PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah pengangguran masih menjadi salah satu titik berat dalam
pembangunandi Kota Malang. Untuk mendukung upaya pemerintah dalam
mengendalikan lajupengangguran, diperlukan indikator-indikator sebagai
dasar perencanaan, monitoring,maupun evaluasi program. Informasi
tersebut akan banyak memberikan manfaat bagipemerintah daerah dalam
membuat perencanaan atau kebijakan strategis dalam rangkaperluasan
kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran
sertameningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelompok yang termasuk
dalam kriterian pengangguran menurut Badan Pusat Statitik adalah angkatan
kerja yang belum mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari
pekerjaan atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin memperoleh pekerjaan. Pada kriteria penggangguran tersebut salah
satu kelompok yang disebutkan adalah kelompok pencari kerja.
Pencari kerja menurut tingkat pendidikan adalah bobot utama pada
suatu lapangan pekerjaan. Artinya, pendidikan adalah kunci utama dalam
mencari kerja yang lebih baik sesuai dengan profesional pencari kerja
tersebut sehingga tidak terjadi kegagalan dalam lapangan pekerjaan
(Purwaningseh, 2010). Pencari kerja menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan pada dasarnya melihat tingkat pendidikan tertinggi dari suplai
tenaga kerja. Menurut Susenas 2004 pendidikan terdiri dari tidak/belum
pernah sekolah, tidak/belum tamat SD, SD, SLTP, SLTA, SMK, Diploma
I/II, Akademi/DIII dan Perguruan Tinggi (BPS, 2018). Indikator ini berguna
untuk melihat komposisi angkatan kerja berdasarkan pendidikan tertinggi
yang ditamatkan. Sehingga kualitas angkatan kerja dapat dilihat dari
mayoritas pendidikan pencari kerja tersebut dan agar tidak terjadi kegagalan
dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam lapangan kerja.
Berdasarkan fenomena diatas, untuk dapat mencapai penyelesaian
masalah ketenagakerjaan diperlukan suatu perencanaan, usaha nyata, dan
evaluasi berkelanjutan. Dalam rangka mendukung hal tersebut, diperlukan
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat dibuat tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Persebaran Pencari Kerja Terdaftar Menurut
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan di Kota Malang Tahun 2018.
2. Untuk mengetahui tingkat pendidikan mana yang memiliki angka pencari
kerja paling besar.
2.1. Ketenagakerjaan
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secara umum tenaga kerja di kalsaifikasian menjadi
4 golongan yaitu (1) tenaga kerja terdidik (2) tenaga kerja terlatih (3) tenaga
kerja terdidik dan terlatih (4) tenaga kerja tidak terdidik dantidak terlatih.
Menurut Simanjuntak ( 1998) ,tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah
atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja,
bersekolah, dan mengurus rumah tangga walaupun tidak bekerja, tetapi mereka
secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. tenaga kerja adalah
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah penduduk dalam
suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan
terhadap tenaga kerja mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas
tersebut.
Sitanggang dan Nachrowi (2004) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah
sebagian dari keseluruhan penduduk yang secara potensial dapat menghasilkan
barang dan jasa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah
sebagian penduduk yang dapat menghasilkan barang dan jasa bila terdapat
permintaan terhadap barang dan jasa.
Elfindri ( 2004) mengatakan untuk lebih jelasnya maka di perlukan
pemahaman tentang konsep ketenagakerjaan sesuai dengan defenisi yang lazim
di gunakan, diantaranya :
a) Penduduk usia kerja (UK). Penduduk usia kerja adalah penduduk yang
berumur 15 tahun keatas yang di akui sebagai batas awal dari usia kerja.
Penetapan penduduk usia kerja di atas 15 tahun adalah setelah
2.3. Pengangguran
Definisi pengangguran dalam arti luas adalah penduduk yang tidak
berkerja tetapi sedang mencari perkerjaan atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah
diterima bekerja tetapti mulai bekerja (Mankiw, 2006). Menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran
merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja.
Pengangguran (unemployment) merupakan kenyataan yang dihadapi
tidak saja oleh negara-negara sedang berkembang (developing countries),
akan tetapi juga negara-negara yang sudah maju (developed countries).
Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak
memiliki pekerjaan.dan secara aktif sedang mencari pekerjaan (BPS, 2018).
Seseorang yang tidak bekerja tetapi secara aktif mencari pekerjaan tidak
dapat digolongkan sebagai penganggur. Selain itu pengangguran diartikan
sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan
kerja ingin mendapatkan pekerjaan belum dapat memperolehnya (Sukirno,
2000).
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengumpulan Data
1. Data Hasil SAKERNAS Kota Malang 2018
2. Data Stastistik Sektoral dari Dinas Ketenagakerjaan
3. Kemudian klik kanan pada SHP Kota Malang Admin dan pilih label
feature, pilih label feature yang “Namobj” kemudian apply dan OK
5. Klik kanan pada SHP Jatim, kemudian plih open attribute table, setelah itu
masukkan data pencari kerja terdaftar menurut tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan di Kota Malang tahun 2018
9. Export map ke jpg agar bisa disimpan dan lebih mudah untuk ditampilkan
Kepala
Kepala Seksi
Seksi Sosial
Sosial Kepala
Kepala Seksi
Seksi Produksi
Produksi Kepala
Kepala Seksi
Seksi Distribusi
Distribusi Kepala
Kepala Seksi
Seksi Nerwilis
Nerwilis Kepala
Kepala Seksi
Seksi IPDS
IPDS
Henry S Handoko, Hery Suyanto, SE. Ir.
Ir. Dwi
Dwi Handayani
Handayani P,
P, M.AP.
M.AP. Ir. Ernawaty, M.M. Heru Prasetyo, SE.
SST.
TENAGA
FUNGSIONAL
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas yang telah dikemukakan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2018 menunjukkan
bahwa jumlah penduduk usia kerja (working age population) di Kota Malang
sebanyak 689.812 orang. Sedangkan penduduk usia kerja di Kota Malang pada
Tahun 2017 sebanyak 684.015 orang, artinya dalam 2 tahun terakhir terjadi
penambahan penduduk usia kerja sebanyak 5.797 orang.
2. Pencari kerja adalah penduduk usia kerja yang belum pernah bekerja dan
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan, yang sudah pernah bekerja
namun karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan, yang bekerja atau mempunyai pekerjaan,
tetapi karena sesuatu hal masih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan
lain
3. Pencari kerja menurut tingkat pendidikan adalah bobot utama pada suatu
lapangan pekerjaan. Artinya, pendidikan adalah kunci utama dalam
mencari kerja yang lebih baik sesuai dengan profesional pencari kerja
tersebut sehingga tidak terjadi kegagalan dalam lapangan pekerjaan.
4. Kecamatan dengan angka pencari kerja terbanya berada pada Kecamatan
Kedungkandang, karena Kecmatan Kedungkandang memiliki jumlah
penduduk paling banyak serta letaknya tidak berada di pusat kota
menimbulkan tidak terlalu banyak kesempatan kerja karena jauh dari pusat
perekonomian.
5. Kecamatan dengan angka pencari kerja paling sedikit berada pada
Kecamatan Klojen, karena Kecamatan Klojen memiliki jumlah penduduk
paling sedikit serta letaknya berada di pusat kota menimbulkan banyak
kesempatan kerja karena berada di pusat perekonomian.
6. Para pencari kerja di Kota Malang paling banyak memiliki tingkat
pendidikan terakhir sarjana dengan jumlah lebih dari 50%. Sedangkan
pencari kerja dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) memiliki
7.2. Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdapat beberapa saran
bagi pemerintah, instansi terkait dan peneliti lanjutan:
1. Lebih ditingkatakan usaha pemerataan pembangunan agar tidak banyak
terjadi kesenjangan antar wilayah.
2. Usaha guna memperluas lapangan pekerjaan menjadi salah satu kebutuhan
penting, sehingga dibutuhkan suatu kebijakan terpadu untuk memperbesar
kesempatan mengenai pembangunan dan pengarahan investasi yang
bertujuan untuk perluasan lapangan kerja, dimana masalah utama dalam
pembangunan ekonomi adalah memaksimalkan lapangan kerja secara
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA