(GENERASI KEDUA) Materi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI Kebangkitan Daulah Usmani diprakarsai oleh Muhammad I, kemenangan Timur Lenk atas Daulah Usmani meninggalkan luka yang sangat mendalam, ditambah perselisihan antar saudara di dalam keluarga Usmani. Berkat kecerdikan yang dikaruniakan oleh Allah Swt kepadanya, Muhammad I berhasil meredam perselisihan putra-putra Bayazid. Bisa dikatakan bahwa Muhammad I adalah pendiri Daulah Usmani periode kedua setelah membawa bangsanya berjuang kembali meraih kejayaannya. Dengan tekad yang kuat, Muhammad I mempersatukan seluruh keluarga dan saudara-saudaranya, akhirnya Daulah Usmani bangkit dan berjaya. Melampaui kejayaan yang diperoleh pendiri Daulah Usmani pada masa sebelumnya. Daulah Usmani sebagai daulah Islamiyah diakui kembali sebagai penguasa dunia dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan 1. MUHAMMAD I (817-824 H/1403-1421 M) • Putera bungsu dari Bayazid • Menyusun kekuatan kembali dan memulihkan keadaan Turki Usmani dari upaya memecah-belah yang dilakukan oleh Timur Lenk. • Menjalin hubungan diplomatik dengan para penguasa Byzantium dan Venesia, dengan maksud agar kedua negeri ini tidak mengganggu kerja utamanya yaitu mendamaikan kekhalifahan Usmani. • Berhasil mengangkat citra Daulah Usmaniyah sehingga dapat bangkit kembali, dengan cara menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan memperbaiki kesejahteraan kehidupan masyarakat. • Sangat cinta kedamaian dan ilmu pengetahuan. • Mencintai Fuqafa, termasuk alasan memindahkan ibu kota dari Adrianopel ke Broessa. Karena Broessa sering juga disebut sebagai kota para Fuqaha. • Meninggal dunia di Kota Urnah dalam usia 43 tahun. 2. MURAD II (824-855 H/1421-1451 M) • Menggantikan ayahandanya Muhammad I pada usia yang masih 18 tahun. • Dia dikenal sebagai penyair dan orang yang mencintai ulama. • Merangkul kembali daerah-daerah yang terlepas dari Daulah Usmani sebelumnya, yaitu daerah Asia Kecil, Soloniki, Albania, Falakh, dan Hongaria. • Sultan Murad II membuat istana penguasa bernuansa akademis, hal tersebut dilakukan agar kegiatan keilmuan tetap berkembang pada zamannya. • Mengirimkan sejumlah uang untuk kesejahteraan penduduk Makkah, Madinah dan Baitul Maqdis sebanyak 3.500 dinar setiap tahunnya. • Sultan Murad II menghembuskan nafas terakhir menjelang usia 47 tahun 3. MUHAMMAD II Al-Fatih (855-884 H/1451-1481 M). • Menjadi pemimpin Daulah Usmaniyah ketika itu baru berumur 22 tahun. • Sejak belia, Muhammad A-Fatih sudah dididik oleh ulama-ulama rabbani. Diantara gurunya adalah Muhammad bin Hamzah al- Dimasyqi al-Rumi, beliau lebih populer dengan sebutan Syekh Syamsuddin (792-863 H/1389 M-1459 M) diantara gurunya lagi adalah Syaikh Ahmad bin Ismail al-Kurani. • Penakluk klukkan Konstantinopel sebagai ibu kota Byzantium. • Alasan menaklukkan kota Konstantinopel menurut Hamka: 1. Dorongan Iman Berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw; “Pada suatu saat kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh umat Islam dan sebaik- baiknya pemimpin adalah yang menaklukannya dan sebaik baik pasukan adalah pasukannya”. 2. Pusat Peradaban Dunia 3. Negeri Indah dan Strategis • Strategi penaklukan Konstantinopel 1. Perjanjian damai dengan raja-raja 2. Membuat benteng di selat Bosporus (Rumli Hisar) 3. Penyelidikan kekuatan dan kelemahan benteng Konstantinopel 4. Mengutus Tharkhan untuk menemui saudara kaisar Konstantin • Setelah Sembilan bulan, Konstantinopel ditaklukkan pada 29 Mei 1453 • Konstantinopel berganti nama menjadi Istambul • Hagia Sophia (Aya Sofia) beralih fungsi menjadi masjid 4. BAYAZID II (884-918 H/1481-1512 M)
• Menggantikan kedudukan ayahnya, Bayazid II penguasa yang tidak terlalu kuat.
• Terjadi perselisihan dengan saudaranya yaitu Jem yang diikuti juga oleh pengikut Jem. • Ketidak harmonisan ini sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi masyarakat yang sebelumnya sangat dinamis. • Bayazid II sangat perhatian terhadap pembangunan dan sarana umum, Takaya, Zawiyah (tempat berkhalwat para sufi). • Kesejahteraan para guru/pengajar juga sangat diperhatikan. Sultan dikenal sebagai seorang pemimpin yang mencintai penduduk dua kota suci Makkah dan Madinah. • Pada tanggal 18 Shafar 918 H atau 25 April 1512 M Sultan Bayazid II menyerahkan estafet kepemimpinannya kepada Sultan Salim I. • Sultan Bayazid II meninggal dalam perjalanan ke Daimutika, jenazahnya kemudian dibawa ke Istambul dan dikuburkan di dekat Masjid Jami` yang dibangunnya. 5. SALIM I (1512-1520 M/918-926 H). • Membuat wajah baru dalam pemerintahan Daulah Usmani. • Banyak kebijakan yang dilakukan dalam bidang kemiliteran. • Merupakan salah satu penguasa Usmani yang paling berhasil dan dihormati, giat, dan pekerja keras. • Meski masa kekuasaannya terbilang singkat, para sejarawan sepakat bahwa Salim 1 telah mempersiapkan Daulah Usmani untuk mencapai titik puncaknya pada masa putra dan penerusnya, Sulaiman Al-Qanuni. • Salim 1 juga seorang pujangga yang menulis puisi dalam bahasa Turki dan Persia menggunakan nama Mahlas Selimi, yang kumpulan puisi Persianya masih utuh hingga hari ini Dalam salah satu puisinya, dia menulis, "Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.” 6. SULAIMAN Al-QANUNI (927-974 H/1520-1566 M) • Khalifah yang menbawa pada puncak kejayaan Turki Utsmani • Penyempurna Undang-Undang Turki Utsmani • Mendapatkan gelar Al-Qanuni atau the Magnificent “pembuat undang undang”, karena jasanya meletakkan dasar-dasar hukum bagi Daulah Usmani dan tentunya yang paling lama memerintah • Kitab undang-undang itu diberi nama Multaqa’ al Abhrar/Multaqul Abhur (muara segala samudera). Ketika hukum Qanun mencapai bentuk akhirnya, undang-undang tersebut dikenal sebagai Qanun Osmani. Undang-undang tersebut diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun. • Melakukan pembangunan yang fenomenal. Pembangunan Masjid Sulaiman, 81 masjid jami’, 52 masjid kecil, 55 madrasah, 7 asrama pelajar, 5 buah takiyah (tempat memberi makan fakir miskin), 7 jembatan, 33 istana, 18 pesanggrahan, 5 museum dan 33 pemandian umum. • Daulah Usmaniyah pada saat itu telah menjadi menjadi kekuatan yang disegani di dunia. Penaklukan yang dilakukan Sulaiman A-Qanuni menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti Mekah, Madinah, Yerusalem, Damaskus, dan Baghdad. Sebagian besar di Balkan serta sebagian besar Afrika Utara. Bagaimanapun juga, pemerintahan pada masa • Sulaiman Al-Qanuni merupakan representasi puncak kejayaan politik Daulah Usmani dan puncak keemasan pemerintahan Usmani yang menjangkau sampai tiga benua. • Sultan Sulaiman Al- Qanuni wafat pada tanggal 5 September 1566 M. Hari itu adalah hari yang penuh duka cita, umat Islam merasakan kesedihan dan kehilangan yang sangat mendalam. KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA TURKI • Puncak keemasan terjadi pada masa Sulaiman al Qanuni • Menyatukan wilayah Afrika, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai batas sungai Danube dengan tiga lautan (merah, tengah, hitam) KEMILITERAN DAN PEMERINTAHAN • Berdirinya Jennisari atau Inkisyariyah sebagai pusat Pendidikan dan pelatihan militer • Struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sulthan dibantu oleh perdana Menteri yang membawahi gubernur • Gubernur mengepalai daerah tingkat I • Dibawah gubernur ada bupati • Sulthan membuat UU diberi nama multaqa al abhur ILMU PENGETAHUAN DAN BUDAYA • Perpaduan dari berbagai macam kebudayaan (Persia, Bizantium, dan Arab) Persia : etika dan tata krama dalam istana Bizantium : oraganisasi pemerintahan dan kemiliteran Arab : prinsip-prinsip ekonomi, social, dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf • Ilmu pengetahuan tidak terlalu menonjol dikarenakan fokus ke militer KEAGAMAAN • Masyarakat digolongkan berdasarkan keagamaan • Kerajaan terikat dengan syariat • Tarekat berkembang dan mufti menajdi pejabat tertinggi dalam urusan agama