Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN PROSES EVOLUSI ANORGANIK

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evolusi


Dosen Pengampu : Dr. Romy Faisal Mustofa., M.Pd
Mufti Ali., M.Pd
Dita Agustian., M.Pd

Disusun Oleh :

Ghina Tsania Arsya 182154014


Reza Novia Ningrum 182154012

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah evolusi dengan judul “KONSEP DAN
PROSES EVOLUSI ANORGANIK” tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada
panutan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus melalui agama yang sempurna dan menjadi rahmatan lil
‘alamin.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini. Kami bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah ini yang menjadi salah satu tugas mata kuliah
mikrobiologi
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,
tentu hasil karya kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi
maupun penulisan kata. Maka dari itu, kami sangat membutuhkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan karya-karya kami di masa yang akan
datang.

Tasikmalaya, 02 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .........................................................................................………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................... 3
D. Manfaat Makalah ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi ............................................................................... 4
B. Sejarah Munculnya Teori Evolusi Kimia ............................................ 4
C. Konsep Evolusi Anorganik .................................................................. 5
D. Teori Evolusi Anorganik Menurut Para Ahli ..................................... 6
E. Proses Evolusi Anorganik.................................................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organismegen yang diwariskan kepada keturunan
suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika
organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer
gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara
seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika,
yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi
lebih umum atau langka dalam suatu populasi. dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan
sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi
organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat
yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan
lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.
Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil
sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.
Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Evolusi

1
2

sebenarnya adalah suatu proses alami dalam waktu sangat panjang yang
dipengaruhi banyak faktor lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah,
evolusi di alam benar adanya. Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi juga
pada seluruh alam.
Evolusi merupakan suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi
secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk
spesies baru. Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang
biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan
genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu evolusi anorganik yang
merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka
bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis dan evolusi organik yang
merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka
bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, terdapat beberapa
rumusan masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan evolusi?
2. Bagaimana sejarah dari evolusi anorganik?
3. Bagaimana konsep dari evolusi anorganik?
4. Bagaimana teori evolusi anorganik menurut para ahli?
5. Bagaimana proses evolusi anorganik?
C. Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian dari evolusi.
2. Untuk mengetahui sejarah dari evolusi anorganik.
3. Untuk mengetahui konsep dari evolusi anorganik.
4. Untuk mengetahui bagimana evolusi anorganik menurut teori para ahli.
5. Untuk mengetahi proses evolusi anorganik.
D. Manfaat Makalah
3

Makalah ini disusun dengan harapan memberi kegunaan yang baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
informasi penting mengenai konsep dan proses evolusi anorganik. Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai wawasan untuk menambah pengetahuan khususnya
mengenai pengertian, konsep, dan proses dari evolusi anorganik.
2. Pembaca, sebagai media informasi untuk dapat mengetahui dan
memahami pengertian, konsep, dan proses dari evolusi anorganik. Serta
mampu mengimplementasikan teori dan konsep dalam kehidupan sehari-
hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evolusi
Evolusi berasal dari dua bahasa yaitu bahasa inggris : to evolve yang
berarti berkembang atau berusaha secara perlahan-lahan, sedangkan dari
bahasa latin : evolvet yang berarti menggulir. Evolusi dalam biologi berarti
proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke
generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-
faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup didunia saat ini.
Evolusi biologi mencakup 2 peristiwa yaitu:
1. Evolusi anorganik (teori evolusi kimia) : merupakan evolusi mengenai asal
usul makhluk hidup yang ada di muka bumi ini berdasarkan fakta dan
penalaran teoritis.
2. Evolusi organik (teori biologis) : merupakan evolusi filogenetis, yaitu
mengenai asal usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
B. Sejarah Munculnya Teori Evolusi Kimia
Setelah gugurnya teori evolusi biogenesis dan abiogenesis tidak
membuat ilmuan berhenti untuk menyelidiki tentang asal usul kehidupan.
Sehingga muncullah pertanyaan, jika makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup, dari manakah asal mula makhluk hidup yang pertama ? untuk
menjawab itu, maka muncullah teori evolusi kimia. Ilmuan yang menyatakan
teori tersebut adalah Harold Urey.
Adapun para ilmuan lain yang terus mengadakan penelitian tentang
asal usul kehidupan, antara lain; Harold Urey dan Stanley Miller. mereka
berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa
makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi
menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi
ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat

4
5

awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada saat ini. Pada saat itu
suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada saat mulai mendingin,
senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti
bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena
adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut
bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak
melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat
ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2),
Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi
bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senyawa-
senyawa sederhana yang mengandung unsur-unsur tersebut, seperti uap air
(H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa
sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer.
Ketika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih.
Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini
pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu
memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi)
dan energi yang berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi
ini? Pertanyaan inilah yang mendorong beberapa Ilmuwan untuk
mengemukakan pendapat serta melakukan experiment. Di antara Ilmuwan
tersebut antara lain Harold Urey dan Stanley Miller.
C. Konsep Evolusi Anorganik
Bukti astronomi dan geofisika menunjukkan bahwa bumi berasal
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Pada awalnya bumi muda tidak cocok untuk
kehidupan, karena panas dan paparan radiasi. Para astronom memperkirakan
bahwa bumi dapat dihuni sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan
tampaknya bermula kira-kira pada waktu itu, tetapi kita tidak tahu seperti apa
kehidupan pertama ini. Tidak diragukan, sistem ini terdiri dari agregat
makromolekul yang dapat memperoleh zat dan energi dari molekul-molekul
6

tak bernyawa di sekitarnya dan dari energi matahari. Kehidupan mungkin


muncul berulang kali pada tahap awal ini. Jika ada beberapa asal-usul
kehidupan, bentuk-bentuk yang lain sejak itu telah punah. Kehidupan seperti
sekarang ada di bumi, termasuk bakteri yang paling sederhana, jelas berasal
dari satu asal. Hal ini ditunjukkan oleh kode genetic yang sama untuk semua
organisme, termasuk yang paling sederhana, serta banyak aspek sel, termasuk
sel mikroba.
Kehidupan fosil yang paling awal ditemukan pada strata sekitar 3,5
miliar tahun. Fosil paling awal ini mirip bakteri, memang sangat mirip dengan
beberapa bakteri berwarna biru kehijauan dan bakteri lainnya yang masih
hidup Proses terbentuknya kehidupan dipermukaan bumi yang dijelaskan oleh
evolusi kimia. A.L Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa
evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia
mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi serta atmosfirnya. Teori evolusi kimia menerangkan bahwa
bahan-bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik yang mengalami
perubahan secara perlahan-lahan.
D. Teori Evolusi Menurut Para Ahli
1. Pembentukan Alam Semesta
Teori Steady State dan Teori Big Bang
a) Teori Steady State
Alam semesta mengembang tetapi masih memertahankan
gagasan inti dimana alam semesta selalu terlihat sama (alam semesta
adalah sama dari awal hingga akhir).
- Mengusul teori (tahun 1948) :
1) Sir Hermann Bondi
2) Thomas Gold
3) Sir Fred Hoyle
b) Teori Big Bang
Alam semesta berasal dari satu titik yang disebut atom purba
dengan kondisi super padat dan panas tak terhingga kemudian meledak
7

dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis. Semakin


lama suhunya, semakin turun dan menjadi seperti sekarang.
- Teori Big Bang
1) 1927 – George Lemaire, orang pertama yang menyatakan teori
big bang.
2) 1929 – Edwin Hubble, orang yang menyatakan bahwa alam
semesta mengembang secara konstan hingga segala sesuatu di
alam semesta menjauh satu sama lain.
- Fenomena-fenomena yang Mendukung Teori Big Bang
1) Kondisi termal
2) Kondisi latar belakang kosmik
3) Prinsip antropik
4) Teori kuantum
- Asumsi model Big Bang sebagai model kosmologi yang banyak
diterima:
1) Sekelompok galaksi yang lain terlihat bergerak dari galaksi yang
lain, sehingga alam semesta itu “mengembang” pada skala
besar.
2) Jika ruang-ruang waktu mengembang, maka pada masa lalu
ruang waktu itulah yang sangat mampat
2. Pembentukan Galaksi
Galaksi merupakan salah satu sistem yang berukuran sangat besar,
terdiri dari kumpulan milyaran bintang-bintang dan materi materi yang
terletak diantara bintang tersebut. Galaksi memiliki sebuh inti yang terdiri
dari bintang-bintang yang biasanya sudah berumur tua dengan jarak yang
berdekatan.
- Hipotesis Terbentuknya Galaksi.
Hipotesis Fowler ( 1957 ) Menurut Fowler, 12000 juta tahun
yang lalu galaksi kita tidaklah sepeti sekarang ini, bentuknya berupa
kabut gas hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
8

keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya ia mengadakan


kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat
jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang itupun semakin turun
temperaturnya setelah berpuluh- puluh ribu tahun. Ia mempunyai
bentuk yang dikatakan tetap, seperti hal nya matahari, hipotesis itu
diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi,
tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupn
secaraeksplosif
- Edwin Hubble (1929)
Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang
jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi.
Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat.
Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita
tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak
mengembang.
3. Pembentukan Tata Surya
Teori Nebula, Teori Planetesimal, dan Teori Tidal
a) Teori Nebula
- Nebula adalah kabut yang terdiri dari gas dan partikel-partikel
angkasa lainnya.
- Pada tahun 1755 seorang pilosof Jerman bernama Immanuel Kant
mengajukan teori kabut ini.
- Pada tahun 1977, seorang ahli matematika terkenal dari Prancis yang
bernama Simon de Laplace mengusulkan teori kabut yang hamper
sama. Oleh karena itu, teori kabut dikenal juga dengan Teori Kant-
Laplace. Garis besar dari teori ini adalah menyatakan bahwa jagat
raya ini terbentuk dari sebuah kabut. Kabut tersebut sangat panas dan
suatu saat kabut itu akan memadat di bagian tengahnya sehingga
terciptalah matahari. Kemudian kabut – kabut tersebut akan memipih
dan menyebar di bagian pinggirnya, sehingga terbentuk planet dan
berbagai benda lainnya.
9

Teori Nebula
- Teori Nebula Immanue Kant
Pada mulanya terdapat massa kabut gasa panas yang luas namun
tipis. Kabut gas tersebut berputar lambat secara sentripertal atau
berputar kearah dalam. Lama- lama massa jenis dari kabut tersebut
menjadi semakin tinggi hingga membentuk sebuah inti massa di
beberapa tempat. Inti massa yang berada di bagian tengah memiliki
panas yang paling tinggi dan berpijar. Inti massa yang berpijar inilah
yang lemudian membentuk menjadi matahari. Sedangkan inti massa
yang berada di tepi-tepinya mengalami pendinginan dan menjadi
planet- planet.
- Teori Piere Simon de Laplace
Menurut Piere ini, pada mulanya terdapat bola kabut gas yang
berukuran besar dan juga panas. Bola gas tersebut berputar secara
cepat secara sentrifugal atau ke arah luar. Karena perputaran yang
cepat itulah sebagian materi bola gas tersebut terlempar ke
sekelilingnya. Materi gas yag terlempar tersebut lama- kelamaan
akan mendingin dengan sendirinya hingga akhirnya membentuk
planet. Sementara bola gas yang awal akan panas dan berpijar dan
membentuk matahari
4. Teori Planetesimal
Teori ini diajukan oleh ahli geologi Amerika bernama T. C.
Chamberlein bersama rekannya ahli astromi yang bernama Moulton pada
awal abad ke-20. Menurut teori ini, Matahari telah ada sebelum
terbentuknya tata surya sebagai salah satu Bintang yang melimpah di
langit.
5. Teori Tidal
Menjelaskan bahwa tata surya berasal dari efek pasang gas-gas
matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-
gas tersebut membebaskan diri dan kemudian mengelilingi Matahari
dalam bentuk lidah gas panas. Selanjutnya, Gas tersebut berubah menjadi
10

bola-bola cair dan secara perlahan mendingin serta membentuk lapisan


keras menjadi planetplanet. Sedangkan matahari awal tetap menjadi
matahari seperti yang ada saat ini.
E. Proses Evolusi Anorganik
Teori asal-usul kehidupan
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan ammonia
namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber
energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi
berbagai molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini mebentuk
semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih
panas; yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan
makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. Primodial
soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul organik
kecil atau monomer, misalnya asam amino dan nukleotida.
Menurut Alexander Ivanovich Oparin mengatakan bahwa “Mula-mula
bumi penuh dengan metana (CH4), uap air (H2O), amonia(NH2), dan karbon
dioksida (CO2). Gas-gas tersebut bereaksi karena energi listrik membentuk zat
organik, seperti asam amino dan gula sederhana. Asam amino merupakan zat
yang penting untuk menyusun protein dan protein merupakan zat yang penting
dalam kehidupan, kehidupan berasal dari benda abiotik yang mengalami
evolusi membentuk makhluk hidup”.
Harold Urey mengatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya
akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan
karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya
pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah
reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Menurut Urey, zat
hidup yang pertama kali terbentukmempunyai susunan menyerupai virus saat
ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan
menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
Stanley Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap
masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet
11

bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang
terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium
sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Teori Urey didasari pemikiran bahwa bahan organik merupakan bahan
dasar organisme yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di
dalam dengan bantuan energi. Menurut Teori Urey, konsep tersebut dapat
dijabarkan atas 4 fase:
- Fase 1 : Tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan
hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
- Fase 2: Adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan
radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk
molekul zat yang lebih besar
- Fase 3 : Terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan
kimiannya dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
- Fase 4 : Dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup
yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup
yang lebih kompleks).
Teori Urey berhasil dibuktikan dalam laboratorium oleh Miller, dengan
alat dibawah ini.
12

Gambar 1.1 (model perangkat percobaan miller dan urey untuk sintesis
molekul organik secara abiotik).
Alat ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan
kondisi pada waktu sebelum ada kehidupan. Dalam alat tersebut dimasukan
bermacam-macam gas seperti uap air yang dihasilkan dari air yang
dipanaskan, hidrogen, metan dan amonia.
Alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti
kilatan halilintar yang selalu terjadi dialam pada waktu tersebut). setelah
seminggu ternyata Miller mendapatkan zat organik yang berupa asam amino.
Asam amino merupakan komponen kehidupan selain asam amino diperoleh
tiga asam hidroksi, HCN, dan urea. kemudian pada tahun 1954, Stanley Miller
dan Harold Urey membuktikan postulat oparin dan Haldane bahwa senyawa
organik sederhana dari zat-zat anorganik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi Anorganik merupakan Evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup
yang ada dimuka bumi berdasarkan fakta dan penalaran teoritis. contohnya
yaitu pembentukan bumi. Bukti astronomi dan geofisika menunjukkan bahwa
bumi berasal sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Pada awalnya bumi muda
tidak cocok untuk kehidupan, karena panas dan paparan radiasi. Atmosfir
bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan ammonia namun tidak
memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka
zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul
organic sederhana.
Terdapat banyak teori evolusi anorganik menurut para ahli yaitu mengenai
pembentukan alam semesta, didalamnya terdapat teori ready state dan teori big
bang, kemudian pembentukan galaksi terdapat teori Milky Way, dan
pembentukan tata surya didalamnya terdapat teori nebula, teori planetesimal
dan teori tidal.
B. Saran
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensi
dan pengetahuan untuk mengetahui lebih dalam tentang evolusi khususnya
dalam materi konsep dan proses evolusi anorganik. Dan untuk lebih
menyempurnakan makalah ini kami berharap saran dan masukan dari para
dosen dan mahasiswa sekalian untuk perbaikan makalah ini ke depan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Darwin. 1859. On The Origin Of Species by Means of Natural Selection,


or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for life.
London.

Pujiono. (2018). Charles Darwin Penemu Teori Evolusi Organik.


https://www.befren.com/science/charles-darwin-penemu-teori-
evolusi-organik/

Lukman, A. (2008). Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk


Hidup Saat ini. Biospecies, 1(2).

iii

Anda mungkin juga menyukai