081390954719
Buku ekonomi kelas XI
bisa didonwload di
elearning MAN 2 Kota
semarang
g-kri91000066121724@madrasah.kemenag.go.id
kristina123456789
kristinasrihadi@gmail.com
Contoh Perhitungan PPK
Setelah kita mengetahui cara menghitung pendapatan perkapita, maka mari kita mengetahui
proses perhitungannya.
Jadi jika angka PNB pada negara Zimbabwe di tahun 2019 adalah 1.300.567.000 dengan total
jumlah penduduk adalah 262 juta jiwa di tahun yang sama, maka rumus perhitungannya adalah
sebagai PPK = PNB : Jumlah Penduduk. Sehingga, nilai PPK pada negara Zimbabwe
adalah 1.300.567.000 : 262.000.000 = 0.0049639961832061 atau 4.963.996.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka bisa kita ketahui bahwa pendapatan nominal pada
negara Zimbabwe adalah 4.963.996 dengan nilai pendapatan riilnya sebanyak 1.526.717. Dari
data tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa PPK nominal negara Zimbabwe ternyata
tiga kali lebih besar daripada PPK riil nya.
Singapura adalah negara yang memiliki nilai PPK paling besar di seluruh negara Asean.
Pasalnya, menurut Bank Dunia, ambang batas minimal untuk sebuah negara
bisa masuk kategori negara berpendapatan menengah ke atas di tahun ini naik
menjadi US$ 4.096.
Ekonom senior INDEF Faisal Basri mengatakan, butuh waktu paling cepat
sekitar dua sampai tiga tahun untuk Indonesia naik kelas lagi, alis mengejar
untuk kembali masuk ke jajaran negara upper middle-income.
“Syarat utama, agar tidak lebih lama adalah pertumbuhan ekonomi setidaknya
5% dan nilai tukar rupiah stabil,” ujar Faisal, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis
(8/7).
Faisal kemudian mengimbau agar Indonesia tak patah arang. Malahan, ini jadi
pembelajaran untuk bertransformasi dan memperkokoh landasan agar ke
depannya Indonesia lebih siap dalam menghadapi persoalan.
Dikutip dari laman resmi indonesia-investment.com , pendapatan PDB perkapita negara kita
kenyataannya terus menukik meningkat selama satu dekade ke belakang. Namun, tingkat akurasi
PDB per kapita masih dipertanyakan.
Jadi, apakah PDB perkapita adalah alat ukur yang layak untuk negara Indonesia sendiri? Karena
pada dasarnya masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang tinggi dalam hal distribusi
pendapatan.
Hal tersebut sesuai dengan kenyataan bahwa nilai kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia,
atau yang hanya mewakili 0.02% dari total penduduk Indonesia, hampir setara dengan 25% PDB
negara kita.
Sementara itu, kekayaan 40 orang paling kaya di Indonesia saja sama dengan 10,3% PDB, yang
merupakan jumlah yang sama dengan gabungan harta 60 juta masyarakat paling miskin di
Indonesia.
Oleh karenanya, perhitungan PPK di Indonesia sebenarnya masih perlu diteliti lebih dalam lagi
tentang nilai akurasinya dengan berdasarkan komposisi distribusi pendapatan masyarakat
Indonesia.
Nah, pertanyaan besarnya adalah, dalam golongan yang manakah kita saat ini?
“Syarat utama, agar tidak lebih lama adalah pertumbuhan ekonomi setidaknya
5% dan nilai tukar rupiah stabil,” ujar Faisal, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis
(8/7).
Faisal kemudian mengimbau agar Indonesia tak patah arang. Malahan, ini jadi
pembelajaran untuk bertransformasi dan memperkokoh landasan agar ke
depannya Indonesia lebih siap dalam menghadapi persoalan.
Negara yang memiliki GNI per kapita di atas US$ 12.695 berada di kelompok
berpendapatan tinggi. Beberapa di antaranya adalah Australia, Brunei
Darussalam, Singapura, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan mayoritas
negara Eropa.
Perhitungan pendapatan perkapita memiliki dua metode yang bisa diterapkan, yaitu
Perhitungan ini didasari oleh harga yang sedang berlaku di periode tertentu. Istilahnya
sendiri dikenal juga dengan sebutan pendapatan perkapita nominal. Pendapatan ini bisa
Pendapatan Perkapita Nominal = Produk Nasional Bruto (PNB) / Total Jumlah Penduduk
Perhitungan berdasarkan harga tetap yang berlaku di periode tertentu. Hasilnya nanti disebut
sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) riil. Perhitungan PDB ini berbeda dengan PNB. PNB
akan ikut menghitung pendapatan dari produksi yang dilakukan di luar negeri. Sedangkan
Pendapatan Perkapita Nominal = Produk Nasional Bruto (PNB) / Total Jumlah Penduduk
PDB Riil = Produk Nasional Bruto (PNB) Konstan / Total Jumlah Penduduk
Walaupun ada rumus pendapatan perkapita yang cukup jelas, tapi rumus itu dinilai tidak terlalu
tepat untuk mengetahui kemakmuran suatu negara. Alasannya karena setiap negara
ekonominya tidak merata, pasti ada wilayah yang menjadi unggulan, dan wilayah yang
tertinggal yang penduduknya tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan unggulan itu.
Oleh karena itu, masing-masing negara perlu menghitung juga jumlah penduduk miskin di
negara mereka. Mereka pun tetap harus berusaha mengurangi tingkat kemiskinan tersebut.