawab dan pekerjaannya yang lebih baik
1. Pekerjaan itu sendiri (the work it self). Berat ringannya tantangan yang
berkembang. Ketiadaan kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi yang tidak
puas, akan tetapi kalau kondisi demikian ada merupakan motivasi yang kuat yang
ini diterjemahkan secara sederhana bahwa para karyawan dapat dibagi menjadi
adalah salah satu usaha dalam mengarahkan karyawan agar dapat bekerja lebih
motivasi, yaitu:
secara fisik, kognitif, dan emosional pada peran yang sedang mereka tampilkan.
Bahkan mereka bisa mempertahankan keutuhan batasan antara peran yang sedang
seseorang yang akan mengekspresikan diri mereka secara fisik, kognitif, dan
aspek fisik meliputi energi fisik yang dikeluarkan oleh karyawan dalam
sebagai pernyataan oleh individu secara emosional dan intelektual komit terhadap
perusahaan, yang dilihat melalui tiga perilaku utama: berbicara positif mengenai
perusahaan, dan menunjukan usaha ekstra dan perilaku yang memiliki kontribusi
melalui perialku, dimana mereka akan merasa memiliki kepentingan, dapat fokus
antusiasme yang tinggi dengan pekerjaannya. Hal tersebut ada karena terdapat
bahwa work is fun, dimana karyawan merasa positif dan puas terhadap
pekerjannya yang ditandai dengan tiga hal, yaitu dengan adanya vigor (semangat),
tersebut dapar diartikan sebagai keadaan motivasional yang positif. Vigor adalah
level energi dan resiliensi yang tinggi, adanya kemauan untuk investasi tenaga,
presistensi, dan tidak mudah lelah. Dedication adalah keterlibatan yang kuat
ditandai oleh antusiasme, rasa bangga, dan inspirasi. Absorption adalah keadaan
totalitas pada karyawan yang dikarakteristikan oleh cepatnya waktu berlalu dan
keadaan psikologis yang stabil dan adalah hasil interaksi antara seorang individu
hanya bekerja karena untuk gaji atau promosi, tetapi bekerja atas nama tujuan
perusahaan tersebut (Kruse, 2012). Wiley & Blakweel (2009) menyatakan bahwa
organisasi dan tindakan yang mereka ambil untuk memastikan organisasi berhasil,
karyawan apakah mereka memiliki akses ke sumber daya dan peluang untuk
mempelajari keteramp ilan baru, apakah mereka merasa pekerjaan mereka penting
dan bermakna, dan apakah interaksi mereka dengan rekan kerja dan dihargai.
yang dapat bertindak melebihi dari yang diharapkan organisasi kepada mereka,
a. Aspek Vigor
Vigor merupakan aspek yang ditandai dengan tingginya tingkat
b. Aspek Dedication
c. Aspek Absorption
Bakker, 2003).
antara lain :
(Sumarni, 2016).
karyawan.
untuk rekan kerja dan untuk perusahaan, serta untuk karyawan dan
tempat lain.
Kata kinerja atau prestasi berasal dari kata “Performance” yang berarti
kinerja yaitu performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika. Artinya kinerja atau prestasi merupakan catatan tentang hasil-hasil
yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama
kurun waktu tertentu. Jelas bahwa kinerja adalah ukuran hasil dari suatu aktivitas
unit kerja dalam masa tertentu dalam rangka menilai kemampuannya, dalam hal
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
(1993) Kinerja karyawan sebagai quantity of work, adalah yaitu jumlah kerja yang
dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Kinerja seseorang juga
telah ditetapkan atau yang dijadikan standar. Kinerja merupakan tingkat terhadap
2004). Menurut Ruky (2002) bahwa kinerja sebagai prestasi kerja yang dimiliki
maka sintesis dari kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik
kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia per satuan periode
waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan
kepadannya.
2.1.6.1 Tujuan dan manfaat pengukuran kinerja
dilaksanakan secara periodik berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
1993 ):
kepada organisasi.
masing karyawan.
dan tahap pengukuran. Tahap persiapan atas penentuan bagian yang akan diukur,
penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, dan pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja memerlukan alat ukur yang tepat. Dasar filosofi yang
1999):
pelanggan.
perusahaan.
tujuan dan manfaat bagi organisasi dan pegawai yang dinilai, yaitu:
1. Performance improvement. Yaitu memungkinkan pegawai dan
peningkatan kinerja.
atau sebaliknya.
pegawai.
berprestasi tinggi untuk mencapai kinerja dapat dibedakan dengan yang lainnya
dalam 8 (delapan) ciri seperti yang disadur oleh R. Wayne Pace (2002) sebagai
berikut:
moderat.
berpergian.
8. Individu yang selalu mencari kemungkinan pekerjaan yang lebih
yaitu:
Menurut Timpe (2002), faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan
mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan
seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-
karyawan dari individu dan internal. Karena spiritual kaitannya dengan internal
individu, dimana sejauh mana nilai-nilai spiritual ditanamkan dalam diri dan
(Simamora, 2004). Dalam penelitian ini tidak semua fakror yang diambil. Faktor
spiritual setiap individu tidak sama, hal tersebut tergantung kepada masing-
masing pribadi, dan hal tersebut juga dapat memberikan makna bagi kehidupan
kerja karyawan.
yang terjadi di tempat kerja yang konduktif terhadap pengukuran. Dimensi kinerja
kerja. Sementara itu, tanggung jawab dan kewajiban menyediakan suatu deskripsi
menjadi tiga jenis yaitu hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang
kinerja yang produktif, untuk itu pegawai/karyawan harus memiliki ciri individu
yang produktif. Ciri ini menurut Sedarmayanti (2001) harus ditumbuhkan dalam
dari individu yang produktif antara lain: 1). Kepercayaan diri; 2). Rasa tanggung
jawab; 3). Rasa cinta terhadap pekerjaan; 4). Pandangan ke depan; 5). Mampu
Sebaliknya jika akibat yang tidak dicari-cari tidak penting atau remeh,
jawab.
3. Disiplin
Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat
4. Inisiatif
organisasi.
yang dikemukakan oleh Bernandin & Russell (1993) yaitu sebagai berikut:
Quantity of work, adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
keterampilan.
Dalam sub bab ini ditampilkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan
rujukan. Untuk penjelasan lebih detail penelitian terdahulu yang digunakan dalam
Tabel 2.x
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1 Abdullah Al Effect of entrepreneurial and Kewirausahaan dan orientasi
Mamun, market orientation on pasar memiliki efek positif
Muhammad consumer engagement and yang signifikan secara
Mohiuddin, performance of manufacturing statistik pada keterlibatan
Syed Ali Fazal, SMEs konsumen. Keterlibatan
Ghazali Bin konsumen pada gilirannya
Ahmad (2018) berdampak positif terhadap
kinerja UKM manufaktur di
Semenanjung Malaysia.
Temuan juga
mengungkapkan mediasi
parsial keterlibatan
konsumen antara
kewirausahaan dan orientasi
pasar terhadap kinerja.
2 Chih-Hung Relationships among Ketidaksopanan rekan kerja
Wang & Hsi- workplace incivility, work dan ketidaksopanan
Tien Chen engagement and job pelanggan mengurangi
performance
(2019) keterlibatan kerja dan kinerja
pekerjaan. Efek
ketidaksopanan rekan kerja
pada keterlibatan kerja dan
kinerja pekerjaan lebih besar
daripada ketidaksopanan
pelanggan. Selain itu, work
engagement berpengaruh
positif terhadap job
performance.
3 Hussein Nabil Employee engagement and job Hasil penelitian
Ismail, Adnan performance in Lebanon: the menunjukkan adanya
Iqbal, Lina mediating role of creativity pengaruh positif yang
Nasr (2019) signifikan employee
engagement terhadap prestasi
kerja. Namun, analisis
mediasi menggunakan
metode bootstrapping
menunjukkan bahwa
kreativitas telah sepenuhnya
memediasi hubungan antara
keterlibatan dan kinerja.
4 Jia Chen and Effect of marketing messages Hasilnya menunjukkan
Gang Kou, Yi and consumer engagement on bahwa pesan pemasaran di
Peng, Xiangrui economic performance: Weibo berpengaruh positif
evidence from Weibo
Chao, Feng terhadap pendapatan box
Xiao, Fawaz E. office, sementara perilaku
Alsaadi (2020) keterlibatan konsumen (baik
pribadi maupun interaktif)
tidak memengaruhi
pendapatan box office.
Hasilnya menunjukkan
bahwa pesan pemasaran di
media sosial memiliki efek
yang lebih menonjol untuk
memprediksi kinerja
ekonomi daripada perilaku
keterlibatan konsumen.
5 Jurgita From psychosocial working Hasil penelitian
Lazauskaite- environment to good mengkonfirmasi asumsi
Zabielske, Ieva performance: the role of work Model Tuntutan-Sumber
engagement
Urbanaviciute, Daya Pekerjaan. Secara
Rita Rekasiute khusus, sumber daya
Balsiene, pekerjaan dan sumber daya
(2018) pribadi memprediksi hasil
kinerja melalui keterlibatan
kerja di kedua sampel.
6 Lijuan Bai, Impact of consumer Hasilnya menunjukkan
Xiangbin Yan, engagement on firm bahwa keterlibatan pribadi
Guang Yu performance dan keterlibatan interaktif
(2020) pengguna secara signifikan
berkorelasi dengan kinerja
perusahaan, namun efek yang
sama tidak diamati pada
keterlibatan interaktif
penggemar.
7 Lizette Cruzie The relationship between Hubungan positif sedang
Calvo & engagement and knowledge hingga kuat dan signifikan
Thomas Reio attainment in a computer- secara statistik ditemukan
based training game and job
(2018) antara keterlibatan
performance of travel agents
pembelajaran dan pencapaian
pengetahuan, serta
keterlibatan pembelajaran
dan kinerja penjualan.
Analisis tambahan
mengungkapkan bahwa
pencapaian pengetahuan
memediasi hubungan antara
keterlibatan pembelajaran
dan kinerja penjualan.
8 Md. Aftab Why individual employee Studi ini menunjukkan bahwa
Uddin, engagement matters for team keterlibatan karyawan yang
Monowar performance?: Mediating lebih baik dapat
effects of employee
Mahmood, Luo meningkatkan kinerja tim
commitment and
Fan (2018) organizational dalam konteks organisasi.
citizenship behaviour Komitmen organisasi dan
perilaku kewargaan
memainkan peran mediasi
dalam hubungan kinerja tim
keterlibatan karyawan.
Penelitian lebih lanjut tentang
efek meditasi faktor
demografis disarankan untuk
memajukan pengetahuan
dalam domain keterlibatan
karyawan.
9 Owais Nazir & Enhancing organizational Hasilnya mengungkapkan
Jamid Ul Islam commitment and employee pengaruh positif persepsi
(2017) performance through dukungan organisasi terhadap
employee engagement: An
kinerja karyawan dan
empirical check
komitmen afektif. Selain itu,
hubungan ini juga ditemukan
dimediasi oleh keterlibatan
karyawan
10 Anahita Innovation in food sector UKM di sektor makanan
Baregheh, SMEs lebih fokus pada inovasi
Jennifer inkremental daripada inovasi
Rowley, Sally radikal, dan mereka juga
Sambrook, lebih terlibat dalam inovasi
Daffyd Davies produk dan proses daripada
(2012) inovasi pengemasan,
pemosisian, dan model.
Mengenai karakteristik
inovasi, UKM setuju bahwa
mereka umumnya
berkomitmen pada sebagian
besar faktor yang
mempengaruhi orientasi
inovasi, tetapi yang paling
penting adalah komitmen
mereka untuk mendorong
ide-ide baru dan melatih
karyawan untuk berinovasi.
11 Bilal Afsar, Cultural intelligence and Hasilnya menunjukkan
Basheer M. Al- innovative work behavior: the bahwa kecerdasan budaya
Ghazali, Sadia role of work engagement and secara signifikan dapat
Cheema, interpersonal trust mempengaruhi perilaku kerja
Farheen Javed inovatif karyawan. Lebih
(2020) lanjut terungkap bahwa
keterlibatan kerja dan
kepercayaan interpersonal
secara parsial memediasi
pengaruh kecerdasan budaya
pada perilaku kerja inovatif.
12 Daniel Attitude vs involvement: a Hasil analisis menunjukkan
Trabucchi, systematic literature review at dua bidang minat utama yang
Paola Bellis, the intersection between menggambarkan hubungan
Diletta Di engagement and innovation antara keterlibatan dan
Marco, inovasi. Di satu sisi, terdapat
Tommaso fokus pada “keterlibatan
Buganza, sebagai sikap”, yang
Roberto dimaksudkan sebagai
Verganti (2020) kapasitas individu untuk
menghasilkan dan
mewujudkan inovasi. Di sisi
lain, ada aliran literatur yang
berfokus pada “keterlibatan
sebagai keterlibatan”, yang
mengacu pada paradigma
inovasi bersama, yang
melibatkan pemangku
kepentingan internal dan
eksternal.
13 Linda Miller Innovative work behavior Temuan menunjukkan bahwa
and Andrew through high-quality hubungan berkualitas tinggi
Foster Miller leadership antara pekerja pengetahuan
(2019) dan manajer mereka dapat
secara positif memengaruhi
komitmen/keterlibatan dan
kemampuan mereka untuk
menghasilkan dan
mengimplementasikan ide-
ide yang bermanfaat. Katalis
fundamental untuk Perilaku
Kerja Inovatif (IWB) adalah
bahwa empat kekuatan
penting diselaraskan,
termasuk hubungan
berkualitas antara pekerja
berpengetahuan dan manajer
mereka, karyawan terlibat
penuh, dan organisasi
mendorong perilaku
pengambilan risiko untuk
menghasilkan ide-ide baru
dengan berkomitmen
padanya. inovasi melalui
sumber daya dan prioritas.
Peserta milenial melaporkan
bahwa pemimpin mereka
perlu menjadi pemimpin
transformasional yang
melatih dan membimbing
mereka, bukan pendisiplin
transaksional. Generasi X
dan Generasi Baby Boom
mencari lebih banyak
kemandirian dan sumber
daya untuk mewujudkan ide.
14 Marcia Building organizational Temuan menyoroti
Carvalho de innovation through HRM, pentingnya melanjutkan
Azevedo, employee voice and keterlibatan HRM selama
engagement
Francine seluruh proses acara untuk
Schlosser, menghubungkan acara
Deborah inovasi dengan pekerjaan
McPhee (2020) sehari-hari. HRM memiliki
peran sentral dalam inisiatif
yang bermaksud mendukung
suara dan merangsang
keterlibatan karyawan yang
beragam dalam inovasi di
perusahaan yang sudah
mapan.
15 Praveen Role of strategic management Hasil studi telah
Kulkarni, Rohit for employee engagement and menunjukkan tantangan
Mutkekar, skill development for start-ups terkait pengembangan
Sanjeev keterampilan karyawan dan
Ingalagi (2020) mencerminkan pentingnya
program keterlibatan
karyawan untuk pertumbuhan
sumber daya manusia di
perusahaan Star-up.
16 Silva The moderating role of 360- Hasil SEM menunjukkan
Karkoulian, degree appraisal between bahwa evaluasi 360 derajat
Jordan Srour engagement and innovative berfungsi untuk
behaviors
and Leila meningkatkan perilaku kerja
Canaan inovatif karyawan yang
Messarra terlibat. Namun, perilaku
(2019) ideasi (penciptaan dan
implementasi) lebih kuat
dipengaruhi oleh kehadiran
evaluasi 360 derajat
dibandingkan dengan mitra
"nyata" mereka (teknologi
dan penggunaan sumber daya
keuangan).
17 Terje Slatten Antecedents and effects of Temuan menunjukkan bahwa
and Mehmet engaged frontline employees keterlibatan karyawan terkait
Mehmetoglu A study from the hospitality erat dengan perilaku inovatif
industry
(2011) karyawan. Oleh karena itu,
penelitian ini dengan jelas
mengungkapkan nilai
memiliki tenaga kerja garis
depan yang terlibat. Selain
itu, hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi
manfaat peran, otonomi
pekerjaan, dan perhatian
strategis secara signifikan
terkait dengan keterlibatan
karyawan yang lebih besar.
18 Yu Kyoung Learning organization and Studi ini menemukan bahwa
Park, Ji Hoon innovative behavior The budaya organisasi
Song, Seung mediating effect of work pembelajaran membuat
engagement
Won Yoon, dampak langsung dan tidak
Jungwoo Kim langsung pada perilaku kerja
(2013) inovatif karyawan. Hasil dari
regresi berganda hierarkis
dan pemodelan persamaan
struktural mendukung bahwa
keterlibatan kerja sepenuhnya
memediasi hubungan antara
organisasi pembelajaran dan
perilaku kerja inovatif.
19 Ala’aldin Innovation and intellectual Temuan menunjukkan bahwa
Alrowwad, capital as intermediary kepemimpinan
Shadi Habis variables among transformasional dan
Abualoush, transformational leadership, transaksional berhubungan
Ra’ed transactional leadership, and positif dengan kinerja
Masa’deh organizational performance organisasi. Hasilnya juga
(2020) mendukung argumen bahwa
modal intelektual dan inovasi
memainkan peran mediasi
dalam kepemimpinan
transformasional dan
transaksional serta kinerja
organisasi.
20 R.P. Jayani Relationship between Hasil penelitian ini dapat
Rajapathirana innovation capability, mengarahkan kemampuan
& Yan Hui innovation type, and firm inovasi manajemen yang
performance
(2018) efektif yang membantu
memberikan hasil inovasi
yang lebih efektif untuk
menghasilkan kinerja yang
lebih baik dan akan
bermanfaat bagi manajemen
perusahaan asuransi.
21 Jaeho Shin, Product and service Studi ini menunjukkan bahwa
Yeong Jun innovation: Comparison perusahaan yang melakukan
Kim, between performance and inovasi produk dan layanan
efficiency
Sungwook cenderung mencapai kinerja
Jung, Changhee inovasi yang lebih tinggi
Kim (2022) daripada yang lain, meskipun
efisiensi inovasinya lebih
rendah. Berdasarkan hasil,
penelitian ini menyarankan
strategi inovasi yang tepat
untuk manajer perusahaan,
tergantung pada tujuan
inovasi perusahaan dan
ketersediaan input.
22 Hailun Zhang Does combining different Hasilnya menunjukkan
(2022) types of innovation always bahwa substitusi antara jenis
improve SME performance? inovasi berorientasi produksi
An analysis of innovation hanya ada tanpa adanya
complementarity inovasi organisasi. Temuan
ini menunjukkan bahwa
UKM di Cina hanya
memperoleh manfaat
tambahan dari kombinasi
inovasi berorientasi produk,
dan tidak mendapatkan hasil
kinerja dari kombinasi
inovasi berorientasi produksi
kecuali mereka
memperkenalkan perubahan
organisasi secara simultan.
23 Fanny Competitive sustainable Hasilnya menunjukkan
Hermundsdottir manufacturing - Sustainability bahwa strategi keberlanjutan
& Arild strategies, environmental and menimbulkan efek positif
social innovations, and their
Aspelund pada implementasi inovasi
effects on firm performance
(2022) lingkungan dan sosial.
Selanjutnya, inovasi
lingkungan ditemukan
memberikan efek positif pada
semua hasil kinerja
perusahaan yang diukur,
sedangkan inovasi sosial
menghasilkan efek campuran.
24 Suriati Osman, Does Innovation Contribute to Ketiga jenis inovasi
Siti Halijjah Employee Performance? ditemukan mempengaruhi
Shariff, kinerja karyawan dengan
Mohamad Nor pengecualian sikap.
Azali Lajin
(2016)
25 Tu Thanh Hoai, The impact of internal control Selain itu, data menunjukkan
Bui Quang systems on the intensity of bahwa intensitas inovasi
Hung & innovation and organizational sepenuhnya memediasi
performance of public sector
Nguyen Phong hubungan antara Sistem
organizations in Vietnam: the
Nguyen (2022) moderating role of Pengendalian Internal (ICS)
transformational leadership dan kinerja organisasi, dan
kepemimpinan
transformasional memperkuat
hubungan mediasi. Temuan
memiliki implikasi untuk
pemahaman kita tentang
fungsi kepemimpinan dan
ICS dalam mengelola inovasi
dan mempromosikan kinerja
di Organisasi Sektor Publik
(PSO) di pasar negara
berkembang.
26 Mohd Amy The role of open innovation, Temuan penelitian tersebut
Azhar Mohd hotel service quality and menyoroti bahwa inovasi
Harif, marketing strategy in hotel terbuka merupakan sumber
business performance
Muhammad utama peningkatan kinerja
Nawaz, organisasi di industri
Waseem Ul perhotelan Malaysia.
Hameed (2022) Peningkatan praktik inovasi
terbuka di kalangan hotel
dapat meningkatkan kinerja
bisnis dengan meningkatkan
laba atas investasi, laba atas
aset, laba atas penjualan, dan
laba atas ekuitas.
27 Maríano Relationships between quality Hasil menunjukkan bahwa
García- management, innovation and ada hubungan positif antara
Fernandez, performance: A literature manajemen mutu, inovasi
systematic review
Enrique Claver- produk dan proses
Cortes & Juan (inkremental dan radikal),
Jose Tarí dan kinerja operasional dan
(2022) keuangan, serta hubungan
langsung dan tidak langsung.
28 Xunjiang The roles of competition on Hasilnya menunjukkan
Huang (2022) innovation efficiency and firm bahwa sebagian besar
performance: Evidence from perusahaan manufaktur
the Chinese manufacturing
China tidak efisien dalam
industry
aktivitas R&D. Persaingan
memaksa perusahaan untuk
fokus pada peningkatan
efisiensi inovasi, tetapi pada
saat yang sama, persaingan
juga merusak kolaborasi dan
mengarah pada hasil R&D
yang tidak dapat diprediksi.
29 Debjani Ghosh, Psychological detachment A Kreativitas karyawan
Tomoki creativity perspective on the memediasi hubungan antara
Sekiguchi, link between intrinsic motivasi intrinsik dan
motivation and employee
Yuka Fujimoto keterlibatan karyawan, dan
engagement
(2020) hubungan antara motivasi
intrinsik dan kreativitas
dimoderatori oleh detasemen
psikologis. Selain itu, efek
tidak langsung dari motivasi
intrinsik pada keterlibatan
karyawan melalui kreativitas
dimoderatori oleh detasemen
psikologis.
30 Abira Reizer, Employee motivation, Temuan menunjukkan bahwa
Yael Brender- emotions, and performance: a emosi positif dan kepuasan
Ilan, Zachary longitudinal diary study kerja memediasi hubungan
Sheaffer (2019) positif antara motivasi
otonom dan kinerja.
Bersamaan dengan itu, emosi
negatif dan penurunan
kepuasan kerja memediasi
asosiasi negatif antara
motivasi terkontrol dan
kinerja kerja.
31 Claire Baldwin, Personal Development Review Hasil penelitian
Jose Arturo (PDR) process and menunjukkan bahwa dalam
Garza-Reyes, engineering staff motivation sebagian besar kasus, proses
Vikas Kumar, Tinjauan Pengembangan
Luis Rocha- Pribadi (PDR) tidak dengan
Lona (2014) sendirinya memotivasi staf.
Tetapi ini berpendapat bahwa
proses PDR yang dirancang
dan dilakukan dengan buruk
dapat membuat motivasi,
melalui pengembangan
pribadi, sulit dicapai.
32 Cristiane Control and motivation in task Baik motivasi otonom dan
Aparecida da performance of public kontrol keluaran
Silva & servants at home office in the berhubungan positif dan
face of the COVID-19
Fabricia Silva signifikan dengan kinerja
pandemic
da Rosa (2022) tugas.
33 Dimitris An evaluation of employee Temuan menunjukkan bahwa
Manolopoulos motivation in the extended sektor publik di Yunani lebih
(2007) public sector in Greece cenderung memberikan
penghargaan ekstrinsik
daripada intrinsik, namun
yang terakhir tampaknya
terkait dengan hasil
organisasi yang lebih baik.
Baik kemampuan individu
maupun karakteristik
demografi merupakan
penentu inti dari preferensi
motivasi karyawan.
34 Elliot Bendoly, In “the zone”: The role of Dengan tidak adanya
evolving skill and transitional tantangan beban kerja
Mike Prietula workload on motivation and tambahan, makalah ini
(2008) realized performance in menemukan bahwa
operational tasks peningkatan keterampilan
sebenarnya dapat membatasi
secara signifikan dan dalam
beberapa kasus benar-benar
menurunkan motivasi secara
keseluruhan, serta kinerja
objektif.
35 Fatih Çetin & The effect of occupational Hasil analisis multilevel
Duysal Aşkun self-efficacy on work mengkonfirmasi hipotesis
(2018) performance through intrinsic kami dengan menunjukkan
work motivation
bahwa efikasi diri kerja dan
motivasi intrinsik memiliki
peran berpengaruh signifikan
terhadap kinerja, dan
intrinsik motivasi berfungsi
sebagai mediator parsial
dalam hubungan ini.
36 Muhammad Al- The mediating effect of work Berdasarkan hasil analisis
Musadieq, motivation on the influence of dapat disimpulkan beberapa
Nurjannah, job design and organizational hal seperti: terdapat pengaruh
culture against HR
Kusdi Raharjo, langsung yang signifikan
performance
Solimun, Adji desain kerja terhadap kinerja
Achmad sumber daya manusia dan
Rinaldo motivasi kerja; terdapat
Fernandes pengaruh langsung signifikan
(2018) budaya organisasi terhadap
motivasi kerja dan kinerja
sumber daya manusia; dan
terdapat pengaruh langsung
signifikan motivasi kerja
terhadap kinerja sumber daya
manusia. Terdapat pengaruh
tidak langsung desain kerja
terhadap kinerja sumber daya
manusia melalui variabel
mediasi motivasi kerja.
Sedangkan motivasi kerja
bukanlah pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja
sumber daya manusia.
37 Marcy Rita, Moderating effect of Hasil penelitian
Otto Randa organizational citizenship menunjukkan bahwa
Payangan, behavior on the effect of moderasi OCB tidak
organizational commitment,
Yohanes Rante, berpengaruh signifikan
transformational leadership
Ruben terhadap hubungan antara
Tuhumena, and work motivation on komitmen organisasi,
Anita Erari employee performance kepemimpinan
(2018) transformasional, motivasi
kerja dan kinerja pegawai
pada Sekretariat Daerah
Provinsi Papua.
38 Shani Pindek, Organizational constraints Hasil kualitatif menunjukkan
David J. and performance: an indirect bahwa kendala yang paling
Howard, effects model banyak dialami adalah dari
Alexandra rekan kerja dan aturan serta
Krajcevska, prosedur organisasi. Kendala
Paul E. Spector yang diidentifikasi memiliki
(2018) efek merugikan yang lebih
besar pada motivasi berasal
dari penyelia, dan aturan dan
prosedur organisasi. Hasil
kuantitatif mendukung model
efek tidak langsung yang
mencakup jalur tidak
langsung melalui motivasi,
dan jalur melalui beban kerja,
yang memiliki komponen
lengkung.
39 Umut Eroğlu A field study of the Effect of Temuan dari analisis data
and İbrahim motivation factors on menunjukkan bahwa lima
Kiray (2020) performance of the dimensi yaitu kepuasan, citra,
salesperson
hubungan, pengetahuan
tentang produk dan layanan
dan iklan terkait dengan
faktor motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
tugas tenaga penjualan.
40 Zafer Adiguzel Examining the effects of Pentingnya orientasi strategis
& Fatma strategic orientation and dan motivasi kerja bagi
Sonmez Cakir motivation on performance organisasi dapat dilihat dari
and innovation in the
(2022) hasil analisis dalam hal efek
production sector of
automobile spare parts positifnya.
41 Ameer A. Basit How does political skill lead Studi ini menemukan bahwa
(2020) to job and organization individu yang menggunakan
engagement? Role of self- keterampilan politik dengan
evaluations
mempraktikkan kecerdasan
sosial, pengaruh
interpersonal, jaringan, dan
ketulusan menilai diri mereka
tinggi dalam OBSE dan
identifikasi organisasi.
Akibatnya, OBSE yang
tinggi meningkatkan
keterlibatan kerja mereka,
sedangkan identifikasi
organisasi yang tinggi
meningkatkan keterlibatan
organisasi mereka.
42 Jessie Gevaert, Work engagement among Baik wirausaha yang
Christophe different types of solo self- membutuhkan maupun
Vanroelen, employed: the mediating role wirausaha mandiri yang
of intrinsic job resources
Lara Stas, bergantung secara ekonomi
Deborah De dikaitkan dengan keterlibatan
Moortel (2022) kerja yang buruk, namun,
sumber daya pekerjaan
intrinsik memediasi kedua
efek tersebut.
43 Taegoo Terry Got political skill?: The direct Temuan menggambarkan
Kim, Osman and moderating impact of bahwa Keterampilan Politik
M. Karatepe, political skill on stress, (PS) mengurangi stres peran
tension and outcomes in
Ung Young dan ketegangan kerja,
restaurants
Chung (2019) sementara mendorong
keterlibatan kerja dan kinerja
layanan. PS adalah obat
mujarab untuk dampak buruk
dari stres peran pada
ketegangan kerja. Seperti
yang diharapkan, stres peran
meningkatkan ketegangan
kerja, sementara ketegangan
kerja mengurangi keterlibatan
kerja. Temuan lebih lanjut
mengungkapkan bahwa
keterlibatan kerja
memberikan dampak positif
pada kinerja layanan.
44 Chanaphol Leadership Soft Skills of the Hasil penelitian
Sriruecha & Director That Affects the menunjukkan bahwa soft
Sarichpolchai Performance of the skill kepemimpinan manajer
Subordinate at Sub district
Buajan (2017) dan kinerja bawahan
Health Promoting Hospitals
ditemukan pada level tinggi.
Kepemimpinan soft skill
direktur memiliki hubungan
yang cukup positif &
signifikan dengan kinerja
bawahan. Soft skill
kepemimpinan direktur
dalam pengembangan atau
pelatihan bersama dengan
keterampilan presentasi dapat
bersama-sama memprediksi
kinerja bawahan.
45 Meehee Cho, Restaurant purchasing skills Hasil penelitian
Mark A. Bonn, and the impacts upon menunjukkan bahwa
Larry strategic purchasing and keterampilan interpersonal
performance: The roles of
Giunipero, Jim dan keterampilan manajemen
supplier integration
Divers (2018) berpengaruh positif
signifikan terhadap
pembelian strategis, tetapi
tidak berpengaruh terhadap
pengetahuan teknis. Secara
khusus, keterampilan
manajemen lebih
berkontribusi pada
pengembangan pembelian
strategis dari pada
keterampilan interpersonal.
Hasilnya juga
mengkonfirmasi dampak
yang signifikan dan positif
dari sumber strategis pada
kinerja restoran. Hubungan
antara keterampilan sumber
dan sumber strategis berbeda
secara signifikan di antara
mereka yang memiliki
integrasi pemasok,
keterampilan teknis, dan
keterampilan proses yang
lebih tinggi dibandingkan
dengan mereka yang
memiliki skor lebih rendah di
bidang ini.
46 Ester van Laar, Measuring the levels of 21st- Tes observasi langsung
Alexander century digital skills among mengukur serangkaian
J.A.M. van professionals working within ukuran yang disempurnakan
the creative industries: A
Deursen, Jan untuk setiap keterampilan.
performance-based approach
A.G.M. van Hasil menunjukkan bahwa
Dijk, Jos de peserta memiliki masalah
Haan (2020) paling banyak dalam
mengevaluasi informasi
digital dan keterampilan
memecahkan masalah.
47 Huda Khan & The efficacy of marketing Temuan menunjukkan bahwa
Zaheer Khan skills and market keterampilan/skill
(2021) responsiveness in marketing pemasaran, yang dimediasi
performance of emerging
secara positif oleh respons
market exporting firms in
advanced markets: The pasar, mempengaruhi kinerja
moderating role of pemasaran perusahaan
competitive intensity tersebut di pasar maju.
Hubungan tidak langsung
dimoderasi secara positif oleh
tingkat intensitas kompetitif
yang lebih tinggi. Studi ini
memperluas kemampuan
dinamis dan aliran pemasaran
ekspor literatur, terutama
untuk perusahaan pengekspor
pasar berkembang di pasar
maju, dan memberikan
implikasi kinerja yang
berguna bagi manajer
pemasaran ekspor.
48 Ashish Leader political skill, Meskipun keterampilan
Mahajan & influence tactics, and member politik dan strategi pengaruh
Andrew performance: Supplementary, para pemimpin saling
complementary and
Templer (2021) melengkapi, mereka
contrasting perspectives
memberikan informasi yang
hilang tentang para pemimpin
dan secara positif
mempengaruhi hasil anggota.
Peneliti juga menemukan
bahwa ketika pemimpin yang
kompeten secara politik
menggunakan strategi yang
kontras dengan gaya
kepemimpinan interpersonal
mereka, akan menyebabkan
anggota mempertanyakan
keyakinan positif tentang
pemimpin dan berdampak
negatif pada hasil anggota.
49 Murali Impact of personal qualities Hasilnya menunjukkan hal-
Sambasivan, and management skills of hal sebagai berikut: (1)
Mohani Abdul entrepreneurs on venture keterampilan pengenalan
performance in Malaysia:
& Yuzliani peluang bertindak sebagai
Opportunity recognition skills
Yusop (2009) as a mediating factor mediator "murni", (2)
keterampilan pengenalan
peluang mempengaruhi usaha
kinerja, (3) kewaspadaan
memediasi hubungan antara
kualitas pribadi dan kinerja
usaha, dan (4) kewaspadaan
dan pengetahuan sebelumnya
memediasi hubungan antara
keterampilan manajemen dan
kinerja usaha. Volume
penjualan, pertumbuhan
penjualan, dan stabilitas laba
digunakan sebagai ukuran
kinerja usaha.
50 Mickey B. A moderated mediation model Keterampilan politik
Smith & Brian of Machiavellianism, social memoderasi sampai batas
D. Webster undermining, political skill, tertentu efek tidak langsung
and supervisor-rated job
(2016) yang dikondisikan dari
performance
Machiavellianisme dan
subversi sosial pada
peringkat kinerja pekerjaan
subjektif. Selain itu, ketika
Machiavellian percaya bahwa
mereka dilecehkan secara
sosial oleh rekan kerja,
mereka menunjukkan tingkat
kompetensi politik yang lebih
tinggi, dan peningkatan
tingkat kompetensi politik ini
menyebabkan peringkat
kinerja pekerjaan yang lebih
tinggi.
51 Jared Stanfield Skill, syndication, and Hasil menunjukkan bahwa
(2019) performance: Evidence from perusahaan dengan
leveraged buyouts keterampilan yang lebih
rendah menggunakan
sindikasi untuk
mengumpulkan keterampilan,
sumber daya, dan informasi
untuk mengatasi kekurangan
spesifik perusahaan dan
meningkatkan kinerja,
sedangkan perusahaan
dengan keterampilan yang
lebih tinggi tidak
berpengaruh. Bukti ini kuat
untuk masalah endogenitas
potensial dan penjelasan
alternatif lainnya.
Sumber: Penelitian terdahulu
2.3.1 Pengaruh
Kerangka pemikiran ini disusun berdasarkan hasil telaah teoritis dan juga
dari hasil penelitian empiris terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya oleh para
peneliti lainnya. Kerangka pemikiran ini dibuat dan diajukan untuk penelitian ini
berperan sebagai variabel mediasi. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini
Kinerja
Karyawan
(KK)
Personal Skill
(PS)
Innovation
(IN)
Gambat 2.x. Model Penelitian: peran mediasi employee engagement dan personal
skill terhadap kinerja karyawan.
Keterangan:
: Pengaruh langsung
: Pengaruh tidak langsung
BAB III
METODE PENELITIAN
hipotesis.
Dilihat dari sifatnya, penelitian ini tergolong penelitian kausal. Hal ini
yang satu terhadap variabel lainnya (Sekaran & Bougie, 2016). Hubungan antar
variabel yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari hubungan motivasi intrinsik
atau objek penelitian. apabila dilihat dari kegunaannya maka penelitian ini
termasuk pada penelitian murni (pure research). Hal ini dikarenakan penelitian ini
penelitiannya tidak langsung dipakai atau diterapkan (Sekaran & Bougie, 2016).
transformasional, personal skill, daya saing, dan kinerja karyawan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Referensi
Motivasi Motivasi Need for
Intrinsik ialah orang achievment
yang
memiliki
pendorong
yang
memotivasi
secara
langsung
terkait dengan
kebutuhan
tanpa
memandang
usia, jenis
kelamin,
budaya atau
ras.
Need for
affiliation
Need fo power
Innovation Inovasi Oslo Manual
Intrinsic merupakan (2005)
penerapan
produk
(barang atau
jasa) baru
atau yg
ditingkatkan
secara
signifikan,
atau proses,
metode
pemasaran
baru, atau
metode
organisasi
baru pada
praktik bisnis,
organisasi
tempat kerja,
atau interaksi
eksternal.
Employee Keterlibatan Kebermaknaan
Engagement karyawan
ialah tentang
bagaimana
mencapai
tujuan
strategis
perusahaan
dengan
menciptakan
kondisi bagi
sumber daya
manusia
untuk
berkembang
dan bagi
setiap
anggota staf,
manajer, dan
eksekutif
untuk
sepenuhnya
diaktifkan
dalam
pekerjaan
mereka
sehingga
dapat
memberikan
upaya terbaik
mereka demi
kepentingan
terbaik bisnis
perusahaan.
Keamanan
Ketersediaan
Personal Skill
Kinerja Kinerja
Karyawan karyawan
ialah prestasi
yang dicapai
seseorang
atau
kelompok
berdasarkan
wewenang
dan tanggung
jawabnya
selaras
dengan tujuan
organisasi
secara efisien
dan efektif.
Sumber: disarikan oleh peneliti
kelompok, kejadian, atau hal-hal yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti.
objek atau subjek dengan karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan
diarahkan pada seluruh karyawan yang bekerja pada perusahaan swasta asing
yang ada di kabupaten karimun, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Data Karyawan
Sampel menurut Sekaran dan Bougie (2016) adalah elemen atau bagian dari
populasi dengan karakteristik yang terdapat pada populasi tersebut yang dipakai
untuk penelitian. sedangkan teknik atau cara penarikan sampel disebut sebagai
patokan dalam pemilihan sampel untuk penelitian ini adalah ………. Yang
memenuhi kriteria.
penelitian ini menggunakan metode survai. Metode survai dipilih atas beberapa
besar. (Lugtig et al., 2011, hal. 670). Dalam penelitian ini, besaran
Karimun.
2. Kuesioner
Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Setiap
pertanyaan.
dengan skala lima poin (Finstad, 2010). Skala tujuh poin ini juga
skala yang lebih rendah. Begitu pula dengan nilai validitas yang
Tabel 3.3
Daftar nilai jawaban kuesioner
Alternatif Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Cukup Tidak Setuju (CTS) 3
Netral (N) 4
Cukup Setuju (CS) 5
Setuju (S) 6
Sangat Setuju (SS) 7
Sumber: Taherdoost (2019)
alamat: …….
3. Wawancara
karyawan tersebut.
Gulo (2002) menjelaskan bahwa tujuan dari analisis deskriptif ini adalah
untuk mendeskripsikan mengenai variabel dan juga sampel yang digunakan dalam
sebagaimana adanya, tanpa ada maksud untuk menyimpulkan dan berlaku general
atau umum. Sekaran dan Bougie (2016) menyebutkan bahwa pada analisis
berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan SEM PLS (Partial Least
Square) dan dibantu dengan software SMART PLS 3.0. PLS adalah salah satu
metode statistika SEM berbasis variance yang dirancang untuk menyelesaikan
regresi berganda ketika terjadi masalah yang spesifik pada data, seperti besaran
sampel penelitian yang kecil, adanya data yang hilang, dan multikolinearitas
software adalah sebagai berikut (Hair et al., 2010, hal. 545, 2014, hal. 640; Wong,
Bilamana langkah satu dan dua sudah dilakukan, maka agar hasilnya lebih
mudah dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model tersebut,
dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi
a) Outer Model
Convergent validity
Korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel latennya. Untuk
hal ini loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, pada jumlah indikator per
Discriminant validity
setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model, jika
square root of average variance extracted (AVE) konstruk lebih besar dari
b) Inner model
relevance.
serta tidak memerlukan ukuran sampel yang besar. Pengujian dilakukan dengan t-
test, jika diperoleh p-value ≤ 0,05 (α=5%), maka disimpulkan signifikan, dan
sebaliknya. Jika hasil pengujian hipotesis pada outter model signifikan, hal ini
pengukur variabel laten. Namun, jika hasil pengujian pada inner model adalah
signifikan, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna dari
untuk diteliti. Tanpa adanya justifikasi teoritis yang kuat, suatu model
tidak ada artinya bila dianalisis dengan SEM. SEM tidak digunakan
terdiri:
berikut:
variabel.
d) Pemilihan matrik input dan teknik estimasi atas model yang dibangun.
adalah 100-200.
sampel yang semakin besar. Dalam hal ini terdapat pedoman bahwa
ukuran sampel adalah 5-10 kali jumlah parameter yang ada dalam
(3). Ukuran sampel tergantung pada distribusi data. Bila distribusi data
yang diestimasi.
(1). Standard error yang sangat besar pada satu atau beberapa
koefisien.
(2). Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang
seharusnya disajikan.
nilai ekstrim tersebut. (c) adanya suatu alasan, tetapi peneliti tidak
(multivariate outliers).
(4). Multicolinearity dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians.
dalam analisis selanjutnya. Dalam analisis SEM tidak ada alat uji
tabel berikut:
Tabel 3.2
Kriteria penerimaan suatu model
berikut:
Alat uji ini merupakan alat uji paling fundamental untuk mengukur
overall fit. Alat uji ini juga merupakan alat uji statistik mengenai
p > 0,05 atau p > 0,10. Dalam uji ini peneliti mencari penerimaan
yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) hingga 1.0 (perfect
fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan “better fit”.
GFI adalah analog dari R2 dalam regresi berganda. Fit indeks ini dapat
fit).
5). CMIN/DF
indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh
CFI sangat dianjurkan untuk digunakan karena indeks ini relatif tidak
kerumitan model.
(d) Parameter Delta (δ) dan Epsilon (ε), berkaitan dengan error
indikator pembentuknya
(e) Parameter Psi (ψ), Phi (φ), Theta (θ). Kriteria kekuatan hubungan
keamanan untuk jumlah residual adalah 5%. Bila jumlah residual lebih
bila ditemukan bahwa nilai residual yang dihasilkan oleh model itu
cukup besar (>2,58), maka cara lain dalam memodifikasi adalah dengan
yang di estimasi itu. Dengan penjelasan yang lebih singkat: jika model
A. Kerangka Konseptual
generalisasi dari hal-hal khusus (Cohen, 2000: Hal.13). Oleh karena itu, konsep
sebagai abstraksi maka dia tidak dapat langsung diamati dan diukur. Konsep
hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan
nama variabel (Cohen, 2000: Hal.13). jadi variabel adalah simbol atau lambang
yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep (Cohen, 2000: Hal.13).
variabel yang digunakan ada lima, yaitu : Skill, Inovasi, Gaya Kepemimpinan
Dengan demikian, sesuai dengan tujuan utama penelitian ini, yaitu mengungkap
peran pengembangan sumber daya manusia, peningkatan daya saing, dan
infrastruktur dalam memprediksi dan menjelaskan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Karimun, maka model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Motivasi
(MO)
Employee
Engagement
(EE)
Kinerja
Karyawan
(EP)
Personal
Skill
Innovation (PS)
Intrinsik
(II)
Gambar 3
Kerangka Konseptual Dalam Penelitian Ini
B. Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang dibangun