Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 7

Rut Marina Pasaribu(7193341025 KONTRIBUSI


Merry Hutapea(7193341027) SEKTOR PERTANIAN
Della Br Surbakti(7192441009)
INDUSTRI DAN
Zihan Dyah Ayuh (7191141006)
KETENAGAKERJAAN
DIINDONESIA
Sektor Pertanian di Indonesia

Definisi Pertanian
Menurut A.T Mosher (1968; 19) mengartikan pertanian sebagai sejenis proses produksi khas yang
didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Kegiatan-kegiatan produksi di dalam setiap
usaha tani merupakan suatu bagian usaha, dimana biaya dan penerimaan adalah penting

Kontribusi Sektor Pertanian bagi Perekonomian Indonesia


Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sampai tahun
1991 sektor pertanian menyumbang 17,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan
menyerap 49,24 persen tenaga kerja nasional. Di samping itu sektor pertanian juga menyangga kehidupan
sekitar 77,74 persen penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, serta merupakan pendukung utama
sektor agroindustri dalam mendorong dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional
Peranan Pertanian bagi Pendapatan Nasional
– Mensejahterakan petani
– Menyediakan pangan
– Sebagai wahana pemerataan pembangunan
– Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri
– Menghasilkan devisa
– Menyediakan lapangan pekerjaan
– Peningkatan pendapatan nasional
– Mempertahankan kelestarian sumber daya
Kendala dalam Pengembangan Sektor
Pertanian di Indonesia

– Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan.


– Ketersediaan lahan dan masalah kesuburan tanah.
– Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi.
– Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani.
– Kurangnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia untuk sektor
agribisnis.
Sektor Industri di
Indonesia
– Definisi Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan
atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi dalam penggunaannya. Kelompok industri
adalah bagian-bagian utama kegiatan industri, yakni kelompok industri hulu atau kelompok industri dasar,
kelompok industri hilir, dan kelompok industri kecil. Sedangkan cabang industri merupakan bagian suatu
kelompok industri yang mempunyai ciri umum sama dalam proses produksi (Undang-Undang RI No.5
tahun 1984 tentang perindustrian).
– Peranan Industri Terhadap Perekonomian
Bagi Indonesia, sekitar 250 juta penduduk, pembangunan sektor manufaktur merupakan satu-satunya
pilihan. Sebab, memberikan memberikan dampak pada lapangan kerja yang luas dengan pengupahan
yang lebih sistematis dibandingkan sektor industri produk primer (pertanian) maupun industri
jasa.Peranan industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusinya pada Produk Domestik
Bruto (PDB), peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa neto dari kegiatan ekspor,
pembentukan nilai tambah serta sumbangan terhadap pajak bagi negara.
Permasalahan Sektor Industri

– Permasalahan-permasalahan yang dihadapi sektor industri adalah:


– Masalah Birokrasi
– Masalah Teknologi.
– Masalah Bahan Baku
– Masalah Pemasaran
– Masalah Permodalan
– Masalah Manejemen
– Permasalahan Industri Kecil
Arah Kebijakan Pembangunan Industri
– Fasilitas pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri, meningkatkan, dan
memperluas pemanfaatan teknologi, serta meningkatkan nilai pengganda (multiplier).
– Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa subsektor prioritas yang
menyerap banyak tenaga kerja, memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan,
minuman, dan obat-obatan), mengelola hasil pertanian dalam arti luas, (termasuk perikanan)
dan sumber-sumber daya alam local dan memiliki potensi pengembangan ekspor.
– Mengembangkan subsektor industri yang terkait dan subsektor penunjang bagi industri
manufaktur prioritas.
– Fasilitas penilitian dan pengembangan industri manufaktur untuk teknologi produksi,
termasuk pengembangan manajemen produksi, yang memperhatikan kesinambungan
lingkungan, dan teknik produksi yang ramah lingkungan.
– Fasilitas peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkan
produktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.
Industrialisasi Berbasis Pertanian

– Ada beberapa alasan kenapa pembangunan sektor pertanian yang kuat esensial dalam
proses industrialisasi di Negara seperti Indonesia, yakni sebagai berikut:
– Sektor pertanian yang kuat, berarti ketahanan pangan terjamin. Hal ini merupakan salah satu prasyarat
penting agar proses industrialisasi pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya bisa
berlangsung dengan baik.
– Dari sisi permintaan agregat, pembangunan sektor pertanian yang kuat membuat tingkat pendapatan
riil perkapita di sektor tersebut tinggi.
– Dari sisi penawaran, sektor pertanian merupakan salah sumber input bagi sektor industri manufaktur yang
mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif. Dalam perkataan lain, lewat keterkaitan produksi,
pertumbuhan produktivitas atau output di sektor pertanian bisa menjadi sumber pertumbuhan output di
sektor industri manufaktur.
Kondisi Umum Pembangunan Pertanian Tahun 2010-2014

– Produk Domestik Bruto


Kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian dalam arti sempit (di luar perikanan dan kehutanan)
pada tahun 2014, yaitu sekitar 879,23 triliun rupiah atau 10,26 % dari PDB nasional yang besarnya 8.568,12
triliun rupiah (berdasarkan harga konstan tahun 2010). Selama periode 2010-2014, pertumbuhan PDB
pertanian sempit tersebut berkisar antara 3,47 hingga 4,58 % dengan rata-rata sekitar 3,90 %, pada saat
yang sama PDB nasional tumbuh sekitar 5,70 %. Dengan adanya ketimpangan pertumbuhan tersebut, maka
kontribusi pertanian semakin menurun dari 10,99 % di tahun 2010 menjadi 10,26 % dari total PDB nasional
di tahun 2014
Penyediaan Lapangan
Kerja
– Selama periode 2010-2014, sektor pertanian masih merupakan sektor dengan bangsa penyerapan tenaga
kerja terbesar, walaupun ada kecenderungan menurun. Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian
pada tahun 2010 sekitar 38,69 juta tenaga kerja atau sekitar 35,76% dari total penyerapan tenaga kerja.
Pada tahun 2014 penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan menjadi 35,76 juta tenaga kerja atau
30,27%. Data penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tersebut hanya berasal dari kegiatan sektor
pertanian primer, belum termasuk sektor sekunder dan tersier dari sistem dan usaha agribisnis. Bila
tenaga kerja dihitung dengan yang terserap pada sektor sekunder dan tersiernya, maka kemampuan
sektor pertanian tentu akan lebih besar. Walaupun kemampuan sektor pertanian dalam penyerapan
tenaga kerja nasional sangat besar, namun di sisi lain justru menjadi beban bagi sektor Pertanian dalam
meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya.
Kesimpulan

– Pengertian sektor pertanian menurut A.T Mosher (1968; 19) mengartikan pertanian sebagai sejenis proses produksi khas
yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan dan menurut Mubyarto (1989; 16-17) adalah pertanian
rakyat atau disebut sebagai pertanian dalam arti sempit, perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau
perkebunan besar), kehutanan, peternakan. Sedangkan pengertian sektor industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi dalam penggunaannya.
– Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia.
– Peranan sektor pertanian bagi Indonesia diantaranya mensejahterakan petani, menyediakan pangan, sebagai wahana
pemerataan pembangunan, sebagai pasar input bagi pengembangan agroindustri, menghasilkan devisa, menyediakan
lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan nasional, dan mempertahankan kelestarian sumber daya. Sedangkan
peranan sektor industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB),
peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa neto dari kegiatan ekspor, pembentukan nilai tambah
serta sumbangan terhadap pajak bagi negara.
– Permasalahan yang ada disektor industry diantaranya masalah birokrasi, masalah teknologi, masalah bahan baku,
masalah pemasaran, masalah permodalan, masalah manejemen, dan permasalahn industri kecil
– Alasan pembangunan sektor pertanian dalam proses industrialisasi di Negara seperti Indonesia diantaranya pada sektor
pertanian yang kuat, dari sisi permintaan agregat, dan dari sisi penawaran.

Anda mungkin juga menyukai