Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN PASAR TRADISIONAL SETELAH

MUNCUL PASAR MODERN ATAU BELANJA ONLINE


(STUDI KASUS PASAR TANGGUL)
Faizah Mufilda Amalia
Email: faizahmufinda99@gmail.com
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Kata kunci : Pengembangan Ekonomi dan Pasar Tradisional
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Jumlah pasar tradisional
yang ada di indonesia sebanyak 13.540 pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebanyak 3.590 jadi pada tahun 2011 jumlah keseluruhan pasar
tradisional yang ada di indonesia sebanyak 9.950. hal ini penurunan pasar yang hilang
dalam kurun waktu 5 tahun terdapat penurunan 26%. Dari jumlah awal Data
Kementrian perdagangan dan industri menunjukkan jumlah pasar 2007 adalah 13.750
pasar, sedangkan pada tahun 2011 jumlah pasar adalah 9.950 pasar. Terjadi
penurunan 27% dalam kurun 5 tahun. Secara data, pasar tradisional mengalami -8,1%
penyusutan pertahun, sedangkan pasar modern melonjak jauh meningkat 31,4%
petahun.
Penurunan jumlah pasar tradisional ini diakibatkan oleh kondisi pasar itu
sendiri. Kondisi pasar tradisional yang identik dengan kotor, becek, semrawut dan
tidak teratur. Kondisi pasar tradisional yang lebih buruk dan tertinggal menyebabkan
pasar tradisional sulit bersaing dengan pasar modern.Salah satu indikator menurunnya
daya tarik masyarakat untuk belanja di pasar tradisional. 1 Endi Sarwoko (2008)
menyatakan dampak keberadaaan pasar modern terhaadap kinerja perdagangan pasar
tradisional di wilayah kabupaten Malang. Sarwoko menyimpulkan konsumen di pasar
tradisional didominasi oleh konsumen toko/warung yaitu konsumen yang berbelanja
di pasar tradisional untuk tujuan dijual kembali. Produk yang dijual di pasar
tradisional umumnya didominasi bahan makanan.2

1
Ahmad Lukman Nugraha dkk” Pengembangan Pasar Tradisional Songgolangit Ponorogo Tinjauan Perspekti
Ekonomi Islam”, Julnal Ekonomi, Vol. 5 No.2 (2019), 188
2
End i Sarwoko. 2008. “Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja Pedagang Pasar Tradisional di
Wilayah Kabupaten Malang”, Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol.5, No.2 (2018),76

1
Utami Dewi dan F. Winarni (2013) menyatakan peran pemerintah dalam
pengelolaan pasar tradisional adalah pemerintah daerah sebagai perumus kebijakan
yang ditetapkan dalam peraturan daerah Dengan adanya kebijakan pemerintah dalam
peraturan daerah dalam pengelolaan pasar tradisional, seharusnya dapat mendorong
kemajuan dan daya saing pasar tradisional dengan pasar modern. Keunggulan pasar
tradisional yaitu mampu bersaing dan menjadi daya tarik bagi masyarakat, seperti;
harga terjangkau, masih berlaku sistem transaksi tawar-menawar, upah buruh murah
serta biaya retribusi yang terjangkau.
Hal ini sangat cocok dengan keadaan masyarakat Indonesia, khususnya
golongan ekonomi menengah kebawah.3 pasar adalah tempat pertemuan antara
permintaan dan penawaran barang. Pertemuan permintaan dan penawaran barang
menghasilkan titik temu harga keseimbangan. Dalam konsep islam, penentuan harga
diserahkan kepada permintaan dan penawaran barang tersebut didalam pasar.
Ekonomi islam menakankan “tijarotan antarhodin minkum” yang berarti saling suka,
saling terbuka dan saling menguntungkan. Dalam islam, distorsi pasar diharamkan,
seperti; tadlis, taghrir, ikhtikar, maysir karena menguntungkan salah satu pihak dan
merugikan pihak lainnya. Sehingga perlu adanya pengawasan.4
Tulisan yang dilakukan pada penelitian ini adalah Tulisan terhadap
pengembangan pasar tradisional Tanggul dalam Tinjauan Prespektif Ekonomi Islam.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisa perkembangan pasar tradisional Tanggul.
Selanjutnya, analisa potensi dan permasalahan pasar dilakukan dengan pendekatan
dan perspektif Ekonomi Islam, khususnya konsep pengawasan pasar (hisbah) serta
persaigan dengan adanya pasar modert. 5
Perkembangan perekonomian yang ada di pasar tanggul ini semakin hari
mengalami penurunan yang sangat pesat karena adanya pasar modert atau yang sering
di sebut belanja online masyarakat semakin tertarik untuk belanja melalui online dari
pada belanja di pasar tradisional karena menurut mereka belanja di pasar modert lebih
praktis dan mudah tidak perlu keluar rumah mereka dapat membeli barang yang di
inginkan misalnya pendapatan pedagang penjual pakaian yang ada di pasar tanggul

3
Utami Dewi dan F. Winarni. 2013.“Pengembangan Pasar Tradisional MenghadapiGempuran Pasar Modern di
Kota Yogyakarta”, dalamJurnal Ilmu Administrasi Negara
4
Royyan Ramdhani Djayusman, Nugraha,Ahmad Lukman, Umam, Khoirul., 2018, StrategiPengembangan
Pasar Tradisional Songgolangit dalamPrespektif Ekonomi Islam, Islamics EconomicsJournal. Vol IV. No. 2,
hlm. 22-47
5
Sulthon Sjahril Sabaruddin,” Penguatan Diplomasi Ekonomi Indonesia Mendesain Clustering Tujuan
Pasar Ekspor Indonesia: Pasar Tradisional vs Pasar Non-Tradisional”, Jurnal: Ekonomi, Vol.3, No.1 (2019)

2
sudah banyak yang tutup dan tidak lagi berjualan dikarena barang yang di jual banyak
yang sudah tertinggal oleh model yang di keluarkan di pasar modert yang lebih
menarik minat konsumen di tambah lagi sekarang adanya penjualan sembako online
semakin sepi kegiatan masyarakat belanja di pasar tradisional hal ini mengakibatkan
kelemahan perekonomian masyarakat dan pedangang pasar tradisional dengan
munculnya pasar modert yang memudahkan masyarakat jadi untuk perkembangan
perekonomian yang terjadi di pasar tradisional pengelami penurunan bukan kenaikan
pertumbuhan ekonomi kondisi ini jika terus menerus terjadi di pasar tradisional
mengakibatkan masyarakat banyak yang mengalami kerugian dan bertambahnya nilai
penganguran yang ada di indonesia karena pedangan yang tidak memiliki modal lagi
mereka terpaksa untuk menutup stand jualan yang ada di pasar tradisional hal ini
menjadi fenomena baru untuk dapat di tangani dengan baik oleh pemerintah dan
pedagang itu sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekonomi Islam
pada hakikatnya ekonomi islam yaitu perkembangan dari nilai-nilai yang ada
dalam islam yang mengajarkan kita tentang masalah ekonomi dalam kehidupan
manusia yang ada ekonomi islam berfungsi sebagai prinsip-prinsip dalam ekonomi
islam, dalam ekonomi islam sering di sebut al-iqtisad yang artinya kesederhanaan atau
dapat di sebut juga dengan berhemat hal ini berkaitan dengan masalah yang
membahas tentang sistem ekonomi islam karena ekonomi islam tujuan nya
memberikan dampak yang rahmatan lil alamin. Berdasarkan judul yang saya tulis di
atas yaitu analisis perkembangan perekonomian pasar tradisional setelah muncul
pasar modern atau belanja online (studi kasus pasar tanggul).
Karena pasar tradisional yang menerapkan prinsip dimana penjual dan
pembeli bertemu dan setuju dengan apa yang kita ingin beli tidak ada yang merasa di
kecewakan karena penjual memberi harga dan pembeli setuju dengan harga yang
sudah di tetepkan maka dari itu prinsip yang di terapkan di ekonomi islam untuk
memberikan dampak rahmatan lil alamin itu ada di dalam transaksi pada pasar
tradisional yang sering kita kunjungi namun dengan munculnya pasar modern ini
membuat pasar tradisional semakin menurun peminat karena masyarakat lebih tertarik
dengan pasar modern dengan segala kemudahan yang di dapat kan saat belanja di

3
pasar modern sedangkan kalau menurut islam pasar tradisional ini lebih menerapkan
prinsip-prinsip yang ada pada ekonomi islam itu sendiri.
Pasar Tanggul yang ada di kabupaten jember ini jika kita lihat merupakan
pasar yang besar di kecamatan tanggul tetepi keadaan yang ada saat ini pasar
mengalami penurunan yang cukup membuat para pedagang mengeluh karena keadaan
pasar yang setiap hari pendapatan yang di dapatkan dari berjualan di pasar tradisional
tidak sesuai dan kurang mencukupi kebutuhan sehari hari hal ini terjadi semenjak
marak nya masyarakat lebih suka belanja di pasar modern .
B. Kerangka Berfikir
Seacara kerangkan pemikiran dari penulis yang cukup sederhana dalam
penelian ini dapat di lihat dari bagan yang ada di bawah ini :

Kerangka pikir

Pasar Tradisional

1. Teori Ekonomi Islam


2. Perkembangan Ekonomi

Pasar Modern

Sumber : Penulis, 2023

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang di gunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif
yang artinya yang dimana penelitian ini di lakukan untuk memahami fenomena
tentang apa yang ada pada subjek penelitian ini misalnya perubahan pada sesuatu
kejadian – kejadian yang ada di lapangan kejadian khusus sesuai dengan kejadian
alamiah. Penelitian ini yaitu penelitian yang tidak menggunakan angka-angka.6
Diawali dengan adanya minat dari diri saya untuk mengkaji lebih mendalam
tentang sesuatu fenomena tertentu dengan di dukung oleh konseptualisasi yang kuat

6
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 9.

4
atas suatu fenomena tersebut. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif.7 Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang di mulai dengan
mendefinisikan konsep-konsep yang sangat umum. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif sehingga
keseluruhan dalam penelitian ini dapat menjadi kajian penelitian yang di teliti secara
tuntas.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu menunjukan dimana penelitian tersebut akan di
lakukan dan wilayah penelitian yang biasanya berisi tentang lokasi penelitian. Tempat
penetapan penelitian ini merupakan tahap dimana seorang peneliti akan melakukan
penelitian lebih mendalam terhadap fenomena yang ada karena tahap ini menjadi
tahap yang paling penting dalam penelitian kualitatif, dengan adanya tempat
penelitian berarti penulis sudah menentukan objek dan tujuan penelitian yang sudah di
tetap kan oleh seorang peneliti sehingga mempermudah seorang penulis. Tempat
lokasi penelitian ini yaitu di Pasar Tradisional Tanggul Kabupaten Jember.
Alasan saya memilih tempat lokasi ini karena saya melihat pekembangan
pasar tradisional yang ada di Kecamatan Tanggul ini cukup signifikan banyak
perubahan ekonomi yang terjadi.
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menentukan subjek penelitian yang menggunakan
purposive. Purposive yaitu teknik pengambilan informan sumber data dan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini contohnya orang yang bisa kita
anggap paling mengetahui tentang hal yang peneliti akan tanyakan dan dapat
mempermudah peneliti dalam mengetahui objek dan keadaan dengan purposive. 8Dan
data yang di kumpulkan memilki karakteristik dengan melibatkan pihak yang
dianggap mengetahui lokasi tempat penelitian. Pada penelitian ini yang di jadikan
informan yaitu sebagai berikut :
1) Pegawai dan mantri pasar tradisional Tanggul
2) Pedagang pasar Tradisional
D. Teknik Pengumpulan Data

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2010), 2-3.
8
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),
300.

5
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini.
Teknik-teknik tersebut di antaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra
lainnya seperti hal nya teliga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu
observasi dilakukan untuk melakukan sebuat pengamatan dengan di bantu oleh
pancaindra. 9
2. Wawancara
Wawacara yaitu percapakan dengan maksud tertentu percapakan itu
di lakukan oleh dua pihak yang dimana ada pewancara yang mengajukan
pertayaan pada seseorang terwawancara yang memberikan jawaban atas apa
yang di pertayakan itu. Peneliti mengunakan wawacara semi terstuktur yang
wawancara belangsung mengacu pada satu rangakaian terbuka. Metode ini
memungkinan adanya pertayaan baru yang muncul karena jawaban yang di
berikan oleh narasumber
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mendapatkan data-data dari dokumen –dokumen yang ada sesuai dengan yang
penulis inginkan. Dengan demikian metode dokumentasi merupakan metode
yang mencara data sesuai dengan yang di butuhkan dalam penelitian ini. Data
dokumentasi yang di peroleh dari informasi yang di peroleh dari narasumber
lalu juga penulis melengkapi foto misalnya.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan. pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu,
diperoleh data yang dianggap sudah sesuai. Dalam penelitian analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data

9
M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Sosial Lainnya (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), 118

6
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang telah
diperoleh baik itu catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto.10

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 390

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Lukman Nugraha dkk” Pengembangan Pasar Tradisional Songgolangit Ponorogo


Tinjauan Perspekti Ekonomi Islam”, Julnal Ekonomi, Vol. 5 No.2 (2019), 188
End i Sarwoko. 2008. “Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja Pedagang Pasar
Tradisional di Wilayah Kabupaten Malang”, Jurnal Ekonomi Modernisasi, , Vol.5,
No.2 (2018),76
Utami Dewi dan F. Winarni. 2013.“Pengembangan Pasar Tradisional MenghadapiGempuran
Pasar Modern di Kota Yogyakarta”, dalamJurnal Ilmu Administrasi Negara
Royyan Ramdhani Djayusman, Nugraha,Ahmad Lukman, Umam, Khoirul., 2018,
StrategiPengembangan Pasar Tradisional Songgolangit dalamPrespektif Ekonomi
Islam, Islamics EconomicsJournal. Vol IV. No. 2, hlm. 22-47
M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), 118

Sulthon Sjahril Sabaruddin,” Penguatan Diplomasi Ekonomi Indonesia Mendesain Clustering


Tujuan Pasar Ekspor Indonesia: Pasar Tradisional vs Pasar Non-Tradisional”,
Jurnal: Ekonomi, Vol.3, No.1 (2019)
M. Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 9.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: ALFABETA,


2010), 2-3.

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

300.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 390

Anda mungkin juga menyukai