Anda di halaman 1dari 7

Review Jurnal

ANALISIS PERENCANAAN TENAGA KERJA TERHADAP KEBUTUHAN

TENAGA KERJA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2006 – 2010

&

PERENCANAAN TENAGA KERJA DAERAH KOTA PADANG 2014-2018

Disusun Oleh:

Nama : Muhamad Adam Abidin

NIM : 200810101047

Dosen Pengampu:

Fivien Muslihatinningsih, S.E., M.Si

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2022
Judul : Analisis Perencanaan Tenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja Di
Provinsi Riau Tahun 2006 – 2010

Volume dan Halaman : Vol.4, No.1, Maret 2012: 54-62

Tahun : Maret 2012

Penulis : Sri Maryanti

Reviewer : Muhamad Adam Abidin

Tanggal : 17 Maret 2022

Tujuan Penelitian : Untuk melakukan proyeksi persediaan dan kebutuhan tenaga kerja tahun
2006-2010 dan menganalisis kesesuaian antara persediaan dan kebutuhan
tenaga kerja serta merumuskan kebijaksanaan dan program ketenagakerjaan
Riau 2006-2010.

Isi Review

Dalam bagian pendahuluan ini berfokus kepada pembahasan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja
dan kesesuaian antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja di provinsi Riau. Dimana dalam hal ni
dijelaskan sasaran pokok dari pembangunan ketenagakerjaan adalah terciptanya lapangan kerja baru.
Perencanaan tenaga kerja sendiri dapat dilakukan melalui sisi persediaan dan sisi kebutuhan. Jika dilihat
dari sisi persediaannya, makan perencanaan tenaga kerja cenderung membicarakan persoalan yang terkait
dengan calon tenaga kerja atau perencanaan menganai orang yang akan menjadi calaon tenaga kerja baru
pada kelompok angkatan kerja. Pada akhirnya perencanaan ini akan lebih banyak membahas mengenai
jumlah dan mutu tenaga kerja.

Pada jurnal ini juga dijelaskan mengenai beberapa hal yang dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga
kerja. Yang pertama yaitu pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian yang kedua yaitu kebijkakan
pemerintah. Dapat kita katakan bahwa kebutuhan tenaga kerja akan meningkat apabila pemerintah
mengarahkan kebijakan pada pembangunan sektor padat karya. Ada tiga ciri utama permasalahan
ketenagakerjaan di indonesia, yang pertama yaitu laju pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi akibat
derasnya arus pertumbuhan penduduk yang memasuki usia kerja. Kedua, jumlah angkatan kerja besar,
dan yang ketiga yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja tinggi. Rendahnya laju pertumbuhan kebutuhan
tenaga kerja mengakibatkan semakin tuingginya pertumbuhan persediaan tenaga kerja mengakibatkan
semakin tingginya pertumbuhan mereka yang mencari pekerjaan.
Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa tingginya tingkat pengangguran di Riau disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara perediaan dan kebutuhan angkatan kerja, serta ketidaksesuaiann antara
keahlian dengan kebutuhan pasar. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Riau, pada tahun 2003 terdapat
4.181 orang pencari kerja yang terdaftar dan lowongan kerja yang terdaftar adalah 1.006 orang.
Sementara penempatan tenaga kerja atau lowongan kerja yang dapat diisi hanya sebanyak 616 orang. Hal
ini membuktikan bahwa Riau juga mengalami dualisme dalam pasar tenaga kerja. Disatu pihak terdapat
kelebihan persediaan (labor surplus), dilain pihak terdapat kelebihan kebutuhan (excess demand) yang
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan berproduksi pencari kerja yang ada di
Riau. Faktor yang memepengaruhi kebutuhan tenaga kerja salah satunya adalah faktor produksi, semakin
besar jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, maka faktor produksi akan semakin besar pula. Derived
demand (kebutuhan tenaga kerja) artinya kebutuhan tenaga kerja baru aka nada jika ada permintaan
terhadap barang dan jasa.

Persediaan tenaga kerja tahun 2006 diperkirakan mencapai 2.205.863 orang dan tahun 2010
mencapai 2.472.516 orang dengan tingkat kebutuhan tenaga kerja mencapai 2.009.775 dan 2.179.694.
Beberapa masalah perencanaan tenaga kerja tahun 2006-2010 di Riau, yaitu :

1. Jumlah pengangguran bertambah, terutama di perkotaan

2. Pengangguran dengan tingkat pendidikan tinggi terus bertambah

3. Persentase pengangguran terus meningkat, dengan dominan tingkat pengangguran disebabkan


oleh perempuan

4. pekerja mandiri (tanpa dibayar)

Dengan masalah ketenagakerjaan di Riau tersebut, maka terdapat program yang dilakukan, antaranya :
1. Program pemberdayaan RT dan industry kecil
2. Bantuan modal untuk pekerja sektor informal
3. Perluasan kesempatan kerja
4. Kerjasama investasi (local dan asing)
5. Pemberdayaan dan pengembangan produk wisata daerah
6. Promosi dan pemasaran wisata
7. Promosi tentang peluang usaha agroindustry
Dalam jurnal ANALISIS PERENCANAAN TENAGA KERJA TERHADAP KEBUTUHAN TENAGA
KERJA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2006 – 2010 yang menjadi faktor penentu penyediaan tenaga
kerja pada penelitian tenaga kerja diatas adalah persediaan, kebutuhan tenaga kerja serta program-
program serta kebijakan yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah ketenagakerjaan di Provinsi
Riau tahun 2006 – 2010.
Judul : Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota Padang 2014-2018
Volume dan Halaman : Vol.6, No.03, Desember 2017: 223-236
Tahun : Desember 2017

Penulis : Sofyardi dan Renny Maisyarah

Reviewer : Muhamad Adam Abidin

Tanggal : 19 Maret 2022

Tujuan Penelitian : Bagaimana menemukan keseimbangan yag tepat antara pertumbuhan tenaga
kerja kekuatan dan kesempatan kerja dalam proses pembangunan. Serta
melakukan proyeksi penyediaan tenaga kerja dalam kaitannya dengan usaha
penciptaan kesempatan kerja di masa depan.

Isi Review

Dalam jurnal ini dijelaskan dalam bagian pendahuluan kondisi umum tenaga kerja di kota padang
saat ini yang sangat kompleks dan multi-dimensi serta ada masalah yang berkaitan dengan aspek lain
seperti jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan yang tinggi, persebaran penduduk yang tidak
merata, struktur umur muda, dan kualitas yang masih rendah. Ditambah lagi perluasan kesempatan kerja
yang belum memadai. Disini juga dijelaskan mengenai persoalan pengangguran yang tinggin yang
dihadapi oleh kota Padang.

Dimana dalam jurnal juga terdapat penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi tingginya
tingkat pengangguran tidak hanya dipengaruhi pleh ketidakseimbangan antara penawaaran dan
permintaan tenaga kerja, namun faktor lain yang dijumpai di pasar kerja yaitu ketidaksesuaian antara
keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Yang menjadi sorotan yaitu
sistem pendidikan dan latihan belum mampu menghasilkan tenaga kerja ahli dan terampil yang sesuai
dengan kabutuhan pasar kerja. Maka dari itu dalam jurnal ini berupaya melakukan proyeksi penyediaan
tenaga kerja dalam kaitannya dengan usuha pencipta kesempatan kerja dimasa mendatang.

Dalam jurnal ini metode penelitian menguunakan analis deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel
frekwensi dan tabulasi silang. Perkiraan angkatan kerja diperoleh dengan jalan mengalikan hasil proyeksi
tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dengan proyeksi penduduk usia kerja (15 tahun ke atas).
Sedangkan proyeksi penduduk usia kerja diperoleh dari hasil proyeksi penduduk.
Pada bagian hasil dan pembahasan, dikatakan bahwa di kota padang kebutuhan tenaga kerja tahun
2014-2018 diproyeksi dengan menggunakan metode trend linier. Dalam suatu perencanaan tenaga kerja,
model input-output digunakan untuk melihat pengaruh permintaan akhir efektif terhadap kesempatan
kerja di berbagai sektor produksi.

Dalam menyusun perencanaan tenaga kerja ada beberapa konsep yang harus digunakan, seperti :

1. Penduduk

2. Penduduk usia kerja (tenaga keja)

3. Angkatan kerja

4. Bukan angkatan kerja

5. Tingkat partisipasi angkatan kerja

6. Kesempatan kerja

7. Pengangguran terbuka

8. Setengah penganggur

9. Pengangguran bruto

10. Status pekerjaan

Dalam jurnal Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota Padang 2014-2018 dijelaskan yang menjadi faktor
penentu pada penelitian tenaga kerja diatas adalah persedian tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja dan
juga kesempatan kerja serta pendidikan da sistem pelatihan kerja di Kota Padang.

Dalam jurnal yang berjudul Analisis Perencanaan Tenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga
Kerja Di Provinsi Riau Tahun 2006 – 2010 Teori yang digunakan merupakan teori pasar tenaga kerja,
dimana menurut Salmon (1980) dalam Sinaga (2005) menjelaskan bahwa pasaar tenaga kerja merupakan
tempat aktivitas dari bertemunya pelaku-pelaku, pencari kerja dan pemberi lowongan kerja. Dimana
kedua belah pihak akan bersepakat mengenai suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya terdapat
beberapa masalah yang akan dihadapi, diantaranya setiap perusahaan yang menawarkan lowongan
pekerjaan pasti menginginkan kualitas dan keahlian yang sudah matang dari para pekerja. Dengan begitu
maka akan terjadi perbedaan upah tiap pekerja berdasarkan skill yang dimiliki.
Sedangkan dalam jurnal Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota Padang 2014-2018
menggunakan teori Ester Boserup, dimana teori tenaga kerja dan pertumbuhan yang mendominasi
sebagian besar teori-teori pembangunan tahun 1950 an dan 1960 an dengan bentuk aliran ekonomi sisi
penawaran atau supply-side economics, yang memfokuskan pada kebijakan-kebijakan untuk
meningkatkan output nasional melalui akumulasi modal. Karena model ini menghubungkan tingkat
penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan GNP, artinya dengan memaksimumkan
penyerapan tenaga kerja, untuk memaksimumkan pertumbuhan GNP dan kesempatan kerja dengan cara
memaksimumkan tingkat tabungan dan investasi. Kedua jurnal diatas juga membahas tentang cara /
kebijakan atau program untuk memaksimalkan usia produktif yang siap bekerja dengan skill yang
dimiliki.

Kaesimpulan
Pada jurnal Perencanaan Tenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja Di Provinsi Riau
Tahun 2006 – 2010 permasalah ketenagakerjaan di provinsi Riau diakibatkan kurang lebih karena
masalah skill/ performa yang dimiliki setiap pekerja masih kurang maksimal dan ketidak tepatan akan
penempatan pada sutu pekerjaan atau bidangnya. Masalah ketenagakerjaan di provinsi Riau terus
bertambah dari tahun ke tahun yang diakibatkan oleh melonjaknya pertumbuhan penduduk, hal inilah
yang mengakibatkan terjadinya banyak pengangguran. Kurangnya lapangan kerja juga membuat
pertumbuhan pengangguran di Riau. Ada beberapa program dan kebijakan yang dilakukan guna
mengurangi masalah ketenagakerjaan di provinsi Riau.
Sedangkan pada jurnal Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota Padang 2014-2018 permasalahan
di kota Padang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja,
persoalan-persoalan yang dijumpai di pasar kerja, sistem pendidikan dan latihan belum mampu
menghasilkan tenaga kerja yang ahli di bidangnya masing-masing. Namun disini masalah akan
ketenagakerjaan di kota Padang sempat menurun dengan memperhatikan beberapa konsep ketenagkerjaan
dan juga dengan berbagai perhitungan atau metode.
Kudua jurnal sama-sama membahas tentang masalah ketenagakerjaan dan juga masing-masing
jurnal memiliki metode dan kebijakan yang digunakan untuk mengurangi masalah ketenagakerjaan di
Provinsi Riau dan Kota Padang. Tentunya berbagai usaha sudah dikerahkan oleh pemerintah untuk
memajukan ketenagakerjaan dengan memanfaatkan lonjakan penduduk baik dari jenjang bawah sampai
atas. Permasalahan ketenagakerjaan banyakdari usia produktif yang menganggur karena kurangnya
lapangan kerja dan skill yang belum matang. Adanya dorongan untuk membentuk usaha mikro kecil
menengah atau sejenisnya bisa menjadi salah satu alternative untuk mengurangi maslah ketenagakerjaan
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai