DI INDONESIA
Nama :
2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
taufik dan hidayah-nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Disini kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Namun berkat bantuan dan dorongan dosen pengampu Mata Kuliah Pengantar
Makroekonomi, serta adanya bantuan dari bebagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini
dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya. Sehingga dapat menambah pengetahuan
dan ilmu bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi
ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga
tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997
membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak
memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.
Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus
2022 sebanyak 143,72 juta orang, naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021. Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83 persen poin.
Penduduk yang bekerja sebanyak 135,30 juta orang, naik sebanyak 4,25 juta orang dari
Agustus 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,57 juta orang). Hanya Sektor Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05
juta orang. Sebanyak 55,06 juta orang (40,69 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 0,14
persen poin dibanding Agustus 2021.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63
persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021. Terdapat 4,15 juta orang (1,98 persen)
penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19
(0,24 juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,32 juta orang); sementara
tidak bekerja karena COVID-19 (0,11 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,48 juta orang).
B. Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang kami ambil
sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah ini yang berjudul “Makalah Pengangguran di Indonesia”
adalah :
Metode Pengumpulan Data dalam penyusunan makalah ini didapatkan dari sejumlah
informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan dengan
masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data secara browsing di Internet, dengan membaca pada media cetak serta dari
pengetahuan yang kami ketahui mengenai topik dari makalah kami.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Pengangguran
secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan
kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian
mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:
dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja namun
sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
Pengangguran adalah ornag yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan
suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah- masalah sosial lainnya.
Pengangguran =
Bekerja penuh (employed) adalah orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya
mencapai 35 jam per minggu.
Setengah menganggur (underemployed) adalah mereka yang bekerja namun belum
dimanfaatkan penuh atau jam kerjanya dalam seminggu kurang dari 35 jam.
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi
kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan
kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang
mendukung. Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan
perluasan kesempatan kerja.
Pertumbuhan ekonomi itu dinilai semu karena kesejahteraan masyarakat tidak semakin
membaik. Hal itu tercermin dari munculnya kasus busung lapar di beberapa lokasi. Direktur Utama
Indef M Fadhil Hasan mengungkapkan hal tersebut saat memublikasikan Kajian Tengah Tahun 2005
di Jakarta, Rabu (3/8). ”Ini merupakan anomali dalam perekonomian Indonesia,” ungkap Fadhil
menjelaskan. Menurut dia, pertumbuhan semu itu terjadi karena kontribusi penggerak ekonomi
pada periode tersebut lebih disebabkan oleh berlangsungnya penurunan impor sehingga ekspor
bersih Indonesia seolah-olah membaik.