Anda di halaman 1dari 20

Nama Dosen : Dr. Andi Nurlinda SKM, M.

Kes
Mata Kuliah : Penilaian Status Gizi

KEADAAN GIZI MASYARAKAT


BERDASARKAN DATA STATISTIK VITAL

OLEH:
KELOMPOK 10
Fitria Syahruna (14120150251)
Kiki Patmala Ruddin (14120150252)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015/2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB III : PEMBAHASAN
A. Kaitan Statistik Vital Dengan Keadaan Gizi..................................................
a. Pengertian Statistik Vital
b. Beberapa Angka Statistik Vital yang Berkaitan Dengan Keadaan Gizi
B. Statistik Layanan Kesehatan.........................................................................
C. Infeksi yang Relevan Dengan Keadaan Gizi.................................................
D. Kelemahan-Kelemahan Statistik Vital Untukl Menggambarkan Keadaan
Gizi Masyarakat............................................................................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-

Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.
Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Keadaan Gizi Masyarakat Berdasarkan
Data Statistik Vital Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini agar membuat
para pembaca lebih mengenal apa itu pulmonologi serta sebagai salah satu tugas
kelompok mata kuliah PENILAIAN STATUS GIZI.

Makassar, 25 November 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keadaan Gizi masyarakat merupakan salah satu hal yang penting bagi semua
khalayak masyarakat untuk mengetahuinya khususnya terhadap lembaga-lembaga
penanggung jawab soal masalah gizi yang ada di masyarakat. Salah satu metode
yang dapat digunakan untuk memperoleh data maupun informasi terhadap
keadaan gizi masyarakat salah satunya yaitu dengan data Statistik Vital.
Statistik merupakan metode untuk mencatat, mengatur, mengolah, menyajikan
dan mengambil kesimpulan dari data. Pengukuran status gizi dengan statistik vital
adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi
Statistik vital merupakan salah satu teknik untuk menilai status kesehatan
masyarakat dalam kesatuan populasi tertentu. Statistik vital menghasilkan ukuran
dalam penafsiran akan fakta kesehatan dan statistik kesehatan yang menghasilkan
ukuran tentang kejadian dalam kehidupan manusia dari konsepsi sampai
mati.Statistik vital merupakan salah satu metode penilaian status gizi melalui
data-data mengenai statistik kesehatan yang berhubungan dengan gizi, seperti
angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab kesakitan dan kematian,
statistik pelayanan kesehatan, dan angka penyakit infeksi yang berkaitan dengan
kekurangan gizi.
Keadaan Gizi masyarakat mamou dan dapat dilihat melalui data Statistik Vital
di tempat Layanan Kesehatan, Tempat layanan kesehatan yang bisa dijangkau
antara lain Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit.
Keadaan Gizi pada masyarakat sangat perlu kita ketahui bersama, nah dari sini
kita bisa mengambil sampel untuk memperoleh data-data serta informasi tentang
masyarakat yang mengalami baik keadaan gizi kurang ataupun lebih, dari data
statistik vital yang diperoleh dari layanan kesehatan inilah yang membantu kita
secara tidak langsung kita memperoleh informasi keadaaan gizi masyarakat, maka
dari itu dengan data statistik Vital masuk ke dalam kategori penilain keadaan gizi
masyarakat secara tidak langsung

B. Rumusan Masalah
Yang perlu kita ketahui berkaitan dengan keadaan gizi masyarakat
berdasarkan pada data Statistik Vital, yaitu Antara lain :
1. Bagaimana Kaitan antara Statistik Vital Dengan Keadaan Gizi ?
2. Darimanakah diperolehnya Statistik Layanan Kesehatan ?
3. Infeksi apa saja yang Relevan Dengan Keadaan Gizi ?
4. Apa saja Kelemahan-Kelemahan Statistik Vital dalam
Menggambarkan Keadaan Gizi Masyarakat ?
C. Tujuan

a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa memahami tentang bagaimana
melihat keadaaan gizi masyarakat dengan melalu Data Statistik
Vital dan penyabab-penyebab infeksi apa saja yang mempengaruhi
keadaaan gizi masyarakat
b. Tujuan Umum
Setelah membuat dan memahami isi makalah ini, diharapkan
mahasiswa mampu :
1. Mengetahui Kaitan antara Statistik Vital Dengan Keadaan Gizi
2. Mengetahui dari mana diperolehnya Statistik Layanan
Kesehatan
3. Menegtahui Infeksi apa saja yang Relevan Dengan Keadaan
Gizi
4. Mengetahui Kelemahan-Kelemahan Statistik Vital dalam
Menggambarkan Keadaan Gizi Masyarakat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang

dikonsumsi

absobsi,

secara

transportasi,

normal

melalui

proses

pencernaan,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran

zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,


pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi. (Supariasa, dkk, 2002)
2. Gizi dibagi atas dua Bagian

Gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition


merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang
masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat
terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran
kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).
Gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang
dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari
jumlah energi yang dikeluarkan (Nix, 2005). Hal ini terjadi karena
jumlah energi yang masuk melebihi kecukupan energi yang
dianjurkan untuk seseorang, akhirnya kelebihan zat gizi disimpan
dalam bentuk lemak yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi
gemuk (Apriadji, 1986).
3. Pengertian Statistik
Statistik merupakan metode untuk mencatat, mengatur, mengolah,
menyajikan dan mengambil kesimpulan dari data. Pengukuran status gizi
dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan
dengan gizi (Supariasa et.al., 2001).
4. Pengertian Statistik Vital
Statistik vital merupakan salah satu teknik untuk menilai status
kesehatan masyarakat dalam kesatuan populasi tertentu. Statistik vital
menghasilkan ukuran dalam penafsiran akan fakta kesehatan dan statistik
kesehatan yang menghasilkan ukuran tentang kejadian dalam kehidupan
manusia dari konsepsi sampai mati. (Supariasa et.al., 2001).
Statistik vital merupakan salah satu metode penilaian status gizi
melalui data-data mengenai statistik kesehatan yang berhubungan dengan
gizi, seperti angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab
kesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, dan angka penyakit
infeksi yang berkaitan dengan kekurangan gizi (Hartriyanti dan Triyanti,
2007).
Angka kematian berdasarkan umur

Angka kematian berdasarkan umur adalah jumlah kematian


pada kelompok umur tertentu terhadap jumlah rata-rata penduduk
pada kelompok umur tersebut. Biasanya disajikan sebagai per 1000
penduduk. Manfaat data ini adalah untuk mengetahui tingkat dan
pola kematian menurut golongan umur dan penyebabnya. Beberapa
keadaan kurang gizi mempunyai insidens yang tinggi pada umur
tertentu, sehingga tingginya angka kematian pada umur tersebut
dapat dihubungkan dengan kemungkinan tingginya angka keadaan
kurang gizi. Angka kematian anak balita perlu dianalisis pada
setiap distribusi umur. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
pada umur yang sama terdapat kejadian tertinggi dari penyakit
tertentu. Apabila data setiap umur tidak tersedia, maka analisis
dapat dilakukan pada tiga periode, yaitu umur 2 sampai 5 bulan, 1
sampai 4 tahun, dan umur 2 tahun (Supariasa et.al., 2001).

Statistik Layanan Kesehatan


Berbagai statistik layanan dapat dilihat dari tempat layanan
kesehatan itu berada. Tempat layanan kesehatan yang bisa
dijangkau antara lain Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit
(Supariasa et.al., 2001).
Penyakit infeksi yang berkaitan dengan Keadaan Gizi
Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang dan
lebih merupakan hubungan timbal balik, yaitu merupakan
hubungan sebab-akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk
keadaan gizi dan keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah
keadaan infeksi. Penyakit yang umumnya terkait dengan masalah
gizi antara lain : diare, tuberculosis, campak, dan batuk rejan
(whooping cough) (Supariasa et.al., 2001).
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu


dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi (Supariasa et.al., 2001).

BAB III
PEMBAHASAN

A. Kaitan Statistik Vital Dengan Keadaan Gizi


a. Pengertian Statistik Vital
Statistik merupakan metode untuk mencatat, mengatur, mengolah,
menyajikan dan mengambil kesimpulan dari data. Pengukuran status gizi
dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan
dengan gizi. Statistik vital adalah statistik mengenai kesehatan dan
bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi
evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan
penelitian.
Statistik vital merupakan salah satu teknik untuk menilai status
kesehatan masyarakat dalam kesatuan populasi tertentu. Statistik vital
menghasilkan ukuran dalam penafsiran akan fakta kesehatan dan statistik

kesehatan yang menghasilkan ukuran tentang kejadian dalam kehidupan


manusia dari konsepsi sampai mati.
b. Beberapa Angka Statistik Vital yang Berkaitan Dengan Keadaan
Gizi
Angka kematian berdasarkan umur
1. Angka Kematian Umur 2 5 Bulan
Periode umur ini merupakan periode dengan status gizi
seesorang anak yang dapat tergantung pada praktik pemberian
makanan, terutama apakah disusui atau tidak. Ada tiga keadaan
defisiensi gizi yang sering dihubungkan dengan periode umur ini
pada bayi yang disusui yaitu:
a. Beri-beri infantil
b. Defisiensi vitamin B12 atau asam folat
c. Riketsia
Ketiga hal itu bisa terjadi jika konsumsi vitamin B1, B12 dan
vitamin D pada ibu pada saat kehamilan atau pada saat menyusui
kurang
2. Angka Kematian Umur 1 4 Tahun
Angka kematian bayi adalah jumlah kematian anak umur
kurang dari satu tahun dalam tahun tertentu terhadap jumlah
kelahiran hidup pada tahun yang sama yang disajikan sebagai
1.000 kelahiran hidup. Di negara berkembang, kesakitan dan
kematian pada anak umur 1-4 tahun banyak dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi pada umur itu lebih besar dari
pada umur kurang dari satu tahun. Dengan demikian, angka
kesakitan dan kematian pada periode ini dapat dijadikan informasi
yang berguna mengenai keadaan kurang gizi di masyarakat. 5
Periode umur ini sering disebut dengan umur prasekolah. Pada
periode ini anak rawan terhadap masalah gizi, penyakit infeksi, dan
tekanan emosi atau stres. Hal ini terjadi karena asupan makanan
anak yang tidak mencukupi, sedangkan penyakit infeksi sering
disebabkan oleh praktik pemberian makanan dan kontak yang lebih
luas dengan dunia luar dan stres emosional yang dihubungkan

dengan masa-masa penyapihan. Pada periode umur ini seorang


anak tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan akan zat gizi juga
meningkat. Keadaan kurang gizi yang sering dihubungkan dengan
masa ini adalah kurang energi protein (KEP), dan kekurangan
vitamin A. Keadaan defisiensi ini yang menimbulkan kematian
pada periode umur ini. Anemia zat gizi besi juga sering terjadi
karena infeksi parasit dan kebutuhan zat gizi yang meningkat Data
yang Perlu Diestimasi dan Dipertimbangkan :
a. Analisis Laporan Kelahiran dan Kematian Catatan
kelahiran dapat diperoleh dari pimpinan masyarakat, seperti Kepala
Desa, Kepala Dusun, dan tokoh-tokoh masyarakat. Jika tersipan
dengan lengkap dan akurat, data tersebut dapat digunakan untuk
menghitung kematian bayi dan angka kematian umur 1-4 tahun.
Masalah yang mungkin ada dengan data adalah umur tidak tepat
dan penyebab penyakit yang tidak diketahui.
b. Perhitungan Hasil Sensus Hal ini dapat dilakukan jika
sensus di suatu daerah dilakukan dengan baik dan teratur. Kondisi
itu biasanya sulit dilaksanakan karena bermacam-macam alasan
seperti sulitnya mendapatkan umur yang tepat dan akurat serta
terjadi imigran yang gelap.
c. Pendataan di Tingkat Desa Pendataan dilakukan dengan
wawancara terhadap ibu mengenai jumlah anak yang pernah
dilahirkan, jumlah anak yang pernah meninggal, dan waktu
meninggal. Penyebab kematian mungkin dapat dinyatakan 6
dengan menanyakan kejadian-kejadian yang spesifik, misalnya
mencret dan kejang-kejang. Penyajian Hasil Angka kematian dapat
disajikan dengan berbagai cara, yaitu :
a. Presentase kematian anak balita terhadap kematian
semua umur.
b. Angka kematian tahunan anak umur 1-4 tahun.
c. Persentase kematian masa anak-anak yang terjadi pada
umur 1-tahun.

d. Rasio Angka Kematian anak 1-4 tahun terhadap angka


kematian bayi 1-12 bulan

3. Angka Kematian Umur 13 24 Bulan


Angka kejadian KEP pada umur ini sering terjadi, karena
pada periode umur ini merupakan umur periode penyapihan. Anak
yang disapih mengalami masa transisi pada pola makannya.
Keadaan ini mengakibatkan asupan makanan berkurang. Masa ini
disebut masa transisi tahun kedua (secuntrant) yaitu second year
transisional. Gordon (1967) menegaskan, angka kematian pada
umur 13 24 bulan memberikan informasi yang lebih bermanfaat
bagi 7 beberapa negara, karena pada kelompok umur tersebut
mudah menderita KEP dan defisiensi zat gizi lainnya.

Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyebab Tertentu


Angka penyebab penyakit dan kematian pada umur 1-4
tahun merupakan informasi yang penting untuk menggambarkan
keadaan gizi di suatu masyarakat. Perlu disadari bahwa angka
tersebut terkadang kurang menggambarkan masalah gizi yang
sebenarnya. Besarnya proporsi kematian balita dapat disebabkan
oleh penyakit diare, parasit, pneumonia, atau penyakit-penyakit
infeksi lainnya seperti campak dan batuk rejan. Demikian pula
halnya pada pencatatan penyebab penyakit. Keadaan kekurangan
gizi yang menyertai penyakit lainnya tidak terekan sebagai
penyakit penyerta. Seharusnya kalau suatu penyakit dianggap
sebagai penyebab kematian akibat kwashiorkor dan marasmus,
maka kedua penyakit tersebut harus dicatat dalam pelaporan dan
bukan hanya salah satu saja. Dengan mengetahui penyebab
kesakitan terhadap penyakit tertentu yang disertai penyakit

kekurangan gizi, atau terhadap penyakit kurang gizi yang disertai


penyakit

lainnya,

dapat

dilakukan

intervensi

yang

lebih

komprehensif. Intervensi tidak saja dilakukan pada penyebab


utama tetepi juga terhadap penyakit penyerta.
B. Statistik Layanan Kesehatan
Berbagai statistik layanan dapat dilihat dari tempat layanan
kesehatan itu berada. Tempat layanan kesehatan yang bisa dijangkau
antara lain Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas sebagai

lembaga

mempunyai

bermacam-macam

aktivitas. Aktivitas ini ada yang dilaksanakan di dalam gedung (di


Puskesmas sendiri) dan di luar gedung Puskesmas termasuk kegiatan
Posyandu. Salah satu kegiatan Puskesmas adalah dalam bidang gizi seperti
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan Pojok Gizi (POZI).
Meningkatnya kasus keadaan gizi kurang maupun yang kelebihan gizi
(obesitas) yang dihadapi Puskesmas dapat merupakan isyarat tentang
insidens keadaan kekurangan gizi dan kelebihan gizi di suatu daerah. 8
Pengalaman membuktikan bahwa penjaringan kasus gizi di lapangan
relatif sulit. Selain masyarakat tidak mau dikatakan anaknya kurang gizi
atau kelebihan gizi hal itu juga disebabkan keadaan geografis, dalam hal
ini tempat masyarakat yang terutama mengalami keadaan gizi buruk sulit
dijangkau oleh petugas Puskesmas
Data mengenai angka kesakitan dan penyebabnya yang tersedia di
Puskesmas dapat juga dijadikan isyarat tentang kondisi kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas tersebut. Data kejadian gizi kurang umumnya
lebih rendah dari yang sebenarnya. Kejadian ini ibarat gunung es, yang
sebenarnya jauh lebih banyak danserius.

Rumah Sakit
Statistik layanan kesehatan yang juga penting adalah rumah sakit.
Meningkatnya kunjungan kasus gizi kurang dan kelebihan gizi yang
dihadapi oleh rumah sakit juga meningkatkan isyarat adanya kasus gizi
masyarakat. Data mengenai meningkatnya kunjungan kasus gizi itu dapat
dihubungkan dengan berbagai faktor, seperti masalah ekonomi, hargaharga yang meningkat dan kejadian- kejadian alam seperti kekeringan.
Data-data dari rumah sakit ini dapat memberikan gambaran tentang
keadaan gizi di dalam masyarakat, baik dari segi angka kematian maupun
penyebabnya. Apabila masalah pencacatan dan pelaporan rumah sakit
kurang baik, data ini tidak dapat memberikan gambaran yang sebenarnya.
Oleh karena itu, pencacatan dan pengkodean angka kematian dan
penyebabnya di rumah sakit harus dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

C. Infeksi yang Relevan Dengan Keadaan Gizi


Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan
hubungan timbal balik, yaitu merupakan hubungan sebab-akibat. Penyakit
infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang jelek dapat
mempermudah keadaan infeksi. Penyakit yang umumnya terkait dengan
masalah gizi antara lain : diare, tuberculosis, campak, dan batuk rejan
(whooping cough).
D. Kelemahan-Kelemahan

Statistik

Vital

Untuk

Menggambarkan

Keadaan Gizi Masyarakat


Berbagai kelemahan statistik vital dalam menggambarkan keadaan gizi
secara tidak langsung banyak. Oleh karena itu, kadang-kadang gambaran
yang diberikan tidak memperlihatkan keadaan yang sebenarnya.
Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:
1. Data tidak akurat

2. Tidak akuratnya data disebabkan oleh karena kesulitan dalam


mengumpulkan data, khususnya di negara-negara yang sedang
berkembang. Kesulitan mendapatkan data yang sahih muncul
karena beberapa data cenderung ditutup-tutupi atau disembunyikan
oleh pemerintah karena alasan politik. Ketidakakuratan data juga
disebabkan oleh tenaga pengumpul data yang tidak mengerti
tentang bagaimana mengumpulkan data handal dan sahih.
3. Kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat, terutama
pada saat terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keadaan
gizi seperti tingginya kejadian penyakit infeksi, dan faktor sosial
ekonomik lainnya. Berdasarkan hal tersebut, perlu juga dipikirkan
untuk melakukan interpretasi berdasarkan kawasan, musim, jenis
kelamin, kelompok umur, dan lain-lain.
Dengan melihat kelemahan tersebut, statistik vital tetap dapat
digunakan secara tidak langsung untuk menilai keadaan gizi di suatu
masyarakat. Menilai keadaan gizi dengan statistik vital ini membutuhkan
tenaga yang profesional, terutama dalam hal interpretasi data dan
pemahaman konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah gizi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistik vital adalah statistik mengenai kesehatan dan bertujuan
mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi
aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan
penelitian. Statistik vital merupakan salah satu teknik untuk menilai status
kesehatan masyarakat dalam kesatuan populasi tertentu. Statistik vital
menghasilkan ukuran dalam penafsiran akan fakta kesehatan dan statistik
kesehatan yang menghasilkan ukuran tentang kejadian dalam kehidupan
manusia dari konsepsi sampai mati.
Beberapa Angka Statistik Vital yang Berkaitan Dengan Keadaan
Gizi : Angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian
akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi
Statistik layanan Kesehatan dapat dilihat dari tempat layanan
kesehatan itu berada. Tempat layanan kesehatan yang bisa dijangkau
antara lain Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, dan instansi-instansi
kesehtan lainnya.
Kelemahan-Kelemahan Statistik Vital Untuk Menggambarkan
Keadaan Gizi Masyarakat : Data yang tidak akurat, kesulitan dalam
mengumpulkan

data

khususnya

di

negara-negara

yang

sedang

berkembang, dan Kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat

B. Saran
Dengan melihat kelemahan dari statistik vital ini menjadikan data
tersebut masih kurang akurat, tetapi walaupun demikian statistik
vital tetap dapat digunakan secara tidak langsung untuk menilai
keadaan gizi di suatu masyarakat. Dan untuk menangani hal
tersebut dengan hal ini dalam Menilai keadaan gizi dengan statistik

vital membutuhkan tenaga yang profesional, terutama dalam hal


interpretasi

data

dan

pemahaman

konsep-konsep

yang

berhubungan dengan masalah gizi

DAFTAR PUSTAKA

1. Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:


Buku Kedokteran EGC.
2. Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.

3.

Roidatu Rachmawati. 2014.Analisis Jurnal Penentuan Status Gizi dengan


Metode Statistik Vital. http://documents.tips/documents/analisis-jurnalpenentuan-status-gizi-dengan-metode-statistik-vitalroidatu.html Akses : 24
september 2016
4. Siti Zulai Khah. 2010. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia
2 Sampai 3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta
http://eprints.uns.ac.id/6213/ Akses : 24 september 2016
5. Heni Panai. Hubungan Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di
Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/ST/article/view/1134. Akses : 24
september 2016

6. http://jurnal.unimus.ac.id Akses : 24 september 2016


7. Iin Purnama Sari. 2014 Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Status Gizi
Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Puskesmas Rajabasa Bandar
Lampung.http://digilib.unila.ac.id/2383/ . Akses : 24 september 2016

8.

Kusumasari, Ficha Elly, dkk.2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang


Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja
Puskesmas Juwiring Klaten. http://eprints.ums.ac.id/22700/ Akses : 24
september 2016
9. Laadjim, Siti Astari (2014) Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada
Remaja Putri Di Smpn 8 Kota Gorontalo. http://eprints.ung.ac.id/5574/ Akses :
24 september 2016
10. Wulansari , Melati Artika (2009) Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Dengan
Status Gizi Ibu Menyusui Di Posyandu Desa Gawanan Colomadu Karanganyar.
http://eprints.uns.ac.id/9376/ Akses : 24 september 2016
11. Mustika, Safri Usman. 2015. Penilaian status Gizi secara Statistik Vital.

http://mahasiswa.ung.ac.id/811413002/home/2015/5/18/penilaian-statusgizi-secara-statistik-vital.html Akses : 24 september 2016


12. Arisman, MB. 2001. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku
Kedokteran, EGC.
13. Penel;itian Status
Gizi .http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/17/metode-penilaianstatus-gizi/ Akses : 24 september 2016
14. http://bangeud.blogspot.co.id/2011/01/penilaian-status-gizi.html?m=1
Akses : 24 september 2016

15. http://raliantika.blogspot.co.id/2012/02/statistik-vital.html?m=1 Akses : 24


september 2016

16. http://ajago.blogspot.co.id/2007/12/gizi-kesehatan-masyarakat.html?m=1
Akses : 24 september 2016

17. http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/17/metode-penilaian-statusgizi/ Akses : 24 september 2016


18. http://dormatiorumapea.blogspot.co.id/2014/01/penilaian-status-gizisecara-tidak.html?m=1 Akses : 24 september 2016
19. http://nurulilmirh.blogspot.com/2015/02/penilaian-status-gizi.html Akses :
24 september 2016

20. http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7287-status-gizi-dan
pengukurannya.html Akses : 24 september 2016
21. http://googleweblight.com/?
lite_ur=http://dormatiorumapea.blogspot.co.id/2014/01penilaian-statusgizi-secara-tidak.html&ei=aAHhD9zN&lc=idID&s=1&m=940&host=www.google.co.id&ts=1474729725&sig=AKOV
D66JxBBjXibXjQsRfNV8Q0XFjq4BPg Akses : 24 september 2016

22. http://statusgizi.blogspot.co.id/2009/01/pgs-secara-langsung.html?m=1
Akses : 24 september 2016

23. http://mriandani.blogspot.co.id/2012//01/status-gizi.html?m=1 Akses : 24


september 2016

24. Syafiq,dkk. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT.Raja


Garafindo Persada
25. Riwidikdo, H.2008. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
26. Almanda, Syukra, SKM., M.Kes. & Yustina Sriani, SKM., MPH. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat
27. Stephen B. Thacker and Donna F. Stroup. 1994. Future Directions for
Comprehensive Public Health Surveillance and Health Information Systems in
the United States. http://aje.oxfordjournals.org/content/140/5/383.short.

Akses: 25 September 2016


28. Enstrom,, James E.; Kanim, Linda E.; Klein, Morton A. 1992. Vitamin C Intake
and Mortality among a Sample of the United States Population.
http://journals.lww.com/epidem/Abstract/1992/05000/Vitamin_C_Intake_a
nd_Mortalily_among_a_Sample_of.3.aspx Akses: 25 September 2016
29. Lisette C. P. M. G. de Groot 1 , Marieke W. Verheijden 1 , Stefaan de Henauw 2 ,
Marianne Schroll 3 , Wija A. van Staveren . 2004. Lifestyle, Nutritional Status,
Health, And Mortality In Elderly People Across Europe: A Review Of The
Longitudinal Results Of The SENECA Study

http://biomedgerontology.oxfordjournals.org/content/59/12/1277.short.
Akses: 25 September 2016
30. A Z LaCroix, S Lipson, T P Miles, and L White. 1989. Prospective study of
pneumonia hospitalizations and mortality of U.S. older people: the role of
chronic conditions, health behaviors, and nutritional status .

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1579936/ Akses : 25
September 2016
31. Anne Marie Beck (a1), L. Ovesen (a1) and M. Osler (a2. 2007. The Mini Nutritional
Assessment (MNA) and the Determine Your Nutritional Health Checklist (NSI
Checklist) as predictors of morbidity and mortality in an elderly Danish
population. http://journals.cambridge.org/abstract_S0007114599000112

Akses: 25 September 2016


32. Nancy A Ross, dkk. 2000. Relation between income inequality and mortality in
Canada and in the United States: cross sectional assessment using census data
and vital statistics http://www.bmj.com/content/320/7239/898?query=rft.jtitle
%25253DJ%252BGerontol%2526rft_id%25253Dinfo%25253Apmid
%25252F8315241%2526rft.genre%25253Darticle%2526rft_val_fmt
%25253Dinfo%25253Aofi%25252Ffmt%25253Akev%25253Amtx
%25253Ajournal%2526ctx_ver%25253DZ39.88-2004%2526url_ctx_fmt
%25253Dinfo%25253Aofi%25252Ffmt%25253Akev%25253Amtx%25253Actx
Akses: 25 September 2016

33. D H Sullivan, G A Patch, R C Walls, and D A Lipschitz. 1990. Impact of nutrition


status on morbidity and mortality in a select population of geriatric rehabilitation
patients. http://ajcn.nutrition.org/content/51/5/749.short Akses: 25 September
2016

Anda mungkin juga menyukai