Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REPORT

Dosen Pengampu:
Eko Wahyu Nugrahadi, Drs., M.Si.,
Dr. Munzir Phonna. S.Pd., M.Si.

Anggota Kelompok :
REYVANZA ADLIVA ANANDA (7203550020)
SYAKIRA PASHA CHANDRA (7201250003)
TIARA ANDRA DEVI (7203250017

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya Kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro dengan tepat waktu yaitu tugas CJR dari Jurnal yang berjudul Pengantar
Ekonomi Makro Untuk Mahasiswa.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun penulisannya. Oleh karena itu Kami meminta maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan dan Kami juga mengharapkan kritik dan sarannya agar berikutnya
menjadi lebih sempurna. Dan semoga tugas ini bermanfaat juga serta menambah
wawasan bagi pembaca.

Medan, 1 Juni 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. IDENTITAS JURNAL UTAMA 2
B. IDENTITAS JURNAL PEMBANDING 2
BAB II PEMBAHASAN 2
A. RINGKASAN JURNAL UTAMA UTAMA 4
B. RINGKASAN ISI JURNAL PEMBANDING 8
BAB III PERBANDINGAN JURNAL 11
A. ANALISIS JURNAL 11
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL 11
DAFTAR PUSTAKA 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

IDENTITAS JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL UTAMA

Nama jurnal : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS


Judul : Prediksi indikator makro ekonomi Indonesia dengan model
vector autoregressive periode 2019-2023
Penulis : Neny handajany dan Ramadhania wati
Volume : 23
Tahun : 2020
ISSN : 1979-6471

B. IDENTITAS JURNAL PEMBANDING

Nama jurnal : JURNAL WIDYA CIPTA


Judul :Pengaruh Ekonomi Makro terhadap indeks harga konsumen
Penulis : Fazhar Sumantri dan Umi latifah
Volume :3
Tahun : 2019
ISSN : 2550-0805

1
BAB II
PEMBAHASAN

Seperti yang kita ketahui bahwa Ilmu Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis.Cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan. Meskipun ekonomi makro merupakan bidang
pembelajaran yang luas. Ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini:
kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara
jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari
pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model
makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh
pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi
kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

Berdasarkan teori-teori yang ada dan beberapa penelitian yang telah dilakukan,
masalah kemiskinan umumnya berkaitan dengan beberapa faktor seperti kualitas
sumber daya manusia, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM), tingkat
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi secara langsung terhadap tingkat
kemiskinan. Selanjutnya, akan dilihat pula pengaruh tidak langsung IPM dan
pertumbuhan ekonomi melalui pengangguran dalam memengaruhi tingkat
kemiskinan. ini juga menunjukkan bahwa pengangguran dapat memediasi antara
IPM dengan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga dapat memediasi antara
pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan.

Terdapat tiga indikator utama yang digunakan untuk melihat seberapa besar
dampak masing-masing indikator terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Ketiga
indikator tersebut diwakili oleh variabel-variabel ; IPM (Indeks Pembangunan
Manusia), Korupsi (jumlah terpidana kasus korupsi) dan indikator makroekonomi
(inflasi, PDRB per kapita, jumlah penduduk (sebagai variable control). Metode
penelitian yang digunakan adalah metode panel data, yang terdiri dari data tahun
(2009-2013) dan data propinsi di Indonesia (28 propinsi). Model kemiskinan di
Indonesia dapat dijelaskan melalui model Fixed effect GLS setelah melalui uji
pemilihan model terbaik dan uji pelanggaran asumsi klasik.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari tiga indikator penyebab tingkat kemiskinan di Indonesia,
hanya variabel PDRB per kapita secara statistik tidak signifikan pengaruhnya
terhadap tingkat kemiskinan.

Faktor-faktor lainnya dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap tingkat kemiskinan


secara signifikan. Terdapat dua pengaruh, yakni positif dan negative. Faktor yang
mampu menurunkan tingkat kemiskinan di propinsi-propinsi Indonesia adalah IPM
(semakin besar pengaruhnya di propinsi luar Sumatera dan Jawa-Bali), inflasi dan
jumlah penduduk. Hanya variable korupsi yang berdampak positif terhadap

2
meningkatnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Perlu peran aktif pemerintah dalam
mewujudkan program pengentasan kemiskinan melalui pembangunan manusia di
seluruh propinsi Indonesia.

Kasus kemiskinan jika tidak diatasi maka akan terjebak dalam lingkaran setan
kemiskinan. Menurut Ragnar Nurske, lingkaran setan kemiskinan menggambarkan
bahwa penyebab kemiskinan dikarenakan tabungan rendah, investasi rendah,
kekurangan modal, rendahnya produktifitas, pendapatan rendah yang kembali
menyebabkan tabungan rendah dan seterusnya (Prawoto, 2009).

Di sisi lain, kurangnya sumber daya alam akan menyebabkan kemiskinan karena
sumber daya alam adalah sumber utama kebutuhan hidup manusia. Kemiskinan
sumber daya alam merupakan sebab dan sekaligus akibat kemiskinan manusia.
Selanjutnya, penyebab lain dari kemiskinan adalah kurangnya sumber daya
manusia. Jika manusia tidak memiliki keterampilan maka ia tidak akan memiliki
pendapatan yang menyebabkan daya belinya berkurang sehingga masuk ke dalam
lingkar kemiskinan. Ini akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah
bahkan negara.

A. RINGKASAN JURNAL UTAMA

1. Pendahuluan

Perkembangan praktek korupsi dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari
kuantitas atau jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas yang
semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah meluas dalam seluruh aspek
masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan
membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi
juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.

Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak lagi mengenal batas-batas
siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan dan kepentingan
saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik di sektor publik maupun privat,
tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena.Penyelenggaraan
negara yang bersih menjadi penting dan sangat diperlukan untuk menghindari
praktek-praktek korupsi yang tidak saja melibatkan pejabat bersangkutan,tetapi juga

3
oleh keluarga dan kroninya, yang apabiladibiarkan,maka rakyat Indonesia akan
berada dalam posisi yang sangat dirugikan.
Hal ini selaras dengan tujuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme. Selanjutnya,beberapa peraturan perundang-undangan
dibentuk dalam upaya memberantas korupsi tersebut, yaitu:Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Selanjutnya,Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsidan Undang Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

2. Kajian Pustaka

Harus diingat dan dipahami bahwa unsur-unsur tindak pidana sangat penting untuk
diketahui karena dengan tidak terpenuhinya unsur suatu tindak pidana, maka pelaku
kejahatannya dapat bebas dari segala tuntutan hukum dan dalam kenyataannya
penyebab sehingga seorang terdakwa korupsi bebas dari jeratan hukum karena
tidak terpenuhinya unsur- unsur tersebut.

3. Metodologi penelitian

Pendekatan yang di gunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan interpretivism


karena beranggapan bahwa pemahaman suatu fenomena sosial dapat diperoleh
dengan mempelajari suatu teks secara medetail. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah top management dari Kemiskinan dan Korupsi. Proses
pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi secara langsung di
lapangan. Untuk meminimalkan bias di lakukan triangulation of methods dimana
penulis melakukan perbandingan terhadap kedua metode yang digunakan pada saat
pengumpulan data.

4. Hasil penelitian

4
Terdapat tiga indikator utama yang digunakan untuk melihat seberapa besar
dampak masing-masing indikator terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Ketiga
indikator tersebut diwakili oleh variabel-variabel ; IPM (Indeks Pembangunan
Manusia), Korupsi (jumlah terpidana kasus korupsi) dan indikator makroekonomi
(inflasi, PDRB per kapita, jumlah penduduk (sebagai variable control)).
5. Kesimpulan
.Dengan ketidakjelasan penerapan, definisi, serta yang ditakutkan munculnya
multitafsir yang disebabkan oleh rumusan –rumusan Kolusi dan nepotisme yang ada
didalam UU 28/99, menjadikan UU 28/99 perlu untuk di hapuskan. Penyebab
instrument hukum tersebut harus dihapuskan ialah, tidak bergunanya Undang –
undang tersebut dalam penerapan tindak Pidana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,
selama Undang –Undang tersebut berlaku, tidak pernah ada kasus Korupsi yang
menggunakan UU 28/99 sebagai dasar seseorang dipidana. Padahal secara yuridis,
Undang –undang tersebut yang mendasari lahirnya Undang –Undang 31 Tahun
1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Ditambah pula dengan munculnya konsep
rumusan Perdagangan Pengaruh yang secara Lex Specialistmenjadi norma yang
dapat dipakai dalam kasus yang tidak ada aturanya dan tidak jelas dasar hukumnya.
Dengan adanya konsep Perdagangan Pengaruh (Trading in Influence) yang di
adopsi dari UNCAC 2003 dan akan di terapkan kedalam hukum positif (ius
Constitutum)menjadikan konsep Kolusi, Nepotisme yang ada dalam UU 28/99
bertabrakan satu sama lainya karena ketidakjelasan rumusan Kolusi dan Nepotisme
dan luasnya ruang lingkup Kolusi dan Nepotisme dalam penegakanya.

B. RINGKASAN JURNAL PEMBANDING

1. Pendahuluan

Para pakar menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara return saham
dengan variabel produk domestik yang real.Tetapi variabel inflasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap return saham yang real Analisa data dilakukan
tahun 1994-1998 pada pasar modal di China.Hess dan Lee (1999) meneliti tentang
pengaruh tingkat inflasi terhadap return saham di pasar saham Amerika selama
tahun 1947 sampai dengan 1994. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat
inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap tingkat returnsaham
bergantung pada penyebab inflasi tersebut.Jika penyebab inflasi adalah pada sektor
riil (supply stock)yang mencakup tingkat produktivitas dan tingkat pengangguran,
maka tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap tingkat return saham.

5
Data yang dianalisis meliputi saham sektor industri yang beredar di pasar modal
Swiss tahun 1986-2000. Hasil penelitiannya adalah return saham dipasar modal
Swiss dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi. Flannery et al. (2002) menyatakan
bahwastock market returnsmemiliki korelasi yang signifikan dengan inflasi dan
pertumbuhan uang yang beredar. Pengaruh dari variabel riil makro ekonomi
terhadap agregate returnsaham sulit untuk dikembangkan, karena efek tersebut
tidak ada satupun yang linier.Perubahan tingkat suku bunga yang ditunjukkan oleh
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat inflasi dan nilai tukar yang
ditunjukkan olehnilai tukar dollar AS terhadap Rupiah.
2. Kajian Pustaka

Dari sini kita mengetahui bahwasanya inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap
indeks harga saham sektor properti. Hal ini diperkuat oleh penelitian Dermawan
yang menyimpulkan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap perubahan indeks
harga saham energi. Sementara itu, Suci dan Martini) menemukan hasil lain yaitu
tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham
gabungan.Adapun penelitian Nugroho menunjukkan hasil bahwa suku bunga
berpengaruh secara negatif terhadap pasar saham.
3. Metodologi penelitian

Proses pelaksanaan enelitian ini dilakukan di gedung Bursa Efek Jakarta yang
dimana dalam penelitian ini adalah saham sektoral yang beredar di BEJ dari bulan
Januari 2000 sampai Desember 2004.
4. Hasil penelitian

Pada periode tahun yang sama perubahan nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah
naik, sementara itu perubahan tingkat suku bunga SBI daninflasi
menurun.Karakteristik return di BEJ seperti dijelaskan di atas, berbeda dengan
karakteristik return di bursa Amerika. Di Bursa Efek Amerika, seperti digambarkan
oleh hasil penelitian Hess dan Lee (1999) Adapun tingkat inflasi akan berpengaruh
positif terhadap return saham apabila penyebab inflasi adalah sektor moneter
(monetary shock)yang mencakup pasokan uang, tingkat bunga, dan tingkat harga.
5.Kesimpulan

6
Dari sini kita mengetahui bahwasanya pada saham industri pertanian,
pertambangan, barang konsumsi, konstruksi, infrastruktur, dan jasa, variabel makro
juga tidak berpengaruh secara simultan terhadap return saham. Pada saham industri
kimia, dan aneka industri, variabel makro tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham.

BAB III
PERBANDINGAN JURNAL
A. ANALISIS JURNAL

Jurnal Utama
Menjelaskan dan membrikan beberapa indikator utama yang digunakan untuk
melihat seberapa besar dampak masing-masing indikator terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia. Ketiga indikator tersebut diwakili oleh variabel-variabel dan
indikator makroekonomi Jurnal Jurnal Pembanding
Disini dijelaskan mengenai variabel ekonomi makroyang mana variabel tersebut di
antaranya meliputi produk domestik bruto, pengangguran, inflasi, tingkat bunga, dan
defisit anggaran Adapun tingkat inflasi akan berpengaruh positif terhadap return
saham. Apabila return negatif akan diikuti oleh perubahan inflasi dan tingkat bunga
yang negatif. Sedangkan perubahan tingkat return berlawanan dengan perubahan
nilai tukar artinya returnyang negatif menyebabkan nilai tukar positif.Untuk menguji
pengaruh tersebut signifikan atau tidak perlu dilakukan pengujian baik secara parsial
maupun secara simultan.

B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL

Jurnal Utama
Kelebihan

Penjelesannya sangan lengkap dan terperinci sehingga memudahkan pembaca


dalam memahami setiap penjelasan.

Kelemahan
Tampilan jurnal terasa monoton dan kurang user friendly, namun itu ketolong sama
materi yang diberikan..

7
Jurnal pembanding
Kelebihan
Jurnal ini termasuk jurnal yang mudah untuk dimengerti, penjelasannya simpel dan
lugas.
Kelemahannya
Banyak bahasa yang kurang dimengerti bagi orang awam sepeti, probabilitas,break
event point dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Andari, Y. (et al). (2016). Pengaruh Perputaran Barang Jadi, Arus Kas, Piutang, dan
Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perdagangan Eceran yang
Terdaftar di BEI 2009 – 2014. Journal of Accounting. 1-9.
Appa, Y. (2014). Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah/Dolar Amerika Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). E-Journal
Administrasi Unmul. 498-512

LAMPIRAN

Jurnal Utama

8
Jurnal Pembanding

Anda mungkin juga menyukai