Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NAJLA SALSABILA RAMADHANI

KELAS : KIMIA A

NIM : H031221030

Sesuai informasi dari ketua kelas pada mata kuliah agama yaitu memilih materi yang

ada pada poin dimateri pekan 7, dan jawab pertanyaan yang ada di materi tersebut

Tugas bisa diketik ataupun ditulis tangan!

RANGKUMAN

POKOK POKOK DAN ATURAN TINGKAH LAKU


Aspek inti nilai-nilai pada ajaran Islam dapat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu nilai-nilai
ibadah, nilai-nilai aqidah, dan nilai-nilai aqhlak. Nilai-nilai aqidah yaitu nilai yang
mengajarkan manusia agar percaya akan keberadaan Allah YME dan Yang Maha Kuasa
sebagai Pencipta bumi, alam semestadan seisinya, yang akan selalu memperhitungkan dan
mengawasi segala perbuatan dan tingkah laku manusia di dunia. Dengan sepenuh hati merasa
bahwa Allah ada dan Maha Esa dan Kuasa, sehingga manusia menjalankan segala sesuatu
dengan lebih taat seperti yang telah Allah perintahkan, takut ketika berbuat dhalim dan
membuat kerusakan di muka bumi. Agar didalam setiap perbuatan manusia, nilai-nilai ibadah
yang diajarkan kepadanya selalu dilandasi hati dan niat yang ikhlas hanya untuk mencapai
ridho Allah SWT. Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan melahirkan manusiamanusia
yang adil, jujur, dan suka membantu sesamanya. Selanjutnya yang terakhir nilai-nilai akhlak
mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dan berperilaku yang baik sesuai norma atau
adab yang benar dan baik, sehingga akan membawa pada kehidupan manusia yang tenteram,
damai, harmonis, dan seimbang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai ajaran
Islam adalah nilai-nilai yang mampu membawa seluruh umat manusia pada kesejahteraan,
kebahagiaan, dan keselamatannya baik didalam kehidupan dunia maupun di akhirat kelak.

Pengertian Akidah Akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan yang berarti


simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk ‘aqidatan (akidah)
berarti kepercayaan atau keyakinan. Kaitan antara aqdan dengan ‘aqidatan adalah bahwa
keyakinan itu tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian. Makna akidah secara etimologis ini akan lebih jelas apabila
dikaitkan dengan pengertian terminologisnya, seperti diungkapkan oleh Syekh Hasan al
Banna dalam Majmu’ar Rasaail: “Aqaid (bentuk jamak dari ‘aqidah) adalah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.” Dikemukakan pula oleh
Abu Bakar al Jazairi dalam kitab Aqidah al-Mukmin: yang dinukil oleh Tim Depag RI,
Pendidikan Agama Islam, 2000:102 bahwa “Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, (yang didengar) dan fitrah.
Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu”.
Akidah Islamiyah berisikan ajaran tentang apa saja yang harus dipercayai, diyakini
dan diimani oleh setiap orang Islam. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan
keimanan kepada Tuhan, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat
manusia kepada Islam. Seorang manusia disebut Muslim jika dengan penuh kesadaran dan
ketulusan bersedia terikat dengan sistem kepercayaan Islam karena itu aqidah merupakan
ikatan dan simpul dasar Islam yang pertama dan utama.

PERTANYAAN PPT
Apa yang Anda akan lakukan jika Anda menemukan seseorang yang beranggapan
bahwa Islam adalah agama yang berisi kekerasan?
= Saya akan memberitahu kepada mereka bahwa agama Islam bukanlah agama yang berisi
kekerasan tentu saja. Setiap agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Orang orang yang
melakukan kekerasan atas nama agama itu sama sekali tidak dibenarkan. Kelakuan kekerasan
itu tergantung pada seseorang yang melakukan kekerasan tersebut bukan karena agama.

PERTANYAAN PPT
Apa yang dilakukan Rasulullah SAW saat akan mengutus Mu’az bin Jabal menjadi
Gubernur di Yaman?
Salah satu contohnya adalah ketika Nabi Muhammad SAW mengutus Muadz bin
Jabal ke Yaman dan pada saat beliau menjadi Gubernur Yaman, beliau pun memungut zakat
dari rakyat dan disini beliau bertindak sebagai Amil zakat.72 Hal ini membuktikan bahwa
pemimpin memiliki kekuasaan dalam mengelola zakat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a: Nabi Muhammad SAW mengutus Muadz r.a ke Yaman
dan berpesan kepadanya, ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dan aku (muhammad) adalah utusan Allah, dan apabila mereka mengikuti ajakanmu, beri
tahu mereka bahwa Allah memerintahkan mereka mengerjakan shalat lima waktu dalam
sehari semalam, dan jika mereka mentaatimu mengerjakan perintah itu, beri tahu mereka
bahwa Allah memerintahkan mereka membayar zakat dari kekayaan mereka yang di ambil
dari orang-orang kaya diantara mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin diantara
mereka”.(H.R Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai