Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

Kadek Dwi Putri Prayuni Aryawati

18.131.0769

TANGGAL PRAKTIKUM : 9 - 05 - 2019

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN

STIKES WIRA MEDIKA

2019
I. Tujuan Pratikum
1. Untuk mngetahui bagaimana metode apusan langsung
2. Untuk mengetahui bakteri yang ada pada salifa dan urine
II. Dasar teori

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negative, berdasarkan
sifat kimia dan fisika dinding sel mereka, metode ini diberi nama berdasarkan penemunya,
ilmuwan denmark hans Christian gram 1853-1938 yang mengembangkan teknik ini pada
tahun 1884 untuk membedakan pneumokokus dan bakteri klebsiella pneumoniae.

Dalam melakukan pewarnaan gram diperlukan empat macam pewarnaan dengan


fungsi yang berbeda yaitu :

 Pewarnaan primer,(dapat memberikan warna pada semua jenis bakteri)


 Pengikat (memperkuat ikatan kompleks antara pewarna dengan komponen dinding
bakteri
 Penghilang warna (melarutkan sisa zat warna dan kompleks zat warna dengan lipid
pada dinding bakteri)
 Pewarnaan pengganti (memberikan warna pada dinding bakteri yang kehilangan
pewarna primernya.
Pada dasarnya bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu (tongkat), kokus dan spirilum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil
pembagianya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil. Sedangkan pada kokus dibagi
monokokus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus, sampai staphylococcus
(bentuknya mirip buah anggur). Khusus pada spirul hanya dibagi 2 yaitu setenggah
melengkung dan tidak melengkung.( Alex.2013)
Saliva adalah cairan oral yang kompleks, terdiri dari campuran sekresi yang berasal
dari kelenjar ludah besar (mayor) dan kecil (minor) yang ada pada mukosa oral (Kidd dan
Bechal 1992). Menurut Amerongen (1988), pentingnya saliva bagi kesehatan mulut
terutama akan terlihat bila terjadi gangguan sekresi saliva, yang akan menyebabkan
kesukaran berbicara, mengunyah, dan menelan. Pengeluaran saliva pada orang dewasa
berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya airludah normal
adalah 1-2 ml/menit. Menurut Sherwood (1996), terdapat beberapa fungsi saliva, yaitu:
 Mempermudah proses menelan dan membasahi partikel-partikel makanan
sehingga saling menyatu dan menghasilkan pelumas yaitu mukus yang kental
dan licin.
 Membantu proses berbicara dengan mempermudah gerakan bibirdan lidah.
 Membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran saliva yang terus menerus
dapat membantu membilas sisa-sisa makanan dan melepaskan sel epitel serta
benda asing di rongga mulut.
 Penyangga bikarbonat di saliva berfungsi untuk menetralkan asam makanan
serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam mulut.
Urin adalah cairan sisayang diekskresikan oleh ginjalkemudiandikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukanuntuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal danuntuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawamelalui ureter menuju
kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melaluiuretra(Kurniawan,2015)
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjaldan
saluran urine, tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh seperti:hati,
saluran empedu,pancreas, cortex adrenal, dll. Urin normal berwarna jernihtransparan,
warna kuning muda pada urin berasal dari zat bilirubin dan biliverdin.Urin normal
manusia terdiri dari air, urea, asam urat, ammonia, kreatinin, asamlaktat, asam fosfat,
asam sulfat, klorida,dan garam, sedangkan pada kondisitertentu dapat ditemukan zat-
zat yang belebihan misalnya vitaminC, obat-obatan(Ma’rufah, 2011)

III. Alat Dan Bahan


 Alat :
a) Saliva
b) Urine
c) lampu spiritus
d) jarum ose
e) objek glas
f) mikroskop
g) rak pengecataan
h) pipet tetes
i) mikro pipet
j) yellow tip
 bahan :
a) kristal violet,lugol,alcohol,safranin
b) tisu
c) label
d) bakteri e.coli
e) aquades
f) oil emersy

IV. Prosedur Kerja

A. Pewarnaan gram saliva

1. Beri label pada salah satu bagian ujung preparat glass


2. Kemudian fiksasi di atas Bunsen.  
3. Pijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke aquades dan teteskan 3 ose aquades  pada
preparat glass menggunakan jarum ose.
4. Pijarkan lagi jarum ose dan diambil saliva yang telah ditampung, ratakkan atau
dihomogenkan di atas preparat glass.
5. Fiksasi kembali jarum ose
6. Keringkan dengan suhu ruang
7. Kemudian taruh preparat padaa bak pengecatan
8. Lalu teteskan larutan zat warna kristal violet menggunakan pipet tetes sebanyak 1 atau
2 tetes selamaa 60 detik
9. Kemudian bilas dengan aquadest
10. Lanjutkan dengan menetesi lugol selama 60 detik
11. Kemudian bilas dengan aquadest
12. Lalu ditetesi acohol 96% selama 15-20 detik
13. Kemudian bilas dengan aquadest
14. Setelah itu teteskan pewarna terakhir yaitu safranin selama 30 detik
15. Kemudian bilas kembali menggunakan aquadest
16. Keringkan preparat dengan dianginkan dibawah ac
17. Amati dibawah mikroskop dengan menambahkan oil emersy, lihatlah/amatilah
karakteristik dan bentuk bakteri
B. Pewarnaan gram urine

1. Beri label pada salah satu bagian ujung preparat glass


2. Ambil urine yang telah ditampung menggunakan mikropipet
3. Ratakkan di atas preparat glass menggunakan ose
4. Fiksasi jarum ose
5. Keringkan sedimen urine dengan suhu ruang
6. Kemudian taruh preparat pada bak pengecatan
7. Lalu teteskan larutan zat warna kristal violet menggunakan pipet tetes sebanyak 1 atau
2 tetes selamaa 60 detik
8. Kemudian bilas dengan aquadest
9. Lanjutkan dengan menetesi lugol selama 60 detik
10. Kemudian bilas dengan aquadest
11. Lalu ditetesi acohol 96% selama 15-20 detik
12. Kemudian bilas dengan aquadest
13. Setelah itu teteskan pewarna terakhir yaitu safranin selama 30 detik
14. Kemudian bilas kembali menggunakan aquadest
15. Keringkan preparat dengan dianginkan dibawah ac
16. Amati dibawah mikroskop dengan menambahkan oil emersy, lihatlah/amatilah
karakteristik dan bentuk bakteri

V. Hasil

Pewarnaan Sampel Hasil pengamatan


Gram Saliva Telah ditemukan bakteri
monococcus , diplococcus ,
streptococccus,
staaphylococcus,dan
bakteri monobacil
Gram Urine Tidak ditemukan bakteri
dalam lapangan pandang
urine yang ditemukan
hanya sisa pengecatan
VI. Pembahasan

Dari hasil yang didapatkan pada pemeriksaan pewarnaan gram saliva ditemukan bakteri
monococcus , diplococcus , streptococccus, staaphylococcus,dan bakteri monobacil . Metode
yang digunakaan adalah metode apusan langsung, menurut literatur dari Moh Imam Bahrur
Ulum Metode apus merupakan pembuatan preparat dengan cara mengoles atau membuat
selaput tipis dari bahan yang berupa cairan.
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram negatif,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal violet. Contoh dari
bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, sedangkan bakteri
gram negatif misalnya adalah Eschericia Coli. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan
pewarnaan gram, misalnya Mycobacterium sp, karena dinding selnya mengandung banyak
lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada pewarnaan
tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau
(Dwidjoseputro,2005)
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop,
sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara
kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri
(Aditya,2010)
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida
(lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan
berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang
tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat
dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009)
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan
makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju
atau es, hingga lautan (Sri Maryati, 2007).
Menurut makalah Pebri Diareso bakteri monococcus yaitu berupa sel bakteri coccus
tunggal , Diplococcus yaitu dua sel bakteri coccus berdempetan Streptococcus yaitu lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai, staphylococcus yaitu lebih dari
empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur, sedangkan bakteri Monobasil yaitu
berupa sel bakteri basil tunggal.
Dari hasil yang didapatkan pada pemeriksan pewarnaan gram urin yang
ditemukan pada pemeriksaan mikroskop hanya menemukan kotoran cat / sisa
pengecatan. Pada urine lansia penderita infeksi saluran kemih bakteri yang sering
ditemukan adalah bakteri e.coli, bakteri e.coli merupakan gram negatif dikarenakan
bentuk morfologinya bacil dan berwarna merah pada saat pewarnaan gram.

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
1. Mahasiswa telah mengetahui bagaimana metode apusan langsung yang merupakan
merupakan pembuatan preparat dengan cara mengoles atau membuat selaput
tipis dari bahan yang berupa cairan.
2. Mahasiswa telah melihat bakteri didalam saliva yaitu, bakteri monococcus yaitu
berupa sel bakteri coccus tunggal , Diplococcus yaitu dua sel bakteri coccus
berdempetan Streptococcus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan membentuk rantai, staphylococcus yaitu lebih dari empat sel
bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur, sedangkan bakteri Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
Daftar pustaka

Alex.2013.Praktikum Perwarnaan Bakteri.


http://alexschemistry.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-pewarnaan-
bakteri_24.html . Diakses 17 April 201

Aditya,Mushoffa.2010. Teknik Pewarnaan Bakteri.


http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html. 11
November 2010 [http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-
pewarnaanbakteri.html.%2011%20November%202010]

Dwidjoseputro, D.2005.Dasar - Dasar Mikrobiologi.Malang: Penerbit Djambatan

Fitria, Bayu. 2009.


P e w a r n a a n G r a m ( G r a m p o s iti f d a n G r a m

Negatif). http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positifdan-
gram-negatif. 11 November 2010 [http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7pewarnaan-
gram-gram-positif-dan-gram-negatif.%2011%20November%202010]

Kurniawan, Bakti Fajar.2015. Kimia Klinik. Jakarta: Bukukedokteran

Ma’rufah, 2011. Hubungan Glukosa Urin Dengan Berat Jenis. Jurnal. DosenAnalis
Kesehatan Akademi Analis Kesehatan Malang

Sherwood Lauralee.1996 Fisiologi Manusia.jakarta EGC

Sri Maryati. 2007. Kandungan Kimia Daun Alpukat.http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, 15 juni


2007
Lampiran

Gambar dibawah menunjukan bakteri coccus pada pemeriksaan saliva dengan pewarnnaan
gram

STREPTOCOCCUS

MONOCOCCUS

DIPLOCOCCUS

STAPHYLOCOCCUS
Gambar dibawah menunjukan bakteri bacil pada pemeriksaan saliva dengan pewarnnaan
gram

MONOBACIL
Gambar dibawah menunjukan bakteri bacil pada pemeriksaan saliva dengan pewarnnaan
gram

Sisa pengecatan gram

Anda mungkin juga menyukai