TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Hidrogen
Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:
membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat
mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas
sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya
yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun
demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.
Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain
seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan
2.2.Air
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
atas 2 atomhidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen
2.3.ELEKTROLISIS
Elektrolisis berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian), yang berarti
penguraian senyawa oleh arus listrik, dan alatnya disebut sel elektrolisis. Dengan kata
lain, sel elektrolisis ini memerlukan energi listrik untuk memompa electron dan
prosesnya kebalikan dari proses sel Galvani. Dalam sel ini harus ada partikel (ion,
molekul, atom) yang dapat menerima elektron dan yang melepaskan elektron (Syukri.
S 2009). Dalam reaksi elektrolisis terdiri dari sumber listrik DC (searah), Elektroda,
Larutan elektrolit.
Sumber listrik searah adalah sumber listrik dengan tipe arus dimana elektron
yang bergerak hanya dari kutub negatif bergerak melalui kabel penghantar ke kutub
positif dalam satu arah saja. Sumber arus listrik searah adalah batterai atau jika
kumpulan alat-alat listrik yang berisi trafo untuk menurunkan tegangan sesuai dengan
kriteria yang diinginkan dan mengubah arah arus menjadi searah. Untuk itu dalam
penelitian ini digunakan sumber aruh searah karena reaksi yang berjalan hanya searah
atau media non- logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau
a. Elektroda inert, yaitu elektroda yang tidak mudah bereaksi. Unsur yang
termasuk di dalam elektroda inert adalah yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au),
b. Elektroda tak inert, yaitu elektroda yang mudah bereaksi.Unsur yang termasuk
di dalam elektroda tak inert adalahzat lainnya selain Pt, C, dan Au. Elektroda
yang digunakan dalam percobaan ini adalah carbon karena bersifat inert.
Kemampuan menghantarkan listrik dari suatu logam dapat dilihat pada deret volta
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Elektrolit adalah suatu zat terlarut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik. Umumnya, air adalah pelarut (solven)
yang baik untuk senyawa ion dan mempunyai sifat menghantarkan arus listrik.
Contohnya apabila elektroda dicelupkan ke dalam air murni, bola lampu tidak akan
suatu senyawa ion yang larut seperti NaOH ditambahkan pada air, maka solutnya
akan larut sehingga bola lampu mulai menyala dengan terang. Senyawa seperti NaOH
yang membuat larutan menjadi konduktor listrik (Brady, 1999). Elektrolit yang
elektron oleh suatu zat. Oksidasiadalah proses pelepasan elektron dari suatu zat
sedangkan reduksi adalah proses penangkapan electron oleh suatu zat. Bentuk
teroksidasi sering ditandai dengan “ox” dan bentuk tereduksi ditandai dengan “red”.
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang bereaksi secara tidak spontan (Eo sel (-)
atau ΔG>0), karena energi listrik disuplai dari sumber luar dan dialirkan melalui
sebuah sel. Elektrolisis diartikan juga sebagai peristiwa penguraian zat elektrolit oleh
Perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis dapat dilihat sekitar elektroda.
Elektroda adalah suatu sistem dua fase yang terdiri dari sebuah penghantar elektrolit
Reaksi kimia yang terjadi pada elektroda selama terjadinya konduksi listrik disebut
elektrolisis dan alat yang digunakan untuk reaksi ini disebut sel elektrolisis. Sel
Tabel ini menampilkan data energi dalam listrik yang dibutuhkan agar reaksi
Elektrolisis ini berkaitan dengan adanya Electromotive Force (emf) atau gaya gerak
listrik (GGL) atau disebut driving force biasanya dinyatakan dalam volt (V). Emf sel
dapat diukur hanya dengan mengetahui voltmeter pada duaelektroda. Emf sel hanya
terjadi pada perbedaan antara dua elektroda potensial (Yoder et.al., 1975). Adapun
a. Reaksi yang terjadi pada elektroda anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan reaksi
b. E.m.f standar sel dinyatakan sebagai potensial standar elektroda yang dihitung
c. Apabila Emf dihitung dengan menggunakan persamaan (b) didapatkan nilai positif
yang berarti spontan maka reaksi yang terjadi pada sel galvanik sebaliknya nilai
negatif yang berarti tidak spontan maka reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis.
(Dogra, 1990)
elektrolisis dengan variasi tegangan dan variasi kadar salinitas. Elektrolit yang
padaanoda dan bermuatan negatif pada katoda. Penelitian dilakukan selama 180
gas hidrogen. Semakin besar salinitasyang digunakan maka produksi gas hidrogen