Anda di halaman 1dari 29

PISCES

(Osteichthyes)

 Renaldy Maulana
 Cacariani
 Devillia Yuliani
 Fidya Afiyatusyifa
 Rossa Maula
Osteichthyes
– Osteichtyes berasal dari bahasa Yunani yaitu Osteon yang berarti tulang dan ichtyes yang berarti ikan. Jadi
Osteichtyes adalah ikan bertulang sejati. Kelompok Osteichtyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan
kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
– Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan merupakan vertebrata
yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau Tetrapoda. Mereka muncul pada
periode silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut.
– Ikan bertulang sejati berbeda dengan ikan bertulang rawan dalam berbagai hal. Salah satu perbedaannya
ialah pada perkembangan paru-paru dan gelembung renang sebagai suatu divertikulum dari usus bagian
depan. Gelembung renang merupakan alat hidrostatik, sedangkan paru-paru merupakan ciri khas dua dari
tiga subkelas ikan bertulang sejati yaitu di crossoptreygii dan brachyopterygii. Crossopterygii di dalamnya
termasuk rhipidistia yang sekarang telah musnah yang diduga merupakan leluhur dari tetrapoda, dan ikan
paru-paru sekarang. Pada subkelas ketiga yaitu actinopterygii divertikulum dari usus depan berkembang
menjadi gelembung renang yang mempunyai fungsi sebagai alat hidrostatik.
Ciri-ciri Osteichtyes
– Menurut Jasin, 1984. Ciri-ciri dari osteichthyes yaitu:
– Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik ganoid, cycloid atau ctenoid)
beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada media baik dorsal maupun ventral.
– Sisik Cycloid yang berbentuk bulat. Pada sisik ini bila diteliti lebih dalam (pada ikan yang hidup daerah yang
terdapat empat musim) akan tampak lingkaran yang berbeda-beda.
– Sisik Ctenoid berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian anterior, sedangkan pada
posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.
– Sisik Ganoid berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku-saku dermis.
Permukaan sebelah dalam mengandung zat genuine dan mengandung duri-duri halus. Dibawah sisik
sebelah- menyebelah terdapat linea yang berupa suatu saluran didalamnya terdapat alat-alat sensoris yang
peka terhadap getaran gelombang air.
– Mulut terletak di ujung dan bergerigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung
kepala.
– Skeleton terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang rawan.
– Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius
– Terdapat 10 pasang nervi cranialis
– Suhu tubuh tergantung kepada lingkungan sekitarnya
– Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar, ovovipar atau vivipar Fertilisasi (pembuahan) terjadi di luar
tubuh
– Osteichtyes merupakan Ikan bertulang sejati yang memiliki rahang. Respirasi pada osteichtyes
menggunakan insang. Akan tetapi, ada beberapa spesies yang menggunakan paru-paru (ikan berparu),
dan memiliki kantung udara. (Karmana, 2007).
– Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan hampir setiap habitat air tawar termasuk kolam,
sungai, danau, dan rawa.

– Cor terdiri atas dua ruangan (auriculum dan ventriculum) dengan sinus venosus
dan conus arterious yang berisi darah vena.
Klasifikasi Osteichtyes

– Sub Kelas :

 Crossopterygii

 Barachyopterigii (Tidak dijelaskan karena sudah punah)

 Actinopterigii
Crossopterygii
Ordo :
– Coelacanthiformes (sudah musnah)
– Rhipdistia (musnah) terdapat di laut Madagaskar
– Dipnoi (ikan paru-paru) terdapat di Australia
Dipnoi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
– Hidup diair tawar, selain insang juga mempunyai paru-paru
– Sirip berpasangan, pangkal berlobus lunak dan rangka aksial (jari-jari sirip letak ditangkai
disebut sirip bertangkai)
– Pada jenis yang masih hidup tidak mempunyai nostril internal (lubang hidung dalam)
– Mempunyai sisik kosmoid berserabut seperti kulit
Actinopterigii

Sub kelas ini merupakan sub kelas yang memiliki tulang rangka yang terdiri dari tulang
sejati meskipun ada yang dari tulang rawan, dan memiliki klasifikasi yang sempurna.
Ikan bertulang sejati tingkat tinggi ini terdapat pusat tulang punggung (vertebrata)
mempunyai cekungan pada kedua belahnya (amphicoelous). Jari jari sirip ikan ini
berbentuk sirip dorsal dan sirip anal berjumlah banyak, dan tidak memiliki tulang
selangka (clavicula). Pada bentuk sirip caundal pada jenis ikan ini biasanya berbentuk
homoceral, dan sisik cycloid, ctenoid dan beberapa ganoid. Nostril (lubang hidung)
tidak berhubungan dengan rongga mulut, dan sirip berpasangan tidak menonjol
seperti lobate, biasanya sirip-sirip ini diperkuat oleh endoskeleton. Sehingga ikan ikan
jenis ini dengan demikian ini disebut ikan-ikan tingkat tinggi.
a. Super Ordo Elomorpha
Ordo : Formes
-Elipiformes
Ikan laut berbentuk pipih, sisik mengkat seperti perak, rahang berkembang dengan baik.
Sirip punggung tunggal dan tidak mempunyai hubungan dengan sirip ekor. Mempunyai
gelembung renang. Ikan di daerah tropis dan subtropis. Contoh, Elops (panjang 2,4 m),
Tarpon, perenang di laut antartika, dan ikan pancing bersisik.
– Anguilliformes (sidat favorit di jepang)
Hidupnya katadromus yaitu bertelur di laut, anak sampai dewasa hidup di air
tawar, contoh ikan lubang. Ikan dilengkapi dengan pembau yang sangat peka.
Bentuk panjang seperti belut, tidak bersisik, sirip dada berkembang. Sirip
punggung, ekor, anal bersatu, tidak memiliki sirip perut.
 
b. Super Ordo Clupeomorpha
Ordo : Clupeiformes ( ikan kalengan, sardinella)
Ciri- ciri dari ordo Clupeiformes adalah bentuk tubuh umumnya pipih, tubuh
bersisik keperakan dan mudah lepas. Sirip pelvik, di belakang sirip pectoral. Tidak
terdapat larva Leptochephalus, hidup di air tawar dan air laut contoh : Clupea
(haring), sardina (sardin).
c. Super Ordo Osteoglossomophora
Ordo : Osteoglossiformes (ikan lidah bertulang)
Memiliki ciri-ciri yaitu ikan hidup di air tawar. Terdapat di Amerika Selatan, Afrika,
Australia, Indonesia (Sumatera dan Kalimantan). Sirip jari-jari lunak, tubuh agak
panjang, kadang-kadang pipih arah lateral pada maksila terdapat gigi. Predator ikan
lain dan serangga. Contoh: Osteoglossum (arwana) di Brassilia
d. Super Ordo Ostariophysi
Seri : Anotophysi
Ordo : Gonorinchiformes
Hidup di airt tawar terutama di Indonesia, payau dan di laut. Terdapat di
Afrika, Indopasifik. Contoh: Chanos (ikan bandeng). Memiliki sirip jari-jari keras,
tidak mempunyai apparatur weber. Tiga ruas vertebrae pertama mempunyai
struktur khusus yang berhubungan dengan satu atau tiga ruas sefalik. Mempunyai
sisik, tida mempunyai sirip lemak (adiposa) dan mulut dapat dijulurkan.
Seri : Otophyhysi
Memiliki apparatus weber, terdiri atas 3 sampai 4 tulang, yang
menghubungkan gelembung renang dengan telinga dalam. Terdapat sebuah sirip
adiposa (lemak) antara sirip ekor dan sirip punggung. Contoh ikan tetra
Ordo : Cypriniformes
Tubuh bersisik, jari-jari branchiostegal 3 sampai 5 buah. Gelembung renang
dihubungkan dengan alat pendengaran, bila memiliki kumis terdapat di rahang atas
dan tidak mempunyai gigi vomer. Contoh hidup di air tawar

-Subordo Cyprinoidei: ikan mas, tambra (cyprinus), ikan mas koki (crasius), nilem
(osteochillus), beunteur (barbus), tawes (Puntius).
– Subordo Characoidei: ikan tetra (hemgrammus), piranha merah (serrasalmus),
piranha (pyggocentrus).
Ordo : Siluiformes
Tubuh tanpa sisik, satu buah sirip adiposa dan gigi terdapat pada vomer.
Maksila direduksi, menyokong sungut panjang terdapat pada kedua rahang.
Terdapat di laut tropis dan sub tropis. Mempunyai gelembung rrenang yang
dihubungkan dengan alat pendengar (weber). Contoh: Clarias (lele), Pangasius
(jambal), Arius (manyong) dan Malapterurus (lele listrik).
e. Super Ordo Scopelomorpha
Ordo : Myctophiformes
Letak sirip abdominal, jari-jari Branchiostega 6 sampai 26, terdapat sirip
adiposa. Rahang atas dapat dijulurkan. Ikan laut, contoh Myctophum (ikan lentera)
dan ikan yang hidup di dasar laut (gelap); terdapat alat yang mengeluarkan cahaya
sehingga ikan dapat melihat mangsanya.
f. Super Ordo Acanthopterygii
Actinopterygii merupakan spesies terbanyak dari divisi Osteichthyes. Secara evolusi,
kelompok ini merupakan pengembangan lebih lanjut yang paling adaptif pada keadaan
bumi pada masa kini. Actinopterygii mencakup banyak ikan yang dikenal awam sebagai
ikan konsumsi maupun ikan hias/peliharaan.
Ciri-ciri dari Acanthopterygii adalah memliki sirip berjari keras atau berduri, sirip perut
bila ada letaknya di bawah sirip dada. Jari-jari branskeostega ada 3 sampai 15. Tidak
memiliki tulang weber (gelembung renang dihubungkan dengan alat pendengar) dan
tidak memiliki sirip lemah. Contoh: Mujair, kakap, betok nila, gurame.
Ordo : Beryciformes ; Squirrel fish
Bertubuh tinggi, bermata besar dan bersirip duri, penghuni laut dalam.  Terdiri atas 15
Family 143 Spesies. Contoh: Holocentriidae
Ordo : Atheriniformes ; Ikan terbang
Sirip ekor menggarpu (bercabang ) atau bundar. Perkembangan rahang bermacam-
macam, kadang pendek atau memanjang dengan ukuran berbeda. Ikan hidup di
permukaan (Surface feeding), beberapa spesies ovovivipar; hidup di air tawar atau di laut
Subordo : Exocoetoidei ; ikan terbang, Julung-julung

Subordo : Cyprinodontoidei
Sirip berjari lemah tidak berduri, sirip perut di belakang sirip dada. Berkembangbiak
ovovivivar. Contoh: Panchax (kepala timah) pemakan jentik-jentik nyamuk, Gupi (poecila)
ikan hias ciprinodon, ikan seribu.
Ordo : Gasterosteiformes; Kuda Laut
Tubuh agak pipih, melengkung, permukaan kasar serta tubuhnya banyak
ditutupi oleh plat-plat tulang. Seluruh tubuh terbungkus dengan semacam baju
baja yang terdiri atas lempengan-lempengan tulang atau cincin. Kepala mempunyai
mahkota dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar. Ekor prehensil (dapat
memegang) lebih panjangdari kepala dan tubuh. Sirip dada pendek dan lebar, sirip
punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada.
– Contoh: Hyppocampus sp (tangkur kuda) .
Ordo : Synbranchiformes ; belut sawah
Celah insang tunggal dan terletak di sisi ventral. Tubuh memanjang, silindris
dan makin kearah kaudal makin kecil. Tidak memiliki sirip dada. Hal ini merupakan
ciri sekunder dan bukan kemunduran, karena hidup dalam lumpur tidak
memerlukan sirip dada. Bila sirip dada ada maka akan mengganggu. Tutup insang
bergabung dengan kulit, tidak mempunyai sisik. Sirip dorsal, ekor dan dubur
bersatu. Hidup di air tawar, payau. Contohnya pada belut (Monopterus albus).
Ordo : Scarpaeniformes ; ikan lepu
Ikan scorpion hidup di dasar laut pada karang. Sirip punggung dibagi menjadi 2
bagian yaitu terletak disebelah depan berduri dan sebelah belakang tidak. Sirip
dada melebar, permukaan tubuhnya memiliki lipatan-lipatan kulit/duri. Di
Indonesia disebut dengan ikan lepu, Skorpaena (ikan scorpion).
Ordo : Perciformes; ikan kakap
Phylogeny sebagian besar belum terselesaikan, rahang faring untuk proses
peremukan. Rahang atas sangat menonjol keluar, sirip-sirip ekor mempunyai jari-jari
yang keras (spines) dan sirip dubur berduri, sirip ekor tidak lebih dari 17 jari-jari.
Contoh: Lepidogobius lepidus , Gobius sp. (kayabalıgı), Cymatogaster aggregata
-Subordo : Percoidei (kakap)
Sirip punggung terdiri dari 2 bagian, sirip perut ada di bawah sirip dada. Sirip anus
mungkin di depannya terdapat duri dan sirip perut agak bervariasi. Contoh: Mujair,
kerapu, ikan kueh
– Subrodo : Mugiloidei (ikan belanak)
Sirip perut di belakang sirip dada dan sirip berjari lemah.
– Subordo : Sphyroenoidei (ikan barakuda)
Memiliki sirip punggung dan mulut besar diujung serta bergigi 
– Subordo : Polynemoidei
Sirip punggung memiliki dua bagian yaitu jari lemah di belakang dan jari keras berada di
depan. Terdapat rambut sebelah bawah sirip.
– Subordo : Anabantoidei
Terdapat alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga ikan sering muncul ke permukaan
air (di air tawar). Pada labirint di simpan udara-letak di atas insang. Contoh : ikan betok,
ikan sepat, ikan siam dan tambakan.
– Suborodo : Channoidei
Channa-ikan air tawar, contohnya ikan gabus.
Ordo : Pleuronectiformes; ikan sebelah
Bentuk badan sangat pipih, kedua matanya terletak di samping kiri badan,
tidak punya sirip dada, Sirip punggung dan sirip bersatu dengan sirip ekor. Pada
umumnya mempunyai dua gurat sisi, terdapat 12 – 14 sisik  antara gurat sisi, Sudut
mulut lebih dekat ke arah moncong dari pada ke arah tutup insang, 10 jari jari pada
sirip ekor. Makanan utama ikan lidah adalah bentos dan invertebrata, sedangkan
makanan pelengkapnya berupa zoo-plankton. Contoh: Pleuronectidae, Cithardae,
Scophthalmidae
Ordo : Tetraodontiformes; ikan buntal
Kulit keras penuh duri, rahang kecil, gigi kuat dan badan gemuk jarang
dimakan karena racun sangat kuat. Hidup di laut dan di air tawar. Contoh: Diodon
(buntal berduri), tetradon (ikan buntal).
 
KESIMPULAN
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan
merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata
darat atau Tetrapoda. Mereka muncul pada periode silur, diduga sebagai ikan air
tawar dan ikan laut. Dan memiliki ciri-ciri diantaranya, kulit banyak mengandung
kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik ganoid, cycloid atau ctenoid)
beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada media baik dorsal maupun ventral.
Osteichythyes memiliki klasifikasi yang terdiri dari beberapa subkelas diantara
subkelas memiliki subordo didalam subordo terdapat ordo yang memiliki ciri-ciri
khas yang telah dijelaskan pada presentasi ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai