Anda di halaman 1dari 24

METODE PENILAIAN STATUS GIZI

TIDAK LANGSUNG:

STATISTIK VITAL
STATISTIK VITAL
 Statistik
Metode untuk mencatat, mengatur, mengolah,
menyajikan dan mengambil kesimpulan dari
data.
 Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital
adalah dengan menganalisis data beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data
lainnya yang berhubungan dengan gizi
 Fungsi Statistik Vital
 Menilai dan membandingkan
tingkat kesehatan masyarakat.
 Menentukan masalah dan
penyebab masalah kesehatan
masyarakat.
 Menentukan kontrol dan
pemeliharaan selama pelaksanaan
program kesehatan.
Fungsi statistik vital
 Menentukan prioritas program kesehatan
suatu daerah.
 Menentukan keberhasilan program suatu
daerah.
 Mengembangkan prosedur, klasifikasi,
indeks dan teknik evaluasi seperti sistim
pencatatan dan pelaporan.
 Menyebarluaskan informasi tentang situasi
kesehatan dan program kesehatan
 Sumber Statistik Kesehatan
 Institusi-institusi kesehatan
 Program-program khusus
 Survei epidemiologi
 Survei kesehatan rumah tangga
(household survey)
 Institusi-institusi ysng mengumpulkan
data dengan tujuan-tujuan khusus
 Salah satu cara untuk mengetahui
gambaran keadaan gizi suatu wilayah
adalah dengan cara menganalisis statistik
kesehatan.
Angka Kematian Berdasarkan Umur

 Angka kematian berdasarkan umur


adalah jumlah kematian pada
kelompok umur tertentu terhadap
jumlah rata-rata penduduk pada
kelompok umur tersebut.
 Manfaat data ini adalah untuk
mengetahui tingkat dan pola
kematian menurut golongan umur dan
penyebabnya.
Angka Kematian Berdasarkan Umur

 Apabila data setiap umur tidak


tersedia, maka analisis dapat dilakukan
pada tiga periode, yaitu
 Angka Kematian Umur 2 – 5 Bulan
Periode umur ini merupakan periode
dengan status gizi seesorang anak
yang dapat tergantung pada praktik
pemberian makanan, terutama
apakah disusui atau tidak.
 Angka Kematian Umur 1 – 4 Tahun

 Di negara berkembang, kesakitan dan


kematian pada anak umur 1-4 tahun banyak
dipengaruhi oleh keadaan gizi.
 Periode umur ini sering disebut dengan umur
prasekolah. Pada periode ini anak rawan
terhadap masalah gizi, penyakit infeksi, dan
tekanan emosi atau stres.
 Pada periode umur ini seorang anak tumbuh
dengan cepat sehingga kebutuhan akan zat
gizi juga meningkat.
 Angka Kematian Umur 13 – 24
Bulan
Angka kejadian KEP pada umur
ini sering terjadi, karena pada
periode umur ini merupakan umur
periode penyapihan.
Angka Kesakitan dan Kematian
Akibat Penyebab Tertentu

 Angka penyebab penyakit dan


kematian pada umur 1 – 4 tahun
merupakan informasi yang penting
untuk menggambarkan keadaan gizi di
suatu masyarakat.
Lanjutan
Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
tertentu

 Dengan mengetahui penyebab


kesakitan terhadap penyakit
tertentu yang disertai penyakit
kekurangan gizi, atau terhadap
penyakit kurang gizi yang disertai
penyakit lainnya, dapat dilakukan
intervensi
Statistik Layanan Kesehatan
 Puskesmas
Data mengenai angka kesakitan dan
penyebabnya yang tersedia di
Puskesmas dapat juga dijadikan
isyarat tentang kondisi kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas tersebut.
 Rumah Sakit
 Meningkatnya kunjungan kasus
gizi kurang yang dihadapi oleh
rumah sakit juga meningkatkan
isyarat adanya kekurangan gizi
masyarakat.
 Data-data dari rumah sakit ini
dapat memberikan gambaran
tentang keadaan gizi di dalam
masyarakat, baik dari segi angka
kematian maupun penyebabnya.
Infeksi yang Relevan dengan
Keadaan Gizi

 Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan


gizi kurang merupakan hubungan timbal
balik, yaitu merupakan hubungan sebab-
akibat. Penyakit infeksi dapat
memperburuk keadaan gizi dan keadaan
gizi yang jelek dapat mempermudah
keadaan infeksi.
Kelemahan Statistik Vital untuk
Menggambarkan Keadaan Gizi
 Data tidak akurat
 Kemampuan untuk melakukan interpretasi
secara tepat, terutama pada saat terdapat
faktor-faktor lain yang mempengaruhi keadaan
gizi seperti tingginya kejadian penyakit infeksi,
dan faktor sosial ekonomik lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, perlu juga dipikirkan
untuk melakukan interpretasi berdasarkan
kawasan, musim, jenis kelamin, kelompok
umur, dan lain-lain
ANALISIS

 Artikel yang berjudul “Bikin


Registrasi Kematian, Delapan
Provinsi Pilot Project” membahas
tentang pembuatan registrasi
sistem kematian.
 Program tersebut disusun dalam
rangka mengetahui secara pasti
angka kematian, terutama
penyebab kematian ibu dan bayi.
analisis

 Salah satu pilot project program


tersebut adalah provinsi Jawa
Tengah.
 Peneliti balitbangkes berhasil
membuat model registrasi kematian
ini dengan simulasi pengembangan
model statistik vital yang dilengkapi
pencatatan penyebab kematian di
fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas dan rumah sakit
 Registrasi kematian dengan simulasi
pengembangan model statistik vital
memberikan informasi tentang angka
kematian berbagai penyakit di Indonesia,
terutama penyebab angka kematian ibu
dan anak.
 Data statistik berupa angka kematian
akibat penyakit tertentu tersebut
kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai
salah satu cara untuk mengetahui
gambaran keadaan gizi suatu wilayah.
 Fungsi statistik vital : menentukan
masalah dan penyebab masalah
kesehatan masyarakat.
Dengan adanya registrasi sistem
kematian, program tersebut dapat
memberikan informasi secara pasti
angka kematian berbagai penyakit
di Indonesia, sehingga masalah dan
penyebab kesehatan yang ada di
Indonesia dapat diatasi, terutama
penyebab kematian ibu dan bayi.
Lanjutan..
 Model registrasi kematian dengan simulasi
pengembangan model statistik vital yang
dilengkapi pencatatan penyebab kematian di
fasilitas pelayanan kesehatan seperti
puskesmas dan rumah sakit.
 Di mana data-data dari rumah sakit dapat
memberikan gambaran tentang keadaan gizi
di dalam masyarakat, baik dari segi angka
kematian maupun penyebabnya
 Survei langsung memiliki kelemahan,
yaitu sekitar 40 persen data tidak
dilaporkan sehingga kemudian beralih
ke survei langsung ke model statistik
vital lengkap dengan pencatatan
penyebab kematian.
 Kelemahan statistik vital
yaitu bisa saja data tidak akurat
dan perlu dipikirkan untuk
melakukan interpretasi berdasarkan
kawasan, musim, jenis kelamin,
kelompok umur, dan lain-lain .
 Menilai keadaan gizi dengan
statistik vital ini membutuhkan
tenaga yang profesional, terutama
dalam hal interpretasi data dan
pemahaman konsep-konsep yang
berhubungan dengan masalah gizi

Anda mungkin juga menyukai