Anda di halaman 1dari 10

Sintesis protein sejatinya merupakan proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear

menjadi protein dalam tubuh. Disini, peran DNA dan RNA menjadi penting karena memiliki keterlibatan
dalam proses. Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang
menyusun protein – tidak terlibat secara langsung dalam proses. Sementara molekul RNA adalah hasil
transkripsi dari molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi
asam amino sebagai penyusun protein.

Ada tiga aspek penting dalam mekasnisme sintesis protein, yakni lokasi berlangsungnya sintesis protein
pada sel; mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya
sintesis protein; dan mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk
protein-protein yang spesifik.

2. Respirasi Aerob

Foto: Pexels.com

Adapun beberapa tahapan dalam respirasi aerob yang harus kamu tahu adalah sebagai berikut.

1. Glikolisis

Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam sitoplasma atau sitosol. Pada
tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil penguraian
molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2 molekul asam piruvat, dan 2 molekul NADH.
Untuk lebih lengkapnya, perhatikan bagan berikut.

Urutan proses yang terjadi pada bagan di atas adalah sebagai berikut.

Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP. ATP harus dipecah
menjadi ADP karena dibutuhkan sumber energi.
Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.

Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP.

Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat atau PGAL (3 atom C)
dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C). Molekul DHAP diubah menjadi senyawa
PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul PGAL.

Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara mengikat Pi (fosfat organik).
Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1 NADH.

1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan ATP sebagai sumber energi.

3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.

2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).

Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.

ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya digunakan untuk transpor aktif
menuju mitokondria. Untuk 2 molekul NADH yang dihasilkan akan ditransfer ke tahap transpor elektron.
Berikut ini ringkasan tahap glikolisis.

2. Dekarboksilasi Oksidatif

Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahap ini berlangsung di dalam
mitokondria. Reaksi pertama diawali dengan perubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil
koA). Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH. Artinya, satu molekul asam piruvat
akan menghasilkan 1 molekul asetil koA, CO2, dan NADH. Oleh karena pada tahap glikolisis dihasilkan 2
asam piruvat, maka dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 molekul asetil koA, 2 molekul CO2, dan 2
molekul NADH. Untuk prosesnya, simak bagan berikut.
Urutan prosesnya adalah sebagai berikut.

Asam piruvat yang terbentuk pada tahap glikolisis akan melepaskan gugus karboksilat (COO–). Gugus
tersebut akan diubah menjadi CO2.

Sisa atom C dalam bentuk CH3COO– akan mentransfer kelebihan elektronnya pada molekul NAD+
menjadi NADH. Untuk CH3COO– akan diubah menjadi asam asetat.

Asam asetat akan berikatan dengan koenzim A membentuk asetil koenzim A (asetil koA).

Untuk memudahkan pemahamanmu tentang dekarboksilasi oksidatif, perhatikan ringkasan berikut.

3. Siklus Krebs

Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi aerob. Pada tahap ini akan
dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 4 molekul CO2. Untuk urutan
prosesnya adalah sebagai berikut.

Asetil koA (2 atom C) berikatan dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk asam sitrat (6 atom
C). Itulah mengapa siklus Krebs biasa disebut siklus asam sitrat.

Asam sitrat diubah menjadi asam isositrat.

Asam isositrat (6 atom C) diubah menjadi asam α-ketoglutarat (5 atom C). Reaksi ini disertai pelepasan
CO2 dan pembentukan NADH.

Asam α-ketoglutarat (5 atom C) diubah menjadi suksinil koA yang memiliki 4 atom C. Reaksi ini juga
disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.

Suksinil koA yang terbentuk diubah menjadi asam suksinat (4 atom C). Reaksi ini menghasilkan GTP.
Selanjutnya, GTP diubah menjadi ATP.
Lalu, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat disertai pembentukan FADH2.

Asam fumarat yang terbentuk diberi tambahan air agar berubah menjadi asam malat (4 atom C).

Asam malat diubah menjadi asam oksaloasetat kembali disertai pembentukan NADH.

Jika disederhanakan, siklus Kreb bisa dituliskan sebagai berikut.

4. Transpor Elektron

Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob yang disertai pembentukan ATP paling banyak.
Transpor elektron berlangsung di dalam krista, yaitu membran dalam mitokondria. Reaksi yang
berlangsung di dalam transpor elektron adalah reaksi reduksi dan oksidasi antara senyawa NADH dan
FADH2. Kedua senyawa tersebut dihasilkan dari tahapan sebelumnya. Senyawa yang terlibat dalam
transpor elektron adalah koenzim Q, sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3, dan oksigen.
Simak bagan berikut ini.

Adapun penjabaran bagan di atas adalah sebagai berikut.

NADH mampu menghasilkan elektron berenergi tinggi melalui proses oksidasi. Lalu, elektron tersebut
ditransfer ke koenzim Q. Oleh karena tingginya energi elektron, ADP dan fosfat anorganik bersatu
membentuk ATP.

Koenzim Q akan dioksidasi oleh sitokrom B. Akibatnya, koenzim Q akan melepaskan elektron dan 2 ion
H+.

Sitokrom B akan dioksidasi oleh sitokrom C, sehingga dihasilkan energi cukup tinggi. Akibatnya, ADP dan
fosfat anorganik akan bersatu membentuk ATP.

Selanjutnya, sitokrom C akan mereduksi sitokrom A.


Sitokrom A akan mengoksidasi sitokrom A3. Reaksi ini juga memicu bersatunya ADP dan fosfat
anorganik membentuk ATP.

Sitokrom A3 dioksidasi oleh sebuah atom oksigen. Hasil akhir dari reaksi ini adalah terbentuknya
molekul H2O.

Transpor elektron yang melibatkan oksidasi NADH akan menghasilkan 3 ATP dan 1 H2O. Demikian
halnya dengan oksidasi FADH2. Pada oksidasi FADH2, jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit, yaitu 2
ATP. Hal itu disebabkan oleh kecilnya energi yang dihasilkan dari oksidasi FADH2. Secara ringkas,
pembentukan ATP dari NADH dan FADH2 ditulis sebagai berikut.

Dari tahapan glikolisis sampai siklus Krebs NADH dan FADH2 yang dihasilkan berturut-turut adalah 10
dan 2 molekul. Artinya,

Dengan demikian, tahap transpor elektron menghasilkan 34 ATP dan 12 H2O. Jika seluruh ATP
dijumlahkan (mulai glikolisis – transpor elektron), akan dihasilkan seperti tabel berikut.

Reaksi Jumlah

Glikolisis 2 ATP (digunakan untuk transpor aktif)

Dekarboksilasi Oksidatif –

Siklus Krebs 2 ATP

Transpor Elektron 34 ATP

Total 36 ATP
Tak lengkap rasanya belajar respirasi aerob tanpa soal, untuk itu Quipper Blog akan memberikan
beberapa contoh soal, seperti berikut ini.

Contoh soal 1

Peristiwa yang terjadi pada proses glikolisis adalah…

Pemecahan glukosa menjadi PGAL.

Pemecahan glukosa menjadi asam laktat.

Pemecahan glukosa menjadi asam piruvat.

Pemecahan glukosa menjadi alkohol.

Pemecahan glukosa menjadi CO2 dan H2O.

Pembahasan:

Glikolisis merupakan tahap awal dalam proses respirasi aerob. Pada tahap ini, 1 molekul glukosa akan
dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 senyawa NADH, dan 2 ATP.

Jawaban: C

Contoh soal 2

Pada tahap dekarboksilasi oksidatif, CO2 dihasilkan dari…

asetil koA

gugus karboksilat asam piruvat

senyawa asetat

asetaldehid
fosfogliseraldehid

Pembahasan:

Pada tahap dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat akan melepaskan gugus karboksilat, sehingga
terbentuk CO2.

Jadi, CO2 yang dihasilkan pada tahap dekarboksilasi oksidatif berasal dari gugus karboksilat asam
piruvat.

Jawaban: B

Contoh soal 3

Senyawa yang hanya dihasilkan dari siklus Krebs adalah…

NADH

ATP

CO2

asetil koA

FADH2

Pembahasan:

Senyawa yang hanya dihasilkan dari siklus Krebs adalah FADH2. Senyawa ini terbentuk saat terjadi
perubahan asam suksinat menjadi asam fumarat.

Contoh soal 4

Pada proses oksidasi FADH2, ATP tidak bisa terbentuk karena…


Ketersediaan ADP hanya sedikit.

Elektron yang dibutuhkan cukup besar.

Energi yang diperoleh kecil.

Ketersediaan fosfat anorganik sedikit.

Oksidasi FADH2 hanya melepaskan ion H+.

Pembahasan:

Pada proses oksidasi FADH2, energi yang terbentuk tidak cukup untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik, sehingga ATP tidak bisa terbentuk.

Jadi, ada proses oksidasi FADH2, ATP tidak bisa terbentuk karena energi yang diperoleh kecil.

Jawaban: C

Bagaimana Quipperian, mudah kan belajar respirasi aerob bareng Quipper Blog? Semoga materi ini
bermanfaat buat Quipperian. Ingin melihat penjelasan lengkapnya oleh tutor Quipper Video? Jangan
lupa buat akun Quipper Video-mu, ya. Temukan ribuan soal beserta pembahasannya. Salam Quipper!

SUMBER

https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/

http://staff.uny.ac.id/

Penulis: Eka Viandari


Categories: Biologi, Mapel

Tags: materi biologi kelas 12, pengertian respirasi aerob, respirasi aerob, respirasi aerob adalah,
respirasi aerob materi biologi kelas 12, tahapan respirasi aerob

Quipper Blog

Back to top

Baca juga yuk...

Anak IPA? Yuk Belajar Biologi Tentang Teori Evolusi!Anak IPA? Yuk Belajar Biologi Tentang Teori Evolusi!

Penasaran dengan Apa Itu Jamur? Ini Dia Penjelasannya!Penasaran dengan Apa Itu Jamur? Ini Dia
Penjelasannya!

Kupas Tuntas tentang Jantung, Organ Kecil dan Ancaman yang MengintainyaKupas Tuntas tentang
Jantung, Organ Kecil dan Ancaman yang Mengintainya

Mau Jago Biologi Sejak Kelas X? Yuk, Kuasai Ragam Jenis Bakteri!Mau Jago Biologi Sejak Kelas X? Yuk,
Kuasai Ragam Jenis Bakteri!

Plantae – Biologi Kelas 10 – Klasifikasi dan JenisnyaPlantae – Biologi Kelas 10 – Klasifikasi dan Jenisnya

3. Tipe-tipe kromosom dibedakan berdasarkan letak sentromernya :

1. Telosentrik : memiliki satu lengan dan sentromernya berada di ujung kromosom .

2. Metasentrik : memiliki dua lengan sama panjang, letak sentromer di tengah kromosom

3. Akrosentrik : memiliki dua lengan tidak sama panjang, letak sentromer di salah satu ujung kromosom

4. Submetasentrik : memiliki dua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah
kromosom.

Berikut gambarnya :

Anda mungkin juga menyukai