Anda di halaman 1dari 16

JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

JDESS
02.04.2023
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PEDAGANG

DITERIMA Afif Hidayatullah*, Sri Muljaningsih


Agustus 2023 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya,
Indonesia
DIREVISI
Abstract: The increasing population in Indonesia has an impact on the increasing need for
September 2023
jobs. The government has tried to provide jobs in the formal sector, namely in the fields of
trade and industry, but this has not been able to solve the problem of the need for increased
employment. In the end, workers who became unemployed because they did not get
opportunities in employment turned to the informal labor market. One of the most numerous
DISETUJUI informal sectors in the city of Malang is being a trader in traditional markets. The purpose
Oktober 2023 of this research is to find out and analyze what factors influence the income of traders,
namely capital factors, length of business, education level, working time and age. The
instrument of this research used a questionnaire. The samples taken were 50 respondents
from traders in Blimbing Market, Malang City. Analysis and processing of data using SPSS
with the research method of multiple linear regression analysis. The results of this study
partially show that the variables of capital and education level have a positive and
significant effect on the income of traders. While the length of business, working time, and
age have no effect on the income of traders.

Keywords: factors, income, traders

Abstrak: Terjadinya lonjakan penduduk yang meningkat di negara Indonesia berdampak


pada meningkatnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Pemerintah sudah berupaya
menyediakan lapangan pekerjaan pada sector formal yaitu pada bidang perdagangan dan
perindustrian namun hal tersebut belum dapat menyelesaikan permasalahan mengenai
kebutuhan akan lapangan kerja yang meningkat. Pada akhirnya tenaga kerja yang menjadi
pengangguran karena tidak mendapat kesempatan dalam lapangan pekerjaan beralih
INDEKSASI menuju pasar tenaga kerja informal. Salah satu sector informal yang paling banyak
Google Scholar jumlahnya di kota Malang adalah menjadi pedagang di pasar tradisional. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor faktor apa
saja yang mempengaruhi pendapatan para pedagang, yaitu faktor modal, lama usaha,
tingkat Pendidikan, waktu kerja dan usia. Instrument penelitian ini menggunakan
kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 50 responden para pedagang di Pasar Blimbing
Kota Malang. Analisis dan pengolahan data menggunakan SPSS dengan motode penelitian
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel
PENULIS modal dan tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
KORESPONDENSI pedagang. Sedangkan lama usaha, waktu kerja, dan usia tidak berpengaruh terhadap
Afif Hidayatullah pendapatan pedagang.
Kata Kunci: faktor-faktor, pendapatan, pedagang
Email:
ainurroziqin@student.ub.
ac.id
Cite this as:
Hidayatullah, A. & Muljaningsih, S. 2023. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang.
Journal of Development Economic and Social Studies. Volume 02, Number 4, Pages 867-882. Universitas
Fakultas Ekonomi dan
Brawijaya. http://dx.doi.org/10.21776/jdess.2023.02.4.13
Bisnis, Universitas
Brawijaya, Indonesia

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 867


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

PENDAHULUAN berkembang seperti Indonesia yang


Indonesia dikenal sebagai negara mempunyai tenaga kerja melimpah adalah
berkembang yang notabene memiliki jumlah menjadikan sebuah ancaman dari meledaknya
penduduk yang terus meningkat. jumlah pengangguran menjadi sebuah potensi
Meningkatnya jumlah penduduk khususnya yang menjanjikan, dengan memanfaatkan
yang tergolong dalam usia produktif, maka hal jumlah tenaga kerja yang besar tentunya.
tersebut tentu juga akan meningkatkan Sektor informal menjadi salah satu solusi dari
kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Banyak permasalahan tersebut, dimana sektor informal
upaya yang dilakukan pemerintah untuk tidak menuntut tingkat pendidikan dan
mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan keterampilan yang tinggi. Bahkan sektor
membuka banyak lapangan pekerjaan. Dalam informal dapat juga menjadi sebuah wadah
menjalankan upayanya tersebut, salah satu cara pengembang sumberdaya manusia (SDM), dari
yang dilakukan pemerintah yaitu memberikan tenaga kerja yang tidak terlatih menjadi
akses langsung dalam pembukaan lapangan terampil dan hal tersebut dapat menjadi bekal
pekerjaan bekerja sama dengan bidang untuk masuk ke dalam sektor formal.
perdagangan dan perindustrian. Namun upaya Penelitian terkait ini sudah pernah
yang dilakukan tersebut ternyata belum cukup dilakukan sebelumnya yaitu penelitian dari
untuk menanggulangi kebutuhan akan Widyatama (2015) dengan judul Analisis
lapangan pekerjaan akibat peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
lonjakan penduduk yang terjadi di Indonesia. pedagang sembako di Pasar Besar Kota
Terlebih karena klasifikasi untuk masuk ke Malang, hasil penelitian menunjukkan jika
dalam sektor formal tidak semua masyarakat
modal kerja, jam kerja, lama usaha, dan lokasi
mendapatkan kesempatan tersebut. Sektor
informal pada umumnya digambarkan oleh pedagang berpengaruh signifikan terhadap
sebagian dari penduduk yang tergolong dalam pendapatan pedagang sembako di Pasar Besar
klasifikasi angkatan kerja yang berada di luar Malang, lalu ada penelitian yang dilakukan
pasar tenaga kerja terorganisasi. Dalam artian oleh Mithaswari dan Wenagama (2018)
lain istilah dari sektor informal merupakan dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang
kegiatan ekonomi dengan skala kecil, yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar
mana ialah manifestasi sebuah situasi Seni Guwang”. Hasil penelitian menujukkan
perkembangan kesempatan kerja di negara jika secara simultan variabel modal kerja, jam
berkembang. kerja, dan lokasi berpengaruh terhadap
Tentu dalam hal ini pekerjaan yang pendapatan pedagang. Namun adapula
tergolong dalam sektor informal akhirnya penelitian yang hasilnya tidak sejalan dengan
menjadi cukup signifikan berperan dalam kedua penelitian diatas yaitu penelitian dari
pengentasan dalam mengatasi banyaknya
Widamurti (2016) dan Harahap (2019) yang
kebutuhan akan lapangan pekerjaan di
Indonesia, terlebih jika melihat kualitas dari menyatakan bahwa salah satu variabel
angkatan kerja di Indonesia yang masih minim penelitian terkait faktor yang mempengaruhi
akan keterampilan dan juga tingkat pendapatan pedagang yaitu lama usaha tidak
pendidikannya. Menelaah dari keadaan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang.
ketenagakerjaan Indonesia pada bulan Februari dan penelitian Pratama (2013) serta Suhartika
tahun 2018, berdasarkan data dari Badan Pusat (2018) yang memiliki hasil penelitian jika
Statistik menyebutkan bahwa sebanyak 73,98 waktu kerja tidak berpengaruh terhadap
juta orang atau 58,22 persen penduduk di pendapatan pedagang. Maka dari itu dengan
Indonesia bekerja pada sektor informal dan adanya inkonsistensi dari penelitian terdahulu
sebanyak 53,09 juta orang sisanya atau sebesar tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
41,78 persen bekerja pada sektor formal. penelitian terkait faktor-faktor apa saja yang
Dengan kondisi data tersebut dapat
dapat mempengaruhi pendapatan pedagang.
disimpulkan bahwa mayoritas penduduk
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini
Indonesia memang benar-benar membutuhkan
peran dari sektor informal sebagai mata diharapkan dapat menambah wawasan baik
pencaharian. Tugas utama dari negara secara kritis, ilmiah, maupun sistematis terkait

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 868


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

penyerapan tenaga kerja. serta hasil penelitian pedagang kecil. Dengan modal yang cukup
ini diharapkan dapat menjadi sumbangan besar maka pedagang kecil akan dapat
terhadap ilmu pengetahuan sebagai bahan meningkatkan jumlah barang dagangan
pembelajaran, melengkapi referensi penelitian sehingga pendapatan usaha juga akan
sebelumnya dan sebagai data tambahan bagi meningkat.
pihak akademisi yang tertarik untuk menelaah Menurut Amirullah (2005:7) modal
lebih lanjut pada bidang kajian yang sama. terbagi menjadi dua jenis yaitu :
Tujuan dilakukannya penelitian ini
a). Modal tetap
adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh modal, lama usaha, tingkat Adalah modal yang memberikan jasa untuk
Pendidikan, waktu kerja, dan usia terhadap proses produksi dalam jangka waktu yang
pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar
Malang. kecilnya jumlah produksi.

KAJIAN PUSTAKA b). Modal Lancar


Teori Modal Adalah modal yang memberikan jasa hanya
Pengertian modal usaha menurut Kamus sekali dalam proses produksi, bisa dalam
Besar Bahasa Indonesia dalam Listyawan Ardi bentuk bahan-bahan baku dan kebutuhan
Nugraha (2011:9) “modal usaha adalah uang lainnya sebagai penunjang ushaha tersebut.
yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk Dapat dikemukakan pengertian secara klasik,
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; dimana modal mengandung pengertian sebagai
harta benda (uang, barang, dan sebagainya) hasil produksi yang digunakan untuk
yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan memproduksi lebih lanjut.
sesuatu yang menambah kekayaan”. Modal
dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan Menurut Kasmir (2006: 88-89)
sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam berdasarkan sumbernya modal terbagi dua,
menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak yakni:
kalangan yang memandang bahwa modal uang
a). Modal sendiri
bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis.
Namun perlu dipahami bahwa uang dalam Adalah modal yang berasal dari dalam
sebuah usaha sangat diperlukan. Yang menjadi perusahaan sendiri. Kelebihan dari modal ini
persoalan di sini bukanlah penting tidaknya adalah tidak memiliki beban biaya bunga
modal, karena keberadaannya memang sangat dalam membiayai suatu usaha walaupun tetap
diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola harus membayar dividen. Pembayaran dividen
modal secara optimal sehingga bisnis yang tergantung keuntungan yang diperoleh dan
dijalankan dapat berjalan lancar (Amirullah, hanya dibayar apabila telah memperoleh
2005:7). keuntungan. Modal ini diperoleh dari pemilik
Menurut Mardiyatmo (2008) perusahaan dengan cara mengeluarkan saham
mengatakan bahwa modal sendiri adalah yang dapat dilakukan secara saham tertutup
modal yang diperleh dari pemilik usaha itu ataupun saham terbuka. Namun biasanya
sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, modal sendiri memiliki jumlah yang terbatas
sumbangan, hibah, saudara, dan lain serta sulit untuk memperolehnya.
sebagainya. Salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk memperoleh b). Modal asing
pendapatan usaha yang optimal adalah dengan Adalah modal yang bersumber dari luar
tersedianya modal yang cukup. Modal usaha perusahaan, misalnya modal yang berupa
merupakan suatu kemampuan yang harus pinjaman dari bank. Keuntungan dari modal ini
dimiliki oleh pedagang. Kekurangan modal karena memiliki jumlah yang tidak terbatas.
akan sangat membatasi pengembangan usaha Modal pinjaman ini digunakan untuk

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 869


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

membiayai suatu usaha. Modal ini a) Pendapatan asli


menimbulkan beban biaya bunga, biaya
yaitu pendapatan yang diterima oleh setiap
administrasi, serta biaya provisi dan komisi
orang yang langsung ikut serta dalam produksi
dan mewajibkan pengembalian pinjaman
barang. Atau dapat diartikan pendapatan yang
dalam jangka waktu tertentu. Modal pinjaman
didapatkan dari usaha sendiri.
akan menimbulkan motivasi pada pihak
manajemen sehingga dalam melakukan b) Pendapatan turunan (sekunder)
kegiatan usahanya dilakukan secara sungguh-
sungguh. Sumber modal asing dapat berasal yaitu pendapatan dari golongan penduduk
dari pinjaman perbankan, Lembaga keuangan, lainnya yang tidak langsung ikut serta dalam
dan dari perusahaan non keuangan. produksi barang seperti dokter, ahli hukum dan
pegawai negeri. Atau bisa diartikan pendapatan
Teori Pendapatan yang diperoleh dari tempat seseorang bekerja.
Seperti dari perusahaan, atau instansi.
Pendapatan bisa di artikan sebagai balas
jasa yang di lakukan setiap pelaku usaha yang Sedangkan menurut Abdurrahman
menghasilkan barang ataupun jasa, yang di (1991) pendapatan menurut perolehannya
lakukan dari setiap pekerjaannya. dibedakan menjadi dua yaitu :
Poerwadarminta (1986) berpendapat bahwa
pendapatan adalah: a) Pendapatan kotor yaitu pendapatan yang
diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran dan
a. Hasil Pencarian (usaha yang dilakukan dan biaya–biaya.
sebagainya)
b) Pendapatan bersih yaitu pendapatan yang
b. Suatu yang didapatkan (dari yang diperoleh sesudah dikurangi pengeluaran dan
sebelumnya belum ada menjadi ada). biaya-biaya.
Pendapatan yang di jelaskan oleh Tingkat Pendidikan
Abdurrahman (1991), pendapatan merupakan
suatu hasil yang di peroleh dari pemakaian Pendidikan pada saat ini sudah bisa di
capital dan pemberian jasa perorangan atau katakan kebutuhan pokok bagi setiap individu,
keduanya yang berupa uang, barang materi agar individu tersebut memiliki kemampuan
atau jasa selama jangka waktu yang tertentu. intelektual yang mencukupi untuk bersaing
Pendapatan atau keuntungan, merupakan dalam dunia kerja. Melalui pendidikan setiap
selisih antara penerimaan total dengan biaya individu akan mendapatkan berbagai ilmu serta
total. Dimana biaya itu terdiri dari biaya tetap kesempatan yang tidak akan mereka dapatkan
dan biaya tidak tetap. Pendapatan mempunyai di luar dunia pendidikan. Pendidikan setiap
pengaruh terhadap pelaku sektor informal, individu yang mereka dapatkan memberi
dapat kita ketahui pendapatan sektor informal kesempatan pada dirinya sendiri untuk
dari total peneriamaan (total revenue) pelaku memiliki ekonomi yang lebih layak, dari
sektor informal itu sendiri (Soekartawi, 2002). kehidupan sebelumnya. Menurut Carter dalam
Total penerimaan (total revenue) merupakan (Djumransjah, 2004) mengungkapkan bahwa
penerimaan keseluruhan dari hasil penjualan pendidikan :
dari output yang di hasilkan (Boediono, 1982) a. proses perkembangan kecakapan seorang
Dari penjualan, pelaku sektor informal individu dalam bentuk sikap dan perilaku yang
akan menerima pendapatan sebesar TR, jumlah berlaku dalam kehidupan masyarakat.
TR dapat diketahui melalui penjualan barang
pelaku sektor informal itu sendiri. b. proses sosial di mana seseorang di pengaruhi
Menurut Soekartawi (2002) Pendapatan oleh suatu lingkungan yang terpimpin (misal
dibedakan menjadi dua yaitu : sekolah) sehingga mereka bisa mencapai

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 870


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

kecakapan sosial dan mengembangkan Berdasarkan Singarimbun dan Effendi (1995),


pribadinya. para pelaku sektor informal sebagian besar
menggunakan waktunya untuk bekerja dalam
Definisi di atas tersebut menjelaskan
waktu yang panjang, namun dengan
bahwa pendidikan terbagi dalam dua bagian,
penghasilan yang rendah.
yaitu pendidikan formal dan pendidikan tidak
Pekerja yang jumlah jam kerjanya rata-
formal. Pendidikan yang bersifat formal
rata 5 jam perhari, jumlah jam kerja yang di
apabila peningkatan kecakapan yang diperoleh
katakan jumlah jam kerja panjang, mereka
individu tersebut di dapatkan dalam
yang jumlah jam kerjanya mencapai 8-9 jam
lingkungan sekolah dan pendidikan yang tidak
perhari. Tingkat upah atau pendapatan yang di
formal apabila pendidikan yang di peroleh
peroleh oleh pelaku sektor informal sangat di
individu tersebut melalui pengalaman
pengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah
pribadinya atau lingkungan sekitarnya, hal ini
barang yang di hasilkan, sehingga yang
cenderung lebih mengarah ke pengalaman
mempengaruhi pendapatan pelaku sektor
pribadinya individu tersebut.
informal adalah modal dan jumlah jam kerja.
Pendidikan cenderung akan
memberikan perubahan terhadap individunya Lama Usaha
itu sendiri, dalam hal ini kaitannya pendidikan Lama usaha akan menentukan
dengan pendapatan. Pendidikan yang tinggi keterampilan dalam melaksanakan suatu tugas
juga akan memberikan pendapatan yang tinggi tertentu. Lama Usaha dan pengalaman setiap
pula, hal ini di karenakan individu yang individu dapat berdampak positif terhadap
memiliki pendidikan yang tinggi mereka akan kemampuan kerja seseorang. Pengalaman
cenderung selalu menggunakan ilmu yang memunculkan suatu struktur pengetahuan,
mereka dapatkan untuk mereka terapkan dalam terdiri atas suatu sistem dari pengetahuan yang
meningkatkan pendapatan individu tersebut. skematis dan abstrak, yang diperoleh dalam
memori yang lama. Selanjutnya Murtanto dan
Umur Gudono (1999), juga mengemukakan bahwa
Umur merupakan salah satu faktor yang pengalaman meliputi dalarn hal pengetahuan
mempengaruhi pendapatan (Cahyono, 1998). terhadap kenyataan-kenyataan, proses dan
Umur produktif berkisar antara 15-64 tahun prosedur-prosedur.
yang merupakan umur ideal bagi para pekerja. Lama usaha akan mempengaruhi dalam
Di masa produktif, secara umum semakin analisis seseorang yaitu lebih teliti, terinci dan
bertambahnya umur maka pendapatan akan runtut dalam mendeteksi kekeliruan. Dapat
semakin meningkat. Kekuatan fisik seseorang disimpulkan berarti orang yang berpengalaman
untuk melakukan suatu aktivitas sangat erat akan lebih teliti dan terinci dalam mendeteksi
kaitannya dengan umur 20 karena bila umur kekeliruan dalam pekerjaannya. Lama usaha
seseorang telah melewati masa produktif, maka merupakan lamanya waktu yang di gunakan
semakin menurun kekuatan fisiknya sehingga seseorang dalam bekerja yang diukur melalui
produktivitasnya pun menurun dan pendapatan pendapatan yang meningkat, prestasi maupun
juga ikut turun. tingkat jabatan yang diperoleh. Beberapa
pendapat mengatakan bahwa pengalaman
Waktu Kerja merupakan pelajaran yang paling berharga
Jam kerja dan pendapatan merupakan dalam kehidupan seseorang. Melalui
variabel yang tidak bisa di pisahkan dalam pengalaman sering ditemukan kegagalan
kegiatan ekonomi, terutama pelaku ekonomi maupun kesuksesan yang pernah diraih
sektor informal. Pendapatan atau upah yang seseorang.
mereka peroleh dari suatu pekerjaan melaui Berdasarkan pengalaman seseorang akan
besarnya jumlah jam kerja yang di gunakan lebih mampu melihat dan belajar mengenai
untuk bisa menghasilkan suatu barang. kekurangan dan kelebihan yang di milikinya

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 871


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk keterkaitan antara tingkat modal, lama usaha,
mencapai kesuksesan pada waktu mendatang tingkat Pendidikan, waktu kerja, dan usia
(Suroto, 1992). Pengalaman adalah terhadap pendapatan adalah sebagai berikut :
keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh
seseorang dari peristiwa-peristiwa yang Lama
dialami dalam perjalanan hidupnya (Anoraga,
Usaha (X2)
1995). Seseorang yang memiliki pengalaman
akan lebih mudah rnelaksanakan pekerjaarrnya
dalam perusahaan, karena sudah terbiasa Tingkat Pendapata
melakukannya. Hal ini sejalan dengan human n (Y)
Pendidikan
capital theory yang menyatakan bahwa seiring
(X3)
dengan bertambahnya waktu maka
produktifitas dan keahlian seorang karyawan
akan bertambah. Waktu
Kerja (X4)
Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian adalah suatu
diagram yang menjelaskan secara garis besar Usia (X5)
alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Berdasarkan penjelasan latar belakang,
rumusan masalah, serta tinjauan pustaka di Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
atas, dapat disimpulkan kerangka pikir

Pengembangan Hipotesis tingkat pendidikan seorang pedagang maka hal


Pendapatan merupakan hasil akhir yang tersebut akan berdampak pada peningkatan
ingin dicapai oleh pedagang yang bekerja pada pendapatan pedagang tersebut.Faktor jumlah
sektor informal, dalam penelitian ini penulis waktu kerja, dipengaruhi oleh besaran jumlah
mengasumsikan pendapatan dapat penulis produk yang ditawarkan. Faktor usia, semakin
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain bertambah umur sesorang maka semakin
faktor modal, dimana modal yang bertambah meningkat pula produktivitas seseorang dalam
besar akan mampu meningkatkan usaha menjalankan pekerjaannya, tetapi akan
tersebut, contohnya seperti perluasan tempat menurun pula pada usia tertentu sejalan dengan
usaha, dan menambah variasi stok persediaan faktor kekuatan fisik yang semakin menurun
dagangan, maka hal tersebut akan berdampak pula.
pada peningkatan pendapatan karena Hipotesis adalah pernyataan tentative
konsumen akan bertambah dikarenakan yang merupakan dugaan mengenai apa yang
fasilitas tempat usaha yang memadai serta luas kita amati dalam usaha untuk memahaminya
dan bermacam -macam pilihan persediaan (Nasution, 2000). Hipotesis merupakan
dagangan. Faktor lama usaha, produktivitas kebenaran sementara yang harus diuji
pedagang juga menentukan bagi bertambahnya kebenarannya, oleh karena itu hipotesis
pendapatan yang mereka terima. berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji
Faktor tingkat Pendidikan, diasumsikan kebenaran suatu teori. Dasar pengajuan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan hipotesis salah satunya berdasar pada teori
seseorang maka semakin tinggi pendapatan dasar ekonomi mikro, yaitu mengenai faktor-
yang diperoleh dibandingkan dengan faktor yang melekat pada para pelaku usaha
seseorang yang berpendidikan rendah yang diduga berpengaruh dan dapat
pernyataan tersebut didukung oleh hasil mempengaruhi penawaran dan permintaan atas
penelitian dari Suhartika (2018) dan Harahap barang dan jasa, sehingga akan berdampak
(2019) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pada pendapatan yang akan mereka hasilkan

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 872


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

nantinya (Dewi, 2017). Berdasarkan variabel sehingga memicu berkembangnya muncul dan
yang diambil dalam kerangka pemikiran di berkembangnya 873ector informal di
atas, maka hipotesis dalam penelitian ini kecamatan tersebut.
adalah :
a. H1 : Modal berpengaruh signifikan dan Populasi dan Penentuan Sampel
positif terhadap pendapatan pedagang di Populasi
Pasar Blimbing Kota Malang. Menurut Ghozali (2016:156) populasi
adalah seluruh jumlah subjek yang akan diteliti
b. H2 : Lama usaha berpengaruh signifikan dan
oleh seorang peneliti. Populasi yang digunakan
positif terhadap pendapatan pedagang di Pasar
dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang
Blimbing Kota Malang.
Pasar Blimbing Kota Malang, berdasarkan data
c.H3 :Tingkat Pendidikan berpengaruh yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan
signifikan dan positif terhadap pendapatan Perdagangan Kota Malang yaitu pedagang
pedagang di Pasar Blimbing Kota Malang. yang berjualan di Pasar Blimbing Kota Malang
sebanyak 2.074 orang pedagang, yang terdiri
d. H4 : Waktu kerja berpengaruh signifikan dan dari berbagai macam pedagang mulai
positif terhadap pendapatan pedagang di Pasar pedagang penjual ayam, penjual daging, kios
Blimbing Kota Malang. pakaian, kios sembako, dan lain sebagainya
e. H5 : Usia berpengaruh signifikan dan positif
terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Blimbing Kota Malang. Menurut Sugiyono (2009:80) Sampel
merupakan sebagian atau wakil dari jumlah
METODE PENELITIAN populasi yang diteliti . Apabila subjeknya
Jenis dan Sumber Data kurang dari 100 lebih baik diambil semua.
Jenis dan sumber data untuk melakukan Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100
penelitian agar mendapatkan hasil yang dapat dilakukan pengambilan sampel. Sampel
diharapkan yaitu Data Primer merupakan data harus representatif dalam arti segala
yang diperoleh langsung dari hasil pengisian karakteristik populasi hendaknya tercerminkan
kuesioner yang telah dibagikan kepada para dalam sampel yang diambil .
pedagang yang ada di Pasar Blimbing. Data ini Populasi pada penelitian ini adalah
merupakan sumber utama bahan penelitian seluruh pedagang Pasar Blimbing di Kota
yang akan dilakukan analisis lebih lanjut. Malang. Karena populasi yang ada dalam
Kelayakan penelitian ini tergantung pada jumlah yang besar, maka dalam penelitian ini
pengolahan data primer yang akan diperoleh akan menggunakan sampel. Teknik
setelah pengisian kuisioner selesai dilakukan pengambilan sampel adalah suatu cara yang
oleh pihak-pihak yang telah dipilih. Adapun digunakan dalam pengambilan sampel dalam
responden dari penelitian ini yaitu pedagang sebuah penelitian.
Pasar Blimbing Kota Malang yang berjualan di Pada penelitian ini, besarnya jumlah
Pasar Blimbing Kota Malang. sampel yang diambil diukur dengan
menggunakan ukuran Roscoe. Berdasarkan
Penentuan Lokasi Penelitian Teknik pengambilan dengan ukuran Roscoe
Wilayah penelitian dilakukan di Pasar jika dalam penelitian akan melakukan analasisi
Blimbing Kota Malang, Kelurahan Mojolangu, dengan multivariate (korelasi atau regresi
Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang berganda), maka jumlah anggota sampe
merupakan kecamatan yang cukup strategis minimal sepuluh kali dari jumlah variabel yang
dan paling banyak memiliki pedagang pasar diteliti (Sugiyono, 2010:130). Jadi dikarenakan
dalam menjual barang dagangannya kepada penelitian ini terdiri dari lima variabel, maka
masyarakat sekitar. Lokasi pada Pasar jumlah sampelnya adalah 5x10 = 50
Blimbing berada di pusat Kota Malang responden.

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 873


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Definisi Operasional dan Pengukuran menganalisis data yang telah diperoleh serta
Variabel menguji hipotesis. Pada penelitian ini terdapat
Menurut Jonathan (2006) definisi beberapa tahapan analisis yaitu:
operasional merupakan definisi yang
menjadikan variabel-variabel yang sedang Analisis Regresi Linier Berganda
diteliti menjadi bersifat operasional dalam Uji asumsi Klasik
kaitannya dengan proses pengukuran variabel- Metode analisis yang digunakan dalam
variabel tersebut. Definisi operasional penelitian ini merupakan regresi dan uji asumsi
memungkinkan sebuah konsep bersifat abstrak klasik untuk memprediksi apakah variabel
yang dijadikan sesuatu yang operasional, independen (modal, lama usaha, tingkat
sehingga memudahkan peneliti dalam pendidikan, waktu kerja, usia) mempengaruhi
melakukan pengukuran. Adapun variabel yang pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota
digunakan dalam penelitian ini sebanyak enam Malang. Dengan model persamaan yang
variabel antara lain Keputusan Individu digunakan:
Bekerja di Sektor Informal, modal, lama usaha, Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5
tingkat pendidikan, waktu kerja, dan usia. +e
Tabel 1. Persamaan dan satuan variabel
Dimana :
penelitian
Y = Pendapatan Pedagang Pasar
Nama Variabel Nama Satuan
Blimbing Kota Malang.
dalam
Persamaan Α = Konstanta
β = Koefisien masing – masing variabel
bebas
Pendapatan Y Ribuah X1 = Modal
Pedagang Pasar Rupiah
Blimbing Kota X2 = Lama Usaha
Malang
X3 = Tingkat Pendidikan
Modal X1 Ribuan
X4 = Waktu Bekerja
Rupiah
X5 = Usia
e = Error Term
Lama Usaha X2 Tahun

Tingkat X3 Jenjang /
Uji Asumsi Klasik
Pendidikan Tingkatan
Uji asumsi klasik dilakukan untuk
Waktu kerja X4 Jam memberi keyakinan bahwa garis persamaan
regresi yang diperoleh adalah linier dan valid.
Usia X5 Tahun Ada tiga macam uji asumsi klasik yang akan
Sumber: Ilustrasi Penulis, 2022 digunakan yaitu pengujian asumsi
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji normalitas.
Teknik Analisis Data
Uji Normalitas
Dalam Penelitian ini, menggunakan Uji normalitas digunakan untuk menguji
model analisis regresi berganda, dimana model apakah dalam sebuah model regresi, variabel
ini digunakan untuk mengolah dan dependen, variabel independen, atau keduanya

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 874


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
Model regresi yang baik adalah memiliki heteroskedastisitas .
distribusi data normal atau mendekati normal . Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
Normalitas data dalam penelitian dilihat heteroskedastisitas, dapat diketahui dengan
dengan cara memperhatikan penyebaran data melihat penyebaran data pada grafik scatterplot
(titik) pada Normal P-Plot of Regression dan uji Glejser.
Standardized Residual dan dengan melihat Dasar analisis pada grafik scatterplot:
histogram dari residualnya. Persyaratan dari uji a. Jika penyebaran data pada scatterplot teratur
normalitas data adalah: dan membentuk pola tertentu yang teratur
a. Jika data menyebar di sekitar garis (bergelombang, melebar kemudian
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menyempit), maka mengindikasikan telah
atau grafik histogramnya menunjukkan terjadi heteroskedastisitas.
pola distribusi normal, maka model regresi b. Jika penyebaran data pada scatterplot tidak
memenuhi asumsi normalitas. ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
atau tidak mengikuti garis diagonal atau maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
grafik histogramnya tidak menunjukkan Dasar analisis pada Uji Glejser:
pola distribusi normal, maka model regresi Jika nilai Sig > 0,05 dikatakan bahwa tidak
tidak memenuhi asumsi normalitas. terjadi heteroskedastisitas
Jika nilai Sig < 0,05 dikatakan bahwa terjadi
Uji Multikolinearitas heteroskedastisitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan Uji Hipotesis (Uji t)
adanya korelasi antar variabel independen. Uji t dilakukan untuk mengetahui
Multikolineritas berarti ada hubungan linear seberapa jauh variabel independen
yang “sempurna” atau “pasti” diantara berpengaruh terhadap variabel dependen.
beberapa atau semua variabel independen dari Perhitungan pada uji t dilihat berdasarkan nilai
model regresi. Adapun cara pendeteksiannya probabilitas, jika nilai sig < 0,05 maka
adalah: jika multikolinearitas tinggi, seseorang hipotesis diterima, sedangkan jika nilai sig >
mungkin memperoleh R2 yang tinggi tetapi 0,05 maka hipotesis ditolak atau tidak
tidak satupun atau sangat sedikit koefisien signifikan.
yang ditaksir yang signifikan atau penting
secara statistik . HASIL DAN PEMBAHASAN
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Deskripsi Responden
Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Dalam penelitian ini, terdapat beberapa
tolerance. Jika nilai VIF berada dibawah 10 karakteristik responden diperoleh melalui
dan nilai tolerance lebih dari 0,10 maka tidak kuesioner yang ditelah dikumpulkan sebanyak
ada korelasi antar variabel independen yang 50 kuesioner. Deskripsi responden yang
nilainya lebih dari 95% sehingga model dimaksud meliputi, jenis kelamin, usia,
tersebut bebas dari multikolinearitas. pendidikan dan juga jenis dagangan pedagang
tersebut. Untuk lebih jelas peneliti menyajikan
Uji Heteroskedastisitas data dari responden pada diagram berikut :
Menguji apakah dalam sebuah model Jenis Kelamin Responden
regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari Deskripsi pedagang di Pasar Blimbing
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang menjadi responden penelitian ini
yang lain. Jika varian dari residual dari suatu berdasarkan jenis kelamin terbagi menjadi dua
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, kelompok yaitu jenis kelamin laki-laki dan
maka disebut homoskedastisitas. Dan jika perempuan, yaitu sebagai berikut, dapat
varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. diketahui bahwa jumlah responden dalam

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 875


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

penelitian ini bervariasi terdiri dari penjual (8%), sedangkan responden dengan tingkat
berjenis kelamin perempuan dan penjual pendidikan Diploma (D3) sebanyak 2 orang
berjenis kelamin laki-laki. Total pedagang (4%). Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
yang diberi kuesioner sebanyak 50 orang, yang penelitian mayoritas responden memiliki
terdiri dari responden berjenis kelamin laki- pendidikan terakhir yaitu tamatan SMA.
laki berjumlah 27 orang (54%), dan responden
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 Jenis Dagangan
orang (46%). Hal ini dapat menunjukkan Deskripsi responden pedagang di Pasar
bahwa berdasarkan penelitian, mayoritas Blimbing Kota Malang, berdasarkan jenis
responden penelitian ini adalah berjenis dagangan adalah untuk mengetahui persentase
kelamin laki-laki. jenis dagangan yang dimiliki oleh pedagang
yang dijadikan responden. Jenis dagangan ini
Usia Responden dibagi menjadi enam kelompok, yaitu sebagai
Deskripsi responden pedagang di Pasar berikut, disimpulkan bahwa, sebagian besar
Blimbing Kota Malang, berdasarkan usia responden dalam penelitian ini, memiliki jenis
adalah untuk mengetahui persentase usia dagangan lainnya seperti jenis dagangan
pedagang yang dijadikan responden. peracangan, kue, aksesoris wanita, buah-
Satuannya adalah tahun. Usia ini dibagi buahan, ayam potong, grosir snack, dan daging
menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut potong sebanyak 26 orang (52%), responden
bahwa reponden dalam penelitian ini berusia dengan jenis dagangan sayur mayor sebanyak
36-45 tahun sebanyak 20 orang (40%), pada 8 orang (16%), responden dengan jenis
usia 25-35 tahun memiliki jumlah responden dagangan barang pecah belah sebanyak 6 orang
sebanyakk 15 orang (30%), pada usia 46-55 (12%), responden dengan jenis dagangan
tahun sebanyak 10 orang (20%), sedangkan makanan sebanyak 4 orang (8%), responden
pada tingkat usia <25 tahun memiliki jumlah dengan jenis dagangan pakaian sebanyak 4
responden sebanyak 5 orang (10%). Dapat orang 8%), sedangkan responden dengan jenis
disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian dagangan sembako sebanyak 2 orang (4%).
mayoritas responden berusia 36-45 tahun.
Uji Asumsi Klasik
Tingkat Pendidikan Responden Uji Normalitas
Deskripsi responden pedagang di Pasar Uji normalitas dilakukan bertujuan
Blimbing Kota Malang, berdasarkan tingkat untuk menguji apakah dalam suatu model
Pendidikan terakhir adalah untuk mengetahui regresi, variabel pengganggu atau residual
persentase Pendidikan terakhir yang dimiliki memiliki distribusi normal. Model regresi
oleh pedagang yang dijadikan responden.. dikatakan baik apabila model tersebut
Pendidikan terakhir ini dibagi menjadi lima memiliki distribusi data yang normal atau
kelompok, yaitu sebagai berikut diketahui jika mendekati normal (Ghozali, 2016). Uji ini
responden memiliki tingkat Pendidikan yang dapat dilihat melalui metode analisis statistik
bervariasi, yaitu memiliki tingkat pendidikan yaitu dengan metode kolmogrof-Smirnof test.
SMA sebanyak 36 orang (72%), responden Kriteria untuk menentukan adalah bila nilai
dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 5 signifikan > 0,05 maka data tersebut dapat
orang (10%), responden dengan tingkat dikatakan berdistribusi normal.
pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 4 orang

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 876


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Tabel 2: One-Sample Kolmogorov-Smirnov independen seperti modal usaha, lama usaha,


Test tingkat pendidikan, waktu kerja dan usia
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <
Unstandardize dari 10. Maka dari itu dapat disimpulkan
d Residual bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam
N 50 penelitian ini.
Mean 0E-7 Tabel 3. Uji multikolinearitas
Normal
Std. 7690908,7636
Parametersa,b
Deviation 7220
Absolute ,094
Most Extreme
Positive ,094
Differences
Negative -,042
Kolmogorov-Smirnov Z ,667
Asymp. Sig. (2-tailed) ,766
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 20
Dari hasil tabel 2 diatas dapat diketahui
bahwa data terdistribusi secara normal karena
tingkat signifikansi Kolmogrof Smirnof Uji Heteroskedastisitas
memiliki nilai 0,766 yaitu > 0,05.
Selain menggunakan uji tabel kolmogrof
smirnof, uji normalitas juga dapat dilihat dari
grafik normal p-p plot. Yang dapat ditunjukkan
Sebagai berikut :

Gambar 3. Uji heteroskedastisitas

Gambar 2. Grafik p-plot Pada gambar 3 diatas dapat diketahui


Gambar grafik normal p-p plot pada gambar secara signifikan dan positif terhadap
diatas dapat terlihat bahwa pola data menyebar Pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota
disekitar garis diagonal serta arahnya Malang.
mengikuti garis diagonal tersebut, sehingga Dalam teori maupun dalam praktek
pada gambar 1 dapat disimpulkan bahwa data diketahui bahwa modal usaha bagi pedagang
pada penelitian ini telah memenuhi uji kecil adalah unsur yang utama untuk
normalitas. mendukung peningkatan pendapatan yang
pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup
Uji Multikolinearitas pedagang itu sendiri. Salah satu faktor yang
Berdasarkan hasil dari tabel 3 dibawah ini perlu dipertimbangkan untuk memperoleh
dapat diketahui bahwa hasil perhitungan nilai pendapatan usaha yang optimal adalah dengan
tolerance untuk masing-masing variabel tersedianya modal yang cukup. Modal usaha
menunjukkan bahwa semua variabel berupa dana merupakan suatu kemampuan

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 877


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

yang harus dimiliki oleh pedagang. Modal tersebut memiliki kemampuan intelektual yang
yang semakin bertambah akan sangat mencukupi untuk bersaing dalam dunia kerja.
membantu dalam pengembangan usaha Tidak hanya dapat diterapkan pada pekerja
pedagang tersebut dan menyebabkan kantoran saja namun juga dalam pekerjaan
pendapatan yang diterima juga meningkat. berdagang dibutuhkan keahlian dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil pengetahuan. Mulai dari mengelola modal,
penelitian Suhartika (2018), Harahap (2019), hingga memasarkan dagangan. Jika individu
dan Pratama (2013) menunjukkan bahwa memiliki pendidikan yang tinggi maka akan
faktor modal berpengaruh positif terhadap cenderung selalu menggunakan ilmu yang
pendapatan pedagang. mereka dapatkan untuk mereka terapkan dalam
berdagang guna mendapatkan pendapatan
Pengaruh Lama Usaha Terhadap yang semakin meningkat. Maka dari itu dalam
Pendapatan penelitian ini dapat dikatakan bahwa semakin
Berdasarkan hasil pengujian statistik, tinggi pendidikan yang dimiliki oleh seorang
diketahui bahwa variabel Lama usaha tidak pedagang maka hal tersebut akan berdampak
berpengaruh secara signifikan terhadap pada peningkatan pendapatan pedagang
Pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota tersebut.
Malang. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
Individu yang sudah lama menjalankan penelitian Suhartika (2018), dan Harahap
usaha seharusnya akan memperoleh ilmu (2019) yang menyatakan bahwa tingkat
berupa ketrampilan, akan lebih teliti, dan lebih pendidikan berpengaruh signifikan dan positif
rinci dalam melaksanakan suatu pekerjaan terhadap pendapatan pedagang.
tertentu. Lama usaha berkaitan dengan
pengalaman yang diperoleh oleh individu Pengaruh Waktu Kerja Terhadap
tersebut. Namun jika lama usaha tidak diikuti Pendapatan
dengan motivasi dalam memperdalam Berdasarkan hasil pengujian statistik,
pengetahuan-pengetahuan baru mengenai diketahui bahwa variabel waktu kerja tidak
berdagang, maka akan berdampak pada berpengaruh secara signifikan terhadap
menurunnya motivasi berdagang karena akan Pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota
senantiasa merasa bosan dalam menjalankan Malang
kegiatan berdagang tersebut, sehingga akan Menurut pendapat Tjiptoroso dalam
berdampak menurunnya penjualan pedagang (Asakdiyah dan Sulistyani 2004) membuktikan
tersebut dan pendapatan akan semakin adanya hubungan langsung antara jam kerja
berkurang. dengan tingkat pendapatan. Setiap
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penambahan waktu operasi akan makin
penelitian Widamurti (2016), dan Harahap membuka peluang bagi bertambahnya omset
(2019) yang menyatakan bahwa faktor lama penjualan. Namun pendapat tersebut tidak
usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan sesuai dengan fakta yang ditemui di lapangan
pedagang. bahwa para pedagang di pasar tradisional
sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan di pasar
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap tradisional transaksi jual beli terjadi pada jam
Pendapatan yang tidak tentu atau bervariasi. Maka dari itu
Berdasarkan hasil pengujian statistik, mengapa jam kerja tidak berpengaruh terhadap
diketahui bahwa Tingkat pendidikan pendapatan.
berpengaruh secara signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
Pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota penelitian Pratama (2013) dan Suhartika
Malang. (2018) yang menyatakan bahwa faktor waktu
Pendidikan merupakan suatu hal yang kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan
penting bagi setiap individu agar individu pedagang.

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 878


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Pengaruh Usia Terhadap Pendapatan Selain keutamaan modal, faktor lain


Berdasarkan hasil pengujian statistik, yang dapat diperhatikan untuk peningkatan
diketahui bahwa variabel usia tidak pendapatan pedagang adalah keutamaan
berpengaruh secara signifikan terhadap pedagang yang memiliki tingkat Pendidikan
Pendapatan pedagang di Pasar Blimbing Kota yang tinggi. Dikarenakan pedagang yang
Malang. berpendidikan tinggi akan memiliki
Menurut Cahyono (1998) umur pengetahuan dan wawasan serta cara berfikir
merupakan salah satu faktor yang yang lebih luas ketimbang pedagang yang
mempengaruhi pendapatan. Umur produktif memiliki tingkat Pendidikan yang rendah.
berkisar diantara 15-64 tahun yang merupakan Salah satu hal yang dapat dijadikan contoh
umur ideal bagi pekerja karena memiliki fisik adalah pengetahuan akan memasarkan barang
dan stamina yang masih prima. Namun pada dagangan lebih baik, wawasan mengenai tata
hasil pada penelitian ini lebih detailnya pada cara pengajuan pinjaman modal kepada
tabel 8 bahwa mayoritas responden pedagang perbankan atau Lembaga keuangan yang
yang diteliti memiliki kisaran umur 36-45 berguna untuk mengembangkan usaha.
tahun. Dimana angka tersebut masih tergolong Tujuannya adalah supaya pendapatan dapat
usia produktif. Namun pada zaman seperti meningkat.
sekarang jika tidak didukung dengan
pengetahuan, serta tingkat produktifitas dalam Saran
berdagang yang memadai, dalam era Temuan dalam penelitian ini
persaingan berdagang yang semakin ketat, menunjukkan bahwa pentingnya modal usaha
maka meskipun masih termasuk dalam dan tingkat Pendidikan yang tinggi dalam
golongan umur produktif, individu tersebut pengaruhnya terhadap pendapatan bagi
tidak akan dapat menghasilkan pendapatan masyarakat yang bekerja pada sektor informal
yang memadai. Jadi intinya usia tidak khususnya yang menjadi pedagang pada Pasar
berpengaruh terhadap pendapatan. tradisional. Dalam persaingan bisnis yang ketat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil seperti saat ini, tidak terkecuali para pedagang
penelitian Rahayu dan Tisnawati (2014) dan yang bekerja pada sektor informal harus pandai
Septiana dan Yasa (2020) yang menyatakan dalam bersaing dan meningkatkan pendapatan
bahwa faktor usia tidak berpengaruh terhadap yang dihasilkan agar dapat bertahan dalam
pendapatan pedagang. persaingan dagang. Maka dari itu pentingnya
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
KESIMPULAN DAN SARAN menentukan kenaikan pendapatan para
Kesimpulan pedagang pada pasar tradisional. Misalnya
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilakukan dengan penambahan modal,
dapat disimpulkan bahwa untuk masyarakat memiliki latar Pendidikan yang tinggi sehingga
yang bekerja pada sektor infomal khususnya kedua hal tersebut mampu memfasilitasi
para pedagang yang melakukan kegiatan tercapainya tujuan berdagang yakni mendapat
berdagang pada pasar tradisional, apabila pendapatan yang tinggi pula.
semakin besar modal yang dimiliki dalam
menjalankan usaha dagangnya maka akan IMPLIKASI
berdampak pada peningkatan pendapatan Implikasi penelitian ini dapat
pedagang tersebut. Karena apabila pedagang menunjukkan jika hasil temuan yaitu variabel
memiliki jumlah modal yang cukup besar maka modal usaha dan tingkat Pendidikan
pedagang tersebut akan mendapatkan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang.
kesempatan dalam mengembangkan usahanya, hal tersebut dapat dijadikan suatu informasi
dengan cara memperluas tempat usaha, dapat tambahan khususnya kepada pihak pihak yang
menambah variasi stok persediaan yang bekerja pada sector informal yaitu menjadi
bermacam-macam, dan lain sebagainya. pedagang.

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 879


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

KETERBATASAN PENELITIAN Badan Pusat Statistik (BPS). Keadaan


Namun pada penelitian ini masih Ketenagakerjaan Indonesia Februari
terdapat keterbatasan, pertama penelitian ini 2018. No. 42/05/Th.XXI, 07 Mei 2018.
memilikii sampel yang kecil yaitu sekitar lima Boediono. (1982). Pengantar Ilmu Ekonomi
puluh responden yang dijadikan penelitian, No.2, Ekonomi Makro. Yogyakarta:
yang kedua meskipun hasil penelitian BPPE
menyatakan bahwa modal dan tingkat Dewi, D.S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Pendidikan merupakan dua factor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
mempengaruhi pendapatan para pedagang, Kaki Lima di Kota Medan (Studi kasus :
kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut Kecamatan Medan Baru). Fakultas
mengenai persoalan sejenis sangat penting Ekonomi dan Bisnis. Skripsi.
dengan bertujuan supaya mendapatkan hasil Djumransjah, H.M. (2004). Pengantar Filsafat
yang lebih jelas. Disarankan juga bagi pihak Pendidikan. Malang, Bayumedia
lain yang akan membuat penelitian serupa Publishing. Yogyakarta: Ekonomi
dapat menambahkan variabel-variabel lain YPKN.
terkait factor-faktor apa saja yang dapat Firdausa, R. A., & Arianti, F. (2013). Pengaruh
mempengaruhi pendapatan pedagang pada Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Pasar tradisional contohnya seperti harga, Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di
lokasi berjualan dan sebagainya. Hal tersebut Pasar Bintoro Demak, Vol 2, Hal 1-6.
dilakukan dengan tujuan supaya menambah Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis
kajian literatur keilmuan untuk pihak-pihak Multivariate Dengan Program SPSS.
yang terkait khususnya masyarakat yang Cetakan Keempat. Semarang: Badan
bekerja pada sektor informal yaitu para Penerbit Universitas Diponegoro.
pedagang di pasar tradisional dengan . . (2016). Aplikasi Analisis
penelitian sejenis ini untuk menjadikannya Multivariate Dengan Program IBM
sebagai bahan untuk perbaikan dengan tujuan SPSS 23. Edisi 8. Cetakan ke VIII.
meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Badan PenerbitUniversitas
Diponegoro.Semarang
DAFTAR PUSTAKA Harahap.S.S. (2019). Analisis faktor-faktor
Abdurrahman. (1991). Ensiklopedia Ekonomi, yang mempengaruhi pendapatan
Keuangan dan Perdagangan, Jakarta. pedagang sayur di pasar tradisional Sei
Pradya Paramita. Sikambing Kota Medan. Skripsi.
Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. (1995). Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian
Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama. Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :
PT. Dunia Pustaka Jaya. Graha Ilmu
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Kasiram. Moh. (2010). Metodologi Penelitian
Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Kualitatif – kuantitatif. Malang : UIN
Jakarta : Rineka Cipta Maliki Press
Asakdiyah dan Sulistyani. (2004). Analisis Manning, Chris dan Tadjoedin Noer Effendi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (1985). Urbanisasi, Pengangguran. dan
Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Sektor Informal di Kota. Jakarta :
Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal Gramedia
Akuntansi & Manajemen, Vol.15 No.1, Manning, Chris dan Tadjuddin Noer Effendi.
April 2004.Yogyakarta. STIE YKPN (1996). Urbanisasi, Pengangguran, dan
Yogyakarta. Sektor Informal di Kota. Jakarta :
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Yayasan Obor Indonesia.
Timur. (2018). Jumlah Pekerja Formal Marzuki. (2005). Metodologi Riset Panduan
dan Informal Penduduk Kota Malang Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial,
Usia 15 Tahun ke Atas Tahun 2018. Edisi Kedua, Eksiana, Yogyakarta

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 880


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Masri Singarimbun & Sofyan Effendi, (1995), Pembangunan Unnes (Vol. 2). Retrieved
Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, from
PT. Pustaka LP3ES, Jakarta http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
Moh. Nazir. (1983). Metode Penelitian. PT. edaj
Ghalia Indonesia Santoso, S. (2015). SPSS20 Pengolahan Data
Mulyadi S. (2003). Ekonomi Sumber Daya Statistik di Era Informasi, Jakarta, PT.
Manusia Dalam Perpektif Alex Media Komputindo, Kelompok
Pembangunan. Jakarta: PT Raja Gramedia.
Grafindo Persada. Simanjuntak, Payaman. (2001). Pengantar
Murtanto, Gudono, (1999), Identifikasi Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Karakteristik-Karakteristik Keahlian Jakarta: LPFEUI.
Audit:Profesi Akuntan di Indonesia. Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar Ekonomi
Jurnal riset Akuntansi Indonesia. Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.
Nasution, S. (2000). Didaktik Asas-Asas RajaGrafindo.
Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 2. Soeratno. (2000). Analisis Sektor Informal
Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia (Studi Kasus Pedagang Angkringan Di
Indonesia. Gondokusuman Yogyakarta).
Noeraini, Astrid Amalia. (2015). Ekonomi OPTIMUM Jurnal Ekonomi dan
Informal di Indonesia, Suatu Tinjauan Pembangunan. Vol.1 No.1 September
Pustaka. Jurnal Ilmiah. Bandung. FE: 2000:1-6
UNPAD Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:
Poerwadarminta W.J.S. (1986). Kamus Umum Transito
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Suhartika. (2018). Faktor-faktor yang
Pustaka. mempengaruhi pendapatan pedagang
Pratama. (2013) A.S. Analisis Faktor-Faktor pasar Tradisonal di pasar Antang
yang Mempengaruhi Pendapatan kelurahan Bitoa Kecamatan Manggala
Pedagang Pasar setelah Relokasi di Pasar kota Makassar provinsi Sulawesi
Purwoso Kecamatan Ngaliyan Selatan. Skripsi
Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Sugiyono (2011), Metode Penelitian
Universitas Negeri Semarang. Administras: dilengkapi dengan Metode
Putu, N., & Dewi, M. (n.d.). (2019) Pengaruh R & D, Alfabeta, Bandung
Umur, Pendidikan, dan Jumlah Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Tanggungan Sektor Informal di Kota Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Denpasar. Jurusan Ekonomi Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Alfabeta.
Bisnis Unversitas Udayana ( Unud ), Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Bali , Indonesia Sektor informal Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
merupakan sektor , 1–29. Alfabeta CV. Bandung.
Rianto, S. Zulgani. Dan Prihanto, P.H. (2020). Suroto. (1992). Strategi Pembangunan dan
Analisis Pengaruh Modal Usaha, Umur, Perencanaan Kesempatan Kerja.
Pendidikan, dan Jam Kerja Terhadap Yogyakarta: UGM Press.
Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Wahid Sulaiman, (2004), Analisis-Analisis
di Desa Sungai Saren Kecamatan Bram Regresi menggunakan SPSS,
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Yogyakarta : ANDI.
E-Journal, Vol.9, (No.3). Wenagama, I. W. (n.d.). ANALISIS
Samsul Ma’arif. (2013). Analisis Faktor- FAKTOR-FAKTOR YANG
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan MEMPENGARUHI Jurusan Ekonomi
Pedagang Pasar Bandarjo Ungaran Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Kabupaten Semarang. Jurusan Ekonomi Bisnis Unversitas Udayana ( Unud ),

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 881


JOURNAL OF DEVELOPMENT ECONOMIC AND SOCIAL STUDIES VOLUME 2 NO 4 TAHUN 2023

Bali , Indonesia Sejalan dengan Pedagang Sembako Di Pasar Besar Kota


pelaksanaan otonomi daerah , Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.
pemerintah daerah mempunyai Retrieved from
kewenangan yang lebih luas d, 294–323. http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/
Widamurti. M.I. (2019). Pengaruh Modal, article/download/1802/1652
Tenaga Kerja, Jam Kerja, dan Lama Wilson dan JJ Rizal. (2012). Menguak Pasar
Usaha terhadap Pendapatan Pelaku Tradisional Indonesia. Jakarta :
Industri Genteng di Kabupaten Direktorat Internalisasi Nilai dan
Kebumen. Skripsi. Diplomasi Budaya
Widyatama, D. (2015). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pendapatan

AFIF HIDAYATULLAH & SRI MULJANINGSIH 882

Anda mungkin juga menyukai