Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Klasifikasi Pisces
Ikan memiliki banyak jenis yang diperkirakan mencapai 40.000 spesies. Untuk
memudahkan dalam pengenalannya maka spesies tersebut dikelompokkan berdasarkan
kesamaan cirri yang dimiliki. Pisces meliputi semua jenis ikan, baik yang tidak
mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Agnatha) maupun ikan yang
mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Gnathostomata) yang terdiri dari ikan
bertulang rawan (kelas chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (kelas osteichthyes).
Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau
vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada
adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahang keras Placodermi
(punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan
kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir dikelompokkan dalam
superkelas pisces. (Sukiya, 2005)
. Perkembangan yang relatif terbaru adalah susunan urutan klasifikasi ikan atau pisces
menurut Nelson, 1994 (Hickman et.al., 1998, Pough et.al., 2002), yaitu dengan uraian
sebagai berikut ini.
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
I. Superkelas: Agnatha yang berasal dari bahasa latin: a artinya tidak, gnathos berarti
rahang. Semua ikan yang tidak mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam
superkelas agnatha. Superkelas ini mempunyai anggota, yaitu:
(a) Kelas: Myxini dan (b) Kelas: Cephalaspidomorphi
II. Superkelas: Gnathostomata (berasal dari kata gnathos = rahang, dan kata stoma =
mulut). Semua ikan yang mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam
superkelas gnathostomata
(a) Kelas: Chondrichthyes (tulang rawan) dan (b) Kelas: Osteichthyes (tulang sejati)

1. AGNATHA (Tidak Mempunyai Rahang)

Kelompok ini merupakan vertebrata yang pertama kali muncul pada 500 juta tahun
lalu. Agnatha artinya tidak punya rahang, lawannya yaitu Gnatosthomata yang berarti
memiliki rahang. Di sebagian system klasifikasi dimasukkan sebagai superclass, meliputi
kelas Cyclostomata dan Ostracoderm yang telah punah. Terdapat dua kelompok ikan yang
masih hidup sampai sekarang yaitu hagfish dan lamprey dengan total 100 spesies. Dalam
pengelompokan jenis yang satu ini, dibagi lagi kedalam 2 kelas yaitu Myxini dan
Cephalaspidomorphi.

a. Myxini

Semua anggota kelas myxini hidup di laut. Sebagian besar di zona intertidal pada
dasar berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini membenamkan diri ke dasar laut untuk mencari
hewan avertebrata yang lunak sebagai makanan atau memakan bangkai ikan. Bentuknya
seperti belut, tidak mempunyai tulang belakang (vertebrata), tidak mempunyai rahang
matanya rudimenter. Tidak memiliki sirip berpasangan dan tidak ada sirip dorsal. Bertulang
rawan di bagian mulut dan tengkorak, lubang hidungnya terletak di bagian kepala. Sungutnya
sebanyak tiga psang, terdapat 5-15 kantung insang pada setiap sisi. System garis sisi
mengalami degenerasi. Usus tidak bersila dan telurnya besar. Memiliki sepasang mata lateral
yang mereduksi tapi tetap sensitive terhadap cahaya.

MYXINI

b. Cephalaspidomorphi

Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey (Lampreta planeri,
Petromyzon marinus). Ditemukan pada lingkungan laut dan perairan tawar. Mempunyai
siklus hidup sebagai larva yang disebut dengan ammocoete yang hidup di perairan tawar.
Biasanya larva mengubur dirinya di dalam substrat lumpur. Ikan ini termasuk parasit atau
predator. Ia mengisap darah dan cairan tubuh ikan lain, seperti vampir. Kontradiksi dengan
ikan dewasa, larva (ammocoete) hidup membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan
menyaring alga dan detritus. Dua pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek yang sangat
menarik. Jumlah anggota kelas ini tercatat mendekati 40 spesies. Empat spesies ditemukan di
daerah iklim sedang di belahan bumi selatan, dan selebihnya ada di belahan bumi utara.
Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas tulang rawan. Ikan ini tidak mempunyai rahang.
Mata berkembang baik. Tanpa sungut. Tidak ada lengkung insang sejati untuk menyokong
dan melindungi insang, dan sebagai gantinya terdapat suatu kantung yang terletak di luar
insang; arteri insang dan saraf insang terletak di dalamnya. Satu lubang hidung. Sirip
berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu atau dua. Usus bersilia. Telur kecil dengan kait.

CEPHALASPIDOMORPHI
2. Gnathostomata (Mempunyai Rahang)

Semua ikan yang mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam superkelas


gnathostomata yaitu :

A. KELAS CHONDRICHTHYES (Tulang Rawan)

Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang rawan;


ichtyes=ikan), yang artinya ikan bertulang rawan. Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan
adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik,
jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka
dibagi menjadi dua subkelas:Elasmobranchii(hiu, pari danskate) and Holocephali (kimera,
kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri). Kelas
Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik kecil dan dilengkapi
dengan kelenjar lendir. Mulut berada pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang
hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut.
Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh, Jantung terdiri atas satu ruang atrium
dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang
berisi darah. Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun
digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka
keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka
sendiri lama sebelum mereka lemas. Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah
diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ
yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski
beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan
dalam sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak
mempunyai kedua organ ini. Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang
insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan
lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran
semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).

Kelompok satu ini juga terbagi ke dalam 2 sub kelas yaitu Elasmobranchii dan Holocephali

a. sub kelas Elasmobranchii

Vertebra terdiri atas tulang rawan (dengan sedikit pengapuran tetapi tidak terjadi osifikasi).
Ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang berkisar antara 5 - 7 pasang,
yang setiap pasangnya mempunyai sekat pelat insang. Lengkung insang berupa tulang rawan,
yang di dalamnya terdapat arteri insang dan saraf insang. Spirakel terletak di depan celah
insang. Ikan mempunyai sirip yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril (dirhinous).
Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya mempunyai alat penyalur sperma
yang dinamakan klasper (miksopterigium). Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal).

Sub kelas Elasmobranchii, yang dibedakan atas dua ordo: 1) Ordo Squaliformes, mencakup
semua jenis ikan hiu . 2) Ordo Rajiformes, mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa
perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip
dada dan wujud dari ekornya (Anonim, 2010).

ELASMOBRANCHII

b. Sub Kelas Holocephali

Ikan ini umum disebut ratfish karena ekornya yang ramping dan memanjang serta kepala
yang meruncing seperti tikus. Rahang atas menyatu dengan kranium. Jumlah insang ada
empat pasang dan celah insang satu pasang. Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya
spirakel dan tidak ada kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut
tenakulum, yang terletak di kepala bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu
ordo, yaitu Chimaeriformes. Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L.

HOLOCEPHALI

B. KELAS OSTEICHTHYES (Tulang Sejati)

Ikan yang tergolong dalam kelas osteichthyes mempunyai ciri utama bahwa struktur
tubuhnya tersusun atas tulang sejati/tulang keras atau mengalami osifikasi. Osteichthyes
berasal dari kata osteon yang berarti tulang keras, tulang sejati, dan dari kata ichthyos yang
berarti ikan.
Di samping itu mempunyai ciri:
1. Tubuh berbentuk fusiform agak oval meruncing dengan berbagai bentuk variasi.
2. Celah insang tunggal di setiap sisi tubuh dengan penutup insang yang disebut operculum.
3. Mempunyai gelembung renang berfungsi sebagai paru-paru.

Kelompok yang terakhir ini juga terbagi dalam dua sub kelas yaitu Sarcopterygii dan
Actinopterygii.

a. sub kelas Sarcopterygii

Sarcopterygii berasal dari kata sarcos yang berarti berdaging, dan kata pteryx yang berarti
sayap atau sirip. Artinya ikan dengan sirip berdaging, tubuh relatif berat. Ciri subkelas ini
adalah sirip-sirip berpasangan dan tulang-tulang kerangka dalam tubuh yang kokoh. Lobus
muscular terdapat pada dasar anus dan sirip dorsal kedua. Ekor subkelas ini berbentuk
diphycercal, ususnya dilengkapi dengan katup spiral. Contoh: Latimeria (Coelacanth),
Neoceratodus, Lepidosiren (ikan paru-paru).

Subclassis Sarcopterygii terdiri atas dua ordo yaitu : ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii)
dan Dipteriformes (Dipnoi).

SARCOPTERYGII

b. sub kelas Actinopterygii

Actinopterygii berasal dari kata actis yang berarti menjari, jari-jari, dan dari kata pteryx yang
berarti sayap atau sirip. Artinya ikan dengan sirip yang berjari-jari. sub Kelas Actinopterygii
merupakan kelas yang paling banyak di bumi. Nelson (2006) menegaskan bahwa kelas ini
mencakup 44 ordo yang memiliki 26.891 spesies. Sekitar 44% dari jumlah spesies tersebut
adalah ikan air tawar. Cirri-cirinya yaitu notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti
manik-manik yang terpisah, mempunyai rahang (maksila dan premaksila), rangka terdiri atas
tulang sejati, lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah insang,
mengandung arteri dan saraf, mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan sirip perut),
mempunyai sepasang lubang hidung, mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan
stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa kelompok tanpa sisik,
biasanya mempunyai gelembung gas dan tidak memiliki kloaka. Contoh umum ikan subkelas
actinopterygii, yaitu: salmo dan ikan perca.

Subclassis Actinopterygii terdiri beberapa ordo yaitu :

- Ordo Acipenseriformes
- Ordo Amiiformes
- Ordo Lepidossteiformes
- Ordo Clupeiformes
- Ordo Cypriniformes
- Ordo Anguiliformes
- Ordo Syngnathiformes
- Ordo Oppicephaliformes
- Ordo Synbranchiformes
- Ordo Perciformes
- Ordo Pleuronectiformes
- Ordo Echeneiformes
- Ordo Tetraodontiformes

ACTINOPTERYGII
Berikut gambaran klasifikasi pisces :

KLASIFIKASI PISCES (IKAN)

Anda mungkin juga menyukai