KONSEP PENILAIAN
A. PENGERTIAN
Penilaian menurut Permendikbud No. 23 Tahun 2016 adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Proses tersebut
dilakukan melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal
dari berbagai sumber agar lebih
Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar, tetapi juga pada proses belajar. Peserta
didik dilibatkan dalam proses penilaian terhadap dirinya sendiri dan penilaian antar peserta
didik (penilaian antar teman) sebagai sarana untuk berlatih melakukan penilaian.
B. FUNGSI PENILAIAN
Penilaian bukan sekadar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Selama ini, seringkali
penilaian cenderung dilakukan hanya untuk mengukur hasil belajar peserta didik, sehingga
penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.
Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian
akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as
learning (penilaian sebagai pembelajaran). Assessment of learning merupakan penilaian yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi
di akhir tahun atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan terhadap
pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, yang berarti pendidik tersebut
melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk
penilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian hasil belajar).
2) Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri (peserta
didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap peserta
didik. Selain itu, penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Pendapatan Perkapita
Tingkat kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari besar kecilnya GNP atau GDP, karena
GNP atau GDP tidak bisa menunjukkan berapa jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP
maupun GDP tersebut.
GNP tinggi yang dimiliki suatu negara bukan suatu ukuran bahwa negara tersebut telah makmur.
Karena bisa jadi jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP tersebut juga sangat tinggi
jumlahnya.
Dengan demikian, ukuran yang lebih tepat untuk mengukur kemakmuran suatu negara adalah
dengan menghitung pendapatan perkapitanya.
Pendapatan Perkapita ialah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara pada suatu
periode tertentu.
Pendapatan perkapita ini merupakan salah satu tolak ukur kemakmuran dari suatu negara.
Negara yang memiliki nilai pendapatan nasional yang tinggi belum tentu lebih makmur bila
dibandingkan dengan negara yang berpendapatan rendah dikarenakan jumlah penduduk pun
menentukan tingkat kemakmuran dari negara tersebut.
Maka dari itu, meski suatu negara memiliki pendapatan nasional yang tinggi namun jumlah
penduduknya sangat banyak maka belum tentu negara tersebut tergolong sebagai kelompok
negara makmur.
Begitupun sebalik nya, apabila pendapatan nasional suatu negara kecil tetapi jumlah penduduk
nya sedikit maka belum tentu negara tersebut tergolong miskin, malah bisa jadi negara tersebut
tergolong sebagai negara yang makmur.
Ilustrasi
Misalnya, GNP Negara Indonesia pada tahun 2000 lebih tinggi daripada Malaysia, yaitu sebesar
130.600 juta dolar Amerika, sedangkan Malaysia 81.311 juta dolar Amerika. Akan tetapi,
Indonesia bisa dibilang tidak lebih makmur dari Malaysia. Mengapa? karena dari GNP tersebut,
Indonesia harus menghidupi 204 juta penduduk, sedangkan Malaysia hanya menghidupi 22 juta
penduduk saja.
Meskipun dapat digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi suatu negara, pendapatan
perkapita tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara. Untuk
melihat tingkat kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :
Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara, usaha peningkatan pendapatan nasional
harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk
berlangsung tanpa kendali, maka peningkatan pendapatan perkapita juga tidak akan mencapai
hasil yang memuaskan. Bahkan bisa terjadi pendapatan perkapitanya menurun.
Oleh sebab itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak
melebihi pendapatan nasionalnya.
Jika kita menghitung pendapatan perkapita berdasarkan harga yang berlaku maka hasilnya
disebut pendapatan perkapita nominal.
Jika dihitung berdasarkan harga tetap, hasilnya disebut dengan pendapatan perkapita riil.
Pendapatan perkapita nominal adalah pendapatan per kapita yang tidak memperhitungkan
tingkat kenaikan harga/inflasi. Sedangkan pendapatan perkapita riil adalah pendapatan
perkapita yang sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga/inflasi.
Berikut ini contoh penghitungan pendapatan per kapita riil dan pendapatan per kapita nominal.
Diketahui data dari BPS (Biro Pusat Statistik) adalah sebagai berikut :
Misalnya pada tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205 juta maka besarnya pendapatan per
kapita riil dan nominal adalah :
Jadi, pendapatan perkapita riil Indonesia pada tahun 2000 sebesar Rp1.819.871,-. Pendapatan
sebesar itu merupakan pendapatan rata-rata untuk satu tahun yang dimiliki orang Indonesia.
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa pendapatan perkapita riil Indonesia pada tahun 2000
hanya sebesar Rp1.819.871,- Sedangkan pendapatan perkapita nominal sebesar Rp5.860.623,-
(jumlah ini tiga kali lipat dari pendapatan perkapita riil).
Pendapatan per kapita nominal yang lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita
riil menunjukkan telah terjadi kenaikan harga-harga (inflasi) yang besarnya mencapai tiga kali
lipat.
Berdasarkan tabel di atas, urutan negara dengan pendapatan per kapita dari yang terkecil ke yang
terbesar adalah…
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari tabel tersebut, negara dari yang terkecil hingga terbesar adalah Mordor, Arnor, Eriandor,
Gondor, dan Rohan.