Email: Elgabrillianv@gmail.com
Abstract
This study examines the effects of changes in economic growth, minimum wage, education and
gender of employment in 38 residence/city in the Province of East Java data set from 2008 to
2014. This study is backgrounded by the unbalanced of demand and supply in employment
market. Province of East Java has the biggest numbers of employment than the other provinces
of Java. If they aren’t used effectively, they will be unemployment that can be nation problem. In
this research used panel data combination of 38 residence /city in the Province of East Java as
cross section data and series of year 2008-2014 as time series data. The result of this research
determined that economic growth, education, gender affect positively to the employment in 38
residence/city in the Province of East Java, meanwhile minimum wage affect negatively to the
employment in 38 residence/city in the Province of East Java.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Meier dan Baidwin (1967) salah satu ciri negara berkembang adalah pertumbuhan
penduduk yang pesat, namun tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas untuk kehidupan yang
layak. Ciri tersebut sesuai dengan Indonesia yang sering mengalami pertumbuhan penduduk
akan tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitias seperti infrastruktur, fasilitas
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Akibat
ketidakmerataan pembangunan menyebabkan Pulau Jawa menjadi pulau terpadat di Indonesia
dengan luas wilayah sebesar 126.700 km² dan jumlah penduduk mencapai 136.610.590 jiwa
(sensus BPS tahun 2010).
Untuk menanggulangi permasalahan makro ekonomi pemerintah telah menciptakan
pembangunan nasional untuk meratakan kesejahteraan. Keberhasilan dalam pembangunan dapat
diukur dari penyerapan tenaga kerja. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di
Pulau Jawa yang cukup diperhitungkan, dikarenakan Provinsi Jawa Timur memiliki potensi
sumber daya manusia yang cukup banyak apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di
Pulau Jawa. Terbukti dari tahun 2008 hingga 2010 jumlah angkatan kerja Jawa Timur terbanyak
di Pulau Jawa. Akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya, Provinsi Jawa Timur menduduki posisi
ke-2 terbanyak di Pulau Jawa dan posisi pertama ditempati oleh Provinsi Jawa Barat.
Dari uraian diatas permasalahan makro ekonomi seperti pengangguran, pertumbuhan
ekonomi dan tingkat upah haruslah diperhatikan karena mempengaruhi perkembangan
perkonomian suatu negara. Dan yang tidak kalah penting ialah pendidikan gender yang mana
ikut mempengaruhi tingkat produktivitas. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul
“Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pendidikan dan Gender terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten/Kota Jawa Timur”.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum kabupaten/kota,
pendidikan dan gender terhadap penyerapan tenaga kerja di kabupaten/kota Provinsi Jawa
Timur.
TINJAUAN PUSTAKA
Tenaga Kerja
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara praktis, tenaga kerja
terdiri atas dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja: a) angkatan kerja (labour
force) terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan penganggur atau sedang mencari kerja;
kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang
mengurus rumah tangga, dan (c) golongan lain-lain atau menerima penghasilan dari pihak lain,
seperti pensiunan dll.
Pasar Kerja
Pasar tenaga kerja, seperti pasar lainnya dalam perekonomian dikendalikan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan, namun pasar tenaga kerja berbeda dari sebagian besar pasar lainnya
karena permintaan tenaga kerja merupakan tenaga kerja turunan (derived demand) dimana
permintaan akan tenaga kerja sangat tergantung dari permintaan akan output yang dihasilkannya
(Borjas,2010 dan Mankiw,2006). Dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
tersebut. Dengan menelaah hubungan antara produksi barang-barang dan permintaan tenaga
kerja, akan dapat diketahui faktor yang menentukan upah keseimbangan.
Pertumbuhan Ekonomi
Ada beberapa teori yang membahas mengenai pertumbuhan ekonomi, diantaranya :
A. Teori Klasik
Menurut ekonomi klasik, Adam Smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk
(Rustini, 2008).
B. Teori Keynes
Teori Keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang terjadi akibat
depresi ekonomi. Menurut Keynes (1936) pengangguran merupakan akibat dari
kurangnya permintaan efektif, dan untuk mengatasinya Keynes menyarankan agar
memperbesar pengeluaran konsumsi. Dalam hal ini maka Keynes menganjurkan adanya
campur tangan pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakn moneter yang dapat
mempengaruhi permintaan, dalam teorinya, Keynes menganggap tabungan sebagai sifat
sosial yang buruk karena kelebihan tabungan menyebabkan terjadinya kelebihan supply
sehingga produsen dapat merugi yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya pemutusan
kerja yang besar-besaran dan menciptakan suatu kondisi ekonomi yang buruk.
Upah Minimum
Upah minimum adalah upah yang ditetapkan secara minimum regional, sektoral regional
maupun sub sektoral. Dalam hal ini upah minimum adalah upah pokok dan tunjangan. Upah
minimum ditetapkan berdasarkan persetujuan dewan pengupahan yang terdiri dari pemerintah,
pengusaha dan serikat pekerja. Tujuan dari ditetapkannya upah minimum adalah untuk
memenuhi standar hidup minimum sehingga dapat mengangkat derajat penduduk berpendapatan
rendah (Tjiptoherijanto, 1990).
Pendidikan
A. Teori Human Capital
Asumsi dasar mengenai teori Human Capital adalah seseorang dapat meningkatkan pendapatan
melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun sekolah berarti di satu pihak
meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang, tetapi di pihak lain menunda
penerimaan penghasilan selama satu tahun dalam mengikuti sekolah tersebut. Di samping
penundaan penerimaan penerimaan tersebut orang yang melanjutkan sekolah harus membayar
biaya secara langsung. Maka jumlah penghsilan yang diterimanya seumur hidupnya, dihitun
dalam nilai sekarang atau Net Present Value. (Kaufman dan Hitchkiss, 1999)
B. Teori Kredensialisme
Konsep humal capital dinilai tidak berhasil, maka muncullah konsep baru sebagai koreksi
terhadap konsep sebelumnya, yaitu Teori Krendesialisme. Ivane Berg dalam bukunya yang
berjudul Education and Jobs: The Great Training Robbery yang telah mengenalkan teori
tersebut. Berg memandang perluasan pendidikan hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil
terhadap produktivitas tenaga kerja. Perluasan kesempatan pendidikan bahkan mengakibatkan
oversupply tenaga kerja terdidik dengan rentangan kualifikasi tenaga kerja yang semakin besar.
Gender
Menurut Echols dan Sadhily (1983) gender berasal dari bahasa Inggris yang artinya
adalah jenis kelamin.Gender merupakan istilah untuk membedakan antara laki – laki dan
perempuan secara sosial. Maksud dari secara sosial ialah adanya perbedaan dalam segala segi
kehidupan, baik dalam bidang pergaulan, mata pencaharian, politik dan lain sebagainya.
Pembangunan Nasional
Output
Produktivitas
Sumber: Data diolah dari berbagai sumber , 2016
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa demi tercapainya tujuan negara yaitu
pembangunan nasional maka setiap kepala daerah diberi wewenang untuk mengatur daerah
sendiri atau disebut juga dengan otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah pemerintah
dapat mengatur kegiatan perekonomiannya sendiri sehingga akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan kenaikan ouput, dimana kenaikan
output akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Begitupula dengan upah minimum
yang berlaku di tiap kabupaten/kota juga akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
Indonesia mengenal kebudayaan patriarki yang mana kebudayaan ini menempatkan laki-
laki sebagai kepala keluarga sehingga ia berkewajiban memberi nafkah akibatnya dalam pasar
kerja lebih didominasi oleh laki-laki. Pendidikan dan gender ikut berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja dikarenakan pendidikan dan gender mempengaruhi produktivitas.
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan suatu penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian, fenomena dan hubungan-hubungannya
Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diterbitkan oleh lembaga resmi berupa data panel.
Penelitian ini menggunakan data panel yang merupakan gabungan data cross section
berjumlah 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dan data time series tahun 2008-
2014. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data penduduk berumur
15 tahun ke atas yang telah bekerja di tiap Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur selama
kurun waktu tersebut berdasarkan pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah
Kabupaten/Kota, Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Tingkat pendidikan
Kabupaten/Kota dan jumlah angkatan kerja laki-laki di Kabupaten/Kota Provinsi jawa
Timur.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitan bersumber dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
Provinsi Jawa Timur serta sumber-sumber data lain yang relevan.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran
perkembangan pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan, gender serta
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.
2. Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang
seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal
suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004). Dalam penelitian ini analisis
regresi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah
minimum, pendidikan, dan gender terhadap penyerapan tenaga kerja pada
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.