Anda di halaman 1dari 6

C. SEL VOLTA.

Cobalah lakukan percobaan sederhana seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Larutan CuSO4 (biru)

Apa yang akan terjadi pada ?


a. logam seng : Perubahan Dari warna silver menjaadi warna hitam
b. warna larutan : Tidak berwarna
c. ion Cu2+ : berubah menjadi Cu
d. Buat persamaan reaksinya! ............................................................................................................
e. Percobaan mana reaksi berlangsung spontan? Jelaskan! ................................................................

Sekarang apa yang akan terjadi bila kedua sel tersebut dihubungkan? Dalam alat ini sel elektrokimia
dapat menghasilkan arus listrik akibat adanya reaksi redoks dalam sel tersebut.
Perhatikan gambar berkut:
Rangkaian sel Volta

Rangkaian sel Volta terdiri dari elektroda (anoda dan katoda),


Pada anoda (kutub negatif) terdapat logam ................................ , dan larutan yang
digunakan .......................
Pada katoda (kutub positif) terdapat logam ........................, dan larutannya ...................,
kedua larutan ini dihubungkan dengan jembatan garam yang terdiri dari senyawa elektrolit kuat seperti
garam NaCl dalam agar-agar. Sedangkan kedua elektroda dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu
Voltmeter.
Tulis reaksi di anoda : ............................................................
reaksi di katoda: ............................................................
Dalam larutan ion Zn2+ semakin banyak sedangkan ion SO 42– tetap, dengan adanya jembatan garam
anionnya (Cl–) akan mengalir kearah gelas kimia yang mengandung larutan ZnSO 4 (karena ion Zn2+
semakin banyak) dan elektron akan mengalir melalui kabel dari elektroda Zn ke elektroda Cu
Elektroda Cu akan semakin tebal, ion Cu 2+ semakin kurang sehingga kation (Na+) dari jembatan garam
akan mengalir ke gelas kimia yang mengandung larutan CuSO 4 (karena ion SO42- lebih banyak) , aliran
elektron dari elektroda Zn ke elektroda Cu akan menggerakkan Voltmeter sebesar 1,10 Volt
Harga potensial elektroda positif , maka reaksi bersifat spontan . Bagaimana bila anodanya diganti
dengan logam Cu dan katodanya logam Zn? Apakah reaksi bersifat spontan?
Penulisan diagram sel elektrokimia dapat disingkat menjadi Zn │Zn2+ ║ Cu2+ │Cu artinya di anoda
terjadi reaksi oksidasi Zn menjadi Zn2+ dan di katoda terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu
Untuk lebih memahami lakukanlah percobaan, gunakan elektroda yang bervariasi dan diingat elektroda
yang digunakan harus sesuai dengan kation larutan, atau elektroda inert seperti Platina, Carbon dan
Emas . Tentukan tujuan, rancangan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, tabel pengamatan,
mengolah data dan buat kesimpulan.
1.Potensial Elektroda
Potensial elektroda merupakan potensial reduksi, yaitu potensial listrik yang dihasilkan elekroda pada
reaksi reduksi. Makin mudah suatu unsur mengalami reduksi semakin besar harga potensial
elektrodanya.
Untuk menentukan harga E0 suatu zat maka perlu mengukur perbedaan potensial antara dua elektroda
yaitu sel elektrokimia salah satu elektrodanya adalah standar hidrogen elektrode (SHE), sedangkan
elektroda standar yang diteliti merupakan elektroda lainnya
Contoh: Pt, H2(g, 1 atm) │H+ (1 M) ║Cu2+(1 M) │Cu(s) E0 = + 0,34 Volt
Reaksi yang terjadi dalam sel Volta adalah:
Oksidasi : H2(g, 1 atm)  2H+ (1 M) + 2 e
2+
Reduksi: Cu (1 M) + 2 e  Cu(s) . +
Reaksi sel H2(g, 1 atm) │2H+ (1 M) ║Cu2+(1 M) │Cu(s) E0 = + 0,34 Volt
Artinya Cu mempunyai harga E0 = + 0,34 Volt lebih besar dari E0 hidrogen, maka unsur tersebut lebih
mudah tereduksi (harga potensial standarnya bernilai positif), Sebaliknya bila harga E0 bernilai negatif
maka zat tersebut lebih mudah teroksidasi

Contoh: Cu2+ (1 M) + 2e  Cu(s) E0 = + 0,34 Volt



Cl2 (g, 1atm) + 2e  2Cl E0 = + 1,36 Volt
Maka Cl2 lebih mudah tereduksi dari pada Cu atau Cl2 lebih bersifat oksidator dari Cu2+
2+

Tabel Potensial elektroda standar pada suhu 25 0C


Reaksi Reduksi E0 Volt Reaksi Reduksi E0 Volt
Li+ + 1e  Li –3,04 2H+ + 2e  H2 0,00
K+ + 1e  K –2.92 S  H2S +0,14
Ba2+ + 2e  Ba –2.90 Cu2+ + e  Cu+ +016
Sr2+ + 2e  Sr –2.89 SO42– + 4H+ + 2e 2H2O + SO2 +0,17
Ca2+ + 2e  Ca –2.87 Cu2+ + 2e  Cu +0,34
Na+ + 1e  Na –2.71 O2 + 2H2O + 4e 4OH– (basa) +0,40
Ce3+ + 3e  Ce –2.48 I2 + 2e  2I– +0,54
Mg2+ + 2e  Mg –2.37 Fe 3+
+ 1e  Fe2+ +0,77
Be2+ + 2e  Be –1.85 Hg2+ + 2e  Hg +0,79
V3+ + 3e  V –1.80 Ag+ + 1e  Ag +0,80
Al3+ + 3e  Al –1.66 NO3– + 4H+ + 3e NO +2H2O +0,96
Mn2+ + 2e  Mn –1.18 Br2 + 2e  2Br– +1,07
2H2O +2e  H2 + 2OH– –0,83 IO3–  I2 +1,195
Zn2+ + 2e  Zn –0.76 O2 + 4H+ + 4e  2H2O +1,23
Cr3+ + 3e  Cr –0.74 MnO2  Mn2+ +1,23
Fe2+ + 2e  Fe –0.44 OCl–  Cl– ( basa) +1,24
Cd2+ + 2e  Cd –0.40 Au3+ + 2e  Au+ +1,29
Co2+ + 2e  Co –0.28 Cr2O72–  Cr3+ +1,33
Ni2+ + 2e  Ni –0.25 Cl2 + 2e  2Cl– +1,36
Sn2+ + 2e  Sn –0.14 Au3+ + 3e  Au +1,50
Pb2+ + 2e  Pb –0.13 Sn4+ + 2e  Sn2+ +1,54
Pb4+ + 2e  Pb2+ +1,69
H2O2 + 2H+ + 2e  2H2O +1,77
Co3+ + e Co2+ +1,84
S2O82– + 2e  2SO42– +2,01
F2 + 2e  2F– +2,87

Dengan memperhatikan tabel diatas ion Li+ adalah reduksi paling lemah atau merupakan reduktor
paling kuat dan F2 adalah oksidasi paling lemah atau oksidator paling kuat.
Tabel harga potensial reduksi unsur-unsur yang diurut dari harga E 0 paling kecil ke E0 yang paling besar
merupakan suatu deret yang disebut dengan deret Volta. Dari deret Volta dapat diperkirakan apakah
suatu reaksi berlangsung spontan atau tidak, reaksi ini disebut reaksi pendesakan dalam deret Volta,
logam yang diatas dapat mendesak ion logam yang ada dibawahnya

Contoh:
1. Logam Natrium dapat mendesak ion logam Magnesium
Reaksi Na(s) + Mg2+(aq)  Na+ (aq) + Mg(s)
2Na(s) +  2 Na+ (aq) + 2 e E0 = + 2.71 V ( oksidasi)
2+
Mg (aq) + 2e  Mg(s) E0 = – 2.37 V ( reduksi)
2Na(s) + Mg2+(aq)  2 Na+ (aq) + Mg(s) E0 = + 0, 34 V
Diagram sel dapat dituliskan Na(s) │Na+ (aq) ║Mg2+(aq) │ Mg(s) E0 = + 0, 34 V
0
Harga E positif reaksi dapat berlangsung spontan

Contoh:
Hitung emf (elektro motive forse) atau Esel logam tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan tembaga II
sulfat 0,15M dihubungkan dengan logam seng yang dicelupkan ke dalam larutan seng sulfat 0,25 M, bila
Cu2+ + 2e  Cu E0 = + 0,34 V
Zn2+ + 2e  Zn E0 = –0.76 V
Jawab:
Reduksi Cu2+ + 2e  Cu E0 = + 0,34 V
2+
Oksidasi Zn  Zn + 2e E0 = + 0.76 V +
Reaksi sel Cu2+ + Zn  Zn2+ + Cu E0 = + 1,10 V

SOAL 2
SOAL PENYELESAIAN
1. Ramalkanlah reaksi berikut,
tentukan reaksinya dapat
berlangsung spontan atau tidak
dengan memperhatikan harga
potensial elektroda standar
a. Cu + Al3+ 
b. Mg + Zn2+ 
c. Ni + Ag+ 
d. Fe + Cu2+ 
e. Mg + Fe2+ 
f Al + Co2+ 
g Ni + K+ 
h. Fe + Au3+ 
i. Na + Fe2+ 
j. Pb + Ni2+ 

2. Hitung E sel logam


Aluminium yang
dicelupkan ke dalam
larutan aluminium sulfat
0,10 M dihubungkan
dengan logam magnesium
yang dicelupkan ke dalam
larutan magnesium sulfat
0,25 M (harga Eo lihat
tabel)
1. Potensial Sel
Potensial sel, E0 sel ( gaya gerak listrik = ggl atau elektro motive forse = emf) adalah potensial listrik
yang dihasilkan oleh sel Volta. E0 sel dapat dihitung melalui percobaan sel Volta atau dengan
menggunakan data harga potensial elektroda
Rumus :
E0Sel = E0 red – E0oks

E0 red adalah elektroda yang mempunyai harga E0 lebih besar (lebih positif) dan E0 oks adalah elektroda
yang mempunyai harga E0 lebih kecil (lebih negatif).
Contoh: Bila diketahui harga potensial elektroda dari:
Co2+ + 2e  Co E0 = - 0,28 V
2+
Mg + 2e  Mg E0 = - 2,37 V
Tentukan
a. katoda dan anoda
b. E0 sel yang dihasilkan dari kedua elektroda tersebut
c. Tuliskan reaksi selnya
d. Tuliskan diagram selnya
e. Elektroda yang bertambah dan yang berkurang
Jawab:
a. Pada Katoda terjadi reaksi reduksi yaitu yang mempunyai harga E 0 lebih besar yaitu Co
Anoda adalah reaksi oksidasi yaitu yang mempunyai harga E0 lebih kecil yaitu Mg

b. E0 sel = E0 red – E0oks


= E0 Co – E0 Mg
= ( - 0,28) – (– 2,37)
= + 2,09 V
E0 sel yang dihasilkan adalah + 2,09 V

c. Reaksi sel
Co2+ + 2e  Co E0 = – 0,28 V ( reduksi)
2+
Mg  Mg + 2e E0 = + 2,37 V ( oksidasi)
2+ 2+
Co + Mg  Co + Mg E0 = + 2,09 V
2+ 2+
d. Diagram sel Mg│Mg ║ Co │ Co E0 = + 2,09 V

e. Elektroda yang bertambah adalah logam Co karena ion Co 2+ berubah menjadi logam Co
elektroda yang berkurang adalah logam Mg karena elektrodanya berubah menjadi ion Mg 2+

SOAL 3
NO SOAL PENYELESAIAN
1 Perhatikan rangkaian berikut:
Bila yang tersedia elektroda besi dan
aluminium dengan Eo Fe = - 0,44 V
E0 Al = - 1,66 V
Tentukan:
a. elektoda di anoda dan di katoda
b. larutan elektrolit di anoda dan
di katoda
c. larutan elektrolit yang
digunakan sebagai jembatan garam
d. Harga E0 sel
e. Diagram sel

2 Diketahui harga potensial elektroda


dari:
Pb4+ +2ePb2+ E0 = + 1,69 V
Cu2+ + 2eCu E0 = + 0,34 V
a. Hitunglah E0sel yang
dihasilkan dari kedua elektroda
tersebut
b. Tuliskan reaksi sel
c. Tuliskan diagram sel

3 Tuliskan reaksi sel dan tentukan


harga E0 sel dari diagram berikut
dengan memperhatikan harga
potensial elektroda pada tabel:
a. Al │Al3+ ║ Zn2+│ Zn
b. Na│Na+ ║ Fe2+│ Fe
c. Cr│Cr3+ ║ Co2+ │Co
d. Fe │ Fe2+ ║ Ag+│ Ag
e. Mn │ Mn2+ ║ Fe2+ │Fe

4 Bila diketahui harga potensial sel


dari beberapa reaksi berikut:
Pb2+ +Cu Cu2+ +Pb E0=–0,47 V
Pb2+ + ZnPb +Zn2+E0 =+ 0,63V
Zn2++MgZn+Mg2+E0=+ 1,61 V
a. tentukan potensial redoks dari
Cu2+ +Mg Cu + Mg2+
b. urutkan kekuatan logam
berdasarkan sifat reduktornya dari
yang kuat ke lemah

5 Dari reaksi dalam sel berikut


Pb2+ +Cr2O72–+H+Pb4++ Cr3+ +H2O
Tentukan :
1) Buat gambar
lengkap rangkaian sel Volta
2) Tentukan logam
yang digunakan di anoda dan
katoda
3) Tentukan harga
E0sel (dengan melihat harga
potensial standar pada tabel)
4) Buat diagram sel

Anda mungkin juga menyukai