Anda di halaman 1dari 48

PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL

PASCASARJANA
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR

Mengawali kata pengantar ini tiada kata yang pantas untuk


diucapkan dan tiada kalimat yang paling layak untuk dikemukakan
selain memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT., karena atas
Rahmat dan Perkenan-Nya proses penyusunan pedoman disertasi ini
dapat diselesaikan.
Buku pedoman ini sengaja kami susun untuk memudahkan para
mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial dalam melakukan penyusunan
disertasi di lingkungan Pasasarjana Universitas Pasundan. Selain itu,
pedoman ini juga diharapkan dapat memberikan arah bagi tim promotor
/ dosen dalam rangka menyamakan persepsi pada saat proses
pembimbingan.
Selanjutnya, kendatipun pedoman disertasi ini telah melewati
sejumlah tahapan prosedur ilmiah yang cukup ketat serta mendapat
berbagai masukan yang cukup substansial dari berbagai pihak,
khususnya para dosen di lingkungan Program Doktor Ilmu Sosial,
namun tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa pedoman disertasi
ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, baik disebabkan
oleh kurangnya informasi dan referensi maupun kelemahan kami
sebagai manusia. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, tim
penyusun senantiasa terbuka dan menerima berbagai masukan yang
bersifat konstruktif dari berbagai fihak guna menyempurnakan pedoman
disertasi ini.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. kita bersujud dan
berserah diri, dan semoga pedoman disertasi ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi para mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial
di Lingkungan Pascasarjana Unpas. Amin.

Bandung, April 2015

Tim Penyusun,

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 1


BKU Ilmu Administrasi Publik
PENDAHULUAN

Sebagai bagian dari proses akademik, menyusun disertasi


merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi mahasiswa program
doktor, termasuk mahasiswa program doktor ilmu sosial di lingkungan
Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung. Oleh karena itu, pedoman
yang mengatur proses penyusunan disertasi tampaknya merupakan
suatu hal yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.
Hadirnya buku pedoman disertasi ini boleh jadi merupakan jawaban atas
kebutuhan tersebut, mengingat esensi buku pedoman ini tidak hanya
membahas sistematika penulisan disertasi, tetapi juga memuat prosedur
serta tata cara penulisan disertasi secara komprehensif.
Secara keseluruhan buku ini menjelaskan beberapa hal
substantive, antara lain: pertama, Sistematika penelitian yang meliputi;
penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian mix method (nalar
induktid dan deduktif) dan penelitian pemodelan. Kedua, deskripsi
usulan dan hasil penelitian disertasi. Ketiga, teknik penulisan dan tata
cara pengutipan.
Melalui penjelasan ketiga hal pokok di atas, mahasiswa
program doktor ilmu social diharapkan memperoleh gambaran yang
komprehensif tentang proses penyusunan disertasi secara menyeluruh.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


2
BKU Ilmu Administrasi Publik
BAGIAN I

SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI


KUANTITATIF

A. Sistematika Usulan Penelitian Kuantitatif


B. Sistematika Penulisan Disertasi Kuantitatif

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 3


BKU Ilmu Administrasi Publik
A. SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN KUANTITATIF

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN


DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis

BAB III: OBYEK DAN METODE PENELITIAN


3.1 Obyek Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.2.2 Populasi dan Sampel
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
3.2.4 Teknik Analisis Data
3.2.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


4
BKU Ilmu Administrasi Publik
B. SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI KUANTITATIF

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
DALIL-DALIL
ABSTRACT/ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR
LAMBANG, DAFTAR SINGKATAN, DAN DAFTAR
LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
BAB III : OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Operasional Variabel Penelitian
3.2.2 Populasi dan Sampel
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
3.2.4 Teknik Analisis Data
3.2.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 5


BKU Ilmu Administrasi Publik
BAGIAN II

SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI


KUALITATIF
(NALAR INDUKTIF NONHIPETITIKAL)

A. Sistematika Usulan Penelitian Kualitatif


B. Sistematika Penulisan Disertasi Kualitatif

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


6
BKU Ilmu Administrasi Publik
A. SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN KUALITATIF

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN


PROPOSISI
2.1. Kajian Pustaka (Berkaitan dengan Fokus Penelitian)
2.2. Kerangka Berpikir
2.3. Proposisi

BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Objek Penelitian
3.2. Metode Penelitian yang Digunakan
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.4. Analisis Data
3.5. Pemeriksaan Keabsahan Data
3.6. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 7


BKU Ilmu Administrasi Publik
B. SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI KUALITATIF

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
DALIL-DALIL
ABSTRACT/ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMBANG,
DAFTAR SINGKATAN, DAN DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN
PROPOSISI
2.1. Kajian Pustaka
2.2. Kerangka Berpikir
2.3. Proposisi
BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.2. Metode Penelitian yang Digunakan
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.4. Pemeriksaan Keabsahan Data
3.5. Analisis Data
3.6. Jadwal Penelitian
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


8
BKU Ilmu Administrasi Publik
BAGIAN III

SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI


MIX METHOD
(NALAR INDUKTIF DAN DEDUKTIF)

A. Sistematika Usulan Penelitian Mix Method


B. Sistematika Penulisan Disertasi Mix Method

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 9


BKU Ilmu Administrasi Publik
A. SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN MIX METHOD

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,


DAN PROPOSISI/HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Proposisi/Hippotesis

BAB III: OBJEK DAN METODOLOGI PENILITIAN


3.1 Objek Penelitian
3.2 Metode Penelitian yang Digunakan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Pengecekan Keabsahan Data/Uji Validitas
dan Realiabilitas Instrumen
3.5 Analisis Data
3.6 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


10
BKU Ilmu Administrasi Publik
B. SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI MIX
METHOD

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
DALIL-DALIL
ABSTRACT/ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR
LAMBANG, DAFTAR SINGKATAN, DAN DAFTAR
LAMPIRAN
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
BAB II: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR, PROPOSISI/HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Proposisi/Hipotesis
BAB III: OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIA N
3.1 Obyek Penelitian
3.2 Metode Penelitian yang Digunakan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Pengecekan Keabsahan Data/Uji Validitas
dan Reliabilitas Instrumen
3.5 Analisis Data
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Penelitian
1.2 Pembahasan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 11


BKU Ilmu Administrasi Publik
BAGIAN IV

SISTEMATIKA PEMODELAN

A. Sistematika Usulan Penelitian Pengembangan Model


B. Sistematika Penulisan Disertasi Pengembangan Model

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


12
BKU Ilmu Administrasi Publik
A. SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN
PENGEMBANGAN MODEL

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kerangka Pemikiran
1.5. Pembentukan Model
1.6. Kontribusi Penelitian
1.7. Sistematika Penulisan
1.8. Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA


2.1. Umum
2.2. Spesifikasi yang berhubungan dengan model yang
sudah ada dalam bidang masalah yang diteliti.

BAB III : METODOLOGI PENGEMBANGAN MODEL


3.1. Obyek Penelitian
3.2. Metodologi Pengembangan Model Secara Skematik
3.3. Uraian Rinci Metodologi Pengembangan Model
3.4. Langkah-langkah Pengembangan Model
3.5. Rencana Validasi Model
3.6. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 13


BKU Ilmu Administrasi Publik
B. SISTEMATIKA PENULISAN DISERTASI
PENGEMBANGAN MODEL
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tinjauan Penelitian
1.4. Pembentukan Model
1.5. Kontribusi Penelitian
1.6. Sistematika Penulisan
1.7. Kegunaan Model
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
2.2. Spesifik Yang Berhubungan Dengan Model Yang Sudah
Ada dalam Bidang Masalah Yang Diteliti
2.3. Kerangka Berpikir
BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENGEMBANGAN
MODEL
3.1. Obyek Penelitian
3.2. Metodologi Pengembangan Model Secara Skematik
3.3. Uraian Rinci Metodologi Pengembangan Model
3.4. Langkah-langkah Pengembangan Model
3.5. Rencana Validasi Model
3.6. Jadwal Penelitian
BAB IV : PENGEMBANGAN MODEL
4.1. Pendefinisian Sistem
4.1.1. Aspek Struktur
4.1.2. Perilaku Sistem
4.1.3. Performansi Sistem
4.1.4. Lingkungan Sistem
4.2. Formulasi Model yang Dikembangkan
4.3. Analisis Model
4.4. Validasi Model
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


14
BKU Ilmu Administrasi Publik
BAGIAN V

DESKRIPSI

A. Usulan Penelitian Dan Hasil Penelitian Disertasi


B. Pedoman Penulisan Disertasi Pengembangan Model
C. Teknik Penulisan Dan Tata Cara Pengutipan

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 15


BKU Ilmu Administrasi Publik
A. USULAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
DISERTASI

I. BAGIAN AWAL

I.1. JUDUL
Judul penelitian dibangun dari masalah penelitian. Judul
penelitian mencerminkan konsep dari gejala/fenomena yang diteliti.

I.2. LEMBAR PENGESAHAN


Tanda persetujuan dari Promotor dan Co Promotor yang
menyatakan bahwa Disertasi layak diujikan. Disertasi yang telah
disetujui ini diketahui oleh Direktur Pascasarjana Universitas
Pasundan dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Sosial.

I.3. LEMBAR PERNYATAAN


Lembar ini memuat pernyataan bukan plagiat yang wajib
ditanda tangani oleh peneliti
Lebaran ini berisi pernyataan:
a. Disertasi yang diajukan adalah asli dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademik (Doktor) di universitas atau
perguruan tinggi manapun.
b. Disertasi adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian
penulis sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim
promotor.
c. Karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau
diplubikasikan orang lain, yang dicantumkan sebagai acuan dan
dituliskan juga sumber acuan tersebut dalam daftar pustaka.

I.4. DALIL-DALIL
Dalil adalah opini promovendus tentang apa saja yang
menyangkut keilmuan, di dalam atau di luar bidang ilmu yang
digelutinya yang dirumuskan dalam bentuk proposisi, yang
menunjukkan kepedeluinnya untuk mengetahui segala macam yang
diciptakan Tuhan untuk kepentingan hidup manusia. Dalam ujian
disertasi berfungsi sebagai jembatan interaksi tatap muka dengan

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


16
BKU Ilmu Administrasi Publik
para Guru Besar yang berkecimpung dalam bermacam-macam
bidang keilmuan. Dengan dicetuskannya dalil - dalil dalam ujian
disertasi yang mungkin salah atau benar, promovendus menarik
perhatian khalayak ramai bahwa di dunia ini ada sesuatu yang
penting, yang memiliki nilai heuristik untuk diungkapkan lebih jauh.
(Soewardi: 1996).

I.5. ABSTRACT/ABSTRAK
Abstrak merupakan uraian ringkas dari keseluruhan hasil
penelitian. Isi dari abstrak ini memuat pernyataan masalah,
metode penelitian yang digunakan, temuan penelitian, dan
simpulan. Uraian di tulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia,
masing-masing tidak lebih dari 500 kata, dengan spasi 1 (satu) dan di
akhiri dengan kata kunci (keyword).

I.6. KATA PENGANTAR


Kata pengantar memuat uraian yang mengantarkan pembaca
kepada inti masalah disertasi. Pada bagian akhir kata pengantar
disampaikan ucapan terima kasih kepada
Semua pihak yang telah berjasa. Khusus untuk ucapan
terimakasih yang ditujukan pada pembimbing , ditulis dalam kalimat
alinea dan diikuti dengan ucapan terima kasih pada pihak lainnya
yang ditulis secara pointer dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

I.7. DAFTAR ISI


Daftar isi berupa daftar yang memuat isi disertasi secara
keseluruhan, meliputi lembar pengesahan, lembar pernyataan, dalil-
dalil, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
bagian inti disertasi, bagian akhir disertasi, dan lampiran yang
dilengkapi nomor halaman.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 17


BKU Ilmu Administrasi Publik
I.8. DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR
LAMBANG, DAFTAR SINGKATAN, DAN DAFTAR
LAMPIRAN.

Daftar tabel merupakan daftar yang berisi petunjuk/judul tabel-


tabel (jika ada) yang ada pada bagian inti disertasi. Daftar tabel
harus ditulis secara jelas sehingga memudahkan pembaca
mencari tabel yang diinginkan.

Daftar gambar merupakan daftar yang berisi petunjuk/judul


gambar-gambar (jika ada) yang ada pada bagian inti disertasi.

Daftar lambang merupakan daftar untuk lambang-lambang (jika


ada) yang ada pada bagian inti disertasi.
Daftar singkatan merupakan daftar tentang singkatan-singkatan, ini
diperlukan untuk memudahkan pembaca.

Daftar lampiran pada disertasi diletakkan pada bagian paling


akhir tesis yang diberi judul Daftar Lampiran dengan tujuan
untuk memudahkan pembaca mencari data pendukung dalam
disertasi.

II. BAGIAN INTI

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, fokus penelitian dan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.

1.1. Latar Belakang Penelitian


Latar belakang penelitian berisi uraian tentang hal-hal:
a. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh
diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah
praktis.
b. Penjelasan gejala-gejala yang memunculkan masalah, seperti
munculnya kesenjangan antara fakta dan harapan (pada bagian

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


18
BKU Ilmu Administrasi Publik
ini dikemukakan argumentasi mengakibatkan terjadinya
permasalahan)
c. Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang
dipermasalahkan).
d. Penelitian terdahulu yang bersangkutan dengan masalah.
e. Kedudukan masalah yang akan diteliti di dalam wilayah bidang
studi yang ditekuni penulis.
f. Dalam menyajikan fakta atau keadaan, peneliti bisa menyajikan
dalam bentuk tabel, angka persentase atau dalam bentuk narasi.
g. Bagian ini juga memuat kajian teoritik dan normatif.

1.2. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah


Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah sumber pokok dari masalah penelitian
(Moleong: 2007). Dalam penelitian kuantitatif fokus ini adalah
pembatasan masalah. Fokus penelitian memberikan gambaran yang jelas
bahwa peneliti membantasi diri pada faktor - faktor tertentu saja
(gejala atau fenomena tertentu saja) pada lingkungan penelitiannya.
Dengan tegas bahwa peneliti mengatakan bahwa tidak menelaah
hal-hal tertentu lainnya. Langkah-langkahnya:
a. Tetapkan fokus penelitian
b. Tentukan sub-sub fokus yang terkait dengan fokus penelitian
(Moleong: 2007)

Rumusan Masalah
Rumusan masalah menggambarkan permasalahan yang ada
dalam topik atau judul penelitian. Dalam merumusan masalah
beberapa hal yang harus diperhatikan (1) rumusan masalah penelitian
mengkaitkan focus dengan sub focus yang menjadi pertanyaan untuk
dicarikan jawabannya. (2) berhubungan dengan satu persoalan teoritis
maupun praktis. (3) masalah penelitian itu dikemukakan dalam bentuk
pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari jawabannya
dalam penelitian

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 19


BKU Ilmu Administrasi Publik
Tujuan penelitian merupakan rumusan dan tujuan atau output yang
akan dicapai dalam penelitian. Untuk itu tujuan penelitian
mengungkapkan rumusan:
a. Upaya pokok yang akan dikerjakan di dalam pemecahan masalah,
dan
b. Garis besar hasil yang hendak dicapai.
Dengan demikian, rumusan tujuan penelitian merupakan
petunjuk arah bagi studi atau peneliti, dan harus dievaluasi pada
bagian kesimpulan disertasi. Rumusan tujuan penelitian berbeda dengan
rumusan tujuan penulisan disertasi yang secara eksplisit sudah
dinyatakan dalam sampul depan maupun lembar halaman judul
disertasi.
Sedangkan kegunaan penelitian berfungsi untuk menegaskan
manfaat yang dapat diraih setelah studi atau penelitian berlangsung.
Untuk itu, bagian kegunaan penelitian harus menjelaskan:
a. Manfaat teoritis yang diharapkan menjadi hasil dan pembahasan
masalah yang ditulis sejalan dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan.
b. Manfaat praktis hasil pembahasan di dalam disertasi terhadap para
pengguna dalam suatu wilayah bidang ilmu.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA


Bab kajian pustaka berisi uraian tentang state of the art dari
penelitian dan posisi yang diperoleh kandidat doktor. Pada hakikatnya,
hasil penelitian seorang peneliti bukanlah satu penemuan baru yang
berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan hasil penelitian
sebelumnya. Pada bab tinjauan pustaka ini harus dielaborasikan hasil
peneliti terdahulu yang berkaitan dengan masalah dan/atau daerah
penelitian kandidat doktor sedemikian rupa sehingga memberikan
gambaran garis depan (front line) pengetahuan yang mendasari
penelitian kandidat doktor. Dengan demikian, kontribusi kandidat
doktor pada khasanah ilmu pengetahuan di bidangnya terlihat dengan
jelas. Dengan tinjauan pustaka ini kandidat doktor juga ingin
menunjukkan bahwa ia menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari
atau terkait dengan penelitiannya. Dengan demikian maka Kajian

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


20
BKU Ilmu Administrasi Publik
Pustaka bukan uraian mengenai metoda dan/atau pun dasar-dasar teori
yang sudah lazim maupun yang akan digunakan.
Kajian pustaka hendaklah disusun sesuai dengan urutan
perkembangan cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Tinjauan
pustaka berisi pula ulasan tentang kesimpulan yang terdapat dalam
setiap judul dalam daftar pustaka dan dalam hubungan ini kandidat
doktor menunjukkan mengapa dan bagaimana dipilihnya masalah
penelitian serta arah yang akan ditempuhnya dalam menyelesaikan
masalah penelitiannya. Bila dipandang perlu, untuk kajian pustaka
dapat disisipkan pada bab-bab isi (sesuai dengan keperluan penulisan
dan kelaziman pada masing-masing disiplin keilmuan) dan tidak harus
ditulis dalam bab yang terpisah.
Menurut Moleong (2007) acuan teori harus sesuai dengan fokus
penelitian.
Misalnya :
a. Fokus penelitian Pemeliharaan gizi dalam keluarga. Maka
subfokusnya sebagai berikut:
Subfokus 1 : Persepsi orang tua tentang gizi
Subfokus 2 : Tingkat kehidupan sosial ekonomi
Subfokus 3 : Orang pedesaan dan pemeliharaan
Acuan teorinya adalah:
- Pemeliharaan gizi dalam keluarga
- Tingkat kehidupan sosial ekonomi
- Sikap orang pedesaan tentang pemeliharaan gizi.

b. Fokus Penelitian Pelayanan Publik. Maka Subfokusnya


sebgai berikut:
Subfokus 1 : Kebijakan pelayanan publik
Subfokus 2 : Persepsi petugas pelaksana tentang pelayanan
publik
Subfokus 3 : Persepsi Stake Holder tentang pelayanan publik
Subfokus 4 : Persepsi masyarakat tentang pelayanan publik
Acuan teorinya adalah:
- Teori implementasi kebijakan dan
- teori kualitas pelayanan publik.
BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 21


BKU Ilmu Administrasi Publik
3.1. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian menguraikan tempat di mana peneliti melakukan
penelitian, dan alas an memilih objek tersebut. Jika diperlukan untuk
pembahasan dalam bab ini peneliti dapat menguraikan berbagai data
sekunder (misalanya : Struktur organisasi dan Tupoksi)

3.2. METODOLOGI PENELITIAN


Bagian ini menguraikan metode penelitian yang digunakan,
menjelaskan mengapa metode tersebut dipergunakan, dan menguraikan
beberapa hal:
teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, pengecekan
keabsahan data dan jadwal penelitian.
Pada penelitian campuran/Mix Method perhatikan strategi –strategi
penelitian metode campuran (eksplanatoris sekuensial, eksploratoris
sekuensial, transformative sekuensial, trainggulasi konkuren, embedded
konkuren, atau transformatif konkuren) dan buat model visualnya.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Uraian hasil
dan pembahasan dapat disajikan dalam beberapa sub bab secara terpisah
sesuai dengan kebutuhan. Uraian bab ini dapat juga disajikan hanya
dalam satu bab, maksudnyanya hasil penelitian langsung di bahas.
Dalam bab ini memuat deskripsi data, temuan hasil penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian.
Untuk kualitatif sebaiknya menggunakan yang terakhir yaitu yang
satu bab, hasil penelitian langsung dibahas. Perlu diperhatikan sesuai
dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 49
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa
penelitian disertasi dapat menemukan teori baru atau paling tidak
mengembangkan teori.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti
berkaitan dengan disertasi berupa kesimpulan dan saran.
5.1. Kesimpulan

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


22
BKU Ilmu Administrasi Publik
Menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan. Kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah
5.2. Saran
Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji,
serta saran praktis yang terkait dengan penyataan penerapan ilmu
pengetahuan terkait.

IV. BAGIAN AKHIR (REFERENSI)


Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat seluruh sumber tulisan yang menjadi rujukan dan
langsung dikutif dalam disertasi. Bacaan yang tidak dikutif secara langsung
tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Pengutipan wajib
menggunakan buku sumber aslinya dan terbitan lima tahun ke belakang (in the
last 5 years) .

Lampiran-lampiran
Lampiran disertasi memuat hal-hal yang berkaitan dengan penulisan disertasi
seperti surat izin penelitian, surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
penulisan disertasi,tabel data sekunder (misalnya tabel pdb, ipm dll)

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 23


BKU Ilmu Administrasi Publik
B. PENJELASAN PEDOMAN PENULISAN DISERTASI
PENGEMBANGAN MODEL

Sampul dan Pengesahan :


Lihat penjelasan sistematika disertasi penelitian kuantitatif
Halaman pengesahan :
Lihat penjelasan sistematika disertasi penelitian kuantitatif
Abstrak :
Lihat penjelasan sistematika disertasi penelitian kuantitatif
Abstract :
Lihat penjelasan sistematika disertasi penelitian kuantitatif

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang :
Berisi tentang berbagai fenomena yang bersifat parktis
maupun keilmuan yang melatar belakangi penelitian
serta memberikan informasi tentang alasan-alasan
pentingnya dilakukan penelitian.
1.2. Perumusan Masalah :
Menjelaskan tentang berbagai problem “statemen dan
research question” yang akan dijawab dalam penelitian
ini. Perumusan masalah harus didasarkan kepada latar
belakang masalah.
1.3. Tujuan Penelitian :
Berisi tentang hasil yang ingin diperoleh dari penelitian.
1.4. Pembentukan Model :
Memberikan gambaran secara singkat cara/metode yang
akan digunakan dalam pengembangan model.
1.5. Kontribusi penelitian :
Menjelaskan tentang kontribusi ilmiah maupun
kontribusi praktis yang dapat diperoleh dari model yang
dikembangkan.
1.6. Sistematikan Penulisan :
Memberikan informasi tentang sistematika penulisan
disertasi yang digunakan.
1.7. Kegunaan model :

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


24
BKU Ilmu Administrasi Publik
Menjelaskan tenatng manfaat yang diperoleh dari model
yang dikembangkan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Umum : berisi tentang berbagai kajian teori yang secara
umum memberikan dukungan pada pengembangan
model.
2.2. Spesifik yang berhubungan dengan model yang sudah
ada dalam bidang masalah yang diteliti : menjelaskan
tentang berbagai penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan objek penelitian serta berbagai model yang telah
dikembangkan yang berhubungan dengan objek
penelitian.
2.3. Kerangka Pemikiran : memaparkan tentang kerangka
berpikir yang didukung oleh latar belakang teori dan
penelitian yang dipaparkan pada sub bab sebelumnya,
kerangka berpikir ini merupakan dasar berpikir dalam
pengembangan model.

BAB III : METODOLOGI PENGEMBANGAN MODEL


3.1. Objek penelitian :
Menjelaskan tentang objek yang menjadi fokus
perhatian dalam pengembangan model.
3.2. Metodologi pengembangan model secara skematik:
Menjelaskan tentang metodologi pengembangan model
yang dipaparkan dalam bentuk diagram.
3.3. Uraian rinci metodologi pengembangan model:
Memaparkan secara rinci dalam bentuk deskripsi
metodologi skematik yang telah diuraikan.
3.4. Langkah-langkah pengembangan model :
Menjelaskan langkah-langkah sistematik yang akan
dilakukan dalam pengembangan model. Langkah-
langkah ini harus didasarkan kepada metodologi yang
telah diuaraikan.
3.5. Rencana validasi model :
Memaparkan tentang bagaimana model akan di validasi.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 25


BKU Ilmu Administrasi Publik
3.6. Jadwal penelitian :
Menjelaskan jadwal pelaksanaan penelitian.

BAB IV : PENGEMBANGAN MODEL


4.1. sistem dari objek penelitian Pendefinisian sistem :
Mendefinisikan yang akan menjadi fokus
pengembangan model, di dalam pendefinisian sistem ini
harus didefinisikan secara jelas :
a. Struktur sistem yaitu berbagai elemen, variabel dan
parameter yang terkait.
b. Perilaku sistem yang menjelaskan perilaku elemen
sistem, serta keterkaitan antara veriabel dan
parameter.
c. Performasi sistem yang menjelaskan indikator dari
kinerja sistem.
d. Lingkungan sistem yang menjelaskan elemen dan
varibel yang mempengaruhi sistem akan tetapi sulit
dikontrol oleh sistem.
4.2. Formulasi model yang dikembangkan :
Menjelaskan tentang model yang dikembangkan.
Formulasi model harus berisi tentang keterkaitan antara,
elemen, variabel dan parameter serta kinerja sistem.
4.3. Analisis model :
Berisi tentang analisis rinci model, serta uji coba
penggunaan model.
4.4. Validasi model :
Memaparkan tentang usaha melakukan validasi
terhadap model dalam rangka menghasilkan model
yang berperilaku mirip dengan dunia nyata. Apabila
model tidak valid perlu dilakukan perbaikan pada
model.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan :

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


26
BKU Ilmu Administrasi Publik
Berisi tentang kesimpulan serta uraian singkat tentang
model yang dikembangkan.
5.2. Saran :
Berisi tentang saran terhadap pemanfaatan model serta
saran pengembangan model pada penelitian berikutnya.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 27


BKU Ilmu Administrasi Publik
C. TEKNIK PENULISAN DAN TATA CARA PENGUTIPAN

1. Teknik Penulisan
Teknik penulisan disertasi merupakan bagian penting yang
diperlu diperhatikan oleh mahasiswa program doktor. Pentingnya
pemahaman terhadap teknik penulisan ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa walaupun teknik penulisan tersebut sifatnya
teknis, namun jika kurang atau tidak diperhatikan, pada akhirnya
akan mengganggu terhadap substansi dan kualitas hasil penelitian
yang telah dilakukan. Secara umum, teknik penulisan disertasi ini
meliputi; tajuk, bahan yang digunakan, pengetikan, spasi (jarak
antar baris), abstrak dan abstract, penomoran bab, anak bab dan
paragraf, penomoran halaman, kode karya ilmiah dan penyusunan
dalil.

a. Tajuk
Setiap tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital
dan tebal (bold) serta ditempatkan ditengah. Sedangkan yang
dimaksud dengan tajuk, sebagaimana dijelaskan berikut ini:
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
b. Bahan yang Digunakan

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


28
BKU Ilmu Administrasi Publik
Bahan yang digunakan untuk penulisan Diserasi, harus
mengikuti tata cara yang telah ditetapkan. Adapun bahan yang
digunakan dapat mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS
putih 80 gram dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm),
2) Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis) dari bahan
karton buffalo atau linen (warna sesuai dengan atau
perguruan tinggi yang bersangkutan), dan sampul hard
cover dilakukan, manakala ujian sidang akhir telah
dilakukan.
3) Antara bab yang satu dengan bab yang lain, diberi
pembatas kertas doorslag, berisikan lambang perguruan
tinggi ditengahnya.

2. Pengetikan
1) Pengetikan naskah disertasi dilakukan dengan sistem
komputerisasi, dimana pengaturan lay out dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Margin atas : 4 cm dari tepi kertas
b. Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas
c. Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas
d. Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas
2) Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, atau tidak
di tik bolak balik,
3) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan
ukuran sebagai berikut:
a. Ukuran font 12 untuk isi naskah,
b. Ukuran font 16 dan tebal untuk judul disertasi dalam
Bahasa Indonesia serta 14 dan tebal untuk judul dalam
Bahasa Inggris,
c. Ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul,
d. Ukuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul,
e. Ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul

3. Spasi (Jarak Antar Baris)

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 29


BKU Ilmu Administrasi Publik
a. Jarak antar baris adalah dua spasi
b. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk
(Misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi
c. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama isi
naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah
empat spasi
d. Jarak antara tajuk sub bab (judul bab) dengan baris
pertama teks isi naskah adalah dua spasi
e. Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke
kanan) sejauh lima ketukan
f. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub
berikutnya adalah empat spasi
g. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik atau
diagram adalah tiga spasi
h. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh
lima ketukan dari pias (margin) kiri teks isi naskah; jarak
antara alinea adalah dua spasi
i. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman
baru

4. Abstrak dan Abstract


Secara umum abstrak merupakan uraian singkat, yang
berisi tentang masalah pokok yang akan dibahas, tujuan
penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian. Abstrak ini
biasanya, memuat tidak lebih dari 200 kata atau satu halaman.
Adapun tata cara pengetikan abstrak dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Pengetikan Abstrak
a. Jarak pengetikan abstrak adalah satu spasi
b. Jarak antara judul abstrak dengan teks pertama adalah
empat spasi
c. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain
adalah satu spasi
d. Judul abstrak dan seluruh isi teks abstrak diketik dengan
huruf normal
2) Pengetikan Abstract

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


30
BKU Ilmu Administrasi Publik
a. Jarak pengetikan abstract adalah satu spasi
b. Jarak antara judul abstract dengan teks pertama
abstract adalah empat spasi
c. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain
adalah satu spasi
d. Judul abstract dan seluruh teks abstract diketik dengan
huruf miring.

5. Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf


1) Penomoran bab menggunakan angka romawi capital
ditengah halaman (misanya BAB I)
2) Penomoran sub bab menggunakan angka arab diketik pada
pinggir sebelah kiri (misalnya : 2.1, 2.2, 2.3 dan seterusnya)
3) Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab
(misalnya 2.1.1, 2.1.2, 2.1.3 dan seterusnya)
4) Penomoran bukan sub bab, dilakukan dengan angka arab
dan memakai tanda kurung, misalnya : 1), 2), 3) dan
seterusnya
5) Untuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2), dan
seterusnya

6. Penomoran Halaman
1) Halaman Bagian Awal
a. Penomoran pada bagian awal disertasi, mulai dari
halaman judul dalam (halaman sesudah sampul luar)
sampai dengan halaman daftar lampiran, dan
menggunakan angka romawi kecil (misalnya : i, ii, iii
dan seterusnya)
b. Halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing
tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan
sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini
tidak diketik)
c. Halaman abstrak/abstract sampai dengan halaman
lampiran diberi nomor urut halaman dengan angka
romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 31


BKU Ilmu Administrasi Publik
judul dan halaman persetujuan pembimbing (halaman
iii, iv, v dan seterusnya)
d. Nomor halaman diketik pada pias (margin) atas sebelah
kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (margin) atas
(baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman lurus dengan pias (margin)
kanan teks

2) Halaman Bagian Inti


a. Penomoran mulai dari Bab I (Pendahuluan) sampai
dengan bab selanjutnya, menggunakan angka arab (1, 2,
3 dan seterusnya) dan diletakan pada pias (margin)
kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (margin) atas
(baris pertama teks pada halaman itu) serta angka
terakhir nomor halaman lurus dengan pias (margin)
kanan teks
b. Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai
dari Bab I sampai dengan bab selanjutnya, diketik pada
pias (margin) bawah persis di tengah-tengah dengan
jarak tiga spasi dari pias (margin) bawah teks
c. Penomoran bukan bab dan bukan sub bab
menggunakan angka arab dengan tanda kurung,
misalnya : 1), 2), 3) dan seterusnya dan (1), (2), (3) dan
seterusnya

3) Halaman Bagian Akhir


a. Penomoran pada bagian akhir disertasi, mulai dari
halaman daftar pustaka sampai riwayat hidup,
menggunakan angka arab yang diketik ada pias
(margin) atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari
pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus
dengan pias (margin) kanan teks
b. Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari
halaman daftar pustaka sampai dengan riwayat hidup,
diketik pada pias (margin) bawah persis di tengah-

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


32
BKU Ilmu Administrasi Publik
tengah dengan jarak tiga spasi dari pias (margin) bawah
teks
c. Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan
nomor halaman bagi inti dari disertasi

7. Kode (Khusus Untuk Disertasi)


Kode ini diletakan atau diketik pada sampul luar (kulit
luar) sesuai dengan kode yang ditetapkan oleh perguruan tinggi
yang bersangkutan. Kode ini diketik pada sudut kanan atas,
berjarak 4 cm dari pinggir atas sampul luar (kulit luar) maupun
pada halaman judul dalam, dengan huruf Times New Roman
Tebal (bold) font 12. Ketentuan penulisan kode ini, hanya
diperuntukan bagi Disertasi.

8. Penyusunan Dalil (Khusus Untuk Disertasi)


Penyusunan dalil sesungguhnya merupakan bagian yang
terpisah dari penulisan disertasi. Oleh karena itu, dalil tidak
disatukan dengan disertasi, tetapi cukup dilampirkan di luar
naskah disertasi. Adalah keliru manakala dalil ditempatkan
sebagai bagian dari disertasi. Oleh karena itu, sebelum
menyusun suatu dalil, seorang promovendus sudah semestinya
memahami esensi dalil yang akan dikemukakan. Untuk
memahami esensi dalil yang dimaksud, di bawah ini akan
dijelaskan beberapan hal yang terkait dengan dalil.

1) Konsepsi dan Persyaratan Dalil


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005),
dalil diterjemahkan sebagai “pendapat yang dikemukakan
dan dipertahankan sebagai suatu kebenaran”. Secara
substantive, suatu dalil ditulis dalam bentuk proposisi dan
harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
a. Mempunyai bentuk hubungan (deskripsi, komparasi,
eksplanasi dan kausalitas),
b. Memiliki keeratan pertalian hubungan antar konsep atau
variabel (proposition linkage),

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 33


BKU Ilmu Administrasi Publik
c. Memiliki nilai informasi yang tinggi (high informative
value), sehingga tidak menimbulkan kesalahan
interpretasi,
Berangkat dari pemikiran di atas, maka dalam
penyusunan sebuah dalil, konsep atau variabelnya
sebaiknya tidak terlalu abstrak. Untuk memudahkan dalam
mencerna dan memahami penyusunan dalil, ada beberapa
pengertian tentang konsep yang perlu diperhatikan, antara
lain:
a. Pertalian adalah kaitan logis antara paling sedikit dua
konsep yang menjadikan seseorang mengetahui,
b. Hubungan adalah pengaruh-mempengaruhi antara
paling sedikit dua konsep. Bisa hubungan logical
consequence atau empirical consequence,
c. Sinomim seperti hubungan pengaruh dan dampak.
Dampak biasanya pengaruh sampingan dari yang
diharapkan, baik positip maupun negative,
d. Premis (pangkal pikiran) adalah ketentuan yang
dianggap benar dan berguna dalam upaya deduksi,
biasanya bersifat non-empiris,
e. Postulat (patokan pikir) adalah ketentuan empiris yang
diterima sebagai suatu hal yang benar, maka
terhadapnya tidak dilakukan pengujian empiris, juga
berfungsi sebagai jembatan dalam upaya deduksi
(untuk menurunkan premis),
f. Hipotesis adalah hasil inferensi dari suatu logical
construct dalam bentuk proposisi, baik memerlukan
pengujian empiris maupun bagi pedoman penelitian
empiris.
Menurut Soewardi (2004 : 2) dalil diterjemahkan
sebagai berikut: “bagi seorang promovendus, dalil
sesungguhnya merupakan opini tentang apa saja yang
menyangkut keilmuan di dalam atau di luar bidang ilmu
yang digelutinya dan biasanya dirumuskan dalam bentuk
proposisi”.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


34
BKU Ilmu Administrasi Publik
Ada beberapa pertimbangan, mengapa dalil tersebut
perlu disusun oleh seorang promovendus. Pertama,
penyusunan dalil tersebut, mencerminkan tingkat
kepedulian promovendus untuk mengetahui segala macam
yang diciptakan Tuhan bagi kepentingan hidup manusia.
Kedua, penyusunan dalil tersebut berfungsi sebagai
jembatan interaksi tatap muka dengan para guru besar dari
berbagai bidang keilmuan. Ketiga, dicetuskannya dalil
dalam ujian sidang disertasi yang mungkin salah atau benar,
promovendus menarik perhatian khalayak ramai bahwa di
dunia ini ada sesuatu yang penting, yang memiliki nilai
heuristic untuk diungkapkan lebih jauh.
Mengacu kepada konsepsi di atas, maka Soewardi
(2004 : 2-6) lebih lanjut mengemukakan beberapa kata
kunci yang menjadi substansi dari pengertian di atas, yaitu
opini, tentang apa saja, proposisi, kepedulian, mengetahui,
berfungsi, salah benar, khalayak ramai, nilai heuristic dan
diungkapkan lebih jauh. Untuk memahami berbagai kata
kunci tersebut, di bawah ini akan dijelaskan makna dari kata
kunci yang dimaksud sebagai berikut:
a. Opini/pendapat, merupakan sebagian dari hak asasi
manusia. Dengan diharuskannya menyusun dalil,
seorang promovendus diakui dan diindahkan haknya
untuk mengutarakan pendapatnya secara bebas tentang
apa pun opini dalam menunjukan sikap. Opini yang
diutarakannya atau dalil itu boleh diambil dari
pernyataan orang lain, namun promovendus harus dapat
menjelaskannya dengan baik dan menyelaminya dengan
sepenuh hati.
b. Tentang apa saja, mengandung makna bahwa ilmu itu
luas, tidak ada batasnya. Oleh karena itu, setiap orang
yang mempunyai perhatian yang luas, ia akan memiliki
opini tentangnya. Misalnya, seorang ekonom
mempunyai perhatian di bidang fisika, kedokteran,
agama, politik, atau apa saja dan sebaliknya.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 35


BKU Ilmu Administrasi Publik
c. Kepedulian, maksudnya bahwa setiap orang harus
peduli tentang apa saja yang ada disekitarnya. Seorang
sarjana di bidang apa saja tentu akan tertarik dan peduli
tentang fenomena yang terjadi disekitarnya. Semua
kejadian tersebut, akan memberikan rangsangan untuk
mengetahui lebih dalam mengapa fenomena tersebut
terjadi.
d. Proposisi, merupakan pertalian dari paling sedikit dua
konsep (atau dalam bentuk variabel). Pertalian tersebut
dapat dinyatakan:
i. Pertalian yang bersifat deskriptif, berupa definisi
antara suatu konsep dengan sifat-sifatnya
(indikator), misalnya dirawat di rumah sakit
(konsep) memerlukan dipenuhinya kriteria (sifat) p,
q, r dan s,
ii. Pertalian yang bersifat komparatif, misalnya harga
daging sapi lebih tinggi daripada harga ikan mas,
iii. Pertalian yang bersifat kausalitas, misalnya bahwa
exposive terhadap suhu tinggi-rendah menjadikan
ketahanan sepotong metal lebih besar terhadap
korosi.
e. Mengetahui yang dimaksud, apabila seseorang
mencapai pertalian dalam tiga hal, yaitu :
(1) Definisi dengan Sifat-sifatnya
Setiap konsep atau pengertian dalam ilmu
apa pun selalu didefinisikan melalui sifat-sifatnya
yang disebut kriteria. Bila salah satu sifat atau
kriteria itu tidak terpenuhi, ia tidak memenuhi
konsep tersebut. Akan tetapi, bila lebih dari satu, ia
tetap memenuhi, namun biasanya ia disebut dengan
konsep lain. Suatu konsep disebut dengan berbagai
istilah atau sebaliknya, satu istilah menunjukan
berbagai konsep.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


36
BKU Ilmu Administrasi Publik
(2) Pertalian Komparatif
Pertalian komparatif maksudnya adalah
usaha untuk menjawab pertanyaan X itu binatang
apa? Maka X ditaruh dalam suatu kelas berdasarkan
sifat-sifat yang dimilikinya. Kita merasa
mengetahui, bila kita tahu kelasnya. Komparasi
adalah membandingkan dua atau lebih individu
atau dua atau lebih kelas. Kemungkinan pertalian di
antara keduanya, antara lain dapat dilihat pada
contoh berikut ini:
1. Kera itu binatang (kera kecil termasuk
binatang)
2. Harimau dan singa (kedua binatang itu sejajar)
3. Harimau itu binatang buas (sesuatu yang
khusus dari suatu kelas)
4. Musang itu pemakan ayam (suatu sifat khusus
dan negative dari suatu kelas) dan seterusnya
(3) Pertalian Kausalitas
Pertalian kausalitas, artinya sesuatu
menyebabkan yang lain, atau karena X, maka Y.
Proposition linkage dalam kausalitas bisa
dinyatakan dalam berbagai bentuk, sebagaimana
dijelaskan berikut ini:
(a) Reversible proposition linkage
Keeratan pertalian “timbal balik”,
misalnya : Karena X maka Y, juga karena Y,
maka X
(b) Sufficient proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
“kecukupan” (tanpa ada syarat apa pun).
Misalnya: karena X, maka Y
(c) Necessary proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
“keharusan” (seharusnya). Misalnya: karena X,
maka seharusnya Y

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 37


BKU Ilmu Administrasi Publik
(d) Stochastic proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
“ketidakpastian” atau menyatakan
kecenderungan/kemungkinan. Misalnya: karena
X, maka cenderung atau mungkin Y
(e) Sequential proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
terjadinya akibat di masa yang akan dating
(nanti/kelak). Misalnya: karena X, maka
nanti/kelak Y
(f) Contingent proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
terjadinya akibat dengan “suatu syarat”.
Misalnya: karena X, maka Y dengan syarat Z
(g) Substitutable proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
penyebab “berganti-ganti”. Misalnya: karena X,
maka Y. Karena P, maka Y. karena Q, maka Y.
Dengan demikian, X dapat berganti dengan P,
Q dan sebagainya.
(h) Irreversible proposition linkage
Keeratan pertalian “searah” (tidak
timbale balik). Misalnya : karena X, maka Y.
Tetapi tidak karena Y, maka X.
(i) Deterministic proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
“kepastian”. Misalnya: karena X pasti Y
(j) Coextensive proposition linkage
Keeratan pertalian yang menyatakan
“dengan sendirinya”. Misalnya: karena X, maka
dengan sendirinya Y.
f. Bernilai Heuristik, maksudnya bernilai luhur, jauh
implikasinya. Pernyataan-peryataan trivial (dangkal),
seperti setiap orang bertelinga dua, setiap orang bergigi
32, merupakan sebuah pernyataan yang biasa
dinyatakan orang, oleh karena itu tidak menarik lagi,

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


38
BKU Ilmu Administrasi Publik
walaupun 100% benar. Adapun pernyataan yang
bersifat heuristik yang dalam, bisa memukau orang,
karena orang pada umumnya tidak sampai pada
pengetahuan seperti itu. Biasanya, pernyataan tersebut
bertentangan atau meluruskan opini yang sudah ada,
sehingga menggugah pihak lain untuk mengungkapkan
lebih lanjut.
g. Salah atau benar, artinya bahwa pernyataan dalam
dalil-dalil tersebut bisa salah, tetapi juga bisa benar.
Dalam penyusunan sebuah dalil, harus diupayakan agar
dalil tersebut memiliki kegunaan atau manfaat yang
signifikan.
h. Berfungsi maksudnya, bahwa dalam ujian disertasi,
sebuah dalil berfungsi sebagai jembatan tatap muka
dengan guru besar dari bidang ilmu lain. Kecuali itu,
dalil berfungsi sebagai tali kemitraan diantara para guru
besar sendiri. Semuanya akan memperoleh keterangan
dari bidang ilmu lain.
i. Khalayak ramai, maksudnya bahwa dalil-dalil yang
baik (memukau), sudah pasti akan medapat perhatian
banyak orang, sehingga bisa menembus khalayak ramai.
Oleh sebab itu, dalil yang baik bisa menimbulkan
snowbolling effect.
j. Diungkapkan lebih jauh, artinya bahwa dalil-dalil
yang sifatnya memukau biasanya akan memperoleh
sponsor untuk diungkapkan lebih jauh, baik berupa
kajian, seminar maupun penelitian. Inilah tandanya
sebuah dalil yang berhasil.

2) Komposisi Penulisan Dalil


Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa sebuah dalil
harus memiliki nilai heuristic yang tinggi. Oleh sebab itu,
penyusunannya pun harus sistemik dan memiliki makna
yang substantive. Dalam konteks ini, seorang promovendus
hanya diwajibkan mengajukan 7 (tujuh) buah dalil saja,
yang secara komprehensif dapat tersusun dari :

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 39


BKU Ilmu Administrasi Publik
a. Dua buah yang berkaitan dengan disertasi (hasil
penelitian disertasi),
b. Dua buah yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang
digelutinya,
c. Dua buah yang berkaitan dengan ilmu di luar ilmu yang
digelutinya,
d. Satu buah berkaitan dengan bidang pendidikan

3) Penutup
Pada akhirnya, penyusunan dalil ini akan
mencerminkan tingkat kepedulian, kapasitas dan kapabilitas
seorang promovendus sesuai dengan bidang ilmu yang
digelutinya. Dengan perkataan lain, dalil juga akan menjadi
salah satu barometer untuk mengukur tingkat intelektualitas
yang dimiliki oleh seorang promovendus.

B. Tata Cara Pengutipan


Tata cara pengutipan merupakan pedoman bagi mahasiswa
dalam merujuk (mengutif) suatu referensi atau literatur yang
dianggap relevan dengan fokus penelitian. Sedangkan syarat-syarat
umum pengutipan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengutipan dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung,
b. Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis
dengan sumbernya, sedangkan kutipan tidak langsung
merupakan kutipan yang esensinya sama dengan sumbernya,
namun kalimatnya dibuat oleh sipengutif,
c. Kutipan langsung harus ditulis diantara tanda kutif ( “ ),
sedangkan kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutif
d. Kalau di dalam kutipan terdapat tanda kutif, maka harus diubah
menjadi tanda kutif tunggal
e. Kutipan langsung yang panjangnya kurang dari lima baris,
dimasukan ke dalam naskah dan di tik seperti naskah biasa,
f. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari lima baris,
dipisahkan dari naskah dengan jarak dua spasi, kemudian
seluruh kutipan menjorok ke dalam sebanyak tujuh ketukan,

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


40
BKU Ilmu Administrasi Publik
dihitung dari margin sebelah kiri. Sedangkan jarak diantara
baris kutipan adalah satu spasi,
g. Kalau dalam kutipan itu perlu ada yang dihilangkan sebagian
atau beberapa bagian dalam satu kalimat, maka bagian itu diberi
titik tiga (…) dengan cara terlebih dahulu dibuat ketukan
kosong, kemudian diketik tiga buah titik berturut-turut tanpa
jarak antara, barulah diberi satu ketukan kosong lagi, sebelum
meneruskan pengetikan kutipan.
h. Kalau dalam kutipan perlu dihilangkan sebuah kalimat atau
lebih, maka ditik titik-titik secara berturut-turut sebanyak satu
baris, dihitung mulai dari batas margin sebelah kiri untuk
kutipan langsung yang panjangnya kurang dari lima baris atau
tujuh ketukan menjorok dari garis batas margin kiri untuk
kutipan yang lebih dari lima baris
Secara umum terdapat dua cara yang biasa digunakan untuk
melakukan pengutipan, yakni Model Turabian dan Model American
Psychological Association (APA). Model turabian diterjemahkan
melalui penggunaan catatan kaki (footnote) untuk menunjukka
referensi atau literatur. Kemudian secara teknis, model turabian ini
dimanifestasikan melalui penggunaan istilah ibid, op cit dan loc cit.
Penggunaan model ini, akan lebih rumit manakala tidak didukung
oleh teknologi komputerisasi yang memadai. Untuk memahami
model turabian ini, di bawah ini dikemukakan beberapa istilah,
pengertian dan tata cara yang berkaitan dengan penulisan model
turabian, yang esensinya lebih menekankan pada catatan kaki.
Istilah ibid, sesungguhnya merupakan singkatan dari kata
“ibidem”, artinya pada tempat yang sama. Hal ini mengandung
makna, jika suatu pustaka atau sumber yang baru saja di kutif
(belum diselingi karangan atau sumber lain), akan dikutif lagi, maka
cukup menggunakan kata “ibid”. Namun, jika halamannya sama,
maka hanya menggunakan singkatan “ibid” saja. Tetapi jika
halamannya berbeda, maka sesudah singkatan “ibid”, ditulis nomor
halamannya. Singkatan “ibid”, harus selalu digaris bawahi atau
dimiringkan.
Istilah op cit merupakan singkatan dari “opera citato”, yang
artinya “pada karya yang telah dikutif”. Hal ini mengandung makna

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 41


BKU Ilmu Administrasi Publik
bahwa jika suatu pustaka atau sumber telah dikutif dalam catatan
kaki dan telah diselingi oleh satu atau beberapa pustaka atau sumber
lainnya, akan dikutif lagi, maka penulisannya dapat disingkat
dengan hanya menuliskan pengarangnya saja, diikuti kata “op cit”,
kemudian dituliskan halaman yang dirujuk. Penulisan istilah “op
cit” harus selalu digaris bawahi atau di cetak miring. Sedangkan
istilah loc cit, merupakan singkatan dari kata “loco citato”, artinya
“pada tempat yang telah dikutif”. Hal ini mengandung makna,
apabila penulis hendak mengutif halaman yang sama dari karangan
atau sumber yang baru saja dikutif dan telah diselingi oleh pustaka
atau sumber lain, maka penulisannya cukup disingkat “loc cit”.
Kemudian penulisan “loc cit” juga harus selalu digaris bawahi atau
dicetak miring.
Untuk lebih memahami penggunaan atau penerapan catatan
kaki, dibutuhkan pula pengetahuan tentang syarat pembuatan catatan
kaki. Adapun syarat-syarat umum untuk pembuatan catatan kaki,
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Catatan kaki ditulis pada bagian bawah dari halaman naskah,
yang letaknya dua setengah spasi dari naskah dan paling bawah
sampai dengan batas margin bawah,
b. Setiap catatan kaki, diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan,
c. Cara memulainya dengan memberi garis memanjang dua belas
(12) ketukan, dimulai dari margin sebelah kiri. Kemudian
nomor catatan kaki mulai ditik pada ketukan keenam atau
ketujuh dari garis memanjang dan setelah dikosongkan satu
ketukan, dilanjutkan dengan menuliskan nama pengarang atau
penulis,
d. Nama pengarang atau penulis ditulis setengah spasi di bawah
nomor kutipan. Baris kedua dari satu kutipan dan baris
selanjutnya dimulai dari batas margin sebelah kiri,
e. Nama pengarang atau penulis, ditulis lengkap sesuai dengan
yang tercantum dalam karangan atau tulisan, dan tidak perlu
mencantumkan gelar atau pangkat,
f. Jarak antara garis memanjang dengan nomor kutipan dua spasi,
g. Jarak di antara baris dalam satu catatan kaki, satu spasi,
sedangkan jarak diantara catatan kaki dua spasi,

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


42
BKU Ilmu Administrasi Publik
h. Setelah menulis bagian-bagian dari catatan kaki, langsung
diikuti dengan koma (,) kecuali setelah menulis bagian akhir
catatan kaki langsung diikuti dengan titik.,
i. Diantara bagian maupun kata, dalam bagian catatan kaki,
dipisahkan oleh satu ketukan kosong,
j. Nomor halaman, disingkat “hlm” dari catatan kaki dan ditulis
dengan angka arab.
Tata cara penulisan yang lebih praktis dapat
dilakukan melalui model penulisan American Psichological
Association (APA). Model ini dapat digunakan dalam penulisan
artikel untuk jurnal-jurnal atau laporan ilmiah, seperti Skripsi, Tesis
maupun Disertasi. Model APA ini jelas tidak menggunakan catatan
kaki seperti dalam model Turabian, tetapi setiap referensi
ditunjukan oleh nama penulis, tahun penerbitan dan halaman. Jika
kutipan merupakan kutipan langsung, artinya kata demi kata diambil
dari sumbernya, ditunjukan pula nomor halamannya. Jika nama
penulis yang dikutif sudah termasuk dalam uraian, maka untuk
menunjukan referensi cantumkan tahun penerbitan dalam tanda
kurung langsung setelah nama penulis tersebut, diikuti halaman. Jika
nama penulis tidak termasuk dalam uraian, maka referensi
ditunjukan oleh nama penulis dan tahun dalam tanda kurung yang
dibatasi oleh tanda koma. Pada akhir kutipan langsung,
dicantumkan nomor halaman dalam tanda kurung.
Jika nama penulis tidak disebutkan dalam uraian, pada akhir
kutipan langsung, referensinya ditunjukan dengan menyebut nama,
tahun penerbitan dan nomor halaman yang semuanya di dalam
tanda kurung. Model APA ini, kunci referensinya adalah pada daftar
pustaka. Oleh karena itu, penunjukan referensi dalam uraian daftar
pustaka harus bersesuaian. Setiap nama yang merupakan referensi
dalam uraian harus muncul pada daftar pustaka, kecuali referensi
sebagai hasil komunikasi pribadi. Untuk memahami lebih dalam
tentang model APA ini, di bawah ini dikemukakan beberapa contoh
bentuk kutipan atau referensi secara lengkap.
 Referensi Buku
1) Nama pengarang,
2) Tahun penerbitan,
3) Judul buku (ditulis miring),

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 43


BKU Ilmu Administrasi Publik
4) Jilid buku, ditulis dengan angka romawi
5) Cetakan disingkat Cet, ditulis dengan angka romawi ,
6) Tempat penerbitan,
7) Nama penerbit.
Contoh: Dessler, Gary, 2004, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jilid I, Cet. II, Jakarta : PT. Gramedia

 Artikel Majalah Ilmiah


1) Nama pengarang,
2) Judul artikel (ditulis diantara tanda kutif),
3) Nama majalah ilmiah yang menerbitkan artikel (ditulis
miring),
4) Nomor majalah, ditulis dengan angka romawi,
5) Tanggal, bulan dan tahun penerbitan,
Contoh: Satibi, Iwan, “Peluang dan Tantangan Otonomi
Daerah”, Administrator, No. II, Januari 2010

 Editor Dari Kumpulan Pengarang


1) Bila yang lebih ditekankan editornya, maka nama editor
yang dicantumkan lebih dahulu, kemudian menyusul
singkatan”ed”.
2) Bila penulis artikel atau karya yang dipentingkan, maka
nama pengarang yang didahulukan,
3) Bila nama pengarang didahulukan, maka harus disertai judul
artikel dan judul bukunya, kemudian menyusul singkatan
“ed” dan nama editornya,
4) Jika editornya lebih dari satu orang, maka dituliskan
seluruhnya,
5) Tahun penerbitan,
6) Tempat penerbitan,
7) Nama penerbitan

Contoh:
1) Hakim, Lukman, ed, 2001, Bahasa dan Kesusastraan
Indonesia Sebagai Cermin Manusia Indonesia Baru,
Jakarta, Balai Pustaka
2) Kridalaksana, Hari, 2001, “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia “ Bahasa dan Kesusastraan

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


44
BKU Ilmu Administrasi Publik
Indonesia Sebagai Cermin Manusia Indonesia Baru,
ed, Lukman Hakim, Jakarta, Balai Pustaka

 Ensiklopedia dan Kamus


1) Nama penulis,
2) Tahun penerbitan,
3) Judul penulisan (ditulis miring),
4) Tempat penerbitan,
5) Nama penerbit
Contoh: Adiwinata, 2002, Istilah Otonomi Daerah, Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya

 Ceramah
1) Nama penceramah,
2) Penulisan kata “Ceramah”,
3) Judul ceramah (ditulis miring),
4) Penyelenggara,
5) Tempat ceramah,
6) Tanggal, bulan dan tahun ceramah
Contoh: Thoha, Miftah, “Ceramah”, Reformasi Birokrasi,
Program Magister Ilmu Administrasi Pascasarjana
Unpas, Hotel Mitra, Bandung, 14 Mei 2007

 Beberapa Penulis
1) Ketentuan penulisan sama dengan penulisan buku,
2) Jika penulis terdiri dari dua orang, maka ditulis seluruhnya
3) Jika penulis lebih dari dua orang, maka dalam naskah kutipan
hanya nama pengarang pertama yang ditulis, kemudian diikuti
dengan tulisan “et.al”, artinya dengan orang lain (catatan dalam
daftar pustaka ditulis seluruh)
Contoh: Terkait dengan konsep budaya, Munawar et.al (1991 :
15) mengemukakan sebagai berikut
“………………………………………………………
………………………………..…………………………………
…..………………………………………………..……………
……………………………………………”

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 45


BKU Ilmu Administrasi Publik
Contoh Daftar Pustaka:
1) Muladi dan Dwija, 1999, Pertanggungjawaban Korporasi
dalam Hukum Pidana, Cet.I, Bandung, STHB
2) Munawar, Kusnadi, Amran, 1991, Memahami Budaya
Indonesia, Cet.II, Bandung, PT. Refika Aditama

 Tulisan dalam Surat Kabar


1) Nama penulis,
2) Judul tulisan (ditulis miring),
3) Nama surat kabar,
4) Tanggal, bulan dan tahun terbit
Contoh: Sajipto, Kejahatan Sebagai Penyakit Sosial, Kompas,
8 Maret 1993

 Tulisan yang Tidak Dipublikasikan


1) Nama penulis,
2) Tahun terbit,
3) Judul tulisan (ditulis miring),
4) Keterangan tentang jenis tulisan dan bidang kajian,
5) Nama lembaga atau kesempatan prasaran itu disampaikan.
Contoh: Anwar, Anhar, 2008, Analisis Implementasi Kebijakan
PAD di Kota Tangerang, Skripsi Sarjana Administrasi
Publik, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia, Jakarta

 Surat
1) Penulis surat
2) Sifat surat (ditulis miring)
3) Tanggal, bulan dan tahun dibuatnya surat
Contoh: Sanusi, Surat Pribadi, 15 Maret 2011
 Wawancara
1) Nama yang diwawancarai
2) Sifat wawancara (ditulis miring)
3) Nama lengkap instansi yang diwawancarai,
4) Tempat wawancara,
5) Tanggal, bulan dan tahun wawancara.

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial


46
BKU Ilmu Administrasi Publik
Contoh: Septiaji, Wawancara Pribadi, Dinas Pertanian
Kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Ratu, 12 Juni 2009

 Daftar Pustaka Tanpa Penulis


1) Buku,
2) Nama badan, lembaga, instansi dan sebagainya (ditulis miring),
3) Tahun penerbitan,
4) Tempat penerbitan,
5) Nama penerbit
Contoh: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,
2002, Jakarta, Balai Pustaka

 Majalah
1) Judul bahan pustaka (ditulis miring),
2) Nama majalah (ditulis diantara tanda kutif)
3) Nomor majalah (ditulis dengan angka arab),
4) Tanggal, bulan dan tahun penerbitan.
Contoh: Urgensi Penataan Kelembagaan Pemerintah Daerah,
“Tempo”, No. 2, 17 September 2010

 Sumber Dari Internet


1) Nama penulis,
2) Judul yang dikutif/tulisan (ditulis miring),
3) Alamat situs

Pedoman Penyusunan Disertasi Program doktor Ilmu Sosial 47


BKU Ilmu Administrasi Publik

Anda mungkin juga menyukai