Anda di halaman 1dari 3

MODUL 1

SEDIAAN MILK CLEANSER

Kompetensi Khusus
Setelah selesai mengikuti praktikum modul sediaan milk cleanser, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan formulasi sediaan milk cleanser
2. Menjelaskan cara pembuatan sediaan milk cleanser

Teori Dasar
Pembersih muka merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang. Sekresi minyak di
muka termasuk yang paling tinggi serta penggunaan kosmetik membuat kotoran dari udara
bisa dengan mudah menempel. Pembersihan kulit adalah tahap pertama pada setiap tindakan
perawatan bahkan langkah pertama dari setiap aplikasi kosmetika lain. Pembersihan kulit
dilakukan untuk mengeluarkan berbagai zat yang tidak berguna lagi yang terdapat pada
permukaan kulit, minyak permukaan kulit yang sudah tercemar kotoran, sel keratin epidermal
yang sudah terlepas dan kosmetika lama yang masih menempel di permukaan kulit. Namun
tindakan pembersihan tersebut bukan berarti harus membersihkan seluruh zat yang ada,
karena ada zat yang tetap diperlukan untuk kulit agar kulit tetap sehat, umpamanya lapisan
lemak permukaan kulit. Pada kulit yang sehat, lapisan lemak kulit akan segera dibuat lagi 15
- 30 menit setelah dibersihkan, tetapi pada orang yang kulitnya kurang sehat atau sudah
menua diperlukan waktu yang lebih lama untuk membentuk kembali lapisan lemak
permukaan kulit yang berguna untuk perlindungan kulit secara alamiah.
Dari sekian banyak jenis pembersih muka, salah satunya adalah pembersih berbahan
dasar emulsi. Pembersih tipe ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam
air maupun larut dalam minyak. Pembersih dengan bahan dasar emulsi tidak menyebabkan
kulit kering dan kasar. Namun pembersih tipe ini juga memiliki kekurangan yaitu lebih
mahal, lebih lengket dan terasa panas karena menutupi pori-pori. Minyak yang tersisa waktu
pembersihan (petrolatum, mineral oil) tidak dapat menggantikan minyak permukaan kulit
karena rumus kimianya tidak sama. Bahan minyak yang dapat digunakan sebagai basis
emulsi untuk sediaan pembersih yaitu campuran berbagai minyak seperti minyak zaitun,
minyak mineral, malam, petrolatum, dll.
Ada dua tipe emulsi yaitu emulsi M/A dan A/M. Pada umumnya kosmetika dibuat
dalam bentuk sediaan emulsi M/A karena alasan harga yang lebih murah, lebih mudah dibuat,
lebih enak dipakai karena tidak begitu lengket, lebih cepat menyebar ke permukaan kulit, dan
lebih dingin. Emulsi dengan komponen air jauh lebih banyak dari minyak sehingga
membentuk emulsi yang cair disebut susu pembersih (milk cleanser).
Suatu milk cleanser bahan utamanya adalah air, minyak, dan emulgator yang
berfungsi mengemulsikan air dan minyak. Selain tiga bahan utama ini, ditambahkan bahan-
bahan lainnya yang dapat meningkatkan stabilitas, efektivitas, dan performa sediaan. Bahan-
bahan tersebut antara lain:
1. Pengawet: untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam sediaan;
2. Pengatur viskositas: untuk mengatur viskositas sediaan agar sesuai dengan yang
diinginkan;
3. Pengatur pH sediaan: untuk mengatur pH sediaan, terutama agar sesuai dengan pH
fisiologis kulit yaitu 4,6 – 6,5.
4. Humektan: untuk membantu menjaga kelembaban kulit setelah berpenetrasi ke dalam
kulit.
5. Antioksidan: terkadang ditambahkan untuk mencegah oksidasi
6. Bahan pengeksfoliasi (exfoliating agent): bahan ini terkadang ditambahkan untuk
membantu mengangkat sel kulit mati. Penggunaannya harus hati-hati karena bisa
menyebabkan iritasi pada kulit.
7. Parfum: untuk memberikan sensasi wangi di kulit.

Tugas Praktikum
Formula milk cleanser

Olive oil 5%
Parafin Liquid 15%
Propilen Glikol 3%
Asam Stearat 1%
Setil Alkohol 3%
TEA 0,5%
Span 3%
Nipagin 0,2%
Nipagin 0,2%
Vit. E 0,5%
Parfum qs
Aquadest ad 100%

Sediaan dibuat untuk 100 ml


Prosedur Kerja
1. Fase minyak (olive oil, paraffin liquid, asam stearat, setil alcohol, span) dilebur di atas
penangas air hingga suhu 70oC.
2. Pada saat yang sama Fase air (TEA, nipagin, nipasol, propilen glikol, air) dipanaskan
di atas penangas air hingga suhu 70oC.
3. Campurkan Fase minyak dan Fase Air ke dalam mortir yang sebelumnya sudah
dihangatkan. Kemudian diaduk hingga terbentuk massa putih seperti susu.
4. Setelah dingin 40oC ditambahkan vitamin E, diaduk hingga homogen.
5. Tambahkan parfum kemudian diaduk terus hingga homogen.
6. Masukkan ke dalam wadah.
7. Evaluasi sediaan yang diperoleh meliputi:
a. Uji organoleptik
b. Uji homogenitas
c. Uji daya bersih (dapat dilakukan dengan mengoleskan sampel make up di
kulit, kemudian bersihkan dengan menggunakan milk cleanser, bandingkan
dengan menggunakan air biasa)
d. Uji pH dengan menggunakan pH indikator universal

Anda mungkin juga menyukai