Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Ekonomi
Wilayah yang berjudul “Critical Review Jurnal: PENINGKATAN SEKTOR INFORMAL
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN SUNGAI ANDAI KECAMATAN
BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN” dengan lancar.
Selama proses penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari pihakpihak
lain sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan optimal, sehingga pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, yaitu :
1. Ibu Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, MSc. dan Bapak Ir.Putu Rudy Satiawan M.Sc.
selaku dosen mata kuliah Ekonomi Wilayah.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi.
3. Rekan-rekan di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota ITS yang memberikan motivasi
dan bantuan demi kelancaran pembuatan makalah ini.
Kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama dalam menambah
wawasan tentang ekonomi wilayah. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, 16 Mei 2022

Penulis

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 1


IDENTITAS JURNAL

a.Judul Penelitian : Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi COVID-19 di


Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

b.Nama Jurnal : Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial.

c. Tahun Jurnal : Maret 2021.

d. Penulis :
I. Yuli Apriati
II. Cucu Widaty
III. Syahlan Mattiro
IV. Rahmat Nur

e.Kota Terbit : Banjarmasin

f.Nomor ISSN : 2777-0931

g.Volume & Halaman : Vol.1 No.1

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 1

IDENTITAS JURNAL ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 4


1.2 TUJUAN ............................................................................................................................. 4

BAB II REVIEW ..................................................................................................................... 5

2.1 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 5


2.2 METODE ........................................................................................................................... 5
2.3 PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
2.4 KESIMPULAN .................................................................................................................... 6
2.5 SARAN ............................................................................................................................... 7

BAB III CRITICAL REVIEW ............................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 9

5.1 LESSON LEARNED ............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kota-kota besar yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian
mengalami permasalahan demografi salah satunya adalah pemanfaatan sumber daya manusia
yang melimpah namun tidak diiimbangi dengan kemampuan yang mumpuni.Menurut Mcgee
1977 kota besar seringkali tidak diimbangi oleh ketersediaan kesempatan kerja yang
memadai,meskipun menunjukan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.Arus urbanisasi dari
daerah pedesaan menuju kota juga menjadi implikasi tingginya angka penggangguran.Dengan
berpikiran bahwa melakukan perpindahan dari desa ke kota akan membuat kehidupan menjadi
membaik,nyatanya mereka tidak memiliki kemampuan yang sesuai dengan permintaan
pekerjaan di kota dan akhirnya mereka menjalakan pekerjaan yang serabutan dengan
produktivitas yang rendah dan memicu timbulnya permukiman kumuh.
Di Kalimantan Selatan sendiri sebanyak 56,43% penduduknya bekerja pada sektor
informal dengan status berusaha sendiri 19,66%,ini menandakan perdagangan jalanan sudah
cukup menjadi popular yang dijadikan sebagai alternatif pekerjaan yang popular karena
sifatnya yang fleksibel dan tidak memerlukan keperlaun khusus dan prosedur yang
rumit.Namun kegiatan sektor informal juga menyelamatkan perekonomian Indonesia dalam
inflasi 1997-1998 (Priyono 2002).
Kemampuan sektor informal yang bersifat mansif namun tidak diakomidir pemerintah
membuat permasalahan sosial ekonomi baru utntuk daerah perkotaan.Terlebih dengan adanya
pandemic Covid-19 membuat beberapa perusahaan mengharuskan mengeluarkan karyawan
mereka sehingga banyaknya masyrakat yang kehilangan pekerjaannya berusaha bagaimana
tetap mencukupi kebutuhan hidup mereka dari sektor informal.

1.2 Tujuan
Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan untuk menambah wawasan ataupun
pengetahuan penulis dan pembaca dalam mereview sebuah jurnal dan mengkritisi kelemahan
dan kelebihannya.Penulisan ini juga bertujuan untuk penyelesaian tugas perkuliahan Ekonomi
Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 4


BAB II
REVIEW

2.1 Pendahuluan
Kehidupan sosial masyarakat mengalami pergerakan yang dinamis maka karenanya
setiap kehidupan masyarakat akan mengalami perubahan,ditambah lagi dengan adanya virus
Covid-19 yang melanda dunia.Selama masa pandemic Covid-19 tidak hanya kehidupan social
masyrakat saja yang berubah namun kehidupan ekonomi masyrakat juga turut terdampak.Hal
ini terlihat dari sebagian sektor ekonomi tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti toko-
toko yang harus tutup karena penerapan PSBB.
Perubahan ekonomi juga dapat dilihat pada kawasan Sungai Andai
Banjarmasin.Awalnya kawasan ini merupakan pusat dari kawasan perdagangan dan jasa yang
ramai dikunjungi sebagai tempat berbelanja kebutuhan ataupun hanya kumpul-kumpul,karena
adanya Covid-19 yang melanda kota Banjarsmasin membuat keadaan kawasan ini berubah
kegiatan perekonomiannya yang cenderung menurun bahkan banyak pegawai toko ataupun
pekerja yang terpaksa dirumahkan karena tidak adanya pengunjung sehingga menyebabkan
penurunan pendapatan yang turun drastic.Hal ini lah yang memaksa masyarakat memunculkan
sektor informal untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.

2.2 Metode
Untuk mengungkap fakta lapangan,peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan purposive sampling yaitu mengambil sampel dengan kriteria tertentu sehingga yang
menjadi subjek dari penelitian ini merupakan pedagang kaki lima yang termasuk ke dalam
ekonomi sektor informal yang ada di Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin
Utara,Kota Banjarmasin.Untuk teknis dari metode penelitian kualitatif ini menggunakan teknik
observasi,wawancara dan dokumentasi.Langkah pertama akan dilakukan reduksi dari data
yang didapatkan lalu dilanjutkan dengan meproyeksikan data dalam bentuk uraian,tabel
ataupun hubungan keterkaitan lainnya.Sehingga dapat diberikan kesimpulan dan saran terkait
reduksi dan proyeksi data yang didapatkan.

2.3 Pembahasan
Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa jumlah pedagang kaki lima mengalami
peningkatan yang signifikan karena wabah Covid-19 terutama terlihat disekitaran Jalan Padat
Karya yang merupakan jalan tengah kota dan dikelilingi oleh pemukiman padat penduduk.Tak
hanya terdapat pada jalan tengah kota saja,terdapat pula disekitaran lampu merah Sungai Andai

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 5


yang merupakan akses utama meunuju jalan utama A.Yani Banjarmasin.Dengan banyaknya
pegawai yang dikeluarkan tanpa pesangon dan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat
dengan diperparah lagi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang makin
memperparah penurunan status ekonomi masyrakat.
Sehingga kemunculan dari pedagang kaki lima sendiri merupakan bentuk
perlindungan diri manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Hal ini menjadi jelas terlihat
dikarenakan kondisi dilapangan terdapat peningkatan pedagang kaki lima yang mencapai
empat kali lipat dari jumlah biasanya,seperti yang ada di Jalan Padat Karya biasanya hanya
terdapat 2 sampai 3 pedagang namun semenjak wabah Covid-19 jumlah pedagang kaki lima
meningkat tajam menjadi 14 sampai 16 pedagang.Seperti data yang tercatat dalam Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM tahun 2018 jumlah pedagang kaki lima di
kawasan Sungai Andai berjumlah 345 orang dan akibat pandemi Covid-19 naik 35% data ini
belum mencangkup masyarakat yang mengalami PHK,transisi dari seorang pegawai
perusahaan ke pedagang kaki lima melonjak ke angka 45%.
Dari hasil wawancara yang didapatkan dari para pedagang kaki lima yang ada
dilapangan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup keahilan dan tingkat Pendidikan
yang layak untuk mereka mencari kerja yang baru lagi,rata-rata mereka hanya lulus sekolah
dasar dan menengah.Sehingga tidak banyak yang mereka bisa lakukan dan siapkan untuk
beradaptasi di era pandemic Covid-19 ini selain keterampilan kasar yang mereka berikan untuk
tetap menjalankan roda perkonomian.Kasus seperti ini membuktikan bahwasannya factor dan
tingkat Pendidikan merupakan hal yang penting untuk bagaimana masyarakat dapat cepat dan
mengerti terhadap perubahan kehidupan yang terjadi.

2.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang ada wabah covid sangat berdampak pada masyarakat
teruatama pada mata pencarian,yang awalnya mereka bekerja pada sektor formal berpindah ke
sektor informal seperti pedagang kaki lima.Tidak adanya pesangon dari tempat mereka bekerja
sebelumnya membuat mereka lebih memilih berjualan menggunakan kendaran yang mereka
punya ketimbang menyewa lahan untuk meminimalisir pengeluaran.Peningkatan jumlah
pedagang yang tinggi hingga lima kali lipat yang berada di jalan utama seperti Jalan Padat
Karya dengan waktu berdagang lebih Panjang dari biasanya di waktu sebelum Covid-19
merupakan sebuah bukti nyata bahwasannya masyrakat belum siap mnenghadapi perubahan
yang tidak diimbangin dengan kemampuan atau keahlian yang mumpuni

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 6


2.5 Saran
Pemerintah Kota Banjarmasin seharusnya bisa tegas menyikapi kemunculan para pedagang
kaki lima ini dengan membina dan melakukan pelatihan pedagang dan mengarahkan supaya
lebih tetip berjualan dan tidak menggangu ketertiban umum.

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 7


BAB III
CRITICAL REVIEW

Jurnal “Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan


Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin” secara keseluruhannya
peneliti sudah memaparkan hasil permasalahan terakit issu terkait,analisis dan solusi yang
ditawarkan sudah cukup baik.Dengan menghubungkan keterkaitan antara permasalahan
ekonomi dimasa pandemic Covid-19 dengan issu didalam kota (muncul banyaknya pedagang
kaki lima) dengan memaparkan data kondisi eksisting dari wilayah studi dan instansi
terkait.Serta terdapat pula saran untuk pemerintah dalam upaya penanganan dan penyikapan
terkait issu pedagang kaki lima ini.Namun terdapat kekurangan pada penelitian ini yaitu :

1. Sumber Data
Sumber data merupakan aspek vital dari penyusunan sebuah laporan karena
unutk mengetahui seberapa akurat data yang akan dilakukan analisis.Data yang
disajikan dari penelitian tidak cukup akurat,dikarenakan tidak adanya data yang
mendukung mengenai tingkat pendorong issu terjadi seperti tingkat
pengangguran,seharusnya data disajikan bersamaan dengan peningkatan pedagang kaki
lima yang disebabkan oleh tingkat pengangguran yang tinggi.
2. Metode Penelitian
Dalam junral disebutkan bahwa penulis menggunakan teknik Purposive
Sampling yang diman itu merupakan teknik sampling yang menggunakan kriteria
tertentu,namun penulis tidak menjelaskan didalam jurnal bagaimana kriteria dan
seberapa banya responden yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Pembahasan Data
Reduksi dari data belum disajikan secara terperinci masih berupa uraian
teoritis sehingga data yang disajikan kurang jelas dan tidak terperinci.Makna dari issu
yang diangkat tidak dijelaksan secara terperinci,semisal mengenai karakteristik dari
sektor informal pedagang kaki lima.
4. Rekomendasi
Solusi dan rekomdasi yang diberikan penulis apabila diimplementasikan mengalami
hambatan dan tujuan rekomdasi hanya diarahkan ke pemerintah saja,namun akan lebih
efektifnya apabila stakeholder yang terkait didalam wilayah perencanaan ikut turut
serta dalam penanganan masalah ini.

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 8


BAB IV
PENUTUP

5.1 Lesson Learned


Point yang dapat diambil dari critical review jurnal ini adalah :
a. Wabah Covid-19 yang berdampak pada semua lapisan masyarakat memiliki peran
utama sebagai penyebab utama meningkatnya jumlah pedagang kaki lima karena banya
perusahaan yang berhenti beroprasi dan memutuskan untuk memberhentikan
pekerjanya tanpa memberi pesangon.Diperburuk lagi dengan masyarakat yang
memiliki tingkat pendidikan dan kemampuan keahlian yang rendah sehingga masyrakat
tidak mampu dalam beradaptasi dari perubahan pola kehidupan yang terjadi.
b. Peran pemerintah dengan menggandeng stakeholder sebenarnya dapat meminimalisir
dampak dari perubahan pola masyarakat ini.Dengan kebijakan yang tepat dan fasilitas
yang dapat mendukung masyarakat sehingga perubahan pola hidup ini tidak menjadi
sebuah permasalahan kota yang baru.

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 9


DAFTAR PUSTAKA

Sulistyo,Hartati.2012.Dilema Keberadaan Sektor Informal.Semarang: Universitas


Diponegoro.

Wasiti.2009.Eksistensi Sektor Informal dan Upaya Pembinaannya.Informasi.No 02 XXXV.

Darmalaksana.Wahyudin.2020. Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi

Lapangan.Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

http://digilib.uinsgd.ac.id/32855/1/Metode%20Penelitian%20Kualitatif.pdf

Critical Review Jurnal Ekonomi Kota 10


Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

PENINGKATAN SEKTOR INFORMAL PADA MASA PANDEMI


COVID-19 DI KELURAHAN SUNGAI ANDAI
KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN
¹Yuli Apriati, ²Cucu Widaty, 3Syahlan Mattiro, 4Rahmat Nur
Universitas Lambung Mangkurat
e-mail: yuli.apriati@ulm.ac.id

Abstract: This research describes the increase in the informal sector during the Covid-19 pandemic
in Sungai Andai Village, North Banjarmasin District, Banjarmasin City. The purpose of this research
is to describe the changes regarding the increase in the informal sector during the Covid-19
pandemic in Sungai Andai Village, North Banjarmasin District, Banjarmasin City. The research
method used in this research is to use qualitative research method. The research subjects in this study
were the community of traders around the red light of Sungai Andai Village, North Banjarmasin
District, Banjarmasin City, which was considered sufficiently supportive for the research focus. To
test the validity of the data, interviews were conducted with informants. The results of the study show
that the livelihoods of a number of people selling around the river road have changed due to the
Covid-19 outbreak. People's income tends to decline when compared to income before the Covid-19
pandemic era. This is influenced by the decline in people's income, limited abilities and skills, narrow
job opportunities in the formal sector, and the impact of layoffs. Based on the results of this study, it
can be suggested for the community, especially traders, as informal sector actors to adapt to the
social, economic, and cultural conditions that existed during the Covid-19 period.

Abstrak: Penelitian ini memaparkan mengenai peningkatan sektor informal pada masa pandemi
Covid-19 Di kelurahan Sungai Andai kecamatan Banjarmasin Utara kota Banjarmasin. Tujuan dari
dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan tentang adanya peningkatan sektor
informal pada masa pandemi Covid-19 di kelurahan Sungai Andai kecamatan Banjarmasin Utara
Kota Banjarmasin. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat pedagang sekitaran
lampu merah Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin yang
dianggap cukup mendukung untuk fokus penelitian. Untuk menguji keabsahan data dilakukan
wawancara kepada informan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa mata pencaharian sejumlah
masyarakat di Kelurahan Sungai Andai mengalami perubahan dan beralih ke mata pencaharian
sektor informal yakni menjadi pedagang kaki lima karena adanya wabah Covid-19. Hal ini
dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat cenderung menurun, keterbatasan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki, sempitnya peluang pekerjaan di sektor formal, dan terdampak PHK.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan untuk masyarakat khususnya pedagang sebagai
pelaku sektor informal untuk beradaptasi dengan keadaan sosial, ekonomi, maupun budaya yang ada
di masa Covid-19 ini.
Keywords: Perubahan sosial, Sektor informal, masa Covid-19.

Pendahuluan
Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan, sebab kehidupan sosial adalah
dinamis. Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti akan mengalami perubahan-perubahan
walaupun ruang lingkup perubahan tersebut tidak terlalu luas. Perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat dapat meliputi nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya(Soekanto, 2009). Perubahan sosial
merujuk pada transformasi sosial yang mendalam. Perubahan sosial tidak dapat dipandang
hanya dari satu sisi, sebab perubahan ini mengakibatkan perubahan disektor-sektor
lain(Roxane de la Sablonnière, 2009). Ini berarti perubahan sosial selalu menjalar ke berbagai
bidang-bidang lainnya. Disamping itu, kebutuhan maupun kepentingan masyarakat senantiasa

1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 46
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

berkembang terus, sehingga diperlukan perubahan agar kebutuhan dan kepentingan dapat
dipenuhi secara wajar.
Selain perubahan yang berdampak pada aspek sosial, perubahan juga dapat berdampak
pada perubahan ekonomi. Perubahan ekonomi masyarakat terlihat dari perubahan sistem
mata pencaharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat itu sendiri
dapat dilihat sebagai sebuah sistem dimana seluruh struktur sosialnya (juga masing-masing
elemen) terintegrasi menjadi satu, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda tapi
saling berkaitan dan menciptakan konsensus dan keteraturan sosial serta keseluruhan elemen
akan saling beradaptasi baik terhadap perubahan internal dan eksternal dari
masyarakat(Poloma, 1993) Zainuddin mengungkapkan bahwa “di dalam masyarakat maju
dan berkembang, perubahan sosial dan kebudayaan selalu berkaitan dengan pertumbuhan
ekonomi”(Zainuddin, 2008).
Salah satu perubahan ekonomi dapat dilihat pada sektor informal selama masa Pandemi
Covid-19. Selama masa PSBB, sebagian sektor tidak dapat beroperasi dengan normal, toko-
toko ditutup, hingga sebagian pekerja bekerja dari rumah. Munculnya kebijakan-kebijakan
tersebut membuat sektor perekonomian juga turut terganggu. BPS mencatat pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada Kuartal I/2020 sebesar 2,97 persen (year-on-year). Angka tersebut
melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal yang sama pada 2019 sebesar 5,07
persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi provinsi Kalimantan Selatan (year-on-year)
sebesar -2,61 persen. Angka tersebut jelas melambat pada tahun 2019 yang pertumbuhan
ekonomi nya sebesar 4,08% (year-on-year).
Sektor informal atau disebut pula dengan istilah non formal merupakan unit-unit usaha
tidak resmi (nonformal) berskala kecil yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan
jasa tanpa memiliki izin usaha dan atau izin lokasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sektor informal digambarkan suatu kegiatan usaha
berskala kecil yang dikelola oleh individu-individu dengan tingkat kebebasan yang tinggi
dalam mengatur cara bagaimana dan dimana usaha tersebut dijalankan. Sektor informal juga
didefinisikan sebagai sektor yang tidak menerima bantuan dari pemerintah, sektor yang
belum menggunakan bantuan ekonomi dari pemerintah meskipun bantuan itu telah tersedia
dan sektor yang telah menerima bantuan ekonomi dari pemerintah namun belum sanggup
berdiri sendiri (Pratiwi, 2012).
Masa pandemi Covid-19 menjadi menjadi masa dimana perubahan terjadi secara drastis
dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu perubahannya adalah dalam bidang ekonomi.
Salah satu contoh perubahan ekonomi yang dapat kita lihat adalah di daerah Sungai Andai
Banjarmasin. Dimana yang kita ketahui daerah ini merupakan salah satu daerah yang ramai
akan tempat pusat-pusat pertokoan, tempat makan, ataupun angkringan. Sebelum terjadinya
pandemi Covid-19 daerah ini banyak didatangi khalayak ramai, baik untuk berbelanja
kebutuhan, atau sekedar ngumpul-ngumpul. Sehingga tempat ini jika dilihat dari segi
kegiatan perekonomiannya lumayan bagus, disamping tempatnya strategis juga banyak
tersedia toko-toko ataupun tempat makanan yang biasanya dicari masyarakat.
Berbeda halnya dengan kondisi sekarang, dimasa pandemi Covid-19 ini jika dilihat dari
kegiatan perekonomian cenderung menurun, apalagi saat diadakan PSBB dan anjuran untuk
dirumah saja membuat banyak toko-toko yang mengalami penurunan pelanggan secara
drastis, yang pada akhirnya hal ini berdampak pada penurunan pendapatan. Selain itu, dengan
kondisi perekonomian yang mulai terganggu ini juga membuat banyak pekerja seperti
pegawai toko, atau buruh yang dirumahkan sementara dikarenakan menyesuaikan kondisi
pendapatan dan adanya anjuran dirumah saja. Hal inilah yang kemudian sangat berpengaruh
dalam peningkatan angka perekonomian di Banjarmasin, khususnya daerah Sungai Andai.

1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 47
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

Untuk itu, disini peneliti berusaha menggali lebih dalam bagaimana peningkatan sektor
informal pada masa pandemic covid-19 di kelurahan Sungai Andai. kondisi perekonomian di
Banjarmasin, khususnya daerah Sungai Andai di masa pandemi Covid-19 ini. Tulisan ini
diharapkan mampu memberikan gambaran lebih mendalam bagaimana dampak Covid-19
terhadap kondisi perekonomian masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pedagang kaki
lima di kelurahan Sungai Andai.

Metode
Dalam melakukan analisis terhadap peningkatan sektor informal pada masa pandemi
covid-19 di kelurahan Sungai Andai kecamatan Banjarmasin Utara kota Banjarmasin, maka
peneliti harus melihat secara langsung terhadap informan dalam kehidupan sehari-hari yang
berupa keseluruhan situasi sosial yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada penelitian ini, peneliti juga ingin
menggambarkan adanya bentuk perubahan berupa adanya peningkatan pedagang sektor
informal akibat covid-19 di kelurahan Sungai Andai kecamatan Banjarmasin Utara kota
Banjarmasin. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan metode penelitian yang sesuai untuk
mengungkap fakta-fakta di lapangan. Untuk mengeksplorasi permasalahan yang diteliti
secara mendalam dan alamiah maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif.
Dalam hal ini peneliti mengambil salah satu teknik yang ada dalam Probalility
Sampling, yaitu Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah sebuah metode penetapan
sampel berdasarkan kriteria tertentu(Sugiyono, 2009). Hal ini dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan
adanya tujuan tertentu. Maka yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pedagang kaki
lima yang termasuk ke dalam ekonomi sektor informal yang ada di Kelurahan Sungai Andai,
Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian kali ini adalah teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Pada analisis data kualitatif, peneliti membangun kata-kata dari hasil wawancara atau
pengamatan terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan atau dirangkum. Pertama,
reduksi data merupakan data hasil penyaringan yaitu memilih hal-hal yang penting serta
mencari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti merangkum semua data di lapangan dan
memilih data mana saja yang penting yang akan digunakan untuk dijadikan bahan laporan.
Kedua, penyajian data merupakan analisis dalam bentuk uraian singkat, tabel, hubungan
antar kategori dan sejenisnya. Ketiga, penarikan kesimpulan merupakan pengambilan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bisa digunakan untuk
menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terdapat beberapa hasil yang didapatkan
yakni pedagang kaki lima di sekitaran Jalan Padat Karya mengalami peningkatan karena
adanya wabah Covid-19 ini, dari awalnya hanya 2 sampai 3 pedagang saja dan waktu
berdagang yang cukup singkat yaitu pukul 16.00 sampai 18.30, dan bahkan terlihat kosong
karena beberapa kali ditertibkan oleh satpol PP. Tetapi sekarang mengalami peningkatan
beberapa kali lipat, sekitar 14 sampai 16 pedagang dengan waktu berdagang lebih lama,
dimulai sekitar pukul 15.00 sampai terkadang pukul 21.00 malam. Daerah sekitaran Sungai
Andai Kecamatan Banjarmasin Utara, khususnya di jalan utama Padat Karya juga dinilai
sebagai tempat yang strategis karena berada di tengah kota dan jumlah penduduknya apabila
1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 48
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

dilihat juga masuk sebagai kawasan padat penduduk. Sekitaran jalan di dekat lampu merah
Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara juga dinilai strategis karena banyak kendaraan
bermotor yang lalu lalang karena jalan tersebut merupakan salah satu akses utama untuk
menuju jalan utama A. Yani Banjarmasin. Selain itu biasanya yang berdagang di daerah jalan
Padat Karya Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara juga merupakan warga
sekitar daerah tersebut. Oleh karena itu, kawasan ini sangat tepat dan strategis bagi para
pedagang kaki lima untuk berjualan. Sehingga tidak heran jika jumlah pedagang semakin
meningkat akibat adanya wabah Covid-19 ini. Diperkuat oleh Lailia(Lailia, 2014) yang
mengungkapkan bahwa “perubahan dalam kehidupan sosial membuat adanya kerjasama
untuk merubah kondisi lingkungan”. Menurut data Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM tahun 2018 jumlah pedagang kaki lima di kawasan Sungai Andai
berjumlah 345 orang dan akibat pandemi Covid-19 naik 35%. Zunaidi mengungkapkan
bahwa “sosial-ekonomi merupakan segala sesuatu yang saling berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan yang ada di masyarakat atau lebih umumnya terkait dengan kesejahteraan
masyarakat untuk melihat kondisi sosial-ekonomi”(Zunaidi, 2013).
Sebagai gambaran, pedagang kaki lima yang berjualan di daerah sekitaran lampu
merah Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara biasanya tidak menentu hanya orang-
orang tertentu saja. Biasanya bervariatif dan datang dari mana saja. Jam para pedagang pun
biasanya terbatas pada jam 15.00 atau pada waktu ashar hingga jam 21.00 malam atau
sehabis isya. Hal ini dikarenakan juga salah satunya karena pada jam-jam tersebut dianggap
sebagai jam yang strategis untuk berjualan dan juga dipilih jam tersebut karena untuk
menghindari razia dari petugas satpol PP setempat. Mereka berjualan saling bantu membantu
dan terorganisir.
Dilihat dari berbagai faktor penyebab terjadinya peningkatan pedagang kaki lima di
kelurahan Sungai Andai diantaranya karena pendapatan masyarakat yang cenderung menurun.
Wabah Covid-19 yang masuk ke Indonesia dari sekitar bulan maret 2020 cukup memberikan
dampak yang cukup signifikan dalam hal pendapatan. Penghasilan masyarakat menurun
drastis sejak adanya covid-19(Rizky Andika, Sindi Pratiwi, Aswatun Anisa, 2020). Hal
tersebut menyebabkan beberapa masyarakat mengambil langkah dengan menjadi pedagang
kaki lima dengan harapan dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Maka dengan keadaan
tersebut, memaksa masyarakat bertransformasi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Secara
naluriah manusia cenderung ingin mencapai tingkat kemapanan dalam hidupnya yang lebih
baik. masyarakat berusaha dengan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
termasuk ketika wabah Covid-19 ini(Caplan, 2016).
Faktor keterbatasan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki juga berpengaruh
besar terhadap peningkatan pedagang sektor informal di kelurahan Sungai Andai pada masa
Covid-19 ini. Masyarakat yang berpendidikan rendah cenderung tidak memiliki keahlian lain
selain menjadi pedagang kaki lima. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, pedagang
kaki lima yang berjualanan di kawasan kelurahan Sungai Andai mayoritas berpendidikan
rendah, yakni Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama saja. Faktor pendidikan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan dan keterampilan untuk mencari penghasilan. Semakin
rendah pendidikan pedagang kaki lima tersebut maka semakin sulit mendapatkan
penghasilan(Dwiyatmo, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat pekerja
kasar di Indonesia memiliki pendidikan yang rendah dan mereka hanya mengandalkan
keterampilan kasar yang tidak memerlukan keahlian. Oleh karena itu pendidikan dapat
menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi
perubahan, termasuk kondisi masa Covid-19 ini(Iswahyudi Joko Suprayitno, Moh.Yamin
Darsyah, n.d.).
Pada masa Covid-19 ini mengakibatkan semakin banyaknya pedagang kaki lima di
1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 49
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

kawasan Sungai Andai yang disebabkan oleh PHK dan sempitnya peluang pekerjaan di sektor
formal. Pemerintah Indonesia secara massif dan terstruktur memberlakukan tindakan
pencegahan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdampak pada
pelaku ekonomi untuk mengurangi pegawainya dan tidak menerima penambahan pegawai.
Banyak perusahaan dalam pandemi COVID-19 ini mengalami bangkrut dan kolep, imbasnya
adalah ke pemecatan karyawan dan pemtusan hubungan kerja atau pemutusan hubungan
kerja(Riyanto., 2020). Hal ini juga terjadi pada masyarakat kelurahan Sungai Andai yang
banyak mengalami PHK. Setidaknya ada 45% penambahan jumlah pedagang kaki lima yang
disebabkan oleh PHK dari perusahaannya tempat mereka bekerja. Pemutusan hubungan kerja
dengan tanpa pesangon menjadikan kehidupan semakin sulit dan memaksa mereka menjadi
pedagang kaki lima di kawasan Sungai Andai. Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh
Ferdinand Tonnies dikemukakan bahwa dalam teori evolusi (evolusionary theory), evolusi
memengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama adalah yang berhubungan dengan
sistem kerja(Usman Kolip dan Elly M. Setiadi, 2011).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 ini mengakibatkan
semakin bertambahnya pedagang kaki lima di Kelurahan Sungai Andai, terutama di Jalan
Padat Karya sekitaran lampu merah Sungai Andai. Mata pencaharian sejumlah masyarakat di
Kelurahan Sungai Andai mengalami perubahan, yakni beralih ke mata pencaharian sektor
informal (pedagang kaki lima). Peningkatan jumlah pedagang yang sangat signifikan
mencapai 5 (lima) kali lipat, sebelum adanya Covid-19. Sebelum adanya Covid-19 ragam
dagangan yang dijual hanya buah-buahan lokal saja, tetapi sekarang beragam jenis dagangan
dijual di sepanjang Jalan Padat Karya ini, yang merupakan jalan utama di Kelurahan Sungai
Andai. Waktu berdagang juga lebih panjang dari sebelum adanya Covid-19, yakni dari pukul
15.00 menjelang sholat Asar sampai pukul 21.00 atau setelah sholat Isya. Peningkatan sektor
informal ini disebabkan oleh pendapatan masyarakat cenderung menurun, sehingga untuk
mengurangi pengeluaran sewa tempat mereka berjualan di mobil, atas sepeda atau motor
yang di parkirkan di sepanjang jalan Padat Karya ini, selain itu keterbatasan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki pedagang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,
sempitnya peluang pekerjaan di sektor formal, dan terdampak PHK.
Saran
Upaya dan solusi dengan adanya peningkatan sektor informal pada masa pandemi
covid-19 di kelurahan Sungai Andai kecamatan Banjarmasin utara kota Banjarmasin adalah
pemerintah harus berfokus pada pembinaan dan pelatihan untuk pedagang kaki lima supaya
memiliki kemampuan dan keterampilan. Selain itu diharapkan supaya pedagang kaki lima
berjualan dengan tertib sesuai dengan peruntukannya berdagang karena selain menggangu
ketertiban umum juga mengakibatkan kerugian bagi mereka sendiri karena was-was terjaring
Satpol PP.

References
Caplan, C. S. L. J. (2016). Social Change and Psychological Change in Rural Mali Journal of
Asian and African Studies. JournalsPermissions.Nav, DOI:
10.1177/0021909616632278, 1–17.
Dwiyatmo. (2013). Kiat menjadi Petani Sukses. Citra Aji Parama.

1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 50
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.
Jurnal PAKIS Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial: Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

Iswahyudi Joko Suprayitno, Moh.Yamin Darsyah, U. S. R. (n.d.). Pengaruh Tingkat


Pendidikan Terhadap Jumlah Pengangguran Di Kota Semarang.
Lailia, A. . (2014). Gerakan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (Studi tentang
Upaya Menciptakan Kampung Hijau di Kelurahan Gunduh Surabaya). Politik Muda,
3, 283–302.
Poloma, M. (1993). Teori Sosiologi Kontemporer. Raja Grafindo Persada.
Pratiwi, R. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Usaha
Pedagang Di Pasar Batik Grosir Batik Setono Pekalongan, Skripsi Fakultas
Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.
Riyanto., R. D. S. (2020). Dampak Pemutusan Hubungan Kerja Pada Perusahaan Farmasi
Terkait Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Syntax Transformation, 1, no.5(E-Issn : 2721-
2769 Sosial Sains).
Rizky Andika, Sindi Pratiwi, Aswatun Anisa, S. A. P. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap
Pendapatan Pedagang Mikro Pada Pasar Tradisional. Ekonomi Islam, 1 no.1(Doi:
10.30596%2fal-Ulum.V1i1.3).
Roxane de la Sablonnière, F. T. (2009). Monique Lortie-Lussier Dramatic Social Change in
Russia and MongoliaConnecting Relative Deprivation to Social Identity. Journal of
Cross-Cultural Psychology, 40, 327–348.
Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Alfabeta.
Usman Kolip dan Elly M. Setiadi. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahan. kencana.
Zainuddin. (2008). Perubahan Sosial dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan. Religia, 7(3),
750–766.
Zunaidi, M. (2013). Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Pasca
Relokasi dan Pembangunan Pasar Modern. Sosiologi Islam, 3 (1), 52–64.

1YuliApriati, 2Cucu Widaty. Peningkatan Sektor Informal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan 51
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai