Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

GEOGRAFI SOSIAL

“ANALISIS JUMLAH PENGANGGURAN DAN KETENAGAKERJAAN TERHADAP


KEBERADAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MEDAN”

DAN

“PENGANGGURAN TERBUKA DAN DETERMINANNYA”

Dosen Pengampu: Dra.Rosni M.Pd

Oleh:

Ridho Amalan Saufi Sipahutar

3221131011

Pendidikan Geografi A 2022

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia, serta ilham-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas “Critical
Journal Review” dengan pembahasan buku yang berjudul“Analisis Jumlah Pengangguran
Dan Ketenagakerjaan Terhadap Keberadaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota
Medan Dan Pengangguran Terbuka Dan Determinannya”untuk memenuhi tugas mata kuliah
pembelajaran Geografi Manusia dengan baik meskipun masih terlalu banyak kekurang
didalamnya, dan tak lupa saya juga berterimakasih kepada ibu Dra.Rosni M.Pd selaku dosen
penganpu yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap, sekiranya tugas ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis juga menyadari sepenuhnya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya sebuah kritikan atau saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki
kesalahan pada Critical Journal Review ini.

Medan,26 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi
sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang
tidak selalu mudah dipahami. Apabila pengangguran tersebut tidak segera diatasi maka dapat
menimbulkan kerawanan sosial dan berpotensi mengakibatkan kemiskinan ( BPS, 2007)
Permasalahan strategis di pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak jauh beda dengan di
pemerintah pusat, yakni masih tingginya angka pengangguran, yang menempati posisi kedua
setelah provinsi Jawa Barat. Mengingat banyaknya jumlah angkatan kerja yang muncul
disetiap tahunya, serta beberapa faktor seperti tingkat umr dan inflasi di provinsi Jawa
Tengah membuat banyak masyarakat yang sulit untuk mencari pekerjaan atau yang disebut
dengan pengangguran.

B. Tujuan
1. Membedakan isi kedua jurnal

2. Mengetahui bagaimana permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia

3. Mengetahui bagaimana penyelesaian masalah kemiskinan di Indonesia

1
BAB II
ISI JURNAL

1. JURNAL 1

1. Analisis Jumlah Pengangguran Dan Ketenagakerjaan


Judul Artikel Terhadap Keberadaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di
Kota Medan
2. Nama Jurnal Jurnal EduTech

3. Edisi Vol. 2 No. 2

4. ISSN 2442-6024

5. Lembaga Penerbit Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMSU

6. Faisal R. Dongoran, Khairul Nisa, Marni Sihombing, Lusita


Penulis
Devi Purba.
7. Reviewer Hikal Fahrian

8. Latar Belakang/ Perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis saat ini
Permasalahan telah mengalami pergeseran paradigma, yaitu dari ekonomi
berbasis sumber daya ke paradigma ekonomi berbasis
pengetahuan atau kreativitas. Pergeseran tersebut terjadi
karena paradigma ekonomi berbasis sumber daya yang selama
ini di pandang cukup efektif dalam mengakselerasi
pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis dianggap
telah gagal mengadaptasi dan mengakomodasi berbagai
perubahan lingkungan bisnis. Seiring dengan berjalannya
waktu, kebutuhan masyarakat pun semakin mengalami
peningkatan seperti sifat manusia yang tidak puas,
pertambahan penduduk yang semakin meningkat, kemajuan
ilmu teknologi dan informasi, perubahan taraf hidup yang
semakin meningkat, dan kebudayaan yang semakin maju
sehingga kebutuhan yang bervariasi dan beranekaragam
membuat perkembangan ekonomikreatif di arus pembangunan
ekonomi modern ini harus membuat inovasi–inovasi sehingga

2
membuat perkembangan ekonomi kreatif semakin meningkat.
9. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data panel yang merupakan gabungan dari
data time-series dan cross-section yaitu dengan menggunakan
3 tahun (2013-2015) di kota Medan. Sumber data yang
didapatkan dari penelitian ini adalah data primer yaitu BPS
dan dinas koperasi kota medan. Selain itu juga bersumber dari
Metode yang studi baik literature , jurnal ,dan penelitian terdahulu sebagai
digunakan metode pengumpulannya. Metode pengujianya menggunakan
Uji signifikansi yang merupakan prosedur yang digunakan
untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis
nol dari sampel. Pengolahan datanya menggunakan SPSS di
uji statistic dan juga uji hipoteses korelasi (R 2) untuk melihat
seberapa besar pemgaruh jumlah pengangguran dan
ketenagakerjaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di kota Medan.
10. Teori/Kerangka Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ketentuan
Konseptual yang Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan
digunakan kemudian dilaksanakan lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan, di mana
pengertian UMKM adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 1
UndangUndang Nomor 9 Tahun 1995 sebagai berikut:
1. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.
2. Usaha Menengah dan Usaha Besar adalah kegiatan ekonomi
yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari kekayaan bersih dan hasil penjualan
tahunan usaha kecil.
Biro Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2003,
menggambarkan bahwa perusahaan dengan:

3
a. Jumlah tenaga kerja 1-4 orang digolongkan sebagai industri
kerajinan dan rumah tangga.
b. Perusahaan dengan tenaga kerja 5-19 orang sebagai industri
kecil
c. Perusahaan dengan tenaga kerja 20-99 orang sebagai
industri sedang atau menengah.
d. Perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang
sebagai industri besar.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, yang
mendefenisikan UMKM menurut dua kategori, yaitu:
a. Menurut omset. Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki
aset tetap kurang dari Rp 200 juta dan omset per tahun kurang
Rp 1 milyar
b. Menurut jumlah tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang
memiliki tenaga kerja sebanyak 5 sampai 9 orang. Industri
rumah tangga adalah industri yang memperkerjakan kurang
dari lima orang. Usaha Mikro kecil menengah (UMKM)
adalah usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau
nilai kekayaan (aset) yang kecil dan jumlah pekerja yang kecil
(terbatas), nilai modal (aset) atau jumlah pekerjanya sesuai
dengan definisi yang diberikan oleh pemerintah atau institusi
lain dengan tujuan tertentu (Sukirno, 2004:365). Jadi dapat
disimpulakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah
usaha yang masih dalam skala kecil dengan modal awal yang
kecil dan jumlah pekerja yang masih terbatas.
11. Pembahasan Keadaan Pengangguran Dan Ketenagakerjaan Di Kota Medan
Secara geografis, Kota Medan diperkirakan terletak diantara:
2º.27’ - 2º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ - 98º.44’ Bujur
Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10
Km2 atau sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah
provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, selain memiliki
modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak
geografis serta peranan regional yang relatif terus berkembang

4
semakin besar dan strategis, namun Kota Medan juga memiliki
keterbatasan ruang sebagai bagian dari daya dukung
lingkungan kota. Kota Medan pada saat ini sedang mengalami
masa transisi demografi yang ditunjukkan dengan adanya
proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran
dan kematian relatif tinggi menuju keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian semakin menurun. Dalam dimensi
ketenagakerjaan, yang sering dilihat adalah angka
pengangguran. Salah satu persoalan pokok pembangunan kota
Medan yang dihadapi selama periode 2013-2015 adalah relatif
masih tingginya tingkat pengangguran terbuka. Munculnya
pengangguran disebabkan laju pertumbuhan angkatan kerja
yang jauh melampau laju pertumbuhan kesempatan kerja,
sehingga mengakibatkan relatif masih tingginya angka
pengangguran terbuka di KotaMedan. Indikator
ketenagakerjaan diperoleh dari penduduk usia 15 tahun keatas
yang dikelompokkan menjadi penduduk yang termasuk
angkatan kerja, bekerja, pengangguran dan penduduk bukan
angkatan kerja. Penduduk angkatan kerja terdiri dari mereka
yang bekerja dan menganggur (termasuk didalamnya mereka
yang mencari kerja). Sedangkan penduduk bukan angkatan
kerja adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga
dan lainnya. Dalam membahas aspek ketenagakerjaan, pada
umumnya yang paling sering dilihat adalah angka
pengangguran. Salah satu persoalan pokok pembangunan kota
yang dihadapi selama periode 2013-2015 adalah relative masih
tingginya tingkat pengangguran terbuka Munculnya
pengangguran ini disebabkan laju pertumbuhan angkatan kerja
yang jauh melampaui laju pertumbuhan kesempatan kerja
sehingga mengakibatkan relatif masih tingginya angka
pengangguran terbuka di Kota Medan.
Faktor-faktor penyebab pengangguran secara global di kota
Medan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah angkatan kerja lebih besar dari pada kesempatan
5
kerja yang tersedia.
2. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga berdampak pada
sulitnya bersaing untuk mendapatkan pekerjaan
3. Adanya budaya pilih-pilih pekerjaan (gengsi dan minder)
4. Latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan pekerjaan
yang disediakan
5. Takut hidup susah yang berakibat malasnya mencari
pekerjaan sehingga lebih suka menganggantungkan hidup pada
orang tua dan pasanganya bila sudah menikah.
6. Tidak mau berwirausaha, umumnya seseorang yang baru
lulus sekolah atau kuliah, mereka hanya terpaku dalam
mencari pekerjaan, seolah itu tujuan mutlak
7. Kurangnya keterampilan, banyak mahasiswa atau lulusan
SMA yang sudah mempunyai kriteria bekerja, namun dalam
teknisnya keterampilanya masih kurang, sehingga susah dalam
mencari pekerjaan.
12. Kesimpulan Kesimpulan
1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah usaha skala
kecil dengan modal awal yang kecil dan jumlah pekerja yang
masih terbatas,
2. UKMK merupakan bentuk usaha yang dapat bertahan dalam
krisi ekonomi
3. UMKM di kota Medan saat ini berjumlah 99.8 dari total
usaha ekonomi yang ada dan mampu menyerap tenaga kerja
sebanyak 60,4 juta atau 87,5 persen dari total tenaga kerja
keseluruhan, namun belum mampu sepenuhnya menyerap
tenaga kerja di kota Medan,
4. Kehadiran UKMK mampu mengurangi pengangguran
melalui perbaikan dan peningkatan perekonomian di kota
Medan baik di pusat maupun daerah.
5. Dengan adanya UMKM mampu menyerap tenaga kerja
sehingga mengurangi tingkat pengangguran terbuka di kota
Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis : R2 = 1.000 , F

6
Hitung = 5,05 , F Table = 5,54, dengan kriteria F Hitung ≤ F
Table = Ho di terima, F Hitung ≥ Ho ditolak, Ha diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pengangguran dan
ketenagakerjaan berpengaruh signifikan terhadap UMKM di
kota Medan.
Saran Melalui hasil makalah ini disarankan:
1. Perlunya penggalakan UKMK di wilayah kota Medan
melalui berbagai program UKMK seperti: pelatihan,
pembinaan, maupun bantuan pemberian kredit usaha kreatif
rakyat mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah secara merata
2. Bagi kalangan akademisi agar membangun atmosfir
wirausaha dikalangan mahasiswa melalui pembangunan
konsep kreativas dilingkungan kampus (PT) secara massive
agar terbentuk lulusan dengan kepribadian yang mandiri,
inovasi, serta kreatif.
13. Penelitian ini memiliki kelebihan yang terletak di pembahasan.
Dimana disana terpampang jelas bagaimana data yang di
peroleh dan digunakan untuk dilakukan nya penelitian
Kekuatan Penelitian tersebut. Dimana data tersebut sangat mendukung penelitian
yang dilakukan peneliti. Ditambah lagi metode yang
digunakan sangat cocok dengan penelitian tersebut dimana
metode yang dipakai adalah kuantitatif.
14. Peneliti tidak meneliti bagaimana cara meratakan usaha micro
Kelemahan penelitian sebagai rangka untuk mengatasi masalah kemiskinan yang
diakibatkan dari pengangguran.

2. JURNAL 2

7
1. Judul Artikel Pengangguran Terbuka Dan Determinannya

2. Nama Jurnal Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan

3. Edisi Volume 15, Nomor 2

4. ISSN -

5. Institute of Public Policy and Economic Studies


Lembaga Penerbit
(INSPECT) Yogyakarta
6. Penulis Mohammad Rifqi Muslim

7. Reviewer Hikal Fahrian

8. Studi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hubungan


antara tingkat pengangguran terbuka dengan laju
pertumbuhan ekonomi, angkatan kerja, studi dan
pengeluaran pemerintah.Studi ini dilakukan dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi
ini menggunakan metode data panel yaitu kombinasi 5
Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis
Latar Belakang/ deskriptif dan analisis induktif.Hasil studi menunjukkan
Permasalahan bahwa secara simultan variabel laju pertumbuhan
penduduk, angkatan kerja, pendidikan dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengangguran terbuka.Sedangkan secara partial laju
pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
tingkat pengangguran terbuka di Daerah Istimewa
Yogyakarta.Sedangkan variabel angkatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
pengangguran terbuka di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode yang digunakan Jenis dan Sumber Data
Studi ini menggunakan data sekunder berupa data time
series dan cross section dalam bentuk data tahunan selama
periode tahun 2007 sampai dengan 2012. Data dalam studi

8
ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah
Istimewa Yogyakarta serta sumber lain yang terkait
dengan studi ini.
Alat Analisis
Metode analisis regresi data panel dipilih penulis dalam
menganalisis data pada studi ini. Analisis regresi data
panel digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh
variabel-variabel bebas yang digunakan dalam meneliti
Tingkat Pengangguran Terbuka yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Data panel (pooled data) diperoleh
dengan cara menggabungkan data time series dengan cross
section. Analisis regresi dengan data panel (pooled data)
memungkinkan peneliti mengetahui karakteristik
antarwaktu dan antarindividu dalam variabel yang bisa
saja berbeda-beda. Metode data panel merupakan suatu
metode yang digunakan untuk melakukan analisis empirik
dengan perilaku data yang lebih dinamis. Adapun
kelebihan yang diperoleh dari penggunaan data panel
adalah sebagai berikut (Gujarati, 2004):
1) Data panel mampu menyediakan lebih banyak data,
sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap.
Sehingga diperoleh degree of freedom (df) yang lebih
besar sehingga estimasi yang dihasilkan lebih baik;
2) Data panel mampu mengurangi kolinieritas variabel;
3) Dapat menguji dan membangun model perilaku yang
lebih kompleks;
4) Dengan menggabungkan informasi dari data time series
dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul
karena adanya masalah penghilangan variabel (ommited
variable);
5) Data panel lebih mampu mendeteksi dan mengukur
efek yang secara sederhana tidak mampu dilakukan oleh
data time series murni maupu cross section murni; 6) Data
panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh
9
agregat individu, karena data yang diobservasi lebih
banyak. Ada tiga metode yang digunakan untuk data panel
(Ajija, 2011):
1) Model Pooled Least Square (Common Effect) Model
ini dikenal dengan estimasi Common Effect yaitu teknik
regresi yang paling sederhana untuk mengestimasi data
panel dengan cara hanya mengkombinasikan data time
series dan cross section. Model ini hanya menggabungkan
data tersebut tanpa melihat perbedaan antarwaktu dan
individu sehingga dapat dikatakan bahwa model ini sama
halnya dengan metode Ordinary Least Square (OLS)
karena menggunakan kuadrat terkecil biasa. Dalam
pendekatan ini hanya mengasumsikan bahwa perilaku data
antarruang sama dalam berbagai kurun waktu. Pada
beberapa studi data panel, model ini sering kali tidak
pernah digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari
model ini yang tidak membedakan perilaku data sehingga
memungkinkan terjadinya bias, namun model ini
digunakan sebagai pembanding dari kedua pemilihan
model lainnya.
2) Model Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)
Pendekatan model ini menggunakan variabel boneka atau
dummy yang dikenal dengan sebutan model efek tetap
(Fixed Effect) atau Least Square Dummy Variable atau
disebut juga Covariance Model. Pada metode Fixed Effect
estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot (no
weight) atau Least Square Dummy Variable (LSDV) dan
dengan pembobot (cross section weight) atau General
Least Square (GLS). Tujuan dilakukannya pembobotan
adalah untuk mengu
rangi heterogenitas antarunit cross section (Gujarati,
2012:241). Penggunaan model ini tepat untuk melihat
perilaku data dari masingmasing variabel sehingga data
lebih dinamis dalam menginterpretasi data. Pemilihan
10
model antara Common Effect dengan Fixed Effect dapat
dilakukan dengan pengujian Likelihood Test Radio
dengan ketentuan apabila nilai probabilitas yang
dihasilkan signifikan dengan alpha maka dapat diambil
keputusan dengan menggunakan Fixed Effect Model. 3)
Model Pendekatan Efek Acak (Random Effect). Model
data panel pendekatan ketiga yaitu model efek acak
(random effect). Dalam model efek acak, parameter-
parameter yang berbeda antardaerah maupun antarwaktu
dimasukkan ke dalam error. Karena hal inilah, model efek
acak juga disebut model komponen error (error
component model). Dengan menggunakan model efek
acak ini, maka dapat menghemat pemakaian derajat
kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti yang
dilakukan pada model efek tetap. Hal ini berimplikasi
parameter yang merupakan hasil estimasi akan jadi
semakin efisien. Keputusan penggunaan model efek tetap
ataupun acak ditentukan dengan menggunakan uji
hausman. Dengan ketentuan apabila probabilitas yang
dihasilkan signifikan dengan alpha maka dapat digunakan
metode Fixed Effect namun apabila sebaliknya maka
dapat memilih salah satu yang terbaik antara Model Fixed
dengan Random Effect.
Teori/Kerangka Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses
Konseptual yang kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu
digunakan negara yang berlangsung dalam jangka panjang.
Pembangunan diartikan sebagai peningkatan produk
nasional (GDP, GNP) yang disebabkan bukan saja oleh
peningkatan kuantitas faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi melainkan
digunakannnya sistem dan teknologi baru (Hudiyanto,
2001). Menurut Sukirno (1994) pembangunan adalah
suatu hal yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan

11
kesejahteraan suatu negara, khususnya bagi masyarakat
yang tinggal di negara tersebut. Pembangunan dilakukan
dalam berbagai sektor kehidupan dan melibatkan kegiatan
produksi. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah suatu
proses yang menyebab

Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15,


Nomor 2, Oktober 2014: 171-181 172
kan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam
jangka panjang. Pembangunan ekonomi ditujukan guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sisi ekonomi
maupun sisi sosial. Salah satu tujuan dari pembangunan
ekonomi itu sendiri yaitu menciptakan kesempatan dan
lapangan kerja semaksimal mungkin supaya angkatan
kerja yang berada di dalam suatu negara tersebut dapat
terserap dalam proses kegiatan ekonomi di negara
tersebut. Di lain sisi tujuan dari pembangunan ekonomi
ialah terciptanya pertumbuhan serta peningkatan sumber
daya manusia (SDM). Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang, yang di mana dalam pengelompokan
negara berdasarkan taraf kesejahteraan masyarakatnya, di
mana salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang termasuk Indonesia adalah masalah
pengangguran. Pengangguran merupakan masalah yang
sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus
dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi
mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami.
Apabila pengangguran tersebut tidak segera diatasi maka
dapat menimbulkan kerawanan sosial, dan berpotensi
mengakibatkan kemiskinan.
Pembahasan Uji Chow merupakan uji untuk menentukan model terbaik
antara fixed effect dengan common/ pool effect. Jika
hasilnya menyatakan menerima hipotesis nol maka model

12
yang terbaik untuk digunakan adalah model common.
Akan tetapi, jikalau hasilnya menyatakan menolak
hipotesis nol maka model terbaik yang digunakan adalah
fixed effect, dan pengujian akan berlanjut ke uji Hausman.
Uji Hausman merupakan pengujian untuk menentukan
penggunaan metode antara random dengan fixed. Jika dari
hasil uji Hausman tersebut menyatakan menerima
hipotesis nol maka model yang terbaik untuk digunakan
adalah model random. Akan tetapi, jikalau hasilnya
menyatakan menolak hipotesis nol maka model terbaik
yang digunakan adalah model fixed effect. Dalam uji
penyimpangan asumsi klasik untuk pendekatan
multikoliniearitas dilakukan dengan pendekatan atas nilai
dan signifikansi dari variabel yang digunakan.
Pembahasannya adalah dengan menganalisis data yang
digunakan oleh setiap variabel dan hasil dari olah data
yang ada, data yang digunakan di antaranya data time
series dan data cross section. Namun multikoliniearitas
terjadi biasanya pada data runtut waktu (time series) pada
variabel yang digunakan. Rule of Thumb juga mengatakan
apabila didapatkan yang tinggi sementara terdapat
sebagian besar atau semua variabel secara parsial tidak
signifikan maka diduga terjadi multikoliniearitas pada
model tersebut (Gujarati, 2006). Dengan
mengkombinasikan data time series dan cross section
mengakibatkan masalah multikoliniearitas dapat
dikurangi, dalam pengertian satu varian yang tidak ada
hubungannya atau informasi apriori yang disarankan
sebelumnya adalah kombinasi dari cross section dan data
time series. Dikenal dengan penggabungan data (pooling
data), jadi sebenarnya secara teknis sudah dapat dikatakan
masalah multikoliniearitas sudah tidak ada. Hal tersebut
sudah diperkuat dengan hasil estimasi model semua

13
variabel yang digunakan signifikan dan nilai sangat
tinggi. Sehingga secara tegas bahwa masalah
multikoleniearitas tidak ada dalam metode analisis GLS
(General Least Square). Berdasarkan data yang sudah
diolah, pendidikan menunjukkan tanda negatif dan
signifikan secara statistik pada derajat kepercayaan 1
persen untuk semua kabupaten/kota di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 1 persen maka tingkat pengangguran terbuka akan
menurun 0,27 persen dengan asumsi tidak ada perubahan
dalam jumlah variabel bebas. Variabel pendidikan
mempunyai koefisien negatif yang berarti antara variabel
pendidikan dengan tingkat pengangguran terbuka
mempunyai hubungan yang negatif. Hal ini sesuai dengan
hipotesis bahwa variabel pendidikan berpengaruh negatif
terhadap tingkat pengangguran terbuka di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Studi ini mempunyai kesamaan
terhadap studi Marhaeni (2013) di mana terdapatnya
pengaruh yang negatif antara indeks pendidikan dan
tingkat pengangguran terbuka mengindikasikan
bahwasanya tingkat pengangguran dipengaruhi oleh
indeks pendidikan. Yang berarti pendidikan dapat
mengurangi jumlah pengangguran sesuai dengan teori,
jadi pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus
ditingkatkan lagi agar kualitas sumberdaya manusia
Daerah Istimewa Yogyakarta semakin berkualitas dan
mempunyai daya saing. Berdasarkan data yang sudah
diolah, pengeluaran pemerintah menunjukkan tanda
negatif dan signifikan secara statistik pada derajat
kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen akan menurunkan
tingkat pengangguran terbuka 0,05 persen dengan asumsi

14
tidak ada perubahan dalam jumlah variabel bebas.
Variabel pendidikan mempunyai koefisien negatif yang
berarti antara variabel pendidikan dengan tingkat
pengangguran terbuka mempunyai hubungan yang negatif.
Hasil olah data laju pertumbuhan ekonomi, angkatan
kerja, pendidikan dan pengeluaran pemerintah terhadap
tingkat pengangguran terbuka di kabupatan dan kota
Daerah Istimewa Yogyakarta periode tahun 2007 sampai
2012 memperlihatkan nilai R sebesar 0,99. Hal ini
menunjukkan bahwa secara statistik 99,9% Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) dipengaruhi oleh Laju
Pertumbuhan Ekonomi, Angkatan Kerja, Pendidikan dan
Pengeluaran Pemerintah. Sedangkan sisanya 0,01%
dipengaruhi oleh variabel di luar studi ini.
Kesimpulan Berdasarkan hasil studi diketahui pengaruh Laju
Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten
dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi ini
mempunyai kesamaan dengan studi Zulhanafi, Hasdi
Aimon, Efrizal Syofyan (2013). Di mana apabila
pertumbuhan ekonomi meningkat berarti telah terjadi
kenaikan terhadap produksi barang dan jasa, karena
kenaikan produksi barang dan jasa akan menyebabkan
kenaikan terhadap faktorfaktor produksi salah satunya
adalah tenaga kerja. Kenaikan permintaan tenaga kerja ini
akan berakibat terhadap menurunnya tingkat
pengangguran, begitu juga sebaliknya. Angkatan Kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat
Pengangguran Terbuka di Kabupaten dan Kota Daerah
Istimewa Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan teori
permintaan tenaga kerja, di mana permintaan adalah
hubungan antara tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja
yang dikehendaki oleh majikan untuk dipekerjakan. Di
mana ketika pasokan tenaga kerja memiliki jumlah banyak
15
tetapi permintaan atas jumlah tenaga kerja yang
dikehendaki atau dipekerjakan sedikit maka akan
mengakibatkan surplus tenaga kerja. Berdasarkan hasil
studi diketahui pengaruh Pendidikan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di
Kabupaten dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi
ini mempunyai kesamaan dengan studi Sirait dan
Marhaeni (2013). Pendidikan dapat mengurangi jumlah
pengangguran sesuai dengan teori human capital, jadi
pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus
ditingkatkan lagi agar kualitas sumberdaya manusia
Daerah Istimewa Yogyakarta semakin berkualitas dan
mempunyai daya saing. Berdasarkan hasil studi diketahui
pengaruh Pengeluaran Pemerintah berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di
Kabupaten dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
sesuai dengan teori Keynes, ketika peningkatan dalam
pengeluaran pemerintah dan penurunan dalam pajak, maka
suatu suntikan (injection) ke dalam aliran sirkulasi
pendapatan nasional akan menaikkan permintaan agregat
dan melalui efek pengganda akan menciptakan tambahan
lapangan pekerjaan. Tambahan lapangan pekerjaan
tersebut akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka
yang ada.
Adapun kekuatan dari penelitian ini adalah yang mana
sama dengan jurnal pertama yaitu basic data yang baik dan
Kekuatan Penelitian
pengolahan nya yang baik dan sejalan dengan metode
yang digunakan.
Kelemahan dari penelitian ini adalah yang mana jurnal
tidak dilengkapi dengan ISSN, di tambah lagi tidak ada
Kelemahan penelitian
pemanfaatan data untuk mencari simpulan terkait masalah
yang ada ditengah tengah masyarakat.

16
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masalah pengangguran di Indonesia bukan menjadi rahasia umum lagi. Banyak
penduduk Indonesia yang sudah memasuki usia produktif namun kualitas usia produktif nya
tidak terlalu tinggi. Hal demikian yang memaksa mereka harus hidup dalam kemiskinan
akibat adanya pengangguran yang mereka alami. Hal demikian memiliki banyak faktor antara
lain rendahnya pendidikan yang mereka terima di tambah lagi kurang nya rasa inisiatif untuk
menciptakan lapangan kerja sendiri. Dari critical journal review ini kita mengetahui berapa
tingkat pengangguran yang ada di daerah penelitian tersebut. Yang mana sebagian besar
memanfaatkan usaha micro sebagai jawaban dari masalah kemiskinan yang terjadi akibat
pengangguran.
Saran
Adapun saran bahwasanya pendidikan adalah salah satu jawaban untuk menurunkan
angka kemiskinan akibat adanya pengangguran. Daya saing yang semakin tinggi mau tidak
mau memaksa masyarakat berfikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.

18
DAFTAR PUSTAKA
Faisal R. Dongoran, Khairul Nisa, Marni Sihombing, Lusita Devi Purba.(2016) Analisis
Jumlah Pengangguran Dan Ketenagakerjaan Terhadap Keberadaan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah Di Kota Medan. Vol. 2 No. 2
Rifqi Muslim, Muhammad. (2014). Pengangguran Terbuka Dan Determinannya . Volume 15,
Nomor 2. hlm.171-181

19

Anda mungkin juga menyukai