Anda di halaman 1dari 10

P E N G E L O L A A N K U A L I TA S A I R K AWA S A N

P E S I S I R

Prof. Dr. Abrar Muslim, S.T., M.Eng.

EFEKTIVITAS RESIN PENUKAR KATION UNTUK


MENURUNKAN KADAR TOTAL DISSOLVED SOLID (TDS)
DALAM LIMBAH AIR TERPRODUKSI INDUSTRI MIGAS

Muhammad Risky (2011102010086) Dwimutia Tasnarizki (2011102010046)


00 OUTLINE

01 PENDAHULUAN 03 METODE

02 PERMASALAHAN 04 KESIMPULAN
1 PENDAHULUAN

Air merupakan sumber daya alam yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
makhluk hidup baik manusia, tumbuhan, hewan dan organisme lainnya. Sebagai sumber air minum
masyarakat, air harus memenuhi beberapa aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan solusi atau upaya agar dapat meningkatkan kualitas air tanpa
adanya pencemaran dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran.

kepadatan terlarut total (Total Dissolved Solid, TDS) yang terkandung dalam air
terproduksi berkisar antara 3.000 – 300.000 ppm, yang didominasi oleh ion-ion natrium dan klorida.
Untuk kegiatan industri migas di on-shore (darat), air terproduksi dengan konsentrasi TDS tinggi jika
dibuang langsung ke sungai dapat menimbulkan masalah bagi kehidupan hewan dan tumbuhan
disekitarnya dan juga dapat menimbulkan korosi pada pipa-pipa logam yang ada. Berdasarkan PP
No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air disebutkan
bahwa konsentrasi residu terlarut (TDS) yang diijinkan adalah 1.000 ppm
2 PERMASALAHAN

• Salah satu faktor yang menjadi penyebab permasalahan lingkungan yaitu banyaknya pembuangan limbah
yang tidak memperhatikan lingkungan sehingga terjadi pencemaran yang tinggi terhadap lingkungan.
Limbah tersebut dapat berasal dari perumahan penduduk atau domestik, industri yang tidak bertanggung
jawab, pertanian, pertambangan, pariwisata dan kegiatan lainnyaa yang mengahsilkan gas berbahaya. Salah
satu faktor abiotik yang dapat tercemar akibat kehadiran limbah yang tidak diinginkan oleh lingkungan
adalah sumberdaya air. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah akan berdampak negatif
terhadap faktor biotik maupun faktor abiotik. Salah satu faktor abiotik yang dapat tercemar akibat
kehadiran limbah yang tidak diinginkan oleh lingkungan adalah sumberdaya air.
3 METODE

 Preparasi Resin dan Kolom

Resin yang digunakan adalah resin


penukar kation asam kuat (HCR-S),
dimasukkan ke dalam kolom dengan tinggi
25 cm dan diameter 2,5 cm.

Kolom dirangkai seperti pada Gambar


1. Sebelum dimasukkan ke dalam kolom,
plastik akan mengembang. Pengembangan
resin dilakukan dengan merendam 35,5 mL
resin penukar kation kering dalam air
deionisasi selama 1 jam.
 Karakterisasi Air Limbah Produksi Dan Analisis Konsentrasi
TDS
Ukur pH, konduktivitas, dan salinitas
dengan penguji kualitas air Horiba U-10
selama proses pertukaran ion. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perubahan konsentrasi TDS
(2000, 3000, 4000 dan 5000 ppm) dan pH
air limbah yang dihasilkan (4, 7 dan 12).
Laju aliran sampel yang meninggalkan
kolom diatur pada 10 ml/menit. Sampel
yang masuk (influen) dan keluar
(effluent) kolom diukur pH, salinitas,
konduktivitas dan TDS.
 Regenerasi Resin Penukar Ion

Regenerasi resin penukar kation dilakukan dengan


membiarkan HCl 4 mengalir dari bagian atas kolom melalui resin
dengan laju aliran yang sama seperti pada percobaan. Larutan HCl 4%
dibuat dengan mengencerkan 125 ml HCl teknis dengan air deionisasi
hingga tepat 1000 ml. Proses regenerasi dilakukan hingga konsentrasi
influen sama dengan konsentrasi air limbah, kemudian dibilas dengan
air deionisasi untuk menghilangkan sisa regeneran pada kolom.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
PREPARASI RESIN DAN KOLOM

Pemuaian resin harus dilakukan untuk menghilangkan udara yang


terperangkap di antara partikel resin, sehingga adsorpsi ion berlangsung sempurna.
Sebanyak 35,5 mL resin penukar kation kering direndam dalam air deionisasi selama 1 jam.
Setelah 1 jam perendaman, volume resin akan meningkat menjadi 50ml. Dengan
menggunakan persamaan (1), persentase evolusi resin penukar kation dapat dihitung,
khususnya 40,85%.

Karakterisasi Air Limbah Produksi Dan Analisis Konsentrasi TDS

Tentu saja kandungan kimia air terproduksi berbeda-beda di setiap daerah, namun di beberapa tempat
air terproduksi mengandung senyawa seperti minyak yang tidak dapat dipisahkan dari air dan logam berat seperti
Cd, Hg, As, Cr, Cu, dll. , Pb, Ni, Zn, dan bahan kimia organik seperti fenol. Misalnya saja komposisi kimia air hasil
ekstraksi salah satu sawah di Kalimantan Timur mengandung TDS dengan konsentrasi 4667 ppm dan konduktivitas
9,36 ms/cm, salinitas 3205 dan pH air 7,72 (Supriyadi et al., 2001). Pengukuran pH, konduktivitas, salinitas, dan
konsentrasi TDS air limbah produksi primer di wilayah Minas dan Riau tidak berbeda nyata dengan wilayah
Kalimantan bagian timur (Tabel 1). Dengan mengatur konsentrasi TDS pada air limbah yang dihasilkan, dapat
diketahui hubungan antara pengaruh konsentrasi TDS dan pH terhadap proses pertukaran kation.
KESIMPULAN

Resin penukar kation efektif dalam mengurangi konsentrasi TDS dalam air limbah produksi sebesar 70-
97% ketika konsentrasi TDS <100%. 5.000 ppm, kondisi larutan netral (pH= 7). Semakin tinggi
konsentrasi TDS pada air limbah yang dihasilkan maka semakin cepat pula waktu pertukaran kationnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai