PERCOBAAN 6
OLEH
KELOMPOK : VI(ENAM)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu kimia, suatu cara untuk menentukan kadar suatu zat dalam suatu
larutan dapat dilakukan dengan cara titrasi. Metode titrasi berdasarkan pada
perbedaan volume larutan yang digunakan. Pada dasarnya tidak semua larutan dapat
dicari kadarnya dengan metode titrasi. Sehingga metode titrasi dibagi lagi kedalam
larutan baku yang digunakan bersifat sebagai oksidator dan reduktor.Oksidator adalah
bilanganoksidasi.
mengenal titrasi redoks ini, maka untuk hal itulah laporan ini perlu disusun
C. Tujuan Percobaan
D. Manfaat Percobaan
Titrasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan kadar
suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi
ada beberapa jenis, yang dapat dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat dalam
proses titrasi, salah satunya yaitu titrasi asam basa. Titrasi asam basa ini merupakan
teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi
Tujuan utama dari analisis volumetri adalah untuk mengetahui kuantitas dari
numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis volumetria umumnya
dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat, maupun satuan konsentrasi dengan
basa, titrasi pengendapan dan titrasi redoks. Konsepkonsep yang dibahas pada materi
analisis volumetri berupa konsep abstrak, konsep terdefinisi dan konsep berdasarkan
menghasilkan stres oksidatif atau stres reduktif.Oksidasi dan reduksi selalu terjadi
bersamaan tidak ada suatu teroksidasi zat yang menyebabkan zat lain (Cao
dkk.,2016).
Titrasi redoks adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi utamanya
adalah reaksi redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau terjadi interaksi dari
senyawa, unsur, ion yang bersifat oksidator dengan unsur, senyawa, ion bersifat
spesies aktif katalitik yang pencucian selama waktu reaksi Selanjutnya pelarut dan
basa ditambahkan ke filtrat dan Reaksi berlanjut tanpa adanya katalis selama 48
jam(Kamminga dkk.,2019).
tersedia secara komersial memiliki fase internal fraksi volume tinggi, yang mengarah
reduksi gesekan biasa tidak efektif dalam emulsi. Tergantung pada diameter jalur dan
kepala sumur, perawatan stimulasi dengan asam emulsi dapat mengalami tingkat
keterbatasan. Selain itu, emulsi lebih sulit untuk disiapkan daripada cairan pembubaran
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan titrasi redoks yaitu, pipet volume 25
ml, Erlenmeyer 250 ml, 4 gelas ukur 50 ml, gelas piala 250 ml, buret 25
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada titrasi redoks yaitu, KMnO₄ 0,1 N, H2S0₄ dan
aquades.
C. Prosedur Kerja
1 Penentuan Kadar Fe
FeSO₄,7H₂O
- Ditimbang sebanyak 0,7 gram
250 ml
- Ditambahkan aquades 25 ml
sulfat 4 N
- Dihitung kadar Fe
Hasil Pengamatan
2 Standarisasi KMnO₄
CuSO₄.5H₂O
tanda tera
- Dihomogenkan
-
Larutan CuSO₄ dalam labu takar 100 ml
- Dipipet 25 ml
- Ditambahkan H₂SO₄
250 ml
-
Larutan CuSO₄ dalam Erlenmeyer 250 ml
Hasil Pengamatan