JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari infrastruktur, investasi dan tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Teori pertumbuhan ekonomi yang
digunakan dalam penelitian ini mengadopsi pertumbuhan ekonomi Sollow. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan bantuan software eviews 8.
Data panel merupakan gabungan antara data time series berupa urutan waktu yang
digunakan yaitu tahun 2007-2017 dan data cross section yakni DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan DI Yogyakarta). Model yang paling tepat digunakan
dalam penelitian ini adalah fixed effect model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel infrastruktur listrik, infrastruktur pendidikan, investasi dan tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.
Infrastruktur jalan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.
Infrastruktur kesehatan berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Pulau Jawa.
Kata kunci: Pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, investasi, tenaga kerja
A. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, setiap negara berupaya keras melaksanakan pembangunan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Schumpeter (dalam Putong, 2002:252) mendefinisikan
bahwa pertumbuhan ekonomi sebagai pertambahan output yang disebabkan oleh
pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Apabila suatu
negara memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi maka pertumbuhan ekonomi
menjadi target utama dalam era pembangunan ekonomi.
Bagi negara berkembang seperti halnya Indonesia, pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pelaksanaan pembangunan. Selain untuk
meningkatkan laju pertumbuhan, pada hakikatnya pembangunan ekonomi bertujuan juga
untuk mensejahterakan masyarakat. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tentunya dapat
berimplikasi positif ke semua sektor yang mempengaruhinya.
Sebagaimana telah dikatahui bahwa pusat perekonomian Indonesia saat ini berada di
Pulau Jawa. Berbagai aktivitas perekonomian, sosial, politik, dan jumlah penduduk yang
tinggi sudah wajar apabila pembangunan ekonomi lebih berkembang di Pulau Jawa. Namun
dalam beberapa periode terakhir ini pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa cenderung
mengalami perlambatan. Berikut ini adalah laju pertumbuhan ekonomi yang berada di Pulau
Jawa
Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa tahun 2007-2017
Infrastuktur
Infrastruktur merupakan suatu input bagi kegiatan produksi dan dapat mempengaruhi
dari suatu kegiatan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut
Krismantri (2009:19) infrastruktur adalah bagian dari capital stock dari suatu negara.
Dikatakan capital stock karena biaya tetap sosial langsung mendukung suatu produksi.
Infrastruktur sendiri tidak hanya kegiatan suatu produksi yang akan menciptakan output dan
kesempatan kerja, akan tetapi infrastruktur juga mempengaruhi kelancaran kegiatan ekonomi
pada sektor lain. World Bank (dalam Krismanti, 2009:20) mengkasifikasikan infrastruktur
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Infrastruktur ekonomi, merupakan aset fisik yang diperlukan untuk menunjang
aktivitas ekonomi baik dalam produksi maupun konsumsi final, meliputi public
utilities (tenaga, telekomunikasi, air minum, sanitasi dan gas), public work (jalan,
bendungan, kanal, saluran irigasi dan drainase) serta sektor transportasi (jalan, rel
kereta api, angkutan pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya).
2. Infrastruktur sosial, merupakan aset yang mendukung kesehatan dan keahlian
masyarakat, meliputi pendidikan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan (rumah sakit
dan pusat kesehatan), perumahan dan rekreasi (taman, museum dan lain-lain).
3. Infrastruktur administrasi/institusi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi
dan koordinasi serta kebudayaan.
Infrastruktur juga dapat digolongkan menjadi infrastruktur dasar dan pelengkap. Infrastruktur
dasar (basic infrastructure), meliputi sektor-sektor yang mempunyai karakteristik publik dan
kepentingan yang mendasar untuk perekonomian lainnya, tidak dapat diperjualbelikan (non
tradable) dan tidak dapat dipisah-pisahkan baik secara teknis maupun spasial. Seperti halnya
jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut, drainase, bendungan, dan sebagainya. Sedangkan
infrastruktur pelengkap (complementary infrastructure) contohnya gas, listrik, telepon dan
pengadaan air minum.
Investasi
Menurut Sukirno (dalam penelitian Kurniasari, 2015:23) Investasi merupakan salah
satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi dapat meningkatkan
permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja. Pertambahan barang modal
sebagai akibat dari adanya investasi dapat juga menambah kapasitas produksi. Untuk
menumbuhkan ekonomi, diperlukan adanya investasi sebagai tambahan neto ke dalam
persediaan modal. Setiap tambahan neto pada persediaan modal dalam bentuk investasi baru
akan menghasilkan kenaikan dalam arus output nasional. Teori pertumbuhan ekonomi
Harrod-Domar secara sederhana menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GDP (ΔY/Y)
ditentukan oleh rasio tabungan nasional neto s dan rasio modal output nasional, e secara
bersama. Tingkat pertumbuhan pendapatan nasional secara langsung atau positif akan
berkaitan dengan rasio tabungan/ investasi yaitu semakin besar bagian GDP perekonomian
yang dapat ditabung dan diinvestasikan, semakin besar pula pertumbuhan GDP. Selain
investasi, dua komponen lain pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja dan kemajuan
teknologi (Todaro, 2011:136)
Tenaga Kerja
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk usia kerja adalah penduduk di atas
lima belastahun keatas, yang dibedakan menjadi dua yaitu Angkatan Kerja dan Bukan
Angkatan Kerja. Angkatan Kerja adalah mereka yang berumur lima belas tahun keatas dan
mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab.
Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan
juga termasuk dalam Angkatan Kerja. Bukan Angkatan Kerja adalah mereka yang
berumur lima belas tahun keatas yang kegiatannya hanya sekolah, mengurus rumah tangga
dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi jumlah angkatan kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi yang relevan terhadap tenaga kerja dibahas oleh Arthur
Lewis. Teori Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan yang terjadi antara
daerah kota dan, yang mengikutsertakan proses urbanisasi diantara kedua tempat tersebut.
Lewis (dalam Kuncoro, 2010:110) mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara
pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu perekonomian tradisional dan perekonomian
industry. Selain dari Lewis, Robert sollow juga menggagas bahwa input dari tenaga kerja
mampu mempengaruhi dari pertumbuhan ekonomi
C. METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang
diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang diambil dari badan pusat statistic (BPS), badan koordinasi penanaman
modal (BKPM), kementerian ESDM. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan data runtut waktu (time series) atau disebut dengan data tahunan dan data antar
ruang (cross section). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data PDRB atas harga konstan di Pulau Jawa
2. Data infrastruktur jalan yang diukur berdasasrkan panjang jalan
3. Data infrastruktur listrik yang diukur berdasarkan penjualan listrik
4. Data infrastruktur pendidikan yang diukur berdasarkan jumlah unit SMA sederajad
5. Data infrastruktur kesehatan yang diukur berdasarkan jumlah unit puskesmas
6. Data investasi yang diukur berdasarkan jumlah PMA dan PMDN
7. Data tenaga kerja yang diukur berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pulau Jawa meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Banten dan DI Yogyakarta
Metode Analisis dan Model Penelitian
Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode analisis
kuantitatif dengan menggunakan data panel. Data Panel merupakan kombinasi antara data
times series dan cross-section (Gujarati dalam Sriyana, 2014:81). Data time series dalam
penelitian ini adalah data tahun 2007–2017, sedangkan data cross-section yang diambil
dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari 6 Provinsi Di Pulau Jawa.
Spesifikasi model yang digunakan mengacu pada model pertumbuhan ekonomi Sollow
(Growth Model) yang dikembangkan serta dimodifikasi dengan menambahkan variabel
infrastruktur.
Sehingga model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
lnYit = α0 +α1ln IJLNit+α2ln ILISNit +α3 ln IPENit +α4 ln IPUSJit +α5ln
Investasiit+ α6ln TK + µit ………..(1)
Dimana:
LnY = PDRB atas harga konstan
α0 = Konstanta
IJLN = Infrastruktur jalan
ILIS = Infrastruktur listrik
IPEN = Infrastruktur pendidikan
IPUS = Infrastruktur kesehatan
Investasi = Investasi
TK = Tenaga kerja
µ = Error term
Berdasarkan hasil chow test didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,000 < α 5% yang
berarti model yang tepat digunakan untuk penelitian ini adalah Fixed Effect Model (FEM).
Selanjutnya pengujian Correlated Random Effect-Hausman Test yang digunakan untuk
membandingkan Fixed Effect Model dengan Random Effect Model. Jika nilai signifikansi > α
5% maka menggunakan Random Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika nilai probabilitas <
α 5% maka menggunakan Fixed Effect Model.
Tabel 4.2 Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
Anwar, Nurul., Ade Jamal Mirdad dan Harry Pujianto. 2013. Influence of Infrastructure,
Invesment and Human Resource to the Regional Economics Growth. In: journal
IPEDR, Vol. 67.
Arifin, Siti Hardiningsih. 2017. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Tingkat Konsumsi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makassar Tahun 2006-2015. Skripsi.
Makasar:FEB UIN 1.1
Bank Indonesia. 2012. “Kajian Awal tentang Peran Infrastruktur dalam Pertumbuhan
Ekonomi Daerah edisi 2012: Box 4
BPS. Statistik Indonesia 2007 – 2018. Jakarta: Publikasi Badan Pusat Statistika.
Gujarati, D. N. and D.C. Porter. 2009. Basic Econometrics, Fifth Edition. New York:
McGraw-Hill.
Gujarati, D. N. and D.C. Porter. 2015. Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi 5 Buku 2. Jakarta:
Salemba empat.
Itumeleng More & Goodness C. Aye, 2016. "Effect of Social Infrastructure Investment on
Economic Growth and Inequality in South Africa: A SEM Approach," Working
Papers 201601, University of Pretoria, Department of Economics.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY. 2018. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional.
DIY.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. 2018. Kajian Ekonomi dan Keuangan
Regional. Banten.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. 2018. Kajian Ekonomi dan
Keuangan Regional. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2017. Informasi Statistik. Sekretariat
Jenderal Pusat Data dan Teknologi Informasi. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum. Buku Informasi Statistik Pekerjaan Umum 2013– 2017.
Jakarta: Sekjen Pusdata.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 121/KPTS/M/2019
tentang Penyesuaian Tarif Tol DR. IR. Soedijatmo
Kurniasari, Indah Rahayu. 2015. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Angka Partisipasi
Sekolah dan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa. Skripsi.
Yogyakarta: FE UNY
Mongan, J. J.2013. Pengaruh penegluaran pemerintah investasi dan inflasi terhadap produk
domestic bruto asean 5. Universitas brawijaya.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dalam Penyediaan Infrastruktur.
Putong, iskandar. 2002. Pengantar ekonomi mikro & makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rahardja, pratama dan manurung, mandala. 2005. Teori ekonomi makro suatu pengantar,
edisi ketiga. Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sahoo, Pravakar dan Ranjan K .2009. Infrasctructure Development and Economics Growth in
India (1970-2008). The Journal of International Trade & Economic Development
Volume 21, 2012 – Issue
Sugiono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tambunan, Tulus T.H. 2011. Perekonomian Indonesia: Kajian Teoritis dan Analisis Empiris.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Tanveer, A. dan Manan, N. 2016. Impact of Infrastructure on Economic Growth of
Pakistan. Pakistan: Departement of Economics, University of Gujrat.
Journal of Economic Research, 2(1).1-12
The World Bank. 1994. World Development Report: Infrastructure for Development. Oxford
University Press, New York.
Todaro, Michael P. and Stephen C. Smith. 2011. Pembangunan Ekonomi Edisi kesebelas.
Jakarta: Penerbit Erlangga, edisi kesembilan.
Wahyuni, Krismanti Tri. 2009. Analisis Pengaruh Infrastruktur Ekonomi dan Sosial terhadap
Produktivitas Ekonomi di Indonesia. Skripsi. FE IPB. Bogor
Yanti, N.P.N., I Ketut. S. 2019. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kerja
penduduk lanjut usia di kelurahan sesetan kota denpasar. E-Jurnal EP Unud, 8 [1] :
118-147
Younis, Fizza. 2014. Significance of Infrastructure Investment for Economic Growth. Munich
Personal RePEc Archive Paper No. 72659
Zhang, X., Tan, K., 2007. Incremental reform and distortions in China’s product and factor
markets. World Bank Economic Review 21 (2), 279–299.