Kebangkitan Daulah usmani diprakarsai oleh Muhammad I, yang semula telah dikalahkan oleh Timur lank dan perselisihan antar keluarga. Berkat kecerdikannya, Muhammad I berhasil meredam perselisihan putra-putra Bazayid. Bisa dikatakan bahwa Muhammad I adalah pendiri Daulah Usmani periode kedua. Dengan tekad yang kuat, Muhammad I mempersatukan seluruh kelurga dn saudara-saudaranya, akhirnya Daulah Usmani bangkit dan berjaya kembali melampaui sebelumnya. Diantara para pemimpin Daulah Usmani periode kedua yang membawa kejayaan adalah : 1. Muhammad I ( 817-824 H / 1403-1421 M ). Muhammad I adalah putera Bayazid, menggantikan ayahnya. Strategi yang dilakukan Muhammad I adalah mengadakan hubungan diplomatik dengan Byzantium dan Venesia dengan maksud agar dua negara ini tidak mengganggu keamanan. Akhirnya dapat menyusun pemerintahan kembali, memperkuat tentara, mensejahterakan kehidupan masyarakat. Muhammad I memindahkan ibukota dari Adrianopel ke Busra. Muhammad I wafat pada tahun 824 H / 1421 M di kota Umah dalam usia 43 tahun.
2. Murad II ( 824-855 H / 1421-1451 M ).
Murad II menggantikan ayahnya yaitu Muhammad I pada usia yang masih muda yaitu 18 tahun. Dia dikenal sebagai penyair dan cinta ulama. Prioritas usahanya adalah merangkul kembali daerah-daerah yang terlepas dari Daulah Usmani sebelumnya (Usmani I). Murad II membuat istana bernuansa akademis, agar kegiatan keilmuan berkembang pada zamannya. Dia mengirimkan sejumlah uang untuk kesejahteraan penduduk Mekah,Madinah, baitul Maqdis sebanyak 3.500 dinar setiap tahunnya. Murad II meninggal pada tanggal 16 Muharam 855 H (18 Pebruari 1451 M).
3. Muhammad II Al Fatih (855-884 H / 1451-1481 M).
Muhammad Al Fatih mendapat gelar Al Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel. Muhammad Al Fatih menjadi pemimpin Daulah usmaniyah ketika berusia 22 tahun. Muhammad Al Fatih mempunyai dua guru yaitu Muhammad bin Hamzah ( syeh syamsudin, dan syeh Ahmad bin Ismail. Muhammad Al Fatih berhasil menguasai Konstantinopel dan di dalamnya ada gereja Aya Sofia. Muhammad Al Fatih memasuki gereja tersebut dan menurunkan salib, berhala, gambar-gambar dan membersihkannya. Kemudian gereja tersebut dijadikan Masjid bagi umat Islam. Akhirnya kota Konstantinopel dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani yang kemudian dikenal dengan nama Istambul.
4. Bayazid II (884-918 H / 1481-1512 M).
Bayazid II menggantikan ayahnya (Muhammad Al fatih). Pada masanya terjadi perselisihan dengan saudaranya yaitu Jem dan pengikut Jem. Hubungan tidak harmonis ini mempengaruhi kondisi masyarakat. Pada tanggal 18 Shafar 918 H / 25 April 1512 Bayazid II menyerahkan kekuasaan kepada Sultan salim I. Bayazid II meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya dibawa ke Istambul dan dimakamkan di dekat masjid yang dibangunnya.
5. Salim I (1512-1520 H / 918-926 M ).
Salim I membuat perubahan dalam pemerintahannya. Di masa pemerintahannya membuat kebijakan dalam bidang kemiliteran. Dia giat pekerja keras. Salim digantikan puteranya yaitu Sulaiman Al Qanuni.
6. Sulaiman Al Qanuni (927-974 H / 1520-1566 M ).
Sulaiman I atau Sulaiman Al Qanuni menjadi khalifah pada saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaan. Peristiwa penting dimasa kepemimpinannya adalah penyempurnaan undang- undang Turki Usmani. Sulaiman I diberi gelar Al Qanuni ( pembuat undang-undang ), karena jasanya meletakkan dasar- dasar hukum Turki Usmani. Kitab undang-undang itu diberi nama Multaqo’ al Abrar (muara segala samudera). D. Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulah Usmani. Runtuhnya Daulah Usmani disebabkan oleh : 1. Merosotnya ahlak para pemimpin, foya-foya, saling hasud. 2. Serangan bangsa Eropa 3. Adanya gerakan oposisi sekuler ***************