Anda di halaman 1dari 12

Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No.

1, Januari 2018, Halaman 10-21 p-ISSN : 2086-2695, e-ISSN : 2527-4716

PERAN PEMERINTAH DAERAH DI DALAM MELINDUNGI HAK ANAK


DI INDONESIA

Darmini Roza, Laurensius Arliman S


Fakultas Hukum Universitas Ekaskti, STIH Padang
Jl. Veteran Dalam No.26B, Padang Pasir, Kota Padang,
Jl. Gang Mesid Baiturahman No.40, Kota Padang
darminirozaa@gmail.com, laurensiusarliman@gmail.com

Abstract

Local government has a very vital role in the protection of children. This is stated in the articles of the
Child Protection Act. In realizing the governance of the fulfillment of children's rights by the
Regional Government must be fully realized and implemented properly. Decent City Children are the
dream of every child, because the child will be raised properly and properly. Local Government as a
government in direct contact with the life of children, should be more active and more critical, to
voice the rights of children. Managing the fulfillment of children's rights by the Regional
Government should be overseen by an institution that focuses on protecting, protecting, monitoring
and monitoring the rights of children. Understanding of sustainable child protection needs to be
taught from an early age to the community, because if people are taught early on about sustaining
child protection, then child protection in Indonesia will not stop.

Keywords: Local government; Rights of the Child; Indonesia.

Abstrak

Pemerintah Daerah memiliki peran yang sangat vital didalam perlindungan anak. Hal ini tertuang
didalam pasal-pasal Undang-Undang Perlindungan Anak. Didalam mewujudkan tata kelola
pemenuhan hak anak oleh Pemerintah Daerah haruslah benar-benar direalisasikan dan dijalankan
dengan semestinya. Kota Layak Anak merupakan impian dari setiap anak, karena anak akan
dibesarkan secara layak dan semestinya. Pemerintah Daerah sebagai pemerintah yang
bersentuhan lansung dengan kehidupan anak, harusnya lebih aktif dan lebih kritis, untuk
menyuarakan hak-hak anak. Menata kelola pemenuhan hak anak oleh Pemerintah Daerah harus
diawasi sebuah lembaga sendiri yang fokus untuk melindungi, menjaga, memantau dan mengawasi
hak anak. Penanaman pemahaman perlindungan anak berkelanjutan sangatlah perlu diajarkan
sejak dini kepada masyarakat, karena apabila sejak dini masyarakat diajarkan memahami
perlindungan anak secara berkelanjutan, maka perlindungan anak di Indonesia tidak akan
berhenti.

Kata Kunci: Pemerintah Daerah; Hak Anak; Indonesia.

A. Pendahuluan buang oleh kedua orangtuanya atau di titipkan


Di setiap negara, hak anak telah di atur ke panti asuhan. Bahkan yang sering terjadi
dalam Undang-Undang dalam hal ini tidak yaitu penjualanan anak di bawah umur dan
terkecuali di Indonesia(Qamar 2015). Apakah menelantarkan anaknya, walupun sudah
hak anak sudah berjalan dengan semestinya? tinggal satu atap. Apakah itu termasuk
pertanyaan yang singkat untuk di jawab pelanggaran atas hak untuk kelangsungan
antara sudah atau memang belum. Anak yang hidup dan tumbuh kembang anak? Dalam
seharusnya mendapatkan kasih sayang dari fenomena lain menyebutkan anak-anak
kedua orangtuanya, tapi bagaimana dengan sering di jadikan obyek eksploitasi oleh
fenomena yang terjadi dalam masyarakat orangtuanya. Misalnya saja menyuruh
pada saat ini? Banyak bayi, anak balita di anaknya bekerja daripada melanjutkan

10
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

pendidikan(Arliman 2017). Memang secara sungguh dan belum ada kebijakan yang baik
kodratnya kewajiban anak yaitu membantu terhadap perlindungan hak-hak anak serta
orangtua, tetapi jika orangtua itu masih bisa belum menjadi skala perioritas dalam
bekerja lalu kenapa anak yang dijadikan pembangunan daerah(Asshiddiqie 2006).
sebagai obyek eksploitasi? Bahkan sering Seperti makna perumpamaan buah jatuh
ditemui dijalanan anak balita yang dibawa tidak pernah jauh dari pohon atau air cucuran
oleh orangtuanya untuk mengemis. atap jatuhnya kepelimbahan, dapat dimaknai
Bagaimana peran negara dalam bahwa tingkah laku dari anak merupakan
meminimalisir eksploitasi anak agar anak turunan dari sikap atau perilaku orangtua
dapat terpenuhi hak-haknya? Fenomena yang dengan mudah ditiru oleh anak ataupun
dalam penegakan hukum juga sangat menjadi bagaimana pengaruh didikan orangtua
sorotan, akibat dari pergaulan yang salah dan kepada anak setiap harinya. Seharusnya anak
tidak adanya kontrol dari orang tua, membuat yang lahir, diharapkan bukan menjadi
anak melalukan pelanggaran bahkan tindak preman, pencuri, pencopet ataupun gepeng
pidana. Bagaimana peran negara dalam (gelandangan dan pengemis), tetapi
memenuhi hak anak yang terbukti melakukan diharapkan menjadi anak yang berguna bagi
tindak pidana? Apakah anak akan mudah keluarga di masa datang, yaitu menjadi tulang
bergabung kedalam masyarakat dan menjadi punggung keluarga, pembawa nama baik
seorang dewasa yang ideal? Bagaimana keluarga, bahkan juga harapan nusa dan
penerapan hukum oleh penegak hukum bangsa. Perkembangan hidup seorang anak
terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana menjadi manusia dewasa, tidak terlepas dari
sudah sesuai ketentuan? tahap pencarian jati diri, pencarian jati diri
Makna equality before the law sebagai seorang anak merupakan inti dari pola pikir
suatu mata rantai antara hak dan kewajiban anak kedepan dalam melakukan tindakan-
haruslah berfungsi menurut kedudukannya tindakannya. Dalam tahap ini dipengaruhi
masing-masing(Rochaeti 2015). Sehingga oleh mentalnya, kadang anak mudah
makna kesamaan di hadapan hukum terpengaruh dengan situasi dan kondisi
memberikan pengertian bahwa setiap warga lingkungan disekitarnya. Sehingga jika
negara harus diperlakukan adil oleh aparat lingkungan tempat anak berada tersebut
penegak hukum dan pemerintah. Didalam buruk, dapat berpengaruh pada tindakan yang
Pasal 23 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 dapat melanggar hukum. Hal itu tentu saja
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas dapat merugikan dirinya sendiri, keluarga dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 masyarakat.
tentang Perlindungan Anak (UU Anak memiliki sistem penilaian kanak-
Perlindungan Anak) menyebutkan bahwa kanak yang menampilkan martabat anak
Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah sendiri dan kriteria norma sendiri, sebab sejak
menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan lahir anak sudah menampakan ciri-ciri dan
kesejahteraan Anak dengan memperhatikan tingkah laku karakteristik yang mandiri,
hak dan kewajiban Orang Tua, Wali, atau memiliki keperibadian yang khas dan unik.
orang lain yang secara hukum bertanggung Hal ini disebabkan oleh karena taraf
jawab terhadap Anak. Namun Selama ini perkembangan anak itu memang selalu
yang terlihat Pemerintah Daerah kurang berlainan dengan sifat-sifatnya dan ciri-
terlihat dalam memenuhi pemuhan hak cirinya, dimulai pada bayi, remaja, dewasa
anak(S 2017). Idealnya Pemerintah Daerah dan usia lanjut, akan berlainan psikis maupun
sebagai perpanjangan pemerintah jasmaninya. Anak mempunyai hak yang sama
pusat(Adam 2012), yang bersentuhan lansung dengan warga negara lainnya, yang harus
dengan anak, harus lebih kritis dalam dilindungi dan dihormati oleh setiap warga
menangani hak anak tersebut. Banyak kasus- Negara dan Negara. Setiap Negara
kasus pelanggaran hak anak yang terjadi di dimanapun di dunia ini wajib memberikan
daerah, nyatanya masih menunggu kinerja perhatian serta perlindungan yang cukup
yang ditangani lansung dari pemerintah pusat. terhadap hak-hak anak. Sampai saat ini
Pemerintah Daerah sepertinya belum problematika anak belum menarik
mempunyai perhatian secara sungguh- masyarakat dan pemerintah(Halili 2015).
11
Darmini Roza, Laurensius Arliman S., Peran Pemerintah Daerah

Sangat diperlukan pengakuan dan daerah melindungi hal anak? 2) bagaimana


perlindungan hak-hak anak yang bertujuan mewujudkan tata kelola pemenuhan hak anak
agar mereka dapat tumbuh dan berkembang oleh pemerintah daerah? 3) menggagas
secara wajar sebagai anak, serta menghindari perlindungan anak yang berkelanjutan oleh
sejauh mungkin dari berbagai macam pemerintah daerah? Penelitian ini adalah
ancaman dan gangguan yang mungkin datang peneltian yuridis normatif dengan memakai
dari lingkungannya, maupun dari anak itu Pendekatan perundang-undangan(Bedner et
sendiri. Karena perlindungan hukum memang al. 2012), untuk menelaah semua regulasi
sangat dibutuhkan oleh siapa saja, kapan saja yang bersangkut paut dengan isu hukum
dan dimana saja, termasuk anak-anak. terkait peran pemerintah daerah terkait
Anak telah menjadi sasaran kepentingan perlindungan anak.
bagi banyak kalangan, termasuk untuk tujuan
komersial yang merugikan kepentingan B. Hasil dan Pembahasan
terbaik bagi anak. Betapa saat ini telah terjadi 1. Peran Pemerintah Daerah didalam
semacam jaringan yang memanfaatkan anak Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016
objeknya. Anak dijadikan objek untuk Perubahan Kedua Atas Undang-
diperjualbelikan, objek kekerasan, menjadi Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
alat oleh orang dewasa tertentu untuk mencari Perlindungan Anak.
nafkah dijalan-jalan sebagai anak jalana, dan Pemerintahan Daerah seperti tertuang
sebagainya. Perlakuan kekerasan terhadap didalam pasal 1 angka 1 Undang-undang
anak itu seringkali justru terjadi dilingkungan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
sekitar anak itu sendiri, dimana seharusnya Daerah (UU Pemda), adalah penyelengaraan
anak memperoleh perlindungan. Lihat saja urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
pada ini kasus kelalaian terhadap dan dewan perwakilan rakyat menurut asas
perlindungan anak: 1) semakin meningkatnya otonomi dan tugas pembantuan dengan
anak yang disuruh orangtuanya untuk bekerja prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem
di jalanan; 2) anak yang dipaksa bekerja untuk dan prinsip Negara Kesatuan Republik
memenuhi kebutuhan keluarga; 3) kekerasan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
seksual terhadap anak; 4) anak Undang-Undang Dasar Negara Republik
diperjualbelikan (eksploitasi) untuk pemuas Indonesia Tahun 1945. Sedangkan di angka 2
seks dan kasus lainnya yang tidak menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah
menguntungkan anak(Ardhyanto 2015). adalah kepala daerah sebagai unsur
Itulah gambaran yang kurang penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
menggemberikan bagi potret anak di memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
Indonesia, pada masa ini. yang menjadi kewenangan daerah
Berdasarkan kasus-kasus yang otonom(Fahmiron 2017).
dipaparkan, sangat terlihat sekali baik Didalam pasal 1 angka 12 dan 19 UU
Penegak Hukum dan Orang Tua mengabaikan Perlindungan Anak menjelaskan bahwa Hak
hak-hak anak yang seharusnya mereka Anak adalah bagian dari hak asasi manusia
dapatkan. Disini juga terlihat, Pemerintah (HAM) yang wajib dijamin, dilindungi, dan
Daerah belum ikut andil atau campur tangan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga,
untuk menengahi kasus yang bersentuhan Masyarakat, Negara, Pemerintah, dan
lansung dengan anak. Maka penulis tertarik Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah disini
untuk membahas lebih dalam tentang peran adalah Gubernur, Bupati dan Walikota serta
Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan perangkat daerah sebagai unsur penyelengara
hak-hak anak yang tercantum dalam pemerintahan. Hal tersebut secara tegas
ketentuan perundang-undangan tentang menjelaskan bagaimana kewajiban dari
perlindungan terhadap hak-hak anak dan Pemerintah Daerah untuk melindungi hak-
didalam konvensi hak anak secara hak anak terutama didalam
berkelanjutan. Bertitik tolak kepada latar perkembangannya menuju dewasa, agar
belakang sebagaimana diungkapkan di atas, kelak menjadi orang yang berguna bagi
maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini Keluarga, Masyarakat, Pemerintah Daerah
adalah: 1) bagaimana peran pemerintah dan Negara. Seperti bunyi pasal 20 UU
12
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

Perlindungan Anak bahwa Negara, kecacacatan dan penyakit; d) Lintas Sektoral,


Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, nasib anak tergantung dari berbagai faktor,
K e l u a rg a d a n O r a n g Tu a a t a u Wa l i baik yang makro maupun mikro, yang
berkewajiban dan bertanggung jawab lansung maupun tidak lansung (Widiantari
terhadap penyelangaraan perlindungan anak. 2017). Kemiskinan, perencanaan kota dan
Beberapa hak anak yang harus segala penggusuran, sistem pendidikan yang
dilindungi sebagaimana dimaksud dalam menekankan hafalan dan bahan-bahan yang
Pasal 65 Undang-Undang Nomor 39 Tahun tidak relevan, komunitas yang penuh dengan
1999 tentang Hak Asasi Manusia bahwa ketidakadilan, dan sebagainya dapat
setiap anak berhak untuk memperoleh ditangani oleh sektor, terlebih keluarga atau
perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan anak itu sendiri. Perlindungan terhadap anak
pelecehan seksual, penculikan, perdagangan adalah perjuangan yang membutuhkan
anak, serta dari berbagai bentuk sumbagan semua orang di semua tingkatan.
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan Pasal 21 UU Perlindungan Anak
zat adiktif lainnya. Kebijakan kriminal menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah
sebagaimana adalah suatu usaha yang berkewajiban dan bertangung jawab untuk
rasional dari masyarakat dalam menghormati pemenuhan hak anak tanpa
menanggulangi kejahatan, dengan mengacu membedakan suku, agama, ras, golongan,
pada pendapat Marc Ancel sebagai the jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa,
rational organization of the control of crime status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi
by society (Rezah 2015). fisik dan/atau mental. Untuk menjamin
Prinsip-prinsip Perlindungan Anak yang pemenuhan Hak Anak Pemerintah Daerah
wajib untuk dilindungi dan dijalankan oleh berkewajiban untuk memenuhi, melindungi,
Pemerintah Darerah sesuai amandat dari UU dan menghormati Hak Anak, Pemerintah
Perlindungan Anak, adalah: a) Anak tidak Daerah juga berkewajiban dan bertanggung
dapat berjuang sendiri, salah satu prinsip yang jawab dalam merumuskan dan melaksanakan
digunakan dalam perlindungan anak adalah: kebijakan di bidang penyelenggaraan
anak itu adalah modal utama kelansungan Perlindungan Anak. Untuk menjamin
hidup manusia, bangsa, dan keluarga, untuk pemenuhan Hak Anak dan melaksanakan
itu hak-haknya harus dilindungi. Anak tidak kebijakan sebagaimana dimaksud diatas
dapat melindungi sendiri hak-haknya, banyak maka, Pemerintah Daerah berkewajiban dan
pihak yang mempengaruhi kehidupannya; b) bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
Kepentingan terbaik anak (the best interest of mendukung kebijakan nasional dalam
the child), agar perlindungan anak dapat penyelenggaraan Perlindungan Anak di
diselenggarakan dengan baik, dianut prinsip daerah. Kebijakan ini dapat diwujudkan
yang menyatakan bahwa kepentingan terbaik melalui upaya daerah membangun
anak harus dipandang sebagai of paramount kabupaten/kota layak Anak(Statistik 2015).
importence (memperoleh prioritas tertinggi) Terhadap ketersediaan sumber daya manusia
dalam setiap keputusan menyangkut anak. dalam penyelenggaraan Perlindungan Anak
Tanpa prinsip ini perjuangan untuk Pemerintah Daerah berkewajiban dan
melindungi anak akan mengalami banyak bertanggung jawab memberikan dukungan
batu sandungan; c) Ancangan daur kehidupan sarana, prasarana, dan ketersediaan (yang
(life-circle approach), perlindungan anak dimaksud dengan “dukungan sarana dan
mengacu pada persamaan pada pemahaman prasarana”, misalnya sekolah, lapangan
bahwa perlindungan anak harus dimulai sejak bermain, lapangan olahraga, rumah ibadah,
dini dan terus menerus. Janin yang berada fasilitas pelayanan kesehatan, gedung
dalam kandungan perlu dilindungi dengan kesenian, tempat rekreasi, ruang menyusui,
gizi termasuk yodium dan kalsium yang baik tempat penitipan Anak, termasuk optimalisasi
melalui ibunya. Jika ia telah lahir, maka dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan
diperlukan air susu ibu (ASI) dan pelayanan Perlindungan Anak yang ada di daerah),
kesehatan primer dengan memberikan seperti yang dijelaskan didalam Pasal 22 UU
pelayanan imunisasi dan lain-lain, sehingga Perlindungan Anak. Pasal 23 dan 24 UU
anak terbebas dari berbagai mungkin Perlindungan Anak menjelasakan peran
13
Darmini Roza, Laurensius Arliman S., Peran Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah, didalam perlindungan mengancam kelangsungan hidup


anak lebih lanjut yaitu: a) Pemerintah Daerah dan/atau menimbulkan kecacatan (Pasal
menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan 46);
kesejahteraan Anak dengan memperhatikan g) Pemerintah Daerah wajib melindungi
hak dan kewajiban Orang Tua, Wali, atau Anak dari upaya transplantasi organ
orang lain yang secara hukum bertanggung tubuhnya (Pemerintah Daerah wajib
jawab terhadap Anak; b) Pemerintah Daerah melindungi Anak dari perbuatan: a)
mengawasi penyelenggaraan Perlindungan pengambilan organ tubuh Anak dan/atau
Anak; dan c) Pemerintah Daerah menjamin jaringan tubuh Anak tanpa
Anak untuk mempergunakan haknya dalam memperhatikan kesehatan Anak; b) jual
menyampaikan pendapat sesuai dengan usia beli organ dan/atau jaringan tubuh Anak;
dan tingkat kecerdasan Anak. c) penelitian kesehatan yang
Didalam menjalankan tanggung jawab menggunakan Anak sebagai objek
dan kewajibannya pemerintah daerah harus penelitian tanpa seizin Orang Tua dan
melaksanakan pengawasan lansung terhadap tidak mengutamakan kepentingan yang
perlindungan hak anak, selain pengawasan terbaik bagi Anak) untuk pihak lain
perlindungan hak anak yang tertuang dari (Pasal 47);
tanggung jawab dan kewajiban dari h) Pemerintah Daerah wajib
pemerintah daerah yang telah dijelaskan menyelenggarakan pendidikan dasar
diatas, pengawasan pemerintah daerah juga minimal 9 (sembilan) tahun untuk
tekait dalam hal berikut ini yaitu: semua Anak (Pasal 48);
a) P e m e r i n t a h D a e r a h m e l a k u k a n i) Pemerintah Daerah wajib memberikan
bimbingan dan pengawasan terhadap kesempatan yang seluas-luasnya kepada
pelaksanaan pengangkatan Anak (Pasal Anak untuk memperoleh pendidikan
41) yang selanjutnya diatur dengan (Pasal 49);
Peraturan Pemerintah (Pasal 41 A); j) Pemerintah Daerah bertanggung jawab
b) P e m e r i n t a h D a e r a h m e n j a m i n untuk memberikan biaya pendidikan
Perlindungan Anak dalam memeluk dan/atau bantuan cuma-cuma atau
agamanya yang meliputi pembinaan, pelayanan khusus bagi Anak dari
pembimbingan, dan pengamalan ajaran K e l u a rg a k u r a n g m a m p u , A n a k
agama bagi Anak (Pasal 43); Terlantar, dan Anak yang bertempat
c) Pemerintah Daerah wajib menyediakan tinggal di daerah terpencil (Pasal 53);
fasilitas dan menyelenggarakan upaya k) Pemerintah Daerah wajib
kesehatan yang komprehensif bagi Anak menyelenggarakan pemeliharaan,
agar setiap Anak memperoleh derajat perawatan, dan rehabilitasi sosial Anak
kesehatan yang optimal sejak dalam terlantar, baik di dalam lembaga maupun
kandungan (Pasal 44); di luar lembaga (Penyelenggaraan
d) Pemerintah Daerah wajib memenuhi pemeliharaan dapat dilakukan oleh
tanggung jawab menjaga kesehatan lembaga masyarakat, Untuk
Anak dan merawat Anak sejak dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan
kandungan apabila Orang Tua dan perawatan Anak terlantar, lembaga
Keluarga yang tidak mampu pemerintah dan lembaga masyarakat
melaksanakan tanggung jawab tersebut dapat mengadakan kerja sama dengan
(Pasal 45); berbagai pihak yang terkait. Dalam hlm
e) Pemerintah Daerah wajib melindungi penyelenggaraan pemeliharaan dan
Anak dari perbuatan yang mengganggu perawatan pengawasannya dilakukan
kesehatan dan tumbuh kembang Anak, oleh kementerian yang
terhadap hal ini Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan
harus melakukan aktivitas yang pemerintahan di bidang sosial) (Pasal
melindungi Anak (Pasal 45 B); 55);
f) P e m e r i n t a h D a e r a h w a j i b l) Pemerintah Daerah dalam
mengusahakan agar Anak yang lahir menyelenggarakan pemeliharaan dan
terhindar dari penyakit yang perawatan wajib mengupayakan dan
14
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

membantu Anak, agar Anak dapat: a) Perlindungan Anak bersumber dari: a)


berpartisipasi; b) bebas menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
pendapat dan berpikir sesuai dengan hati Negara; b) Anggaran Pendapatan dan
nurani dan agamanya; c) bebas Belanja Daerah; dan c) sumber dana lain
menerima informasi lisan atau tertulis yang sah dan tidak mengikat, sumber
sesuai dengan tahapan usia dan dana lain yang sah dan tidak mengikat
perkembangan Anak; d) bebas dikelola sesuai dengan ketentuan
berserikat dan berkumpul; e) bebas peraturan perundang-undangan.)
beristirahat, bermain, berekreasi, Perlindungan Anak (Pasal 71E);
berkreasi, dan berkarya seni budaya; dan
f) memperoleh sarana bermain yang 2. Mewujudkan Tata Kelola Pemenuhan
memenuhi syarat kesehatan dan Hak Anak oleh Pemerintah Daerah.
keselamatan. (Pasal 56); Indonesia telah meratifikasi Konvensi
m) Pemerintah Daerah wajib menyediakan Hak Anak sejak 5 September 1990. Hal ini
tempat penampungan, pemeliharaan, merupakan komitmen Indonesia dalam
dan perawatan Anak Terlantar yang menghormati dan memenuhi hak anak.
bersangkutan (Pasal 58); Komitmen ini tertuang dalam Undang-
n) Pemerintah Daerah berkewajiban dan Undang Dasar 1945 Pasal 28 B (2), dan
bertanggung jawab untuk memberikan o p e r a s i o n a l n y a p a d a U U PA U n t u k
Perlindungan Khusus (Perlindungan mentransformasikan hak anak ke dalam
Khusus tersebut kepada Anak dengan proses pembangunan, pemerintah
kriteria sebagai berikut: a) Anak dalam mengembangkan kebijakan Kota Layak
situasi darurat; b) Anak yang Anak. Kota Layak Anak merupakan istilah
berhadapan dengan hukum; c) Anak dari yang diperkenalkan pertama kali oleh
kelompok minoritas dan terisolasi; d) Kementerian Negara Pemberdayaan
Anak yang dieksploitasi secara ekonomi Perempuan tahun 2005 melalui Kebijakan
dan/atau seksual; e) Anak yang menjadi Kota Layak Anak. Karena alasan untuk
korban penyalahgunaan narkotika, mengakomodasi pemerintahan kabupaten,
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif belakangan istilah Kota Layak Anak menjadi
lainnya; f) Anak yang menjadi korban Kabupaten/Kota Layak Anak dan kemudian
pornografi; g) Anak dengan HIV/AIDS; disingkat menjadi KLA. Dalam Kebijakan
h) Anak korban penculikan, penjualan, tersebut digambarkan bahwa KLA
dan/atau perdagangan; i) Anak korban merupakan upaya pemerintahan
Kekerasan fisik dan/atau psikis; j) Anak kabupaten/kota untuk mempercepat
korban kejahatan seksual; k) Anak implementasi Konvensi Hak Anak (KHA)
korban jaringan terorisme; l) Anak dari kerangka hukum ke dalam definisi,
Penyandang Disabilitas; m) Anak strategi, dan intervensi pembangunan seperti
korban perlakuan salah dan kebijakan, institusi, dan program yang layak
penelantaran; n) Anak dengan perilaku anak(Ardiansyah, Ferdricka Nggeboe 2015).
sosial menyimpang; dan o) Anak yang Kota Layak Anakdan atau Kota Ramah Anak
menjadi korban stigmatisasi dari kadang-kadang kedua istilah ini dipakai
pelabelan terkait dengan kondisi Orang dalam arti yang sama oleh beberapa ahli dan
Tu a n y a . P e n j e l a s a n l e b i h r i n c i pejabat dalam menjelaskan pentingnya
selanjutnya bisa dilihat didalam Pasal 59 percepatan implementasi Konvensi Hak Anak
A, Pasal 60, Pasal 64, Pasal 65, Pasal 66, ke dalam pembangunan sebagai langkah awal
Pasal 67, Pasal 67A, Pasal 67B, Pasal untuk memberikan yang terbaik bagi
67C, Pasal 68, Pasal 69, Pasal 69 A, kepentingan anak.
Pasal 69 B, Pasal 70, Pasal 71, Pasal Tujuan dari inisitif KLA adalah untuk
71A, Pasal 71B, Pasal 71C, Pasal 71D.) mengintegrasikan hak-hak anak ke dalam
kepada Anak (Pasal 59); pembangunan kabupaten/kota; untuk
o) Pemerintah Daerah bertanggung jawab melaksanakan kebijakan kabupaten/kota
menyediakan dana penyelenggaraan yang layak anak; untuk memobilisasi dan
(Pendanaan penyelenggaraan mengintegrasikan sumberdaya manusia,
15
Darmini Roza, Laurensius Arliman S., Peran Pemerintah Daerah

keuangan, sarana, prasarana dan metode yang budaya dan sosial; dan k) secara seimbang
ada pada pemerintah, masyarakat dan dunia dapat mengakses setiap pelayanan, tanpa
usaha dalam rangka menciptakan memperhatikan suku bangsa, agama,
kabupaten/kota yang dapat memenuhi hak- kekayaan, gender, dan kecacatan.
hak anak; untuk menyusun perencanaan dan Dari uraian tersebut, tergambar bahwa
melaksanakan strategi, program, kegiatan, ada tantangan besar untuk mempercepat
dan anggaran yang responsif terhadap implementasi hak anak di tingkat
kebutuhan dan kepentingan terbaik bagi anak; kabupaten/kota, provinsi, pada masa kini dan
untuk memperkuat peran pemerintah masa datang. Padahal masalah bukan hanya
kabupaten/kota, dalam menyatukan tujuan anak, namun, jika kita tidak segera berinisatif,
pembangunan daerah di bidang perlindungan dikhawatirkan kepentingan terbaik bagi anak
anak; untuk mempercepat kemampuan terabaikan. Artinya, hak tumbuh dan
keluarga, masyarakat, dunia usaha di berkembang mereka kurang optimal, yang
pemerintahan kabupaten/kota dalam akan berujung pada hilangnya satu generasi
mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan bangsa. Selain itu kunci sukses untuk
anak; dan untuk menyusun dan memantau mewujudkan kota layak bagi anak adalah
kerangka kebijakan pemerintah adanya keikhlasan dan ketulusan orang
kabupaten/kota yang layak anak dengan dewasa mengutamakan kepentingan terbaik
mekanisme berkelanjutan (Fauzan 2010). anak.
Pemekaran kabupaten dan kota Untuk efektivitas pengawasan
merupakan buah dari otonomi daerah. Gejala penyelenggaraan Perlindungan Anak
ini sudah terasa sejak berlakunya Undang- diperlukan lembaga independen yang
Undang Otonomi Daerah tahun 2001 diharapkan dapat mendukung Pemerintah dan
(Kurniawan 2016). Tujuan akhir dari Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
pemekaran ini adalah diarahkan untuk Perlindungan Anak. Pasal 74 UU
mempercepat terwujudnya kesejahteraan Perlindungan Anak angka 1 menyatakan
masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, bahwa Dalam rangka meningkatkan
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, efektivitas pengawasan penyelenggaraan
serta peningkatan daya saing daerah dengan pemenuhan Hak Anak, dengan Undang-
memperhatikan prinsip demokrasi, Undang ini dibentuk Komisi Perlindungan
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan Anak Indonesia yang bersifat independen.
kekhususan suatu daerah dalam sistem Dan didalam angka 2 lebih menjabarkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makna peran dari Pemerintah Daerah yang diberi
dari tujuan akhir ini tersirat bahwa kewenangan yang dinyatakan sebagai berikut
perlindungan anak menjadi salah satu urusan bahwa, dalam hal diperlukan, Pemerintah
wajib yang diserahkan oleh pemerintah ke Daerah dapat membentuk Komisi
pemerintah kabupaten dan kota akan semakin Perlindungan Anak Daerah atau lembaga
terwujud. KLA adalah kota yang menjamin lainnya yang sejenis untuk mendukung
hak setiap anak sebagai warga kota. Sebagai pengawasan penyelenggaraan Perlindungan
warga kota, berarti anak: a) keputusannya Anak di daerah.
mempengaruhi kotanya; b) dapat Bandingkan dengan Lembaga
mengekspresikan pendapatnya mengenai Perlindungan Anak sebagai wahana
kota yang mereka inginkan; c) dapat berperan masyarakat yang independen guna ikut
serta dalam kehidupan keluarga, komuniti, memperkuat mekanisme nasional dan
dan sosial; d) dapat mengakses pelayanan internasional dalam mewujudkan situasi dan
dasar seperti kesehatan dan pendidikan; e) kondisi yang kondusif bagi pemantauan,
dapat mengakses air minum segar dan tinggal pemajuan dan perlindungan hak anak dan
di lingkungan dengan sanitasi yang baik; f) solusi bagi permasalahan anak yang timbul,
terlindungi dari eksploitasi, kekerasan dan dimana ini lahir dari prakarsa Departemen
penelantaran; g) merasa aman berjalan di S o s i a l R e p u b l i k I n d o n e s i a , To k o h
jalan; h) dapat bertemu dan bermain dengan Masyarakat, Perguruan Tinggi, Organisasi
temannya; i) hidup di lingkungan yang bebas Non-Pemerintah dan Pemerintah, Media
polusi; j) berperan serta dalam kegiatan Massa dan kalangan Profesi serta dukungan
16
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

Badan Dunia urusan anak-anak (UNICEF) hukum dan kebijakan berkaitan dengan anak;
melalui Forum Nasional Perlindungan Anak d) menyebarluaskan, publikasi dan sosialisasi
yang Pertama (I) tanggal 26 Oktober 1998, tentang hak-hak anak dan situasi anak di
dibentuklah Komisi Nasional Perlindungan indonesia; e) menyampaikan pendapat dan
Anak yang selanjutnya disebut Lembaga usulan tentang pemantauan pemajuan dan
Perlindungan Anak pada tahun 2017 kemajuan, dan perlindungan hak anak kepada
(Hidayati 2014). Visi: Terwujudnya kondisi parlemen, pemerintah dan lembaga terkait; f)
perlindungan anak yang optimum dalam mempunyai mandat untuk membuat laporan
mewujudkan anak yang handal, berkualitas alternatif kemajuan perlindungan anak di
dan berwawasan menuju masyarakat yang tingkat nasional; dan melakukan
sejahtera dan mandiri, dan Misi: Melindungi perlindungan khusus. Dari penjelasan
anak dari setiap orang dan/atau lembaga yang tersebut penulis merasa Pemerintah Daerah
melanggar hak anak, serta mengupayakan sudah terbantu dengan adanya Lembaga
pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar Perlindungan Anak, dan Komisi
mampu mencegah terjadinya pelanggaran Perlindungan Anak Daerah dan Lembaga
hak anak, Mewujudkan tatanan kehidupan Sosial lainya, yang juga fokus dan kritis
yang mampu memajukan dan melindungi bergerak didalam menyuarakan perlindungan
anak dan hak-haknya serta mencegah hak-hak anak. Apabila pemerintah ingin lebih
pelanggaran terhadap anak sendiri, dan berperan aktif, sudah saatnya Pemerintah
Meningkatkan upaya perlindungan anak Daerah juga punya lembaga sendiri
melalui peningkatan kesadaran, pengetahuan berdasarkan amandat dari UU Perlindungan
dan kemampuan masyarakat serta Anak, yang nantinya fokus mengawasi dan
meningkatkan kualitas lingkungan yang menjamin perlindungan hak anak.
memberi peluang, dukungan dan kebebasan Dasar dari pelaksanaan perlindungan
terhadap mekanisme perlindungan. Peran hak anak ini oleh Pemerintah Daerah adalah
Lembaga Perlindungan Anak: a) melakukan (Indoenesia 2012): a) Dasar Filosofis,
pemantauan dan pengembangan Pancasila dasar kegiatan dalam berbagai
perlindungan anak; b) melakukan advokasi bidang kehidupan keluarga, bermasyarakat,
dan pendampingan pelaksanaan hak-hak bernegara, dan berbangsa, dan dasar filosofis
anak; c) menerima pengaduan pelanggaran pelaksanaan perlindungan anak; b) Dasar
hak-hak anak; melakukan kajian strategis Etis, pelaksanaan perlindungan anak harus
terhadap berbagai kebijakan yang sesuai dengan etika profesi yang berkaitan,
menyangkut kepentingan terbaik bagi anak; untuk mencegah perilaku penyimpangan
d) melakukan koordinasi antar lembaga, baik dalam pelaksanaan kewenagan, kekuasaan,
tingkat regional, nasional maupun dan kekuatan dalam pelaksanaan
international; memberikan pelayanan perlindungan anak; c) Dasar Yuridis,
bantuan hukum untuk beracara di pengadilan pelaksanaan perlindungan hak anak harus
mewakili kepentingan anak; e) melakukan didasarkan pada UUD 1945 dan berbagai
rujukan untuk pemulihan dan penyatuan peraturan perundang-undangan lainnya yang
kembali anak; dan f) menyelenggarakan berlaku. Penerapan dasar yuridis ini harus
pendidikan dan pelatihan, pengenalan dan secara integratif, yaitu penerapan terpadu
penyebarluasan informasi tentang hak anak. menyangkut peraturan perundang-undangan
Sedangkan Lembaga Perlindungan Anak dari berbagai hukum yang berkaitan. Dengan
mempunyai fungsi: a) melakukan adanya dasar perlindungan hak anak ini, maka
pengumpulan data, informasi dan investigasi Pemerintah Daerah dalam membentuk
terhadap pelanggaran hak anak; b) melakukan Komisi Perlindungan Anak Daerah sudah
kajian hukum dan kebijakan regional dan seharusnya terbantu, karena ini dijadikan
nasional yang tidak memihak pada landasan untuk bergerak dalam menyuarakan
kepentingan terbaik anak; memberikan perlindungan-perlindungan hak anak di
penilaian dan pendapat kepada pemerintah daerah.
dalam rangka mengintegrasikan hak-hak
anak dalam setiap kebjijakan; c) memberikan
pendapat dan laporan independen tentang
17
Darmini Roza, Laurensius Arliman S., Peran Pemerintah Daerah

3. Gagagasan Perlindungan Anak Yang ketidaktahuan anak, maka masyarakat


Berkelanjutan menciptakan monster-monster yang lebih
Penanaman pemahaman perlindungan buruk di kemudian hari; 3) Pendekatan daur
anak berkelanjutan sangatlah perlu diajarkan k e h i d u p a n ( l i f e - c i rc l e a p p ro a c h ) ,
secara dini kepada masyarakat. Karena perlindungan anak mengacu pada
dengan adanya penanaman pemahaman pemahaman bahwa perlindungan anak harus
perlindungan anak berkelanjutan membuat dimulai sejak dini, dan terus menerus. Janin
perlindungan ini tidak berhenti ketika ada yang berada dalam kandungan perlu
kasus-kasus anak yang sedang hangat dilindungi dengan gizi, termasuk yodium, dan
diperbincangkan, lebih jauh dari itu hal ini kalsium yang baik melalui ibunya. Jika ia
berpengaruh pada implementasi undang- telah lahir, maka diperlukan air susu ibu
undang perlindungan anak (Samsudi 2017) (ASI), dan pelayanan kesehatan primer
yang ada bisa dilaksanakan oleh setiap orang, dengan memberikan pelayanan imunisasi,
aparat penegak hukum, dan pihak-pihak dan lain-lain, sehingga anak terbebas dari
terkait yang disebutkan dalam undang- berbagai kemungkinan cacat, dan penyakit,
undang perlindungan anak secara masa-masa prasekolah, dan sekolah,
berkelanjutan (the best life to children). diperlukan keluarga, lembaga pendidikan,
Meratifikasi Konvensi Hak Anak dan lembaga sosial/keagamaan yang
melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun bermutu. Anak memperoleh kesempatan
1990, dan mengimplementasikan hak-hak belajar yang baik, waktu istirahat, dan
anak tersebut, secara kuantitatif ada 40 bermain yang cukup, dan ikut menentukan
(empat puluh) kewajiban negara peserta nasibnya sendiri. Pada saat anak sudah
untuk mengimplementasikan hak-hak anak. berumur 15-18 tahun, ia memasuki masa
Selain itu ada 4 macam penanaman hak-hak transisi dalam dunia dewasa. Periode ini
anak yaitu: 1) hak atas kelangsungan hidup penuh risiko karena secara kultural, seseorang
(survival rights); 2) hak atas perlindungan akan dianggap dewasa, dan secara fisik
(protection rights); 3) hak atas perkembangan memang telah cukup sempurna untuk
(development rigths); dan 4) hak untuk menjalankan fungsi reproduksinya,
berpartisipasi (participation rights). pengetahuan yang benar tentang reproduksi,
Penanaman prinsip perlindungan anak dan perlindungan dari berbagai diskriminasi,
harus menanamkan hal berikut ini: 1) Anak dan perlakuan salah, dapat memasuki
tidak dapat berjuang sendiri, merupakan salah perannya sebagai orang dewasa yang berbudi,
satu prinsip yang digunakan dalam dan bertanggung jawab. Perlindungan hak-
perlindungan anak adalah: anak itu modal hak mendasar bagi pradewasa juga
utama kelangsungan hidup manusia, bangsa, diperlukan agar generasi penerus, tetap
dan keluarga, untuk itu hak-haknya harus bermutu, orang tua yang terdidik
dilindungi, anak tidak dapat melindungi mementingkan sekolah anak-anak mereka,
sendiri hak-haknya, banyak pihak yang orang tua yang sehat jasmani, dan rohaninya,
mempengaruhi kehidupannya. Negara, dan selalu menjaga tingkah laku kebutuhan, baik
masyarakat berkepentingan untuk fisik maupun emosional anak-anak mereka;
mengusahakan perlindungan hak-hak anak; dan 4) Lintas sektoral, nasib anak tergantung
2) Kepentingan terbaik bagi anak (the best dari berbagai faktor, baik yang makro maupun
interst of the child), agar perlindungan anak mikro, yang langsung maupun tidak
dapat diselenggarakan dengan baik, dianut langsung, kemiskinan, perencanaan kota, dan
prinsip yang menyatakan bahwa kepentingan segala penggusuran, sistem pendidikan yang
terbaik anak harus dipandang sebagai of menekankan hafalan, dan bahan-bahan yang
paramount importaence (memperoleh tidak relevan, komunitas yang penuh dengan
prioritas tinggi) dalam setiap keputusan yang ketidakadilan, dan sebagainya tidak dapat
menyangkut anak, tanpa prinsip ini ditangani oleh sektor, terlebih keluarga atau
perjuangan untuk melindungi anak akan anak itu sendiri, perlindungan terhadap anak
mengalami banyak sandungan, prinsip the adalah perjuangan yang membutuhkan
best interest of the child digunakan karena sumbangan semua orang di semua tingkatan.
dalam banyak hal anak korban, disebabkan Asas hak hidup, kelangsungan hidup,
18
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

dan perkembangan adalah hak asasi yang diri secara fisik, kejiwaan, moral, spiritual,
paling mendasar bagi anak yang dilindungi dan kemasyarakatan dalam situasi yang sehat,
oleh negara, pemerintah, masyarakat, normal sesuai dengan kebebasan, dan
keluarga, dan orang tua. Asa ini memberikan harkatnya. Penuangan tujuan itu ke dalam
gambaran bahwa hak hidup, kelangsungan hukum, kepentingan terbaik atas diri anak
hidup, dan perkembangan merupakan hak- harus merupakan pertimbangan utama; 3)
hak anak yang paling utama untuk dilindungi Anak sejak dilahirkan berhak akan nama, dan
(Robet 2014). Asas penghargaan atas kebangsaan; 4) Anak berhak, dan harus
pendapat anak adalah penghormatan atas hak- dijamin secara kemasyarakatan untuk
hak anak untuk berpartisipasi, dan tumbuh, dan kembang secara sehat. Untuk ini
menyatakan pendapatnya dalam pengambilan baik sebelum maupun setelah kelahirannya
keputusan terutama jika menyangkut hal-hal harus ada perawatan, dan perlindungan
yang mempengaruhi kehidupannya. Asas ini khusus bagi anak, dan ibunya. Anak berhak
bermaksud untuk mendorong partisipasi anak mendapat gizi yang cukup, perumahan
dalam pemenuhan haknya dalam rekreasi, dan pelayanan kesehatan; 5) Anak
melaksanakan segala tindakan yang diambil yang cacat fisik, mental, dan lemah
dalam kehidupan si anak dengan meliputi: 1) kedudukan sosialnya akibat keadaan tertentu
hak untuk berpendapat, dan memperoleh harus memperoleh pendidikan, perawatan,
pertimbangan atas pendapatnya; 2) hak untuk dan perlakuan khusus; 6) Agar kepribadian
mendapat, dan mengetahui informasi serta anak tumbuh secara maksimal, dan harmonis,
untuk mengekspresikan; 3) hak untuk ia memerlukan kasih sayang, dan pengertian.
berserikat menjalin hubungan untuk Sedapat mungkin ia harus dibesarkan di
bergabung; dan 4) hak untuk memperoleh bawah asuhan, dan tanggungjawab orang
informasi yang layak, dan terlindungi dari tuanya sendiri, dan bagaimanapun harus
informasi yang tidak sehat. diusahakan agar tetap berada dalam suasana
Tanggal 20 November 1959 Sidang yang penuh kasih sayang, sehat jasmani, dan
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) rohani. Anak di bawah usia 5 (lima) tahun
telah mengesahkan Deklarasi tentang Hak- tidak dibenarkan terpisah dari ibunya.
Hak Anak. Dalam Mukadimah Deklarasi ini, Masyarakat, dan pemerintah yang berwenang
tersirat bahwa umat manusia berkewajiban berkewajiban memberikan perawatan khusus
memberikan yang terbaik bagi anak-anak. kepada anak yang tidak memiliki keluarga,
Hal ini merupakan penanaman prinsip dan kepada anak yang tidak mampu.
perlindungan anak yang sudah lama Diharapkan agar pemerintah atau pihak lain
digagaskan secara universal, dan harusnya memberikan bantuan pembiayaan bagi anak-
berlaku di seluruh dunia untuk penegakan anak yang berasal dari keluarga besar; 7)
hukum perlindungan anak. Deklarasi ini Anak berhak mendapat pendidikan wajib
memuat 10 (sepuluh) asas tentang hak-hak secara gratis sekurang-kurangnya pada
anak (Manusia and Manusia 2008), yaitu: 1) tingkat pendidikan dasar. Mereka harus
Anak berhak menikmati semua hak-haknya mendapat perlindungan yang dapat
sesuai dengan ketentuan yang terkandung meningkatkan pengetahuan umumnya, dan
dalam deklarasi ini. Setiap anak tanpa yang memungkinkan atas dasar kesempatan
pengecualian harus dijamin hak-haknya tanpa yang sama untuk mengembangkan
membedakan suku bangsa, warna kulit, jenis kemampuannya, pendapat pribadinya, dan
kelamin, bahasa, agama, pandangan politik, persaan tanggungjawab moral, dan sosialnya,
kebangsaan, tingkatan sosial, kaya miskin, sehingga mereka dapat menjadi anggota
kelahiran atau status lain, baik yang ada pada masyarakat yang berguna. Kepentingan anak
dirinya maupun pada keluarganya; 2) Anak haruslah dijadikan pedoman oleh mereka
berhak memperoleh perlindungan khusus, yang bertanggungjawab terhadap pendidikan,
dan harus memperoleh kesempatan yang dan bimbingan anak yang bersangkutan:
dijamin oleh hukum, dan sarana lain, agar pertama-tama tanggung jawab tersebut
menjadikannya mampu untuk terletak pada orang tua mereka. Anak harus
mengembangkan diri secara fisik, kejiwaan, mempunyai kesempatan yang leluasa untuk
dan moral, mampu untuk mengembangkan bermain, dan berekreasi yang diarahkan
19
Darmini Roza, Laurensius Arliman S., Peran Pemerintah Daerah

untuk tujuan pendidikan, masyarakat, dan Pemerintah Daerah harus terlihat sungguh-
pemerintah yang berwenang harus berusaha sungguh dalam mengelola ini, jangan sampai
meningkatkan pelaksanaan hak ini; 8) Dalam Komisi Perlindungan Anak Daerah ini hanya
keadaan apapun anak harus didahulukan tertuang didalam UU Perlindungan Anak saja,
dalam menerima perlindungan, dan tanpa ada realisasinya dari Pemerintah
pertolongan; 9) Anak harus dilindungi dari Daerah. Pemerintah Daerah sebagai
segala bentuk kealapaan, kekerasan, dan pemerintah yang bersentuhan lansung dengan
eksploitasi. Ia tidak boleh dijadikan subjek kehidupan anak terlebih dahulu harusnya
perdagangan. Anak tidak boleh bekerja lebih aktif dan lebih kritis, untuk
sebelum usia tertentu, ia tidak boleh menyuarakan hak-hak anak dan wajib untuk
dilibatkan dalam pekerjaan yang dapat memenuhi dan melindungi hak anak dari
merugikan kesehatan atau pendidikannya, pihak-pihak yang nantinya merugikan
maupun yang dapat mempengaruhi perkembangan hak anak dalam mencapai
perkembangan tubuh, jiwa, dan akhlaknya; kedewasaannya. Melindungi anak didalam
dan 10) Anak harus dilindungi dari perbuatan perkembangannya sampai dewasanya kelak,
yang mengarah ke dalam bentuk diskriminasi sudah sepatutnya Pemerintah
sosial, agama maupun bentuk-bentuk mengalokasikan dana APBD secara khusus,
diskriminasi lainnya. Mereka harus untuk membantu peran aktif Pemerintah
dibesarkan di dalam semangat penuh Daerah terhadap perlindungan anak. Menata
pengertian toleransi, dan persahabatan kelola pemenuhan hak anak oleh Pemerintah
antarbangsa, perdamaian, serta persaudaraan Daerah, sudah seharusnya pemerintah daerah
semesta dengan penuh kesadaran bahwa membangun sebuah lembaga sendiri yang
tenaga, dan bakatnya harus diabadikan fokus untuk melindungi, menjaga, memantau
kepada sesama manusia (Handayani 2013). dan mengawasi hak anak. Seperti amandat
Menurut penulis dari asas-asas dari UU Perlindungan Anak bahwa daerah
perlindungan anak yang dikemukakan diatas, bisa memiliki Komisi Perlindungan Anak
sudah dengan sangat gamblang menjelasakan Daerah. Pemerintah Daerah dapat bekerja
mengenai gagasan penanaman pemahaman sama dengan Lembaga Sosial yang fokus
perlindungan anak berkelanjutan. Karena menyuarakan hak-hak anak, agar bisa
melalui hal-hal tersebut merupakan kunci memantau perkembangan perlindungan anak
penting dari agar perlindungan anak itu bisa di daerah, bahkan sampai didaerah terpencil
berjalan secara berkelanjutan, dan tidak sekalipun, yang sulit dijangkau. Untuk
berhenti dengan adanya kepentingan dari mewujudkan Kota Layak Anak, Pemerintah
segelintir orang, maupun karena topik Daerah haruslah mempunyai komitmen yang
perlindungan sangat menarik untuk kuat untuk mewujudkan ini, karena apabila
diperbincangkan apabila kasus anak itu hal ini telah terealisasi, maka perkembangan
terjadi di suatu daerah Indonesia. anak semakin bagus dan menjadi seorang
dewasa yang kelak berguna bagi dirinya
C. Simpulan sendiri, Keluarga, Orang Tua, Masyarakat,
Peran Pemerintah Daerah didalam Pemerintah Daerah dan Negara. Terakhir,
perlindungan anak sangatlah vital sekali. Ini penanaman pemahaman perlindungan anak
sudah tertuang didalam pasal-pasal yang berkelanjutan sangatlah perlu diajarkan sejak
direvisi sudah menjelaskan bagaimana dini kepada masyarakat, karena apabila sejak
tanggung jawab dan kewajiban dari dini masyarakat diajarkan memahami
Pemerintah Daerah dalam melindungi hak perlindungan anak secara berkelanjutan,
anak. Didalam mewujudkan tata kelola maka perlindungan anak di Indonesia tidak
pemenuhan hak anak oleh Pemerintah Daerah akan berhenti.
haruslah benar-benar direalisasikan dan
dijalankan dengan semestinya. Kota Layak DAFTAR PUSTAKA
Anak merupakan impian dari setiap anak,
karena anak akan dibesarkan secara layak dan Adam, E Prajwalita Widiati & Haidir. 2012.
semestinya, dan didalam pembentukan “Pengawasan Terhadap Peraturan
Komisi Perlindungan Anak Daerah, Kepala Daerah.” Yuridika 27(1): 7795.
20
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 1, Januari 2018, Halaman 10-21

A r d h y a n t o , Ry a n C h a n d r a . 2 0 1 5 . Agama Republik Indoenesia.


“Optimalisasi Peran KPAI Sebagai Kurniawan, Robi Cahyadi. 2016. “Inovasi
Bentuk State Auxiliary Organs Dalam Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah
P e r l i n d u n g a n A n a k Te r l a n t a r. ” Daerah.” Fiat Justisia Journal of Law
Uiversitas Islam Negeri Syarif 10(3): 56986. http://jurnal.
Hidayatullah. fh.unila.ac.id/index.php/fiat.
Ardiansyah, Ferdricka Nggeboe, Abdul Manusia, Equitas dan Direktorat Jenderal
H a r i s s . 2 0 1 5 . “ K a j i a n Yu r i d i s Hak Asasi Manusia dan Departemen
Penelantaran Anak Oleh Orang Tua Hukum Hak Asasi, and Manusia. 2008.
Menurut Persfektif Hukum Indonesia.” Memperkuat Perlindungan Hak Asasi
Jurnal Legalitas VII(1): 98144. Manusia Di Indonesia. 1st ed. Jakarta:
Arliman, Laurensius. 2017. “Perlindungan Equitas dan Direktorat Jenderal Hak
Anak Oleh Masyarakat Ditinjau Dari Asasi Manusia dan Departemen
Mazhab Sejarah Di Dalam Penerapan Hukum Hak Asasi Manusia Manusia.
Prinsip The Best Interest Of The Child Qamar, Nurul. 2015. Pengantar Hukum Tata
Pada Kehidupan Anak Di Indonesia.” Negara. Makasar: Arus Timur.
Era Hukum 2(1): 12349. Rezah, Nurul Qamar dan Farah Syah. 2015.
Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Ilmu Kenegaraan (Staatswissenschaft).
H u k u m Ta t a N e g a r a . J a k a r t a : Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Robet, Robertus. 2014. Politik Hak Asasi
Mahkamah Konstitusi Republik Manusia Dan Transisi Di Indonesia.
Indonesia. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi
Bedner, Adriaan W, Sulistyowati Irianto, Jan Masyarakat (ELSAM).
Michiel Otto, and Theresia Dyah Rochaeti, Nur. 2015. “Implementasi
Wirastri. 2012. Kajian Sosio - Legal. Keadilan Restoratif Dan Pluralisme
Denpasar: Pustaka Larasan. Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana
Fahmiron. 2017. Pertimbangan Hakim Anak Di Indonesia.” Masalah-Masalah
Dalam Perampasan Aset Koruptor Hukum 44(2): 15060.
(Dalam Perspektif Perlindungan Hak S, Laurensius Arliman. 2017. “Undang-
Anak). Jakarta: Rajawali Press. Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang
Fauzan, Muhammad. 2010. “Eksistensi Penetapan PERPPU 1 Tahun 2016
Komisi Negara Dalam Sistem Sebagai Wujud Perlindungan Anak
Ketatanegaraan Republik Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Hukum Tata
(Studi Terhadap Komisi Perlindungan Negara.” Jurnal Hukum Positum 1(2):
Anak Indonesia).” Media Hukum 16998.
17(2): 298312. Samsudi, Y.A. Triana Ohoiwutun &. 2017.
Halili. 2015. Hak Asasi Manusia: Dari Teori “Penerapan Prinsip Kepentingan
Ke Pedagogi. 1st ed. Yogyakarta: Terbaik Bagi Anak Dalam Kasus
Fakultas Ilmu Sosoal Universitas Tindak Pidana Narkotika.” Yudisial
Negeri Yogyakarta. 10(1): 3957.
Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi. 2013. Statistik, Kementerian Pemberdayaan
“Urgensi Perlindungan Anak Di Perempuan dan Perlindungan Anak
Indonesia (Kajian Perspektif Hukum).” serta Badan Pusat Statistik dengan
Bestuur 2: 514. Badan Pusat. 2015. Profil Anak
Hidayati, Nur. 2014. “Perlindungan Anak Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian
Te r h a d a p K e j a h a t a n K e k e r a s a n Pemberdayaan Perempuan dan
Seksual (Pedofilia).” Jurnal Perlindungan Anak serta Badan Pusat
Pengembangan Humaniora 14(1): Statistik dengan Badan Pusat Statistik.
6873. http://jurnal. polines.ac.id/j Widiantari, Kadek. 2017. “Perlindungan
urnal/index.php/ragam /article/ H u k u m T e r h a d a p A n a k Ya n g
view/496. Berkonflik Dengan Hukum Yang
Indoenesia, Kementerian Agama Republik. Dijatuhi Pidana Pelatihan Kerja.”
2012. Bersatu Mewujudkan Indonesia Masalah-Masalah Hukum 46(4):
Ramah Anak. Jakarta: Kementerian 299307.
21

Anda mungkin juga menyukai