Anda di halaman 1dari 3

SKI XI pertemuan 4

C. Kemajuan Peradaban Islam Masa Daulah Usmani.


Kebangkitan Daulah usmani diprakarsai oleh Muhammad I,
yang semula telah dikalahkan oleh Timur lank dan perselisihan antar
keluarga. Berkat kecerdikannya, Muhammad I berhasil meredam
perselisihan putra-putra Bazayid. Bisa dikatakan bahwa Muhammad
I adalah pendiri Daulah Usmani periode kedua.
Dengan tekad yang kuat, Muhammad I mempersatukan
seluruh kelurga dn saudara-saudaranya, akhirnya Daulah Usmani
bangkit dan berjaya kembali melampaui sebelumnya. Diantara para
pemimpin Daulah Usmani periode kedua yang membawa kejayaan
adalah :
1. Muhammad I ( 817-824 H / 1403-1421 M ).
Muhammad I adalah putera Bayazid, menggantikan
ayahnya. Strategi yang dilakukan Muhammad I adalah
mengadakan hubungan diplomatik dengan Byzantium dan
Venesia dengan maksud agar dua negara ini tidak mengganggu
keamanan. Akhirnya dapat menyusun pemerintahan kembali,
memperkuat tentara, mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Muhammad I memindahkan ibukota dari Adrianopel ke Busra.
Muhammad I wafat pada tahun 824 H / 1421 M di kota Umah
dalam usia 43 tahun.

2. Murad II ( 824-855 H / 1421-1451 M ).


Murad II menggantikan ayahnya yaitu Muhammad I pada
usia yang masih muda yaitu 18 tahun. Dia dikenal sebagai
penyair dan cinta ulama. Prioritas usahanya adalah merangkul
kembali daerah-daerah yang terlepas dari Daulah Usmani
sebelumnya (Usmani I). Murad II membuat istana bernuansa
akademis, agar kegiatan keilmuan berkembang pada zamannya.
Dia mengirimkan sejumlah uang untuk kesejahteraan penduduk
Mekah,Madinah, baitul Maqdis sebanyak 3.500 dinar setiap
tahunnya. Murad II meninggal pada tanggal 16 Muharam 855 H
(18 Pebruari 1451 M).

3. Muhammad II Al Fatih (855-884 H / 1451-1481 M).


Muhammad Al Fatih mendapat gelar Al Fatih berhasil
menaklukan Konstantinopel. Muhammad Al Fatih menjadi
pemimpin Daulah usmaniyah ketika berusia 22 tahun.
Muhammad Al Fatih mempunyai dua guru yaitu Muhammad bin
Hamzah ( syeh syamsudin, dan syeh Ahmad bin Ismail.
Muhammad Al Fatih berhasil menguasai Konstantinopel
dan di dalamnya ada gereja Aya Sofia. Muhammad Al Fatih
memasuki gereja tersebut dan menurunkan salib, berhala,
gambar-gambar dan membersihkannya. Kemudian gereja
tersebut dijadikan Masjid bagi umat Islam. Akhirnya kota
Konstantinopel dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani
yang kemudian dikenal dengan nama Istambul.

4. Bayazid II (884-918 H / 1481-1512 M).


Bayazid II menggantikan ayahnya (Muhammad Al fatih).
Pada masanya terjadi perselisihan dengan saudaranya yaitu Jem
dan pengikut Jem. Hubungan tidak harmonis ini mempengaruhi
kondisi masyarakat. Pada tanggal 18 Shafar 918 H / 25 April
1512 Bayazid II menyerahkan kekuasaan kepada Sultan salim I.
Bayazid II meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya
dibawa ke Istambul dan dimakamkan di dekat masjid yang
dibangunnya.

5. Salim I (1512-1520 H / 918-926 M ).


Salim I membuat perubahan dalam pemerintahannya. Di
masa pemerintahannya membuat kebijakan dalam bidang
kemiliteran. Dia giat pekerja keras. Salim digantikan puteranya
yaitu Sulaiman Al Qanuni.

6. Sulaiman Al Qanuni (927-974 H / 1520-1566 M ).


Sulaiman I atau Sulaiman Al Qanuni menjadi khalifah pada
saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaan. Peristiwa penting
dimasa kepemimpinannya adalah penyempurnaan undang-
undang Turki Usmani. Sulaiman I diberi gelar Al Qanuni
( pembuat undang-undang ), karena jasanya meletakkan dasar-
dasar hukum Turki Usmani. Kitab undang-undang itu diberi nama
Multaqo’ al Abrar (muara segala samudera).
D. Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulah Usmani.
Runtuhnya Daulah Usmani disebabkan oleh :
1. Merosotnya ahlak para pemimpin, foya-foya, saling hasud.
2. Serangan bangsa Eropa
3. Adanya gerakan oposisi sekuler
***************

Anda mungkin juga menyukai