Anda di halaman 1dari 167

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Islam di Eropa pernah berjaya pada zamannya, dua yang paling terkenal ialah

Daulah Islamiyah Andalusia dan Daulah Turki Ustmaniyah. Islam Andalusia

mulai memasuki Eropa di tanah Spanyol (Cordoba) pada tahun 711 Masehi atau

93 Hijriyah melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang

memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia (Suwito, 2008:110).

Kekhalifahan Al-Andalus mengalami kejatuhan dalam perang saudara antara

1009 hingga 1013. Al-Andalus terpecah menjadi banyak kerajaan-kerajaan kecil,

yang disebut taifa. Pada periode ini, umat Islam di Al-Andalus kembali memasuki

masa pertikaian intern. Ironisnya, saat terjadi perang saudara, ada di antara pihak-

pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat

kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam itu, untuk pertama

kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif

penyerangan.

Taifa-taifa ini pada umumnya sangat lemah sehingga tidak dapat

mempertahankan diri sendiri apalagi melindungi sesama, menghadapi serangan-

serangan dan permintaan upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen di daerah utara dan

barat, antara lain Kerajaan Navarre, León, Portugal, Kastilia dan Aragon, serta
2

Barcelona. Akhirnya serangan-serangan ini berubah menjadi penaklukan,

sehingga taifa-taifa di Al-Andalus meminta bantuan dari Bani Murabithun yang

berhaluan Islam fundamental di Afrika Utara. Orang-orang Murabitun

mengalahkan raja Kastilia Alfonso VI, dalam Pertempuran Zallāqah dan

Pertempuran Uclés, dan akhirnya menguasai Al-Andalus.

Pada tahun 1143, kekuasaan Murabithun ini berakhir, baik di Afrika Utara

maupun di Spanyol dan digantikan oleh Muwahidun. Di Spanyol sendiri,

sepeninggal Murabithun, pada mulanya muncul kembali taifa-taifa kecil, tetapi

hanya berlangsung tiga tahun. Pada tahun 1146, penguasa Muwahhidun yang

berpusat di Afrika Utara merebut daerah ini. Penguasa Muwahidun memindahkan

ibu kota Al-Andalus ke Sevilla pada 1170, dan mengalahkan raja Kastilia Alfonso

VIII dalam Pertempuran Alarcos (1195).

Tahun 1469, terjadi pernikahan antara Raja Fernando II dari Aragon dan Ratu

Isabel I dari Kastilia yang mengisyaratkan serangan terhadap ibukota Granada,

yang direncanakan secara hati-hati dan didanai dengan baik. Fernando dan Isabel

kemudian meyakinkan Paus Siktus IV untuk menyatakan perang mereka sebagai

perang suci. Mereka mengalahkan satu persatu perlawanan umat Islam dan

akhirnya pengepungan tersebut berakhir saat Sultan Granada Muhammad Abu

Abdullah (Boabdil) menyerahkan istana dan benteng Granada pada 2 Januari

1492.Jatuhnya Al-Andalus kepada kekuasaan Kristen, menandai berakhirnya

kekuasaan Islam di Iberia (Wikipedia, diakses pada tanggal 23 Oktober 2017,

pukul 13.41 WIB).


3

Kesedihan menyelimuti umat Islam diseluruh dunia pada saat itu. Sebuah

peradaban besar Islam selama hampir 800 tahun di Spanyol sudah mulai hilang

dari tanah Spanyol. Di sisi lain, Kesultanan Ustmaniyah di Turki sedang

berkembang. Mereka dapat mentaklukkan kota Konstantinopel pada tahun 1453

Masehi. Allah mengganti kejayaan Islam yang sebelumnya berada ke Andalusia

(Spanyol) beralih ke Turki Ustmaniyah.

Sejarah besar kesultanan Ustmaniyah di Eropa dimulai dengan jatuhnya kota

Konstantinopel pada tahun 857 Hijriah atau 1453 Masehi.Dunia khususnya Eropa

dikejutkan dengan runtuhnya tembok kota Konstantinopel yang telah berdiri

kokoh selama lebih dari seribu tahun sejak berdirinya pada 11 Mei 330 Masehi

(Grant. 1968:133), peristiwa runtuhnya benteng Konstantinopel ini menandakan

berakhirnya kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) digantikan oleh Kesultanan

Turki Ustmaniyah. Peristiwa besar tersebut telah diramalkan oleh Nabi

Muhammad SAW sekitar delapan ratus tahun sebelumnya.

Rasulallah Muhammad SAW bersabda : “Kota Konstantinopelakan jatuh ke

tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan

pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R.

Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Setelah disampaikan perihal hadist

tersebut berbagai upaya dilakukan oleh pemimpin-pemimpin muslim pada masa

itu untuk membuka kota Konstantinopel, beberapa diantara upaya penaklukkan

tersebut adalah sahabat Nabi sendiri yang meriwayatkan hadits di atas yakni Abu

Ayyub Al-Anshari,Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 44 Hijriyah, Khalifah

Sulaiman bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah pada tahun 98 Hijriyah, Harun
4

ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah pada tahun 190 Hijriyah, Sultan Khilafah

Utsmaniyah Sultan Orkhan Bin Utsman pada tahun 727 Hijriyah / 1327 Masehi,

Sultan Bayazid I pada tahun 796 Hijriyah / 1393 Masehi dan Sultan Murad II

(ayah Muhammad Al-Fatih). Mereka telah melakukan segala upaya untuk

menaklukkan Kota Konstantinopel namun itu semua belum berhasil.

Kota Konstantinopel dikenal dengan bentengnya yang sangat kokoh.

Mengenai kekuatan benteng tersebut, Felix Y. Siaw berpendapat :

“Konstantinopel sendiri bukanlah kota yang lemah. Posisinya sebagai ibukota


Byzantium, pewaris satu-satunya imperium Romawi menjadikannya memiliki
semua teknologi perang dan kejayaan sistem militer yang sempat memimpin
Dunia, wilayah lautnya sangat luas dan armada lautnya menjadi yang terbaik pada
masanya. Tembok Konstantinopel memiliki prestasi selama 1.123 tahun menahan
23 serangan yang dialamatkan kepadanya. Hanya sekali saja tembok bagian
lautnya pernah ditembus oleh pasukan salib pada 1204, selain itu semua serangan
sukses dinetralkan pasukan pertahanannya”(Felix Y.Siauw, 2013:60).

Salah satu raja yang sangat terobsesi untuk menaklukkan benteng

Konstantinopel adalah Sultan Mehmed II putra Sultan Murad II. Mengenai obsesi

Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih, Ali

Muhammad menjelaskan sebagai berikut :

“Dari sisi pandang Sultan Mehmet II sendiri, dia terobsesi untuk


mentaklukkan Konstantinopel, pusat Kekaisaran Byzantium dan merupakan
tempat paling strategis yang kerap dipakai oleh koalisi Salibis Eropa untuk
menyerang wilayah-wilayah Muslim. Kota Konstantinopel merupakan
kebanggaan Kekaisaran Byzantium dan kebanggan orang-orang Nasrani Eropa
secara umum. Sultan Mehmed II berambisi untuk menjadikan Konstantinopel
sebagai ibukota Pemerintahan Islam” (Ali Muhammad Asy-Shallaby, 2003:96).

Perjalanan yang sangat panjang telah dilakukan oleh pejuang muslim

sebelumnya untuk membuka kota Konstantinopel menjadi sebuah Kota Islam.

Pada akhirnya Kesultanan Ustmaniyah yang mampu menaklukkan kokohnya


5

tembok kotaKonstantinopel dibawah kepemimpinan Muhammad Al-Fatih yang

kala itu baru berusia 21 Tahun. Penaklukkan ini terjadi pada 21 Mei 1453 M

merupakan sejarah besar dunia yang menandakan akhir dari Kekaisaran Romawi

Timur (Bizantium). Sebuah kota yang telah berdiri lebih dari seributahun akhirnya

berakhir di bawah penguasaan Kesultanan Turki Utsmaniyah.

Adapun dampak dari takluknya kota Konstantinopel antara lain:

1. Kemunduran perdagangan di Laut Tengah


2. Runtuhnya kekaisaran Romawi Timur
3. Jalur perdagangan antara Eropa dan Asia terputus dikarenakan dominasi
kerajaan Turki Usmani, sehingga para pedagang Eropa mencari jalan lain
untuk mendapatkan rempah-rempah.
4. Jatuhnya kota konstantinopel sebagai penanda di Eropa terjadi zaman
Renaisans sekaligus juga pertanda berakhirnya abad pertengahan.
5. Adanya keinginan bangsa Eropa untuk membalas dendam kekalahan di
Konstantinopel
6. Turki Usmani berhasil mendobrak dominasi Eropa dan doktrin gereja
7. Ilmu pengetahuan timur dibawa ke barat
(http://www.donisetyawan.com/akibat-jatuhnya-kota-konstantinopel)
Penaklukkan ini terjadi setelah lebih dari 800 tahun Rasul Muhammad SAW

menyampaikan sabdanya. Karena jasanya yang telah membuka Kota

Konstantinopel sehingga memudahkan dakwah Islam dapat tersebar ke wilayah

Eropa maupun Asia, maka Mehmed II mendapat julukan sebagai “Al-Fatih” yang

artinya “pembuka”. Sultan Murad II yang merupakan ayah kandung dari

Muhammad Al-Fatih sangat menekankan pendidikan Agama pada anaknya.

Ulama-ulama besar pada masa itu terus di datangkan guna mendidik anaknya

untuk mempersiaplan diri pada sebuah agenda besar umat Islam. Sultan

Muhammad Al-Fatih merupakan seorang yang tangguh, yang dari kecil sampai
6

besar menerima banyak pembelajaran baik itu bahasa, militer, seni, sejarah dan

yang terpenting agama. Lahir pada tanggal 26 Rajab tahun 833 H. Muhammad Al-

Fatih menguasai enam bahasa dan ahli di bidang strategi perang, sains dan

matematika. Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan sholat

tahajjud sejak ia baligh.

Dalam penaklukkan kota Konstantinopel yang dilakukan Muhammad Al-Fatih

berserta pasukannya terdapat semangat juang yang tinggi serta mencerminkan

nilai-nilai Islam yang rahmatanlilalamin. Sejarah penaklukkan ini mempunyai

peran penting untuk membangun peradaban tertentu termasuk peradaban Islam.

Sebab dengan sejarah dapat diketahui prestasi-prestasi pembesar Islam dahulu saat

berjaya, terutama perjuangan Muhammad Al-Fatih dalam upaya membuka

benteng Konstantinopel.

Pentingnya mengetahui sejarah akan kebesaran Daulah Ustmaniyah pada

masa kejayaan di zamannya akan memberikan dampak positif terhadap umat

Islam. Semangat juang, strategi perang, dan strategi politiknya yang baik menjadi

satu dalam semangat untuk berjihad di jalan Allah. Mencontoh bagaimana

seorang Al-Fatih dalam menaklukkan musuh-musuhnya, menjadi kebanggaan

masyarakat Turki dan generasi Muslim secara keseluruhan.

Film merupakan bentuk komunikasi massa modern yang sangat efektif dalam

menyampaikan pesan kepada khalayaknya. Peristiwa besar penaklukkan

Konstantinopel oleh Muhamad Al-Fatih menggugah sineas Turki yang bernama

Faruk Aksoy untuk membuat film yang berjudul Batlle of Empires Fetih 1453.

Penonton dapat menyaksikan peristiwa besar yang bersejarah hanya dengan duduk

diam dan menyaksikan film tersebut sampai selesai. Tanpa harus membuka buku
7

untuk dapat mengetahui secara umum sejarah runtuhnya kota Konstantinopel oleh

Kesultanan Turki Ustmani yang dipimpin oleh sultan Muhammad Al-Fatih.

Dengan menyaksikan film Batlle of Empires Fetih 1453 penonton dapat

mengetahui sejarah umum runtuhnya kota Konstantinopel yang dapat disaksikan

oleh segala usia mulai dari pria, wanita, anak-anak, bahkan itu dari agama Kristen,

Hindu, Budha dan lainnya karna film ini dapat diterima di semua golongan dan

merupakan sebuah fakta sejarah. Selain filmnya yang sangat menghibur dengan

teknologinya yang canggih dan menginspirasi, pada satu sisi kita dapat dengan

jelas menyaksikan bagaimana sosok Muhammad Al-Fatih dalam memimpin

kerajaannya dengan sangat baik.

Belum ada film lain yang menayangkan akan penaklukkan Konstantinopel

selain dari film Batlle of Empires Fetih 1453ini sehingga penulis menggunakan

film ini sebagai bahan utama penelitian.

Film ini dibuat selama dua tahun mulai dari September tahun 2009 dan

diselesaikan pada Januari 2011, dan ditayangkan pertama kali pada 17 Februari

2011 di Turki. Pada film ini seorang aktor muda Turki yang bernama Devrim

Evin berperan sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih. Aktor-aktor lainnya adalah

Ibrahim Celikkol sebagai Ulubatli Hasan, Recep Aktug sebagai Constantine XI,

dan lain sebagainya yang sebagian besar berkebangsaan Turki.Ada 13 Negara

yang telah menayangkan film ini, yakni : Mesir, Turki, Uni Emirate Arab,

Kazakstan, Azerbaizan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Georgia,

Macedonia dan Rusia.


8

Film ini dimulai dari tersiarnya hadist Nabi mengenai akan jatuhnya

Konstantinopel, hingga peristiwa penaklukkan Konstantinopel oleh Muhammad

Al-Fatih. Film “Batlle Of Empires Fetih 1453”mengandung banyak sekali

pelajaran tentang strategi politik. Dalam rangka penaklukkan benteng

Konstantinopel yang terkenal sangat kuat semua dapat dijelaskan oleh film

ini,dengan menampilkan cuplikan berupa gambar kata-kata atau tulisan yang

dikemas dengan menarik.

Muhammad Al-Fatih merupakan pemegang kekuasaan tunggal yang paling

tinggi pada kesultanan Turki Ustmaniyah. Maka dari itu ia mempunyai pengaruh

yang sangat luas dan mempunyai dampak yang menyeluruh pada

kerajaannya,baik itu pengaruh dan dampak internal maupun eksternal. Politik

yang dilakukan Muhammad Al-Fatih saat menjalankan perannya sebagai Sultan

sangat menarik untuk diteliti. Mengingat keadaan kesultanan Turki Ustmaniyah

yang sedang ingin berkembang dan sedang terancam.

Politik mempunyai peranan yang sangat vital pada suatu organisasi terlebih

lagi suatu negara atau kerajaan. Pada kesultanan Turki Ustmaniyah yang dipimpin

oleh Muhammad Al-Fatih dalam film “Batlle of Empires Fetih 1453”, politik

diterapkan dengan sangat cepat dan tepat dalam memutuskan suatu perkara

internal maupun eksternal. Sehingga peranan tunggal Muhamad Al-Fatih dalam

menjalankan dan memutuskan suatu urusan politik menjadi sangat sentral.

Dalam film “Batlle of Empires Fetih 1453” keberlangsungan kehidupan

masyarkat yang berada dalam kekuasaan Turki Utsmani sangat bergantung pada

sosok sentral Muhammad Al-Fatih dalam memutuskan perkara politiknya. Karena


9

ia pemegang kekuasaan tertinggi dan tidak ada seorang pun yang dapat

menghalangi keputusannya.

Strategi-strategi politik Muhammad Al-Fatih dalam menjalankan

pemerintahan di kerajaannya dalam film “Batlle of Empires Fetih 1453” sangat

banyak dan beragam. Baik itu strategi untuk menstabilkan kerajaan dalam negeri,

kerjasama dengan kerajaan lain, pengambilan keputusan yang tepat dan lain

sebagainya. Sehingga kesultanan Turki Utsmaniyah pimpinan Muhammad Al-

Fatih dapat menaklukkan kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur.

Penulis akan meneliti strategi-strategi politik apa saja yang dilakukan

Muhammad Al-Fatih dalam menaklukkan kota Konstantinopel dalam film “Batlle

of Empires Fetih 1453” dengan menggunakan analisis Semiotika menurut Roland

Barthes.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi politik

Muhammad Al Fatih pada film “Batlle of Empires Fetih 1453” dalam

menaklukkan kota Konstantinopel, dengan menganalisis makna denotasi, konotasi

dan mitos dalam film tersebut terkait strategi politik dengan menggunakan model

semiotik Roland Barthes.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui apa saja strategi politik yang

dilakukan Muhammad Al-Fatih dalam membuka kota Konstantinopel, dari makna

denotasi, konotasi serta mitosnya.


10

1.4 Manfaat Penelitian

Terdapat dua poin besar manfaat dari penelitian ini, yakni :

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan gambaran tentang strategi-strategi politik apa saja yang

dilakukan Al Fatih dalam filmBatlle Of Empires Fetih 1453

2. Membuka wawasan bagaimana strategi politik suatu kerajaan/negaradalam

rangka mencapai kejayaannya.

3. Menjadi landasan pada peneliti selanjutnya yang ingin membahas tentang

penggunaan teori Semiotik dalam film.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Membuka wawasan dan memberikan sumbangsih teori terhadap perfilman

Islam.

2. Dapat mengambil hikmah atau manfaat dari cara-cara yang dilakukan

pemimpin Islam pada puncak kejayaannya, yaitu dalam upaya menemukan

strategi politik untuk menaklukkan benteng kota Konstantinopel.


11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam menyusun penelitian ini, penulis mengambil tiga skripsi yang

berhubungan dengan tema judul peneliti. Adapun skripsi pertama atas nama M.

Taufiq Rahman dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Fakultas Dakwah dan Komunikais jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang

berjudul Representasi Jihad Dalam Film Fetih 1453. Skripsi ini selesai pada 16

Januari 2014 dengan menggunakan metode penelitian semiotika Roland Barthes

dan adapun hasil dari penelitian ini ialah terdapat tanda-tanda jihad memerangi

kaum kafir dan kaum munafiq dalam scene dan tanda verbal yang ada dalam film

ini. Manfaat dari skripsi ini bagi penulis ialah membuka wawasan tambahan

terkait analisis semiotika untuk film. Adapun perbedaannya terletak pada rumusan

masalah antara jihad dengan strategi politik. Pada skripsi terdahulu persamaannya

ada pada fokus penelitian, pada penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan film

Betlle of Empires Fetih 1453dan model analisis yang dipakai menggunakan model

analisis Roland Barthes.

Selanjutnya skripsi rujukan yang kedua yakni atas nama Dang Krissandy

dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berjudul

Semiotika Kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih Dalam Film Battle of


12

Empires Fetih 1453 dan diselesaikan pada 19 September 2014. Dengan metode

penelitian kualitatif semiotika Christian Metz. Hasil dari penelitiannya tersebut

membuktikan bahwa kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam

penaklukkan kota Konstantinopel memiliki tanda-tanda dan kode yang muncul

dalam beberapa adegam film. Manfaat yang peneliti dapatkan dari skripsi ini

adalah menjadi rujukan tambahan mengenai analisis semiotika film. Perbedaannya

terletak pada rumusan masalah antara kepemimpinan dengan strategi politik.

Kepemimpinan yang dimaksud pada skripsi Dang Krissandy untuk mengetahui

model kepemimpinan Muhammad Al-Fatih dan pada skripsi penulis untuk

mencari strategi politik Muhammad Al-Fatih. Model analisisnya pun berbeda

yakni Dang Krissandy menggunakan teknis analisis Christian Metz, sedangkan

peneliti menggunakan Roland Barthes. Persamaannya pada objek penelitian yang

sama-sama menggunakan film Betlle of Empires Fetih 1453 sebagai objek

penelitiannya dan fokus analisis meneliti sosok Muhammad Al-Fatih.

Skripsi yang ketiga atas nama Hani Taqiya dari Universitas Islam Negeri

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam yang selesai pada 2 Mei 2011 dengan judul

Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name of God. Adapun metode yang

dipilih Hani ialah dengan menggunakan metode kualitatif semiotika Roland

Barthes. Hasil dari penelitiannya ialah representasi konsep jihad Islam yang

ditampilkan dalam film ini adalah berupa jihad yang didmaknai sebagai

peperangan, jihad dalam menuntut ilmu dan jihad untuk mempertahankan diri

sendiri dari ketidakadilan yang menimpa seseorang. Manfaat dari skripsi Hani

adalah sebagai rujukan pada bab I terkait rumusan masalah dan bab pembahasan
13

tentang bagaimana hasil penelitian disajikan. Perbedaan skripsi Hani dengan

skripsi penulis yakni pada objek penelitiannya yang meneliti film berbeda, objek

penelitian Hani meneliti pad film In The Name of God sedangkan peneliti pada

film Betlle of empires Fetih 1453. Serta rumusan masalah Hani pada konteks jihad

sedangkan peneliti pada strategi politiknya. Persamaan skripsi Hani dengan

skripsi penulis ialah pada model analisis yang dipakai sama-sama menggunakan

metode Roland Barthes.

Agar lebih jelasnya terdapat tabel untuk memudahkan pemahaman dalam

mencerna penelitian terdahulu, perbedaannya dengan penulis dan kegunaan bagi

penulis.
14

2.2 Tinjauan Tentang Film

2.2.1 Pengertian Film

Secara etimologis, film berarti moving image, gambar bergerak. Awalnya

film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia ditemukan dari hasil

pengembangan prinsip-prinsip photography dan proyektor. Thomas Edison yang

untuk pertama kalinya mengembangkan kamera citra bergerak pada tahun 1888

ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah seorang

asistennya ketika sedang bersin. Segera sesudah itu, Lumiere bersaudara

memberikan pertunjukkan film senimatik kepada umum di sebuah kafe di Paris

(Sobur, 2004:69).

Film hanya mencari yang menurut pandangan sutradara perlu untuk di

angkat dan tidak mengambil yang menurut sutradara tidak perlu walau dalam

realitasnya hal tersebut ada. Meski demikian, realitas yang tampil dalam film

bukanlah realitas yang sebenarnya. Film menjadi imitasi kehidupan nyata

(Irwansyah, 2009:12).

Pada tingkat penanda, film adalah teks yang memuat serangkaian citra

fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan

nyata. Pada tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforis. Jelas

bahwa topik film menjadi sangat pokok dalam semiotik media karena di dalam

genre film terdapat sistem signifikasi yang ditanggapi orang-orang masa kini dan

melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi, dan wawasan pada tingkat

interpretant (Danesi, 2010:134).


15

2.2.2 Unsur Film

Unsur pada film terbagi menjadi dua yakni unsur naratif dan unsur
senimatik. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Unsur Naratif

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film, Dalam hal

ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,waktu adalah

elemen-elemennya. Mereka saling berinteraksi satu sama lain untuk

membuat sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan, serta

terikat dengan sebuah aturan yaitu hukum kausalitas (logika sebab akibat).

2. Unsur Senimatik

Unsur senimatik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah

film. Terdiri dari : (a) Mise en scene yang memiliki empat element pokok :

setting atau latar, tata cahaya, kostum, dan make-up, (b) Sinematograpy, (c)

editing, yaitu transisi sebuah gambar (shot) ke gambar lainnya, dan (d)

Suara, yaitu segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera

pendengaran (Pratista, 2008:1-2).

2.2.3 Jenis-Jenis

Marcel Danesi dalam buku semiotik media, menulis tiga jenis atau

ketegori-kategori utama film, yakni film dokumenter, film fitur dan film animasi

(Danesi, 2010:134). Penjelasannya sebagai berikut :

1. Film Fitur

Film fitur merupakan karya fiksi, yang strukturnya selalu berupa

narasi, yang dibuat dalam tiga tahap. Tahap praproduksi


16

merupakan periode ketika skenario diperoleh. Skenario ini bisa

berupa adapsi dari novel, atau cerita pendek, cerita fiktif atau kisah

nyata yang dimodifikasi, namun karya cetakan lainnya; bisa juga

yang ditulis secara khusus untuk dibuat filmnya. Tahap produksi

merupakan masa berlangsungnya pembuatan film berdasarkan

skenario itu. Tahap terakhir, post-produksi (editing) ketika semua

bagian film yang pengambilan gambarnya tidak sesuai dengan

urutan cerita, disusun menjadi suatu kisah nyata yang menyatu.

2. Film Dokumenter

Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang menggambarkan

situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan

perasaannya dan pengalamannya dalam situasi yang apa adanya,

tanpa persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara. Robert

Claherty mendefinisikannya sebagai “karya ciptaan mengenai

kenyataan”,creative treatment of actuality (Ardianto, 2007:139)

3. Film Animasi

Film animasi merupakan film animasi ilusi gerak dari serangkaian

gambaran benda dua atau tiga dimensi. Dengan menggunakan

komputer secara digital dengan teknologi yang tinggi, gambar

animasi yang dibuat tampak nyata dan hidup.


17

2.2.4 Struktur Film

1. Shot

Shot adalah a consecutive series of pictures that constitutes a unit of

action in a film, satu bagian dari rangkaian gambar yang segitu panjang,

yang hanya direkam dalam satu take saja. Secara tekniks, shot adalah

ketika kamerawan memulai menekan tombol record hingga menekan

tombol record kembali (Pintoko, 2010:97)

2. Scene

Scene merupakan satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang

memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang terikat oleh ruang,

waktu, isi (cerita), tema karakter, atau motif. Pada satu adegan tertentu

umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan.

3. Sequance

Yakni satu segmen besar yang memperlihatkan satu peristiwa yang utuh.

Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling

berhubungan. Dalam karya literatur, sekuen bisa diartikan seperti sebuah

bab atau sekumpulan bab (Pratista, 2008 : 29-30).

2.2.5 Sinematografi

Sinematografi merupakan teknis sineas terhadap kamera serta stok film.

Unsur sinematografi secara umum dibagi menjadi tiga aspek, yakni : kamera dan

film, framing, serta durasi gambar. Untuk kebutuhan penelitian ini, framing

merupakan hubungan kamera dengan objek yang akan dijadikan fokus dalam

penelitian ini. Adapun ketiga aspek tersebut yakni :


18

1. Jarak

Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera terhadap objek

dalam frame. Secara umum, dimensi jarak kamera terhadap objek ini

dikelompokkan menjadi tujuh (Pratista, 2008 : 29-30).

a. Extreme Long Shot

Merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya.

Wujud pada fisik manusia hampir tidak terlihat. Teknik ini

umumnya menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh atau

panorama yang luas.

b. Long Shot

Pada long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun

latar belakang masih dominan. Long shot sering kali digunakan

sebagai establishing shot, yakni shot pembuka sebelum

digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat. Secara umum

penggunaan shot jauh ini akan dilakukan jika: mengikuti area

yang lebar atau ketika adegan berjalan cepat, menunjukkan di

mana adegan berada atau menunjukkan tempat, juga

menunjukkan progress (Pintoko, 2010:10).

c. Medium Long Shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai

ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan relatif seimbang.

Sehingga semua terlihat netral.


19

d. Medium Shot

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke

atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok

manusia mulai dominan dalam frame.

e. Medium Close-up

Jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari posisi dada

sampai ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan

latar belakang tidak lagi dominan. Salah satu contoh yakni pada

adegan percakapan.

f. Close-up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, dan kaki, atau objek

kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi

wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail. Efek close-up

biasanya akan terkesan gambar lebih cepat, mendominasi

menekan. Ada makna estetis, ada juga makna psikologis

(Pintoko, 2010:101).

g. Extreme Close-up

Dekatnya jarak kamera pada objek gambar sehingga bagian

dari objek tersebut terlihat jelas. Bila pengambilan pada

manusia maka akan terlihat hidung, teling, mulut dan lain-lain.

2. Sudut Kamera (Angel)

Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap objek yang

berada dalam frame. Secara umum, sudur kamera dapat dibagi menjadi

tiga, yakni :
20

 Low angle

Pengambilan dengan gambar low angel, posisi kamrea lebih

rendah dari objek akan mengakibatkan objek lebih superior,

dominan, menekan.

 High angle

Kebalikan dari low angel, high angel akan mengakibatkan

dampak sebaliknya, objek terlihat imperior atau tertekan.

 Eye level

Sudut pengambilan gambar, subjek sejajar dengan lensa

kamera. Yakni merupakan sudut pengambilan normal,

sehingga subjek kelihata netral, tidak ada intervensi khusus

pada subjek (Pratista, 2008 : 107).

2.3 Tinjauan Semiotika

2.3.1 Konsep Semiotika

Istilah semeiotics (dilafalkan demikian) diperkenalkan oleh Hippocrates

(460-337 SM), penemu ilmu medis Barat seperti ilmu gejala-gejala. Gejala,

menurut Hippocrates, merupakan semeion, bahasa Yunani untuk penunjuk (mark)

atau tanda (sign) fisik (Marcel Danesi,2010:7).

Menurut Preminger (2001) menyebut semiotik sebagai ilmu yang

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu

merupakan tanda-tanda (Rachmat Kriyantono, 2009:263).Charles Morris (dalam

Segers, 2005:5) menyebut semiotik sebagai suatu proses tanda, yaitu proses ketika

sesuatu merupakan tanda bagi beberapa organisme (Sobur, 2004:16).


21

Saussure mendefinisikan semiologi sebagai sebuah ilmu yang mengkaji

kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat dan dengan demikian menjadi

bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya adalah untuk menunjukkan

bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah yang mengaturnya (Sobur,

2004:12).

Oleh karena itu, maka semiotik atau semiologi adalah studi tentang tanda

dan cara tanda-tanda itu bekerja. Tanda pada dasarnya akan mengisyaratkan suatu

makna yang dapat dipahami oleh manusia yang menggunakannya. Bagaimana

manusia mengungkapkan sebuah makna tergantung pada bagaimana manusia

mengasosiasikan objek atau ide dengan tanda. Dimana hal tersebut selaras dengan

pendapat Charles Sander Pierce (dalam Sobur, 2003:15) bahwa semiotik sebagai

“a relationship a many sign, an object, and a meaning...”suatu hubungn di antara

tanda, objek, dan makna (Suprapto, 2011:95).

2.3.2 Konsep Semiotika Rolland Barthes

Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar

kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit,

tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan

perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti penunjukkan (denotative)

(Sobur, 2004:126-127).

Salah satu pakar semiotik yang memfokuskan permasalahan semiotik pada

dua makna tersebut ialah Roland Barthes. Ia adalah pakar semiotik Prancis yang

pada tahun 1950-an menarik perhatian dengan telaahnya tentang media dan

budaya pop menggunakan semiotik sebagai alat teoritisnya. Tesis tersebut


22

mengatakan bahwa struktur makna yang terbangun di dalam produk dan genre

media diturunkan dari mitos-mitos kuno, dan berbagai peristiwa media ini

mendapatkan jenis signifikasi yang sama dengan signifikasi yang secara

tradisional hanya dipakai dalam ritual-ritual keagamaan.

Dalam terminologi Barthes menunjukkan bahwa pembentukan makna

tersebut mencakup sistem tanda menyeluruh yang mendaur ulang berbagai makna

yang tertanam dalam-dalam di budaya Barat misalnya, dan menyelewengkannya

ke tujuan-tujuan komersil. Hal ini kemudian disebut sebagai struktur (Danesi,

2010:28).

Sehingga, dalam semiotik Barthes, proses representasi itu berpusat pada

makna denotasi, konotasi dan mitos. Ia mencontohkan, ketika mempertimbangkan

sebuah berita atau laporan, akan menjadi jelas bahwa tanda linguistik, visual dan

jenis tanda lain mengenai bagaimana bagaimana berita itu direpresentasikan

(seperti tata letak / lay out, rubrikasi, dsb) tidaklah sesederhana mendenotasikan

suatu hal, tetapi juga menciptakan tingkat konotasi yang dilampirkan pada tanda

(Bignell, 1997 : 16).

Terkait perihal tersebut, Barthes meneruskan pemikiran Saussure dengan

menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural

penggunanya, interaksi antara konversi dalam teks dengan konversi yang dialami

dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Two

Order of Significationn” (Signifikasi Dua Tahap).


23

Skema grafis pemikiran pola Barthes dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
24

Gambar 1 (Sobur, 2004:127-128)

Signifikasi Dua Tahap Barthes

Melalui gambar di atas, Barthes, seperti dikutip Fiske, menjelaskan

signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di

dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai

denotasi. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk signifikasi tahap

kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan

perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaan. Pada

signifikasi tahap kedua yang berkaitan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos

(Sobur, 2004:127-128).

 Makna Denotasi :

Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan

sebagainya (Danesi, 2010:274). Sebuah makna yang tampak dari suatu

fenomena tertentu akan sesuatu hal. Sebab, makna denotasi merupakan

rangkuman makna dari fenomena tersebut. Dalam terminologi Barthes,

denotasi adalah sistem signifikasi tahap pertama.

 Makna Konotasi :

Makna Konotasi yakni makna yang memiliki ‘sejarah budaya

dibelakangnya’ yaitu bahwa ia hanya bisa dipahami dalam kaitannya dengan

signifikasi tertentu. Konotasi adalah mode opertif dalam pembentukan dan

penyandian teks kreatif seperti puisi, novel, komposisi musik, dan karya-karya

seni (Danesi, 2010:43).


25

 Makna Mitos :

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang

disebut dengan ‘mitos’, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode

tertentu (Sobur, 2004:7), jadi mitos memiliki tugasnya untuk memberikan

sebuah justifikasi ilmiah kepada kehendak sejarah, dan membuat

kemungkinan tampak abadi.

Mitos, oleh Barthes disebut sebagai tipe wicara. Ia juga menegaskan

bahwa mitos merupakan sistem komunikasi, bahwa ia adalah sebuah pesan. Hal

ini memungkinkan kita untuk berpandangan bahwa mitos tak bisa menjadi sebuah

objek, konsep, atau ide; mitos adalah cara penandaan (signifikasi), sebuah bentuk.

Segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana. Dalam

mitos, sekali lagi kita mendapati pola tiga dimensi yang disebut Barthes sebagai :

penanda, petanda, dan tanda. Ini bisa dilihat dalam peta tanda Barthes (Sobur,

2004:69):

1. Signifier (Penanda) 2. Signified (Petanda)


3 .Denotative Sign (tanda denotatif)
4.Connotative Signifier (Penanda 5. Connotative Signified (Petanda

konotatif) konotatif)
6.Connotative Sign (tanda konotatif)

Dari peta Barthes di atas, terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas

penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif

adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain hal tersebut merupakan unsur

material : hanya jika anda mengenal tanda “singa” barulah konotasi seperti harga
26

diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. Jadi, dalam konsep Barthes,

tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung

kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya (Sobur, 2004:69).

2.3.3 Analisis Tabulasi Film Steve Campsal

Steve Campsall berasal dari Inggris yang mengadopsi pemikiran dari salah

seorang tokoh semiotik yakni Christian Metz. Steve mempunyai pandangan

bahwa film merupakan satu kesatuan yang terdiri dari bahasa dan makna, yang

kemudian diartikan oleh Campsall sebagai Moving Image Text : “Film

Language”.

Menurutnya film language ia ciptakan karena ia berpendapat bahwa film

mempunyai cara tersendiri atau bahasa tersendiri yang digunakan dalam

menyampaikan pesan kepada para penontonnya. Mulai dari stradara, produser,

editor, dan juga para kru yang ikut terlibat dalam membentuk film yang bergerak

secara sempurna.

Di dalam tabel analisis film yang dibuat oleh Campsall, terdapat

komponen-komponen yang harus diperhatikan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat

pula melalui skema analisis film barikut ini :

Signs, Codes and Semiotika merupakan sebuah jalan untuk

Conventions menjelaskan bagaimana tanda itu diciptakan. Di dalam

film, tanda-tanda tersebut diciptakan oleh para sineas


27

film atau sutradara. Apa yang kita dengar, kita lihat

dan kita rasakan merupakan sesuatu yang dapat kita

persepsikan dan mengandung sebuah ide. Ide

tersebutlah yang kemudian disebut dengan ‘meaning’.

Salah satu contoh pemaknaan penting, misalnya

kata-kata pengecut, memiliki lawan heroik. Situasi ini

memungkinkan penafsir memiliki pendapat yang

berbeda, dan ini dinamakan Binary Opposite. Ada

beberapa komponen dalam memahami semiotika film.

 Signs (tanda) : unit makna terkecil yang bisa

kita tafsirkan dan turut menentukan makna

keseluruhan.

 Code (kode) : dalam semiotika, sebuah kode

adalah sekumpulan tanda yang nampak, ‘pas’,

sekaligus ‘alami’ dalam membentuk makna

keseluruhan.

 Convention (konversi) : istilah konversi itu

penting. Ia merujuk pada suatu cara yang sudah

umum dalam mengerjakan sesuatu. Dan kita

sering mengaitkan sesuatu yang konversional

dengan hasil yang pasti, dan menganggapnya

natural.

Perlu kita ketahui pula bahwa tipe tanda dan kode

setidaknya terbagi atas 3 :


28

 Ikon : tanda dan kode yang dibuat untuk

menunjukkan sesuatu yang melekat atau identik

pada sesuatu.

 Indeks : sistem penandaan yang menggunakan

unsur kausalitas atau sebab-akibat

 Simbol : pemaknaan terhadap sesuatu yang

melapaskan secara total makna denotasi pada

sesuatu tersebut

Hal lain yang juga penting untuk memahami tanda

adalah melalui konversi. Konversi merupakan suatu

kesepakatan umum yang melekat dalam masyarakat

dan dijadikan jalan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Biasanya konversi terwujud dalam suatu perbuatan.


Mise-En-Adegan Mise-En-Adegan menjawab beberapa pertanyaan

penting di dalam sebuah film. Pertanyaan tersebut

meliputi efek apa? Makna apa? Bagaimana dia

memproduksi? Mengapa dia memproduksi? Dan apa

tujuan yang ingin dicapai? Namun, sebenarnya Mise-

En-Adegan merupakan segala sesuatu yang dihadirkan

para Director atau sutradara ke dalam adegan-adegan,

dan rekaman-rekaman yang termuat di dalam kamera

melalui aspek Setting, Kostum, Tata Rias, dan

Pencahayaan.
Editing Editing merupakan suatu proses memotong dan

menggabungkan beberapa potongan film menjadi satu.


29

Membuat film tersebut menjadi cerita yang

bersambung, dapat dipahami, realistis, mengalir dan

naratif.

Shot Types Shot merupakan pengambilan gambar untuk

membangun sebuah potongan gambar yang naratif dan

memberikan makna tersendiri terhadap objeknya.

Biasanya shot terkait dengan pengambilan kamera.

Seperti Close Up (CU), Point of view (POV), dan

middle shot (MS).


Camera Angle Sudut kamera, biasanya selalu menciptakan makna-

makna yang signifikan dengan kondisi atau situasi

objek. Seperti sudut kamera POV high angle shot yang

mencerminkan superioritas atau kekuasaan.


Camera Movement Pergerakan kamera merupakan suatu bentuk

penciptaan makna yang dinamis, Perpindahan dari

zoom out ke zoom in misalnya, memiliki nilai dan

dinamika makna sendiri.


Lighting Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting

dalam film. Pencahayaan dapat menimbulkan suasana

dan mood yang menegaskan makna. Kegelapan dihutan

misalnya menciptakan makna ketakutan dan kengerian.


Dieges and Sound Dieges atau diagenic sound di dalam film merupakan

‘dunia film’. Dia merupakan bagian dari setiap aksi

yang dijalankan aktor. Misalnya suara musik yang

mengiringi jalannya aktor dan lainnya.


Visual Effects / SFX SFX merupakan gambar generasi komputer (CGI) yang
30

mana tujuannya untuk menciptakan sebuah realitas dan

makna melalui efek-efek gambar dan suara.


Narrative Naratif, merupakan unsur film yang memuat cerita

dan kisah khusus di dalam film.


Iconography Iconography merupakan aspek penting dari genre. Hal

inilah yang menjadi simbol-simbol pendukung genre.

Seperti padang pasir yang mendukung karakter koboi.


The Star System Bintang-bintang film tertentu bisa menjadi bagian

penting dalam ikon dan menjadi penegas makna. Bisa

menjadi penegas karakter dan aksi.


Realism Media dapat menyuguhkan tingkat realitas yang sangat

tinggi, sehingga sesuatu terkesan benar-benar nyata.

Dalam layar yang jernih, jelas, sound yang kuat, dan

ruang yang sengaja dibuat gelap, pemirsa dapat

merasakan atsmosfer realitas yang tinggi.

Tabulasi di atas menunjukkan keseluruhan kompleksitas yang terdapat di

dalam semiotika film. Di dalam tabel tersebut juga banyak mengandung

komponen-komponen yang peneliti jadikan acuan untuk meneliti atau mengkaji

lebih dalam suatu sitem tanda.

2.4 Strategi Politik

2.4.1 Pengertian Strategi

Secara Etimologi, strategi berasal dari turunan kata dalam Bahasa Yunani

yaitu Strategos, yang berarti ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena.

Karena pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi

kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis,


31

olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran,

perdagangan, manajemen strategi, dll.Strategi adalah ilmu tentang teknik atau

taktik, cara atau kiat muslihat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan (Pena,

2006:448)

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) strategi yakni ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; 2 ilmu dan seni memimpin bala

tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang

menguntungkan: sebagai komandan ia memang menguasai betul -- seorang

perwira di medan perang; 3 rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus; 4 tempat yang baik menurut siasat perang

2.4.2 Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti negara kota. Secara

etimologi kata politik masih berhubungan erat dengan kata politis yang berarti

hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata politisi berarti orang-orang yang

menekuni hal-hal yang berkaitan dengan politik. Ramlan Surbakti mengatakan,

politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk

menentukan  kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah

tertentu.

Politik menurut Ramlan Surbakti adalah interaksi antara pemerintah dan

masyrakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang

mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam wilayah

tertentu (Surbakti, 1992:10).


32

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) politik adalah pengetahuan


mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan,
dasar pemerintahan): bersekolah di akademi --;2 segala urusan dan tindakan
(kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau
terhadap negara lain: -- dalam dan luar negeri; kedua negara itu bekerja sama
dalam bidang -- , ekonomi, dan kebudayaan; partai --; organisasi --;3 cara
bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah); kebijaksanaan
(KBBI, 200 – 300).
Politik menurut Joyce MMitchell adalah pengambilan keputusan kolektif atau

pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya (Mitchell, 1969).

Sedangkan menurutKarl WDeutsch politik adalah pengambilan keputusan melalui

sarana umum. Dikatakan selanjutnya bahwa keputusan semacam ini berbeda

dengan pengambilan keputusan pribadi oleh seseorang, dan bahwa seseorang dari

keputusan semacam itu merupakan sektor umum atau sektor publik dari suatu

negara. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan mengenai tindakan umum

atau nilai-nilai, yaitu mengenai apa yang akan dilakukan dan siapa mendapat apa.

Dalam arti ini politik terutama menyangkut kegiatan pemerintah (Deutsch,

1972).Sedangkan politik menurut Kartini Kartono adalah bahwa politik dapat

diartikan sebagi aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan

untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah

berlaku di tengah masyarakat (Kartono, 1996 : 64)

Dari sudut pandang objek politik sendiri, Hoogerwerf berpendapat objek dari

ilmu politik adalah kebijakan pemerintah, proses terbentuknya, serta akibat-

akibatnya. Yang dimaksud dengan kebijakan umum di sini menurut Hoogerwerf

ialah, membangun masyarakat secara terarah melalui pemakaian kekuasaan

(Hoogerwerf, 1972).
33

David Easton berpendapat ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya

kebijakan umum. Easton mengatakan kehidupan politik menyangkut bermacam-

macam kegiatan yang mempengaruhi kebijakan dari pihak yang berwenang, yang

diterima untuk suatu masyarakat, dan yang mempengaruhi cara untuk

melaksanakan kebijakan itu (Easton, 1971).Valkenburg 1968 dalam bukunya yang

berjudul inleiding tot de politicologie:problemen van maatschappij en macht

mengemukakan bahwa politik pada hakekatnya tiada lain merupakan pertarungan

untuk kekuasaan. Politik menurut Andrew Heywood adalah kegiatan suatu bangsa

yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peratura-

peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas

dari gejala konflik dan kerjasama (Heywood, 1997). Menurut Isjwara politik ialah

salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik

menjalankan kekuasaan-kekuasaan (Isjwara, 1995:42)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa politik adalah segala urusan yang

berhubungan dengan kekuasaan yang berdampak luas terhadap masyarakat secara

langsung dan dijalankan oleh seseorang atau kelompok elite tertentu pada suatu

negara yang bertujuan untuk kebaikan bersama.

2.4.3 Pengertian Strategi Politik

Strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-

cita politik. Contohnya adalah pemberlakuan peraturan baru, pembentukan suatu

struktur baru dalam administrasi pemerintahan atau dijalankan program

deregulasi, privatisasi, atau desentralisasi (Schroeder, 2010:26-27).

Terdapat 18 strategi politik menurut Peter Schroeder yakni :

1. Strategi Defect
34

Strategi “Defect” adalah menolak untuk bekerja sama

dalam setiap langkah yang diambil. “Defect” merupakan sebuah

strategi yang sangat sederhana, yang senantiasa menolak untuk

bekerjasama secara buta namun sekaligus mengejar sasaran. Jelas

terlihat bahwa “Defect” tidak dapat dikalahkan. Tidak ada strategi

lain yang apabila dibandingkan secara langsung dapat

mengumpulkan lebih banyak poin dibandingkan “Defect”, karena

lawan hanya dimungkinkan untuk memperoleh hasil bekerja sama

atau tidak bekerja sama.

2. Strategi Cooperate

Strategi “Cooperate” adalah strategi yang menjelaskan

bekerja sama dalam setiap langkah yang diambil. Strategi

merupakan lawan dari strategi “Defect” dan memiliki sifat-sifat

yang berlawanan. “Cooperate” tidak dapat menang karena ia hanya

bisa mencapai beberapa poin atau tidak memperoleh poin, di mana

dalam kamus ini poin yang diperoleh tidak dapat lebih bnyak dari

pada poin lawan. Apabila lawan mau bekerja sama, maka strategi

ini tidak akan merugikan, namun karena strategi buta ini,

“Cooperate” sangat mudah ‘dimanfaatkan’.

3. Strategi Random

Strategi “Random” adalah strategi yang posisinya di

tengah-tengah menerima atau menolak. Contohnya; lemparlah

uang logam, undilah kalau dapat si A berarti anda harus bekerja


35

sama dan kalau dapat di B sebaliknya. “Random” memainkan

“Defect” atau “Cooperate” dengan probabilitas yang sama. Tidak

ada strategi yang bertujuan melakukan kerjasama secara permanen

dapat berhasil dengan menggunakan langkah “Random”. Jadi,

apabila strategi ini tidak dimainkan secara buta, ia tidak akan

mudah bekerjasama. Dengan demikian, adalah mustahil untuk

mencapai secara konsisten.

4. Strategi Per Kind

Strategi “Per Kind” adalah strategi yang menggunakan

bermainlah secara periodik (bekerja sama, bekerja sama, menolak

bekerja sama). Strategi ini dimaksudkan untuk membuai lawan

agar merasa aman, lalu anda menyerang, supaya anda tetap mampu

mengendalikannya. Dengan harapan bahwa ia akan menerima

penolakan untuk bekerjasama dalam hal yang terjadi saat itu, untuk

kemudian mau diajak bekerjasama kembali.

5. Strategi Per Nast

Strategi “Per Nast” adalah bermainlah secara periodik

(menolak bekerjasama, menolak bekerjasama, bekerja sama). Sama

seperti strategi “Per Kind”, hanya polanya diubah. Strategi ini

awalnya tidak menerima kerja sama dengan lawannya tetapi

diakhirinyamenerima kerjasama dengan pesaingnya.

6. Strategi Spite

Strategi “Spite” adalah bekerja sama dalam langkah yang

pertama, kemudian bekerja sama selama lawan belum menolak


36

bekerja sama, setelah itu senantiasa menolak berkerja sama. Ini

adalah strategi pertama yang mempertimbangkan respon lawan.

Strategi ini adalah strategi yang bersahabat yang menawarkan

kooperasi, tetapi kemudian segera mengubah sikapnya ketika lawan

tidak lagi kooperatif. Strategi ini dapat dideskripsikan dengan kata

“cooperate”, dengan mekanisme pertahanan untuk mencegah

terjadinya eksploitasi atau pemanfaatan. Namun “Spite” di mana

perubahan sikap baru diambil setelah lawan melakukan dua atau

lebih upaya penipuan.

7. Strategi Soft Majority

Artinya mainkan langkah yang paling sering digunakan

oleh lawan, dan apabila langkah yang diambil serupa,

bekerjasamalah. Strategi ini menggunakan melihat dan mengambil

strategi yang digunakan lawannya setelah itu digunakan dan

menambahi dengan strategi yang lebih baik untuk memenangkan.

Strategi ini berusaha menghindari pemanfaatan yang terus

menerus, dengan cara merespon tindakan lawan yang cenderung

tidak mau berkeja sama, antara lain dengan terang-terangan

menolak kerja sama. Langkah ini memiliki keuntungan dengan

diteruskannya kerjasama dengna pihak lawan yang siap untuk

bekerja sama. Tapi kerugiannya adalah bahwa kita cenderung

mudah ditipu, misalnya melalui “Per nasty”.

8. Strategi Tit For Tat


37

Strategi “Tit For Tat” adalah berkerja sama dalam langkah

yang pertama dan dalam setiap langkah berikutnya, mainkan

langkah yang dipergunakan lawan terkahir kali. Strategi ini adalah

salah satu yang mau bekerjasama tetapi bertahan dengan melawan

usaha-usaha pemanfaatan yang dilakukan lawan. Pada saat yang

sama, strategi ini tidak bersifat mendendam melainkan menjawab

kesediaan bekerja sama kembali jika ada tawaran untuk bekerja

sama lagi. “Tit For Tat” tidak dapat menang karena tidak pernah

menolak kerja sama tanpa motivasi, dan dengan demikian tidak

pernah berusaha mencapai poin yang unggul. Di pihak lain, strategi

ini juga tidak dapat ketinggalan lebih dari poin yang unggul, karena

ia hanya membiarkan dirinya dimanfaatkan satu kali saja.

9. Strategi Mistrust

Strategi “Mistrust” adalah menolak bekerjasama dalam

langkah yang pertama, kemudian mainkan sama halnya dengan

strategi “tit for tat”. “mistrust” sama sekali tidak membiarkan

dirinya dipermainkan, karena strategi ini sejak awal sudah menolak

untuk bekerja sama. Oleh karena itu, tergantung pada inisiatif

lawan untuk memulai sebuah kerjasama. Seterusnya sama dengan

“tit for tat”.

10. Strategi Prober

Strategi “Prober” yakni mainkan tiga langkah awal

(bekerja sama, bekerja sama, menolak bekerja sama), kemudian


38

menolak bekerja sama dalam setiap langkah berikutnya, apabila

lawan bekerjasama dalam langkah kedua dan ketiga.

Di sini strategi lawan akan diuji terlebih dahulu. Jika

strategi lawan membiarkan dirinya untuk dimanfaatkan,”prober”

mengambil langkah lebih lanjut untuk menolak bekerja sama.

Langkah ini akan mengarahkan pada suatu sikap dasar yang

agresif, yang bagaimanapun akan berubah menjadi sikap yang

kooperatif. Apabila lawan tampil cerdik (“tit for tat”), karena jika

tidak hanya poin sedikit saja yang dapat diperoleh.

11. Strategi Pavlov

Strategi “Pavlov”, adalah bekerja sama hanya dalam

langkah pertama, setelah itu hanya apabila kedua pemain

mengambil langkah yang sama. “Pavlov” memiliki dasar

pemikiran yang sama seperti “tit for tat”, tetapi memiliki tuntutan

yang lebih tinggi terhadap kesediaan diri sendiri untuk bekerja

sama. Hanya jika kerja sama yang telah dilakukan berhasil, maka

akan dilakukan kerjasama lebih lanjut. Ini berarti, jika ada upaya

pemanfaatan yang dilakukan lawan, strategi akan bereaksi dengan

tidak mau berkerja sama, dan selanjutnya tidak akan melakukan

upaya untuk kembali bekerja sama.

12. Strategi Bumi Hangus

Strategi bumi hangus merupakan strategi yang terkenal untuk

“langkah-langkah strategis”.
39

“Kita harus mengorganisir sebuah pertempuran tanpa

ampun. Musuh kita tidak boleh mendapatkan sepotong roti

pun, setetes bensin pun.Para peternak dan petani harus

membawa pergi ternaknya dan membawa pergi hasil

panennya. Apa yang tidak bisa dibawa pergi harus

dihancurkan. Jembatan dan jalan harus diledakkan. Hutan

dan lumbung harus dibakar habis. Kita harus membuat

kondisi yang tidak dapat ditanggung oleh lawan.”Josef

Stalin, 3 Juli 1941, saat mengumumkan strategi bumi

hangusnya.

Komitmen strategi Josef Stalin untuk meninggalkan pasukan

Jerman hanya dengan menyisakan bumi hangus memperoleh

kepercayaan ketika ladang-ladang tersebut betul-betul dibakar.

Dalam perekonomian pun bahkan ada banyak upaya untuk

melakukan aksi bumi hangus, terutama saat pengambil-alihan

perusahaan kompetitor.

13. Strategi Langkah-Langkah Kecil

Dalam strategi langkah-langkah kecil, tindakan yang akan diambil

direncanakan sedemikian rupa sehingga jumlah lawan dapat

dikendalikan dan tindakan-tindakan yang diperlukan dapat

dilaksanakan secara bertahap tanpa memperoleh perlawanan yang

berarti.

14. Permainan Jurang


40

Sebuah contoh Brinkmanship yang paling terkenal adalah krisis

Kuba pada tahun 1962. Pada saat itu, John F. Kennedy

mengumumkan suatu blokade laut terhadap Kuba, setelah ia

mengetahui bahwa Uni Sovyet hendak menempatkan stasiun untuk

roket bom atom di Kuba, dan bahwa mereka bahkan telah

membangun tempat penyimpanan roket.

Seandainya Uni Sovyet di bawah pimpinan Nikita Khruschtschev

menerima tantangan, maka krisis yang terjadi dapat meningkat dan

akan menjadi perang nuklir. Ada beberapa pilihan terbuka bagi

kedua belah pihak untuk bertindak. Beberapa pilihan akan

mengarah pada situasi yang aman. Misalnya seperti Amerika yang

memilih tidak bertindak, atau Rusia yang membongkar roket-roket

yang ditempatkan di Kuba. Beberapa pilihan lainnya memiliki

tingkat bahaya yang berbeda-beda, misalnya tindakan

menghentikan pengangkutan roket di Atlantik, pematahan blokade

laut, atau serangan preventif terhadap Amerika serikat. Tidak

seorangpun dapat memprediksi letak titik krisis aksi ini.

Pemikiran yang ada dibalik strategi Brinkmanship adalah

mengarahkan lawan ke ambang bencana untuk memaksanya

mundur. Kunci untuk memahami strategi Brinkmanship ini adalah

dengan memahami bahwa lawan bukan didorong menuju ke jurang

yang tegak lurus, melainkan lebih ke sebuah turunan yang makin

jauh makin bertambah curam. Ini berarti bahwa kita pun bisa

tergelincir dan ikut jatuh ke dalam jurang tersebut bersama lawan.


41

Jadi inti strategi Brinkmanship adalah menciptakan sebuah resiko

dengan sengaja. Resiko tersebut haruslah tidak dapat ditanggung

oleh lawan sehingga ia terpaksa menghindari bahaya tersebut dan

mengubah sikapnya. Sebuah ancaman murni tidak dapat memiliki

efek yang sama dengan Brinkmanship, karena dalam Brinkmanship

resiko kegagalan manusia yang tidak dapat diperhitungkan atau

sikap yang didasari emosi semata dapat mengubah bahaya yang

ada menjadi kenyataan.

15. Menyerang Strategi Lawan

Apa implikasi pernyataan ini bagi perencanaan strategi yang

praktis?. Yang pertama-tama perlu dipertanyakan, bagaimana kita

dapat menyerang strategi lawan? Untuk itu, tentu saja terlebih

dahulu kita perlu mengenali seperti apa strategi mereka. Langkah

ini dapat dilakukan dengan mengamati lawan dan juga memata-

matainya. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan melihat ke depan

dan menarik kesimpulan. Jika kita telah mengenal strategi lawan,

atau dapat memperkirakan dengan pasti strategi mana yang akan

pilih, kita dapat menyerang strategi tersebut dengan lebih mudah.

Tujuan penyerangan adalah untuk mengganggu lawan sejak awal,

sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan

kekuatan yang ia miliki.

16. Strategi Tak Terduga

Strategi tak terduga bisa berhasil karena strategi ini mengejutkan

lawan dengan sesuatu yang sama sekali tidak ia harapkan.


42

17. Strategi Disinformasi

Strategi disinformasi dapat diterapkan secara ofensif maupun

difensif. Saat melakukan pertahanan, strategi ini menggunakan dua

pendekatan: yang pertama memberi informasi yang salah

(penipuan), dan yang kedua, memberi informasi secara berlebihan

(banjir informasi) – sehingga tidak dapat ditelaah lagi mana

informasi yang benar dan mana yang tidak.

18. Strategi menyerang lawan

Dalam strategi politik, menyerang lawan berarti :

1. Merebut sumber daya lawan, yakni dengan dua hal A) Merebut

pekerja inti dan ahli-ahli yang dimiliki lawan. B) Mengganggu

cash-flow (Anggaran) lawan.

2. Merebut para pemilih lawan dengan memberikan tawaran yang

lebih baik. Memberi tawaran yang lebih baik untuk merebut

pemilih lawan adalah bentuk penyerangan yang paling jujur.

Berbagai produk berbeda saling berkompetisi di pasar pemilih.

Para pemilih punya pilihan, dan yang memberikan penawaran

yang terbaik yang tepatlah yang akan menang.

3. Menghancurkan moral pendukung. Penghancuran moral

pendukung lawan dapat menjadi sebuah instrument yang

penting jika lawan bergantung pada anggota atau

pendukungnya. (Schroeder 2010:206-235)

Dalam dunia politik pemimpin harus mempunyai cara-cara kreatif maupun

cara-cara alternatif dalam memenangkan pertarungan politik. Pilih salah satu dari
43

sebelas poin strategi di atas atau gabungkan dari masing-masing strategi tersebut

demi mencapai kemenangan tujuan organisasi. Jangan sampai lawan mengetahui

strategi yang kita gunakan, jika hal itu terjadi maka rubah strategi politik kita

demi menghindari siasat lawan. Namun jika hal tersebut gagal dilakukan

pemimpin politik karena kepekaannya yang kurang, maka ruang lingkup politik

yang kita pimpin menjadi sempit dan dikendalikan oleh lawan.

2.4.4 Strategi Politik Dalam Film

Kemenangan Turki Utsmaniyah pimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih

terhadap kekaisaran Bizantiyum (Romawi Timur) dalam film Bettle of Empires

Fetih 1453, diraih tidak hanya dengan perang fisik sajanamun kemenang tersebut

diraih dengan cara “perang kebijakan”. Sosok sentral Muhammad Al-Fatih sangat

kental mendominasi jalannya film tersebut dan sebagai kunci utama dalam

melakukan strategi-strategi politik sebagai Sultan kerajaan.

Sebagai pimpinan tunggal dan pimpinan tertinggi dari rakyat serta tentaranya,

Sultan Muhammad Al-Fatih sangat berhati-hati dalam bertindak dan saat akan

memutuskan suatu perkara. Karena akan sangat besar dampaknya terhadap rakyat

dan tentaranya. Muhammad Al-Fatih tidak mungkin melakukan stabilitas internal

kerajaannya dengan menggunakan fisik (kekerasan/perang). Jika hal tersebut

dilakukan maka akan timbul perpecahan di dalam tubuh kesultanan Turki

Utsmaniyah sendiri. Sehingga akan menghambat bahkan membatalkan tujuan

utamanya yakni menaklukkan kekaisaran Bizantiyum. Karna dalam film Bettle of

Empires Fetih 1453, Muhammad Al-Fatih sangat paham akan keadaan internal

kerajaan yang dipimpinnya.


44

Tanpa strategi politik, perubahan jangka panjang atau proyek-proyek besar

sama sekali tidak dapat diwujudkan. Sebagai contoh, dalam desentralisasi, yakni

dalam pemberlakuan tingkatan pemerintah atau otonomi daerah, harus ada

perencanaan yang jelas. Beberapa aspek sekaligus perlu dipertimbangkan dalam

perencanaan ini: kewenangan pemerintah daerah, bentuk organisasinya,

pendanaannya, pemilihan mandatarisnya atau wakil-wakil rakyatnya, pemilihan

pejabat pemerintahan, dan sebagainya. Hanya dengan sebuah perencanaan yang

menyeluruh dan dengan strategi jangka panjang saja, kesalahan-kesalahan yang

terjadi berulang kali di berbagai negara dapat dihindari (Schroeder, 2010:27).

Peter Schroeder seorang yang konsen terhadap studi strategi politik

menyatakan bahwa suatu tindakan besar atau agenda besar haruslah mempunnyai

strategi politik di dalamnya. Karena dengan strategi politik yang di jalankan

dengan baik, realisasi tujuan suatu kelompok, organisasi, negara atau kerjayaan

dapat tercapai.

Dengan strategi politik, penguasaan struktur pemerintahan dapat dengan cepat

dikuasai dan dapat pula bertahan dari serangan-serangan lawan yang ingin

menjatuhkannya. Khususnya dalam struktur pemerintahan kerajaan sekalipun

wajib hukumnya menggunakan strategi politik saat seorang raja atau ratu tengah

berkuasa. Baik itu dilakukan dengan sadar atau tidak disadarinya, strategi politik

selalu dimainkan dan dibutuhkan oleh pemimpinnya.

Kaitannya dalam rumusan masalah penelitian yakni untuk mengetahui

strategi politik apa saja yang dilakukan Muhammad Al-Fatih dalam film Bettle of

Empires Fetih 1453, tepatlah bila strategi politik difokuskan kepada Muhammad
45

Al-Fatih pada film ini, karena ia adalah tokoh utama dalam film tersebut.

Sehingga dominan sekali Muhammad Al-Fatih atau nama dalam film Bettle of

Empires Fetih 1453 adalah Mehmed, untuk mencari strategi politik yang ia

terapkan pada setiap scene-scene tertentu.

Tekat yang kuat dari Sultan Muhammad Al-Fatih dalam menaklukkan kota

Konstantinopel terlihat saat ia terus berupaya melakukan segala upaya untuk dapat

memuluskan langkahnya saat pengepungan kota Konstantinopel terjadi.

Permainan politik yang kreatif saat menjalankan perannya sebagai Sultan

membuat langkah untuk mencapai kemenangan menjadi lebih nyata.

Muhammad Al-Fatih piawai dalam melakukan strategi-strategi politik yang

cepat dan tepat, sehingga berdampak positif terhadap kesultanan Turki Utsmani

sendiri. Jikalau dibandingkan atau ditandingkan kekuatan militer yang dimiliki

Turki Utsmaniyah masih kalah jauh dibandingkan dengan total kekuatan militer

negara-negara Kristen Eropa. Namun karena Muhammad Al-Fatih cerdas dalam

memainakan peranannya sebagai Sultan kerajaan dengan menerapkan strategi

politiknya yang baik, maka ia dapat memenangkan pertempuran hebat hingga

akhirnya dapat merebut kota Konstantinopel sekaligus menutup sejarah panjang

kekaisaran Bizantiyum.

2.5 Kerangka Pikir

Film Bettle of Empires Fetih 1453 yang disutradarai oleh Faruk

Aksoy,merupakan sumber utama peneliti dalam mencari makna denotatif,

konotatif serta motis yang terkandung dalam film tersebut. Scene pada film Bettle

of Empires Fetih 1453 yang menampilkan cuplikan tentang strategi politik


46

Muhammad Al-Fatih yang padapenelitian ini tentang strategi politik menurut

Peter Schroeder.

Setelah memisahkan scene-scene yang berhubungan dengan strategi

politik Muhammad Al-Fatih, langkah selanjutnya menggunakan teori semiotika

Roland Barthes untuk mencari makna denotatif, konotatif serta mitos dengan

menggunakan lima unit analisis Steve Campsall yakni ; Dieges and Sound, Visual

Effects / SFX, Narrative, Iconography dan Realism untuk mengurai hasil temuan.

Dengan tujuan untuk menjelaskan secara rinci scene-scene yang berhubungan

dengan strategi politik Muhammad Al-Fatih dari sudut pandang dunia perfilman.

Dengan tujuan akhir yakni mengetahui apa saja strategi politik

Muhammad Al-Fatih dalam film Bettle of Empires Fetih 1453 dengan masing-

masing scene terdapat makna denotasi, konotasi dan mitosnya. Serta dijelaskan

dengan rinci unit-unit analisisnya pada setiap scene berupa Dieges and Sound,

Visual Effects / SFX, Narrative, Iconography dan Realism.

Adapun kerangka pikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


47

Kerangka Pikir

Film Bettle of Empires Fetih 1453

Semiotika Roland Barthes

DENOTATIF KONOTATIF MITOS/


IDEOLOGI

Strategi Politik Muhammad Al-Fatih


Pada Film Bettle of Empires Fetih 1453
Dalam Membuka Kota Konstantinopel
(18 Strategi Politik Menurut Peter Schroeder)

Sumber : Peneliti, 2017


48

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan untuk meneliti film Batlle of Empires Fetih

1453yakni menggunakan tipe penelitian deskriptif-kualitatif, untuk

mengungkapkan isi pesan/makna yang terkadung dalam film tersebut.

3.2 Paradigma Penelitian

Semiotika merupakan salah satu analisis isi yang menggunakan pendekatan

analisis isi kualitatif.Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, diharapkan

muncul sebuah hasil penelitian yang mendalam dan faktual, karena dengan

paragidma kritis, peneliti berpeluang untuk membuat interpretasi-interpretasi

alternatif dalam melakukan interpretasi terhadap simbol-simbol yang muncul

terhadap film.

Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta mengenai bagaimana

visualisasi yang disajikan di dalam film Batlle of Empires Fetih 1453untuk

menjabarkan tentang strategi politik dalam film tersebut secara utuh dan mencari

makna dalam film yang oleh Barthes disebut dengan denotatif, konotatif dan

mitos.
49

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah film Batlle of Empires Fetih 1453yang

disutradarai oleh Faruk Aksoy. Film Batlle of Empires Fetih 1453 sendiri

mempunyai total durasi yakni 02.36.00 menit.

3.4 Fokus dan Unit Analisis

Fokus penelitian ini memfokuskanscene yang berhubungan dengan strategi

politik yang dilakukan Muhamad Al-Fatih dalam film Batlle of Emipires Fetih

1453.

Unit analisis menggunakan tabulasi Steve Campsall terdapat tiga belas

komponenuntuk meneliti setiap adegan yang berhubungan dengan strategi politik.

Namun peneliti hanya menggunakan 5 kompenen yang paling tepat untuk

dijadikan unit analisis, yakni :

1. Dieges and Sound, merupakan suara iringan atau lagu tertentu pada suatu

scene dalam film. Karena suara atau musik tertentu mengandung sebuah

makna tersendiri dalam adegan yang dimainkan oleh pemain film.

2. Visual Effects / SFX, yakni gambar generasi komputer dengan tujuan

untuk menciptakan sebuah realitas dan makna melalui efek-efek gambar

dan suara. Dengan teknologi yang canggih suguhan film terlihat nyata

dan penonton dapat merasakan suasana yang pada saat itu sedang terjadi.

3. Narrative, merupakan unsur film yang memuat cerita dan kisah khusus di

dalam film. Banyak makna yang terkadung dalam setiap adegan-adegan

tertentu atau adegan utama. Bahkan penonton dapat menarik kesimpulan

umum hanya dengan sedikit menontonnya.


50

4. Iconography, yakni aspek penting dari genre. Hal inilah yang menjadi

simbol-simbol pendukung genre. Jika icongraphy tidak sesuai dengan

alur cerita, maka secara umum film tersebut gagal dalam hal penguasaan

iconography. Karna akan menjadi rancu dengan maksud dan tujuan dari

penayangan film tersebut.

5. Realism, suatu keadaan dimana penonton seakan menjadi bagian dari alur

cerita film tersebut. Sehingga penonton dapat merasakan atmosfer dalam

film yang ditontonnya menjadi nyata.

3.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi :

1. Data Primer : Data yang merupakan scene-scene Film Batlle of Emipires

Fetih 1453

2. Data Sekunder : Studi kepustakaan, yaitu dengan membaca dan mengutip

sumber-sumber tertulis seperti buku, arsip, artikel, surat kabar, dll yang

berkaitan dengan penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi, berupa dokumen elektronik satu file DVD Batlle of

Emipires Fetih 1453dengan teks bahasa Indonesia

2. Studi pustaka, teknik ini bertujuan untuk memperoleh data yang

bersifat teoritis yang beasal dari buku-buku yang mendukung

penelitian ini.Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji dan

menganalisis sebagai literatur serta bacaan yang berkaitan dengan

penelitian ini.
51

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data primer dan data sekunder sudah terkumpul maka dikaitkan

dengan rumusan masalah. Kemudian data tersebutdilakukan analisis dengan

menggunakan model teknik analisis semiotika Roland Barthes untuk mencari

makna denotatif, konotatif dan mitos untuk mengetahui strategi politik

Muhammad Al-Fatih dalam membuka kota Konstantinopel. Serta menggunakan

lima dari tiga belas komponen film analisis Steve Campsal yakni :

1. Dieges and Sound


2. Visual Effects / SFX
3. Narrative
4. Iconography
5. Realism
52

BAB IV
GAMBARAN UMUM FILM

4.1 Sejarah Tokoh

Dalam film Battle of Empires Fetih 1453 Sultan Muhammad Al-Fatih

lebih dikenal dengan sebutan Sultan Mehmed II yang lahir di Edrine pada Tanggal

29 Maret 1432. Beliau adalah sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah dan anak ke-3 dari

tiga bersaudara. Diceritakan Sultan Murad II yang merupakan ayah kandung dari

Sultan Muhammad Al-Fatih, ketika menunggu kelahiran Sultan Muhammad Al-

Fatih, menenangkan diri dengan membaca Al-Quran dan lahirlah anaknya saat

bacaanya sampai pada surat Al-Fath, surat yang berisi janji-janji Allah SWT akan

kemenangan kaum Muslim.

Merupakananak laki-laki ketiga, Sultan Muhammad Al-Fatih tidak

diperkirakan sebelumnya menjadi penganti Murad II menjadi sultan. Ketika

berumur 2 tahun Sultan Muhammad Al-Fatih dikirim bersama kaka tertuanya

Ahmed ke Amasya, yaitu kota tempat mempelajari pemerintahan sebagai keluarga

kesultanan. Ketika berumur 6 tahun Sultan Muhammad Al-Fatih yang masih

sangat belia diangkat menjadi gubernur di Amasya setelah kematian kakanya yang

secara tiba-tiba, kemudian setelah 2 tahun memimpin kota Amasya mehmed

bertukar tempat dengan kaka keduanya Ali untuk memimpin Manisa, dan

kemalangan pun terjadi dikota yang sama yaitu di kota Amasya Ali pun dibunuh
53

oleh seorang Turki yang kemungkinan besar adalah kaki tangan Byzantium

Romawi yang selalu menimbulkan kekacauan kepada Utsmani.

Peristiwa yang menimpa kedua anaknya menjadikan Sultan Murad II

sangat terpukul, yang kemudian harapannya hanya dapat tertumpu pada Sultan

Muhammad Al-Fatih. Maka saat itu juga Murad II memerintahkan Sultan

Muhammad Al-Fatih untuk kembali ke Edrine untuk mendapatkan pendidikan

khusus dari para Ulama-ulama terbaik pada zamannya, dan mempelajari berbagai

macam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Al-Quran, ilmu Fiqh, ilmu bayan, dan

beberapa ilmu lainya seperti bahasa, Astronomi, Matematika, Kimia, Fisika, dan

juga teknik perang militer. Untuk mempersiapkan Sultan Muhammad Al-Fatih

untuk menjadi penganti dirinya Murad II memberikan tugas pembentukan

kepribadian ini kepada Syaikh Ahmad Al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin.

Sultan Muhammad Al-Fatih mulai menghafal Al-Quran pada usia 8 tahun

dan ia juga mempelajari etika belajar dari Syaikh Al-Kurani namun yang

membentuk mental dan kepribadian Sultan Muhammad Al-Fatih adalah Syaikh

Aaq Syamsuddin yang darinya tidak hanya diajarkan ilmu-ilmu yang dikuasai

tetapi senantiasamengingatkan akan kemuliaan Ahlu Bisyarah yang akan

menaklukkan Konstantinopel, dan menceritakan perjuangan Rasulullah SAW dan

para sahabatnya dalam menegakan ajaran Islam.

Proyeksi bahwa Mehmed II adalah sang penakluk Konstantinopel

membawa inspirasi, motivasi dan pengaruh yang sangat besar bagi dirinya,

digabungkan dengan watak dan kemauan kerasnya menjadikan Sultan Mehmed II

dalam umur 17 tahun dapat menguasai berbagai macam bahasa yaitu bahasa Turki

dan Persia yang sangat fasih, Arab, Prancis, Yunani, Serbia, Hebrew, dan latin.
54

Selain kemapuan dalam berbahasa kemampuannya ditunjukan dalam ilmu

Sejarah, Geografi, Syair dan Puisi, serta keahlianya dalam perangpun selalu

menjadi buah bibir di kalangan Kesultanan, bahkan dikatakan bahwa Sultan

Muhammad Al-Fatih selalu menghabiskan waktunya menunggangi kuda,

bahkanSultan Muhammad Al-Fatih semenjak baligh tak pernah melewatkan shalat

tahajud terlebih melewatkan shalat lima waktu.

Kemudian tepat pada usia 19 tahun mehmed mengantikan ayahnya yang

sudah meninggal karena sakit, saat itulah kemudian Sultan Muhammad Al-Fatih

menjalankan manifestasi obsesinya sejak kecil yaitu menaklukan Konstantinopel.

Kebijakan ini diputuskan sebagai kebijakan utama dalam pemerintahanya yang

baru. Pernah dideskripsikan oleh Giacomo de Languschi, seorang penulis dari

Italia pada zamannya tentang Sultan Muhammad Al-Fatih sebagai berikut:

penguasa Turki Utsmani Mehemed Bey adalah seorang pemuda yang berbadan

kekar dan mempunyai perawakan besar, ahli dalam bidang persenjataan, lebih

ditakuti daripada disegani, sedikit tertawa, sangat teliti dan berhati-hati dalam

langkahnya, diberkahi kemurahan hati, gigih dalam menjalankkan rencananya,

gagah dalam setiap usahanya, berhasrat untuk mencapai prestasi sebagaimana

Alexander Macedonia. Setiap hari ia dibacakan sejarah kesatria Romawi dan

kesatria lainya. Dia berbicara tiga bahasa, yaitu Turki, Yunani, dan Slavia.Dia

bersungguh-sunguh mempelajari keadaan geografi Italia, dan mempelajari kota

dimana Paus duduk dandimana kaisar duduk serta memiliki peta Eropa dangan

Negara dan Provinsinya. Dan tak ada yang menarik baginya selain geografi dan

urusan Militer serta dia lihai dalam menilai kondisi dan keadaan yang sedang

dialami sebagian besar masyarakat di Barat.


55

Banyak Sejarawan mengatakan bahwa motif utama penaklukan

Konstantinopel adalah usaha Sultan Muhammad Al-Fatih dalam mewujudkan

Basyirroh Rasullulah SAW yang menjadi Inspirator utama dalam hidupnya.

4.2 Profil Sutradara

Gambar (m.t24.com.tr/haber/faruk-aksoy-fetih-1453le-yakaldigi-basariyi-
anlatti,200738 diakses pada 30 November 2017)
Faruk Aksoy

Faruk Aksoy adalah orang yang tidak asing lagi di Turki, dia adalah

seorang sutradara, penulis skenario, produser, sekaligus menjadi pengusaha. Faruk

Aksoy lahir pada tahun 1964 di Sarliurfa, Turki. Dia adalah penggagas dan

pendiri dari salah satu rumah produksi (Production House) yang cukup terkenal di

turki, dengan nama Faruk Production. Bahkan film yang sedang penulis teliti

merupakan salahsatu film yang di produksi oleh rumah produksinya sendiri.

Kiprahnya dalam dunia perfilman ia mulai sejak 1995 dengan memulai karirnya

sebagai aktor (actor) dalam film Ask Olumder Soyultur. Faruk juga perah menjadi

penulis (writer) di tahun 2002 dalam film Yes il Isk.Faruk Aksoy mempunyai karir

yang segitu pesat di dunia perfilman sehingga ia pernah menjadi seorang

sutradara, penulis, sekaligus produser dalam sebuah film Cilgir Desare Kampta di
56

tahun 2008 (Concuest Fetih 1453-http://www.imdb.com/title/tt1783232/ di akses

pada 24 juni 2014)

Faruk membuat film yang bertemakan sejarah yang berjudul Battle of

Empire Fetih 1453. Film ini adalah salah satu film yang dibuat di rumah

produksinya, film yang bertemakan sejarah ini adalah salah satu film yang dibuat

di turki dengan biaya produksi 17 juta US$ atau sekitar Rp 158 miliar merupakan

film yang bertemakan epic sejarah pertama kali yang ia buat. Dengan biaya

sebesar itu menjadikan film ini sebagai film termahal yang pernah di buat

sepanjang sejarah perfilman Turki pada tahun 2012.

Film ini dibuat mulai September 2009 dan baru selesai Januari 2011, dan

mulai ditayangkan diseluruh dunia mulai 16 Februari 2012. Dan yang pertamakali

menyambutnya adalah Mesir, Jerman, Uni Emirat Arab, Kazakastan, Ajerbeizan,

Inggris, dan Amerikat Serikat (Fetih-1453-Wikipedia,thefree encyclopedia-

http://en.wikipedia.org/wiki/Fetih_1453). Film ini mendapat respon yang sangat

baik di masyarakat Turki. FilmBattle of Empire Fetih 1453 di putar di delapan

Negara Eropa dan di Box Ofice ini disinyalir mendapatkan keuntungan sekitar

30.469 US$ pada minggu pertamanya (Ibid //www.imdb.com/title/tt1783232/

diakses pada 24 juni 2014) dan sekitar 30.834.000 US$ jika di jumlahkan

keuntungan dalam satu bulan, dalam penjualan tiket 4 juta penonton dengan biaya

sekitar 2 US$ per-tiket.

4.3Alur Film Battle of Empires Fetih 1453

Bercerita tentang sejarah persaingan antara dua Negara, yaitu Imperium

Romawi (Byzantium) dan Khilafah Islam (Utsmani), dimana pada saat itu tentara

kesultanan Utsmani dibawah kepemimpinan langsung Sultan Muhammad Al-


57

Fatih atau lebih dikenal sebagai Sultan Mehmed II, beliau dilahirkan di Edyrine,

pada tanggal 29 Maret 1432. Mehmed II adalah seorang pemimpin tangguh yang

sudah dari kecil menerima banyak pemahaman tentang agama.

Sultan Murad II, yaitu ayah dari Sultan Muhammad Al-Fatih sangat

menekankan pentingnya pendidikan agama sehingga tidak sedikit para ulama

yang didatangkan untuk mendidik beliau, yang diantaranya adalah Syekh Ahmad

bin Ismail Al-Kuroniy, seorang pakar fikih dan Syakih Aaq Syamsudin seorang

polymath (orang yang memiliki pengetahuan yang sangat luas) sebagaimana

kebanyakan para ulama di zamanya yang juga ahli dalam pengetahuan astronomi

dan ilmu kedokteran (Siauw, 2013 : 43-48). Pada usia 21 tahun, beiau mampu

menguasai 6 bahasa dan ahli bidang strategi perang, sains, matematika. Sisi lain

dibalik kesuksesan dan jiwa kstarianya, ternyata yang paling membuat beliau

tangguh luar dalam adalah ketekunannya dalam shalat Tahajud dan salat rawatib

semasa baligh hingga ia wafat (Siauw, 2014 : 48-50). Sehingga sosok Muhammad

Al-Fatih digambarkan sebagai jawaban kebenaran atas sabda Rasulullah SAW.

Momen diriwayatkanya hadits tersebut dijadikan pembuka alur cerita

sekaligus mengisyaratkan bahwa keseluruhan visualisasi yang disajikan adalah

bentuk adaptasi dari kisah nyata yang terjadi ratusan tahun silam. Sebuah hadist

yang menggerakan jiwa-jiwa pemuda Islam yang bermental jihad untuk

berlomba-lomba membebaskan Konstantinopel. Yang disaat itu seperti sesuatu

yang mustahil untuk ditaklukan oleh siapapun, karena pada saat itu Konstatinopel

bisa dikatakan sebagai jantungnya Negara Imperium Romawi.

Berita wafatnya Sultan Murad II disambut gembira oleh kaisar dari

Byzantium, Constantine XI Palailogos. Dia berpikir bahwa pengganti sultan


58

Murad II hanyalah seorang anak kecil yang polos, tidak berpengalaman dan lemah

dalam kepemimpinanya. Saat itu juga Constantine XI melancarkan siasatnya

untuk mengetahui bahwa Sultan Mehmed II tidak akan menyerang kerajaan

Konstantinopel.

Sultan Muhammad Al-Fatih beserta para Wazir kerajaan (pejabat

kerajaan) sebenarnya tidak percaya begitu saja dengan surat perjanjian damai

yang diberikan oleh KaisarConstantine XI. Menurutnya ini adalah siasat untuk

melemahkan mereka, bagi Sultan Muhammad Al-Fatih tidak ada tujuan lain

melebihi pembebasan tanah Konstantinopel untuk masa depan negara dan

rakyatnya, maka itu mereka harus bersabar sampai semua hambatan yang

menghalangi mereka dapat disingkirkan satu demi satu.

Sultan membuat rancangan pembuatan sebuah benteng yang dapat

mengamankan selat Bosphorus sekaligus menghubungkan kesultanan Usmani

dengan Eropa, pembangunan benteng ini merupakan strategi pengepungan yang

mulai ia dibuat. Selain itu keberadaan benteng ini juga akan menjadi pemutus

suplai makanan dan perlengkapan perang serta bantuan pasukan dari Genoa di laut

hitam. Lebih dari itu, ia dapat menahan dan mengawasi pergerakan logistik di

Konstantinopel karena selat Bosphorus merupakan nadi utama yang mengalirkan

kehidupan ke Konstantinopel.

Ketika berita ini sampai ke Konstantinopel, penduduk dan pemerintahan

Byzantium gempar Constantine XI segera memberangkatkan utusannya untuk

meminta bantuan ke Venesia dan Genoa serta meminta Gustiani panglima perang

dari Genoa yang ahli dalam peperangan benteng untuk membantu Konstantinopel.

Dengan penawaran bahwa ia akan diberikan sebuah pulau Limnos jika ia bersedia
59

memimpin pasukanya di Konstantinopel.Constantine XI juga meminta Vatikan

untuk mengumumkan kepada saudara seiman Kristiani untuk memberitakan

bahwa ini adalah perang salib, namun keadaan umat sedang dirundung banyak

masalah, seperti Inggris dan Prancis sedang saling berperang, dan Raja German

sedang dalam masalah perebutan kekuasaan. Sultan Muhammad Al-Fatih

sebenarnya sudah sangat memahami situasi ini dan sudah menjadi

pertimbanganya ketika ia meletakan batu pertamanya untuk membuat sebuah

benteng di selat Bosphorus, namun Paus dari Vatikan dapat meyakinkan Venesia

dan Genoa, karena bagaimanapun caranya ini dalah kesempatan untuk Katolik

Roma menguasai Greja Kristen Ortodoks, lalu dibuatlah perjanjian bahwa Paus

akan memberikan bantuan pasukan militer dengan syarat Gereja Hagia Sophia

Ortodoks yang berada di Konstantinopel harus berada dibawah otoritas Katolik

Roma.

Namun sebagian besar rakyat Konstantinopel tidak setuju dengan

penyatuan gereja Kristen Ortodoks dengan Kristen Katolik Roma, mereka

memilih untuk beribadah di gereja yang masih murni sebagai tempat ibadahnya

kaum Ortodoks. Seperti yang diketahui bahwa Kristen Eropa telah terpisah sejak

dahulu menjadi dua aliran besar yakni Kristen Ortodoks dan Kristen Katolik.

Pusat Kristen Katolik berada di Roma sedangkan pusat Kristen Ortodoks berada

di Constantinopel.

Sultan Muhammad Al-Fatih telah memahami kondisi tersebut, kemudian

Sultan mengirim utusan kepada Genadius (Pendeta Kaum Kristen Ortodoks)

dengan memberikan jaminan dankebebasan beribadah kepada mereka tanpa ada

tekanan atau penguasaan dari Katolik jika Kesultanan Turki Utsmaniyah


60

memerintah di Konstantinopel. Kemudian ia memerintahkan Urban (pembuat

meriam) untuk segera menyelesaikan pekerjaan membuat meriam terbesar dari

yang pernah ada sebelumunya yang bisa menghancurkan ketebalan tembok

konstantinopel dan memporak-porandakan pasukan Constantine.

Tepat setelah pembuatan meriam raksasa selesai dikerjakan oleh Urban,

pada hari Jumat, 6 April 1453 M, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama gurunya

Syaikh Aaq Syamsudin, beserta perdana menteri Halil Pasha dan Zaghanos Pasha

merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota

tersebut. Kota dengan ketebalan benteng lebih dari 10 meter tersebut memang

sulit ditembus, di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7 meter. Dari sebelah

barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut

Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan

Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden

Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil

pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-mingu benteng Byzantium tak bisa dijebol,

kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung

mempertahankan celah tersebut dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun

dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan

kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terkesan anti

maindstream dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang

agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut

akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk


61

menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa

memasuki wilayah Teluk Golden Horn.

Setelah berhasil memindahkan kapal laut melalui daratan atau bukit,

Sultan Muhammad Al-Fatih berpidato untuk memberikan semangat kepada para

tentaranya bahwa ini adalah serangan terakhir yang akan mereka lakukan.

Sehingga kemenangan atau kekalahan akan ditentukan pada pertempuran yang

akan dilakukan esok hari. Pihak Constantine pun mempersiapkan diri dengan

persiapan terbaiknya untuk menyudahi pengepungan yang dilakukan oleh pasukan

Turki Utsmaniyah.

Selasa 29 Mei 1453 pasukan Turki Utsmaniyah melakukan serangan

terkuatnya untuk menghancurkan tembok pertahanan kota. Serangan demi

serangan baik itu dari darat, bawah tanah dan laut pun berhasil ditaklukkannya.

Dan pasukan Turki Utsmaniyah pun berhasil menguasai kota Konstantinopel yang

terkenal akan kokohnya tembok pertahanan, mampu di taklukkan oleh tentara

Turki Utsmaniyah.

Film berakhir saat Sultan Muhammad Al-Fatih memasuki gereja terbesar

di dunia yakni gereja Haga Sopia. Di dalam geraja merupakan tempat

berkumpulkan para penduduk kota yang tidak ikut dalam peperangan. Para

penduduk yang sangat takut akan kedatangan Sultan Muhammad Al-Fatih ke

dalam gereja, seketika berubah menjadi senyum bahagia saat Sultan berjanji akan

memberikan jaminan keselamatan bagi semua penduduk kota baik itu jiwa, harta

merekadan Sultan memberikan kebebasan memeluk agamanya masing-masing.

Kontroversi tentang film Fetih 1453 muncul dari belahan Eropa. Sebagian

masyarakat Yunani terkesan tidak terima ketika film Fetih menunjukan sebuah
62

kebenaran sejarah yang memanfaatakan bahwa tidak selamanya Islam selalu

dalam posisi kalah dan Yunani selalu dalam posisi menang dengan kesatrianya.

Sebagian besar dari mereka bahkan menghendaki Fetih 1453 dilarang beredar di

Yunani yang mungkin oleh sebagian masyarakat Yunani dianggap

SARA.Meskipun demikian ada juga orang-orang Yunani dan dari belahan dunia

lainnya yang mampu melihat lebih objektif terhadap film ini. Yaitu mereka-

mereka yang mencintai film dengan konteks heroik dengan kualitas tinggi

(http://rosid.net/fetih-1453-menjawab-kerinduan-film-tentang-sejarah-kebesaran-

islam/ diakses pada 24 juni 2014).

4.4 Aktor Film Battle of Empires Fetih 1453

1. Devrim Evin sebagai Sultan Mehmed II

Gambar 3.3(m.imdb.com/name/nm4348122/ diakses pada 29 November

2017)

Devrim Evim
63

Devrim Evin lahir di Adıyaman pada tahun 1978. Ia lulus dari Departemen

Seni Pertunjukan di Ankara Negara Conservatory di Universitas Hacettepe pada

tahun 2001. Ia mulai tampil di City Theatre Eskişehir pada tahun 2003, dan

dipindahkan ke State Theatre Adana pada tahun 2005. Sejak itu, ia telah tampil di

Negara Teater. Evin mempelajari tindakan fisik dan suara di Italia dan Denmark

dengan aktor terkenal seperti Mario Biagini, Eugenio Barba, dan Torgeir Weithal.

Pada tahun 2009, Evin menghadiri Grotowski Year, yang diselenggarakan oleh

Wroclaw Polandia - Grotowski Institute. Ia juga mengambil pelajaran tindakan

fisik dan vokal dalam proyek Quetzacoatl yang dilakukan oleh Roberta Carreri di

Holstebro, Denmark. Pada tahun yang sama, Evin mengambil tempat dalam

proyek Ur-Hamlet dengan Eugenio Barba , dan bergabung dengan Dance Orixa

dan Augusto Omolu. Sejak 2009 , Evin meneruskan gelar masternya di

Departemen Tahap Seni dan Teater Mimar Sinan Fine Arts University. Saat itu,

dia tidak hanya berakting di berbagai bioskop, tetapi juga dalam serial TV

beberapa seperti Kaleiçi, Iki Arada dan Suc Dosyası. Kemudian pada tahun 2012 ,

ia menjadi peran utama dalam satu film dengan produksi termahal di Turki, saat

itu ia berperan sebagai Sultan Mehmed II dalam film "Fetih 1453 ", yang

disutradarai oleh Faruk Aksoy

(http://www.turkishculture.org/whoiswho/theater/devrim-evin-2780.htm)
64

2. Ibrahim Celikkol sebagai Ulubatli Hasan

Gambar 4.3(https://www.google.co.id/search?
q=ibrahim+celikkol+1453+fetih&prmd=ivmn&source=inms&tbm=isch&sa
diakses pada 29 November 2017)
Ibrahim Celikkol

Ibrahim Celikkol adalah aktor yg dikenal di turki, dia lahir pada tanggal 14

Februari 1982, dia adalah seorang pemain basket dan mantan model professional,

ayahnya meningal pada saat ia berusia 18 tahun dan salahsatu prestansi

terbesarnya yang dia katakan dalam sebuah wawancara yaitu membelikan rumah

untuk ibu beserta adiknya. ia juga pernah menjadi aktor dalam serial Televisi yang

bejudul: Pars:Narkoteror yang berperan sebagai Samill Baturai dan banyak serial

Televisi lainya yang ia perankan. Kemudian pada debut pertamanya dalam film

layar lebar yang bejudul Battle of Empires Fetih 1543 ia berperan sebagai Ulubatli

Hasan, yaitu orang terdekat Sultan Muhammad Al-Fatih, bahkan ia menjadi salah

satu penentu kemenangan dalam film ini, ia menjadi orang yang pertama kali

mengibarkan bendera Kesultanan Turki Utsmaniyah di tembok tertinggi


65

Constantinopel, namun dalam cerita film ia terbuhuh oleh anak panah yang di

lepaskan oleh tentara Constantinopel saat mengibarkan bendera Kesultanan

sehingga dia menjadikan tubuhnya sendiri sebagai penopang bendera Kesultanan

Turki Utsmaniyah sebagai tanda kemenangan.

3. Recep Aktug Sebagai Constantine XI

Gambar.5.3 (https://www.google.co.id/search?
ei=3rAeWqrdJZDvwT03Z3wCw&q=recep+aktug&or=recep+aktug&gs_I-
mobile-gws diakses pada 29 November 2017)
Recep Aktug

Recep Aktug lahir pada tanggal 13 mei, 1964. Dia adalah seorang musisi

terkenal di Turki, dia memulai karir perdananya sebagai seorang aktor film pada

tahun 2008 dalam Serial Televisi yang berjudul Forbiden Love dia berperan

sebagai Hilmi Onal/Hilmi. Kemudian pada tahun 2011 dia berperan sebagai

Radovan Petrovic dalam serial televisi yang berjudul Mavi Klebekler. Karir Recep

Aktug semakin melonjak selain sebagai musisi sekaligus aktor dalam serial

televisi ia juga mendapatkan tawaran untuk bermain dalam film layar lebar

dengan produksi termahal di Turki pada tahun 2012 pada saat itu yang berjudul
66

Battle of Empires Fetih 1453. Dalam film ini ia berperan sebagai Raja

Constantine XI yang berlawanan dengan Sultan Muhammad Al-Fatih. Dalam

filmya raja Constantine XI terbunuh saat perang melawan pasukan Sultan

Muhammad Al-Fatih, karena dia ingin mempertahankan benteng kerajaan yang

selama berabad-abad berdiri kokoh dan tidak pernah ada yang dapat merobohkan

benteng terkuat dari bangsa Byzantium Romawi saat itu.

4. Cengiz Coskun sebagai Giovani Gustiniani

Gambar.6.3 (https://www.biyografisi.gen.tr/kisiler/cengiz-coskun-
kimdir/amp diakses pada 29 November)
Cengiz Coskun

Cengiz Coskun lahir pada tanggal 29 April 1982, seorang imigran dari

Bulgaria ke Turki, dia adalah seorang Aktor dan Model di Turki lulusan Sports

Academi di Turki pada tahun2002 sebagai pemain Basket professional dan model

terbaik pada saat yang bersamaan, Cengiz Coskun memulai karirya di dunia

akting, modeling dan dunia televisi pada tahun 2005, karirnya memuncak pada
67

tahun 2012 pada saat dia berperan sebaggai Giovani Gustiniani dalam Film Battle

of Empires Fetih 1453. Ia berperan sebabai panglima perang yang menguasai ilmu

peperangan benteng dari Anatolia kemudian menjadi tentara bayaran untuk

melindungi Benteng Constantinopoli dari serangan pasukan Sultan Mehmed II.

Dia juga pernah memerankan pasukan khusus divisi pertama Letnan

Tugrul dalam film Dag kemudian salah satu film serial televisinya yang sangat

terkenal di Turki yaitu, Survivor Selebriti dia berperan sebagai aktor utama dalam

film komedi romantis yang dirilis pada tahun 2013.

5. Dilek Serbest sebagai Era

Gambar.7.3(www.goodwp.com/movies/22008-fetih-1453-dilek-serbesta.html
diakses pada 29 November 2017)
Dilek Serbest

Dilek Serbest lahir di Izmir,Turki pada tanggal 17 Maret, 1981. Dia adalah

seorang model, seringkali dia menjadi model iklan produk-produk dengan merek

terkenal, dia juga sering menjadi model video klip musik. Dilek Serbest memulai

karirnya sebagai seorang artis film pada tahun 2003 dengan debut perdananya

yaitu sebuah film Fiksi Ilmiah yang berjudul Gora. Kemudian ia juga pernah
68

membintangi film layar lebar bertemakan horror di tahun 2012 dengan judul Buyu

dan Tramvay. Sejak itu Dilek Serbest beralih ke film serial Televisi dengan

bebagai macam genre, seperti film detektif, action dan drama musikal, sampai

pada tawaran menjadi pemeran Era dalam film Battle of Empires Fetih 1453.

Peran ini sebenaranya tidak ada dalam fakta sejarah namun Era adalah peranan

fiksi yang ditambahkan sutradara untuk mengemas film epik sejarah dunia yang

sangat terkenal ini lebih berkesan pada alurnya, ia berperan sebagai seorang anak

angkat dari pembuat meriam terbesar yang pernah ada dalam sejarah pada masa

Sultan Muhammad Al-Fatih, kemudian film ini sedikit dibumbui jalinan kasih

sayang antara panglima perang dengan seorang anak angkat pembuat meriam

yang berujung mengharukan karena panglima perang yang menjadi kekasih Era

gugur di medan pertempuran tepat didepan matanya.

6. Erden Alkan sebagai Chandarly Halil Pasha

Gambar.8.3 (www.dizihdfilm1.net/oyuncu/erde-alkan-boyografisi-
resimleri.html diakses pada 29 November 2017)
Erden Alkan
69

Erden Alkan Lahir pada tanggal 12 Februari 1941 di Giresun Turki. Dia

adalah aktor senior di turki yang memulai debut film pertamanya pada tahun

1973. Dia menjadi pemeran utama dalam film Gonulden Yaraliar dengan genre

film drama, kemudian dia juga pernah berperan sebagai supir taxi dalam film

Lola+Bilidikid pada tahun 1999, dia juga adalah seorang aktor Turki yang tingal

di Jerman, dan banyak film layar lebar yang di bintanginya di sepanjang tahunnya

hingga film yang terakhir dia perankan adalah sebagai Chandarly Halil Pasha

yaitu perdana mentri pada masa kesultanan Sultan Murad II dan Sultan

Muhammad Al-Fatih, dalam film bergenre epik sejarah yang berjudul Battle of

Empires Fetih 1453. Erden Alkan berperan sebagai seorang perdana mentri yang

bijak dalam mengambil setiap keputusan pada masa pemerintahan Sultan

Muhammad Al-Fatih. Bahkan pada saat itu ia menyarankan agar Sultan Murad II

untuk kembali bertahta karena Sultan Muhammad Al-Fatih terlalu muda dan

belum memiliki pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan karena

kondisi kesultanan pada saat itu sedang dalam masa perebutan kekuasaan yang

dilakukan oleh bangsa Byzantium Roma. Kemudian Sultan Muhammad Al-Fatih

kembali bertahta setalah dia berumur 21 tahun, dan Halil Pasha pun dipilihnya

untuk menjadi perdana mentri untuk yang kedua kalinya.

E. Tim Produksi Film Battle of Empires Fetih 1453

Director : Faruk Aksoy

Script Writer : Irfan Saruhan

Writing Credits : Atilla Engin

Producers : Faruk Aksoy, Ayse Germen


70

Casting : Faruk Aksoy

Co-Producers : Hamit Keles, Faruk Metin

Production manager : Hidayat Cakir, Omer Gultekin

Supervising Producer : Glucihing Onel

Art Direction : Severet Aksoy

Costume Design : Canan Goknil

Original Music : Benjamin Wallfisch

Cinematography : Hasan Gerin, Mirsad Herovich

Film Editing : Erkan Ozekan

Sound Departement : Srdjan Kurpjel – supervising sound editor

Aguirre Barba – sound effects editor

Sirma Dogan – sound designer Mustafa

Durma – supervising dialogue

Editorial Departement : Erkan Ozekan

Pemeran Film Battle of Empires Fetih 1453

Devrim Evin : Sultan Mehmed II

Ibrahim Celikko : Ulubatli Hasan

Dilek Serbest : Era

Cengiz Coskun : Giovanni Giustiniani

Erden Alkan : Chandarly Halil Pasha

Recep Aktug : Constantine XI

Raif Hikmet Cam : Aksemseddin

Naci Adigüzel : Granduk Notaras


71

Sedat Mert : Zaganos Pasha

Mustafa Atilla Kunt : Sahabettin Pasha

Ozcan Aliser : Saruca Pasha

Yilman Babaturk : Ishak Pasha

Murat Sezal : Isa Pasha

Faik Aksoy : Karaca Pasha

Huseyin Santur : Baltaoglu Suleiman Pasha

Namik Kemal Yigittürk : Molla Husrev

Halis Bayraktaroglu : Kurtçu Dogan

Izzet Civril : Kardinal Isidor

Ali Riza Soydan : Pope Nicholas V

Sahika Koldemir : Gulbahar Hatun

Songul Kaya : Emine Hatun

Adnan Kürkçü : Pastor Genadius

Pemeran Pengganti dalam Film Battle of Empires Fetih 1453

Özkan Güngör Solak

Volkan Keskin Balaban

Faruk Metin Soylu

Toprak Ömer Seran Devshirme

Ozan Çobanoglu Taci

Özcan Özdemir Soldier (uncredited)


72

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Penelitian

Terdapat unit-unit analisis dalam meneliti hasil temuan berupa scene-

scene dalamfilm batlle of empires fetih 1453, yang berhubungan dengan strategi

politik Sultan Muhammad Al-Fatih. Adapun unit-unit analisis tersebut adalah :

5.1.1 Unit Analisis Film Steve Campsall

Pada unit analisis film Steve Campsall peneliti mengambil lima unit

analisis film adapun kelima unit analisis tersebut yang pertama adalah narrative,

merupakan sebuah alur cerita dalam film yang memiliki tiga bagian besar yakni

awal (pengenalan cerita), tengah (konflik serta penyelesaian konflik) dan akhir

(penutup dari keseluruhan film). Namun dalam hal ini narrative hanya

menganalisis scene yang berhubungan dengan strategi politik Sultan Muhammad

Al-Fatih. Unit analisis film yang kedua adalah iconocgraphy yang merupakan

latar cerita pada adegan tersebut, yang bertujuan untuk menganalisis apakah latar

(bacground) adegan sudah sesuai dengan konteks cerita yang sedang berlangsung.

Yang ketiga adalah dieges and sound yakni suara iringan musik pada adegan atau

scene saat sedang berlangsung. Dalam situasi-situasi tertentu dieges and sound

berbeda-beda dari tiap masing-masing scenetergantung bagaimana tokoh atau

cerita itu sedang berlangsung.


73

Unit analisis yang keempat adalah realism, yakni apakah suatu adegan

telah berhasil membuat penonton merasa bahwa adegan tersebut nyata adanya

atau dapat dirasakan langsung oleh penonton yang hadir. Dan unit analisis film

yang terakhir adalah visual effects / SFX, yakni untuk menganalisis bagaimana

penggambaran teknologi komputerisasi disajikan berpadu dengan narasi film yang

ada. SFX merupakan sebuah penayangan modern tingkat tinggi yang

sesungguhnya itu adalah buatan sutradara sendiri namun terlihat seperti nyata atau

hidup.

5.1.2 Analisis Semiotika Roland Barthes

Peneliti menggunakan analisis Semiotika Rolland Barthes untuk mencari

makna denotasi, konotasi dan mitos dalam setiap scene. Adapun makna denotasi

yakni suatu hal yang nampak pada setiap adegan tersebut. Sedangkan konotasi

adalah suatu hal yang mempunyai maksud atau mempunyai tujuan tertentu

melihat dari apa yang ditampakkan. Dan yang terakhir adalah mitos, yang

tujuannya untuk mencari tahu misteri apa yang sebenarnya mendasari tindakan

tersebut.Dalam menganalisa semiotika pada sebuah film, tidak mungkin bisa

melepaskan dari tujuan sutradara dalam pembuatan film tersebut.Sutradara

mempunyai pengaruh besar pada tujuannya menayangkan atau membuat

suatufilm.Terdapat pesan yang secara langsung maupun secara tidak langsung

ingin sutradara sampaikan kepada public.

Adapun pesan yang ingin sutradara sampaikan dapat dianalisa

menggunakan analisis semiotika. Dalam kaitannya dengan rumusan peneliti untuk

menganalisa film “Batlle of Empires Fetih 1453” yang di sutradarai oleh Faruk
74

Aksoy ialah, Faruk ingin menampilkan sebuah mitos besar dikalangan umat Islam

tentang sosok Muhammad Al-Fatih yang selama ini berkembang. Sehingga dari

masing-masing pengetahuan tentang sosok Muhammad Al-Fatih, dapat

ditampilkan dalam film “Batlle of Empires Fetih 1453”. Tentang seperti apakah

sosok Sultan Muhammad Al-Fatih pada film tersebut, lalu dikaitkan dengan mitos

yang selama ini diyakini kebenarannya oleh sebagian besar umat Islam.

Faruk Aksoy berusaha menampilkan sosok Muhammad Al-Fatih yang

sebenarnya diinginkan oleh sebagian besar umat Islam pada film tersebut.Sebuah

sosok “sang penakluk” yang selama ini disanjung dan dipuji oleh sebagian besar

umat Islam. Karena jasanya yang begitu besar pada kerajaannya dan terhadap

agama Islam secara umum. Faruk menggambarkan sosok individu yang telah

diramalkan ratusan tahun sebelum Muhammad Al-Fatih lahiroleh Nabi

Muhammad SAW melalui sebuah hadits, tentang peristiwa besar penaklukkan

sebuah kota yang pada saat itu merupakan kota terkuat dan tidak mungkin dapat

menaklukkan kota tersebut. Faruk secara tidak langsung ingin menghancurkan

mitos besar tentang sebuah kota yang tidak terkalahkan melalui sosok Sultan

Muhammad Al-Fatih sebagai sosok “sang penakluk”.

5.1.3 Strategi Politik Peter Schoorder

Peneliti menggunakan strategi politik Peter Schoorder untuk membedakan

scene yang mana sajakah yang terdapat unsur strategi politik di dalamnya.Scene

yang berhubungan dengan strategi politik Sultan Muhammad Al-Fatih akan

dibahas pada unit analisis konotasi. Karena konotasi dalam penelitian ini adalah

strategi politik itu sendiri. Adapun 18 strategi politik tersebut adalah 1). Strategi
75

defectadalah menolak untuk bekerja sama dalam setiap langkah yang diambil, 2).

Strategi cooperate adalah strategi yang menjelaskan bekerja sama dalam setiap

langkah yang diambil. 3). Strategi random adalah strategi yang posisinya

ditengah-tengah menerima atau menolak. 4). Strategi per kind adalah strategi yang

menggunakan bermainlah secara periodik (bekerja sama, bekerja sama, menolak

bekerja sama). 5). Strategi per nast adalah bermainlah secara periodik (menolak

bekerja sama, menolak bekerjasama, bekerja sama). Sama seperti strategi “per

kind”, hanya polanya di ubah.

Strategi politik yang selanjutnya adalah 6). Strategi spite adalah bekerja

sama dalam langkah yang pertama, kemudian bekerja sama selama lawan belum

menolak bekerja sama, setelah itu senantiasa menolak berkerja sama. 7). Strategi

soft majorityartinya mainkan langkah yang paling sering digunakan oleh lawan,

dan apabila langkah yang diambil serupa, bekerjasamalah. 8). Strategi titfor tat

adalah berkerja sama dalam langkah yang pertama dan dalam setiap langkah

berikutnya, mainkan langkah yang dipergunakan lawan terkahir kali. 9). Strategi

mistrust adalah menolak bekerjasama dalam langkah yang pertama, kemudian

mainkan sama halnya dengan strategi tit for tat. Namun strategi politik mistrust

sama sekali tidak membiarkan dirinya dipermainkan, karena strategi ini sejak awal

sudah menolak untuk bekerja sama. 10). Strategi prober yakni mainkan tiga

langkah awal (bekerja sama, bekerja sama, menolak bekerja sama), kemudian

menolak bekerja sama dalam setiap langkah berikutnya, apabila lawan

bekerjasama dalam langkah kedua dan ketiga.


76

Selanjutnya ialah 11). Strategi pavlov adalah bekerja sama hanya dalam

langkah pertama, setelah itu hanya apabila kedua pemain mengambil langkah

yang sama. Strategi politik pavlov memiliki dasar pemikiran yang sama seperti tit

for tat, tetapi memiliki tuntutan yang lebih tinggi terhadap kesediaan diri sendiri

untuk bekerja sama. 12). Strategi bumi hangus merupakan strategi yang terkenal

untuk langkah-langkah strategis. 13). Strategi langkah-langkah kecil, dalam

strategi langkah-langkah kecil tindakan yang akan diambil direncanakan

sedemikian rupa sehingga jumlah lawan dapat dikendalikan dan tindakan-tindakan

yang diperlukan dapat dilaksanakan secara bertahap tanpa memperoleh

perlawanan yang berarti. 14). Strategi permainan jurang, strategi ini berdasarkan

pada pemikiran yang ada dibalik strategi Brinkmanship adalah mengarahkan

lawan ke ambang bencana untuk memaksanya mundur. Kunci untuk memahami

strategi Brinkmanship ini adalah dengan memahami bahwa lawan bukan didorong

menuju ke jurang yang tegak lurus, melainkan lebih ke sebuah turunan yang

makin jauh makin bertambah curam. 15). Menyerang strategi lawan, Jika kita

telah mengenal strategi lawan, atau dapat memperkirakan dengan pasti strategi

mana yang akan pilih, kita dapat menyerang strategi tersebut dengan lebih mudah.

16). Strategi tak terduga bisa berhasil karena strategi ini mengejutkan lawan

dengan sesuatu yang sama sekali tidak ia harapkan. 17). Strategi disinformasi

dapat diterapkan secara ofensif maupun difensif. saat melakukan pertahanan. Dan

yang terakhir ialah strategi politik yang ke 18). Strategi politik menyerang lawan.
77

5.2 Hasil

Pada hasil scene yang akan diteliti, peneliti merangkum secara garis besar

hasil temuan dalam objek penelitian dalam film batlle of empires fetih 1453.

NO Adegan Scene Penjelasan Adegan Scene

.
1. Pengangkatan Hilal Pasha Pasca wafatnya Sultan Murad II, Sultan

Muhammad Al-Fatih sebagai putra

mahkota kerajaan menaiki tahtanya sebagai

Sultan untuk yang kedua kalinya. Sebab,

kenaikan tahta yang pertama kali pernah di

gagalkan oleh para pejabat kerajaan Turki

Utsmaniyah sendiri yang dipimpin oleh

Hilal Pasha. Perihal tersebut, Sultan

Muhammad Al-Fatih mengumpulkan

seluruh pejabat kerajaan termasuk Hilal

Pasha beserta pejabat kerajaan terkait.

Sultan menanyakan perihal alasan

penggulingan dirinya lima tahun yang lalu.


2. Menerima Perjanjian Damai Sultan Muhammad Al-Fatih membaca

Dengan Konstantine surat perjanjian damai dengan Konstantine

serta menerima perjanjian damai

dengannya. Konstras sekali dengan tujuan

Sultan Muhammad Al-Fatih sendiri yang

justru akan menaklukkan Konstantine,

namun ia menerima perjanjian damai yang


78

mensaratkan bahwa tidak ada penyerangan

antar kedua negara khususnya penyerangan

militer. Namun kedua kerajaan baik

Kesultanan Turki Utsmaniyah dan

Kekaisaran Bizantiyum mempunyai

siasatnya masing-masing.
3. Mengirim Mata-Mata ke Sultan Muhammad Al-Fatih merasa pihak

Konstantinopel Konstantine sedang melakukan siasatnya

untuk menghancurkan kerajaannya.

Sehingga Sultan memerintahkan mata-

mata untuk mencari informasi terkait siasat

yang dilakukan Konstantine terhadap Turki

Utsmaniyah.
4. Menerima Perjanjian Damai Kerajaan Karamanoglu yang menyerah

Dengan Kerajaan karena melihat jumlah tentara Turki

Karamanoglu Utsmaniyah yang sangat banyak akhirnya

mendatangi Sultan Muhammad Al-

Fatih.untuk menyerah dan berdamai. Ini

merupakan salah satu siasat adu domba

yang direncanakan oleh pihak Konstantine.


5. Menolak Kenaikan Hilal Pasha membacakan surat dari

Tunjangan Konstantine di hadapan Sultan Muhammad

Al-Fatih perihal Konstantine akan

menaikan tunjangan yang telah dibayarkan

Turki Utsmaniyah kepada Orhan atau

sepupu dari Sultan Muhammad Al-Fatih


79

sebesar dua kali lipat.


6. Membiarkan Perdana Menteri Pada surat yang telah berhasil dirampas

Tetap Menjabat saat sebelum upaya penyerangan kerajaan

Karamanoglu kepada Turki Utsmaniyah, di

dalam isi surat tersebut tertulis nama Hilal

Pasha mendukung peperangan yang

dilakukan Karamanoglu.
7. Membangun Benteng Sultan Muhammad Al-Fatih memutuskan

untuk membangun benteng pertahanan

yang salah satu tujuannya adalah untuk

memutus suplai utama menuju

Konstantine.
8. Penguasaan Mora Mora merupakan salah satu sekutu

Konstantine yang daerahnya berada di luar

tembok kota.

9. Mendatangkan Urban Urban merupakan pembuat meriam yang

sudah sangat terkenal kemampuannya

dalam menciptakan senjata khususnya

meriam.

10. Perjanjian Damai dengan 4 Saat sebelum melakukan ekspedisi

Kerajaan Eropa penyerangan menuju tembok kota

Konstantine, Kesultanan Turki Utsmaniyah

secara resmi telah berdamai dengan empat

kerajaan Eropa.
11. Bekerja Sama Dengan Genadius merupakan tokoh agama Kristen
80

Genadius Ortodoks yang sangat dihormati. Namun ia

khawatir akan penyerangan yang dilakukan

Turki Utsmaniyah kepada Konstantinopel.

12. Meminta Penyerahan Kota Setelah seluruh pasukan Turki Utsmaniyah

sampai di depan tembok kota

Konstantinopel, Sultan Muhammad Al-

Fatih berdiskusi tatap muka secara

langsung dengan Kaisar Bizantiyum.


13. Strategi Tidak Terduga Pasca kegagalan besar Turki Utsmaniyah

pada penyerangan pertamanya saat

mencoba menaklukkan tembok kota,

Sultan Muhammad Al-Fatih melancarkan

strategi yang tidak diduga oleh pihak

Konstantine.
14. Pemutusan Hubungan Damai Paus berhasil membujuk Kerajaan

Dengan Kerajaan Hungaria Hungaria yang sebelumnya berdamai

dengan Turki Utsmaniyah untuk membantu

Konstantine dalam memenangkan

pertarungannya.

15. Memberikan Jaminan Setelah pasukan Turki Utsmaniyah berhasil

mengusai kota, Sultan Muhammad Al-

Fatih memasuki gereja Aya Sopia untuk

bertemu dengan penduduk kota yang

banyak dari mereka bersembunyi di

dalamnya.
81

5.3 Pembahasan

1. Pengangkatan Hilal Pasha

Sultan Muhammad Al-Fatih tengah mempersiapkan kekuatan internal kerajaannya

terlebih dahulu sebelum menaklukkan Konstantine. Salah satu hal yang

dilakukannya adalah pada adegan scene ini dengan mengangkat Hilal Pasha

sebagai perdana menteri. Keputusan ini bersifat kontroversial mengingat Hilal

Pasha pernah menggulingkan Sultan Muhammad Al-Fatih. Keputusan ini menuai

polemik di kalangan internal Turki Utsmani baik itu kalangan masyarakat ataupun

tentara Utsmani dan pihak musuh pun memandang keputusan tersebut sebagai

kelemahan dalam kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih. Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Pasca kenaikan tahta Sultan Strategi Coorperate :

Muhammad Al-Fatih untuk Strategi coorperate

yang kedua kalinya, Sultan adalah bekerja sama

Gambar 2 mengumpulkan seluruh dalam setiap langkah

pejabat kerajaan di keputusan yang

istananya. Sultan diambil oleh Sultan

menanyakan perihal Muhammad Al-Fatih


82

Gambar 3 penggulingan dirinya yang kepada Hilal Pasha.

pernah dilakukan oleh Hilal Strategi Tit For Tat :

Pasha beserta pejabat Kaitannya dalam

kerajaan lainya. Hilal Pasha strategi tit for tat


Waktu Scene :
pun menjawab pertanyaan adalah Sultan
Scene ini terjadi pada
menit ke 08.45 – 09.52. Sultan dengan penuh rasa Muhammad Al-Fatih

Denotasi : takut,”Anda pada saat itu tidak membiarkan

Pada gambar pertama masih sangat muda baginda Hilal Pasha

terlihat Sultan Muhammad Sultan. Tentara Salib telah memanfaatkan

Al-Fatih sedang menyeberangi Danube dirinya. Sehingga

mengumpulkan para wazir untuk mengusir kita dari Sultan Muhammad

kerajaannya. Pada barisan Rumelia. Kami yang Al-Fatih tetap dalam

wazir posisi kanan meminta ayah anda untuk posisi pemegang

(tampak depan), adalah kembali bertahta. Semua ini kendali pemerintahan.

para wazir yang sudah demi kepentingan negara. Strategi Langkah-

lama bersama dengan Jika baginda merasa ini Langkah Kecil :

Sultan Muhammad Al- sebuah kesalahan, maka Sedangkan strategi

Fatih. Sedangkan para kami siap dihukum berat”. langkah-langkah kecil

wazir kiri (tampak depan), Mendengar alasan yang adalah untuk

merupakan para wazir diutarakan oleh Hilal Pasha, menstabilkan

yang sebelumnya bekerja Sultan Muhammad Al-Fatih pemerintahan Turki

atau mengabdi kepada justru mengangkat Hilal Utsmaniyah yang

Sultan Murad II atau ayah Pasha sebagai perdana kondisinya cukup

dari Sultan Muhammad menteri. Karena Sultan tegang pasca Sultan


83

Al-Fatih. Sultan bertanya menganggap yang dilakukan Muhammad Al-Fatih

kepada Hilal Hilal Pasha adalah benar. naik tahta, agar tidak

Pasha,”Setelah pergi Iconography : terjadi fitnah internal

selama 5 tahun aku Sultan mengumpulkan para dan menyatukan peta

kembali ke tanah wazirnya perihal kekuatan politik

kelahiran menaiki permasalahan internal dalam negeri, yang

tahtaku. Bagaimana kerajaan di dalam istana pada akhirnya akan

pendapatmu Hilal kesultanan Turki menguatkan persatuan

Pasha”. Pada gambar Utsmaniyah. Pengangkatan internal guna

kedua, terihat gugup Hilal Pasha menjadi perdana menaklukkan

ketakutan para wazir lama menteri, pengambilan Konstantinopel.

terutama Hilal Pasha saat gambar diambil di dalam Mitos :

menjawab pertanyaan dari istana kesultanan Turki Sultan Mumammad

Sultan Muhammad Al- Utsmaniyah untuk Al-Fatih memiliki

Fatih. Hilal Pasha menguatkan suatu kondisi jiwa kepemimpinan

menjawab pertanyaan bahwa permasalahan ini yang tinggi. Ia tidak

tersebut dengan emosi harus diselesaikan di dalam terbawa emosi

yang cukup tertekan dan istana. mendengar alasan

perasaan yang bersalah Dieges and Sound : yang diutarakan Hilal

kepada Sultan. Pada Dalam scene ini tidak Pasha. Ia sangat

gambar ketiga terlihat raut terdapat suara lain selain rasional dalam melihat

wajah para wazir kanan tokoh yang saling berbicara segala permasalahan

(dari depan) yang telah satu sama lain di dalamnya. yang ada, tidak

lama mengabdi kepada Scene ini mengarahkan gegabah dalam


84

Sultan Muhammad Al- penonton agar fokus mengambil keputusan.

Fatih telihat terkejut dan terhadap isi pesan yang Dan tidak ragu

kecewa akan disampaikan oleh para membela kebenaran

pengangkatan Hilal Pasha tokoh dalam film. Lebih walau dalam hal ini

menjadi Perdana Menteri tepatnya suara dalam film Sultan sebagai

oleh Sultan Muhammad ini adalah “dialog”, karena individu di langkahi

Al-Fatih. satu sama lain yakni Sultan haknya demi

Muhammad Al-Fatih hanya kepentingan yang

berbicara dengan Hilal lebih besar.

Pasha begitupun sebaliknya. Seorang Raja, Kaisar

Karena maksud dari pesan atau Sultan sekalipun

scene ini memang sengaja yang pernah naik tahta

difokuskan perbincangan dan digulingkan oleh

antara Sultan Muhammad bawahannya dalam

Al-Fatih dengan Hilal hal ini adalah perdana

Pasha. menteri beserta

Realism : pejabat kerajaan lain,

Terdapat sebuah ketegangan biasanya akan

yang terjadi di dalam istana melakukan tindakan

saat Sultan Muhammad Al- balas dendam saat

Fatih baru saja menjabat kembali naik tahta

sebagai Sultan setelah lima bahkan lebih kejam

tahun yang lalu dirinya lagi dari sekedar

pernah digulingkan oleh mencopot jabatan


85

Hilal Pasha beserta para yakni menyiksa atau

pejabat kerajaan lainnya. membunuhnya.

Penonton diberikan suguhan Namun hal tersebut

ketegangan yang terasa saat tidak dilakukan oleh

menonton adegan ini. Di Sultan Muhammad

mana Sultan Muhammad Al-Fatih saat naik

Al-Fatih seakan tahta untuk kedua

mengintrogasi Hilal Pasha kalinya.

secara terbuka dihadapan Padahal ia mempunyai

pejabat lainnya. kuasa penuh

Ketakutan Hilal Pasha melakukan apapun di

selaku orang yang paling tangannya terhadap

bertanggung jawab atas pihak-pihak yang

penggulingan Sultan menentangnya atau

membuat situasi dalam film yang pernah berurusan

tersebut menjadi sesuatu hal dengannya.

yang sangat nyata, karena

penonton dapat merasakan

sendiri apa yang akan terjadi

kepada dirinya bila Hilal

Pasha adalah merupakan

dirinya. Tentu bayangan

bahwa Sultan akan

membunuhnya karena
86

berani menggulingkan

Sultan, menjadi hal yang

sangat terasa bagi yang

menyaksikan film tersebut

dengan seksama. Begitupun

sebaliknya, bila penonton

menyerupakan dirinya

adalah Sultan Muhammad

Al-Fatih, kemungkinan

besar penonton akan

mengambil kebijakan keras

terhadap Hilal Pasha atau

kebijakan-kebijakan lain

yang tidak sama dengan

kebijakan sesungguhnya

dalam film ini.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visual effects

yang ditampil pada scene

ini.

2. Scene 2 Menerima Perjanjian Damai Dengan Konstantine

Di dalam istananya Sultan Muhammad Al-Fatih menerima perjanjian damai

dengan Konstantine setelah membaca surat yang mereka berikan melalui utusan

pembawa surat. Konstantine yang ingin Sultan Muhammad Al-Fatih kuasai, justru
87

malah mengadakan perjanjian damai dengan mereka yang artinya tidak ada

penyerangan atau invasi militer terhadap Konstantine. Walau Sultan Muhammad

Al-Fatih mempunyai tujuan lain akan perjanjian damai dengan Konstantine,

namun pandangan buruk tentang dirinya perihal kebijakan yang diputuskannya

telah menyebar luas baik di dalam kerajaan Turki Utsmaniyah sendiri bahkan

sampai kerajaan-kerajaan Eropa.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Sultan Muhammad Al-Fatih Strategi random :

membaca langsung surat Strategi random

Konstantine di istananya, merupakan jenis


Gambar 2
surat itu di bawa oleh utusan strategi yang tepat di

kekaisaran Bizantiyum. gunakan dalam

Dalam surat tersebut perjanjian damai

terdapat tiga perihal yang dengan Konstantine.

ingin Konstantine Sebab, Sultan


Gambar 3
sampaikan kepada Sultan. Muhammad Al-Fatih

Pertama, rasa simpati tidak ingin terlalu

mereka terhadap lama bekerjasama

meninggalnya Sultan Murad dengan Konstantine


Waktu Scene :
II, kenaikan tunjangan dan jikalau tidak
Scene ini terjadi pada
untuk Orhan dan yang menggunakan strategi
menit ke 15.25 – 17.06
ketiga adalah perjanjian politik random ini,
Denotasi :
damai. Salah satu isi penting perjanjian damai
Gambar pertama
88

menunjukkan Sultan dari surat tersebut adalah dengan Konstantine

Muhammad Al-Fatih Konstantine ingin tidak akan pernah

sedang membaca surat melakukan perjanjian damai tercapai.

dari Konstantine. Pada dengan Turki Utsmaniyah. Strategi splite :

gambar kedua Sultan Sultan pun menjawab secara Strategi splite

Muhammad Al-Fatih langsung kepada utusan tergolong dalam

menjawab surat tersebut Konstantine dengan strategi politik yang

kepada utusan pembawa mengatakan,”Beritahu pada digunakan Sultan

surat,”Aku berterima rajamu bahwa dia akan Muhammad Al-Fatih

kasih atas simpati menerima perjanjian damai karena strategi ini

kerajaanmu mengenai yang ingin dia bangun”. akan batal bila pihak

almarhum ayahku. Dan Sultan ingin pihak Roman, lawan ingin

mengenai Orhan, Hungaria, Polandia, Serbia memutuskan

kaisarmu ingin menaikkan dan Paus mengetahui bahwa bekerjasama atau bila

tunjangannya hingga mereka telah berdamai. lawan sudah tidak

300.000 koin. Ini penting Iconography : kooperatif lagi.

bagi kerajaan kami, Pengambilan latar dilakukan Namun selama lawan

karena tau dia hidup di dalam istana Kesultanan tidak membatalkan

berkecukupan. Akan Turki Utsmaniyah karena kerjasama, maka

kubalas suratnya. Akan perihal yang dibahas perjanjian tersebut

kubalas suratnya”. merupakan perjanjian damai tetap berlaku walau

Terlihat pula pada antar dua kerajaan yang dengan tujuan awal

gambar ketiga yakni berbeda. Dan terdapat tidak ingin melakukan

utusan dari Konstantine utusan dari kerajaan lain kerjasama.


89

yang membawa surat yang sesungguhnya utusan Strategi soft majority

tersebut sambil dijaga tersebut adalah tamu :

ketat oleh pengawal kerajaan. Sehingga latar Strategi ini menerima

kerajaan. yang dipilih pun harus strategi lawan namun

ditempat yang paling formal dirubahnya menjadi

pada suatu kerajaan strategi yang lebih

tersebut. Tempat ini baik sehingga pada

merupakan suatu tempat akhirnya dapat

yang di mana Sultan mengungguli lawan.

Muhammad Al-Fatih biasa Cara inilah yang

melakukan urusan dimainkan oleh Sultan

kenegaraannya bersama Muhammad Al-Fatih

dengan para wazir. saat menerima

Dieges and Sound : perjanjian damai

Terdapat suara iringan dengan Konstantine.

musik yang terjadi dalam Strategi politk

scene ini dari awal scene prober :

sampai scene selesai. Suara Menerima perjanjian

yang terdapat dalam scene damai dengan musuh

ini cukup menegangkan dan utamanya merupakan

terkesan menakutkan. Sebab salah satu dari strategi

dalam scene ini merupakan prober. Salah satu

bagian penting dalam film alasan Sultan

dan merupakan perjanjian Muhammad Al-Fatih


90

damai dengan Konstantine menerima perjanjian

yang sesungguhnya Sultan damai dengan

Muhammad Al-Fatih ingin Konstantine adalah

menaklukkannya. Suara untuk menguji strategi

iringan sebagai bagian dari musuh, barulah

scene film ini yang setelah itu Sultan

merupakan unsur penguat, Muhammad Al-Fatih

dipilih suara iringan yang melakukan tindakan

cukup menegangkan serta lanjutan yang

mencekam. menurutnya tepat. Hal

Realism : tersebut sesuai dengan

Perjanjian damai antar Strategi politk prober.

kedua kerajaan yang nanti Strategi langkah-

akan bertarung satu sama langkah kecil

lain, membuat penonton Strategi langkah-

bertanya-tanya apa maksud langkah kecil dalam

dari scene ini. Kesan bahwa scene ini adalah

scene dalam film ini Sultan Muhammad

membuat penonton menjadi Al-Fatihperlahan

larut di dalamnya dikatakan melakukan upaya

benar. Sebab, penonton untuk menaklukkan

penasaran dengan kebijakan Konstantinopel

Sultan Muhammad Al-Fatih dengan

yang berdamai dengan mempersiapkan diri


91

kekaisaran Romawi Timur terlebih dahulu

atau Bizantiyum yang mana khususnya persiapan

penonton sudah mengetahui militer.

dari sebelum menonton film Mitos :

ini bahwa akan terjadi Sultan Muhammad

perang militer besar-besaran Al-Fatih tidak mudah

antar Kesultanan Turki dimanfaatkan begitu

Utsmaniyah melawan saja. Konstantine

Kekaisaran Bizantiyum. sengaja mensiasati

Sehingga penonton akan Sultan dengan

mencari apa yang perjanjian damai yang

menyebabkan peperangan sengaja mereka

besar tersebut terjadi, karena rancang untuk

pada scene ini kedua menghancurkan Turki

kerajaan telah berdamai. Utsmaniyah. Justru

Visual Effects / SFX : Sultan lah yang

Tidak terdapat visual effects memanfaatkan situasi

yang ditampil pada scene seperti ini untuk balik

ini. memanfaatkan

Konstantine beserta

musuh-musuhnya.

Sultan Muhammad

Al-Fatih mempunyai

kepribadian yang
92

mandiri dan tidak

terpengaruh oleh

siasat jahat musuh.

3. Scene 3 Mengirim Mata-Mata ke Konstantinopel

Pada scene ini Sultan Muhammad Al-Fatih bertanya kepada Zaganos Pasha

apakah Hassan sudah berada di Konstantine dalam upayanya untuk mencari

informasi atau memata-matain pihak musuh. Hassan yang sudah mendapatkan

informasi penting perihal pergerakan musuh, segera berbegas melaporkannya

kepada Sultan Muhammad Al-Fatih.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Sultan selaku pemegang Strategi langkah–

kekuasaan tertinggi, langkah kecil :

memerintahkan Hasan untuk Strategi langkah-

Gambar 2 memata-matai musuhnya langkah kecil ini

dalam hal ini Konstantine, dilakukan Sultan

terkait rencana apa yang Muhammad Al-Fatih

akan mereka lakukan. Hasan agar rencananya untuk

bersekongkol dengan salah menaklukkan


Gambar 3
satu selir istana, dengan Konstantine tidak

mendapatkan informasi disadari oleh musuh.

bahwa Konstantine Strategi tak terduga :


93

Waktu Scene : mengundang Orhan untuk Strategi tak terduga


Perintah Sultan terjadi
makan malam. Dalam yang pada dampaknya
pada menit ke 25.48 –
pertemuan malam hari akan mengejutkan
26.02. Pelaksanaan proses
tersebut di istana musuh karena musuh
terjadi pada menit 29.13 –
Konstantine, menghasilkan tidak menyangka-
29.36. Sultan menerima
keputusan bersama bahwa nyangka bahwa
surat dari Hasan pada
pihak Konstantine dan informasi internal
menit ke 32.13 – 32.56.
Orhan mendukung mereka dapat
Denotasi :
penyerangan yang dilakukan diketahui.
Pada gambar pertama
oleh kerajaan Karamanoglu Strategi menyerang
merupakan scene dengan
kepada Turki Utsmani. lawan :
tempo sangat cepat.
Serta mereka mengatakan Strategi menyerang
Terdapat Sultan, Perdana
bahwa Hilal Pasha turut lawan adalah dengan
Menteri di sebelah kanan
mendukung penyerangan mengetahui terlebih
Sultan, Zaganos Pasha
Karamanoglu. dahulu strategi apa
sebelah kiri dan beberapa
Dukungan tersebut yang lawan miliki
menteri lainnya di
disampaikan melalui dua dengan cara memata-
belakang Sultan sambil
pasukan pembawa surat matai musuh.
mengikuti setiap langkah
untuk ditujukan kepada Sehingga Sultan
Sultan. Gambar kedua
kerajaan Karamanoglu. Muhammad Al-Fatih
merupakan pertemuan
Salah satu pasukan dapat menyimpulkan
antara Hasan dan salah
pembawa surat tersebut strategi musuh dan
satu selir dari Konstantine.
berhasil dilumpuhkan Hasan memilih strategi yang
Ucap Selir itu kepada
dan rekannya. Setelah itu lebih baik dari apa
Hassan,”Konstantine
94

mengundang Orhan surat langsung diberikan yang dimiliki oleh

makan malam, malam ini. oleh Sultan Muhammad Al- Konstantine beserta

Sampai jumpa setelah Fatih disuatu tempat yang sekutunya.

makan malam”. Lalu telah mereka rencanakan. Mitos :

setelah itu mereka berdua Hasan kepada Sultan,”Ini Sultan mempunyai

pun pergi terpisah. surat Konstantin yang pribadi seorang

Pada gambar ketiga ditulis Orhan dan ditujukan pemimpin sejati yang

terdapat Sultan untuk Karamanoglu sangat waspada

Muhammad Al-Fatih yang Ibrahim”. Sultan terhadap para

berada di atas kudanya Muhammad Al-Fatih musuhnya. Sebab di

serta diikuti oleh merasa puas dengan kerja dalam kerajaannya

sekelompok pasukan yang Hassan. banyak sekali

menyertai Sultan. Sultan Iconography : masyarakat yang

sedang membaca surat Terdapat tiga scene dan latar berlindung di bawah

yang berwarna kuning di yang berbeda yang naungan

atas kuda perangnya menunjukkan bahwa scene kekuasaannya. Sultan

dengan cukup serius. ini melewati scene lainnya. Muhammad Al-Fatih

Serta berbeda-beda perihal mempunyai respon

waktu putar. yang sangat cepat dan

Pada scene pertama yakni tepat sehingga ia dapat

Sultan Muhammad Al-Fatih mengungguli lawan-

sedang memerintahkan para lawan politiknya.

wazirnya untuk melakukan Sadar dirinya

apa yang Sultan dipermainkan oleh


95

perintahkan. Termasuk musuh-musuhnya,

Zaganos Pasha yang Sultan Muhammad

ditanyakan oleh Sultan Al-Fatih segera

perihal Hasan yang ia suruh mencari tahu infomasi

untuk memata-matai perihal antisipasi

Konstantine. Latar pada untuk mencegah

scene ini merupakan salah kekacauan semakin

satu bagian koridor yang meluas.

cukup terbuka di dalam

istana kesultanan, sehingga

mengisyaratkan bahwa

perintah Sultan merupakan

pesan dari dalam untuk

dieksekusi di luar istana.

Pada scene kedua, latar

yang dipilih merupakan

suasana pasar di

Konstantine yang cukup

ramai. Hasan dan salah satu

selir kerajaan Konstantine

bertemu perihal informasi di

dalam istana. Pemilihan

tempat terbuka yakni pasar

bertujuan agar keberadaan


96

mereka tidak diketahui

musuh, sebab mereka

berada di wilayah musuh.

Scene ketiga yakni Hasan

membawakan surat yang

direbutnya dan surat itu

langsung diberikan kepada

Sultan Muhammad Al-Fatih

pada suatu tempat terbuka di

hutan. Sultan terlihat

mendatangi Hasan dengan

tujuan agar informasi yang

dibawa oleh Hasan dapat

cepat diterimanya dan

memilih tempat pertemuan

tersebut agar tidak ada

orang yang mengetahuinya.

Dieges and Sound :

Terdapat tiga scene yang

berbeda dalam strategi

politik yang dimaksud.

Adapun scene pertama

yakni perintah dari Sultan

Muhammad Al-Fatih, dalam


97

scene tersebut tidak terdapat

dieges sound sehingga tidak

bisa dianalisis. Selanjutnya

scene kedua yakni saat

bertemunya Hassan dengan

Selir Konstantine di pasar,

terdapat dua suara dalam

scene ini yakni yang

pertama adalah general

effect yaitu suara

lingkungan sekitar berupa

suara orang-orang yang

sedang beraktifitas bahkan

terdengar suara binatang

ternak karena berada di

dalam sebuah pasar. Dan

yang kedua yakni suara dari

selir Konstantine yang

hanya memberitahukan

informasi kepada Hasan,

dalam scene ini Hasan tidak

berbicara namun hanya

mendengar. Sehingga

perbincangan ini dinamakan


98

unsur suara monolog.

Scene yang ketiga adalah

saat Hasan menyerahkan

surat yang ia rampas kepada

Sultan Muhammad Al-Fatih

di suatu hutan pada tempat

yang cukup terbuka.

Terdapat dua jenis suara

dalam scene ini yakni yang

pertama adalah dialog

antara Sultan Muhammad

Al-Fatih dengan Hasan. Dan

yang kedua adalah spot

effect yakni suara yang

timbul dari suara kuda.

Karena terdapat beberapa

kuda dalam scene tersebut.

Realism :

Perintah Sultan Muhammad

Al-Fatih secara bertubi-tubi

ditujukan kepada para

wazirnya di dalam istana

Kesultanan membawa

ketegangan bagi yang


99

menyaksikan. Saat Hasan

bertemu dengan selir

Konstantine secara diam-

diam disebuah pasar pun

membuat scene ini terlihat

nyata. Dan yang terakhir

adalah scene ketiga saat

Hasan memberikan surat

kepada Sultan Muhammad

Al-Fatih di tanah lapang

yang hijau. Memberikan

kesan bahwa realitas dalam

scene ini dilakukan pada

tempat yang pantas dan

terlihat sungguhan.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visual effects

yang ditampil pada scene

ini.

4. Menerima Perjanjian Damai Dengan Kerajaan Karamanoglu

Kerajaan Karamanoglu yang menantang perang terbuka dengan kerajaan Turki

Utsmaniyah mengurungkan niatnya karena melihat jumlah tentara Turki Utsmani

yang sangat banyak pada suatu daerah terbuka yang sangat luas. Raja

Karamanoglu menyerah dan mengajukan perjanjian damai dengan Turki


100

Utsmaniyah karena tidak yakin akan menang, perjanjian damai pun dibahas di

dalam tenda merah yang berada di tengah-tengah ribuan prajurit Turki

Utsmaniyah sekaligus tempat bernaungnya Sultan Muhammad Al-Fatih.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Kedua kerajaan telah siap Strategi spite:

untuk berperang antara Strategi spite dalam

Kesultanan Turki scene ini bekerjasama


Gambar 2
Utsmaniyah dengan dengan Karamanoglu,

Kerajaan Karamanoglu namun bila mereka

disebuah tempat yang sudah tidak cooperate

terbuka dan sangat luas. lagi akan janjinya

Gambar 3 Namun raja Karamanoglu bahwa mereka akan

merasa tidak mampu menjaga perdamainan

memenangi pertarungan, dengan Turki

sebab ia tidak menyangka Utsmaniyah, maka

Waktu Scene : pasukan Turki Utsmaniyah Sultan Muhammad

Scene ini terjadi pada sangat banyak jumlahnya. Al-Fatih akan

menit ke 35.22 – 36.13. Sehingga ia mengajukan menyerangnya.

Denotasi : perdamainan dengan pihak Strategi mistrust :

Gambar pertama Turki Utsmani. Setelah Yakni Sultan

menunujukkan kedatangan rapat antara wazir-wazir Muhammad Al-Fatih

pihak lawan yakni kerajaan, diputuskan bahwa sudah mempersiapkan

pimpinan kerajaan Turki Utsmaniyah diri untuk berperang


101

Karamanoglu dengan menerima perjanjian damai dengan Karamanoglu,

posisi duduk setengah dengan kerajaan namun mereka justru

berdiri kepada Sultan Karamanoglu. mengajak damai atau

Muhammad Al-Fatih Walau berlabel perjanjian bekerjasama dengan

untuk mengadakan damai, dalam hal ini pihak Turki Utsmani.

gencatan senjata atau Turki Utsmaniyah yang Strategi langkah-

perdamainan. Selanjutnya sesungguhnya memenangi langkah kecil :

gambar kedua pertarungan tersebut. Raja Strategi langkah-

menunjukkan sikap tegas Karamanoglu pun langkah kecil

Sultan Muhammad Al- mendatangi Sultan dilakukan Sultan

Fatih kepada Muhammad Al-Fatih di Muhammad Al-Fatih

Karamanoglu dengan dalam tenda merah perang agar jalan menuju

mengatakan,” Jangan Turki Utsmaniyah yang Konstantinopel tidak

lupa, kau bisa berperang biasa mereka gunakan. terhambat dengan

dengan siapa pun. Namun Sultan Muhammad Al-Fatih pertempuran melawan

kau berdamai hanya pun menerima permintaan Karamanoglu, karena

dengan pria terhormat”. damai yang diminta akan menelan korban

Pada gambar ketiga Karamanogu dengan sangat yang tidak sedikit bila

menunjukkan akhir dari dingin. Sultan pun berkata bertempur.

kesepakatan damai yang kepada raja Mitos :

dilakukan kedua kerajaan Karamanoglu,”Jangan lupa, Sultan Muhammad

dan Karamanoglu kau bisa berperang dengan Al-Fatih mempunyai

mencium tangan dari siapa pun. Namun kau wibawa seorang

Sultan Muhammad Al- berdamai hanya dengan pemimpin serta


102

Fatih. pria terhormat”, ia pun wibawa sorang

menjawab ucapan panglima perang.

Sultan,”Aku bersumpah Sultan menerima

demi kehormatanku, takkan perjanjian damai

ada lagi darah yang dengan musuh yang

tertumpah selama aku justru musuh

masih hidup”. Setelah tersebutmenyatakan

mereka berbincang, raja perang terlebih dahulu

Karamanoglu mencium terhadapnya. Sultan

tangan Sultan Muhammad Muhammad Al-Fatih

Al-Fatih sebagai tanda lebih memilih

patuh padanya. berdamai tanpa harus

Iconography : berperang secara

Perjanjian damai militer yang pasti akan

dilaksanakan di dalam tenda memakan korban yang

merah atau tenda perang tidak sedikit. Namun

tempat Sultan Muhammad tidak mengurangi

Al-Fatih bernaung. Di kehormatan

dalam tenda ini merupakan kemenangan perang

tempat yang paling kondusif dengan cara damai

karena diluar tenda terdapat tersebut. Justru

puluhan ribu pasukan Turki dengan cara seperti

Utsmani yang siap ini, Sultan

berperang. mendapatkan
103

Dieges and Sound : kehormatan dimata

Terdapat dieges and sound musuhnya karna

pada scene ini antara Sultan mempunyai

Muhammad Al-Fatih yang kebijaksanaan yang

sedang memperingatkan raja tinggi.

Karamanoglu di dalam

tenda perangnya. Suara

tambahan atau dieges untuk

menguatkan scene ini sangat

tepat karena suasana yang

sedang terjadi pun cukup

menegangkan. Iringan suara

dalam scene ini terjadi dari

menit awal sampai menit

akhir. Nuansa tegang antara

kedua kerajaan yang sudah

siap untuk berperang

dengan dieges yang dipilih

membuat penonton yang

menyaksikan menjadi ikut

tegang.

Realism :

Realitas yang terdapat

dalam scene ini menjadi


104

terlihat nyata saat shot yang

memperlihatkan puluhan

ribu pasukan Utsmani

sedang berkumpul disebuah

tanah lapang untuk

bertempur dengan kerajaan

Karamanoglu. Sekilas

terlihat seperti lautan api

yang siap membakar apapun

yang mendekatinya. Yang

sebenarnya itu merupakan

pasukan Yanisari Utsmani

yang berseragam khas

mereka berwarna merah.

Visual Effects / SFX :

Terdapat tampilan visual

effects dalam scene ini yang

memperlihatkan puluhan

ribu pasukan Turki

Utsmaniyah berseragam

merah, yang berkumpul

disebuah tanah lapang dan

terdapat sebuah bangungan

cukup besar di tengah-


105

tengah pasukan merah

tersebut. Bangunan tersebut

merupakan tenda besar

tempat otoritas Kesultanan

Turki Utsmaniyah dalam

keadaan perang saat

memberikan perintah.

5. Menolak Kenaikan Tunjangan


Di dalam tenda merah perang Turki Utsmani, Hilal Pasha membacakan surat dari

Konstantine yang akan menaikkan harga tunjangan kepada Orhan sebesar dua kali

lipat lebih banyak dari yang Turki Utsmaniyah berikan kepada Orhan.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Tempo waktu yang sangat Strategi Defect :

singkat namun sangat padat Strategi Defect dan

isinya, tersaji pada scene menyerang strategi


Gambar 2
yang hanya mempunyai lawan. Sebab dalam

durasi waktu sekitar empat strategi defect yakni

puluh satu detik ini. Melalui dengan tegas menolak

surat yang dibawa oleh bekerjasama walau


Gambar 3
utusan Konstantine, dalam keadaan

selanjutnya dibacakan oleh apapun.

Hilal Pasha kepada Sultan Menyerang strategi


106

Waktu Scene : Muhammad Al-Fatih lawan :


Scene ini terjadi pada
menit ke 36.19 – 37.00. sehingga bisa didengar oleh meyerang strategi

orang yang berada di dalam lawan, karena Sultan


Denotasi :
tenda merah perang Turki Muhammad Al-Fatih
Pada gambar pertama
Utsmani. telah mengetahui
Hilal Pasha membacakan
Penolakan tegas dari Sultan strategi lawan yang
isi surat dari Konstantine
Muhammad Al-Fatih telah bersekutu
sambil didengarkan oleh
perihal Konstantine ingin dengan Orhan.
Sultan Muhammad Al-
melipatgandakan tunjangan Sehingga keputusan
Fatih. Adapun isi surat
yang Turki Utsmani berikan Sultan menolak
tersebut,”Konstantine
kepada Orhan. Sultan pun tunjangan kenaikan
ingin melipatgandakan
menjawab,”Tak ada alasan upah sangat beralasan.
tunjangan yang kita bayar
untuk melakukannya. Mitos :
untuk Orhan, Baginda
Namun, ini bukan tempat Sultan Muhammad
Sultan”. Gambar kedua
dan waktu yang tepat”. Al-Fatih sangat bijak
menunjukkan utusan
Iconography : dalam mengambil
Konstantine yang dijaga
Masih di dalam tenda keputusan. Dalam hal
ketat oleh pengawal
perang, utusan Konstantine ini Sultan menolak
kerajaan. Namun gambar
membawakan surat kepada kenaikan tunjangan
ketiga menunjukkan
Sultan. Situasi yang tengah terhadap Orhan karena
bahwa Sultan Muhammad
bersiap perang namun batal menilai tidak ada
Al-Fatih menolak
karena pihak lawan alasan yang kuat
memberikan kenaikan
menginginkan perdamainan. untuk melaksanakan
upah tersebut.
Sultan Muhammad Al-Fatih perihal tersebut.
107

menolak untuk membahas

perihal isi surat tersebut.

Latar pada sebuah kondisi

siap tempur tidak layak

untuk membahas

permasalahan Orhan.

Dieges and Sound :

Selain suara dari Sultan

Muhammad Al-Fatih dan

Hilal Pasha dalam scene ini.

Terdapat suara lain yang

disebut general effect yang

bersifat bacground. Adapun

suara tersebut adalah suara

pasukan yang berada di luar

tenda serta terdapat suara

kuda-kuda perang. Karena

di luar tenda terdapat

puluhan ribu pasukan Turki

Utsmani.

Realism :

Tidak terdapat realism pada


108

scene ini.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini.

6. Membiarkan Perdana Menteri Tetap Menjabat

Hilal Pasha atau perdana Menteri Kesultanan Turki Utsmaniyah sedang terkena

fitnah yang mengatakan bahwa Hilal Pasha mendukung serangan terhadap Turki

Utsmaniyah yang dilakukan Kerajaan Karamanoglu. Hilal Pasha bersumpah

bahwa dia tidak terlibat dalam penghianatan dan dia selalu setiap kepada Alm

Sultan Murad II (Ayah Sultan Muhammad Al-Fatih) dan setiap pada Sultan

Muhammad Al-Fatih seumur hidupnya.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Sultan Muhammad Al-Fatih Strategi langkah-

memanggil Hilal Pasha langkah kecil :

untuk berbicara empat mata. Strategi langkah-


Gambar 2
Sultan memberikan surat langkah kecil yang

yang telah dirampas Hasan dilakukan Sultan

dari adegan sebelumnya, Muhammad Al-Fatih

surat itu dibaca oleh Hilal dalam scene ini adalah

Gambar 3 Pasha dan ia pun untuk menjaga

sangatterkejut. Dikatakan stabilitas politik

bahwa Hilal Pasha internal dan merespon

mendukung penyerangan fitnah musuh dengan


109

Waktu Scene : Karamanoglu terhadap tidak ikut larut pada


Scene ini terjadi pada
kesultanan Turki fitnah tersebut. Bila
menit ke 37.07 – 38.35.
Utsmaniyah. Namun ia hal tersebut gagal
Denotasi :
bersumpah atas nama Allah dilakukan Sultan
Pada gambar pertama,
sebagai saksinya bahwa ia Muhammad Al-Fatih,
terjadi perbincangan
tidak ada hububungannya akan terjadi
empat mata antara Sultan
dengan isi surat tersebut. pergolakan internal
dengan Hilal Pasha. Serta
Hilal Pasha pun menjawab kerajaan.
Hilal Pasha membacakan
tuduhan surat Strategi cooperate :
sebuah surat yang membut
tersebut,”Allah sebagai Strategi coorperate
dirinya sangat terkejut.
saksiku. Aku tidak ada yakni walau dengan
Gambar kedua Sultan
hubungannya dengan surat keadaan apapun hasil
Muhammad Al-Fatih
ini. Aku tak pernah akhir tetap
mengulang isi surat
berpaling dari ayah bekerjasama dengan
tersebut kepada Hilal
baginda atau dari baginda Hilal Pasha walau ia
Pasha dengan
Sultan selama hidupku”. telah difitnah melalui
mengatakan,”Isi suratnya
Mendengar jawaban dari surat tersebut. Karena
membuatku sangat
Hilal Pasha, Sultan memilih Sultan masih
terkejut. Pembangkang
untuk menunda masalah membutuhkan peranan
Orhan berkata kepada
tersebut sampai tiba di Hilal Pasha dalam
pembangkang lain
Edirne. jajaran pemerintahan
bernama Ibrahim.
Iconography : khususnya sebelum
Perdana Hilal Pasha
Perbincangan antar dua penyerangan ke kota
mendukungku. Namun ini
orang paling penting dalam Konstantinopel.
harus dirahasiakan
110

sekarang. Wajah Sultan Kesultanan Turki Mitos :

memerah dan Utsmniyah yakni Sultan Kebijaksanaan Sultan

mengeluarkan urat di Muhammad Al-Fatih dan Muhammad Al-Fatih

dahinya yang perdana menteri Hilal terlihat saat

menunjukkan Sultan Pasha, berbincang terkait isi menanggapi isi surat

sangat marah terhadap surat yang menyudutkan yang menyudutkan

Hilal Pasha. Gambar Hilal Pasha. Sultan orang kepercayaannya

ketiga merupakan jawaban membahas isi surat tersebut yakni Hilal Pasha.

dari Hilal Pasha kepada di dalam tenda perang pasca Sultan tidak gegabah

Sultan dengan perjanjian damai dengan dalam mengambil

mengatakan bahwa ia kerajaan Karamanoglu. keputusan walau bukti

tidak terlibat dalam isi Keputusan belum sudah cukup kuat

surat tersebut. sepenuhnya diberikan oleh untuk menjatuhkan

Sultan terhadap Hilal Pasha, sanksi berat terhadap

karena Sultan menganggap Hilal Pasha.

kondisi sekarang tidak

mengungkinkan keputusan

lebih lanjut. Sehingga akan

membahasnya setelah

pulang ke Edirne. Latar

tempat yang digunakan

masih dalam tenda perang,

sehingga tidak pantas untuk

membahas perihal selain


111

perang militer.

Dieges and Sound :

Dieges dalam scene ini

seakan membuka tabir yang

selama ini tidak

ditampilkan, yakni bahwa

Hilal Pasha berkhianat

kepada Sultan Muhammad

Al-Fatih. Intrograsi yang

dilakukan oleh Sultan

terhadap Hilal Pasha pun

dikuatkan oleh suara iringan

yang berasal dari efek suara

sound library. Dengan

memilih iringan suara yang

terkesan menyudutkan Hilal

Pasha yang dalam scene ini

ia tertuduh melakukan

penghianatan.

Realism :

Sultan Muhammad Al-Fatih

terlihat marah kepada Hilal

Pasha karena dalam isi surat

tersebut ia bersekongkol
112

dengan penghianat dan

musuh. Suasana yang

menegangkan terjadi saat

Sultan mulai mengintrogasi

Hilal Pasha dan saat Hilal

Pasha dengan tegas serta

pasrah menangkis tuduhan

surat tersebut.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini.

7. Membangun Benteng

Sultan Muhammad Al-Fatih memanggil Hilal Pasha di dalam ruangan kerja

Sultan terkait rencanya untuk membangun sebuah benteng yang bertujuan untuk

memutus suplai laut atau jalur utama yang menghubungan Konstantinopel dengan

dunia luar.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Sultan Muhammad Al-Fatih Strategi langkah-

memanggil Hilal Pasha di langkah kecil :

istananya, masuk ke sebuah Strategi langkah-

Gambar 2 ruangan tertetu yang di langkah kecil

dalamnya terdapat peta merupakan suatu cara

Eropa yang sangat besar. yang dilakukan Sultan


113

Pada awalnya Hilal Pasha Muhammad Al-Fatih

menyangka ia akan dibunuh untuk bisa memutus

perihal isi surat tersebut. jalur laut yang

Namun Sultan tidak mengarah ke

menghiraukan hal tersebut Konstantinopel. Ini

lagi dan fokus untuk merupakan cara

Gambar 3 membangun sebuah benteng perlahan Sultan

pertahanan. Sultan Muhammad Al-Fatih

menjelaskan perihal mengepung

rencananya membangun Konstantinopel.

benteng barunya, namun Strategi politik


Waktu Scene :
Scene ini terjadi pada Hilal Pasha khawatir musuh permainan jurang :

menit ke 41.58 – 42.54. akan bersatu dan menyerang Strategi ini merupakan

Denotasi : mereka. Ucapan khawatir strategi yang serba

Gambar pertama terjadi Hilal Pasha kepada sulit dan dapat

perbincangan antara Sultan,”Saat kita menghantarkan kedua

Sultan Muhammad Al- meletakkan batu pertama. belah pihak yang

Fatih dengan perdana Konstantine, Paus, dan bersaing sama-sama

menterinya Hilal Pasha di pemerintahan Roman akan mengalami kekalahan.

dalam sebuah ruangan tahu kita sudah siap Pada scene ini, Sultan

yang biasa Sultan gunakan perang. Mereka akan Muhammad Al-Fatih

untuk merancang sebuah bergabung dan menyerang memberikan pilihan

strategi militer. Sultan kita”. yang sangat sulit

bertanya kepada Hilal Iconography : kepada Konstantine.


114

Pasha,”Apa yang kau Di suatu ruangan tempat Namun Sultan pun

lihat?”, tanya Sultan yang sering digunakan menyadari resiko yang

sambil menunjuk sebuah Sultan Muhammad Al-fatih ia putuskan terhadap

peta Eropa yang sangat dalam merencanakan kerajaannya sendiri.

besar. Hilal Pasha pun strategi politik atau strategi Mitos :

menjawab,”Aku melihat militernya. Sultan Keputusan Sultan

benteng yang dibangun berdiskusi dengan Hilal untuk membangun

kakek buyut anda, Sultan Pasha terkait niat dan benteng sudah bulat.

Bayezid, Sultan”. Sultan rencananya untuk Pada pembangunan

Muhammad Al-Fatih membangun sebuah benteng tersebut,

mengutarakan benteng. resiko akan terjadi

keinginannya untuk Dieges and Sound : yakni peperangan

membangun sebuah Suara general effect yang besar dan resiko-

benteng baru kepada Hilal bersifat bacground dalam resiko lain sebagainya.

Pasha. Gambar kedua scene ini adalah suara petir Terlihat dalam scene

yakni Hilal Pasha cukup yang sesekali menyambar ini Sultan Muhammad

cemas dalam memberikan menambah suasana dalam Al-Fatih mempunyai

pendapatnya terkait scene ini sangat pendirian yang sangat

rencana Sultan untuk menegangkan. Dan yang kuat sebagai seorang

membangun sebuah kedua adalah kumpulan efek pemimpin. Sultan

benteng. Pada gambar suara atau sound library sangat paham akan

ketiga, Sultan Muhammad yang sengaja dibuat tegang, resiko yang ia ambil,

Al-Fatih merasa yakin menjadi tambahan yang namun ia lebih

dengan keputusannya dan selaras dengan isi naratif memilih bertahan dan
115

tidak terlalu scene ini. terus maju ke depan

menghawatirkan Realism : untuk menyelesaikan

kekhawatiran Hilal Pasha Dalam scene ini, penonton semuanya hingga

dan lebih fokus digiring bahwa Hilal Pasha tuntas.

mementingkan hal lain akan dieksekusi oleh Sultan

dari pada itu. Muhammad Al-Fatih karena

permasalah demi

permasalahan yang terjadi

padanya. Waktu yang larut

malam dan suara petir yang

menyambar menguatkan

persepsi umum dalam scene

ini bahwa akan dijatuhkan

eksekusi mati Hilal Pasha

oleh Sultan.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini.

8. Penguasaan Mora

Mora merupakan salah satu sekutu Konstantine yang posisinya berada di luar

tembok kota, Sultan Muhammad Al-Fatih memerintahkan untuk menguasai Mora

sebelum ekspedisinya menuju kota Konstantinopel. Pembangunan benteng untuk

memutus suplai utama Konstantine mempunyai tujuan lain yakni mengalihkan

perhatian musuh sehingga konsentrasi terhadap kekuatan di Mora menjadi lemah.


116

Hal ini dituntaskan dengan baik dan Mora pun berhasil dikuasai tentara Turki

Utsmaniyah.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Dalam scene ini Sultan Strategi bumi

Muhammad Al-Fatih hangus :

berencana akan menguasai Strategi bumi hangus

Gambar 2 suatu tempat yang pada dalam scene ini adalah

akhirnya daerah tersebut penguasaan Mora oleh

diketahui bernama Mora. Turki Utsmaniyah

Niat dan rencana tersebut menggunakan cara

Gambar 3 didiskusikannya bersama militer.

dengan Hilal Pasha Strategi langkah-

diruangan yang di dalamnya langkah kecil :

terdapat peta Eropa yang Strategi langkah-

besar. Di akhir scene Sultan langkah kecil dengan


Waktu Scene :
Scene ini terjadi pada masih bertanya apakah menguasai daerah

menit ke 42.55 – 43.20 perang ini perang syahid Mora, maka

Denotasi : atau bukan dengan pergerakan Turki

Pada gambar pertama mengatakan,”Darah akan Utsmaniyah menjadi

Sultan sedang menunjuk kembali tumpah, lebih mudah untuk


117

suatu titik lokasi pada pertanyaannya adalah melakukan ekspedisi

sebuah peta besar Eropa apakah ini jadi perang menuju Konstantine.

untuk merancang sebuah syahid atau hanya sia-sia”. Strategi permainan

strategi sambil Iconography : jurang :

mengatakan,”Aku hanya Pada sebuah peta Eropa Memuat strategi

peduli pada tujuanku yang sangat besar, Sultan permainan jurang

yang tidak bisa terlaksana dan juga sisaksikan oleh karena saat Sultan

jika perhatian mereka Hilal Pasha menganalisa Muhammad Al-Fatih

tertuju pada penaklukkan rencananya untuk menguasai Mora,

Konstantinopel”. Gambar menguasai daerah yang ia sudah jelas bahwa

kedua Sultan Muhammad tunjuk. Walaupun dalam Sultan Muhammad

Al-Fatih menegaskan scene ini sengaja tidak di Al-Fatih menyatakan

rencananya untuk beritahukan daerah apa yang perang terhadap

melakukan strategi Sultan Muhammad Al-Fatih Konstantinopel.

tersebut kepada Hilal maksud. Sultan membawa

Pasha yang berada di Dieges and Sound : kondisi yang tidak ada

belakangnya. Dieges dalam scene ini pilihan lain selain

Gambar ketiga merupakan bertujuan untuk bertempur.

pertanyaan yang ada mendramatisirkan Menyerang stretegi

dalam benak Sultan keputusan Sultan lawan :

Muhammad Al-Fatih Muhammad Al-Fatih Sultan Muhammad

sendiri akan pertumpahan dengan lantunan suara yang Al-Fatih sudah

darah ini apakah menjadi menghanyutkan dan sesekali mengetahui strategi

perang suci atau tidak. cukup menguatkan pada lawan saat mengirim
118

Hilal Pasha yang melihat beberapa saat kemudian. Hasan untuk memata-

hal tersebut terdiam tidak Suara iringan dalam scene matai Konstantine.

melakukan tindakan ini mempunyai dua makna Sehingga ia paham

apapun untuk memberikan yakni menghanyutkan agar akan langkah yang

pendapatnya. selaras dengan keputusan diambil Konstantine,

Sultan, dan yang kedua dengan terlebih

menguatkan akan prinsip dahulu melakukan

yang Sultan ambil. tindakan pencegahan.

Realism : Walau secara jelas

Tidak terdapat visul effects dalam film Betlle of

pada scene ini. Empires Fetih 1453,

Visual Effects / SFX : tidak ditemukan

Tidak terdapat visul effects Hassan mencuri

pada scene ini. informasi terkait fokus

terhadap perihal Mora.

Namun pada

prinsipnya menyerang

strategi lawan salah

satu tujuan pentingnya

adalah untuk

mengantisipasi

penyerangan lawan.

Karena dikhawatirkan

Mora akan menyerang


119

Turki Utsmaniyah

sebelum atau saat

pengepungan

berlangsung.

Mitos :

Sultan Muhammad

Al-Fatih memiliki

sikap tegas seorang

pemimpin sejati.

Teguh terhadap

keputusan yang ia

ambil, khususnya

dalam hal ini adalah

penguasaan Mora

yang sarat akan resiko

peperangan lebih

besar.

9. Mendatangkan Urban

Urban merupakan pembuat meriam yang sangat terkenal sehingga menjadi

rebutan antara dua kerajaan besar yakni Kekaisaran Konstantine dan Kesultanan

Turki Utsmaniyah. Masing-masing pihak telah mengutus prajuritnya untuk

meminta Urban membuat meriam, namun Urban memilih Kesultanan Turki

Utsmaniyah atas permintaan dari anak tirinya yang bernama Era.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
120

Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Di dalam rumahnya sendiri Strategi langkah-

Urban dan anaknya Era langkah kecil :

dipaksa oleh tiga orang Dalam scene ini

Gambar 2 prajurit Romawi untuk strategi langkah-

membuat meriam guna langkah kecil

mempertahankan menggunakan cara

Konstantine dari serangan yang sederhana

Turki Utsmaniyah. Namun namun berdampak


Gambar 3
Hasan dan seorang besar. Mendatangkan

temannya yang telah Urban dari

diperintahkan oleh Sultan Konstantinopel

Muhammad Al-Fatih, merupakan tindakan


Waktu Scene :
Scene ini terjadi pada membunuh ketiga orang yang dibilang nekat

menit ke 52.22 – 53.37 prajurit tersebut. namun sangat berguna

Denotasi : Hasan meminta dengan bagi kesultanan Turki

Gambar pertama lembut kepada Urban dan Utsmaniyah.

menunjukkan Urban dan Era untuk pergi ke Edirne, Strategi menyerang

anak tirinya yang bernama karena mereka telah di lawan :

Era sedang dijemput paksa undang oleh Sultan Dengan cara merebut

di rumahnya sendiri oleh Muhammad Al-Fatih di orang-orang penting

tiga orang prajurut istananya. Ajakan Hasan yang dimiliki oleh

Romawi untuk bertemu kepada Urban dan lawan, dalam hal ini

dengan adipati Notaras. Era,”Baginda Sultan orang penting yang


121

Adapun ucapakan dari Mehmed ingin bertemu dimaksud adalah

salah satu prajurit tersebut dengan anda di istananya”. Urban beserta

kepada Urban,”Kau Iconography : anaknya.

ditahan atas perintah Di dalam rumahnya Urban Mitos :

adipati Notaras. Tangkap dan anaknya sedang Sultan Muhammad

Mereka!”. Gambar mempersiapkan diri untuk Al-Fatih piawai dalam

kedua terlihat Hassan dan pergi dari rumah mereka, memilih orang untuk

seorang temannya yang karena mempunyai firasat melakukan tugas-

sedang berbicara tatap dirinya akan dijemput paksa tugas tertentu. Dalam

muka secara langsung oleh pihak Konstantine. hal ini Sultan tepat

dengan Ubran dan Era Prajurut Konstantine pun memilih Hasan dan

untuk membujuk mereka datang untuk menjemput berhasil saat

berdua menemui Sultan paksa mereka, walau menjemput Urban dan

Muhammad Al-Fatih. Dan akhirnya Hasan dan satu anaknya.

gambar ketiga orang rekannya yang

menunjukkan ekspresi berhasil membujuk Urban

yang cukup terkejut dan Era untuk ikut

sekaligus bingung dari bersamanya. Latar waktu

Urban ataupun Era akan mengapa dipilih malam saat

permintaan Hasan, namun penjemputan adalah karena

pada akhirnya mereka upaya penjemputan paksa

berdua menerima ajakan oleh prajurut Konstantine

Hasan. dilakukan saat kondisi rata-

rata orang pada umumnya


122

sedang istirahat, serta

menyangka pada saat itu

Urban sedang istirahat atau

tidur sehingga memudahkan

prajurut Konstantine

tersebut memaksa mereka

ikut bersamanya.

Dieges and Sound :

Terdapat tiga jenis suara

yang berbeda terkait dieges

dalam scene ini. Yang

pertama saat menit-menit

awal penjemputan paksa

oleh prajurut Bizantiyum

yang cukup mengalir statis

namun dibuat tegang. Yang

kedua saat pertarungan

hidup mati antara pihak

yang ingin memperebutkan

Urban berubah menjadi

suara yang dipacu cepat

sehingga terdengar sangat

menegangkan. Dan yang

terkahir saat Hasan


123

menyampaikan ajakannya

kepada Urban dan Era,

berubah menjadi suara yang

lembut dan menyejukkan.

Karena situasi sudah

berubah menjadi tenang,

sehingga diegesnya pun

digunakan suara yang

lembut.

Realism :

Pertarungan menggunakan

pedang antara Hasan beserta

rekannya dengan tiga orang

pasukan Bizantiyum terlihat

nyata diperankan oleh para

pemain. Untuk

mendapatkan seseorang

yang diinginkan, para pihak

saling bertarung satu sama

lain untuk memperebutkan

orang yang diinginkannya.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini.


124

10. Perjanjian Damai dengan 4 Kerajaan Eropa

Zaganos Pasha menyampaikan berita baik kepada Sultan Muhammad Al-Fatih di

dalam ruangan kerja Sultan terkait perjanjian damai dengan kerjaan Hungaria,

Polandia, Serbia dan Georgia. Keempat kerajaan Eropa tersebut menyetujui

perjanjian damai yang diajukan Turki Utsmaniyah serta mereka berterima kasih

atas hadiah yang Sultan Muhammad Al-Fatih berikan.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Zaganos Pahsa Strategi spite :

menyampaikan kabar yang Strategi splite dalam

menggembirakan bahwa scene ini adalah bila

Gambar 2 empat kerajaan yakni salah satu dari

Hungaria, Polandia, Serbia keempat kerajaan

dan Georgia menyetujui memutuskan

perjanjian berdamai dengan kerjasama, maka

Gambar 3 Turki Utsmaniyah. Zaganos secara otomatis

Pasha kepada Sultan kerjasama yang dijalin

Muhammad Al- sebelumnya juga

Fatih,”Suatu hal yang baik batal. Mensiratkan

Waktu Scene : kita menanda tangani bahwa Sultan


Scene ini terjadi pada
perjanjian dengan Raja Muhammad Al-Fatih
125

menit ke 01.12.10 – Hungaria, Serbia, Polandia akan mengimbangi

01.12.38 dan Georgia. Jadi kita respon terhadap

Denotasi : takkan menghadapi lawannya. Bila lawan

Gambar pertama terlihat masalah apapun dalam sudah tidak cooperate

Sultan Muhammad Al- pengepungan nanti. Mereka lagi maka Sultan akan

Fatih, Zaganos Pasha dan juga berterima kasih atas bertindak mengikuti

dua orang pelayan hadiah cantik yang anda respon lawannya.

kerajaan di dalam sebuah kirimkan”. Sehingga tidak Strategi tit for tat :

ruangan khusus Sultan di ada hambatan yang Strategi tit for tat

dalam istananya. Zaganos menghalangi mereka untuk dalam scene ini adalah

Pasha menyampaikan menginvansi Sultan Muhammad

sebuah informasi kepada Konstantinopel. Persiapan Al-Fatih tidak

Sultan terkait perjanjian ini dilakukan menjelang menginginkan dirinya

damai dengan empat ekspansi militer ke kota dimanfaatkan oleh

kerajaan. Gambar kedua Konstantinopel. lawan. Sehingga

terdapat Sultan dengan Iconography : Sultan tidak terlalu

Zaganos Pasha sedang Penyampaian berita baik kaku dalam menjalin

berkomunikasi. Terlihat oleh Zaganos Pasha kepada hubungan perjanjian

ekspresi yang cukup Sultan Muhammad Al-Fatih damai yang

menggembirakan dari di ruangan biasa tempat sesungguhnya

wajah Sultan akan Sultan merancang strategi. keempat kerajaan

informasi yang di bawa Latar yang di gunakan tersebut adalah

oleh Zaganos. Adapun selaras dengan isi pesan musuh.

ucapan Sultan kepada yakni strategi politik yang Strategi langkah-


126

Zaganos adalah,”Bagus. berdampak pada kekuatan langkah kecil :

Kekawatiran Hilal Pasha militer. Yang terakhir adalah

tidak beralasan”. Dieges and Sound : strategi langkah-

Pada gambar ketiga Tidak terdapat visul effects langkah kecil yang

merupakan lanjutan dari pada scene ini. bertujuan agar

pembicaraan sebelum Realism : mengamankan Turki

antara Sultan dan Zaganos Tidak terdapat realism pada Utsmani dalam

terkait persiapan pasukan scene ini. melakukan

untuk pengepuangan Visual Effects / SFX : pengepuangan

Konstantine. Tidak terdapat visul effects terhadap

pada scene ini. Konstantinopel.

Mitos :

Sultan Muhammad

Al-Fatih pandai

memilih lawan dan

kawan. Tidak semua

kerajaan yang

berpotensi

mengancamnya, ia

perangi sampai habis.

Dalam scene ini

Sultan pandai memilih

kawan untuk

diajaknya berdamai
127

dan terbukti dari

keempat kerajaan

tersebut semuanya

memilih untuk

berdamai atau

gencatan senjata.

11. Bekerja Sama Dengan Genadius

Sultan Muhammad Al-Fatih menjanjikan kebebasan beragama dan jaminan

keselamatan bagi para warga bila mereka menang dalam pertempuran ini.

Genadius atau pimpinan gereja Aya Sopia lebih memilih Turki Utsmaniyah dari

pada kekuasaan Paus atau Katolik Roma dalam menguasai kota Konstantinopel.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Malam pertama Strategi cooperate :

pengepungan merupakan Strategi cooperate

hari suci bagi umat Kristiani dalam scene ini adalah

Gambar 2 Ortodoks. Pengepungan Sultan Muhammad

yang dilakukukan Turki Al-Fatih telah

Utsmaniyah tidak menjamin

menyulutkan semangat keberlangsungan

ibadah ritual agama yang hidup penduduk kota


Gambar 3
dilakukan sebagian Konstantinopel

penduduk kota tersebut dengan mengutus

walau suasana sangat utusannya secara


128

mencekam. Ditemui di sana sembunyi kepada

Waktu Scene : Genadius yang merupakan Genadius. Ajakan


Scene ini terjadi pada
pimpinan gereja Haga Sopia bekerjasama antara
menit ke 01.26.32 –
berdiskusi bersama Sultan Muhammad
01.26.50
rekannya. Kepada Genadius Al-Fatih dengan
Denotasi :
rekannya bertanya perihal Genadius dilakukan
Gambar pertama
janji Turki Utsmaniyah akan sebelum pengepungan
merupakan aktifitas
jaminan keselamatan bagi kota Konstantinopel
peribadatan umat Kristiani
para penduduk kota bila berlangsung. Sultan
Ortodoks saat hari suci
mereka berhasil menguasai menginginkan
mereka dan sekaligus
kota. Genadius pun bekerjasama dengan
malam pertama
menjawab perihal Genadius dalam
pengepuangan
tersebut,”Itu lebih baik upayanya
berlangsung. Pada gambar
daripada berada di bawah menaklukkan
kedua, Genadius atau
kekuasaan Paus. Sekalipun Konstantinopel.
pimpinan jemaat Katolik
begitu, kita harus lakukan Strategi langkah-
Ortodoks Haga Sopia
yang terbaik untuk langkah kecil :
berbincang dengan
melindungi kota kita”. Strategi langkah-
rekannya perihal janji
Iconography : langkah kecil yang
orang Turki untuk
Suasana malam hari yang dilakukan Sultan
melindungi mereka jika
dianggap suci oleh umat Muhammad Al-Fatih
Turki Utsmani
Kristiani Ortadoks yang kepada Genadius.
memenangkan
sedang melakukan ritual Memang secara
pertarungan. Adapun
agama. Dua poin utama militer tidak
pertanyaan yang diajukan
129

kepada Genadius yang terdapat dalam scene berpengaruh besar,

adalah,”Apa yang harus ini, yakni pasukan Turki namun hal ini cukup

kita lakukan, tuan? Utsmani telah sampai di membuat Genadius

Apakah kita akan duduk- kota Konstantinopel dan selaku pimpinan

duduk saja dan pada hari tersebut gereja Kristen

menyaksikan perang ini? merupakan hari paling suci Ortodoks Haga Sopia

Apa kita akan umat Kristiani Ortadoks berpaling ke Turki

mempercayai janji orang Dieges and Sound : Utsmaniyah atau

Turki?”. Pada gambar Dieges dalam scene ini sedikit menaruh

ketiga, Genadius merupakan suara dari harapan padanya.

menjawab pertanyaan representasi iringan lagu Strategi menyerang

tersebut sambil memegang rohani, karena scene berada lawan :

pundak rekannya dengan dalam nuansa keagamaan. Strategi menyerang

mengatakan bahwa orang Serta terdengar suara dari lawan dengan

Turki lebih baik orang-orang yang sedang mengambil simpati

menguasai Konstantine melakukan ritual agama masyarakat dalam hal

dari pada penguasaan pada malam tersebut. ini pimpinan jemaat

Paus. Realism : Haga Sopia Genadius

Suasana malam yang yang menaruh harapan

mencekam dan ritual pada sosok musuhnya

keagamaan, tercampur sendiri yakni Sultan

menjadi satu dalam scene Muhammad Al-Fatih.

ini sehingga penonton

dibuat merasakan Mitos :


130

penderitaan yang dialami Sultan Muhammad

oleh tokoh-tokoh film Al-Fatih mempunyai

tersebut. sifat kepedulian yang

Visual Effects / SFX : cukup tinggi terhadap

Tidak terdapat visul effects rakyat Konstantine. Di

pada scene ini. tengah sibuknya ia

merencakan persiapan

militer, Sultan

menyempatkan diri

untuk memikirkan

masyarkat kota. Sultan

tidak peduli apakah

rakyat tersebut dari

golongannya atau

bukan, selagi mereka

tidak ikut bertempur

dan melakukan

perlawanan fisik,

hidup mereka

terjamin. Sebab Sultan

Muhammad Al-Fatih

mengikuti petunjuk

Al-Qur’an dan Hadist.


131

12. Meminta Penyerahan Kota

Setelah pasukan Turki Utsmaniyah tiba seluruhnya di depan tembok kota

Konstantinopel, kedua raja melakukan pertemuan tatap muka secara langsung.

Sultan Muhammad Al-Fatih meminta kota diserahkan dengan baik, namun

permintaan tersebut tegas ditolak oleh Kaisar Konstantinopel dan lebih memilih

perang dari pada harus menyerahkan kota yang telah bertahan lebih dari seribu

tahun lamanya.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Sebelum perang militer Strategi per kind :

dimulai, Sultan Muhammad Strategi per kind

Al-Fatih dengan Kaisar merupakan strategi di

Gambar 2 Constantius bertemu secara mana pada awalnya

langsung di depan tembok bekerjasama dan di

kota Konstantine dan akhirnya dengan

disaksikan oleh para menolak bekerjasama.

pasukan dari masing-masing Pada scene ini Sultan


Gambar 3
kerajaan. Kaisar Muhammad Al-Fatih

mengingatkan bahwa awalnya bekerjasama

tembok kota belum pernah dengan Konstantine

berhasil di tembus,dengan salah satu tujuannya


Waktu Scene :
Scene ini terjadi pada mengatakannya kepada yang ingin Sultan

menit ke 01.27.46 – Sultan,”Aku ingin bangun adalah untuk


132

01.28.50 mengingatkanmu kalau membuai lawannya

Denotasi : tembok dan keyakinan kami agar merasa aman.

Gambar pertama sepanjang sejarah belum Barulah setelah itu

merupakan adegan di pernah berhasil ditembus, memutuskan

mana kedua raja bertemu Sultan”. Namun Sultan hubungan

tatap muka secara tidak menghiraukan hal bekerjasama.

langsung. Masing-masing tersebut dan lebih memilih Strategi spite :

raja menyampaikan mengatakan akan menjamin Strategi spite dalam

ucapan salam dari agama keberlangsungan hidup para scene ini adalah

yang musuhnya anut. penduduk kota dengan Sultan Muhammad

Adapun ucapan Kaisar mengatakan,”Jika kau Al-Fatih telah

kepada Sultan Muhammad serahkan kotanya sekarang, mengajukan

Al-Fatih, rakyatmu dan keluarga permintaan

”Assalamu’alaikum(kesel mereka akan tetap hidup penyerahan kota

amatan menyertaimu)”, dengan damai dan juga kepada Kaisar

adapun jawaban Sultan harta benda mereka tak Constantius yang itu

adalah,”Kalos akan disentuh sedikitpun”. termasuk ke dalam

antamothsikasme”. Namun Kaisar dengan tegas strategi politik spite.

Gambar kedua Sultan menjawab,”Kalau begitu Namun Kaisar

Muhammad Al-Fatih akan terjadi pertumpahan menolak dengan tegas

meminta dengan baik darah, darahmu”. sehingga Sultan

kepada Kaisar untuk Pada akhir negosiasinya Muhammad Al-Fatih

menyerahkan kota dengan Sultan Muhammad Al-Fatih pun memeranginya

menjamin keberlangsung mengatakan kepada Kaisar dengan kekuatan


133

hidup penduduk serta bahwa mereka bertidak atas militer.

terlihat pula pasukan petunjuk dari Al-Qur’an. Strategi pavlov :

merah yang sangat banyak Iconography : Strategi pavlov dalam

berada dibelakang Sultan. Sultan Muhammad Al-Fatih scene ini adalah

Pada gambar ketiga, bertemu dengan Kaisar perjanjian kerjasama

Kaisar tetap akan Contantantius untuk telah dilakukan oleh

mempertahankan kota berdiskusi di depan tembok masing-masing pihak

dengan jalan peperangan kota Konstantinopel. Sultan yakni Kesultanan

walau harus terjadi dan Kaisar menganggap Utsmaniyah dengan

pertumpahan darah. diskusi ini dilakukan di Kekaisaran

Terlihat pula di belakang depan para pasukan agar Bizantiyum. Namun

Kaisar yakni pasukan sama-sama disaksikan oleh selanjutnya perjanjian

Konstantine dan tembok para tentaranya. Tidak kerjasama atau

kota yang siap melalui utusan dan tidak di perjanjian damai

menghadang mereka. dalam sebuah ruangan serta tersebut isinya dirubah

para pimpinan bertemu oleh Sultan

secara langsung agar Muhammad Al-Fatih

mempercepat proses menjadi penyerahan

penyampainan pesan. kota Konstantine

Dieges and Sound : namun tetap dalam

Terdapat dieges dalam perjanjian damai atau

scene ini yang mempunyai kerjasama. Permintaan

tujuan untuk menguatkan ini tidak dapat

dialog antara Sultan diterima oleh Kaisar


134

Muhammad Al-Fatih Konstantine sehingga

dengan Kaisar Contantius. perjanjian tersebut

Dieges ini terdengar statis batal dengan dirinya.

namun sesekali meninggi Strategi permainan

sesuai dengan dialog antara jurang :

kedua pimpinan tersebut. Strategi permainan

Sebab dialog antara Sultan jurang dengan

dengan Kaisar sangat menciptakan kondisi

menentukan nasib para dari masing-masing

pasukannya. Sehingga pihak yang sedang

dieges yang dipilih sesuai bertarung yakni

dengan tema Kesultanan Turki

perbincangannya. Utsmaniyah dengan

Realism : Kekaisaran Bizantium

Bentuk nyata dalam scene Romawi Timur

ini terletak pada saat menuju kehancuran

pasukan Turki Utsmani bersama. Sultan

telah berada di depan Muhammad Al-Fatih

tembok kota Kontantine. yang menciptakan

Dapat disaksikan pula kondisi tersebut

pasukan penjaga kota dengan melakukan

Konstantine yakni pasukan pengepungan kota.

Bizantiyum telah bersiap Sehingga pilihan

menghadapi gempuran hanya ada dua, yakni


135

prajurut Turki. Realisasi salah satu pihak harus

juga terfokus kepada menang bisa

masing-masing kedua raja Konstantine atau

yakni Sultan Muhammad Turki Utsmani dan

Al-Fatih bertemu tatap pilihan terakhir adalah

muka secara langsung mereka berdua sama-

dengan Kaisar Bizantiyum sama kalah atau

di depan masing-masing hancur bisa jadi

pasukannya. Menambah dengan dikuasai oleh

daya pikat tersendiri bagi pihak ketiga.

yang menikmati film ini. Mitos :

Visual Effects / SFX : Mengikuti petunjuk

Kedua pasukan kerajaan dari Al-Qur’an, Sultan

sama-sama saling bertatap Muhammad Al-Fatih

muka menunjukkan melaksanakan hukum

pertempuran akan terjadi. Islam dalam sebuah

Visual effects dalam scene perang yakni

ini terdapat tembok kota peringatan dan

Konstantinopel yang di jaminan. Peringatan

design menyerupai tembok pada hal ini adalah

kota aslinya. Dan pasukan Sultan sudah

Turki Utsmaniyah dengan memberitahukan

jumlah yang sangat banyak, secara langsung

yang merupakan unsur dari kepada Kaisar untuk


136

visualisasi effects. menyerahkan kota

dengan baik, namun

bila ia menolak maka

pertempuran adalah

jalan terkahir. Yang

kedua adalah jaminan

bagi para penduduk

kota sesuai dengan

hukum-hukum yang

ada di dalam Al-

Qur’an.

13. Strategi Tidak Terduga

Pasca kekalahan besar yang dialami Turki Utsmaniyah dalam pertempuran

pertamanya saat mencoba menjebol tembok kota, Sultan Muhammad Al-Fatih

masih mempunyai strategi lain yakni menggali terowongan bawah tanah. Dalam

hal ini informasi yang dijaga sangat rahasia baik itu dari tentara Turki Utsmiyah

sendiri sehingga pihak musuh tidak mengetahuinya.

Gambar, Waktu Scene& Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


Denotasi
Gambar 1 Narrative : Strategi tak terduga :

Sultan mengadakan rapat Strategi tidak terduga

terbatas di dalam tenda sengaja diciptakan

untuk mengetahui laporan oleh Sultan agar

dari para wazir dan informasi tidak

Gambar 2 panglimanya terkait hasil diketahui oleh pihak


137

pada peperangan pertama Konsantine. Sultan

mereka. Pasca penyerangan Muhammad Al-Fatih

pertama, semua titik sedang merencanakan

Gambar 3 penyerangan yang penyerangan melalui

dilakukan oleh pasukan jalur bawah tanah.

Turki Utsmani semuanya Dalam pembahasan

mengalami kegagalan. ini, penulis tidak

Sultan memerintahkan membahas mengenai


Waktu Scene :
Scene ini terjadi pada pasukannya untuk tidak strategi perang melalui

menit ke 01.35.32 – berperang terlebih dahulu. penggalian bawah

01.36.12 Pihak Konstantine cukup tanah, namun hanya

Denotasi : bergembira akan berfokus pada

Gambar pertama kemenangan pertama keputusan politik

memperlihatkan Sultan mereka. Namun Sultan Sultan Muhammad Al-

Muhammad Al-Fatih Muhammad Al-Fatih Fatih yang dengan

memimpin sebuah rapat menjaga kerahasian sengaja menjaga

terbatas dengan informasi mengenai informasi rahasia

mengumpulkan para penggalian bawah tanah terkait penyerangan

komandan perang dan sehingga pihak Konstantine dari bawah tanah.

wazir kerajaan di dalam tidak menyangkanya. Pihak Konstantine pun

tenda merah. Para wazir Sultan Muhammad Al- tidak dapat mengira

mengingatkan bahwa Fatih kepada para panglima akan serang ini yang

korban dari pihak mereka dan pejabat kerajaan,”Aku cukup membuat

sangat banyak. Adapun memang ingin mereka mereka terkejut.


138

keluhan Hilal Pasha pasca berpikiran begitu, Sehingga berdampak

kegagalan pertama mereka Zaganos. Perintahkan positif terhadap tujuan

adalah,”Kita tidak kepala penggali Mustafa utama yakni

berhasil dari wilayah agar menggali lebih cepat penaklukkan

manapun. Korban di lagi”. Konstantinopel dapat

pihak kita sangat banyak, Iconography : terwujud.

Baginda Sultan”. Sultan Muhammad Al- Mitos :

Gambar kedua Fatih mengumpulkan para Sultan memiliki

merupakan keputusan komandan perangnya untuk kemampuan untuk

Sultan Muhammad Al- mendengarkan laporan dari menjaga kerahasian

Fatih untuk merahasiakan masing-masing komandan sebuah informasi

penyerangan melalui jalur yang bertanggung jawab. penting. Agar

bawah tanah. Scene ini terjadi di dalam informasi tersebut

Gambar ketiga merupakan tenda perang karena tidak jauh kepada

suasana penggalian bawah peperangan antara pihak musuh.

tanah untuk Kesultanan Turki

menghancurkan tembok Utsmaniyah untuk merebut

kota Konstantine. Terlihat kota Konstantinopel sudah

pula Mustafa pemimpin berlangsung. Berlatar tenda

pasukan penggali bawah perang dan rapat komando

tanah. perang yang menandakan

sedang terjadi situasi

perang militer.
139

Dieges and Sound :

Terdapat dua jenis suara

dalam scene ini, yang

pertama saat Sultan beserta

para wazirnya sedang rapat

terbatas. Terdengar efek

suara sound library yang

bermelodi seperti teka-teki

yang belum terpecahkan.

Sound ini sengaja di

gunakan sebab cara untuk

menaklukkan tembok kota

Konstantine memang

belum ditemukan caranya.

Sehingga efek suaranya

pun terdengar seperti

sebuah representasi dari

sebuah teka-teki. Dan yang

kedua saat shot pindah ke

situasi penggalian bawah

tanah. Terdengar suara dari

orang-orang yang sedang

menggali tanah beserta

suara obor sebagai bagian


140

unsur penggalian yang

berfungsi sebagai

pencahayaan.

Realism :

Pasca kegagalan pertama

penaklukkan yang dialami

oleh pasukan Turki

Utsmani dirasakan oleh

para penonton. Dengan

banyaknya korban yang

diderita oleh pasukan Turki

membuat pesimis bagi

sebagian orang akan

penaklukkan karena

tangguhnya tembok kota

Konstantinopel. Namun

dalam scene ini terdapat

optimisme yang kembali

muncul pada upaya yang

dilakukan pasukan Turki

Utsmaniyah karena mereka

sedang mempersiapkan

serangan dari bawah tanah.

Emosi penonton di bawa


141

naik dan turun pada scene

ini.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini.

14. Pemutusan Hubungan Damai Dengan Kerajaan Hungaria

Paus telah berhasil mengubah pendirian kerajaan Hungaria yang sebelumnya

berdamai dengan Turki Utsmaniyah menjadi siap bertempur dengan Turki

Utsmaniyah. Sehingga tekanan dan ancaman yang dialami Turki Utsmaniyah

menjadi titik puncak tertinggi dalam upaya penaklukkan kota Konstantinopel.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Strategi spite :

Situasi memuncak saat Strategi politik spite

pihak dari Hungaria dalam scene ini

memutuskan hubungan adalah kerajaan

Gambar 2 damai secara sepihak dan Hungaria sebelumnya

sangat mendadak. Melalui telah terikat perjanjian

surat yang dibawa utusan damai dengan

Hungaria untuk Kesultanan Turki

Utsmaniyah, dibaca oleh Utsmaniyah. Namun


Gambar 3
Hilal Pasha di dalam tenda karena permasalahan

dan didengar langsung oleh internal kerajaan

Sultan Muhammad Al- mereka, akhirnya

Fatih. Adapun isi surat Hungaria


Waktu Scene :
142

Scene ini terjadi pada tersebut adalah,”Aku memutuskan

menit ke 01.50.20 – Ladislaus, Raja Hungaria. hubungan damai yang

01.51.20 Pejabat lama Bupati John sebelumnya mereka

Denotasi : Hunyadi telah dicopot dari sepakati dengan

Pada gambar pertama, jabatannya atas Kesultanan Turki

Hilal Pasha membacakan kehendakku. Aku Utsmaniyah. Atas

surat dari Raja Hungaria menginformasikan bahwa sikap dari Hungaria

kepada Sultan Muhammad gencatan senjata yang kau inilah yang membuat

Al-Fatih yang dibawa oleh tanda tangani bersamanya Sultan Muhammad

utusan pembawa surat. tidaklah sah dan dengan Al-Fatih menolak

Gambar kedua dengan rasa hormat yang tulus untuk bekerjasama

tegas Sultan Muhammad serta keyakinan agar anda kembali. Tidak

Al-Fatih menjawab isi sesegera mungkin sejalannya pemikiran

surat tersebut kepada menghentikan Sultan Muhammad

utusan Hungaria dengan pengepungan. Tolong Al-Fatih dengan raja

mengatakan bahwa jangan lupakan kerugian Hungaria terkait

dirinya beserta besar yang kita berdua pengepungan

pasukannya tidak akan alami ketika pasukan kita Kontantine, membuat

berhenti melakukan bertempur”. Mendengar kedua kerajaan

pengepuangan. Adapun ancaman dari kerajaan memutuskan

jawaban tegas dari Sultan Hungaria, Sultan hubungan damai.

yakni,”Beritahu Rajamu Muhammad Al-Fatih tidak Strategipermainan

jika aku akan dengan terpengaruh dan lebih jurang :

senang hati memilih bertempur dengan Strategi permainan


143

menyambutnya di sini kerajaan Hungaria dan jurang terjadi dalam

bersama-sama dengan tentara Konstantine scene ini, karena

tentaraku”. sekaligus. masing-masing kedua

Pada gambar ketiga Iconography : pimpinan yakni

terlihat utusan pembawa Dalam situasi perang Sultan Muhammad

surat dijaga ketat oleh dua dengan Kekaisaran Romawi Al-Fatih dengan Raja

orang pengawal Timur atau Kekaisaran Hungaria menyatakan

kesultanan. Bizantiyum untuk merebut kesediaannya untuk

ibukotanya yakni perang. Terkait

Konstantinopel. Sultan persoalan

menerima tamu dari utusan pengepungan yang

kerajaan lain yakni dilakukan Sultan

Hungaria terhadap perihal Muhammad Al-Fatih.

tertentu di dalam tenda Dampak yang

perangnya. Situasi antar mungkin terjadi

negara yang hanya bisa adalah salah satu

didiskusikan pada tempat kerajaan akan

yang paling kondusif yakni mengalami kekalahan

di dalam tenda Sultan atau kemenangan dan

sendiri yang berwarna dampak yang

merah menyala. kemungkinan terjadi

Dieges and Sound : adalah keduanya

Terdapat dua jenis suara sama-sama hancur

selain suara dialog antara atau kalah. Namun


144

Sultan Muhammad Al-Fatih bila hal ini dapat

dengan Hilal Pasha. Adapun dicegah dengan salah

itu ialah general effect satu pihak atau

berjenis bacground. Adapun bahkan masing-

penjelasan tersebut yakni masing pihak tidak

bahwa posisi scene berada melanjutkan aksi ini,

dalam kondisi darurat maka dampak tersebut

perang, yang mana di luar tidak akan terjadi.

tenda terdapat pasukan Mitos :

perang Turki Utsmani. Sultan Muhammad

Sehingga terdengar suara Al-Fatih memiliki

kuda-kuda perang dan suara pribadi yang kuat

orang yang sedang sebagai pemimpin.

berbincang. Dan yang kedua Karena dalam kondisi

ialah efek suara sound yang sangat tertekan

library pada akhir-akhir baik tekanan internal

scene, karena Sultan dan eksternal, Sultan

Muhammad Al-Fatih siap mampu tetap terus

bertempur dengan Hungaria bertahan menghadapi

jika mereka berani situasi semacam itu.

menyerang. Sound ini Sultan tidak

terdengar cukup terpengaruh akan

menakutkan, dipilih karena desakan dari pihak

ancaman tertinggi dari luar yang tidak sesuai


145

penaklukkan ini terjadi dengan prinsipnya

ketika tentara Hungaria

menyerang mereka.

Sehingga sound ini dipilih

sound yang menakutkan

karena makna dalam scene

ini sangat mencekam.

Realism :

Situasi semakin tidak

menentu dialami oleh

pasukan Turki Utsmaniyah

saat dalam pengepungan

kota Konstantine. Telah

berada selama tiga puluh

hari, keadaan tentara yang

terpecah serta ancaman dari

tentara Hungaria yang siap

menyerang mereka. Inilah

puncak dari ketegangan

yang dialami oleh pasukan

Turki Utsmani dalam film

ini. Keadaan yang

sedemikian rupa ini terlihat

nyata dan dapat rasakan


146

oleh semua orang yang

menyimak film ini.

Visual Effects / SFX :

Tidak terdapat visul effects

pada scene ini

15. Memberikan Jaminan Keselamatan

Pasca runtuhnya tembok kota Kontantanipel oleh pasukan Turki Utsmaniyah serta

penguasaan penuh kota tersebut, menandakan berakhirnya perang antara

Kesultanan Turki Utsmaniyah dengan Kekaisaran Bizantiyum (Romawi Timur)

yang memakan waktu sekitar empat puluh hari. Sultan Muhammad Al-Fatih

memasuki kota dengan disambut meriah oleh pasukannya yang terlebih dahulu

menetralkan keadaan. Sultan memasuki gereja terbesar di dunia yakni geraja Aya

Sopia yang di dalamnya banyak sekali penduduk kota yang sangat ketakutan akan

kehadiran Sultan.

Gambar, Waktu Scene Unit Analisis Film Konotasi & Mitos


& Denotasi
Gambar 1 Narrative : Konotasi :

Ketakutan yang dialami Strategi Coorperate :

penduduk atau masyarakat Strategi coorperate

kota memuncak saat Sultan dalam scene ini yakni

Gambar 2 memasuki pintu gereja dan Sultan Muhammad

menghampiri mereka. Namun Al-Fatih

Sultan dengan lembut menginginkan dirinya

menenangkan mereka dengan bekerja sama dengan

Gambar 3 mengatakan,“Jangan penduduk kota


147

khawatir, mulai sekarang dengan memberikan

hidup kalian, harta kalian jaminan

dan takdir kalian adalah keselamatanya.

Waktu Scene : bagian dari kami juga. Mitos :


Scene ini terjadi pada
Kalian bebas hidup menurut Sultan Muhammad
menit ke 02.27.44 –
keyakinan kalian”. Al-Fatih memiliki
02.29.20
Mendengar ucapan Sultan, sifat lemah lembut
Denotasi :
penduduk kota pun tersenyum terhadap mereka yang
Pada gambar pertama
bahagia. memang lemah.
Sultan Muhammad Al-
Iconography : Sultan tidak
Fatih memasuki pintu
Pengambilan latar diambil di melakukan tindakan
gereja Aya Sopia dan
dalam gereja terbesar di dunia yang buruk
menghampiri penduduk
milik Kristen Ortodoks dan sebagaimana pada
kota yang ketakutan.
menjadi bangunan besar umumnya bila raja-
Pada gambar kedua
kebanggan kaum Kristen raja lain menguasai
Sultan Muhammad Al-
Ortodoks dan kebanggan daerah jajahan
Fatih menenangkan
Kekaisaran Bizantiyum. perangnya. Karena
penduduk kota akan
Dieges and Sound : Sultan Muhammad
jaminan keselamatan
Terdapat suara iringan pada Al-Fatih mengikuti
untuk mereka dengan
adegan ini dengan nuansa pentujuk dari Al-
mengatakan,“Jangan
yang lembut. Karena konteks Qur’an yang wajib ia
khawatir, mulai
narasi yang sedang dan pasukannya taati
sekarang hidup kalian,
berlangsung cukup setelah memenangi
harta kalian dan takdir
mengharukan sehingga musik sebuah peperangan.
kalian adalah bagian
148

dari kami juga. Kalian iringan yang didengarkan pun

bebas hidup menurut harus lembut.

keyakinan kalian”. Realism :

Mendengar jaminan Penonton dapat merasakan

tersebut, penduduk pun suguhan yang menarik pada

tersenyum dan hilang moment ini. Penonton dapat

ketegangan dari wajah merasakan bagaimana situasi

mereka. yang sangat mencekam yakni

Pada gambar ketiga situasi pasca kekalahan dalam

Sultan Muhammad Al- peperangan. Sehingga emosi

Fatih menggendong penonton dibawa naik dan

salah satu anak kecil di turun.

depannya. Peristiwa Visual Effects / SFX :

tersebut disaksikan Terdapat visual effects dalam

langsung oleh penduduk scene ini, karena latar

kota yang berada di pengambilan gambar berada

dalam gereja termasuk di dalam gereja yang itu

Genadius. adalah merupakan editan

komputerisasi. Bentuk asli

pada saat ini gereja Aya

Sopia sudah tidak berbentuk

seperti yang ada dalam film

tersebut. Sehingga pihak

pembuat film menggunakan


149

cara lain yakni dengan efek

visual yang menggambarkan

keadaan pada saatu itu.

5.4 Mitos Dalam Film

Komunikasi politik dalam film merupakan suatu bagian tersendiri yang

menyangkut akan sebuah pembangunan ideologi tertentu yang dikemas dalam

bentuk karya senimatografi yakni film. Pesan yang disampaikan melalui film

sangat efektif dan efisien dalam menyebarkan suatu ideologi tertentu yang

sutradara ingin bangun. Bukan hanya mitos saja yang ingin ditampilkan,

melainkan sebuah agenda besar tersembunyi yang di kemas dengan memakai

unsur seni film. Sadar atau tidak sadar kita sebagai penikmat film telah terbentuk

suatu ideologi tertentu dalam film yang telah di tonton.

Sebuah model komunikasi yang di kenal luas adalah model David K.

Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960. Model ini di kenal dengan model

SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Massage (pesan), Channel (saluran),

dan Receiver (penerima). Bagaimana dikemukakan Berlo, sumber adalah pihak

yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan dalah

terjemahan gagasan ke dalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat,

saluran adalah medium yang membawa pesan dan penerima adalah orang yang

menjadi sasaran komunikasi (Fiske, 2012 : 137).

Model Komunikasi Berlo :


150

Film merupakan bagian dari channel yang mempunyai peran sangat

penting dalam meyebarkan suatu informasi atau ideologi kepada receiver atau

penonton dalam film. Sehingga film sangat efektif dalam meyebarkan suatu

paham tertentu yang dengan sengaja di sebarkan oleh sutradara melalui

senimatografi film. Penerimaan suatu ideologi tertentu kepada penonton atau

istilah Berlo receiver, merupakan hasil atau dampak yang di timbulkan dari proses

komunikasi itu sendiri. Pesan atau ideologi dapat dikatakan berhasil apabila

receiver menerima isi pesan yang terkandung dalam film yang ditonton dan

merubah sikap atau cara berfikirnya.

Film tidak bisa melepaskan diri dari sejarah tempat negara film itu berasal.

Representasi budaya tersaji dengan jelas akan sejarah yang sengaja ditampilkan

melalui film tersebut. Amerika mempunyai hal yang sangat unik, di mana negara

tersebut mempunyai sejarah yang cukup gemilang dengan menang pada perang

dunia I dan perang dunia II. Selain itu mereka memiliki teknologi canggih yang

hanya dimiliki beberapa negara saja baik itu militer, industri, pendidikan,

transportasi dan lain sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika untuk
151

saat ini mendominasi perekonomian dunia. Industri perfilm Amerika pun sangat

maju dibandingkan dengan negara-negara lain. Sehingga mereka mendominasi

perfilman dunia. Perpaduan antara sejarah yang gemilang, memiliki teknologi

canggih, mendominasi perekonomian dan memiliki industri perfilman yang maju.

Menghasilkan banyak film-film buatan dari Amerika serta mengandung unsur-

unsur tersebut untuk menggambarkan kebesaran mereka.

Film buatan Amerika hampir selalu dibuat seakan-akan merekalah

pemenang dari segalanya, baik itu menang dalam militer, ekonomi, budaya, sosial,

pendidikan, teknologi, politik, ideologi dan lain sebagainya. Bukan hanya film

nuansa kemenangan perang. Film Amerika hampir selalu mengangkat tema yang

bernuansa teknologi modern. Film buatan Amerika pun tidak jarang terdapat

unsur politik global yang pernah terjadi, seperti konflik Amerika dengan Rusia

yang sangat terkenal hingga saat ini dengan sebutan ‘perang dingin’.

Unsur sejarah perjuangan bangsanya pun diangkat oleh para sineas

Amerika. Karena perkembangan teknologi perfilm terjadi pada tahun 1937 yang

sudah mampu memproduksi film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan

alur cerita yang mulai populer. Sehingga perpaduan antara kejadian yang baru

terjadi dengan perkembangan teknologi film, banyak menghasilkan film-film

buatan Amerika banyak mengangkat kesuksesan mereka pada perang dunia I dan

perang dunia II. Beberapa film yang mengangkat kemenangan Amerika pada

perang dunia I dan perang dunia II adalah The Pacific, Pearl Harbor, Saving

Private Ryan, dan lain sebagainya.


152

Selain mengedepankan teknologi super canggih, film-film Amerika

menampilkan sosok pemainnya yang sangat pintar atau jenius. Diceritakan dapat

meretas data rahasia negara lain, dapat mengalahkan sebuah pasukan hanya

dengan sedikit analisa, tidak dapat tertangkap pihak keamanan karena

perencanaannya yang sangat cerdas, bisa mendapatkan uang yang sangat banyak

hanya dengan membobol menggunakan suatu alat tertentu dan lain sebagainya.

Bukan hanya itu saja, film-film Amerika menampilkan sebuah kekayaan yang

sangat berlimpah, baik itu individu atau kelompok pemainnya. Mendominasi

sebuah jaringan tertentu dan bahkan mendominasi dunia dengan kekuatan

negaranya baik itu uang, politik, kecerdasan atau militer. Beberapa contoh film

Amerika yang menggunakan teknologi modern super canggih yang laku di pasar

Internasional dan pasar Nasional adalah Marvel, DC Comic, Fast n Faourius,

Transformers, Mission: Impossible, Terminator, Pacific Rim dan lain sebagainya.

Film buatan China juga banyak yang merepresentasikan budaya mereka

khususnya seni beladiri dari China yang terkenal di dunia hingga saat ini yakni

kung-fu. Banyak film-film China yang cukup berhasil di pasar Internasional

maupun pasar Nasional dengan mengangkat cerita seni beladiri kung-fu. Adapun

beberapa di antaranya adalah IP-Man, The Way of The Dragon, Enter The

Dragon, Legaend of The Fist: The Return of Chen Zhen, Shaolin dan lain

sebagainya.

Inggris pun mempunyai sejarah besar kerajaannya yang banyak

mempengaruhi kondisi global hingga saat ini, sehingga banyak sineas Inggris

yang mengangkat tema kebesasran kerajaan. Salah satu film yang mengangkat
153

tema kerajaan Inggris yakni A Royal Night Out, King’s Speech, The Young

Victoria, The Queen, The Duchess dan sebagainya.

Timur Tengah merupakan asal agama Islam muncul dan berhasil tersebar

hingga keseluruh dunia. Sehingga sineas-sineas timur tengah banyak mengangkat

film yang bertemakan religi Islam. Sebab mereka punya sejarah panjang akan

perkembangan Islam di negara atau kawasan negara mereka. Adapun contoh film

dari timur tengah yang cukup terkenal adala The Message, Omar bin Khattab,

Lion of The Desert, In The Nama of God dan lain sebagainya.

Indonesia pun terlihat pada film yang cukup dominan di tampilkan yakni

film horror atau film comedi yang mana masyarakatnya masih menyukai cerita-

cerita mistis. Contoh film horor yang terkenal dan laku dipasar Nasional adalah

Pengabdi Setan, Jailangkung, Mata Batin, Keluarga Tak Kasar Mata dan lain

sebagainya. Bukan hanya film dari dalam negeri yang bertemakan horror yang

laku di pasar Nasional, namun film luar negeri pun laku dipasar Nasional seperti

The Conjuring, Annabelle, Insidious dan lain sebagainya. Selain film horror yang

laku dipasar Nasional, film yang bercerita komedi pun cukup laku mengingat

masyarakat Indonesia memiliki sifat humoris yang cukup tinggi. Adapun film

komedi yang laku di pasar Nasional adalah Jangkrik Bos, My Stupid Boss, Cek

Toko Sebelah dan lain sebagainya.

Bahkan film yang bertemakan sejarah perjuangan bangsa oleh para

pahlawan pun terbilang sedikit. Sadar atau tidak sadar kita tidak terlalu mencintai

sejarah negara ini. Jikalaupun ada film bertemakan sejarah khususnya sejarah

yang mengangkat tema individu pahlawan, tidak begitu booming di pasar dalam
154

negeri. Selain sutradara yang kurang maksimal dalam mengadopsi unsur

senimatografi film, pecinta sejarah perjuangan bangsa pun minim peminat.

Namun ada beberapa film bertemakan sejarah yang cukup terkanal, yakni film

Habibie dan Ainun, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Sang Pencerah, Merah Putih,

Jendral Soedirman dan lain sebagainya.

Film Betlle of Empires Fetih 1453 yang di sutradarai oleh Faruk Aksoy

dari Turki, ingin menyampikan hal-hal di atas layaknya Amerika yang ingin

menunjukkan mereka merupakan negara super power, China yang mengangkat

sejarah kebudayaan seni beladiri kung-fu yang legendaris dan mendunia, film dari

Inggirs yang bernuansa kejayaan kerajaan Britania Raya, Timur Tengah yang

mengangkat sejarah agama Islam berkembang, dan film di Indonesia yang

menyesuaikan dengan karakteristik individu masyarakatnya. Film Bettle of

Empires Fetih 1453 ini merepresentasikan sebuah kemenangan, kekuatan,

keberhasilan dan kejayaan Kesultanan Turki Utsmaniyah pada tahun 1453 saat

berhasil menaklukkan kota dengan predikat benteng terkuat di dunia yakni kota

Konstantinopel.

Bila menggunakan teori Berlo, Faruk Aksoy sebagai sutradara film Batlle

of Empires Fetih 1453 mempunyai sebuah pesan yang ingin ia sampaikan kepada

publik. Namun bila memasuki ranah persperktif komunikasi politik, Faruk tidak

hanya ingin menyampaikan sebuah pesan, namun ia menanamkan sebuah

pandangan atau cara berfikir yang biasa disebut dengan ideologi. Dalam film

Batlle of Empires Fetih 1453 yang semua pemain film serta kru film, didominasi

oleh warga negara asli Turki. Mereka ingin menunjukkan kepada publik bahwa

mereka dahulu pernah berjaya.


155

Salah satu puncak kejayaan tersebut adalah saat Sultan Muhammad Al-

Fatih memimpin pasukannya untuk menaklukkan kota Konstantinopel yang belum

pernah berhasil ditaklukkan lebih dari seribu tahun lamanya. Yang mana dalam

upaya penaklukkan tersebut, didorong oleh salah satu faktor utama yakni sebuah

hadits yang merupakan ‘ramalan’ akan peristiwa penaklukkan besar yang telah

ada lebih dari delapan ratus tahun sebelumnya. Adapun bunyi haditsnya sebagai

berikut, Rasullallah Muhammad SAW bersabda: “Kota Konstantinopel akan

jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik

pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik

pasukan”. Muhammad Al-Fatih beserta pasukannya ingin membuktikan

kebenaran serta mendapatkan kehormatan dari hadits tersebut. Mereka sangat

meyakini akan kebenaran hadits tersebut dan berupaya dengan sangat keras untuk

membuktikan pada musuh-musuhnya akan kebenaran agama Islam secara umum

melalui sabda Nabi. Adapun mitos Muhammad Al-Fatih dalam film Batlle of

Empires Fetih 1453 saat upayanya menaklukkan kota Konstantinopel adalah

sebagai berikut :

 Sultan Muhammad Al-Fatih memiliki jiwa kepemimpinan yang

tinggi.

 Sultan Muhammad Al-Fatih adalah individu yang sangat rasional

dan tidak mudah terbawa emosi atau amarahnya, sehingga ia dapat

mengontrol dirinya sendiri.

 Lebih mengutakan kepentingan umum dari pada kepentingan

pribadi
156

 Tidak mudah dimanfaatkan oleh para musuhnya, bahkan berbalik

memanfaatkan lawannya tanpa lawannya sendiri tidak

menyadarinya.

 Sultan Muhammad Al-Fatih mempunyai tingat kewaspadaan dan

kepekaan yang tinggi terhadap pergerakan politik baik itu internal

maupun eksternal.

 Ia mempunyai respon yang sangat cepat dan tepat dalam melihat

situasi atau peluang, sehingga dapat mengungguli musuh-

musuhnya.

 Muhammad Al-Fatih mempunyai wibawa seorang pemimpin dan

sekaligus wibawa seorang panglima perang.

 Sultan mempunyai kebijaksanaan yang tinggi dalam mengambil

setiap langkah keputusannya.

 Muhammad Al-Fatih tidak gegabah dalam menerima informasi dan

pandai dalam mencari informasi lawannya.

 Memiliki sikap tegas dalam memimpin.

 Cerdas dalam memilih bawahan untuk melakukan tugas-tugas

tertentu.

 Sultan pandai memilih lawan dan kawan.

 Memiliki kepedulian yang sangat tinggi.

 Memegang prinsip Al-Qur’an dan hadist.

 Mampu menjaga kerahasiaan informasi agar tidak jatuh ke tangan

musuh.

 Memiliki sifat lemah lembut terhadap mereka yang lemah


157

Sehingga pantaslah bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih yang dimaksud

oleh hadis tersebut. Pandangan bahwa selama ini negara Turki tidak terlalu

berpengaruh di dunia abad modern ini, apalagi posisi negara Turki di Eropa yang

seperti ‘tidak dianggap’ bagian dari Eropa oleh sebagian besar negara Eropa

lainnya. Terbukti sampai saat ini Turki masih digantungkan status negaranya

sebagai bagian dari Uni-Eropa. Faruk mencoba menghilangkan persepsi bahwa

Turki tidak berpengaruh di Eropa dengan berhasilnya pendahulu mereka yang

telah berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah panjang dunia. Citra negara

super power yang selama ini melekat hanya pada negara Amerika, Rusia ataupun

China, dalam film ini menempatkan Turki sebagai negara super power dari Eropa

yang sebanding dengan salah satu dari tiga negara tersebut atau bahkan lebih kuat

dari negara-negara tersebut.

Terkait rumusan di atas dengan teori Berlo SMCR Source (sumber),

Massage (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima), dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Source (sumber) Merupakan sutradara yakni Faruk Aksoy berserta

manajement terkait. Mereka mempunyai peran

penting dan peran sentral akan suksesnya sebuah

penyampaian informasi. Sutradara mempunyai

pesan yang ingin disampaikannya sebagai bagian

dari leluhur mereka yang pernah dengan berjaya.


Massage (pesan) Pesan yang ingin sutradara sampaikan yakni

pandangan bahwa negara Turki dahulu

merupakan negara dengan sistem


158

Kerajaan/Kesultanan yang mempunyai prestasi

besar dan tidak ada yang sebanding dengan

Kesultanan Turki Utsmaniyah. Faruk mencoba

mengungkap mitos besar akan penaklukkan

sebuah kota yang telah Rasullallah sampaikan

dalam haditsnya. Selain mengungkap mitos,

Faruk menyampaikan pesan pada hasil karyanya

bahwa Islam pernah berjaya khususnya di Eropa.

Dan orang yang berjaya tersebut adalah para

leluhur mereka yakni dari kebangsaan Turki.

Sehingga pesan yang disampaikan yakni kejayaan

negara Turki dan kejayaan agama Islam.


Channel (saluran) Saluran yang digunakan yakni dengan media film.

Yang merupakan salah satu saluran paling efektif

untuk menyampaikan sebuah informasi atau

ideologi tertentu. Film Batlle of Empires Fetih

1453 pada awal penayangannya langsung

ditayangkan di tujuh negara sekaligus. Sehingga

informasi yang disampaikan dapat dengan sangat

efektif di terima dan menjangkau banyak orang.


Receiver (penerima) Penerima dalam hal ini adalah penonton yang

sudah menonton film Batlle of Empires Fetih

1453. Terdapat tiga golongan penerima pesan

yang peneliti temukan. Yang pertama adalah

golongan penerima dari negara Turki sendiri,


159

yang kedua adalah umat Islam dari bangsa

manapun dan dari negara manapun. Asalkan ia

beragama Islam, ia termasuk ke dalamnya. Dan

yang ketiga adalah yang diluar dari pada

keduanya.

Golongan penerima pertama yakni penduduk

Turki yang berwarganegara Turki. Dampak yang

diharapkan tentu semakin tinggi semangat juang

untuk menghadapi kondisi global saat ini, karena

leluhur mereka mempunyai sejarah yang

gemilang. Ditanampakan rasa optimisme dalam

benak setiap warga Turki yang menyaksikan film

tersebut. Selain itu, informasi akan sebuah sejarah

besar bagi para generasi Turki selanjutnya dapat

di saksikan dan di pelajari melalui film tersebut.

Golongan yang kedua adalah umat Islam, siapa

pun dan dari negara manapun yang beragama

Islam. Dapat di pahami bersama bahwa sekarang

ini umat Islam terpecah belah dan lemah. Sulit

menemukan kebanggaan dari umat Islam pada

abad 20 ini. Bukan agamanya yang salah, namun

individunya serta kelompok (negara) yang gagal

dalam mengamalkan ajaran Islam dengan baik

dan benar. Sehingga perekonomian, militer,


160

budaya, pendidikan, teknologi dan lain

sebagainya dikuasai oleh negara-negara mayoritas

non-Islam. Namun Faruk ingin menyampaikan

kepada publik Muslim bahwa dahulu pada tahun

1453, Sultan Muhammad Al-Fatih telah berhasil

menaklukkan sebuah kota yang telah berdiri

kokoh selama lebih dari seribu tahun. Sehingga

hal tersebut menjadi ‘obat’ yang cukup efektif

untuk meningkatkan semangat juang muslim dan

muslimah dalam mengarungi kehidupan global

yang sangat dinamis ini.

Dan golongan yang ketiga adalah yang bukan dari

agama Islam dan bukan berkewarganegaraan

Turki. Mereka berperan sebagai penikmat film

khususnya pecinta film perang atau pecinta film

sejarah.

Pasca kekalahan pada perang dunia I Kesultanan Turki Utsmaniyah

mengalami titik terendah semenjak berdirinya pada tahun 1299 Masehi, yakni

runtuhnya Kesultanan Turki Utsmaniyah untuk selama-lamanya. Dan awal

berdirinya sebuah negara Turki, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Turki

Utsmaniyah sendiri. Sebuah negara yang diawali oleh rezim baru pimpinan Kemal

Attaruk yang memiliki haluan ideologi sekularisme. Sebuah peradaban besar

Islam hampir lebih dari tujuh abad lamanya yang terletak diantara benua Eropa

dan benua Asia harus berkahir. Kejayaan negara Turki tidak pernah terulang lagi
161

semenjak berdirinya sampai dengan saat ini. Dibandingkan dengan kejayaan besar

yang pernah dialami oleh Kesultanan Turki Utsmaniyah. Film Batlle of Empires

Fetih 1453 dimaksudkan untuk mengingatkan kembali akan kejayaan besar

negara Turki dahulu.

Faruk Aksoy adalah seorang warga negara asli Turki yang bersinggungan

langusung dengan sejarah negaranya. Akan kejayaan yang pernah Turki alami

pada tahun 1453 yang sulit terulang kembali pada waktu yang akan datang. Selain

warga negara Turki, Faruk merupakan seorang Muslim yang mempercayai hadits

Rasullallah SAW akan peristiwa besar penaklukkan kota Konstantinopel, adapun

bunyi haditsnya. Rasulallah Muhammad SAW bersabda : “Kota

Konstantinopelakan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya

adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya

adalah sebaik-baik pasukan.” Sehingga rasa cinta tanah air, keimanan dalam

dirinya, ditambah Faruk merupakan sutradara film yang cukup terkenal,

terciptalah sebuah karya yang bersinggungan langsung dengan negara Turki serta

agama Islam secara umum.

Dampak film Batlle of Empires Fetih 1453 sendiri agar semangat juang

baik itu cinta tanah air mereka bagi para warga negara Turki sendiri. Dan secara

umum yakni umat Islam bahwa Islam pernah berjaya khususnya di benua Eropa.

Faruk memasukkan pidato Sultan Muhammad Al-Fatih dalam film Batlle of

Empires Fetih 1453 yang cukup membakar semangat juang para prajuritnya.

Hidapan para prajurut perangnya, pidato ini dilakukan saat malam terkahir

sebelum serangan puncak. Adapun pidato Sultan Muhammad Al-Fatih dalam film

Batlle of Empires Fetih 1453 yang terjadi pada menit 02.09.08, “Tentaraku ! kita
162

memiliki sejarah yang penuh kejayaan. Kita menaklukkan banyak benteng dan

kota yang kuat. Kita melintasi gunung-gunung mereka. Kita patahkan tombak-

tombak mereka yang menjadi penahan mereka dalam menghadapi serangan kita.

Kita runtuhkan bendera musuh yang ditancapkan dengan penuh kesombongan.

Kita mati dan menderita demi kemuliaan itu. Hari ini menjadi kewajiban kita

untuk membuktikan bahwa kita tidak kalah dengan nenek moyang kita. Ingat !

Kemuliaan dicapai dengan keyakinan. Aku tahu kita akan menembus tembok itu

dengan keberanian kita. Besok pagi, kita akan bangun dengan hati yang gembira

dan menjalankan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Kita tak akan mati syahid

sebelum kita membuat musuh kita bertekuk lutut. Allahu Akbar ! Allahu Akbar !

Allahu Akbar !”. Setelah serangan puncak tersebut usai, akhirnya kemenangan

pun berhasil di dapatkan.

Scene tersebut sengaja sutradara tampilkan untuk menyampaikan kepada

publik bahwa mereka mempunyai darah penakluk baik itu pimpinannya maupun

prajurtnya. Darah penakluk telah mendarah daging dalam diri orang-orang Turki

yang menjadi andalan Faruk Aksoy dalam menampilkan peristiwa tersebut. Pidato

di malam terakhir sebelum kemenangan, mempunyai maksud untuk membakar

semangat juang warga negara Turki dan umat Islam secara umum. Serta terdapat

kalimat dalam pidato tersebut yang mengatakan ,”... kita memiliki sejarah yang

penuh kejayaan. Kita menaklukkan banyak benteng dan kota yang kuat. Kita

melintasi gunung-gunung mereka. Kita patahkan tombak-tombak mereka yang

menjadi penahan mereka dalam menghadapi serangan kita. Kita runtuhkan

bendera musuh yang ditancapkan dengan penuh kesombongan. Kita mati dan

menderita demi kemuliaan itu. Hari ini menjadi kewajiban kita untuk
163

membuktikan bahwa kita tidak kalah dengan nenek moyang kita...”. Faruk

menyadari bahwa untuk meningkatkan semangat juang, harus di ingatkan akan

prestasi para pendahulu sebagai acuan untuk kembali bangkit bahkan lebih baik

lagi dari para pendahulunya.

Pidato Sultan Muhammad Al-Fatih di atas terdapat kalimat yang

mengatakan, ”...Ingat ! Kemuliaan dicapai dengan keyakinan...”. Mitos bahwa

barang siapa yang menjalankan kehidupan dengan menggunakan keyakinan iman

yang kuat maka kehidupannya akan berhasil dan kemenangan akan dapat tercapai.
164

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Film merupakan alat untuk menyampaikan pesan dengan memuat unsur

seni yang sangat tinggi sehingga pesan yang disampaikan dapat dengan mudah

diterima oleh masyrakat atau penonton yang heterogen. Mengandung unsur nilai

kehidupan dan merupakan representasi dari sebuah sejarah nyata, film adalah hasil

dari berbegai proses suatu produksi yang telah melewati berbagai syarat mutlak

suatu film. Sehingga film Bettle of Empires Fetih 1453 yang disutradarai oleh

Faruk Aksoy dapat dengan sukses di pasar industri perfilman dalam bahkan luar

negeri.

Berbagai studi banyak dilakukan terhadap objek film termahal Turki

sampai tahun 2011 ini. Dan salah satu studi yang menggunakan objek penelitian

dari film ini adalah melalui sudut pandang ilmu politik khususnya strategi politik.

Adapun kesimpulan penelitian terkait rumusan masalah adalah :

1. Terdapat 15 scene strategi politik Muhammad Al-Fatih dalam film Bettle

of Empires Fetih 1453. Adapun strategi politik menurut Peter Schroeder

dalam penelitian ini berjumlah 16 strategi politik dari 18 strategi politik,


165

yang mana setiap scene tersebut memuat satu sampai lima strategi politik

sekaligus dalam satu scene.

Dari 18 strategi politik menurut Peter Schroeder, hanya 16 strategi politik

yang ada dalam scene yang ditemukan. Dari 18 strategi politik yang

peneliti gunakan untuk menentukan scene tentang strategi politik Sultan

Muhammad Al-Fatih, hanya ada dua yang tidak ditemukan yakni strategi

politik per nast dan strategi politik disinformasi. Karena dalam film Batlle

of Empires Fetih 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih tidak menggunakan

kedua strategi politik tersebut.

2. Dalam film Batlle of Empires Fetih 1453 terkandung makna semiotika

baik itu denotasi, konotasi dan mitos dalam menggambarkan sosok

Muhammad Al-Fatih. Penggambaran sosok Muhammad Al-Fatih dapat

diketahui dari mitos pada semua scene yang ditemukan. Dari mitos-mitos

di atas tentang sosok Sultan Muhammad Al-Fatih, sesuai dengan sabda

Nabi Muhammad SAW yakni,”Kota Konstantinopelakan jatuh ke tangan

Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan

pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik

pasukan”. Sehingga pantaslah Sultan Muhammad Al-Fatih yang dimaksud

oleh Hadits tersebut.


166

6.2 Saran

Adapun saran peneliti pada penlitian ini adalah :

1. Dalam scene yang menyangkut urusan kenegaraan atau hubungan

suatu negara, film ini dibuat cukup cepat dan tidak diberitahuan

informasi akan hubungan yang terjadi sebelumnya. Sehingga berakibat

penonton kurang memahami dan sulit memahami apa maksud dalam

scene tersebut.

2. Penggambarang semiotika tentang sosok Sultan Muhammad Al-Fatih

dan beberapa sosok individu lainnya dalam film ini sudah cukup

tampak, namun dari sudut pandang totalitas masih belum maksimal.

Baik itu dari pendalaman karakter pemainnya sampai narasi yang

dimainkan kurang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai