1 UMUM
Perdagangan bebas dalam masa globalisasi menuntut mutu suatu produk/jasa yang
dihasilkan harus dapat memberikan jaminan kualitas yang memuaskan pelanggan, termasuk
jaminan terhadap kualitas Lingkungan Hidup dan Keselamatan Kerja.
UPT Labkes DKK Bandung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Berdasarkan peraturan walikota Bandung, UPT Labkes DKK
Bandung merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kesehatan Kota Bandung,
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang laboratorium kesehatan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, UPT Labkes DKK Bandung
dilengkapi dengan sarana laboratorium penguji, dimana dalam pengelolaan laboratorium
tersebut, senantiasa menerapkan Standar Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, praktek laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice -GLP), memenuhi
persyaratan SNI ISO/IEC 17025: 2008 dan senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan
secara terus menerus (Continous Improvement).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka laboratorium penguji UPT Labkes DKK
Bandung telah berketetapan untuk melaksanakan pengelolaan laboratorium penguji
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2008 , sehingga mendapatkan pengakuan formal dari
lembaga berwenang yang diakui secara nasional dan internasional, yaitu berupa sertifikat
akreditasi sebagai laboratorium penguji.
Untuk merealisasikan hal tersebut di atas, maka laboratorium penguji UPT Labkesda Kota
Bandung DKK Bandung, perlu menyusun dan menerapkan dokumen Sistem Manajemen Mutu
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2008 , serta akan melakukan perbaikan secara terus
menerus (continous improvement) dari segala aspek demi kepuasan pelanggan (Pelanggan
Satisfaction) dan untuk mempertahankan status akreditasinya.
Panduan Mutu Laboratorium Penguji UPT Labkes DKK Bandung disusun dengan tujuan
untuk menetapkan dan menjelaskan Sistem Manajemen Mutu laboratorium, sehingga dapat:
Menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, serta memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. 3 PROFIL LABORATORIUM
Laboratorium penguji UPT Labkes DKK Bandung yang berlokasi di Jl. Supratman
nomor 73, Bandung, Bagan Organisasi Laboratorium Kesehatan Kota, menurut Peraturan
Walikota Bandung Nomor 413 tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit
Pelaksana Teknis (UPT) pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung bahwa UPT Labkes DKK Bandung merupakan unit pelaksana teknis
pada Dinas Kesehatan.
Struktur Organisasi UPT Labkes DKK Bandung terdiri dari Kepala UPT Laboratorium
Kesehatan, Kepala Tata Usaha, dan Kelompok Fungsional dengan rinci sebagai berikut:
UPT Labkesda Kota Bandung memiliki sumber daya manusia sebanyak 13 orang, apabila
dilihat dari beberapa kriteria adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Pegawai UPT Labkesda Kota Bandung
Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 S2 4 Orang
2 D III Analis 3 Orang
3 S1 3 Orang
4 SMU 2 Orang
5 Operator Radiologi 1 Orang
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut di atas, UPT Labkes DKK Bandung dilengkapi
dengan berbagai peralatan pengujian dan pengambilan sampel serta dilaksanakan oleh
personel yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
DATA LABORATORIUM
Laboratorium penguji UPT Laboratorium Kesehatan DKK Bandung (UPT Labkes DKK
Bandung) mempunyai kemampuan untuk menganalisis beberapa parameter dalam sampel air,
makanan, darah, urine, sputum, dan lain-lain.
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 413 tahun 2010, UPT Labkes DKK
Bandung terdiri atas 9 (sembilan) bagian, yaitu:
1. Kepala UPTD;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Unit 1 Pemantapan Mutu, Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium
4. Unit 2 Patologi, Mikrobiologi dan Immunologi
5. Unit 3 Kimia Kesehatan (Kimia, Mikrobiologi dan Toksikologi)
6. Unit 4 Reagen, Pencatatan Dan Pelaporan
7. Unit 5 Peralatan
8. Unit 6 Rontgen, EKG Dan Fisik
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Instruksi Kerja Alat dokumen yang berisi tata cara menggunakan alat.
2. Instruksi kerja khusus dokumen yang berisi instruksi kerja yang dilaksanakan di
laboratorium, tetapi tidak termasuk ke dalam Instruksi Kerja Metode dan Instruksi Kerja
Alat.
3. Instruksi Kerja Metode dokumen yang berisi metode uji atau tata cara pengujian
dan/atau pengukuran, termasuk tata cara pengambilan sampel.
4. Kaji Ulang Manajemen
Evaluasi formal yang dilakukan oleh pimpinan puncak terhadap status dan kecukupan
Sistem Manajemen dalam kaitannya dengan kebijakan mutu dan tujuan.
5. Kalibrasi
Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,
dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu.
6. Ketertelusuran Pengukuran
Kemampuan suatu hasil pengukuran untuk dihubungkan ke Standar Nasional atau
Internasional melalui mata rantai tak terputus.
7. Laboratorium Penguji/Kalibrasi
Laboratorium atau instansi/lembaga yang melaksanakan pengujian dan/atau kalibrasi.
8. Laboratorium Terakreditasi
Laboratorium penguji/kalibrasi yang telah memperoleh sertifikat akreditasi dari badan
atau lembaga akreditasi yang mendapat pengakuan secara nasional atau internasional.
9. Laporan Hasil Pengujian
Dokumen yang menyajikan hasil pengujian dan informasi lainnya yang berkaitan dengan
pengujian/kalibrasi.
10.Laporan Hasil Uji
Dokumen yang menyajikan hasil pengujian dan/atau pengukuran laboratorium dan
informasi lainnya yang berkaitan dengan pengujian.
11. Manajemen Puncak
Orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada
level tertinggi.
12. Manajer Puncak
Seorang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada level tertinggi.
13. Metode Kalibrasi
Prosedur teknis tertentu untuk melaksanakan kalibrasi.
14. Metode Uji
Prosedur teknik tertentu untuk melaksanakan pengujian.
15. Panduan Mutu (PM)
Dokumen yang menguraikan Kebijakan Mutu laboratorium dalam menerapkan Sistem
Manajemen Mutu secara konsisten dan efektif.
16. Pelanggan
Individu yang mempunyai beberapa kepentingan tertentu terhadap suatu produk atau
jasa.
17. Pengujian
Suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau
karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses
atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
ACUAN:
1. SNI ISO/IEC 17025: 2008 .
2. Peraturan Walikota Bandung.
3. Praktek laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice -GLP)
4. Kepmenkes RI nomor 1267 tentang Standara Pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Bandung.