Anda di halaman 1dari 17

TINGKAT PENDAPATAN &

STATUS GIZI

NIKEN WIDYASTUTI HARIATI, S.Gz., M.Kes


Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi
Kekurangan/
kelebihan zat gizi
(baik makro/ mikro)

Prevalensi
bermakna

Permasalahan Gizi
https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/

Laporan UNICEF bulan Juni 2017 masalah gizi yang dialami oleh anak-anak di bawah 5
tahun yang menderita gangguan pertumbuhan tinggi tubuh atau sering disebut “pendek”
atau Stunting. Tampak bahwa benua Afrika dan Asia Selatan termasuk Indonesia masih
menderita masalah Gizi yang Tinggi. Secara global masalah gizi dunia dinilai dari
persentase angka stunting pada anak-anak di bawah 5 tahun. Peta tersebut menunjukkan
angka rata-rata stunting seluruh dunia adalah 22.9%. Masalah tersebut tampak bahwa
Afrika dan Asia Selatan memiliki masalah terbesar dengan persentase anak stunting
berkisar antara 33.5% sampai dengan 35.8%.
Masalah gizi di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok :

Masalah yang telah dapat dikendalikan;


Kurang Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kurang
Iodium (GAKI), dan Anemia Gizi Besi pada anak usia 2
– 5 tahun

Masalah gizi yang belum selesai;


Balita Pendek, Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk

Masalah baru yang mengancam kesehatan masyarakat;


Kegemukan Usia Balita, Kegemukan Usia sekolah
(5 – 12 tahun)
Brainstorming!
Jelaskan bagaimana faktor kebijakan ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan pangan saling mempengaruhi
terjadinya permasalahan gizi disuatu wilayah/ negara ?
Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat melalui tiga pendekatan, yaitu:

2. Pendekatan pendapatan, nah kalo


1. Pendekatan produksi, melalui yang satu ini pendekatan 3. Pendekatan pengeluaran,
pendekatan ini pendapatan nasional pendapatan nasional yang pendekatan ini menghitung
diartikan sebagai penjumlahan nilai menghitung jumlah pendapatan pendapatan nasional dari jumlah
tambah dari setiap barang dan jasa yang diterima oleh pemilik faktor pengeluaran seluruh pelaku ekonomi,
yang dihasilkan oleh suatu negara produksi yang digunakan untuk baik di dalam negeri maupun luar
dalam periode tertentu. memproduksi barang dan jasa suatu negeri selama satu periode tertentu.
negara dalam satu periode tertentu.
Manfaat mengetahui Pendapatan Nasional:

Mengetahui
Mengetahui struktur perkembangan
perekonomian perekonomian dari tahun
ke tahun

Mengetahui Membandingkan
perekonomian kemajuan ekonomi
antardaerah antarnegara

Menjadi sumber
informasi bagi
pemerintah
Beberapa konsep dalam pendapatan nasional:

1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-
unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk
yang dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam
wilayah suatu negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang
mempunyai cabang di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung
ke dalam GDP.

Rumus untuk menghitung GDP yaitu:


2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)
Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang
dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di
Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP. Nah,
perlu diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan (nationality).
Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut:

atau

atau
3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)
Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan
penyusutan modal dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep
pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena
tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu
produksi.

Berikut adalah rumus mencari NNP:


4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO
Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan


balas jasa atas faktor produksi. Uang pajak memang diterima oleh
penjual/produsen bersama harga pasar barang yang dijualnya, tetapi
uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat
lebih murah daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk
subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.
5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN
PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. PI ini menghitung jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan
laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan
pembayaran pindahan/transfer (transfer payment). Pendapatan perseorangan
dapat ditulis dalam rumus berikut:

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN


Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang
dan jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Tapi harus
dikurangi pajak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada orang lain, contohnya pajak pendapatan.

DI dapat ditulis dalam rumus berikut:


 Pernahkah kamu memperkirakan berapa pendapatan rata-rata
penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta jiwa? Pada tahun 2017
berdasarkan data dari International Monetary Fund diperkirakan
pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$13.120 dan menempati
posisi ke 5 se-Asia Tenggara.

 Pendapatan per kapita adalah tingkat rata-rata pendapatan penduduk


suatu negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi
jumlah pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan jumlah
penduduk di negara tersebut.
Selain dengan melihat pendapatan nasional tingkat kesejahteraan
suatu negara dapat dilihat melalui pendapatan per kapita juga.
Pendapatan per kapita juga sering digunakan untuk membedakan
tingkat kemajuan ekonomi antarnegara. Semakin tinggi angka
pendapatan per kapita, kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.

Kaya vs miskin (Sumber: jambi.tribunnews.com)


Suatu negara bisa dianggap sejahtera adalah dengan melihat bagaimana
negara tersebut mendistribusikan pendapatan nasionalnya. Apakah
pendapatan nasional didistribusikan secara merata ataukah malah
timpang? Untuk tahu hal tersebut terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan
yaitu dengan Koefisien Gini.

Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva


Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase
jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang diperoleh selama kurun
waktu tertentu, biasanya setahun. Untuk mengetahui ketimpangan
distribusi pendapatan, perhatikan Kurva Lorenz berikut ini!
Dari Kurva Lorenz tersebut, sumbu horizontal menggambarkan
persentase jumlah penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan
bagian dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut.
Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena
setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan
persentase jumlah penduduk yang sama dengan persentase penerimaan
pendapatan.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan
semakin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0).
Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan semakin tidak
merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Nah, langkah
selanjutnya setelah koefisien ditemukan kamu dapat mengolongkan
ketimpangan pendistribusian pendapatan dengan tabel dibawah diatas.

Anda mungkin juga menyukai