PEMBAHASAN
.1 Definisi Sistem
Sistem merupakan suatu jaringan kerja atau sebuah prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul dalam sebuah kesatuan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari beberapa unsur atau variabel
yang terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
Selain itu berdasarkan kegunaannya, sistem juga dapat dinilai tidak hanya dari kecanggihan
teknologi yang digunakan saja, namun sejauh mana sistem yang ada dapat membantu
manajemen dalam pelaksanaan dan fungsinya.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat
juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka
akanmenggangukalangsungan hidup dari sistem.
4). Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan sebuah ruang untung menyimpan komponen, data, dan informasi di dalam sebuah
sistem. Sehingga operasi dan mekanisme kerja dari sebuah sistem dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan
yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran
sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang
akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran
atau pun tujuan.
1.2 Klasifikasi Sitem
1. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang belum jelas
atau tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Fisik, adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat terlihat.
3. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah
laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan atau
diprediksi.
4. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
5. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.
6. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya.
Jika dilihat berdasarkan karakteristik sebuah sistem, maka secara umum kerja dari sebuah
sistem adalah menangkap atau menerima sebuah masukan (input) dan nantinya akan diolah
menjadi sebuah keluaran yang dapat dimanfaatkan berdasarkan tujuan dari sebuah sistem.
Dalam proses kerjanya, antara input, output, proses, dan output akan saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan, antara satu dengan yang lainnya.
2. Definisi Informasi
Informasi adalah salah satu alat untuk menentukan sikap atau juga merupakan elemen penting
dalam penyusunan sebuah konsep, gagasan, dan menentukan sebuah keputusan. Informasi
berfungsi sebagai sarana menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian.
Selai itu kualitas informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi
itu sendiri, yaitu:
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian dan akan mendukung fungsi operasional organisasi, untuk dapat menyediakan laporan
yang diperlukan oleh pihak terkait. Serta merupakan suatu sistem yang tujuannya
menghasilkan suatu informasi.
Sistem informasi merupakan sebuah alat atau sarana yang bertujuan untuk mengolah data
menjadi informasi, yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan. Sistem informasi
juga dapat diartikan sebagai media untuk membagikan dan menyebarluaskan informasi
kepada pengguna informasi secara cepat dan tepat.
Selain itu, menurut (Nugroho 2010), sistem informasi tidak lepas dari sistem secara umum
dan informasi itu sendiri. Sistem juga merupakan suatu bentuk integrasi antara satu
komponen dengan komponen yang lainnya dan memiliki sasaran yang sama, sedangkan
informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
pengambil keputusan.
Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem penting
dalam melakukan pengumpulan, proses, penyimpanan, penganalisisan data, hingga
penyebaran mengenai data tersebut. Dalam hal ini, sistem informasi manajemen (SIM), tidak
hanya bertujuan untuk menghasilkan pelaporan atau informasi saja, namun juga mengelola
agar operasional sebuah organisasi atau manajemen menjadi lebih efektif dan efisien.
Pengertian mengenai sistem informasi manajemen tahun 1999 merujuk pada tiga penulis
yaitu, Turban, McLean, dan juga Waterbe. Dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul
Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advanteges.
Senada Dengan Donald W. Kroeber, Gordon B. Davis juga mengatakan hal yang senada,
Gordon B. Davis mengartikan Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah sistem yang
terintegrasi dimana sistem tersebut menyajikan informasi yang berguna untuk menunjang
operasional manajemen dan berfungsi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi.
Dari semua pengertian yang disebutkan di atas mengarah pada tiga proses manajemen, yaitu
perencanaan, pengendalian, serta pengambilan keputusan. Perencanaan penting
untukmelakukan formulasi terkait tujuan yang hendak dicapai. Pengendalian penting untuk
melakukan implementasi dan monitoring dari pelaksanaan formulasi tersebut. Pengambilan
keputusan penting untuk melakukan pemikiran yang bijak. Menentukan mana dari beberapa
alternatif yang dibuat dengan mengandalkan formulasi dan monitoring terbaik.
Ilmu sistem informasi manajemen akan dapat dijalankan asalkan sumber daya manusia dalam
organisasi atau kelompok tersebut memang dapat diandalkan. Tanpa memiliki sumber daya
manusia yang paham dengan ilmu pengetahuan sistem informasi manajemen, maka SIM
diterapkan secara baik. Sumberdaya manusia itu sendiri juga penting untuk dapat menerapkan
fungsi dan tujuan dari sistem informasi manajemen.
3.1 fungsi sistem informasi manajemen
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi manajemen dalam perusahaan antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan bisa diprogramkan.
11. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
12. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung
lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
3.2 kelebihan sistem informasi manajemen
Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja,
sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM tersebut
membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut, sehingga mengesampingkan
rasionalitas manusia itu sendiri.
3.4 Contoh Sistem Informasi Manajemen
Contoh Informasi Manajemen dalam Perusahaan atau Organisasi adalah sebagai berikut :
1. Enterprise Resource Planning | ERP
Enterprise rouserce planning (ERP) merupakan sebuah sistem terintegrasi
yang memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap sumber
daya yang dimiliki.
Penerapan enterprise resource planning menggunakan teknologi
informasi yang berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware) yang merangkum aktivitas perusahaan dan mengolahnya menjadi
sebuah informasi.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP ini mempunyai basis data
yang sama dan akan digunakan oleh manajemen untuk menyusun perencanaan
perusahaan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki.
Mau diapakan sumber daya perusahaan seperti sumber daya manusia,
dana, material, mesin, metode dan sumber daya lain bisa dipengaruhi oleh
informasi yang dihasilkan sistem ERP ini.
Informasi hasil ERP digunakan dalam mengintegrasikan kerja antar lini
perusahaan, antar bidang kerja masing masing departemen diperusahaan.
ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-sekat yang ada pada
perusahaan misalnya bagian accounting, finance, marketing, human resource dan
bagian yang lain dalam perusahaan bisa dengan mudah melakukan komunikasi
dan integrasi informasi.
Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang
identitas, anamneses,pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosia serta segala pelayanan dan
tindakan medis yang di berikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang di rawat inap,
rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat( Depkes RI 2006 ).
Menurut Hanafiah dan Amir (2008), rekam medis adalah kumpulan keterangan
tentang identitas,hasil anamnesis,pemeriksaan dan catatan segala kegiataan para pelayanan
kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan ataupun gambar, dan
belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik, seperti komputer, mikrofilm, dan
rekaman suara.
Dalam artian sederhana rekam medis hanya merupakan catatan dan dokumen yang berisi
tentang kondisi keadaan pasien, tetapi jika di kaji lebih mendalam rekam medis
mempunyai makna yang lebih kompleks tidak hanya catatan biasa, karena didalam catatan
tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan di
jadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
tindakan medis lainya yang di berikan kepada seorang pasien yang datang kerumah
sakit(Depkes RI 2006 ).
Sejak 3000-2500 S.M lahirnya rekam medis telah ada berjalan sejajar dengan
lahirnya ilmu kedokteran.Pada masa tersebut, kegiatan pencatatan Rekam Medis di
lakukan masih sangat primitif yakni dinding gua dan daun-daun yang kering. Pada 460
S.M. Bapak ilmu kedokteran “ Hippoctares” telah membuat sumpah Hippocrates dan
banyak menulis tentang pengobatan penyakit, observasi penelitian yang cermat dan sampai
kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasienya ( Rekam Medis) hingga kini masih dapat
di baca oleh para dokter, di susun kembali oleh galen yang hidup 600 tahun setelah
“Hippocrates” sehingga zaman tersebut telah mempunyai mahalah kedokteran bernama
Romana acta diuma (Depkes RI 2006).
Menurut Hanafiah dan Amir (2008) , ada delapan kegunaan rekam medis dirumah
sakit yang disebut sebagai Communication ,Information ,Administrative, Legal, Financial,
Research, Education, Documentary(CIALFRED) , yaitu :
1. Communication use
Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainya yang ikut ambil bagian
dalam memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan pasien.
2. Information use
Merupakan dasar untuk perencanaan pengobatan dan perawatan yang harus
3. Administrative use
Adanya nilai administrasi dalam suatu rekam medis dikarenakan bahwa
5. Financial use
Rekam medis ini mempunyai nilai keuangan (financial ) karena isinya dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan
medis di rumah sakit, tanpa adanya catatan tindakan pelayanan maka
pembayaran tidak dapat di pertanggungjawabkan.
6. Research use
Nilai penelitian dalam suatu berkas rekam medis di karenakan bahwa isinya
mengandung data atau informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
7. Education use
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan adalah isinya
menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari
kegiatan pelayana medik yang diberikan kepada pasien.Informasi tersebut
dapat di pergunakan sebagi bahan referensi pengajaran di bidang profesi bagi
di pemakai.
8. Documentary use
Nilai dokumentasi dalam rekam medis ini berdasarkan isi yang menjadi
sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan di pakai bahan
pertanggungjawaban dan pelaporan rumah sakit.
Adapun tujuan utama dari rekam medis terjadi dalam 5 kepentingan, yaitu :
Manfaat rekam medis dalam Manual Rekam Medis (2007) disebutkan 6 manfaat yaitu:
1) Pengobatan Pasien
4) Pembiayaan
Berkas medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan
pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.Catatan
tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
5) Statistik Kesehatan
rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya
untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk
menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.
2.1.3 FungsiRekamMedis
1. Fungsiutama RK (kertas) atau RK elektronik (RKE) adalahuntukmenyimpan data
daninformasipelayananpasien
2. Dg semakinkompleksnyayankes, RKE lebihberfungsidibanding RM kertas,
karenaberbagaifungsitambahan lain
dimungkinkansehinggasemakinmenjadikannyasbgalatinteraktifdlmmemecahkanmasalahklinis
danpengambilankeputusan
d. Menentukan jadwal dan materi rapat rutin panitia rekam medis dan
manajemen informasi kesehatan.
Menurut Schoeder dalam Sunartini (2003) mutu pelayanan rumah sakit merupakan
suatu kesepakatan dan pendekatan untuk meningkatkan mutu setiap proses pelayanan
secara berkesinambungaan pada setiap dan antar bagian organisasi yang bertujuan untuk
memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan. Mutu rekam medis akan menggambarkan
mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Menurut Hatta (2003), syarat rekam
medis yang bermutu adalah:
2. Lengkap: agar data mencakup seluruh karakteristik pasien dan sistim yang
dibutuhkan dalam analisis hasil ukuran
1. Identitas pasien
2.Tanggal waktu
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit.
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan/atau tindakan
8. Persetujuan tindakan bila diperlukan
9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10. Ringkasan pulang (discharge summary)
Secara umum isi Rekam Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu :
Dalam waktu 24 jam setelah pasien dirawat dan sebelum dilakukan tindakan
pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada para penerima pelayanan
tersebut,riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan sudah harus lengkap diisi oleh dokter atau
para petugas/tenaga kesehatan yang terkait. Dalam waktu 14 hari setelah pasien pulang
atau setelah mendapatkan pelayanan medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan,semua
rekam medis harus diberi kode indeks termasuk ringkasan riwayat keluar(resume).
Pengisian rekam medis hanya dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainya maupun
yang berhak dirumah sakit tersebut, dan pasien yang masuk diberi catatan tanggal , jam
dan nama pemeriksa. Tiap rekam medis identifikasi pasien mulai dari :
Singkatan dan simbol yang digunakan ,dalam pengisian rekam medis harus diakui
dan berlaku secara umum. Semua hasil laporan asli yang dilakukan oleh dokter atau tenaga
kesehatan disimpan dalam rekam medis aktif maupun non aktif. Dan kebijakan mengenai
penyimpanan peraturan prosedur tersebut dapat ditinjau 3 tahun.
Dalam hal terjadi kesalahan saat melakukan pencatatan pada rekam medis, catatan dan
berkas tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas
kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan kemudian
dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan. Lebih lanjut penjelasan tentang tata cara ini
dapat dibaca pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rekam Medis dan pedoman
pelaksanaanya.
Secara umum informasi rekam medis bersifat rahasia. Tetapi jika di analisa, konsep
kerahasiaan ini maka akan banyak ditemui pengecualian. Dan yang menjadi masalah disini
ialah bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan, dan dalam keadaan bagaimana rekam medis
dirahasiakan.Informasi di dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan
hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran
sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Depkes RI 2006).
Pada dasarnya terdapat dua kategori infromasi yang mengandung nilai kerahasiaan
dan ada yang tidak. Informasi yang mengandung nilai kerahasian meliputi hasil
pemeriksaan, pengobatan, observasi atau wawancara dengan pasien. Informasi ini tidak
boleh disebar luaskan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang karena menyangkut
informasi pribadi individu si pasien.Jenis informasi yang tidak mengandung nilai
kerahasiaan adalah identitas (nama,alamat,dan lain-lain) serta informasi lain yang tidak
mengandung nilai medis. Namun perlu diingat bahwa karena diagnose akhir pasien
mengandung nilai medis, maka lembaran tersebut tetap tidak boleh disebarluakan kepada
pihak yang tidak berwenang(Depkes RI 2006).
Berkas yang telah habis masa penyimpananya dapat dimusnahkan, kecuali jika ada
halangan oleh peraturan lain. Khususnya untuk kasus yang menjadi perkara pengadilan,
American Medical Record Association dan American hospital association membuat
peraturanlebih lanjut dalam Statement On Preservation Of Patient Medical Records In
Healthcare Institutions. Dalam aturan tersebut dikatakan bahwa pada kasus biasa berkas
rekam medis disimpan sampai 10 tahun terhitung dari saat pasien terakhir berobat.
Sedangkan pada kasus yang diperkirakan di pengadilan, penyimpanan berkas rekam
medisnya lebih lama lagi yaitu 10 tahun kemudian terhitung sejak perkara terakhir
selesainya.
Informasi di dalam rekam medis bersifat rahasia, hal ini sesuai dalam Dirjen Bina
Pelayanan Medik (2006) tentang Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Rumah sakit bertanggungjawab untuk
melindungi informasi yang ada didalam rekam medis terhadap kemungkinan hilangnya
keterangan ataupun memalsukan data yang ada didalam berkas rekam medis atau
dipergunakan oleh orang yang tidak berwenang menggunakannya. Adapun tanggung
jawab itu dibebankan kepada :
13. Resume akhir ditulis pada saat pasien pulang rawat ataupun
meninggal, resume harus berisi ringkasan tentang penemuan-
penemuan, kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan saat
pulang, kejadian penting selama pasien dirawat, keadaat saat
pulang, saran dan rencana pengobatan selanjutnya.
14. Bila dilakukan otopsi, diagnosa sementara/diagnosa anatomi, segera
dicatat (dalam waktu kurang dari 72 jam), keterangan yang lengkap
harus dibuat dan digabungkan dengan berkas rekam medis pasien.
15. Analisa kualitatif dilaksanakan oleh petugas rekam medis guna
mengevaluasi kualitas pencatatan yang dilakukan oleh dokter.
2.1.11 Aspek Rekam Medis Rekam medis
Aspek Rekam Medis Rekam medis memiliki tujuh aspek, yaitu:
1.Aspek administrasi Rekam medis mempunyai arti administrasi karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab bagi tenaga kesehatan.
2.Aspek medis Rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut dipakai
sebagai dasar merencanakan pengobatan dan perawatan yang akan diberikan.
3.Aspek hukum Rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam usaha menegakkan hukum
serta bukti untuk menegakkan keadilan
4.Aspek keuangan Rekam medis dapat menjadi bahan untuk menetapkan pembayaran
biaya pelayanan kesehatan.
5.Aspek penelitian Rekam medis mempunyai nilai penelitian karena mengandung data
atau informasi sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
6.Aspek pendidikan Rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena menyangkut data
informasi tentang perkembangan kronologis pelayanan medik terhadap pasien yang dapat
dipelajari.
7.Aspek dokumentasi Rekam medis mempunyai nilai dekumentasi karena merupakan
sumber yang harus didokumentasikan yang dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban
dan laporan
8. PP RI Nomor 32 ttgTenagaKesehatan
9. Permenkes RI No 1045 Tahun 2006 ttgOrganisasidan Tata LaksanaDepkes