Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Hidrogen

Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan

nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,

bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat

mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di

dunia (Neni.M 2008).

Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas

diatomik,yaitu terdiri dari 2 atom dengan lambang H2 . Namun, gas hidrogen

sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya

yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun

demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.

Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain

seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan

ganggang (Neni. M 2008).

2.2.Air

Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen

menjadi H2 O (Sitanala Arsyad,2000) Sedangkan menurut Eko Budi

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


Kuncoro,2009pengertian air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri

atas 2 atomhidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen

yangcenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari luar yang

akanmemecahkan ikatan- ikatan ini.

2.3.ELEKTROLISIS

Elektrolisis berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian), yang berarti

penguraian senyawa oleh arus listrik, dan alatnya disebut sel elektrolisis. Dengan kata

lain, sel elektrolisis ini memerlukan energi listrik untuk memompa electron dan

prosesnya kebalikan dari proses sel Galvani. Dalam sel ini harus ada partikel (ion,

molekul, atom) yang dapat menerima elektron dan yang melepaskan elektron (Syukri.

S 2009). Dalam reaksi elektrolisis terdiri dari sumber listrik DC (searah), Elektroda,

Larutan elektrolit.

2.3.1. Sumber Listrik searah (DC)

Sumber listrik searah adalah sumber listrik dengan tipe arus dimana elektron

yang bergerak hanya dari kutub negatif bergerak melalui kabel penghantar ke kutub

positif dalam satu arah saja. Sumber arus listrik searah adalah batterai atau jika

menggunakan listrik perumahan yang merupakan sumber arus AC(bolak-balik) maka

perlu digunakan adaptor untuk mengubah tipe arusnya. Adaptor merupakan

kumpulan alat-alat listrik yang berisi trafo untuk menurunkan tegangan sesuai dengan

kriteria yang diinginkan dan mengubah arah arus menjadi searah. Untuk itu dalam

penelitian ini digunakan sumber aruh searah karena reaksi yang berjalan hanya searah

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


2.3.2. Elektroda

Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian

atau media non- logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau

vakum). Elektroda ada 2 macam ;

a. Elektroda inert, yaitu elektroda yang tidak mudah bereaksi. Unsur yang

termasuk di dalam elektroda inert adalah yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au),

dan karbon (C)

b. Elektroda tak inert, yaitu elektroda yang mudah bereaksi.Unsur yang termasuk

di dalam elektroda tak inert adalahzat lainnya selain Pt, C, dan Au. Elektroda

yang digunakan dalam percobaan ini adalah carbon karena bersifat inert.

Konduktivitas elektroda listrik dapat dilihat pada deret volta.

Kemampuan menghantarkan listrik dari suatu logam dapat dilihat pada deret volta

dimana semakin ke kanan maka akan semakin mudah menghantarkan listrik.

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

(Farid M dkk 2012)

2.3.3. Larutan Elektrolit

Elektrolit adalah suatu zat terlarut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan

selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik. Umumnya, air adalah pelarut (solven)

yang baik untuk senyawa ion dan mempunyai sifat menghantarkan arus listrik.

Contohnya apabila elektroda dicelupkan ke dalam air murni, bola lampu tidak akan

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


menyala karena air tersebut merupakan konduktor listrik yang sangat jelek. Apabila

suatu senyawa ion yang larut seperti NaOH ditambahkan pada air, maka solutnya

akan larut sehingga bola lampu mulai menyala dengan terang. Senyawa seperti NaOH

yang membuat larutan menjadi konduktor listrik (Brady, 1999). Elektrolit yang

digunakan dalam penelitian ini adalah larutan causticsoda.

2.3.4. Proses Redoks

Proses oksidasi dan reduksi sebagai reaksi pelepasan dan penangkapan

elektron oleh suatu zat. Oksidasiadalah proses pelepasan elektron dari suatu zat

sedangkan reduksi adalah proses penangkapan electron oleh suatu zat. Bentuk

teroksidasi sering ditandai dengan “ox” dan bentuk tereduksi ditandai dengan “red”.

Kesetimbangan reaksinya ditulis sebagai berikut:

ox + ne = red (proses reduksi)……………………...(Persamaan 2.1)

red = ox + ne (proses oksidasi)………………..……(Persamaan 2.2)

Keterangan : ox = oksidasired = reduksi ne = Jumlah elektron(Rivai 1995)

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang bereaksi secara tidak spontan (Eo sel (-)

atau ΔG>0), karena energi listrik disuplai dari sumber luar dan dialirkan melalui

sebuah sel. Elektrolisis diartikan juga sebagai peristiwa penguraian zat elektrolit oleh

arus listrik searah, melainkan juga mengalami perubahan-perubahan kimia.

Perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis dapat dilihat sekitar elektroda.

Elektroda adalah suatu sistem dua fase yang terdiri dari sebuah penghantar elektrolit

(misalnya logam) dan sebuah penghantar ionik (larutan) (Rivai,1995). Elektroda

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


positif (+) disebut anoda sedangkan elektroda negatif (-) adalah katoda (Svehla,1985).

Reaksi kimia yang terjadi pada elektroda selama terjadinya konduksi listrik disebut

elektrolisis dan alat yang digunakan untuk reaksi ini disebut sel elektrolisis. Sel

elektrolisis memerlukan energi untuk memompa elektron. (Brady, 1999).

Tabel 2.1Potensial Reduksi Standart (Ni Made Yasmithadkk 2009)

Setengah Reaksi E° Volt


Fe 2(g) + 2e-⇌ F- (aq) +2.87
S 2 O 42-(aq) + 2 e-⇌ 2SO4 2-(aq) +2.01
PbO 2(g) +HSO4 -(aq) + 3H+ (aq) + 2e-⇌ PbSO 4(g) + 2 H2 O(l) +1.69
2HOCl(aq) + 2H+ (aq) +2e-⇌ Cl2(g) + 2H2 O(l) +1.63

MnO4- (aq) + 8H+ (aq) + 8e- ⇌ Mn2+(aq) + 4H2 O(l) +1.51


BrO 3 - (aq) + 6H+ (aq) + 6e-⇌ Br (aq) + 3H2 O(l) +1.46
Au3+ (aq) + 3e-⇌ Au(s) +1.42
Cl2(g) +2e-⇌ 2Cl- (aq) +1.36
O 2(g) + 4H+ (aq) + 4e-⇌ 2H2 O(l) +1.23

Br 2(aq) + 2e-⇌ 2Br- (aq) +1.07


NO3- (aq) + 4H+ (aq) + 3e-⇌ NO(g) + 2H2 O(l) +0.96
Ag+ (aq) + e-⇌ Ag(s) +0.8
Fe3+(aq) + 2e-⇌ Fe2+(aq) +0.77

I 2(s) + 2e-⇌ 2I- (aq) +0.54

NiO 2(s) + 2H2 O + 2e-⇌ Ni(OH) 2(s) + 2OH-(aq) +0.49


Cu2+ (aq) +2e-⇌ Cu(s) +0.34
Lanjutan Tabel 2.1 Potensial Reduksi Standart (Ni Made Yasmitha dkk 2009)

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


SO 42-(aq) + 4H+ (aq) + 2e-⇌ SO 2(g) + 2H2 O(l) +0.17

AgBr (s) + e-⇌ Ag(s) + Br- (aq) +0.07


2H+ (aq) + 2e-⇌ H2(g) 0
Sn2+ (aq) + 2e-⇌ Sn(s) -0.14
Ni2+ (aq) + 2e-⇌ Ni(s) -0.25
Cn2+ (aq) + 2e-⇌ Cn(s) -0.28

PbSO4(s) + H+ (aq) +2e- ⇌ PbS(aq) + HSO4 -(aq) -0.36


Cd2+(aq) + 2e-⇌ Cd (s) -0.40
Fe2+(aq) + 2e-⇌ Fe (s) -0.44
Cr3+(aq) + 3e-⇌ Cr (s) -0.74
Zn2+ (aq) + 2e-⇌ Zn(s) -0.76

2H2 O(l) + 2e- ⇌ H2(g) + 2OH- (aq) -0.83


Al3+ (aq) + 3e-⇌ Al(s) -1.66
Mg2+ (aq) + 2e-⇌ Mg(s) -2.37
Na+ (aq) + e-⇌ Na (s) -2.71

Ca2+(aq) + 2e-⇌ Ca (s) -2.76

K+ (aq) + e-⇌ K (s) -2.92


Li+ (aq) + e-⇌ Li(s) -3.05

Tabel ini menampilkan data energi dalam listrik yang dibutuhkan agar reaksi

dapat berlangsung tanda – (minus) menunjukan bahwa reaksi berlangsung tidak

spontan ( membutuhkan energi dari luar) sedangkan yang bertanda + (positif)

menunjukan bahwa reaksi berlangsung spontan dan menghasilkan energi

Pada elektroda katoda: 4H 2 O + 4e− →2H2 + 4OH −

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


Pada elektroda anoda: 4OH- →Ο 2 + 4 e− + 2H2 O

Reaksi keseluruhan: 2H2 O→ H2 + O2

Elektrolisis ini berkaitan dengan adanya Electromotive Force (emf) atau gaya gerak

listrik (GGL) atau disebut driving force biasanya dinyatakan dalam volt (V). Emf sel

dapat diukur hanya dengan mengetahui voltmeter pada duaelektroda. Emf sel hanya

terjadi pada perbedaan antara dua elektroda potensial (Yoder et.al., 1975). Adapun

ketentuan-ketentuan dalam menghitung e.m.f (electromotive force) dalam sel

elektrokimia antara lain:

a. Reaksi yang terjadi pada elektroda anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan reaksi

reduksi terjadi pada elektroda katoda.

b. E.m.f standar sel dinyatakan sebagai potensial standar elektroda yang dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut: Emf = Ekatoda – Eanoda

c. Apabila Emf dihitung dengan menggunakan persamaan (b) didapatkan nilai positif

yang berarti spontan maka reaksi yang terjadi pada sel galvanik sebaliknya nilai

negatif yang berarti tidak spontan maka reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis.

(Dogra, 1990)

2.4. Penelitian yang telah dilakukan

PenelitianNi Made Ayu Yasmitha Andewi dkk,2009 dilakukan proses

elektrolisis dengan variasi tegangan dan variasi kadar salinitas. Elektrolit yang

digunakan adalahNaCl (natrium chlorida) dengan variasi tegangan(2,1V;6V;12V) dan

variasi kadar salinitas (0,5%;15%;35%). Elektroda yang digunakan adalahplatina

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013


sebagai anoda dan stainless steel sebagai katoda akan dialiri arus bermuatan positif

padaanoda dan bermuatan negatif pada katoda. Penelitian dilakukan selama 180

menit. Hasil penelitianterlihat bahwa salinitas dan tegangan mempengaruhi produksi

gas hidrogen. Semakin besar salinitasyang digunakan maka produksi gas hidrogen

semakin banyak. Begitu juga dengan tegangan, semakinbesar tegangan yang

diberikan semakin banyak produksi gas hidrogen. Produksi optimum sebesar98mL

didapatkan pada salinitas 35% dan tegangan 12 volt.

Penelitian M. Farid R. R., dkk 2012 menyatakan bahwa hasil elektrolisis

dengan menggunakan larutan elektrolit KOH mampu menghasilkan gas Hidrogen

dengan kemurnian 98.56% yang dianalisa dengan menggunakan alat GCMS.

Optimalisasi Produksi Hidrogen..., Ghifari Nurachmad, Fakultas Teknik UMP, 2013

Anda mungkin juga menyukai