SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Oleh :
NURHAFIDZA
NPM. 131620316
i
PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PADA MATERI REAKSI
REDOKS UNTUK SISWA KELAS X MAN 2 FILIAL
SKRIPSI
Oleh :
NURHAFIDZA
NPM: 131620316
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
iv
PERNYATAAN
Atas pernyataan ini saya siap menanggung segala resiko / sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Pontianak, 2017
Nurhafidza
(131620316)
v
MOTTO
“……Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat….”
( Q.S. Al-Mujadilah : 11)
vi
PERSEMBAHAN
Bismillah
Segala puji & syukur kupersembahkan bagi Sang Penggenggam
Langit Dan Bumi, Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi
jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan kemahabesaranNya.
Lantunan sholawat seiring salam penggugah hati dan jiwa ‘kan
menjadi persembahan penuh kerinduan pada murabbi terbaik,
pembangun peradaban manusia, Nabi Muhammad SAW.
vii
hingga kutetap bertahan & merasakan indahnya ukhuwah yang
sesungguhnya. Jazakumullah khairan katsiran akhwatii.
Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
ku persembahkan..
terima kasih beribu terimakasih kuucapkan..
kurendahkan hati serta diri menjabat tangan..
meminta beribu maaf atas segala kekhilafan...
akhir kata, Skripsi ini kupersembahkan
viii
ABSTRAK
Sumber belajar yang digunakan siswa pada materi reaksi redoks selama ini
berupa LKS belum efektif dan efisien dalam membantu siswa memahami konsep
redoks. Inovasi sumber belajar diperlukan untuk membuat siswa paham terhadap
konsep-konsep redoks yang bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan menghasilkan
media komik pada materi reaksi redoks kelas X IPA MAN 2 Filial yang valid,
praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model pengembangan Borg & Gall. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling, dengan siswa kelas X IPA dan X IPS
MAN 2 Filial sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik komunikasi tidak langsung dan teknik pengukuran. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah lembar angket dan soal tes hasil belajar. Hasil analisis
kevalidan menunjukkan media komik yang dikembangkan memperoleh nilai
kevalidan 1,00 (kriteria sangat tinggi) baik ditinjau dari ahli media, materi dan
bahasa. Hasil analisis kepraktisan ditinjau dari angket respon guru dan siswa,
angket respon guru sama-sama memperoleh Persentase sebesar 87,50 % (kriteria
sangat tinggi) pada uji coba lapangan awal dan utama. Sedangkan angket respon
siswa masing-masing memperoleh Persentase sebesar 84,50 % (kriteria sangat
tinggi) pada uji coba lapangan awal dan 81,25 % (kriteria sangat tinggi) pada uji
coba lapangan utama. Serta hasil analisis keefektifan berdasarkan ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal dengan persentase 88,89 % (kriteria sangat tinggi) pada
uji coba lapangan awal dan 95,65% (kriteria sangat tinggi) pada uji coba lapangan
utama. Hasil pengembangan media komik pada materi redoks di MAN 2 Filial telah
memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, semesta alam yang
memegang kekuasaan di bumi dan di langit. Allah yang senantiasa mencurahkan
kasih sayang-Nya kepada seluruh umat manusia di hamparan dunia ini, shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
para sahabat, serta para pengikutnya yang dengan sepenuh jiwa, raga, dan hartanya
senantiasa istiqomah memegang teguh yang mulia ini.
Alhamdulillahirobbil’alamin, atas ridha Allah semata penulis akhirnya
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Komik
Pada Materi Reaksi Redoks untuk Siswa Kelas X MAN 2 Filial” Penulis
menyadari banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan pengarahan, dorongan,
dan motivasi.
2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
yang telah memberikan pengarahan, dorongan dan motivasi.
3. Raudhatul Fadhilah S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
sabar memberikan saran, masukan, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.
4. Dini Hadiarti, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
memberikan saran, masukan, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.
5. Tuti Kurniati S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
masukan dan arahan yang berguna untuk memperbaiki skripsi ini.
6. Rizmahardian Azhari Kurniawan S.Si, M.Si, M.Sc selaku Dosen Penguji II
yang telah memberikan masukan dan arahan yang berguna untuk
memperbaiki skripsi ini.
x
7. Drs. Hj Sufiatun M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 2 Filial yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di sekolah.
8. Yossi Deafirmanda S.Pd selaku Guru mata pelajaran Kimia yang telah
membantu dan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Filial dan bersedia menjadi validator
dalam penelitian ini.
9. Hamdil Mukhlisin, M.Pd, Nurdianti Awaliyah, S.Si, M.Pd, Fitri Jayanti,
M.Pd selaku dosen yang bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.
10. Kun Hadiyah, S.Pd dan Sui Kiun, S.Hut, MM selaku guru yang bersedia
menjadi validator dalam penelitian ini.
11. Seluruh siswa kelas X MAN 2 Filial yang telah membantu terlaksananya
penelitian ini.
12. Para Dosen dan staf di lingkungan FKIP Universitas Muhammadiyah
Pontianak yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
penyusunan skripsi ini.
13. Kedua orang tua dan adik-adikku yang selalu memberikan do’a, dukungan,
dan motivasi yang tak terhingga.
14. Teman-teman mahasiswa pendidikan kimia FKIP Universitas
Muhammadiyah Pontianak khususnya angkatan 2013 yang telah memberikan
dukungan, bantuan, motivasi, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti
untuk menyelesaikan proposal skripsi ini.
Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu saran dan kritik yang membangun senantiasa peneliti harapkan untuk
perbaikan kedepannya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT berkenan
menjadikannya sebagai amal baik.
Pontianak, Juli 2017
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iv
PERNYATAAN................................................................................................ v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR PERSAMAAN .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan ........................................................................................................... 5
D. Manfaat......................................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ..................................................................................... 6
1. Pengembangan .............................................................................................. 6
2. Media Komik ................................................................................................ 7
3. Materi Reaksi Redoks ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 8
A. Penelitian dan Pengembangan (Research And Development)..................... 8
B. Media Pembelajaran ................................................................................... 11
C. Komik Pembelajaran .................................................................................. 15
D. Reaksi Reduksi Oksidasi ............................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 24
xii
A. Jenis Dan Metode Penelitian ..................................................................... 24
B. Populasi Dan Sampel .................................................................................. 24
1. Populasi ..................................................................................................... 24
2. Sampel ..................................................................................................... 24
C. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 25
D. Teknik Dan Alat Pengumpul Data ............................................................. 31
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 31
1. Analisis kevalidan media komik ................................................................. 31
2. Analisis Kepraktisan Instrumen .................................................................. 34
3. Analisis Keefektifan Instrumen Penilaian ................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 37
Tahap Pengembangan Media Komik .............................................................. 37
1. Penelitian Dan Pengumpulan Data ............................................................. 37
2. Perencanaan................................................................................................. 41
3. Pengembangan Draft Produk ...................................................................... 42
4. Uji Coba Lapangan Awal ............................................................................ 52
5. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal ....................................................... 55
6. Uji Coba Lapangan Utama .......................................................................... 56
7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Utama ..................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................................ 60
B. Saran ........................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61
DESKRIPSI DIRI ........................................................................................... 65
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR PERSAMAAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Pra-Penelitian
LAMPIRAN A-1. Lembar Wawancara Guru Mata Pelajaran Kimia
Di MAN 2 Filial .............................................................................................. 66
LAMPIRAN A-2.Hasil Angket respon siswa terhadap Buku Pelajaran Kimia di
Kelas X IPA MAN 2 Filial.............................................................................. 68
LAMPIRAN A-3.Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas X IPA MAN 2 Filial
Tahun Ajaran 2015/2016................................................................................. 69
xvii
LAMPIRAN B-14.Lembar Validasi Angket Respon Siswa Terhadap Media
Komik Pada Materi Reaksi Redoks Kelas X IPA MAN 2 Filial .................... 87
LAMPIRAN B-15.Kisi–Kisi Soal Pre-Test Dan Post-Test ............................ 89
LAMPIRAN B-16. Soal Post-Test.................................................................. 90
LAMPIRAN B-17.Kunci Jawaban Dan Pedoman Penskoran Soal Post-Test 91
LAMPIRAN B-18.Lembar Validasi Soal Post-Test ...................................... 93
LAMPIRAN B-19.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................... 98
LAMPIRAN B-20.Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
.............................................................................................................. 114
LAMPIRAN B-21.Kisi-kisi Komik Kimia Materi Reaksi Redoks .............. 115
LAMPIRAN B-22 Strip Komik Kimia Materi Reaksi Redoks .................... 116
xviii
LAMPIRAN C-13. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .
.............................................................................................................. 137
LAMPIRAN C-14. Rekapitulasi dan Perhitungan Validasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................................. 138
LAMPIRAN C-15. Hasil Validasi Soal Post-Test ........................................ 139
LAMPIRAN C-16. Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Soal Post-Test
.............................................................................................................. 141
LAMPIRAN C-17. Hasil Validasi Angket Respon Siswa ............................ 142
LAMPIRAN C-18. Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Lembar
Angket Respon Siswa ................................................................................... 143
LAMPIRAN C-19. Hasil Validasi Angket Respon Guru ............................. 144
LAMPIRAN C-20. Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Lembar
Angket Respon Guru ..................................................................................... 145
LAMPIRAN C-21. Hasil Angket Respon Guru Pada Uji Lapangan Awal .. 146
LAMPIRAN C-22. Rekapitulasi Angket Respon Guru Terhadap Media Komik
Pada Uji Lapangan Awal .............................................................................. 147
LAMPIRAN C-23. Hasil Angket Respon Siswa Pada Uji Lapangan Awal . 148
LAMPIRAN C-24. Rekapitulasi Angket Respon Siswa Terhadap Media
Komik Pada Uji Lapangan Awal .................................................................. 149
LAMPIRAN C-25. Hasil Post-test Siswa Pada Uji Lapangan Awal........... 150
LAMPIRAN C-26. Rekapitulasi Hasil Post-test Siswa Pada Uji Lapangan
Awal .............................................................................................................. 151
LAMPIRAN C-27. Hasil Angket Respon Guru Pada Uji Lapangan Utama 152
LAMPIRAN C-28. Rekapitulasi Angket Respon Guru Terhadap Media Komik
Pada Uji Lapangan Utama ............................................................................ 153
LAMPIRAN C-29. Hasil Angket Respon Siswa Pada Uji Lapangan Utama 154
LAMPIRAN C-30. Rekapitulasi Angket Respon Siswa Terhadap Media
Komik Pada Uji Lapangan Utama ................................................................ 155
LAMPIRAN C-31. Hasil Post-test Siswa Pada Uji Lapangan Utama ......... 156
LAMPIRAN C-32. Rekapitulasi Hasil Post-test Siswa Pada Uji Lapangan
Utama ............................................................................................................ 157
xix
LAMPIRAN E DOKUMENTASI PENELITIAN
LAMPIRAN E-1. Dokumentasi Uji Coba Lapangan Awal .......................... 162
LAMPIRAN E-2. Dokumentasi Uji Coba Lapangan Utama ........................ 165
xx
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi (Daryanto, 2016). Dalam proses pembelajaran
diperlukan suatu komponen komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan
dari guru ke siswa. Dengan adanya komponen komunikasi yang baik dalam
proses pembelajaran maka pesan yang akan disampaikan oleh guru akan
diterima dengan baik oleh siswa. Media pembelajaran merupakan komponen
komunikasi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran, merupakan salah satu alat bantu dalam proses pembelajaran yang
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun dengar yang dapat membantu
proses komunikasi dalam pembelajaran, Oleh karena itu media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting. Pembelajaran tanpa menggunakan media
komunikasi akan tidak maksimal dan proses pembelajaran juga akan
berlangsung secara tidak optimal (Budiarti dan Haryanto, 2016).
Media pembelajaran merupakan suatu perantara yang berisi sumber
belajar yang mengandung intruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Menurut Gagne (dalam Daryanto, 2016),
media diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Banyak sekali jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Namun pada
kenyataannya media pembelajaran yang digunakan di MAN 2 Filial hanyalah
LKS dan buku paket. Informasi ini diperoleh dari hasil wawancara dengan guru
pengampu mata pelajaran kimia di MAN 2 Filial pada tanggal 12 Januari 2017.
Buku paket yang tersedia hanya digunakan oleh guru. Sementara penggunaan
media elektronik dalam pembelajaran belum maksimal karena jumlah infocus
1
2
yang tidak memadai. Selain itu ada beberapa kendala yang dihadapi oleh guru
dalam proses pembelajaran kimia yaitu kesulitan memvisualkan suatu bahan
ajar yang disebabkan oleh keterbatasan pengajar, peralatan, alat, bahan, dan
biaya (lampiran A-1).
Sebanyak 77,27 % siswa menyatakan bahwa LKS yang digunakan di
sekolah mempunyai bahasa yang sulit untuk dipahami. Siswa juga beranggapan
bahwa LKS yang digunakan kurang menarik, disebabkan memiliki gambar dan
warna yang kurang menarik. Ketidakpahaman dan ketidaktertarikan siswa
terhadap LKS mengakibatkan siswa malas dan bosan untuk membacanya
(lampiran A-2). Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 12 Januari 2017
dengan guru pengampu pelajaran kimia di MAN 2 Filial pada dasarnya siswa
di kelas X IPA memiliki minat baca yang cukup tinggi, namun bacaan yang
dibaca siswa bersifat non-fiksi seperti novel dan komik (lampiran A-1).
Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil angket respon siswa terhadap buku
pelajaran kimia di kelas X IPA MAN 2 Filial yang menyatakan hobi membaca
komik dengan persentase 77,27% (lampiran A-2). Tingginya persentase minat
baca siswa terhadap komik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran kimia.
Peningkatan pemahaman siswa dapat didukung oleh tersedianya
media pembelajaran yang baik dan ketersediannya memadai. Media
pembelajaran yang kurang memadai dapat menjadi salah satu faktor rendahnya
pemahaman konsep siswa terhadap materi. Rendahnya pemahaman konsep
siswa dapat berpengaruh terhadap hasil belajar. Rendahnya pemahaman siswa
dibuktikan dengan hasil ulangan siswa di MAN 2 Filial yang ditunjukkan pada
tabel 1.1
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Kimia Semester Genap
Kelas X IPA Tahun Ajaran 2015/2016 MAN 2 Filial Pontianak
Sehingga media komik diharapkan dapat menjadikan materi redoks yang awalnya
sulit untuk dipahami menjadi lebih mudah dipahami dan materi yang bersifat
abstrak akan menjadi konkrit.
Komik menurut Masdiono (2004) didefinisikan sebagai bentuk kartun yang
memerankan sebuah cerita dengan humor disela-sela ceritanya membuat
pembacanya tidak merasa bosan dan memacu peserta didik untuk berpikir secara
kreatif. Selain berfungsi sebagai media hiburan, komik juga dapat dijadikan sebagai
sarana dan media pembelajaran yang edukatif, inspiratif, dan menyenangkan bagi
siswa. Komik sebagai media merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses
komunikasi antara pebelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik
pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan
pembelajaran disampaikan secara jelas runtut, dan menarik (Wahyuningsih, 2011).
Peranan pokok dari komik pembelajaran dalam instruksional adalah
kemampuannya dalam menciptakan minat belajar siswa, dan sebagai jembatan
untuk menumbuhkan minat baca siswa, serta mempermudah siswa menangkap
rumusan yang bersifat abstrak (Novianti, 2011).
Penelitian menggunakan media komik telah banyak dilakukan. Diantaranya
penelitian Hikmatul Fawaidah dan Sukarmin (2016) yang menggunakan media
komik sebagai media pembelajaran pada materi ikatan kimia melaporkan bahwa
media komik layak digunakan sebagai media pembelajaran yang baik untuk siswa.
Media komik yang dikembangkan memiliki kevalidan 84,66 %, kepraktisan 97,23
% serta keefektifan 75% memiliki nilai gain sedang dan 25% memiliki nilai gain
tinggi. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini, (2009) yang menyatakan
bahwa minat serta hasil belajar siswa meningkat sebesar 76,2 % setelah belajar
dengan menggunakan media komik, Selain itu siswa juga belajar lebih antusias
serta lebih santai dalam belajar kimia.
Karakteristik siswa MAN 2 Filial yang sangat menyukai membaca dan
kesulitan dalam memahami materi redoks, serta merujuk pada penelitian-penelitian
yang dilakukan terdahulu maka perlu dikembangkan media pembelajaran yang
disukai siswa. Sehingga dengan adanya media komik dalam materi redoks
5
diharapkan dapat meningkatkan daya pikir, daya visual, dan motivasi siswa dalam
belajar, mencari dan mengembangkan pemahamannya sendiri. Selain itu dengan
adanya media komik pada materi reaksi redoks diharapkan siswa dapat memahami
materi secara kontekstual sehingga siswa tahu tujuan mempelajari materi reaksi
redoks dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kevalidan media pembelajaran komik kimia pada materi
reaksi redoks di MAN 2 Filial?
2. Bagaimana kepraktisan media komik yang dikembangkan pada materi
reaksi redoks di MAN 2 Filial?
3. Bagaimana keefektifan media komik yang dikembangkan pada materi
reaksi redoks di MAN 2 Filial?
C. Tujuan
1. Mengetahui kevalidan media komik kimia pada materi reaksi redoks di
MAN 2 Filial.
2. Mengetahui kepraktisan media komik yang dikembangkan pada materi
reaksi redoks di MAN 2 Filial.
3. Mengetahui keefektifan media komik yang dikembangkan pada materi
reaksi redoks di MAN 2 Filial.
D. Manfaat
E. Definisi Operasional
1. Pengembangan
Pengembangan dalam penelitian ini adalah suatu proses yang mengacu
pada produk yang dihasilkan dalam proyek penelitian. Penelitian ini
menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Model pengembangan
Borg and Gall pada umumnya memiliki 10 langkah penelitian. Namun pada
penelitian ini peniliti hanya menggunakan 7 langkah , yaitu (1) Penelitian
dan pengumpulan data, (2) Perencanaan, (3) Pengembangan draft produk, (4)
Uji coba lapangan awal, (5) Merevisi hasil coba lapangan awal, (6) Uji coba
lapangan utama, dan (7) Penyempurnaan Produk hasil uji lapangan utama.
Ketujuh langkah penelitan tersebut diadaptasi dari penelitian Alfiani, N., dkk
(2015).
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran berupa komik. Komik yang layak digunakan dan telah
memenuhi nilai kelayakan berdasarkan 3 aspek :
a. Aspek kevalidan yang didasarkan dari hasil angket penilaian para ahli
media, ahli isi dan ahli Bahasa. Data angket yang diperoleh akan diolah
dengan rumus Gregory. Komik dikatakan valid jika koefisien validitas
> 0,60 (Nur, dkk, 2014).
7
2. Media Komik
Media komik merupakan suatu media untuk mendukung proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah sebagai sarana untuk
mempermudah belajar melalui bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan memerankan suatu cerita secara urut. Media komik ini akan dibuat dalam
bentuk buku tersendiri dengan ukuran kertas A5. Selain bentuknya yang
praktis komik juga menggunakan bahasa yang sederhana disesuaikan dengan
bahasa sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami. Media komik akan berisi
pokok bahasan materi kimia tertentu yang mengacu pada standar isi untuk
mata pelajaran kimia SMA kelas X IPA berupa materi reaksi redoks. Komik
ini berisi beberapa bagian antara lain terdiri dari : judul, credits, pengenalan
karakter tokoh-tokoh dalam komik, serta bagian isi komik (Zulkifli,2010).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
antara lain jenis penelitian suvey, dengan eksperimen atau action reasech dan
evaluasi. memecahkan masalah belajar (Mulyatiningsih, 2014).
Kegiatan pengembangan Menurut Sukmadinata (2010) ditekankan
pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-
temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Berdasarkan hal tersebut,
maka akan dikaji lebih lanjut konsep teori yang akan melandasi penelitian
pengembangan ini. Oleh karena hal itu penelitian pengembangan akan tetap
berdasarkan penekanan pada pemanfaatan secara teoritik, konseptual, prinsip
- prinsip maupun penyelesaian dalam masalah belajar.
Metode R & D yang dikembangkan oleh Borg and Gall (1989) ada 10
tahap yang harus dilalui dan setiap tahap pengembangan tersebut harus
mencerminkan adanya penelitian yaitu ada pengambilan data empiris, analisis
data, dan pelaporannya. Tahap-tahap penelitian yang diungkapkan oleh Borg
and Gall adalah (Mulyatiningsih, 2014):
1. Reseach and Information collection
Tahap ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kebutuhan,
me-riview literature, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
menimbulkan permasalahan sehingga perlu ada pengembangan teknologi
pendidikan yang baru. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui survei,
FGD, analisis SWOT, penelitian evaluasi, tehnik Delphi, analisis dokumen
atau mengkaji penelitian-penelitian terdahulu.
2. Planning
Pada tahap ini, peneliti mulai menetapkan rancangan model untuk
memecahkan masalah yang telah ditemukan pada tahap pertama. Hal- hal
yang direncanakan antara lain menetapkan dan merumuskan media yang
akan dikembangkan serta mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada setiap tahap penelitian dan menguji kelayakan media dalam
cakupan wilayah terbatas. Uji kelayakan media bisa diuji dengan meminta
pertimbangan ahli secara tertulis (teknik Delphi) atau melalui FGD.
3. Develop Preliminary Form of Product
Pada tahap ini mulai disusun bentuk awal produk. Produk awal dapat
10
8. Operasionalfield testing
Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah yang melibatkan
40 sampai 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara
dan obsevasi dan analisis hasilnya.
9. Final product revision
Penyempurnaan berdasarkan masukan dari uji pelaksanaan
lapangan. Revisi terakhir akan memperbaiki hal-hal yang masih kurang
baik. Diharapkan dengan adanya revisi terakhir ini model sudah benar-
benar terbebas dari kekurangan dan layak untuk digunakan pada kondisi
yang sesuai dengan persyaratan model.
10. Dissemination and implementation
Melaporkan dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.
Bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran
untuk pengontrolan kualitas.
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
(Sadiman,2014). Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dalam pengertin ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
12
tape; (3) media untuk belajar individual seperti buku, modul, program belajar
dengan computer dan menggunakan telepon (Daryanto, 2016).
Menurut Gagne media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu
benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam,
gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media
pembelajaran tersebut dikaitkan dengan (bahan media) untuk memenuhi fungsi
menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal,
menuntu cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi dan memberi
umpan balik (Daryanto, 2016).
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam,
film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi
buku teks cetak, dan sajian lisan. Menurut Gerlach dan Ely, media
dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok yaitu
benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar
bergerak, rekaman suara , pengajaran terprogram, dan simulasi. Sedangkan
menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks
tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa
proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media
proyeksi : televisi, video computer (Daryanto, 2016).
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut
akan mempermudah para guru dan praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan
media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta
kemampuan dan karakteristik pembelajar. Akan sangan menunjang efensiensi
dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran (Daryanto, 2016).
C. Komik Pembelajaran
1. Pengertian Komik Pembelajaran
Komik dalam etimologi bahasa Indonesia berasal dari kata “comic”
yang kurang lebih secara semantik berarti lucu, lelucon (Gumelar 2011).
16
serta penguasaan kosakata yang jauh lebih banyak daripada siswa yang
tidak menyukai komik. Kelebihan komik yang lain yaitu penyajiannya
yang mengandung unsur visual dan cerita yang kuat sehingga pembaca
dapat terlibat secara emosional ketika membaca komik. Dari
kecenderungan inilah komik dibuat dengan berisikan materi pelajaran
agar siswa lebih suka untuk membaca dan belajar. Dibandingkan
dengan buku teks yang tidak bergambar serta tidak mengandung
ilustrasi yang menarik, komik diharapkan dapat membangkitkan minat
siswa untuk lebih rajin belajar sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat.
b. Kekurangan Komik
Eko Wurianto (2009), komik sebagai media pembelajaran juga
tidak terlepas dari kelemahan. Kelemahan- kelemahan tersebut seperti
berikut : komik membatasi bahkan memungkinkan membunuh
imajinasi; penyampaian materi pelajaran melalui media komik terlalu
sederhana; penggunaan media komik hanya efektif diberikan pada
peserta didik yang bergaya visual. Dewi (2016) menyatakan kelemahan
komik ditinjau dari aspek bahasa, kadang banyak mengandung kata-
kata yang bebas dan kurang dapat dipertanggungjawabkan. Komik
umum juga sering membuat siswa lupa waktu pada saat membacanya.
Akan tetapi, komik pendidikan yang akan dikembangkan ini didesain
untuk membantu siswa lebih rajin membaca, sebab isinya yang positif
dan mengandung materi pelajaran diharapkan dapat menambah
pengetahuan siswa.
D. Reaksi Reduksi Oksidasi
1. Pengertian reaksi redoksi oksidasi
Reaksi oksidasi-reduksi (atau redoks) dikenal sebagai transfer-
elektron. Reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam banyak hal di dalam
kehidupan sehari-hari reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran bahan
bakar minyak bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan
dalam rumah tangga (Chang,2003). Reaksi oksidasi-reduksi (atau redoks)
19
= +6
BAB III
METODE PENELITIAN
24
25
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dan pengembangan ini menggunakan tujuh dari
sepuluh langkah metode pengembangan yang dikembangkan , secara
lengkap menurut Borg dan Gall yang diadaptasi dari penelitian Alfiani, dkk
(2015). Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:
1. Penelitian dan pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan, kajian
literature, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan
permasalahan sehingga perlu ada pengembangan produk baru. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan
Analisis dilakukan pada LKS Kimia Kurikulum-13 kelas X
semester genap pada materi reaksi redoks. Di mana pada LKS
tersebut terdapat beberapa kompetensi dasar yang harus dicapai
26
2. Perencanaan (Planning)
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan
pengembangan komik pada materi redoks, mulai dari pengumpulan
buku-buku yang berkaitan dengan materi redoks yang akan
dikembangkan, membuat kisi-kisi komik, pemilihan desain yang tepat,
menulis strip komik yang menarik sampai dengan menyiapkan bahan-
bahan sebagai evaluasi komik.
3. Pengembangan Draft Produk
Pada tahap ini mulai disusun komik materi redoks dan
instrument yang dibutuhkan dalam penelitian. Kemudian dilakukan
validasi terhadap rancangan awal produk oleh pakar yang ahli di
bidangnya menggunakan lembar validasi ahli. Validasi dilakukan oleh
ahli pada bidangnya meliputi ahli media, ahli bahasa, dan ahli materi
dengan validator sebanyak 2 orang untuk tiap ahli untuk mengetahui
kevalidan media komik yang dikembangkan. Hasil validasi ahli akan
digunakan sebagai acuan dalam proses revisi. Media komik perlu
direvisi pada saat nilai validitas isi komik ≤ 0,60 nilai respon dari siswa
pada uji coba lapangan awal kurang dari 60.
Instrument penelitian yang akan divalidasi adalah soal tes serta
angket respon guru dan siswa. Soal tes hasil belajar divalidasi
menggunakan pedoman telaah butir soal. Hasil pre-test dan post-test
untuk mengetahui keefektifan media komik sedangkan angket respon
28
X O
Gambar 3.1 One-shot case study design
Perencanaan (Planning)
Validasi Ahli
Tidak
Valid Revisi
d
Ya
Status
Revisi produk 1
penerimaan Tidak
Ya
Ya ak
Status Tidak
penerimaan Ya Revisi produk II
ak
Ya
validator yang akan menilai isi komik yakni 1 orang dosen Pendidikan
Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak dan 1 orang guru bidang
studi kimia MAN 2 Filial, untuk validator yang menilai bahasa komik
yakni 1 orang dosen Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah
Pontianak dan 1 orang guru bidang studi Bahasa Indonesia MAN 2 Filial,
sedangkan untuk validator yang akan menilai tampilan komik yakni 1
orang dosen Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak
dan 1 orang guru bidang studi kimia MAN 2 Filial. Data yang dperoleh
kemudian diolah dengan rumus perhitungan Gregory. Komik dikatakan
valid jika koefisien validitas > 0,60 (Nur dkk, 2014). Validator
menganalisis kelayakan media dari beberapa aspek, yaitu:
a. Tampilan, meliputi: keteraturan desain,kejelasan cetak huruf dan
gambar, kesesuaian pemilihan jenis serta ukuran huruf dan angka,
gradasi warna, kemudahan penggunaan, dan kemenarikan penampilan.
b. Isi, meliputi: kesesuaian judul, kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar, kebenaran materi.
c. Bahasa, meliputi: kebakuan bahasa, kesesuaian bahasa dengan EYD,
dukungan bahasa terhadap kemudahan memahami alur cerita, kesatuan
bahasa, dan tidak adanya kalimat yang menimbulkan makna ganda.
Penentuan koefisien validasi hasil penilaian dari kedua ahli dimasukkan
dalam tabulasi silang 2 x 2 yang terdiri dari kolom A, B, C, dan D. Kolom A
adalah sel yang menunjukkan kedua penilai tidak relevan. Kolom B dan C
adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertama
dan kedua (penilai pertama setuju dan penilai kedua tidak setuju atau
sebaliknya). Kolom D adalah sel yang menunjukkan kedua penilai
menyatakan relevan. Rekapitulasi validasi instrumen penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.1 (Hairida dan Astuti, 2012):
Tabel 3.1 Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian
Penilai I Penilai II
Tidak Relevan Relevan Tidak Relevan Relevan
(Skor 1 – 2) (Skor 3 – 4) (Skor 1 – 2) (Skor 3 – 4)
33
Penilai II
Tabulasi penilaian dari ahli Tidak Relevan Relevan
(Skor 1 – 2) (Skor 3 – 4)
Tidak Relevan
(A) (C)
(Skor 1 – 2)
Penilai I
Relevan
(B) (D)
(Skor 3 – 4)
Kriteria perhitungan akan dianalisis menggunakan rumus Gregory
seperti Persamaan 3.2 (Hairida dan Astuti, 2012).
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
(Persamaan 3.1)
Keterangan :
Nilai Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Sedang
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
34
(Persamaan 3.2)
∑𝑅 × 2
Pilihan Tidak Setuju (TS) =
Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS) = ∑𝑅 × 1
∑𝑅 × 3
Pilihan Tidak Setuju (TS) =
Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS) = ∑𝑅 × 4
Nilai respon guru atau siswa tiap jawaban akan dijumlahkan untuk
tiap butir pertanyaan dan dicari persentase dengan rumus sebagai berikut
(Prasetyo, 2012):
∑ Nilai
% Nilai = × 100%
Nilai Maksimum
∑ Respon = Nilai SS + Nilai S + Nilai TS + Nilai STS
Nilai Maksimum = ∑ 𝑅 × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘
= ∑𝑅 ×4
(Persamaan 3.3)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
37
38
c. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang
menimbulkan permasalahan sehingga perlu ada pengembangan produk baru.
Pada tahap ini peneliti melakukan survei lapangan di MAN 2 Filial. Kegiatan
survei lapangan juga dilengkapi dengan wawancara terhadap pihak-pihak yang
terlibat yaitu guru (Lampiran A-1) dan siswa (Lampiran A-2). Wawancara
dengan guru dilakukan wawancara langsung, sedangkan wawancara dengan
41
2. Perencanaan
Setelah mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui, kemudian peneliti
menganalisis solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Melalui tahap
ini peneliti melakukan beberapa perencanaan antara lain:
a. Penetapan Rancangan Produk
Peneliti bermaksud untuk mengembangkan produk berupa media komik
yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien serta membantu untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Pengembangan media komik mengacu pada langkah-langkah pengembangan
suatu bahan ajar serta mengacu pada hasil analisis Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013.
b. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran disesuaikan dari hasil analisis
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam silabus kimia
42
Gambar 4.7
Prakata : tujuan
pembelajaran
46
Gambar 4.8
Soal evaluasi
Gambar 4.9
Daftar pustaka
b. mengubah halaman judul menjadi lebih menarik yang terlihat pada gambar
4.12 menjadi 4.13
Media komik dikatakan valid jika koefisien validitas Media komik lebih
besar dari 0,60 (Nur, Hobri dan Suharto, 2014: 114). Secara umum media komik
yang dikembangkan telah memenuhi aspek kevalidan dengan koefisien
validitas sebesar 1,00 yang tergolong dalam kriteria sangat tinggi. Media komik
sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan siswa dalam proses belajar
mengajar haruslah memiliki validitas yang baik agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan hasil efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Yasir, Susanti dan
52
Isnawati (2013) yang menyatakan bahwa bahan ajar yang valid dapat diterapkan
dalam pembelajaran dengan hasil keterlaksanaan pembelajaran dalam kategori
baik, sehingga dapat mencapai indikator pembelajaran.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan awal merupakan tahap yang dilakukan untuk
mengetahui apakah media komik yang dikembangkan layak digunakan dalam
pembelajaran atau tidak. Uji coba lapangan awal dilakukan pada tanggal 15
Mei 2017 terhadap 9 siswa dari kelas X IPS MAN 2 Filial. Siswa yang
dijadikan sampel mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda yaitu 3 siswa
berkemampuan rendah, 3 siswa berkemampuan sedang dan 3 siswa
berkemampuan tinggi. Uji coba lapangan awal dilakukan dengan bentuk
penelitian one-shot case study.
Hasil kegiatan belajar mengajar pada uji coba ini memperlihatkan saat
kegiatan pendahuluan siswa langsung fokus dengan apersepsi yang diberikan
sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari reaksi redoks. Setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa dikondisikan untuk membaca dan
memahami isi komik dalam waktu 30 menit. Setelah 30 menit siswa diminta
untuk menyampaikan informasi-informasi penting yang diperoleh dari komik.
Terdapat tiga siswa yang menyampaikan informasi-inforamasi penting yang
diperoleh dari membaca komik. Setelah itu peneliti meluruskan dan mengulas
secara singkat isi komik yang telah dibaca. Kemudian peneliti dan siswa
bersama-sama menarik kesimpulan dan meluruskan informasi yang diperoleh
dari komik. Setelah itu peneliti memberikan beberapa contoh dalam
menentukan bilangan oksidasi dan reduksi dari suatu unsur maupun senyawa
serta menentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi redoks.
Siswa lalu diarahkan untuk mengerjakan 3 soal latihan yang akan
diselesaikan bersama-sama. Soal latihan yang dikerjakan terkait penentuan
biloks suatu unsur dalam senyawa serta menentukan reduktor dan oksidator
dari reaksi redoks. Pada tahap ini peneliti berkeliling menghampiri tempat
duduk siswa untuk melihat siswa mengerjakan latihan sambil sesekali
memberikan penjelasan singkat kepada siswa yang merasa kebingungan.
53
Beberapa pertanyaan yang muncul dari uji coba lapangan awal adalah terkait
aturan-aturan menentukan biloks serta penetuan reduktor dan oksidator.
Kemudian siswa diarahkan untuk menyelesaikan soal-soal latihan tersebut di
papan tulis secara bergantian dan menjelaskan setiap jawaban yang telah
ditulis di papan tulis. Lalu peneliti dan siswa lainnya mengoreksi pekerjaan
siswa tersebut di papan tulis dan membahasnya secara bersama-sama. Setelah
itu siswa diarahkan untuk mengerjakan soal evaluasi berupa post-test. Soal
post-test berjumlah 4 soal. Tujuan diberikannya soal post test ini adalah untuk
mengetahui keefektifan media komik yang digunakan dalam pembelajaran
pada uji coba lapangan awal.
Keefektifan dapat diketahui dari hasil post-test. Selain mampu
memberikan pemahaman atau membantu siswa dalam memahami konsep yang
diajarkan, media komik diharapkan efektif dalam memberikan dampak
terhadap perubahan hasil belajar setelah penggunaannya. Analisis keefektifan
dilakukan dengan menganalisis nilai sesudah pembelajaran menggunakan
media komik pada siswa yang dijadikan sampel uji coba lapangan awal.
Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Post-test Siswa pada uji lapangan awal
Post-test
Nilai Rata-Rata 81,06
Jumlah Siswa Tuntas 8 orang
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 1 orang
Persentase Ketuntasan Siswa 88,89%
masih banyak yang keliru dalam menentukan reduktor dan oksidator, padahal
di dalam komik sudah cukup jelas pembahasan tentang hal tersebut. Media
komik yang dikembangkan dikatakan efektif jika setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan media komik, siswa tuntas secara klasikal atau
lebih besar sama dengan 65% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
(Astuti, Nur dan Rahayu, 2012: 54). Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa media komik yang dikembangkan sudah efektif.
Nilai Respon
Guru Siswa
Tabel 4.7 menunjukkan nilai respon guru dan siswa terhadap penggunaan
media komik dengan nilai lebih besar dari 60. Media komik dikatakan praktis
jika diperoleh nilai respon dengan kriteria minimal baik dengan rentang nilai
60-80 (Faroh, Sukestiyarno dan Junaedi, 2014: 100). Dapat disimpulkan
bahwa media komik yang dikembangkan telah memenuhi aspek kepraktisan
dengan tingkat kepraktisan baik. sehingga media komik ini bisa digunakan
pada uji lapangan utama.
5. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal
Revisi yang dilakukan pada tahap ini berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan pada uji coba lapangan awal yaitu berdasarkan analisis hasil belajar
siswa serta analisis komentar/saran yang diberikan oleh guru dan siswa terhadap
media komik. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa bahwa media komik yang
dikembangkan pada tahap uji lapangan awal telah memenuhi aspek keefektifan.
Sedangkan berdasarkan analisis angket respon guru dan siswa masih ada
beberapa masukan dan saran. Rekapitulasi komentar/saran tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Rekapitulasi Respon Guru dan Siswa Uji Coba Lapangan Awal
No Responden Respon
1. Guru 1 Ukuran huruf seharusnya size standar yaitu 12
2. Siswa 1 Komiknya menarik sehingga dapat memotivasi saya dalam
belajar materi redoks ini.
3. Siswa 2 Bahasa dan alur cerita yang dibuat menarik,sehingga
memudahkan sya untuk memahaminya
4. Siswa 3 Contoh yang diberikan sangat dekat dengan kehidupan sehari-
hari
5. Siswa 4 Komiknya bisa dipelajari sendiri dirumah, karena mudah di
pahami dan menarik.
56
Respon guru pada uji coba lapangan awal sudah cukup baik namun ada
sedikit masukan terkait kesesuaian ukuran huruf pada media. Sebenarnya pada
tahap pengembangaan draf produk , produk sudah dibuat dengan ukuran huruf
dengan size standar yaitu 12 namun pada saat pencetakan ternyata ukuran huruf
pada produk mengalami perubahan. Karena keterbatasan software yang dimiliki
peneliti, ketika percetakan ukuran huruf pada komik belum bisa diseragamkan.
Sedangkan respon siswa tidak mengarah pada revisi produk melainkan kepada
komentar-komentar positif tentang media komik yang digunakan. Oleh sebab
itu, media komik yang dikembangkan tidak lagi direvisi dan dianggap sebagai
produk yang layak digunakan pada tahap uji coba lapangan utama.
pada siswa yang dijadikan sampel uji coba lapangan utama. Rekapitulasi hasil
belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Post-test Siswa pada uji lapangan utama
Post-test
Nilai Rata-Rata 85,18
Jumlah Siswa Tuntas 22 orang
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 1 orang
Persentase Ketuntasan Siswa 95,65 %
Tahap akhir guru dan siswa juga diminta mengisi angket respon untuk
mengetahui bagaimana kepraktisan media yang dikembangkan pada uji coba
lapangan utama. Analisis angket respon guru dan siswa pada uji coba lapangan
utama diperoleh skor dengan rentang 3-4 pada setiap aspek. Hasil analisis respon
guru dan siswa menunjukkan respon terhadap media komik dengan rata-rata nilai
lebih besar dari 60. Hal ini berarti aspek materi, tampilan, bahasa, tulisan, alur
cerita, serta contoh soal pada media komik berdasarkan respon guru dan siswa telah
58
sesuai untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada materi reaksi redoks.
Artinya secara keseluruhan, media komik dinilai telah sesuai untuk digunakan.
Adapun rekapitulasi hasil analisis angket respon guru dan siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Guru dan Siswa
Nilai Respon
Guru Siswa
Tabel 4.8 menunjukkan nilai respon guru dan siswa terhadap penggunaan
media komik dengan nilai lebih besar dari 60. Media komik dikatakan praktis
jika diperoleh nilai respon dengan kriteria minimal baik dengan rentang nilai 60-
80 (Faroh, Sukestiyarno dan Junaedi, 2014: 100). Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa media komik yang dikembangkan telah memenuhi aspek kepraktisan
dengan tingkat kepraktisan baik.
7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Revisi yang dilakukan pada tahap ini berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan pada uji coba lapangan utama yaitu berdasarkan analisis hasil belajar
siswa serta analisis komentar/saran yang diberikan oleh guru dan siswa terhadap
media komik. Rekapitulasi respon guru dan siswa pada uji coba lapangan utama
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Respon Guru dan Siswa Uji Coba Lapangan Utama
No Responden Respon
1. Guru 1 Media komik secara umum sudah baik.
2. Siswa 1 Media komik lebih menarik untuk dipelajari.
3. Siswa 2 Bahasa yang digunakan Bahasa sehari-hari , sehingga mudah
untuk dipahami.
4. Siswa 3 Tulisan, gambar dan warna sudah bagus, isinya juga
membantu memudahkan dalam memahami materi
5. Siswa 4 Banyak gambar, membuat saya tertarik untuk belajar
59
Respon guru dan siswa pada uji coba lapangan utama ini tidak mengarah
kepada revisi produk, melainkan kepada komentar-komentar positif tentang
media komik yang digunakan. Oleh sebab itu, media komik yang dikembangkan
tidak lagi direvisi dan dianggap sebagai produk akhir yang layak digunakan dalam
proses pembelajaran.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Media komik yang dikembangkan pada penelitian ini telah layak digunakan
sebagai bahan ajar pada materi Reaksi Redoks karena telah memenuhi kriteria
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sebagai berikut:
1. Hasil analisis kevalidan aspek materi, media dan bahasa menunjukkan nilai
koefisien validitas masing-masing sebesar 1,00 dengan kriteria sangat tinggi.
2. Hasil analisis kepraktisan berdasarkan nilai respon guru pada uji coba lapangan
awal dan utama sama-sama sebesar 87,50% (kriteria sangat tinggi), sedangkan
nilai respon siswa untuk uji coba lapangan awal dan utama masing-masing
84,50% (kriteria sangat tinggi) dan 81,25% (kriteria sangat tinggi).
3. Hasil analisis keefektifan menunjukkan persentase ketuntasan pada uji coba
lapangan awal dan utama masing-masing 88,89% (kritria sangat baik) dan
95,65% (kriteria sangat baik).
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa temuan yang
dapat dijadikan sebagai saran, antara lain:
1. Soal no.1 sebaiknya kalimatnya diperjelas menjadi ”jelaskan perkembangan 3
konsep redoks?”.
2. Sebaiknya pada pengembangan media komik ini dilakukan penelitian lanjutan
pada tahap penyebaran
3. Pengembangan media komik tidak hanya dikembangkan pada materi reaksi
redoks, namun dapat dikembangkan untuk materi kimia lainnya
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Anissa, N. 2013. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi
Di Kelas X SMA Swasta Mujahidin Pontianak. SKRIPSI. Pontianak : Universitas
Muhammadiyah Pontianak.
Faroh, N., Sukestiyarno & Junaedi, I. (2014). Model Missouri Mathematics Project
Terpadu dengan TIK untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah dan
Kemandirian Belajar. UJMER. 3(2): 98-103.
Fawaidah, H., & Sukarmin. 2016. Pengembangan Media CHEMIC (Chemistry Comic)
Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Ikatan Kimia Untuk Siswa Kelas X
SMA. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 5, No. 3: (621-628)
Gumelar, M.S. 2011. Comic Making- Cara Membuat Komik. Jakarta : Indeks
Hairida, Astuti, W.M. 2012. Self Efficacy Dan Prestasi Belaar Siswa Dalam Pembelaaran
IPA-Kimia. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA. Volume 3. No 1.
Materi Pokok Struktur Atom Untuk Kelas X SMA RSBI. Prosiding Seminar
Nasional Kimia UNESA. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Ramadhani, P.K. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Komik Kimia Dengan Tema
Pertualangan Untuk SMA/MA Kelas XII Semester Gasal Dengan Materi Kimia
Unsur. Skripsi. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.
Rini, M.N. 2009. Peningkatan Minat Belajar Kimia Siswa Melalui Modul Komik Pada
Kelas X Di MAN 2 Wates Kulon Proge. Prosiding Seminar Nasional Penelitian
Pendidikan Dan Penerapan MIPA, FMIPA. Universitas Negri Yogyakarta.
Sudjana, N. & Ahmad R. 2011. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Wahyuningsih, A.N. 2011. Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf
Untuk Pembelajaran Yang Menggunakan Strategi PQ4R. Jurnal PP. Volume 1.
No.2.
DESKRIPSI DIRI
1. DATA PRIBADI
Nama : Nurhafidza
Tempat, Tanggal Lahir : Tamang, 24 Desember 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Kawin
Alamat : Dusun Tamang, Desa Berlimang, RT/RW 005/002
Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas
No. HP : 089693549261
Email : Hafiza24.fh@gmail.com
2. JENJANG PENDIDIKAN
SD : SDN 05 Tamang 2007
SMP : SMPN 06 Teluk Keramat 2010
SMA : MA Darussalam Sengkubang 2013
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak 2017
LAMPIRAN A
Lampiran A-1
67
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X IPA MAN 2 Filial Tahun Ajaran
2015/2016
No Nama Materi
1 2 3 4
M R M R M R M R
1 K-S1 37 78 65 78 55 78 7 78
2 K-S2 68 78 50 78 68 78 41 78
3 K-S3 79 - 72 78 77 74 78
4 K-S4 54 78 89 38 78 5 78
5 K-S5 52 78 39 78 48 78 8 78
6 K-S6 59 78 43 78 72 78 52 78
7 K-S7 75 - 78 65 78
8 K-S8 79 - 94 66 83
9 K-S9 64 78 94 73 80
10 K-S10 51 78 39 78 38 78 30 78
11 K-S11 55 78 39 78 53 77
12 K-S12 66 78 75 78 84 78 62 78
13 K-S13 64 78 75 78 60 77
14 K-S14 62 78 82 60 78 43 78
15 K-S15 44 78 59 78 64 78 56 78
16 K-S16 61 78 75 78 69 78
17 K-S17 50 78 82 70 78 78
18 K-S18 62 78 82 51 78 14 78
19 K-S19 67 78 50 78 58 78 38 78
20 K-S20 78 83 64 78
21 K-S21 75 78 50 78 42 78
22 K-S22 60 78 31 78 84 48 78
23 K-S23 71 78 63 78 60 78 60 78
24 K-S24 66 78 94 34 78 8 78
25 K-S25 55 78 100 91 68 78
26 K-S26 67 78 81 61 78 18 78
27 K-S27 70 78 75 78 75 80
28 K-S28 67 78 39 78 80 80
29 K-S29 60 78 75 78 89 60 78
30 K-S30 39 70 81 64 78 30 78
Jumlah 1779 2054 1848 1342
Rata-rata 59,3 68,46 61,6 44,73
Nb : 1 = Stoikiometri
2 = Elektrolit dan Non Elektrolit
3 = Rumus,Tata nama, hukum dasar kimia
4 = Reaksi Reduksi Oksidasi
71
LAMPIRAN B
Lampiran B-1 72
Pontianak, 2017
Ahli Media Komik
(………....………..………..)
Lampiran B-2
74
(………..……..………..………..)
Lampiran B-3
76
Pontianak, 2017
Ahli bahasa
(….………..………..………..)
Lampiran B-4 78
Lampiran B-7
Pontianak, 2017
Validator
( )
82
Lampiran B-8
Pontianak, 2017
Validator
( )
Lampiran B-9
83
Krittik/Saran :
Pontianak, 2017
Validator
( )
Lampiran B-10
84
No.
Indikator
Pernyataan
Tanggapan terhadap kesesuaian jenis dan ukuran huruf yang digunakan pada media
1,2
komik
Tanggapan terhadap tampilan media komik pada materi reaksi redoks
3,4
Tanggapan terhadap media komik materi redoks memiliki cerita yang menarik 5
Tanggapan terhadap kesesuaian materi redoks pada media komik 6
Tanggapan terhadap Bahasa yang digunakan pada media komik materi reaksi redoks 7
Tanggapan terhadap contoh materi redoks dalam media komik 8
Tanggapan terhadap dukungan media komik dalam membantu pemahaman siswa pada
9
materi redoks
Tanggapan terhadap dukungan media komik dalam meningkatkan motivasi siswa
10
untuk belajar
Tanggapan terhadap dukungan media komik dalam meningkatkan perhatian siswa
11
pada materi redoks
Tanggapan terhadap dukungan media komik sebagai media pembelajaran yang
12
menyenangkan
Lampiran B-11
85
Pontianak, 2017
Pengampu Pelajaran Kimia MAN 2 Filial
(…………………………)
( )
Lampiran B-12
86
Kode siswa :
Petunjuk pengisisan :
1. Setelah kalian mengikuti pembelajaran dengan media komik pada materi redoks dimohon untuk
memberi penilaian terhadap media komik yang telah digunakan!
2. Penilaian cukup memberi tanda () pada salah satu kolom yang berisi pernyataan yang paling
sesuai denga pendapat kalian!
Dengan memilih:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Skor Kritik / Saran
STS TS S SS
1 Ukuran huruf yang digunakan pada
media pembelajaran memudahkan
saya membaca isi komik
2 Pemilihan jenis huruf yang dipakai
pada media menyulitkan saya
membaca isi komik
3 Gambar yang dipakai pada komik ini
mempermudah saya untuk memahami
alur cerita
4 Kualitas gambar pada media
pembelajaran ini menurut saya sudah
baik
5 Cerita dalam media pembelajaran ini
menurut saya menarik
6 Cerita dalam media pembelajaran ini
menurut saya sesuai materi
7 Bahasa yang digunakan pada media
komik ini menurut saya sulit dipahami
8 Contoh pada media pembelajaran ini
menurut saya mudah dipahami
9 Media pembelajaran ini memudahkan
saya memahami materi
10 Media pembelajaran ini tidak
memberikan motivasi belajar untuk
saya
11 Media pembelajaran ini meningkatkan
perhatian saya terhadap materi
12 Media pembelajaran ini dapat menjadi
alternatif sumber belajar yang
menyenangkan untuk saya pada materi
kimia
Lampiran B-13 87
Peneliti : Nurhafidza
Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda ceklis (√) pada salah satu kolom dengan memilih:
1 : Jika angket respon guru SANGAT TIDAK SESUAI dengan deskripsi
2 : Jika angket respon guru TIDAK SESUAI dengan deskripsi
3 : Jika angket respon guru SESUAI dengan deskripsi
4 : Jika angket respon guru SANGAT SESUAI dengan deskripsi
2. Apabila Bapak/Ibu menilai kurang, mohon menuliskan kritik/saran pada kolom yang disediakan.
3. Jika ada, tuliskan komentar Bapak/Ibu secara keseluruhan mengenai angket respon guru pada baris yang
disediakan.
4. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan terimakasih.
No Pernyataan Skor Kritik / Saran
STS TS S SS
1 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian ukuran huruf yang digunakan pada
media pembelajaran komik
2 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian Pemilihan jenis huruf yang dipakai
pada media pembelajaran komik
3 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian gambar yang dipakai pada media
pembelajaran komik
4 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kualitas gambar pada media pembelajaran komik
5 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
cerita dalam media pembelajaran komik
6 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian cerita dalam media pembelajaran
komik dengan materi
7 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian bahasa yang digunakan pada media
pembelajaran komik
8 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
kesesuaian contoh pada media pembelajaran
komik mudah dipahami siswa
9 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
media pembelajaran komik dapat memudahkan
pemahaman materi redoks
10 Pernyataan mengenai tanggapan guru terhadap
Media pembelajaran komik dapat memberikan
motivasi belajar siswa
88
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………
Pontianak, 2017
Validator,
(…………………………)
Lampiran B-14 89
Peneliti : Nurhafidza
Petunjuk Pengisian :
5. Berilah tanda ceklis (√) pada salah satu kolom dengan memilih:
1 : Jika angket respon siswa SANGAT TIDAK SESUAI dengan deskripsi
2 : Jika angket respon siswa TIDAK SESUAI dengan deskripsi
3 : Jika angket respon siswa SESUAI dengan deskripsi
5 : Jika angket respon siswa SANGAT SESUAI dengan deskripsi
6. Apabila Bapak/Ibu menilai kurang, mohon menuliskan kritik/saran pada kolom yang disediakan.
7. Jika ada, tuliskan komentar Bapak/Ibu secara keseluruhan mengenai angket responsiswapada baris yang
disediakan.
8. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan terimakasih.
No Pernyataan Skor Kritik / Saran
STS TS S SS
1 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian ukuran huruf yang
digunakan pada media pembelajaran komik
2 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian Pemilihan jenis huruf
yang dipakai pada media pembelajaran
komik
3 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian gambar yang dipakai
pada media pembelajaran komik
4 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kualitas gambar pada media
pembelajaran komik
5 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap cerita dalam media pembelajaran
komik
6 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian cerita dalam media
pembelajaran komik dengan materi
7 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian bahasa yang
digunakan pada media pembelajaran komik
8 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap kesesuaian Contoh pada media
pembelajaran komik mudah dipahami
9 Pernyataan mengenai tanggapan siswa
terhadap media pembelajaran komik dapat
memudahkan pemahaman materi redoks
90
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………
Pontianak, 2017
Validator,
(……………………………………)
91
Lampiran B-15
Kompetensi Dasar :
No Indikator Aspek No
Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan perkembangan konsep 1
reduksi-oksidasi
2 Menjelaskan konsep reduksi-oksidasi 2
dalam kehidupan sehari-hari
3 Menentukan bilangan oksidasi atom 3
dalam molekul atau ion
4 Menentukan reduktor dan oksidator 4
pada reaksi Redoks.
Lampiran B-16 92
--6
Post-Test
Petunjuk :
1. Berdo’alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan test
2. Jawablah soal yang mudah terlebih dahulu
3. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang telah tersedia
4. Dilarang bertanya dan memberikan jawaban
Konsep II :
b. Konsep reduksi –oksidasi berdasarkan pelepasan & 1
penerimaan elektron : 1
Reduksi : reaksi pengikatan electron
Oksidasi : reaksi pelepasan elektron
1
Konsep III : 1
c. Konsep reduksi –oksidasi berdasarkan kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi
Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi
Oksidasi : reaksi kenaikan bilangan oksidasi
Lampiran B-18
LEMBAR VALIDASI SOAL POSTTEST
Mata Pelajaran/Materi : Kimia/ Reaksi Reduksi & Oksidasi
Judul Penelitian : Pengembangan Media Komik Pada Materi Reaksi Redok Untuk Siswa Kelas X MAN 2 Filial
Peneliti : Nurhafidza
Petunjuk Pengisian :
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah tanda ceklis (√) pada salah satu kolom dengan kriteria skor:
1 : Kurang (hanya ada 1 deskripsi yang muncul)
2 : Cukup (2 deskripsi yang muncul)
3 : Baik (3 deskripsi yang muncul)
4 : Sangat Baik (4 deskripsi yang muncul)
Keterangan Dekripsi:
Soal sesuai dengan indikator.
Batasan pertanyaan dan jawaban sudah sesuai.
Isi materi soal sesuai dengan tujuan pengukuran.
Isi materi soal sesuai dengan tingkatan kelas, jenjang, dan jenis sekolah.
2. Apabila Bapak/Ibu menilai kurang, mohon menuliskan kritik/saran pada kolom yang disediakan.
3. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket penilaian ini, saya ucapkan terimakasih.
No. Pilihan
Indikator Soal Soal Posttest Kunci Jawaban Soal Posttest Saran
Soal 1 2 3 4
96
Konsep I
a. Konsep reduksi –oksidasi
berdasarkan pelepasan &
pengikatan oksigen :
Reduksi : reaksi pelepasan
oksigen
1 Oksidasi : reaksi pengikatan
oksigen
Konsep II
Menjelaskan
Jelaskan 3 konsep redoks, b.Konsep reduksi –oksidasi
perkembangan berdasarkan pelepasan &
tulis berdasarkan urutan
konsep reduksi penerimaan elektron :
perkembangan konsep !
oksidasi Reduksi : reaksi pengikatan
. electron
Oksidasi : reaksi pelepasan
elektron
Konsep III:
c. Konsep reduksi –oksidasi
berdasarkan kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi
Reduksi : reaksi penurunan
bilangan oksidasi
Oksidasi : reaksi kenaikan
bilangan oksidasi
97
MnO2(s)+4HCl(aq)MnCl2(aq) +2Cl2(g) +
Tunjukan reaksi oksidasi dan
reduksinya serta tentukan Reduksi
2H2O(l) Oksidasi
reduktor dan oksidator pada
reaksi tersebut ?
Reduktor : HCl
Oksidator : MnO2
100
Lampiran B-19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)”
REAKSI REDUKSI & OKSIDASI
KELAS X
Disusun OLEH
NAMA : NURHAFIDZA
NIM : 131620316
A. Identitas
Nama Sekolah : MAN 2 FILLIAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / II
Materi Pokok : Reaksi Reduksi & Oksidasi
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
D. Indikator :
1. Menjelaskan perkembangan konsep reduksi-oksidasi
102
1. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan perkembangan konsep reduksi-oksidasi
2. Siswa mampu Menjelaskan konsep reduksi-oksidasi dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa mampu Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
4. Siswa mampu Menujukkan reduktor dan oksidator pada suatu reaksi
2. Materi Pelajaran
Reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam banyak hal di dalam kehidupan sehari-hari reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran bahan bakar minyak
bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan dalam rumah tangga. Pada awalnya, reaksi reduksi-oksidasi dikaitkan dengan pengikatan
dan pelepasan oksigen kemudian dikembangkan menjadi proses serah-terima electron dan perubahan bilangan oksidasi (Sudarmo, U 2013)
e. Perkembangan konsep reduksi dan oksidasi berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron
Sudarmo, U (2013) menjelaskan bahwa pelepasan dan penangkapan elek tron terjadi secara stimulant , artinya jika suatu
spesi melepas elektron berarti ada spasi lain yang menangkap. Hal itu berarti bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.
Reaksi yang melibatkan oksidasi-reduksi selanjutnya disebut reaksi redoks. Contoh reaksi yang termasuk reaksi redoks
yaitu :
Pada Contoh di atas, kalsium dioksidasi oleh belerang. Oleh karena itu, belerang merupakan pengoksidasi atau
oksidator sedangkan belerang direduksi oleh kalsium sehingga kalsium merupakan pereduksi atau oksidator. Jadi
oksidator merupakan reaksi yang menangkap electron atau yang mengalami reduksi sedangkan reduktor merupakan
reaksi penerima electron atau mengalami oksidasi.
f. Perkembangan konsep reduksi dan oksidasi berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
Sudarmo, U (2013) menyatakan bahwa untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa dapat
digunakan beberapa ketentuan berikut :
7) Pada unsur-unsur yang bebas, setiap atom mempunyai bilangan oksidasi 0 tidak peduli apakah membentuk molekul
yang sederhana atau kompleks.
8) Pada ion-ion yang sederhana (yaitu yang mengandung satu atom) bilangan oksidasi adalah sama dengan muatan pada
ion tersebut. Dalam hal ini , muatan dari atom adalah muatan dari ion yang sesungguhnya. Misalnya :
d) Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi.
e) Atom-atom golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi + 2
f) Atom –atom golongan IIIA (Ba, Al, Ga ) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +3..
9) Atom oksigen di dalam senyawa pada umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida.
Ada dua pengecualian yaitu untuk senyawa – senyawa peroksida contohnya H2O2 dan senyawa OF2. Senyawa
peroksida memiliki bilangan oksidasi -1 dan senyawa OF2 memiliki bilangan +2.
105
10) Pada senyawa-senyawa yang mengandung hidrogen maka bilangan oksidasi dari hidrogen biasanya +1. Namun
demikian untuk senyawa-senyawa hibrida logam, missal natrium hibrida, NaH, bilangan oksidasi untuk hidrogen
adalah -1.
11) Flour memiliki bilangan oksidasi -1dalam semua senyawanya. Halogen lainnya (Cl, Br, dan I) memiliki bilangan
oksidasi negatif ketika sebagai ion halida dalam senyawanya. Ketika halogen – halogen tersebut bergabung dengan
oksigen misalnya dalam okso dan anion okso maka memiliki bilangan oksidasi positif.
12) Dalam molekul netral, jumlah bilangan oksidasinya semua atom penyusunya adalah nol. Dalam ion poliatomik, jumlah
bilangan oksidasi semua unsur dalam ion tersebut harus sama dengan muatan total ion. Sebagai contoh :
1) Ion Amonium NH4+ ,
Biloks NH4+ = +1
N + 4(1) = +1
N = +1 – 4 = -3
2) H2SO4
Biloks 2(H) + S + 4(O) = 0
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka dari suatu reaksi redoks dapat diketahui zat mana yang mengalami reaksi
oksidasi dan zat mana yang mengalami zat reduksi. Caranya yaitu dengan memperhatikan perubahan bilangan oksidasi dari atom-atom
yang terlibat reaksi. Dengan memperhatikan perubahan bilangan oksidasi , maka reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan
kenaikan bilangan oksidasi, dan reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi.
106
Contoh : oks
1
H2 + 2O2 H2O
0 0 +1 -2
Red
Atom Hidrogen pada H2 mempunyai bilangan oksidasi 0, dan pada H2O mempunyai bilangan oksidasi +1. Jadi bilangan oksidasi atom
naik dari 0 menjadi +1 sehingga reaksinya merupakan reaksi oksidasi . dan atom O2 mempunai bilangan oksidasi 0 dan pada H2O
mempunyai bilangan oksidasi -2. Jadi mengalami penurunan bilangan oksidasi sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi.
Dengan menggunakan konsep perubahan bilangan oksidasi, maka reaksi reduksi dan oksidasi dari suatu reaksi redoks yang rumit dapat
ditentukan.
Contoh :
Cr2O72-(aq) + 3C2O42-(aq) + 14H+ (aq) 2Cr3+(aq) + 6CO2(g) + 7H2O(l)
+6 -2 +3 -2 +1 +3 +4 -2 +1 -2
Pada reaksi tersebut atom hidrogen dan oksigen tidak berubah bilangan oksidasinya, yang mengalami perubahan hanya bilangan
oksidasi atom Cr dan C. Reduksi
Di dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan pengoksidasi (oksidator) . pereduksi
(reduktor) adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam hal ini zat pereduksi
107
mengalami oksidasi. Pengoksidasi (oksidator) adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat lain mengalami
oksidasi. Dalam hal ini zat pengosidasi mengalami reduksi.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Uraian Kegiatan Alokasi
Proses Scientific
Pembelajaran Guru Siswa Waktu
1. Pendahuluan a. Guru mengkondisikan siswa a. Siswa memberikan respon a. Mengamati
siap belajar (mengucapkan terhadap guru (menjawab salam,
salam, berdoa, mengecek berdoa dan menyebutkan nama-
kehadiran sebelum memulai nama kawannya yan tidak hadir)
pelajaran) b. Siswa membantu guru menyiapkan
b. Mengamati ± 5 menit
b. Guru menyiapkan media media pembelajaran.
pembelajaran.
c. Guru memberikan apersepsi c. Mengamati dan
c. Siswa menyimak dan menanya
d. Guru menyampaikan tujuan mendengarkan
108
Lampiran 1.
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :.................................................................................
Kelas/Semester :................................................................................
Tahun Ajaran :................................................................................
Waktu Pengamatan : ...............................................................................
Lampiran 2.
a. Lembar Observasi keterampilan siswa dalam proses pembelajaran
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Program : X/M-IPA
Kompetensi : ……………
Jml
Observasi
Skor
N
Nama Siswa Mengemukakan
o Bertanya menjawab
pendapat
(1) (2) (3)
1.
2.
3.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
112
Kompetensi Dasar :
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
No Indikator Aspek No
Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan perkembangan konsep reduksi- 1
oksidasi
2 Menjelaskan konsep reduksi-oksidasi dalam 2
kehidupan sehari-hari
3 Menentukan bilangan oksidasi atom dalam 3
molekul atau ion
4 Menentukan reduktor dan oksidator pada reaksi 4
Redoks.
113
Soal Post-Test
Mata Pelajaraan : Kimia
Kelas / Semester :X/2
Sekolah : MAN 2 Filial
Materi Pokok : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Bentuk Soal : Essay
Waktu : 15 Menit
Petunjuk :
1. Berdo’alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan test
2. Jawablah soal yang mudah terlebih dahulu
3. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang telah tersedia
4. Dilarang bertanya dan memberikan jawaban
Konsep II : 1
e. Konsep reduksi –oksidasi berdasarkan pelepasan & 1
penerimaan elektron :
Reduksi : reaksi pengikatan electron
Oksidasi : reaksi pelepasan elektron 1
1
Konsep III :
f. Konsep reduksi –oksidasi berdasarkan kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi
Reduksi : reaksi penurunan bilangan oksidasi
Oksidasi : reaksi kenaikan bilangan oksidasi
Reduktor : HCl 2
Oksidator : MnO2 2
Jumlah 27
116
Pontianak, 2017
Validator
( )
Lampiran B-21
118
Bu Guru : Assalamu’alaikum…
Anak-anak : Wa’alaikum salam
Bu Guru : Bagai mana kabarnya anak-anak?
Anak-anak : baik bu…
Ditinjau dari asal katanya oksidasi terjadi karena melibatkan gas oksigen O2
Sehingga pada awalnya reaksi oksidasi diartikan sebagai peristiwa bereaksinya
suatu zat dengan O2
kalian sering bukan melihat besi-besi yang berkarat ?
Nani : sering sekali bu, kalau reaksi perkaratan itu disebabkan karena konsep yang
mana bu ?
Reda : itu contoh dari konsep yang pertama , pengikatan dan pelepasan O2
Hmmm, ini dia contoh reaksinya: (Tiba-tiba reda maju dan menulis di papan tulis
reaksi perkaratan )
4Fe + 3 O2 2Fe2O3
Bu guru : benar ya.. sedangkan reaksi reduksi kebalikan dari reaksi oksidasi yaitu
mengalami reaksi pelepasan O2
Nani : pelepasan O2 maksudnya seperti apa bu?
Bu guru : pelepasan O2 umumnya terjadi pada oksida logam.
oksida logam akan melepaskan oksigen jika dipanaskan, contohnya pada
pemanasan oksida raksa. Ada yang bisa menuliskan reaksinya ?
bobboy : saya bu,, saya bu ( menuju ke papan tulis )
2Hgo 2Hg + O2
Bu guru : bagaimana anak-anak benar apa yang dituliskan boboy?
Anak- anak : benar bu…
Bu guru : nah dari contoh reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan
oksigen, yang teman-teman tuliskan, maka dapat disimpulkan bahwa ?
Terlihat redo mengangkat tangan
Redo : reaksi Oksidasi adalah reaksi pengikatan Oksigen, dan
Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen
Bu guru : bagus , sekarang kita lanjutkan ke konsep yang kedua. Ada yang masih ingat
?
Neni : konsep ke 2 itu penerimaan dan pelepasan elektron kan bu?
Bu guru : iya benar, tenyata anak-anak setelah ilmu kimia berkembang, sangat banyak
reaksi yag terjadi tanpa melibat kan O2 misalnya reaksi- reaksi yang terjadi pada
logam cu, logam Zn, dan masih banyak lagi. Ada yang bisa bantu ibu untuk
menuliskan reaksinya ?
Reda : saya bu (bergegas menuju kedepan )
122
Cu itu tidak hanya bisa bereaksi dengan O2 tapi ia juga bisa bereaksi dengan
unsur-unsur lain seperti Cl2
Reaksi Cu dan O2
Redoks : 2Cu + O2 2CuO
Reduksi : O2 + 4e 2O2-
Oksidasi : 2Cu 2Cu2+ + 4e
Reaksi Cu dan Cl2
Redoks : Cu + Cl2 CuCl2
Oksidasi : Cu Cu2+ + 2e
Reduksi : Cl2 + 2e 2Cl
Bu guru :apa kesamaan reaksi yang dituliskan oleh reda ?
Bobboy : kesamaannya terletak pada reaksi Cu dengan O2 dan reaksi Cu dengan
Cl2
Neni : Iya bu, kesamaannya karena O2 dan Cl2 sama-sama menerima electron
dari Cu, dengan kata lain Cu melepas electron pada O2 dan Cl2
Redo : Oh , iya terlihat jelas dari kedua contoh tersebut
Bu guru : jadi ada yang berseda menyimpulkan reaksi redoks berdasarkan konsep
k2 ini ?
Redo : berdasarkan konsep serah terima electron, maka oksidasi adalah yang
melepaskan electron dan reduksi adalah yang mengikat elektron.
Bu guru : nah sekarang kita masuk ke konsep redks yang ketiga , ada yang masih
ingat?
Bobboy : berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi bu, atau biasa
disingkat dengan biloks
Bu guru : berdasarkan konsep ipengikatan dan pelepasan O2 reaksi spembakaran
karbon
C + O2 CO2 , merupakan reaksi …..
Redo : Oksidasi bu
Bu guru : namun, menurut teori ikatan kimia senyawa CO2 bukan senyawa ionik,
melainkan senyawa kovalen. Sehingga tidak cocok untuk reaksi redoks
berdasarkan perpindahan electron
Neni : jadi reaksi redoks berdasarkan konsep yang k- 2 hanya berlaku untuk
senyawa-senyaw ionic saja bu ?
123
4(S) + 6(O) = -2
4S + 6(-2) = -2
4S = -2+ 12
10 1
S = 4
= 22
Tiba-tiba … kring….. kring….. kring….. kring….. kring…..bel tanda ganti jam pelajaran
berbunyi
Anak-anak : ye..
Bu guru : oke tugas di atas jadi PR ya.. dikerjakan baik-baik
See you next time
Assalamu’alaikum wr.wb
Anak-anak : wa’alaikum salam wr.wb
Boboy : asyiiik dapat PR.
Dirumah tepat pukul 19.30 WIB. Boboy melaksanakan kewajibannya sebagai seorang
siswa yang rajin. Ia belajar di ruang belajar. Belajar malam ini akan ia habiskan untuk
belajar kimia. Entah kenapa setelah ia berteman dengan oksi semangatnya untuk belajar
kimia meningkat. Ia merasa sangat butuh untuk belajar kimia dan ia merasa bahwa belajar
kimia itu asyik dan menyenangkan.
Oksi : malam ini belajar apa boy ?
Keren
Oksi : iyaa donk … saya!
Boboy : (berfikir + Melihat tulisan di buku PR)
Benarkan oksi
Oksi : yapss, atom O itu bilangan oksidasinya berapa?
Boboy : O= -2
Berarti : biloks Mn + 4 x biloks O
Mn + (4xO) = -1
Mn+ (4 x -2) = -1
Mn = -1 + 8 = +7
Berarti biloks dari Mn = +7
Oksi : yes, sekarang boboy sudah bisa (gembira)
Boboy : sekarang no 2
Cl2(g) + 2KI(aq) 2KCl(aq) + I2(aq)
0 +1 -1 +1 -1 0
Sehingga :
oksidasi
SEKIAN
128
LAMPIRAN C
129
Lampiran C-1
Keterangan :
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
6
Validitas =
0+0+0+6
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
131
Lampiran C-3
Lampiran C-4
Keterangan :
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
5
Validitas =
0+0+0+5
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
Lampiran C-5 133
Lampiran C-6
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
4
Validitas =
0+0+0+4
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
Lampiran C-7
135
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
11
Validitas =
0 + 0 + 0 + 11
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
Lampiran C-9
137
Keterangan :
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
11
Validitas =
0 + 0 + 0 + 11
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
Lampiran C-11 139
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
6
Validitas =
0+0+0+6
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
141
Lampiran C-13
Keterangan :
𝐷 11
Validitas = 𝐴+𝐵+𝐶+𝐷 = 0+0+0+11
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
Lampiran C-15 143
Keterangan :
𝐷
Validitas =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
4
Validitas =
0+0+0+4
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
146
Lampiran C-17
Keterangan :
𝐷 12
Validitas = 𝐴+𝐵+𝐶+𝐷 = 0+0+0+12
= 1
Kriteria = Sangat Tinggi
148
Lampiran C-19
Lampiran C-20
Keterangan :
𝐷 12
Validitas = 𝐴+𝐵+𝐶+𝐷 = 0+0+0+12 = 1
Lampiran C-22
∑ Nilai
% Nilai = × 100%
Nilai Maksimum
∑ Respon = Nilai SS + Nilai S + Nilai TS + Nilai STS
Nilai Maksimum = ∑ 𝑅 × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘
= ∑𝑅 ×4
Lampiran C-23 152
Lampiran C-25
Lampiran C-26
Lampiran C-31
LAMPIRAN D
163
LAMPIRAN D-1
SURAT PERNYATAAN VALIDATOR
164
165
LAMPIRAN D-2 166
LAMPIRAN E
168
Lampiran E-1
Lampiran E-2