Anda di halaman 1dari 16

Reptil

Mulyanah (2224170038)

Siti Nuryana

Sherly Suci Ramadanti

Sri Ayu Karlina

Tazkia Amelia

5A
Ciri-ciri umum Reptil
Reptil mempunyai makna umum melata atau merayap, disebut demikian karena bagian ventral atau
permukaan bawah tubuh menempel atau bersentuhan dengan tanah dan tempat hidupnya ketika berjalan.
Reptil adalah kelompok hewan darat yang sepanjang hidupnya bernapas dengan paru-paru

Reptil merupakan hewan tetrapoda, jadi memiliki dua pasang tungkai yang bertipe
pentadactylus (berjari lima) dan setiap jari berakhir sebagai cakar. Pada beberapa kelompok
tidak bertungkai sama sekali

Pada anggota reptili bentuk celah kloaka ada dua macam: transversal (pada lacertilia dan
ophidia) serta longitudinal (pada chelonia dan crocodilia).

Hampir semua hewan reptil bergigi, kecuali kura-kura. Gigi-gigi itu melekat pada tulang-tulang:
premaxilla, maxilla, palatinum, dentarium dan coronoid. Kedudukan gigi tersebut bervariasi
menurut kelompoknya.

Semua reptil berlidah. Pada buaya dan kura-kura lidah tebal dan pendek, melekat pada dasar
mulut, tidak dapat dijulurkan, hanya dapat diangkat sedikit. Pada anggota lacertilia
perkembangan lidah itu sangat besar variasinya sehingga termasuk bagian penting dalam
taksonomi. Pada ular, lidah berbentuk langsing dan ujungnya terbelah (bifida) serta dapat
dijulur-julurkan. Pada anggota lacertilia dan ophidia, lidah banyak mengandung corpusculum
sensoris sehingga dapat digunakan sebagai alat indera atau alat sensoris.
Semua jenis reptil mempunyai mata. Pada kelompok yang tinggal di
dalam tanah misalnya Typhlops, sp. matanya sedikit banyak tertutup
oleh sisik-sisik sehingga fungsinya sebagai alat penglihatan sangat
lemah. Pada anggota lacertilia kelopak mata ada yang dapat bergerak
ada yang tidak dapat bergerak. Kelopak mata yang tidak dapat bergerak
misalnya pada tokek dan cicak. Pada semua jenis ular kelopak mata tidak
dapat bergerak, bahkan mengalami modifikasi menjadi lapisan bening.
Sebagian besar reptil berkembang biak dengan telur (ovipar).
Tengkorak reptil bersendi dengan tulang atlas melalui satu permukaan
sendi jadi bersifat monocondylus
Mandibula atau rahang bawah tersusun atas sejumlah tulang dan
bersendi dengan tengkorak bagian dorsal dengan perantaraan tulang
kuadrat (os quadratum).
Klasifikasi Reptil
Menurut Goin (1962), reptil mencakup empat ordo yang anggota-
anggotanya masih hidup sampai sekarang
1. Testudinata,
2. Rhynchocephalia,
3. Squamata, dan
4. Crocodilia.
1. Ordo Testudinata
Reproduksi dengan bertelur
Bentuk tubuhnya yang menyerupai kotak dan disebut theca, terdiri atas bagian
dorsal (carapaks) dan bagian ventral (plastron). Kedua bagian tersusun atas
dua lapisan bahan yaitu:lapisan pertama berupa bahan tanduk, tipis, di bagian
luar, terdiri atas kepingan-kepingan yang disebut lamina. Selanjutnya lamina-
lamina itu diberi nama sesuai dengan letaknya. Lapisan kedua adalah bahan
tulang, tertutup oleh lapisan bahan tanduk
Ordo testudinata dibedakan atas dua subordo berdasarkan atas cara melipat
leher dan kepalanya yaitu: cryptodira dan pleurodira.
Subordo cryptodira mencakup jenis kura-kura yang cara melipat leher dan
kepalanya dengan ditarik masuk ke dalam theca, sehingga kedudukan leher
dan kepala menyerupai huruf S. Sedangkan subordo pleurodira mencakup
semua jenis kura-kura yang melipat leher dan kepalanya ke samping dan tidak
ditarik masuk ke dalam theca. Contoh ordo ini ialah Chelonia mydas (penyu
hijau). Tampak tengkorak penyu hijau yang hidup di laut (Chelonia mydas).
2. Ordo Rhynchocephalia
kelompok reptil berbentuk unik seperti hewan purba yang kadang-
kadang disebut fosil hidup. Bentuk tubuhnya mirip dengan anggota
lacertilia pada umumnya, tetapi berbeda dalam hal tengkoraknya yang
bersifat diapsid. Gigi-gigi terdapat pada premaxilla, maxilla, palatinum,
dan dentarium. Tulang-tulang gastralia berkembang baik, celah kloaka
melintang. Di bagian atas kepala terdapat mata parietal, tampak jelas
karena kulit yang menutupi bening. Pada yang dewasa kulit itu menebal
sehingga mata parietal tidak terlihat jelas. Diduga alat itu hanya peka
terhadap panas dan cahaya, tidak dapat digunakan untuk membedakan
bentuk atau warna-warna. Contoh ordo ini ialah Sphenodon punctatum
(tuatara).
3. Ordo Squamata
semua anggota ordo ini bersisik (squama berarti sisik) atau berperisai dari bahan tanduk.
Pada sebagian besar ular sisi ventral tubuhnya tertutup oleh satu deret sisik ventral yang
melebar ke arah transversal. Pada golongan tokek, sisik-sisik itu mereduksi atau berubah
menjadi tuberculum dan dinamakan sisik granular. Pada kelompok lain, sisik-sisik
mengalami modifikasi menjadi spina.
Ordo squamata dibagi menjadi 2 subordo: Lacertilia (Sauria) dan Ophidia (Serpentes).
Subordo lacertilia mencakup hewan-hewan reptil yang tubuhnya dapat dibedakan atas:
kepala, leher, badan, tungkai, dan ekor. contoh dari subordo ini ialah: Gekko gecko (tokek),
Hemidactylus frenatus (cicak ), Mabouya multifasciata (kadal).
Subordo ophidia (serpentes), mencakup semua jenis ular, yang dibedakan dari anggota-
anggota lacertilia dengan memperhatikan beberapa ciri. Ciri-ciri itu di antaranya meliputi:
kelopak mata tidak dapat bergerak, membentuk tutup mata yang transparan, tidak
memiliki tungkai maupun lubang telinga, kedua belahan rahang bawah dihubungkan oleh
jaringan ikat yang elastis yang disebut ligamentum, pengelupasan kulit terjadi sekaligus.
contoh ular: Python reticulatus (ular sanca) (Gambar 5.13), Naja hannah (kobra raja),
Bungarus candictus (ular weling).
4. Ordo Crocodilia
hewan-hewan reptil dengan ukuran tubuh paling besar di antara reptil yang masih
hidup. Panjang dapat mencapai 9 meter. Kulit mengandung sisik-sisik dari bahan
tanduk.
Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigi runcing, yang
digunakan untuk memegang dan mencekik-cekik makanan atau mangsanya.
Mata kecil, terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorsolateral. Pupil vertikal
dilengkapi dengan selaput mata (membrana nictitans), penglihatannya tajam
Pada pangkalnya terdapat lipatan otot ke arah dorsal. Lipatan otot serupa juga terjadi
pada langit-langit bagian belakang. Kedua macam lipatan otot itu bekerja sebagai
katup untuk mencegah masuknya air ke dalam esophagus dan larynx pada waktu
hewan berada di dalam air. Adanya katup ini sangat penting mengingat mulut buaya
tidak dapat menutup rapat karena tidak mempunyai bibir, sehingga bila hewan berada
dalam air rongga mulut penuh berisi air.
contoh anggota crocodilia ialah: Crocodilus porosus (buaya muara). Gavialus
gangeticus (buaya sungai Gangga), Alligator sinensis (buaya Cina)
Reptil Di Taman Nasional
Gunung Halimun
1. Ular Naga
2. Tokek
3. Bunglon
4. Ular Boa
5. Ular Daun
6. Bunglon Naga
7. Kadal Kebun
1. Ular Naga
2. Tokek
3. Bunglon
4. Ular Boa
5. Ular Daun
6. Bunglon Naga
7. Kadal Kebun

Anda mungkin juga menyukai