JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
ABSTRAK
Kata kunci: Karakteristik Pekerja, Modal Manusia. Sektor Formal dan Informal,
Model Regresi Logistik.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk
sebanyak 267.05 juta jiwa, dan diproyeksikan pada tahun 2010-2035 akan memiliki
jumlah usia kerja sebanyak 196.48 juta jiwa. Kondisi ketenagakerjaan menurut data
Badan Pusat Statistik hingga Februari 2019, jumlah angkatan kerja sebanyak 136.18
juta jiwa mengalami kenaikan sebesar 3.95 persen dibandingkan dengan jumlah
angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131.01 juta jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk bekerja pada Februari 2019 sebanyak 129,37 juta jiwa, mengalami
kenaikan sebanyak 4,32 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2018 sebanyak
124,01 juta jiwa. Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesa
terletak pada tingkat kesempatan kerja.
Jika pertumbuhan penduduk suatu negara tidak diiringi dengan ketersediaan
kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan tersendiri yakni terjadi
pengangguran(Takyudin,2016). Hal tersebut juga berkaitan dengan masalah-masalah
lainnya seperti ketidakmertaan pendapatan, kemiskinan, perlambatan pertumbuhan
ekonomi, urbanisasi, dan instabilitas politik. Oleh karena itu, berbagai upaya
pemerintah terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja untuk
mengurangi jumlah pengangguran yang berimplikasi terhadap lambatnya laju
pertumbuhan ekonomi, mengingat semakin banyak jumlah angkatan kerja yang
masuk dalam pasar kerja.
Pengembangan ekonomi sektor formal dan sektor informal merupakan bagian
dari pembangunan ekonomi nasional. Dalam pengembangan kedua sektor ini yang
sering mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah adalah sektor formal, karena
sektor ini dianggap dapat memberikan kontribusi secara nyata pada penyerapan
tenaga kerja dan pendapatan nasional. Sebaliknya pada sektor informal kontribusi
terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan nasional tidak dapat
digambarkan secara tepat karena banyak variabel-variabel yang sulit diukur (Pitoyo,
2007)
Namun, pada kenyataannya sektor informal mampu memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dengan adanya usaha perdagangan, usaha jasa,
dan munculnya industri rumah tangga yang dapat membuka lapangan pekerjaan serta
dapat menyerap tenaga kerja yang ada. (Lestari, 2018). Maka dari itu, usaha pada
sektor informal memiliki peran yang dalam menciptakan lapangan kerja serta
mengatasi pengangguran.
Menurut (Subri, 2003) para pekerja di sektor informal tidak mendapatkan
perlindungan hukum. Sektor informal identik dengan aktivitas ekonomi berskala
kecil, kurang produkif,dan tidak memiliki prospek kerja yang menjanjikan.
Pernyataan tersebut berawal dari sifat usaha sektor informal yang cenderung sebagai
usaha mandiri, menggunakan teknologi sederhana, bermodal kecil, tidak terorganisasi
dan ilegal. Namun bagi kelompok masyarakat kecil atau menengah kebawah, sektor
informal merupakan sumber pendapatan bagi mereka. Lain halnya dengan sektor
formal. Sektor formal merupakan sektor ekonomi yang mencangkup beberapa
perusahaan yang memiliki status hukum, izin resmi perusahaan yang pada umumnya
perusahaan tersebut berskala besar (Simanjutak, 2013).
Selanjutnya, jika ditinjau berdasarkan karakteristiknya, pekerja dapat ditinjau
dari segi umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anak kandung, dependency
ratio, status migran, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kondisi lingkungan kerja,
pendapatan non kerja, status pekerjaan dan strata perusahaan (Malik, 2013).
Jika ditinjau berdasarkan pendidikan dan kesehatan, kedua variabel tersebut
termasuk ke dalam aspek modal manusia (human capital), dengan asumsi dasar teori
bahwa seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendidikan dan
kesehatan (Simanjutak, 2001) Peranan human capital atau sumber daya manusia
merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara, hal ini
karena sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkatkan kemampuan daya
saing individu dalam memasuki pasar kerja (Farhanah, 2013).
.
Rumusan Masalah
Dari uraian – uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
“Bagaimana pengaruh karakteristik pekerja dan modal manusia terhadap penyerapan
tenaga kerja sektor formal dan informal di Indonesia ?”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh karakteristik pekerja dan modal manusia
terhadap penyerapan tenaga kerja sektor formal dan informal di Indonesia
B. LANDASAN TEORI
Teori Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja merupakan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan pada
suatu perusahaan pada tingkat upah tertentu (Arfida, 2004). Keputusan untuk bekerja
atau tidak atau berapa jumlah jam kerja yang diinginkan merupakan hal yang
ditetapkan oleh individu (Sholeh, 2007). Penawaran tenaga kerja adalah fungsi yang
menggambarkan hubungan antara upah dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan.
Semakin tinggi tingkat upah maka akan semakin tinggi jumlah penawaran tenaga
kerja. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Keputusan untuk bekerja atau tidak
atau berapa jumlah jam kerja yang diinginkan merupakan hal yang ditetapkan oleh
individu. Keputusan ini tergantung pula pada perilaku seseorang untuk menggunakan
waktunya. Tidak semua orang bekerja dalam waktu yang sama. Ada orang yang
bekerja penuh dan setengah menganggur. Jumlah jam kerja setengah menganggur
karena adanya keterbatasan kesempatan kerja (Simanjutak, 2001).
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas tahapan yang diperlukan dalam
melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Diduga jam kerja berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja sektor formal dan informal di Indonesia.
2. Diduga migrasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
sektor formal dan informal di Indonesia.
3. Diduga usia berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
sektor formal dan informal di Indonesia.
4. Diduga upah berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
sektor formal dan informal di Indonesia.
5. Diduga pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja sektor formal dan informal di Indonesia.
6. Diduga kesehatan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja sektor formal dan informal di Indonesia.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang empiris yang
dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan metode atau teknik statistik.
Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah nasabah-nasabah pengguna jasa layanan
perbankan dari bank umum konvensional dan bank umum syariah di Kota Malang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami
sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan
Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya.
DAFTAR PUSTAKA
Aprianto, D., & Khairunnisa, U. (2013). Hubungan Sumber Daya Terhadap Tingkat
Pendidikan dan Pengangguran Terbuka di Indonesia. 5(2010), 8–9.
Anwar, A. (2017). Peran Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional
Di Jawa.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2009). Peran Sektor Informal Sebagai
Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan Kedeputian Evaluasi Kinerja
Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2002). Studi Profil Pekerja di Sektor
Informal dan Arah Kebijakan ke Depan 1. 1–18.
Badan Pusat Statistik. (2018). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2018
(pp. 1–16). pp. 1–16. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Chakrabarti, S., & Kundu, A. (2009). Formal-Informal Sectors Conflict : A
Structuralist Framework For India. 34(2), 27–67.
Chrismardani, Y., & Satriawan, B. (2018). Tenaga Kerja Sektor Formal dan Informal
di Kabupaten Bangkalan. 13(1), 158–166.
Farhanah, L., & Azizah, R. (2015). Optimalisasi Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Melalui Pemngembangan Human Capital dan Penyediaan aringan Kerja Online
yang Terintegrasi Secara Nasional. 2(2), 140–146.
Ghozali,I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, (2003), Ekonometri Dasar. Terjemahan: Jakarta: Erlangga.
Huber, P., & Rahimov, U. (2014). Formal and Informal Sector Wage Differences in
Transition Economies : Evidence from Tajikistan.
International Labour Organization. (2016). Tinjauan Pasar Kerja Indonesia. Jakarta:
International Labour Organization.
International Labour Organization. (2017). Laporan Ketenagakerjaan Indonesia
2017. Jakarta: International Labour Organization.
International Labour Organization. (2018). World Employment Social. Jakarta:
International Labour Organization.
International Labour Organization. (n.d.). Analisa Diagnostik Ketenagakerjaan. 1–
112.
Mincer, J. (1984). Human Capital And Economic Growth. Economics of Education
Review, 3(3), 195–205.
Mincer, J. (1996). Economic Development, Growth of Human Capital, and The
Dynamics of The Wage Structure. Journal of Economic Growth, 1 (1), 29–48.
Njoda, M. T., & Pamen, E. P. F. (2016). The Effects of Cameroonian Informal Sector
on the Scale and Composition of Output. (April).
Nurhadi, M., & Widyawati, D. (2019). Dampak Upah Minimum Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Formal dan Informal: Analisis Spasial. 9(1),
97–117.
Pangastuti, Y. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan
Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah. 4(2), 203–211.
Pitoyo, A. J. (2007). Dinamika Sektor Informal di Indonesia: Prospek ,
Perkembangan , dan Kedudukannya. 18(2).
Prado, M. (2011). Government Policy in the Formal and Informal Sectors. European
Economic Review, 55(8), 1120–1136.
Pratomo, D. (2011). The effects of changes in minimum wage on employment in
Indonesia: Regional panel data analysis. International Research Journal of
Finance and Economics, 62(November), 15–27.
Romer, P.M., (1990). Human Capital And Growth: Theory and Evidence. Carnegie-
Rochester Conference Series on Public Policy, 32, 251–286.
S. Mulyadi., (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Prespektif
Pembangunan. Jakarta, PT.RajaGrafindo Persada.
Sadariawati, R. Pengaruh Human Capital dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Kesempatan Kerja Di Sumatera Selatan. 1–20.
Sengka, C. A. (2015). Analisis Tenaga Sektoral di Kota Tomohon.
Sholeh, M. (2007). Perminataan dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah: Teori
Beserta Potretnya di Indonesia. 4(April), 62–75.
Solow, R.M. (1956). A Contribution to the Theory of Economic Growth. The
Quarterly Journal of Economics, 70 (1), 65-94.
Sitanggang, I. R., & Djalal, N. (2004). Pengaruh Struktur Ekonomi Pada Penyerapan
Tenaga Kerja Sektoral.pdf. V(01), 103–133.
Suyadi, B. (n.d.). Peranan Sektor Informal Dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan
Peningkatan Pendapatan Nelayan di Wilayah Pasir Putih Situbondo.
Sumarsono,S. (2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Simanjutak,P.J. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI
Simanjutak,P.J. (2013). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI
Subroto, G. (2014). Hubungan Pendidikan dan Ekonomi : Perspektif Teori dan
Empiris Education and Economics : Perspectives of Theoretical and Empirical.
20(September), 390–400.
Tarmizi, N., (2012). Ekonomi Ketenagakerjaan. Palembang, Percetakan Universitas
Sriwijaya.
Wajdi, M. F., Mangifera, L., Wahyuddin, M., & Isa, M. (2018). Peranan Aspek-
Aspek Modal Manusia Pengusaha Terhadap Kinerja Bisnis Ukm. 20.
Wibowo, B. K. (2015). Peran Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam
Penarikan (Rekruitmen) di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). 7(3), 13–30.
Witjaksono, M. (2009). Dualisme Pasar Tenaga Kerja dan Dampak Upah Minimum.
1(1).
World Bank. (2018). Urbanisasi untuk semua. Jakarta: World Bank.
World Bank. (2017). Pekerja Global Indonesia Antara Peluang & Risiko. Jakarta:
World Bank.
World Bank. (2010). Laporan Ketenagakerjaan di Indonesia Menuju Terciptanya
Pekerjaan yang Lebih Baik dan Jaminan Perlindungan Bagi Para Pekerja. Jakarta:
World Bank