REFERENSI:
a. SNI 03-2489-1991
b. AASHTO T-245-90
c. ASTM D-1559-76
1. TUJUAN UMUM
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara membuat benda uji aspal beton
b. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemeriksaan campuran aspal beton
dengan alat marshall.
c. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang nilai karakteristik Marshall
d. Mahasiswa mampu membuat grafik, dan barchat dari hasil pengujian Marshall
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mahasiswa bersikap teliti dan hati-hati dalam membuat benda uji aspal beton
b. Mahasiswa memahami sifat-sifat ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastis (flow)
dari campuran aspal.
c. Mahasiswa bersifat teliti dan hati-hati dalam melakukan pemeriksaan campuran aspal
beton dengan alat Marshall.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan nilai-nilai karakteristik Marshall dengan benar
e. Mahasiswa mampu menghitung nilai karakteristik Marshall dengan benar
f. Mahasiswa mampu menentukan kadar aspal optimum dengan benar
3. PENGERTIAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan
plastis (Flow) dari campuran aspal. Ketahanan (stabilitas) adalah kemampuan suatu
pencampuran aspal untuk menerima beban sampai menjadi kelelehan plastis. Kelelehan plastis
1
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu batas runtuh
yang dinyatakan dalam mm atau inchi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana perbedaan sifat marshall dgn nilai struktural lapis perkerasan, sehingga dapat
menghasilkan yang terbaik secara laboratorium.
2
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
2) Bahan
(a) aspal
(b) Agregat.
5. LANGKAH KERJA
a. Untuk tiap benda uji diperlukan agregat sebanyak ± 1200 gram sehingga menghasilkan
tinggi benda uji kira – kira 6,8 cm.
b. Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 280 C diatas suhu pencampur untuk
aspal panas dan ter dan aduk sampai merata, untuk aspal dingin panaskan sampai 140 C
diatas suhu pencampuran.
3
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
d. Tuangkan aspal sebanyak yang dibutuhkan ke dalam agregat yang dipanaskan tersebut.
e. Aduklah dengan cepat sesuai dengan suhu pencampuran dan pemadatan sampai agregat
terlapis merata.
4
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
5
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
6) Lakukan pemadatan dengan alat penumbuk. Lepaskan keeping alas dan lehernya,
balikan alat cetakan berisi benda uji dan pasanglah lagi seperti awal dan lakukan
pemadatan dengan jumlah tumbukan yang sama.
7) Sesudah pemadatan lepaslah keping alas dan pasanglah alat pengeluar benda uji pada
permukaan ujung ini.
8) Letakkan benda uji pada tempat yang rata dan biarkan selama kira-kira 24 jam pada suhu
ruang.
6
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
b. Rendam benda uji didalam bak perendam pada suhu 25 0 C selama 3–5 dan timbang
didalam air akan didapat berat benda uji di
dalam air.
c. Keringkan permukaan benda uji dengan lap kering kemudian ditimbang, akan didapat
berat kering permukaan jenuh (SSD).
7
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
e. Rendam benda uji dalam bak perendam selama 30 menit dengan suhu tetap 600C (± 10 C )
untuk benda uji aspal padat.untuk benda uji dengan aspal cair masukkan benda uji kedalam
oven minimum 2 jam dengan suhu tetap (250 C ± 10 C)
d. Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan letakkan ke dalam segmen
bawah kepala penekan dengan catatan bahwa waktu yang diperlukan dari saat diangkatnya
benda uji dari bak perendaman atau oven sampai tercapainya beban maksimum tidak boleh
melebihi 30 detik.
e. Dari hasil pengujian dengan marshall test didapatkan nilai stabilitas dan flow. Setelah
diperoleh semua data, maka dilakukan analisa sehingga mendapatkan nilai kadar aspal
optimum.
f.
g.
h.
i.
8
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
Angka korelasi
Tebal benda uji
Isi benda uji (cm) 3 Angka Korelasi
(in) (mm)
200-213 1 25.4 5.56
214-225 1 1/16 27.0 5.00
226-237 1 1/8 28.6 4.55
238-250 1 3/16 30.2 4.17
251-264 1 ¼ 31.8 3.85
265-276 1 5/16 33.3 3.57
277-289 1 3/8 34.9 3.33
290-301 1 7/16 36.5 3.03
302-316 1 ½ 38.1 2.78
317-328 1 9/16 39.1 2.50
429-340 1 5/8 41.3 2.27
341-353 1 11/16 42.9 2.08
354-367 1 ¾ 44.4 1.92
368-379 1 13/16 46.0 1.79
380-392 1 7/8 47.6 1.67
393-405 1 15/16 49.2 1.56
406-420 2 50.8 1.47
421-431 2 1/16 52.4 1.39
432-443 2 1/8 54.0 1.32
444-456 2 3/16 55.6 1.25
457-470 2 ¼ 57.2 1.19
471-482 2 5/16 58.7 1.14
483-495 2 3/8 60.3 1.09
496-508 2 7/16 61.9 1.01
509-522 2 ½ 63.5 1.00
523-535 2 9/16 64.6 0.96
536-546 2 5/8 65.1 0.93
547-559 2 11/16 66.7 0.89
560-573 2 ¾ 68.3 0.86
574-585 2 13/16 71.4 0.83
586-598 2 7/8 73.0 0.81
599-610 2 15/16 74.6 0.78
611-625 3 76.2 0.76
a. Stabilitas benda uji yang diukur dikalikan angka pebandingan tabel sama dengan stabilitas
setelah koreksi untuk benda uji tebal 63,5 mm
b. Hubungan isi/tebal, didasarkan pada benda uji yang berdiameter 101,6 mm
9
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
10
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
MARSHALL TEST
Kelelehan (mm)
Stabilitas (Kg)
11
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
Karateristik Campuran
Beton aspal dibentuk dari agreagat, aspal dan atau tanpa bahan-bahan, yang dicampur
ecara merata atau homogen di instalasi pencampuran pada suhu tertentu. Campuran kemudian
dihamparkan, dipadatkan, sehingga berbenuk beton aspal padat.Secara analitis, dapat
ditentukan sifat volumetric dari aspal beton, baik yang dipadatkan di laboratorium, maupun di
lapangan. Parameter yang biasanya digunakan adalah :
1. Berat Jenis Bulk Beton Aspal Padat (Gmb)
Berat Jenis Bulk dari Beton Aspal Padat (=Gmb) dapat diukur dengan mempergunakan
hukum Archimedes, yaitu :
Gmb =
Catatan : untuk keperluan praktis nilai ini adalah juga berat isi campuran
2. Berat Jenis Maksimum Beton Aspal yang Belum Dipadatkan (Gmm)
Berat jenis maksimum dari campuran beton aspal yang belum dipadatkan (=Gmm) adalah
berat jenis campuran beton aspal tanpa ada udara, yang diperoleh dari pemeriksaan di
laboratorium.
Gmm =
dimana:
Gmm = berat jenis maksimum campuran
Pb = jumlah aspal, % terhadap total berat campuran
Ps = jumlah agregat, % terhadap total berat campuran
Gb = berat jenis aspal
Gse = berat jenis efektif agregat
3. Perhitungan Jumlah Kadar Aspal yang Terserap
Pba = 100 Gb
di mana:
Pba = aspal yang terserap, % berat terhadap berat agregat
Gse = berat spesifik agregat
Gsb = berat jenis bulk agregat
Gb = berat spesifik aspal
12
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
VMA = 100 –
di mana :
Gmb = berat jenis bulk campuran
Ps = jumlah agregat, % terhadap total berat campuran
Gsb = berat jenis efektif agregat
Jika komposisi campuran ditentukan sebagai persentase dari berat total agregat.
dimana:
VMA = volume poi antara agregat di dalam beton aspal padat, % dari
volume bulk beton aspal padat
Gmb = berat jenis bulk campuran
Pas = jumlah aspal, % berat terhadap total berat campuran
Gsb = berat jenis efektif agregat
13
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
volume beton aspal padat = 100 cm³.
VIM = ( 100 x )
VFA =
di mana:
VFA = volume pori antara butir agregat yang terisi aspal % dari VMA
VMA = volume pori antara butir agregat di dalam beton aspal padat, % dari
volume beton bulk beton aspal padat
VIM = volume pori dalam beton aspal padat, % dari volume beton bulk beton
aspal padat
14
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
Gsb =
Jika :
P₁, P₂....Pn = persentase berat tiap jenis agregat
Gsb = berat jenis bulk agregat campuran
G₁, G₂....Gn = spesifikasi berat tiap jenis agregat
Jadi :
Gse =
di mana :
P₁, P₂....Pn = persentase berat tiap jenis agregat
Gse = berat jenis efektif agregat
G₁, G₂....Gn = spesifikasi berat tiap jenis agregat
15
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
16
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
17
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jl. Srijaya Negara Palembang 30139
Telp. 0711-353414 psw. 143
Pekerjaan Diperiksa :
Dikerjakan :
Tanggal :
BJ Efektif Agregat
18 Campuran,Gse
(gram)
BJ Maksimum beton
19
aspal, Gmm (gram)
18