Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing:

Akhmad Harum, S.Pd, M.Pd

Zulfikri, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Muh. Syawal Hikmah
(210404500001)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
TUGAS 2: ARTI, MINDSET DAN PILIHAN 2 ENTERPRENEURSHIP
1. Setiap mahasiswa mencari data terbaru jumlah pengganguran di indonesia dan khususnya
di sulawesi selatan, jelaskan beserta alasannya
2. Silahkan mencari berbagai referensi mengenai definisi enterprenership dari para ahli. cari
sebanyak-banyaknya. Boleh dalam bentuk jurnal dll
3. Kalau dilihat dari berbagai jenis jiwa kewirausahaan seperti inovatif, kreatif, kerja keras,
pantang menyerah dan berani mengambil resiko. coba ceritakan pengalaman yang pernah
anda alami terkait anda mempunyai jiwa kewirausahaan tersbut
4. Dari berbagai pilihan-pilihan enterpenrship. menurut anda dimanakah anda cocok jika ingin
menjadi enterpenrship? jelaskan alasannya

Jawaban
1. Setiap mahasiswa mencari data terbaru jumlah pengganguran di indonesia dan khususnya
di sulawesi selatan, jelaskan beserta alasannya
Jawaban :
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Sulawesi Selatan meningkat menjadi 6,07 persen selama triwulan pertama tahun 2020, dari
total angkatan kerja di Sulsel sebanyak 4.160.680 orang, yang menganggur 252.499 orang.
Menurut BPS mengungkapkan TPT di Sulsel pada Februari 2019 tercatat 5,42 persen dari
jumlah angkatan kerja. Sedangkan pada Februari tahun ini TPT naik menjadi 6,07 persen,
di mana peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang ikut
melambat, yakni 3,07 persen. "Jika dirinci tingkat pengangguran tertinggi di Sulsel berada
di wilayah perkotaan, sebanyak 7,83 persen dan perdesaan sebanyak 4,70 persen.
Menurut BPS, terjadi pergeseran jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian dan
perdagangan, ke sektor lain yang mengalami peningkatan, seperti jasa kesehatan dan
kegiatan sosial, jasa akomodasi dan penyediaan makan-minum, serta di sektor transportasi
dan pergudangan. Selain itu juga terjadi peningkatan status pekerjaan dengan usaha sendiri
naik 1,51 persen dibanding Februari tahun lalu, dengan angka 21,73 persen atau 849.405
orang.
Pergeseran struktur lapangan kerja hal yang wajar, dinamikanya seperti biasa di triwulan
pertama, tentu masyarakat yang bekerja di sektor pertanian akan mencari usaha untuk
mendapatkan penghasilan, Jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan saat ini tercatat
252.349 orang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2021. Jika
dibanding periode yang sama tahun lalu, mengalami penurunan 0,59 persen.
Apabilan dibanding Agustus 2020 yaitu kondisi tahun awal terjadi pandemi Covid
19, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja 136.345 orang," Dia menjelaskan ada 6,8
juta jiwa penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) dengan jumlah angkatan kerja
sebanyak 4,41 juta jiwa.

"Angka itu mengalami kenaikan 136 ribu jiwa dibanding Agustus 2020," Sejalan dengan
hal itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,32 persen menjadi
64,73 persen.BPS juga merincikan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan kabupaten
kota di Sulsel.

TPT tertinggi tercatat di Makassar 13,18 persen dan terendah di kabupaten Enrekang
2,34 persen. Penduduk yang bekerja dominan terserap di lapangan usaha pertanian yaitu
sekitar 1,56 juta jiwa, (37,43%). Selanjutnya diikuti lapangan usaha perdagangan
sebanyak 779 ribu jiwa (18,75%). Industri pengolahan tercatat 352 ribu jiwa (8,47%).
Konstruksi sebanyak 268 ribu jiwa (6,45%).

Pengangguran ialah kondisi dimana seseorang tidak bekerja dalam usianya yang
produktif, yakni sekisar antara 15 tahun hingga 65 tahun. Pengangguran merupakan
masalah yang pokok dalam suatu masyarakat modern, dan pada umumnya pengangguran
disebabkan karena jumlah angkatamn kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Jadi tingkat pengangguran
tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendidikan masyarakat
merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pada emosi
masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.

Maka dengan adanya permasalahan tersebut, Pendidikan Luar Sekolah memiliki


kedudukan yang sangat penting didalamnya untuk mengatasi pengangguran yang
berlebihan. Cara permasalahan tersebut ialah dengan mebuka berbagai progam – progam
pelatihan atau yang lainnya yang akan mewujudkan kesejahteraan masya

Pengangguran atau tuna karya (unemployment) merupakan istilah untuk orang yang
tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang
mencari pekerjaan. Pengangguran yang masuk ke dalam kriteria mencari pekerjaan
adalah penduduk usia kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha untuk
mendapatkan pekerjaan dan sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau
diberhentikan dan sedang berusaha memperoleh pekerjaan.

Jumlah pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah pembangunan yang


serius. Meningkatnya pengangguran ini secara umum disebabkan oleh adanya
pertumbuhan jumlah kesempatan kerja yang tersedia tidak bisa mengimbangi
pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang terus semakin meningkat. Ketidakseimbangan
antara aspek penawaran dan permintaan baik dari segi jumlah dan kualitas dapat
menimbulkan akibat pengangguran yang serius. Pengangguran yang sudah sangat kronis
dan bersifat struktural pada umumnya akan membawa dampak negatif terhadap
pembangunan lingkungan, sosial, ekonomi dan politik pada suatu negara. Pengangguran
yang sudah bersifat struktural ini sangta berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan
masyarakat dan prospek pembangunan di negara yang bersangkutan.

Apabila dilihat dari pembangunan negara, dampak pengangguran yaitu berupa

1) Melemahnya permintaan agregat, disini untuk dapat bertahan hidup manusia harus
bekerja. Dengan bekerja dia akan memperoleh penghasilan yang digunakan untuk
belanja barang atau jasa. Jika pengangguran tingi dan bersifat struktural, daya beli akan
menurun yang pada gilirannya akan menimbulkan penurunan terhadap permintaan
total (permintaan agregat).

2) Melemahnya penawaran agregat, tingginya tingkat pengangguran akan menurunkan


penaaran agregat. Dampak pengangguran terhadap penawaran agregat terasa dalam
jangka panjang. Walaupun tenaga kerja dapat digantikan dengan barang modal, sehingga
dapat digunakan untuk menaikkan penawaran agregat, di dalam mekanisme pasar
(interaksi antara permintaan dan penawaran), sekalipun produksi bisa berjalan dengan
efisien, tetapi jika permintaan agregat lemah, keseimbangan ekonomi terjadi ditingkat
yangsangta rendah. Penurunan tingkat atau skala produksi akan menaikkan biaya
produksi per unit sehingga penawaran agregat pun melemah.
Sedangkan apabila dilihat dari perkembangan perekonomian, dampak pengangguran
terbagi menjadi dua aspek, yakni dampak pengangguran terhadap suatu perekonomian
negara dan dampak pengangguran terhadap perekonomian individu yang mengalaminya
dan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap

Perekonomian negara dapat di uraikan seperti berikut :

1) Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dapat dicapainnya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah
daripada pendapatan potensial (pendapatan yang sehrunya). Oleh karena itu,
kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

2) Pengangguran akan menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar masyarakat akan menurun. Jika penerimaan pajak
menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah akan berkurang sehingga kegiata
pembangunan pun akan terus menurun.

3) Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan


penganguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga permintaan
terhadap barang-barang hasil produksi pun berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian
industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi
pun tidak akan meningkat.

Sedangkan dampak pengangguran terhadap perekonomian individu yang


mengalaminya dan masyarakat adalah 1) Pengangguran dapat menghilangkan mata
pencaharian dan pendapatan. Jika seseorang menganggur atau siapapun yang
menganggur, jelas tidak memiliki mata pencaharian. Tanpa mata pencaharian, ia akan
kehilangan sumber pendapatan. Hilangnya mata pencaharian dan pendapaatan akan
menimbulkan kerawanan social karena setiap individu senantiasa dituntut memenuhi
kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya.
2) Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan. Misalnya, anda adalah seorang
karyawan suatu perusahaan. Keterampilan yang anda miliki akan terus meningkat apabila
terus digunakan. Jika tidak digunakan, keterampilan yang anda miliki lambat laun akan
menghilang dengan sendirinya apabila anda tidak beekrja atau menganggur.

3) Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social dan politik. Tingkat


pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak masyarakat yang kehilangan
pendapatan. Namun, mereka tetap dituntut memnuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan
keluarganya. Untuk itu, mereka akan melakukan segala cara demi terpenuhi
kebutuhannya. Hal inilah yang akan menyebabkan kerawanan sosial, seperti pencopetan,
perampokan, dan tindakan criminal lainnya. Pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan ketidakpuasan masyarakat sehingga dapat menimbulkan unjuk rasa,
demonstrasi, bahkan hura-huru sehingga keadaan politik menjadi tidak stabil.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi (Persen)

Provinsi 2020 2021

Februari Agustus Tahunan Februari Agustus Tahunan

ACEH 5,40 6,59 - 6,30 6,30 -

SUMATERA UTARA 4,71 6,91 - 6,01 6,33 -

SUMATERA BARAT 5,25 6,88 - 6,67 6,52 -

RIAU 4,92 6,32 - 4,96 4,42 -

JAMBI 4,26 5,13 - 4,76 5,09 -

SUMATERA SELATAN 3,90 5,51 - 5,17 4,98 -

BENGKULU 3,08 4,07 - 3,72 3,65 -

LAMPUNG 4,26 4,67 - 4,54 4,69 -

KEP. BANGKA BELITUNG 3,35 5,25 - 5,04 5,03 -

KEP. RIAU 5,98 10,34 - 10,12 9,91 -

DKI JAKARTA 5,15 10,95 - 8,51 8,50 -

JAWA BARAT 7,71 10,46 - 8,92 9,82 -

JAWA TENGAH 4,20 6,48 - 5,96 5,95 -

DI YOGYAKARTA 3,38 4,57 - 4,28 4,56 -

JAWA TIMUR 3,60 5,84 - 5,17 5,74 -

BANTEN 7,99 10,64 - 9,01 8,98 -

BALI 1,25 5,63 - 5,42 5,37 -

NUSA TENGGARA BARAT 3,04 4,22 - 3,97 3,01 -

NUSA TENGGARA TIMUR 2,64 4,28 - 3,38 3,77 -

KALIMANTAN BARAT 4,47 5,81 - 5,73 5,82 -


KALIMANTAN TENGAH 3,33 4,58 - 4,25 4,53 -

KALIMANTAN SELATAN 3,67 4,74 - 4,33 4,95 -

KALIMANTAN TIMUR 6,72 6,87 - 6,81 6,83 -

KALIMANTAN UTARA 5,71 4,97 - 4,67 4,58 -

SULAWESI UTARA 5,34 7,37 - 7,28 7,06 -

SULAWESI TENGAH 2,93 3,77 - 3,73 3,75 -

SULAWESI SELATAN 5,70 6,31 - 5,79 5,72 -

SULAWESI TENGGARA 3,10 4,58 - 4,22 3,92 -

GORONTALO 3,29 4,28 - 3,41 3,01 -

SULAWESI BARAT 2,39 3,32 - 3,28 3,13 -

MALUKU 6,71 7,57 - 6,73 6,93 -

MALUKU UTARA 4,09 5,15 - 5,06 4,71 -

PAPUA BARAT 6,78 6,80 - 6,18 5,84 -

PAPUA 3,42 4,28 - 3,77 3,33 -

INDONESIA 4,94 7,07 - 6,26 6,49 -

Data 2011-2013 menggunakan Backcast dari Penimbang Proyeksi Komponen


Data 2018-2020 menggunakan Backcast dari Penimbang berbasis SUPAS 2015
1986-1998, penghitungan tanpa data Provinsi Timor Timor
Pada tahun 1995, Sakernas tidak dilaksanakan
Pada tahun 2000, tanpa Maluku
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
2. Silahkan mencari berbagai referensi mengenai definisi enterprenership dari para ahli. cari
sebanyak-banyaknya. Boleh dalam bentuk jurnal dll
Jawaban :

Menurut Thomas W. Zimmerer (2008) entrepreneurship (kewirausahaan) adalah


penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.

Menurut Andrew J. Dubrin (2008) entrepreneur adalah seseorang yang mendirikan


dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif. Istilah entrepreneurship (kewirausahaan) pada
dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Entrepreneurship adalah segala
shal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang dilakukan oleh para
entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.

Danang Sunyoto memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, entrepreneurship


adalah suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang baru serta bernilai bagi diri sendiri dan
orang lain.7 Menurut definisi ini, entrepreneurship tidak hanya tentang mencari keuntungan
pribadi, namun juga harus mempunyai nilai sosial.

Definisi berbeda diungkap oleh Abu Marlo, menurutnya entrepreneurship adalah


kemampuan seseorang untuk peka terhadap peluang dan memanfaatkan peluang tersebut
untuk melakukan perubahan dari sistem yang ada.8 Dalam dunia entrepreneurship, peluang
adalah kesempatan untuk mewujudkan atau melaksanakan suatu usaha dengan tetap
memperhitungkan resiko yang dihadapi.

Ada juga definisi yang lebih ringkas sebagaimana dikemukakan oleh Kasmir.
Menurutnya, entrepreneurship merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang entrepreneur adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya, atau bisa juga dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang ada
Analogi yang menarik tentang entrepreneur dari Rhenald Kasali. Seorang
Entrepreneur yang baik itu seperti bola tenis, bukan seperti telur. Telur memang lebih keras
dibandingkan bola tenis. Namun saat terjadi masalah dalam bisnisnya, telur saat jatuh akan
pecah.

Sementara bola tenis saat jatuh akan memantul. Ia pun juga menyampaikan bahwa seorang
entrepreneur harus terus belajar, untuk bekal mengembangkan usaha bisnis mereka. Seorang
entrepreneur yang baik, mereka selalu bisa melihat peluang.

Ada juga teori dari para ahli yang mendefinisikan entrepreneurship, seperti:

Menurut Drs. Joko Untoro kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan
upaya-upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang atas dasar
kemauan, dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Menurut Ahmad Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.

Menurut J. Leach Ronald Melicher kewirausahaan adalah sebuah proses dalam


merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga).

Menurut Soeharto Prawiro (1997) kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan
untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun
berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah,
memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi orang lain.

Menurut Peter F Drucker (1959) kewirausahaan adalah kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Menurut Tomas W Zimmerer (1996) kewirausahaan adalah suatu proses penerapan


kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).

Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam


mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard


Cantillon, 1973).Menurut Siswanto Sudomo (1989) Kewirausahaan atau entrepreneurship
adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki
sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko
untuk mewujudkan gagasannya.

Kewirausahaan menurut Savary adalah, asal kata kewirausahaan adalah Entrepreneur,


seperti yang terdapat dalam bukunya yang berjudul “kamus dagang”, definisi dari
entrepreneur adalah orang yang membeli suatu barang dengan harga pasti meskipun orang
itu belum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.

Menurut Harvey Leibenstein kewirausahaan mencakup berbagai kegiatan yang


diperlukan untuk melaksanakan dan menciptakan perusahaan pada saat dimana pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau beberapa komponen fungsi
produksinya belum teridentifikasi secara penuh.

Definisi kewirausahaan menurut A. Pekerti (1999) adalah kemampuan seseorang


dalam mendirikan, mengatur, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang
dimilikinya.

Menurut Robin (1997) definisi dari kewirausahaan yaitu suatu proses yang dilalui oleh
seseorang yang bertujuan untuk mengejar peluang/kesempatan yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup melalui suatu inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka atur.

Coulter mengungkapkan bahwa Kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses,


pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan
keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan
inovatif.
Suryana mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Robert C. Ronstadt bahwa Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis untuk
meningkatkan kesejahteraan. Kesejahteraan ini diciptakan oleh individu-individu yang
bersedia mengambil risiko, atas kekayaan, waktu, dan/atau karier dalam menyediakan nilai
(sesuatu yang bernilai) pada barang atau jasa.

3. Kalau dilihat dari berbagai jenis jiwa kewirausahaan seperti inovatif, kreatif, kerja keras,
pantang menyerah dan berani mengambil resiko. coba ceritakan pengalaman yang pernah
anda alami terkait anda mempunyai jiwa kewirausahaan tersbut
Jawaban :

Pengalaman saya adalah memilki karakter seorang wirausahaan yaitu pantang


menyerah, pantang menyerah adalah sikap kuat yang tidak mudah menyerah dengan
tantangan dan rintangan yang ada.

Kita tahu pada awal tahun 2020, dunia dilanda corona virus atau covid- 19 penyebarab virus
ini sangatlah cepat penularannya ,sehingga setiap negara mengambil Langkah dan kebijakan
untuk menanggulangi penyebaran covid ini .

Oleh karena itu salah satu negara yang mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial
sekala besar yaitu negara Indonesia , akibat dari pembatasan skala besar ini pekerjaan ,
belajar di sekolah dan beribadah dilakukan di rumah untuk mengantisipasi terjadinya
lonjakan covid -19 ini.

Saya pun diliburkan oleh pihak sekolah dan proses pembelajaran dari sekolah dipindahkan
di rumah banyak tantangan yang dihadapi oleh siswa akibat dipindahkan proses
pembalajaran ini salah satunya yaitu banyak teman saya yang tidak melanjutkan
pendidikannya yang di karenakan menyerah di tengah jalan di karenakan memilih untuk
bekerja sehinnga belajar daringnya pun di rumah ditinggalakn , selain dari itu perubahan
tingkah laku nya pun berubah menjadi malas di sebabakan metode pemblajarnnya kurang
menarik di tambah dengan pengaruh Hanphone yang membuat siswa menjadi malas.

Saya dan teman – teman saya yang berhasil melalui itu semua karena kami pantang
menyerah dalam mengahadapi masalah - masalah maupun rintangan dalam pembelajaran
daring, , baik dari tugas tugasnya maupun untuk menghadapi rasa malas dalam belajar,
Adapun caranya yaitu menguatkan niat untuk mengikut pembelajaran , mencari tempat yang
nyaman dan produktif saat bejara di rumah , jangan malas bangun pagi meskipun tidak ke
sekolah dan tetap jaga Kesehatan saat bnyak tugas yang diberikan oleh guru dan pantang
menyerah dalam mengerjakan tugas.

Oleh karena itu saya memiliki karakteristik salah satunya yaitu pantang menyerah
dalam menghadapi pembalajaran daring ini sehingga saya dapat lulu di SMA saya dan
memiliki nilai tertinggi kedua dalam Angkatan saya .

Orang-orang yang memiliki sikap pantang menyerah tidak akan berpasrah begitu saja
dengan keadaan, melainkan mereka akan memberikan kerja keras dengan usaha maksimal
yang mereka miliki dan performa terbaik dalam setiap kesempatan yang ada. Dengan kata
lain, pantang menyerah adalah sebuah sikap yang tidak mudah putus asa dalam melakukan
segala hal, dan sikap pantang menyerah ini selalu dibarengi dengan perasaan yang optimis
dan mudah untuk bangkit dari keterpurukan.

4. Dari berbagai pilihan-pilihan enterpenrship. menurut anda dimanakah anda cocok jika ingin
menjadi enterpenrship? jelaskan alasannya
Jawaban :

Dari berbagai pilihan-pilihan enterpenrship, saya memilih Techopreaneur adalah


sebagimana pengertiuan yaitu Pelaku yang mengkolaborasikan bidang usaha dengan
penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung mengapa demikian karena

1. Era Masa Kini Berfokus Pada Digitalisasi

Salah satu alasan penting yang mendasari bisnis semacam ini yaitu era yang makin
berkembang dan menggunakan teknologi digital.Lambat laun setiap hal akan menggunakan
teknologi digital sebagai dasarnya. Maka dari itu mulai beralih pada bisnis semacam ini
tentu jauh lebih mendukung dan efektif.
2. Operasional Lebih Mudah

Bisnis dengan berbasis teknologi juga memiliki operasional yang jauh lebih sederhana
dan mudah untuk dijalankan. Maka dari itu memilih technopreneurship adalah ide cemerlang
yang dapat diterapkan bagi pengusaha pemula.

3. Technopreneurship Adalah Bisnis Dengan Target Konsumen Lebih Luas

Dunia digital membawa bisnis mengenal dan meraih konsumen yang lebih
luas.Jangkauan internet serta dunia maya yang tanpa batas membuat banyak konsumen yang
dapat dibidik dalam bisnis.Maka dari itu menjadi technopreneurship merupakan pilihan
menarik yang bisa dipilih.

4. Inovasi Lebih Berkembang

Melalui bisnis dengan basis teknologi, otomatis inovasi dalam produk dan jasa yang
dikelola juga akan jauh lebih berkembang. Maka dari itu bisnis semacam ini dapat membantu
munculnya ide-ide kreatif yang juga dinamis. Sehingga cocok sekali untuk dijadikan pilihan di
masa yang makin maju saat ini. Dari informasi di atas maka cukup jelas bahwa
technopreneurship adalah bisnis berbasiskan teknologi yang rupanya cukup menjanjikan. Maka
dari itu tidak ada salahnya jika mencoba untuk mengembangkan serta memiliki ide bisnis
dengan basis tersebut.

Bisnis yang memanfaatkan teknologi sepertinya akan terus menjadi salah satu
bentuk bisnis yang paling mudah untuk meningkat di masa depan. Apalagi perkembangan
teknologi dan dunia digital sendiri makin hari makin pesat, dan mulai banyak masyarakat yang
tertarik untuk menggunakannya. Oleh sebab itu tentu saja menjadi technopreneurship
merupakan salah satu langkah bisnis yang menarik dan layak untuk menjadi bahan
pertimbangan. Dengan langkah bisnis di bidang digital tersebut, maka secara tidak langsung
juga membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih luas serta dinamis mengikuti
perkembangan jaman.
Selain itu, Technopreneur juga memberikan manfaat lain bagi masyarakat dan bangsa
yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan manusia. Di sini, kita akan
membahas pentingnya Technopreneurship bagi dunia dan banyak orang.
1. Menciptakan Kesempatan Kerja

Ketika memulai bisnis, maka ada peningkatan peluang kerja karena mereka
membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan semua operasi bisnis.

Dengan cara yang sama, technopreneurship menciptakan lapangan kerja dan membantu bangsa
untuk memerangi masalah pengangguran. Ini meningkatkan tingkat lapangan kerja suatu
perekonomian.

2. Sumber Daya Lokal

Berbagai sumber daya alam dan produktif tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh setiap
pengusaha untuk kesuksesan bisnis. Penggunaan sumber daya lokal meningkatkan nilainya dan
mengurangi laju pemborosan sumber daya.

3. Diversifikasi bisnis dan desentralisasi

Seorang Pengusaha dapat mengetahui peluang bisnis dan menempatkannya di daerah


yang sesuai termasuk daerah terpencil.

4. Kemajuan teknologi

Dengan menjadi technopreneur yang kreatif dan inovatif, mereka memainkan peran
penting dalam bidang pemanfaatan serta perkembangan teknologi.

5. Pembentukan modal

Investasi merupakan bagian integral dari bisnis dan Pengusaha membutuhkan dana
untuk memulai dan membawa bisnis mereka ke ketinggian yang baru. Mereka mengambil
bantuan keuangan dari investor dan pemodal dan memanfaatkan investasi besar yang mengarah
pada pembangunan ekonomi.

6. Promosi kegiatan kewirausahaan

Generasi muda mendapat kesempatan untuk bekerja dengan perusahaan


technopreneurship tersebut dan mempelajari cara untuk mencapai kesuksesan. Ini juga
menginspirasi rekan tim dan karyawan ini untuk tumbuh dan memulai perusahaan bisnis
mereka juga.

Anda mungkin juga menyukai