Anda di halaman 1dari 8

PERADABAN ISLAM DAULAH

USMANI

Kelompok 2

 Aprilia dewi sartika putri


 Riska ananda
 M.Sidqi
 Ahlul siddig
 Fezal ahwan
 M.Riski gunawan
C. Kemajuan Peradaan Islam Masa Daulah Usmani
Kebangkitan Daulah Usmani diprakarsai oleh Muhammad I, kemenangan Timur Lenk atas Daulah Usmani
meninggalkan luka yang sangat mendalam, ditambah perselisihan antar saudara di dalam keluarga Usmani.
Berkat kecerdikan yang dikaruniakan oleh Allah Swt kepadanya, Muhammad I berhasil meredam perselisihan
putra-putra Bayazid. Bisa dikatakan bahwa Muhammad I adalah pendiri Daulah Usmani periode kedua setelah
membawa bangsanya berjuang kembali meraih kejayaannya. Dengan tekad yang kuat, Muhammad
I mempersatukan seluruh keluarga dan saudara-saudaranya, akhirnya Daulah Usmani bangkit dan berjaya.
Melampauai kejayaan yang diperoleh pendiri Daulah Usmani pada masa sebelumnya.

Daulah Usmani sebagai daulah Islamiyah diakui kembali


sebagai penguasa dunia dengan kemajuan peradaban dan ilmu
pengetahuan. Di antara para penguasa Daulah Usmani generasi
kedua yang membawa ke puncak kejayaan adalah :

1. Muhammad I (817-824 H/1403-1421 M).


2. Murad II (824-855 H/1421-1451 M).
3. Muhammad II Al-Fatih (855-884 H/1451-1481 M).
4. Bayazid II (884-918 H/1481-1512 M).
5. Salim I (1512-1520 M/918-926H).
6. Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M)
01 Muhammad I (817-824 H/1403-1421 M).
Muhammad I berhasil mengangkat citra Daulah Usmaniyah sehingga dapat bangkit kembali,
yaitu dengan menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan memperbaiki kesejahteraan
kehidupan masyarakat. Sultan Muhammad I adalah sosok yang sangat cinta kedamaian dan
ilmu pengetahuan. Mencintai Fuqafa, termasuk alasan memindahkan ibu kota dari
Adrianopel ke Busra. Karena Busra sering juga disebut sebagai kota para Fuqaha. Sultan
Muhammad I hadir pada waktu yang tepat, di saat rakyat mendapat seorang penguasa yang
sesuai dengan harapan, namun Allah Swt berkehendak lain. Pada tahun 824 H/1421 M
Sultan Muhammad I meninggal dunia di Kota Urnah dalam
usia 43 tahun.

02 Murad II (824-855 H/1421-1451 M).


Sultan Murad II membuat istana penguasa bernuansa akademis, hal tersebut dilakukan agar kegiatan
keilmuan tetap berkembang pada zamannya. Dia mengirimkan sejumlah uang untuk kesejahteraan
penduduk Makkah, Madinah dan Baitul Maqdis sebanyak 3.500 dinar setiap tahunnya.Sultan Murad II
menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 16 Muharram 855 H. Bertepatan dengan tanggal 18 Februari
1451 M di Andrianopel menjelang usia 47, dan sesuai wasiatnya kemudian dimakamkan pada hari Jum`at
di samping masjid Jami` Muradiyah di Bursa.
03 Muhammad II Al-Fatih (855-884 H/1451-1481 M).

Al-Fatih adalah gelar kebanggaan beliau karena berhasil menaklukan Konstantinopel,


Muhammad Al-Fatih atau Abu Al-Khairat diangkat menjadi pemimpin Daulah Usmaniyah
ketika itu baru berumur 22 tahun. Muhammad Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali
sejarah umat Islam sampai dapat menaklukkan Konstantinopel sebagai ibu kota Byzantium.
Sejak beliau, Muhammad A-Fatih sudah dididik oleh ulama-ulama rabbani. Di antara
gurunya adalah Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi, beliau lebih populer dengan
sebutan Syekh Syamsuddin (792-863 H/1389 M-1459 M) di antara gurunya lagi adalah
Syekh Ahmad bin Ismail al-Kurani.

04 Bayazid II (884-918 H/1481-1512 M).


Bayazid II sangat perhatian terhadap pembangunan dan sarana umum, Takaya, Zawiyah (tempat berkhalwat
para sufi). Kesejahteraan para guru/pengajar juga sangat diperhatikan. Sultan dikenal sebagai seorang
pemimpin yang mencintai penduduk dua kota suci Makkah dan Madinah. Pada tanggal 18 Shafar 918 H
atau 25 April 1512 M Sultan Bayazid II menyerahkan estafet kepemimpinannya kepada Sultan Salim I.
Sultan Bayazid II meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya kemudian dibawa ke Istambul dan
dikuburkan di dekat Masjid Jami` yang dibangunnya.
05 Salim I (1512-1520 M/918-926H).

Salim I membuat wajah baru dalam pemerintahan Daulah Usmani. Dimasa


pemerintahannya banyak kebijakan yang dilakukan dalam bidang kemiliteran. Salim I
merupakan salah satu penguasa Usmani yang paling berhasil dan dihormati, giat, dan
pekerja keras. Meski masa kekuasaannya terbilang singkat, para sejarawan sepakat bahwa
Salim I telah mempersiapkan Daulah Usmani untuk mencapai titik puncaknya pada masa
putra dan penerusnya, Sulaiman Al-Qanuni.

06 Slaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M)


Sulaiman lahir pada tanggal 6 November 1469 M di Trabzon. Sulaiman I atau Sulaiman Al-Qanuni naik
tahta pada saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaan, peristiwa penting di masa kepemimpinannya,
ialah upaya penyempurnaan undang-undang Turki Usmani. Ia tidak hanya merupakan pemimpin militer
yang besar, manusia dari pedang, seperti ayah dan kakeknya, merupakan manusia dari pena. Sulaiman
Al-Qanunimerupakan legislator ulung, berdiri di depan mata rakyatnya sebagai penguasa berjiwa besar dan
eksponen keadilan yang murah hati. Sulaiman I diberi gelar Al-Qanuni atau the Magnificent “pembuat
undang- undang”.
D. Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulah Usmani

Mundurnya Daulah Usmani ditandai dengan kebangkitan bangsa Barat


atau Eropa, hal ini disebabkan karena lemahnya penguasa Daulah
Usmani dan lemahnya sistem pemerintahan. Pasukan Inkisyariyah
juga berpengaruh terhadap kekacauan-kekacauan yang timbul pada
saat itu. Era kemunduran Daulah Usmani dimulai pada periode Salim
I, Murad III, Muhammad III, Ahmad I, Mustafa I, Usman II, Murad
IV, Ibrahim I, Muhammad IV, Sulaiman II, Ahmad II hingga masa
terakhir kekuasaan Abdul Hamid II. Daulah Usmani berakhir pada
tahun 1909 M dan benar-benar dihapuskan pada tahun 1924 dan
berganti menjadi Republik Turki. Runtuhnya Daulah Usmani
setidaknya disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1
Kondisi pemerintahan yang lemah dan kemerosotan akhlak para pemimpin Daulah smani. Kemunduran Daulah Usmani dimula
ketika para pemimpin dijangkiti penyakit yang menyerang bangsa-bangsa sebelumnya. Cinta dunia, pola hidup mewah dan
berfoya-foya, sikap iri hati, saling membenci (hasud), dan banyak perilaku dhalim dari penguasa. Banyak masyarakat yang
terlena dengan gemerlap dunia namun banyak juga yang merana dan terbelenggu dalam jurang kemiskinan. Sehingga lambat
laun, banyak yang meninggalkan nilai-nila agama dan sosial.

2perang
Melemahnya kekuatan Militer dan serangan dari bangsa Eropa. Sebelum terjadinya
dunia I yang mengakhiri Daulah Usmani. Banyak terjadi upaya penyerangan
dari Raja-raja Eropa, hal ini sudah dimulai sejak akhir abad XVI.

Gerakan Oposisi Sekuler. Selain serangan dan konspirasi dari pihak luar, Daulah
3 Usmani juga mendapat perlawanan dari organisasi sekuler dan nasionalis. Dalam
perjuangannya, mereka banyak dibantu oleh pihak Barat untuk mewujudkan cita-
citanya. Puncaknya terjadi pada tahun 1909 M, dengan dalih gerakan mogok massal,
organisasi persatuan dan kesatuan berhasil memasuki Istambul, menyingkirkan Abdul
Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan keagamaan, tetelah itu hanya tinggal
simbol-simbol Daulah Usmani.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai