Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Penanggulangan Pengangguran di Indonesia

Oleh:

Joice Yasyarini

21612011754

Progam Studi Manajemen 04

Fakultas Ekonomi

Universitas Antakusuma

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada kehadirat Allah SWT sebab atas kehendak dan limpahan
rahmatnya, dan diberikannya saya kesehatan wal afiat dan kelancaran dalam mengerjakan
makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun saya akui
makalah ini jauh dari kata sempurna.

Makalah ini berjudul “Penanggulangan pengangguran di Indonesia” yang dibuat dengan


tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan dosen. Makalah ini
akan membahas tentang hal-hal yang menjadi pemicu ‘mengapa’ pengangguran di Indonesia
semakin kian banyak dan sulit untuk diselesaikan, masalah tersebut saya bawakan dengan
cara yang rinci, jelas dan mudah untuk dipahami.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dosen Agus Basrawiyanta, S.Pd, MT
karena telah memberikan tugas makalah ini kepada saya karena selama pembuatan makalah
ini, saya dapat belajar lebih banyak dan memahami lebih dalam tentang masalah
pengangguran di Indonesia yang sesuai saya angkat menjadi tema atau judul makalah ini.
Dan saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu saya secara langsung
dan tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tanpa bantuan dari banyak pihak makalah
ini tidak akan selesai di waktu yang tepat.

Pangkalan bun, 05 April 2022

Joice Yasyarini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................11

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa pengangguran adalah salah satu masalah yang
sulit untuk di tangani oleh pemerintah, setiap harinya jumlah orang yang menjadi
pengangguran semakin bertambah. Banyak pengangguran-pengangguran yang berada di
masa atau usia yang produktif untuk bekerja. Ada banyak faktor yang menjadi alasan seorang
pengangguran, seperti kurangnya pengetahuan untuk mendapatkan pekerjaan,
ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja, dan kemajuan teknologi yang
menggantikan kinerja manusia.

Umumnya pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada serta mampu menyerapnya.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Pencarian kerja
adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan yang sesuai.

Menurut Sakernas (Survey Keadaan Kerja Angkatan Nasional) pengangguran dapat di


klasifikasikan sebegai, mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja,
mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dalam rangka untuk mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan yang baru, mereka yang tidak
mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin dalam mendapatkan pekerjaan, hal ini
disebut dengan penganggur putus asa dan mereka yang telah memiliki pekerjaan, namun
belum mulai bekerja. 

Ketika seseorang menjadi pengangguran, maka tidak ada pemasukan atau dana yang
ia peroleh. Padahal, kebutuhan hidup serta biaya hidup masih harus terpenuhi, sehingga orang
tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan segala cara, salah
satunya melakukan kejahatan. Mendengar penjelasan tersebut, kita tentu mengetahui bahwa
apabila angka pengangguran terus meningkat maka akan memberikan dampak-dampak lain
selain meningkatnya tindakan kriminal.

1.2 Rumusan Masalah


2

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini ialah:

1. Apa saja faktor penyebab bertambahnya pengangguran?


2. Apa saja cara untuk meminimalisir pengangguran dengan efektif?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telaha dijabarkan diatas, tujuan pembuatan


makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyebab dan cara menanggulangi
pengangguran yang kian merebak
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang
tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran juga
dapat diartikan sebagai sebuah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan.
Pengangguran merupakan golongan dari angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan
yang dapat menghasilkan uang.

Pengangguran ini tidak terbatas pada orang yang belum bekerja, tetapi dapat termasuk
pula pada orang-orang yang sedang mencari pekerjaan serta orang yang memiliki pekerjaan
namun tidak produktif, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengangguran.

Menurut Sukirno, pengangguran merupakan jumlah dari tenaga kerja dalam bidang
perekonomian yang aktif mencari pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkan pekerjaan
tersebut. Sedangkan Nanga berpendapat bahwa pengangguran merupakan keadaan ketika
seseorang yang tidak termasuk dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan serta
tidak secara aktif mencari pekerjaan saat itu. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa
pengangguran merupakan situasi ketika seseorang tidak bekerja, sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan serta memiliki pekerjaan namun tidak produktif.

Pengangguran ini telah menjadi masalah perekonomian di berbagai negara dan tidak
hanya di Indonesia saja. Karena, adanya pengangguran maka tingkat produktivitas serta
pendapatan masyarakat berkurang. Sehingga terjadilah kemiskinan serta masalah-masalah
sosial.

B. Statistik Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah persentase mereka yang ingin bekerja, namun tidak
memiliki pekerjaan. Tingkat pengangguran diperoleh melalui survei terhadap ribuan rumah
tangga. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta


tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan
lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk
4

mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja.
Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja
(minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari
sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit
saja. 

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah pengangguran di


Indonesia mencapai 8,75 juta orang. Sedangkan untuk penduduk usia kerja Indonesia pada
Februari 2021 berjumlah 205,36 juta, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Mengutip dari Instagram Kementerian Ketenagakerjaan @kemnaker, Kamis (27/5/2021), dari


jumlah tersebut penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 139,81 juta atau 68,08% adalah
angkatan kerja. Sisanya adalah bukan angkatan kerja sebanyak 65,55 juta orang. Rincian dari
angkatan kerja tersebut yaitu 131,06 juta atau 93,74% berstatus bekerja dan 8,75 juta atau
6,26% berstatus penganggur terbuka.

Selain itu, jika dilihat dari data penduduk bekerja berdasarkan pendidikan, lulusan Sekolah
Dasar (SD) mendominasi penduduk bekerja Indonesia saat ini. Berikut rinciannya:

- Universitas: 10,18% - SMA: 18,80%

- Diploma: 2,74% - SMP: 18,54%


- SD: 37,41%
- SMK: 12,33%

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, jumlah pengangguran


terbuka Indonesia mengalami penurunan sekitar 950 ribu orang pada Februari 2021. Di mana
pada Agustus 2020 lalu, jumlah pengangguran terbuka Indonesia berada di angka 9,7 juta
akibat pandemi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2021
berjumlah 205,36 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 139,81 juta atau 68,08% adalah
angkatan kerja.

C. Penyebab Pengangguran

Penyebab pengangguran ada banyak macam-macam nya, diantaranya: penduduk yang


relatif banyak sedangkan lapangan kerja sedikit. Hal itu mengakibatkan permintaan tenaga
kerja berkurang, pendidikan dan keterampilan yang rendah sehingga tidak mampu bersaing
5

dan tersisih, angkatan kerja yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh
dunia kerja, teknologi yang semakin modern belum terimbangi oleh kemampuan manusia, 

pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakakukan penghematan-


penghematan, misalnya penerapan rasionalisasi, adanya lapangan kerja yang dipengaruhi
oleh musim dan terakhir, terdapat ketidakstabilan perekonomian, politik, dan kemanan suatu
negara. 

D. Cara Penanggulangan

Ada beberapa usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran di kalangan


masyarakat, dari mengeluarkan kebijakan hingga memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada penganggur.

Adapun cara-cara tersebut sebagau berikut:

1. Mengeluarkan Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi makro yang mengacu pada
tindakan yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk mengontrol jumlah
uang yang beredar di masyarakat. 
Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Umumnya kebijakan ini dilakukan sebagai cara mengatasi
pengangguran struktural dan siklis. 
Bentuk dari kebijakan moneter yang diambil di situasi ini yaitu kebijakan
moneter ekspansif, dengan melakukan penurunan suku bunga, membeli atau
menjual obligasi pemerintah, mengatur nilai tukar mata uang asing dan mengubah
jumlah uang yang harus disimpan di bank. 
Lewat suku bunga yang lebih rendah pada akhirnya akan menurunkan biaya
pinjaman dan mendorong masyarakat untuk mau berinvestasi dan berbelanja. Dengan
begitu proses ekonomi akan kembali normal dan industri bisa memproduksi lebih
banyak barang atau jasa.  
2. Mengeluarkan Kebijakan Fiskal
Bila kebijakan moneter tidak cukup untuk memulihkan ekonomi, maka upaya
lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengeluarkan kebijakan fiskal. 
Apa itu kebijakan fiskal? Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah khususnya Kementerian Keuangan untuk memotong pajak dan
meningkatkan pengeluaran guna merangsang pertumbuhan ekonomi. 
6

Kebijakan fiskal juga sering dianggap sebagai cara mengatasi


pengangguran siklis, sebab faktor penyebab adanya pengangguran ini karena fluktuasi
ekonomi seperti adanya resesi.
Lewat kebijakan fiskal bisa meningkatkan pendapatan dan konsumsi yang
mengarah pada permintaan agregat yang lebih tinggi. Peningkatan agregat yang tinggi
kemudian berpengaruh pada peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto). 
Bila jumlah PDB besar pada waktu tertentu atau setahun terakhir, itu menjadi indikasi
bahwa proses produksi barang dan jasa kembali normal dan dapat mengurangi angka
pengangguran.
3. Memberikan Pendidikan dan Pelatihan
PHK sering terjadi karena SDM sudah dianggap tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Salah satu penyebabnya karena SDM digantikan dengan
robot. 
Oleh karena itu, pemberian pendidikan dan keterampilan baru bisa jadi cara
mengatasi pengangguran teknologi ini. Upaya serupa sebenarnya sempat dilakukan
oleh pemerintah dengan meluncurkan program Kartu Prakerja bagi mereka yang
terdampak.
Lewat Kartu PraKerja tersebut, masyarakat bisa mempelajari berbagai macam
keterampilan baru yang disediakan melalui kursus online. 
4. Memberikan subsidi ketenagakerjaan
Cara mengatasi pengangguran selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan subsidi berupa keringanan pajak untuk kalangan pengusaha atau subsidi
kepada para pengangguran. 
Namun, upaya ini memang memerlukan dana yang tidak sedikit, apalagi jika
jumlah pengangguran atau perusahaan yang disubsidi cukup banyak. 
Meski begitu, dua langkah ini sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah saat
ini. Pertama, dengan memberikan keringanan pajak bagi 193.151 perusahaan yang
terdampak Covid-19, dan kedua yakni dengan memberikan bantuan subsidi bagi yang
terkena PHK lewat program Kartu Prakerja
5. Perpanjang tunjangan ketenagakerjaan
Perpanjangan tunjangan ketenagakerjaan adalah perpanjangan tunjangan bagi
pencari kerja yang memenuhi syarat dan diketahui sebagai pengangguran
karena terkena PHK oleh perusahaannya.
7

Perpanjangan tunjangan ini sempat dilakukan oleh pemerintahan Trump di


Amerika, dengan cara memberikan subsidi bagi orang yang terkena PHK dengan
besaran 300 USD untuk 26 minggu ke depan dan kabarnya telah diperpanjang.  
6. Melakukan diversifikasi ekonomi
Diversifikasi dalam ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi suatu negara tidak
boleh bergantung pada sejumlah kecil produk atau industri tunggal. Sebagai contoh,
suatu negara tidak seharusnya hanya bergantung pada produksi minyak. Sebaliknya,
ia harus melakukan diversifikasi ke sektor lain, seperti pertanian dan manufaktur.
Untuk menanggulangi itu pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan
diversifikasi ekonomi. 
Kebijakan ini merupakan cara penganekaragaman produk atau bidang usaha
yang diyakini mampu mendongkrak perekonomian. 
Sehingga lewat diversifikasi ekonomi masyarakat tidak mengandalkan satu
jenis usaha tapi juga berbagai macam usaha. Upaya ini juga diyakini sebagai salah
satu cara mengatasi pengangguran musiman yang kerap terjadi ketika objek wisata
sepi. 
7. Menyediakan banyak info lowongan kerja
Upaya terakhir sebagai cara mengatasi pengangguran bisa dilakukan dengan
menyediakan platform penyedia info lowongan kerja. 
Dalam memberikan informasi yang valid bagi pencari kerja, pemerintah bisa
bekerja sama dengan perusahaan penyedia info lowongan kerja dan perusahaan yang
masih membuka kesempatan berkarir lewat bursa kerja online. 
Upaya ini juga merupakan cara mengatasi pengangguran friksional bagi
mereka yang sering kesulitan mencari pekerjaan yang cocok. 
8. Meningkatkan Jiwa kewirausahaan
Cara mengatasi pengangguran yang juga sangat efektif adalah dengan
meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut
tentunya disebabkan karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan
maka tidak perlu bingung apabila lapangan pekerjaannya kurang.
Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap
orang mampu mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan
lapangan pekerjaan bagi setiap orang.
8

Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan


hal yang diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius
sehingga masih belum tampak hasilnya.
9. Transmigrasi
Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi
pengangguran. Hal ini terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di suatu
daerah, hal itu juga akan membuat lapangan pekerjaan menjadi penuh, ataupun
bahkan kekurangan lapangan pekerjaan.
Transmigrasi merupakan cara mengatasi pengangguran dengan memindahkan
penduduk dari daerah yang jumlahnya padat ke daerah yang daerah jarang
penduduknya. Dengan melakukan transmigrasi, akan terbagi dengan seimbang porsi
untuk mendapatkan lapangan pekerjaan di berbagai daerah.
Tentu saja kita mengetahui bahwa mengetahui bahwa sebagian besar daerah
yang penuh penduduknya biasanya akan kekurangan lapangan pekerjaan pula.
Masalah pengangguran adalah masalah yang selalu terjadi tiap tahunnya di
Indonesia. Adanya permasalahan pengangguran akan membuat sebagian besar orang
memicu permasalahan berikutnya dari permasalahan psikologis, kemiskinan, dan
kriminalitas.
Oleh karena itu, dengan cara mengatasi pengangguran yang telah diajabarkan
di atas, kita dapat setidaknya mengurangi permasalah pengangguran yang selalu
menghantui kita setiap tahunnya.
10. Memperbanyak Proyek Magang Bagi Calon Tenaga Kerja
Di Indonesia, kegiatan magang belum terlalu populer. Namun dibandingkan di
masa lalu, bekerja magang sudah cukup banyak dilakukan pada beberapa perusahaan.
Melalui proyek magang, calon tenaga kerja bisa lebih awal mempelajari dunia kerja
yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka pun bisa menambah dan mempelajari
keahlian baru.
Dengan mengadakan proyek magang yang tepat, calon tenaga kerja bisa
belajar lebih profesional dan menjadi tenaga kerja yang lebih berkualitas.
11. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Kualitas tenaga kerja yang kurang bisa menjadi alasan banyaknya angka
pengangguran di sebuah negara. Jenis pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan
kualitas yang dimiliki para pencari kerja. Karena itu, penting bagi tenaga kerja untuk
meningkatkan kualitas mereka.
9

Latihan atau pengembangan profesionalisme tenaga kerja bisa menjadi jalan


keluarnya. Selain itu, pendidikan yang meratajuga sangat berpengaruh. Baik
pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal bisa didapat dari sekolah dan
universitas.
Sementara itu, pendidikan informal bisa didapat dari kursus atau oelatihan
tertentu. Sehingga tenaga kerja bisa menyesuaikam keterampilan atau bakat mereka
dengan jenis pekerjaan yang diincar.
12. Menciptakan Lapangan Pekerjaan Yang Luas
Hal ini bisa dilakukan dengan 2 cara. Yang pertama adalah dengan
mengembangkan industri padat karya. Contoh nyatanya adalah dengan cara
mengembangkan industri melalui peningkatan modal asing dan dan modal dalam
negeri. Cara yang kedua adalah menyelenggarakan proyek pekerjaan umum. Contoh
nyatanya adalah proyek pembangunan jalan tol, yang merupakan pekerjaan umum.
Cara lain untuk memperluas kesempatan kerja adalah dengan mengirim tenaga
kerja ke luar negeri. Tentunya hal ini harus dilakukan secara legal melalui
Departemen Tenaga Kerja.
13. Mengembangkan Sektor Informal
Pengembangan sektor informal dapat berperan penting dalam menekan angka
pengangguran. Karena untuk bekerja di sektor informal, tidak diperlukan tingkat
pendidikan yang tinggi. Sehingga di negara berkembang yang tingkat pendidikannya
belum merata, hal ini bisa sangat membantu.
Pekerjaan di sektor informal sebenarnya sangat beragam. Misalnya petani,
peternak, pedagang asongan, pedagang kaki lima, buruh harian, dan lain-lain
14. Peningkatan Investasi
Jika sebuah negara melakukan investasi, maka ini dapat mengembangkan
jalannya bisnis di sebuah negara. Dengan demikian perekonomian pun akan terus
berputar. Tenaga kerja akan terus dibutuhkan dengan banyaknya lapangan pekerjaan.
Sehingga angka pengangguran pun dengan sendirinya akan berkurang.
Selain berbagai kebijakan dari pemerintah di atas, pengangguran juga bisa
ditekan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja secara mandiri. Untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja secara mandiri, bisa dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai pelatihan yang tersedia secara online.
15. Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja
10

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan asuransi kesehatan dan
jaminan sosial, menjamin keselamatan kerja, dan memenuhi hak tenaga kerja. Selain
itu, tentunya eprusahaan juga harus memenuhi Upah Minimum Regional (UMR).
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengangguran adalah masalah penting dalam pemerintahan karena penggangguran


sangat berdampak pada perekonomian negara. Ada banyak cara penanggulangan yang telah
diupayakan oleh pemerintah untuk meminimalisir pengangguran, dan secara tiba-tiba tingkat
pengangguran kembali merosot sejak adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan
banyaknya karyawan yang di PHK dan pedagang yang usaha nya tersendat sebab pandemi
ini.

Sebenarnya semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu rakyatnya
mendapatkan pekerjaan akan sia-sia jika rakyat tersebut memang tidak ada semangat untuk
bekerja dan hanya mengandalkan orang disekitar maupun bantuan dari pemerintah.
Permasalahan tersebut kembali lagi ke pribadi masing-masing individu dalam menanggapi
hal yang terjadi didalam hidupnya.

B. Kritik dan Saran

Demikian yang dapat dijabarkan tentang cara penanggulangan pengangguran dengan


banyak kesalahan dan kekurangan karena terbatas nya pengetahuan yang penulis dapatkan.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
12

DAFTAR PUSTAKA

Makroekonomi Modern (2007) karya Sadono Sukirno

Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi karya Hendrawan Supratiko

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

https://www.gramedia.com/literasi/pengangguran/

https://artikelsiana.com/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab/

https://economy.okezone.com/read/2021/05/27/320/2416076/data-terbaru-
jumlah-pengangguran-ri-ada-8-75-juta-orang#:~:text=JAKARTA%20-
%20Kementerian%20Ketenagakerjaan%20%28Kemnaker%29%20mencatat
%20jumlah%20pengangguran,205%2C36%20juta%2C%20berdasarkan
%20data%20Badan%20Pusat%20Statistik%20%28BPS%29.

https://www.ekrut.com/media/cara-mengatasi-pengangguran

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922461/ini-6-cara-mengatasi-
pengangguran-dari-pendidikan-hingga-transmigrasi

https://www.simulasikredit.com/bagaimana-cara-pemerintah-untuk-
mengurangi-pengangguran-di-negaranya/

Anda mungkin juga menyukai