1BAB
IPENDAHULUANA.LatarBelakangMasalahTB(tuberculosis)adalahp
enyakit yang disebabkanolehbakteriMycobacterium
tuberculosisdantujuhspesiesmikobakteriterkaitseperti:
Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium
canetti danMycobacterium mungi.
Namuntidaksemuaspesiesinidapatmenyebabkanpenyakitpadamanu
sia. Di AmerikaSerikat, sebagianbesarkasus TB
disebabkanolehMycobacterium tuberculosis. Mycobacterium
tuberculosisjugadisebutbasil tuberkel(Dunlapdkk,2000).Guna
mengurangibertambahnya TB parudanmasalah yang
ditimbulkanolehpenyakit TB paru,perludilakukanpenangananawal
yang dapatdilakukanadalah dilingkungankeluarga. TB
parujugasangatbanyakditemukandiantara orang
miskin,gelandangan,danpenjara.Individuinimemilikisumberdayayan
g terbatasuntukmenjalaniterapi yang
panjangdalamprosespenyembuhan. Di Indonesia, TB
merupakanmasalahutamakesehatanmasyarakat. Jumlahpasien TB
di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di duniasetelah India
danCinadenganjumlahpasiensekitar 10% dari total jumlahpasien TB
didunia. Diperkirakanpadatahun 2004, setiaptahunada 539.000
kasusbarudankematian 101.000 orang.Insidensikasus TB BTA
positifsekitar 110 per 100.000 penduduk(Asti,
2005).Infeksiterjadiketikaseseorangmenghirup droplet yang
mengandung basil tuberkulum yang mencapai alveoli diparu-
paru.Basil
2tuberkuluminitertelanolehmakrofag alveolar; sebagianbesar basil
tersebuthancur.Sebagiankecildapatberkembangbiakpadaintraselule
rdandilepaskanketikamakrofagmati. Jikahidup, basil
inidapatmenyebardengancarasaluranlimfatikataumelaluialirandarah
kejaringan yang lebihjauhdan organ(termasuk area tubuh di
manapenyakit TBC yang paling
mungkinuntukberkembangsepertikelenjargetahbening regional,
puncakparu-paru, ginjal, otak,
dantulang(Griffithdkk,2007).Seseorangdengangangguanpadaparu-
paru,seringmengalamipermasalahansepertibatuk,menghasilkanlebi
hbanyakdahak(sputum) daripadabiasanya, sesaknafas, nyeri dada,
danmenurunnyaekspansithoraks. Permasalahan itu juga dapat
menyebar dengan
carapenyebaranbakterisecarahematogendanIimfogen yang
sangatbersangkutandengandayatahantubuh, jumlahdanvirulensi
basil. TB dapatsembuhspontan,
akantetapibilatidakterdapatsystemimun yang kuat,
penyebaranbakteriiniakanmenimbulkankeadaancukupgawatsepertit
uberculosismilier, meningitis tuberkulosa(Muttaqien,2010).
Rusaknyajaringandannekrosisseringkaliseimbangdengankecepatan
penyembuhandanfibrosis.Jaringan yang
terinfeksiberubahmenjadijaringanparutdanlubang-
lubangnyaterisidengan material nekrotikkaseosa.
Selamamasaaktifpenyakit,
beberapalubanginiikutmasukkedalamsaluranudarabronkhidan
material nekrosis yang mengakibatkanproduksi sputum yang
berlebihanbahkandapatmenyebabkanbatukdarah.ACBT(Active
Cycle Breathing
Technique)adalahsalahsatumodalitaspentinguntukmengurangi
sputum dariparu-paru,mengurangisesaknafas, mencegahinfeksi
dada dan
3mengurangibatuk. ACBT adalahsatu set latihanpernapasan yang
menghilangkandanmenggerakandahakdarisaluran yang
lebihkecilmenujusaluran yang lebihbesar. Berdasarkan sudut
pandang fisioterapi, pasien dengan tuberkulosis parumenimbulkan
berbagai tingkat gangguan yaitu impairmentberupa kesulitan
mengeluarkan sputum, terjadinya perubahan pola
pernafasan,perubahan postur tubuh,spasme otot alat bantu
pernafasan,nyeri dada,sesak nafas,spasme pada otot-otot alat
bantu pernafasan,sedangkan functional limitationmeliputi gangguan
aktivitas sehari-hari karena keluhan-keluhan tersebut di atas dan
pada tingkatdissabiltyyaitu berat badan menjadi menurun,aktivitas
sosial yang biasa dilakukan pundapat terhambat bila tidak segera
dilakukan fisioterapi. Modalitas dari fisioterapi dapat mengurangi
bahkan mengatasi gangguan terutama yang berhubungan dengan
gerak dan fungsi diantaranya memperlancar sirkulasi darah dengan
menggunakan Infrared dan ACBTakan mengurangi atau
menghilangkan sputum dan spasme otot pernapasan,
membersihkan jalan napas, membuat menjadi nyaman, melegakan
saluran pernapasan dan akhirnya batuk pilek dapat
terhentikan(Helmi, 2005). Akhirnya memperbaiki pola fungsi
pernapasan, meningkatkan ketahanan dan kekuatan otot-otot
pernapasan. Dari data dan keterangan diatas, tuberkulosis paru
merupakan masalah dunia serta peran dari fisioterapis sangatlah
berdaya dan tepat guna untuk menangani kasus tersebut, maka
penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat
pemberian Infra red dan ACBTpada kasus tersebut sehingga
penulis mengambil judul penatalaksanaan Infra reddan ACBTpada
kasus tuberkulosis paru. Selain itu dilapangan sesuai dengan
pengalaman selama
4melakukan praktek klinis di rumah sakit didapatkan banyak pasien
dengan diagnosa tuberkolosis paru yang menjalaniperawatan
dengan keluhan seperti diatas,namun sangat jarang ditemui karya
tulis ilmiah yang membahas kasus dan modalitas inisehingga
penulissangattertarik untuk menggunakan pasien ini sebagai
penulisan karya tulis ilmiah.