REAKSI REDOKS
Jurusan : Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
PERCOBAAN 8
REAKSI REDOKS
I. Tujuan Percobaan
Mempelajari beberapa reaksi redoks
(Miller,1987)
Dalam reaksi redoks melibatkan campuran kovalen yang mana tidak
terdapat transfer electron. Walauoun satu atau lebih electron valensi dibagi
antara dua atom dengan pembagian pasangan electron ditarik lebih dekat ke
atom yang lebih elektronegatif pada masing-masing ikatan kovalen
(Miller,1987).
2.2 Bilangan Oksidasi
Dalam reaksi redoks ada perbedaan dalam bilangan oksidasi atau
keadaan oksidasi. Istilah ini digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang
saling mengubah dari dua atau lebih unsur. Misalnya reaksi antara magnesium
dengan oksigen:
Terlihat bahwa biloks Mg berubah dari 0 menjadi +2 dan bilangan
oksidasi oksigen berubah dari 0 menjadi -2. Dengan demikian, oksidasi Mg
diikuti dengan bertambahnya biloks. Reduksi O 2 sebaliknya diikuti dengan
berkurangnya biloks. Dengan demikian,hal ini memberikan kepada kita cara
lebih umum untuk mendefinisikan oksidasi dan reduksi berkaitan dengan
perubahan dalam bilangan oksidasi dan reduksi (Brady,1994).
2.3. Reaksi Disproporsionasi
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang terjadi simultan
oleh suatu spesies. Spesies ini mengandung unsur yang mempunyai bilangan
oksidasi diantara bilangan oksidasi tertinggi dan terendah. Atau denagn kata
lain, suatu jenis atom ytang mengalami redoks atau suatu jenis atom yang
bilangan oksidasinya berubah. Reaksi disproporsionasi disebut juga reaksi
autoredoks.
Contoh :
a. Cl2(g) + 2OH-(aq) → ClO-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
b. 2H+(aq) + 3NO2(aq) → NO3(aq) + 2NO(g) + H2O(l)
(Lange, 1967)
Ce4+ + e- → Ce3+
2.9.6 Iodin
Iodin merupakan pengoksidasi yang kuat.
Reaksi :
I2 + 2e- → 2I-
2.9.9 Brimustat
Merupakan agen pengoksidasi yang kuat, mengoksidasi
Mn(II) menjadi MnO4-, Cr (II) menjadi Cr2O72-, dan Cr (II) menjadi
Cr (IV), Brimustat direduksi menjadi Bi (III)
(Underwood, 1992)
(Brady,1999)
2.10.2 Timah (II) Klorida
Reagen ini digunakan untuk mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+
dalam sampel yang telah dilarutkan dalam HCl. (Brady,1999)
(Brady,1999)
2.10.4. Besi (II)
Larutan besi(II) dalam 0,5-1 N H2sO4 dioksidasi secara lambat
dan dipergunakan sebagai larutan standar . Larutan permanganate,
serium(IV), dan dikromat cocok dalam titrasi larutan besi (III)
2.10.5. Kromium(II)
Kromium merupakan agen pereduksi yang kuat
Reaksi:
CFr3+ + e Cr2+ E0 = -0,14V
(Brady,1999)
2.10.6. Titanium(III)
Adalah agen pereduksi yang kuat yang berasal dari garam-
garamnya.
Reaksi:
Alat Bahan
Gelas ukur Kertas ampelas Larutan Zn(NO3)2
Tabung reaksi Larutan CuSO4 Larutan NaNO3
Rak tabung reaksi Larutan ZnSO4 Larutan H2O2 0,1M
Pipet tetes Logam Al Larutan MnO2
Beker gelas Logam Zn Larutan H2SO4 1M
Lampu spirtus Logam Fe Larutan KI 0,1M
Kasa asbes Logam Cu Larutan FeCl3 0,1M
Larutan Pb(NO3)2 Larutan kanji
Hasil
Hasil
larutan Pb(NO3)2 0.5ml
tabung reaksi
Pemasukan lsepotong
Al
Pengamatan
Penyusunan logam logam menurut kereaktifan
Penulisan persamaan reaksi
Hasil
Hasil
Hasil
larutan Pb(NO3)2 0.5ml
Tabung Reaksi
Pemasukan lsepotong
Fe
Pengamatan
Penyusunan logam logam menurut kereaktifan
Penulisan persamaan reaksi
Hasil
Hasil
Larutan NaNO3 0.5M
Tabung Reaksi
Pemasukan sepotong
Fe
Pengamatan
Penyusunan logam logam menurut kereaktifan
Penulisan persamaan reaksi
Hasil
larutan Pb(NO3)2 0.5ml
Tabung Reaksi
Pemasukan sepotong
Cu
Pengamatan
Penyusunan logam logam menurut kereaktifan
Penulisan persamaan reaksi
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa reaksi antara larutan Pb(NO3)2
dengan logam Fe mempunyai potensial standar sebsar +0,31 V. Bernilai positif
artinya reaksi berlangsung spontan dengan ditandainya adanya gelembung kecil yang
terbentuk disekitar logam Fe (uji positif).
5.9 Mereaksikan
5.10 Mereaksikan
.5.11 Mereaksikan
5.12 Mereaksikan
5.13 Mereaksikan H2O2, H2SO4, dan KI dengan larutan amilum
Tujuannya adalah untuk membuktikan terjadinya reaksi redoks antara
H2O2, H2SO4, dan KI.Langkah yang dilakukan adalah mencampurkan
H2O2, H2SO4, dan KI dalam tabung reaksi.Warna yang dihasilkan adalah
kuning bening. H2O2 merupakan oksidator yang berfungsi sebagai donor ion
H+ Penambahan H2SO4 berfungsi untuk memberikan suasana asam agar
terjadi reaksi antara H2O2 dengan KI. KI berfungsi sebagai indicator adanya
amilum. Kemudian larutan tersebut ditambahkan kanji yang bertujuan
sebagai indikator redoks untuk membuktikan adanya I2 sebagai hasil produk
reaksi. Setelah ditambahkan kanji dalam bentuk larutan,larutan berubah warna
menjadi warna hitam yang menunjukkan bahwa adanya iodin (I2) dalam
produk.
Reaksi yang terjadi:
(Petrucci,1992)
5.14 Mereaksikan FeCl3, H2SO4, KI dan laruan amilum
Tujuannya adalah membuktikan terjadinya reaksi redoks antara FeCl3,
H2SO4, KI dan laruan amilum.Langkah yang dilakukan adalah
mancampurkan FeCl3 dengan H2SO4 dan KI dalam tabung reaksi.Warna
yang dihasilkan dari pencampuran adalah orange bening. FeCl3 sebagai
oksidator. Fungsi penambahan H2SO4 yaitu untuk memberi suasana asam
agar terjadi reaksi antara FeCl3 dengan KI.KI berfungsi sebagai sebagai
indicator ada tidaknya amilum .Setelah itu,larutan dipanaskan warna larutan
berubah menjadi orange kecoklatan.Fungsi pemanasan adalah untuk
mempercepat reaksi, karena kenaikan suhu dapat mempercepat tumbukan
partikel sehingga dapat mempercepat pencapaian energy
aktivasi.Lalu,menambahkan dengan sedikit larutan kanji.Warna yang
dihasilkan berubah menjadi hitam.Hasil uji positif menunjukkan adanya I2
dalam reaksi redoks, karena fungsi penambahan kanji yaitu sebagai indikator
untuk mengetahui adanya I2.
Reaksi yang terjadi:
(Petrucci,1992)
VI. Penutup
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Reaksi redoks adalah suatu reaksi dengan ditandai terjadi pemindahan
elektron atau perubahan biloks saat pereaksi berubah menjadi hasil reaksi.
6.1.2. Rekasi pendesakan logam merupakan jenis reaksi redoks, dimana pada
reaksi ini mengacu pada deret volta yang semakin ke kanan sifat reduktornya
semakin kuat dan sifat oksidasinya semakin lemah.
6.1.3. Reaksi disproporsionasi merupakan jenis reaksi redoks yang terjadi simultan
oleh suatu spesies yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator
(autoredoks).
6.2 Saran
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Asisten,
Novemi Eliza
24030117120031
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Asisten,
Novemi Eliza
24030117120031
LAMPIRAN