Anda di halaman 1dari 6

EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL DALAM MENDUKUNG SEKTOR

WISATA DI PANGANDARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Bobby Mahendra Aw
230110164025

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MULTIKAMPUS PANGANDARAN
2016

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aktivitas perdagangan tentunya masih membutuhkan fasilitas ruang secara
konkret walaupun pada zaman sekarang telah tersedia banyak layanan belanja
online. Pasar merupakan salah satu fasilitas konkret bagi aktivitas perdagangan.
Pasar konkret terbagi menjadi dua, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar
tradisional lebih menitik beratkan pada hubungan antara penjual dan pembeli
melalui tawar menawar secara langsung, sedangkan pada pasar modern konsumen
lebih mandiri dalam proses jual belinya.
Pasar tradisional merupakan simbol perekonomian rakyat. Nilai guna
pasar tradisional sangat penting untuk masyarakat khususnya masyarakat bawah.
Hal itu terjadi karena terdapat jutaan rakyat kecil yang menggantungkan pasar
tradisional sebagai sumber penghidupannya. Disisi lain kehadiran pasar modern
menimbulkan suatu kekhawatiran akan dapat menggeser posisi pasar tradisional.
Disisi lain kehadiran pasar modern dirasa lebih menguntungkan konsumen
karena memunculkan berbagai alternatif tempat untuk berbelanja dengan
fasilitas yang menyenangkan. Dengan kelebihan yang dimiliki pasar modern
mayoritas masyarakat tentunya akan berpaling dari pasar tradisional ke pasar
modern karena dalam pelayanannya pasar modern lebih professional dibanding
pasar tradisional. Menganstisipasi hal tersebut maka pasar tradisional dituntut
melakukan upaya pembenahan untuk megubah / memperbaiki citra pasar
tradisional yang tekesan negatif dalam pelayanannya.
Pada beberapa kota besar di Indonesia, keberadaan pasar dimanfaatkan
sebagai salah satu sektor pariwisata. Misalnya di Yogyakarta, pasar Beringharjo
merupakan salah satu tujuan wisata, karena menyediakan berbagai cenderamata
dan produk khas daerah tersebut. Kompleks pasar tersebut sebenarnya juga tak
terlepas dari kesan pasar tradisional, namun ada pembatas yang memisahkan
antara pedagang yang menjual kebutuhan konsumsi dan juga produk lain yang
mencirikan daerah Yogyakarta.
Makalah ini bermaksud mengkaji keberadaan pasar tradisional, serta
dukungan yang dapat diberikan pada sektor pariwisata. Sehingga dapat
merekomendasikan bagaimana bentuk pasar tradisional yang dapat mendukung
sektor wisata nantinya.

Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini beberapa permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana

eksitensi

pasar

tradisional

dalam

mendukung

sektor

pariwisata?
2. Bagaimana kekuatan dan kelemahan pasar tardisional disbanding dengan

pasar modern?
3. Bagaiamana perilaku konsumen dari pasar tradisional?

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penulisan karya ilmiah ini adalah menambakan
kajian / teori tentang eksistensi pasar tradisional dalam mendukung sektor
pariwisata. Dala karya ilmiah ini nantinya akan muncul beberapa rekomendasi
terkait sektor pariwisata yang mendapatkan dukungan dari pasar tradisional yang
dikelola dengan baik. Rekomendasi ini diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai
masukan bagi pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Sedangkan tujuan umum dari penulisan karya tulis ini adalah untuk:
1. Mengkaji eksistensi pasar tradisional dalam mendukung sektor pariwisata
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pasar tradisional dibanding

pasar modern
3. Mengkaji perilaku konsumen di pasar tradisional

METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode
studi literatur dimana mengacu pada jurnal jurnal yang tersedia. Dari jurnal
tersebut tidak begitu saja dituangkan langsung pada tulisan ini, melainkan melalui
pengembangan teori yang tersedia di jurnal tersebut. Dari teori yang
dikembangkan dapat diambil sebuah analisis yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk menulis sebuah karya tulis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang unggul dalam sektor
pariwisatanya. Disebuah kawasan wisata tentunya terdapat ikon yang menjadi ciri
khas suatu daerah, baik berupa makanan maupun cinderamata. Untuk fasilitas
pemasarannya dapat dilaksanakan melalui pasar tradisional. Namun dalam
pelaksanannya diperlukan strategi-strategi tertentu agar dalam pengemasannya,

pasar tradisional lebih menarik dibanding pasar modern khususnya disuatu objek
wisata.
Saat ini konsumen masih banyak yang memilih pasar tradisional dengan
alasan harga lebih murah dan produk yang masih segar untuk pilihan produk
tertentu. Namun tidak menutup kemungkinan jika pasar tradisional ditinggalkan
oleh konsumennya, dikarenakan ketidaknyamanan yang sering dialami oleh
konsumen.
Pasar tradisional dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung sektor
pariwisata, dengan dukungan pemerintah daerah setempat. Hal inilah yang
seringkali menjadi kendala, karena pemerintah daerah kurang mengakomodir
kebutuhan pedagang. Pedagang tidak perlu lagi berpindah dari satu tempat ke
tempat lain yang dapat berdampak pada keresahan masyarakat. Rendahnya tingkat
pendidikan menyebabakan mereka kurang memahami esensi dari ketertiban dan
kenyamanan kota bagi masyarakat. Perlunya penataan yang baik tidak hanya dari
segi fisik semata, namun secara bersamaan dilakukan penataan mental para
pedagang di pasar tradisional tersebut.
Aspek penting lainnya dalam eksistensi pasar tradisional adalah perilaku
konsumen. Perilaku konsumen merupakan kajian penting yang mendukung pada
perubahan peran dan keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sektor
pendukung pariwisata. Pengelolaan pasar tradisional perlu mempertimbangkan
aspek perilaku konsumen sehingga mampu menangkap keinginan konsumen.
Kajian tentang perilaku konsumen perlu dilakukan agar kegiatan yang dilakukan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan menjadi satu ikon pariwisata
kota dan dapat menjadi pilot project bagi kota lain.
Dalam upaya pemajuan pasar tradisional sebagai ikon sektor wisata, dapat
dilakukan melaui banyak aspek, salah satunya dengan mempopuleritaskan
keberadaan pasar tradisional. Namun kenyataan menggambarkan bahwa pasar
tradisional akan selalu berhubungan dengan keadaan yang kotor beserta
perangkatnya.
Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi
kekuatan dan kelemahan pasar tradisional, dengan aspek perilaku konsumen yang
berbelanja didalamnya:

Tabel 1. Kekuatan Kelemahan Pasar Tradisional

Pasar Tradisional
Kekuatan

Murah
Interaksi dengan orang lain
Tawar menawar
Kualitas beberapa barang bagus
Banyak pilihan produk

Kelemahan

Pelayanan kurang ramah


Kebersihan tidak terjaga
Kehalalan seringkali diraguka
Kumuh, tidak tertib
Tidak ada pengawasan makanan
Penataan barang tidak teratur, tidak nyaman dipandang
Sulit mendapatkan informasi harga
Higinitas produk makanan seringkali meragukan

Perilaku Konsumen

Senang berinteraksi
Gaya hidup sederhana
Senang mendominasi (menang dalam tawar menawar)
Senang membantu rakyat kecil

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa konsumen menyenangi berbelanja


ke pasar tradisional karena adanya interaksi dengan sesama, yang memperkuat
unsur sosialitas manusia. Jika diperhatikan lebih dalam, kelemahan yang dimiliki
pasar tradisional lebih banyak dari kekuatan yang ada. Dengan melihat kelemahan
tersebut tentunya bisa diketahui bagaimana solusi dari permasalahan tersebut.
Bagaimanapun juga, pasar tradisional itu merupakan salah satu ikon yang
dapat menunjang bagaimana kemajuan suatu daerah sesuai dengan tingkat
keunikan yang mampu diangkat oleh pasar tersebut. Sehingga dengan keunikan
tersebut pasar benar benar bisa menjadi ikon yang khas atas daerah tersebut.
Keunikan disini tentunya tak lepas dengan hal lain seperti kebersihan, keamanan,
dan kenyamanan yang membuat pengunjung merasa betah di dalamnya. Hal
tersebutlah yang dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan pasar
dimasing masing daerah. Apalagi jika daerah tersebut merupakan suatu daerah

wisata, maka pasar tradisional disini dapat benar benar terangkat menjadi pasar
ikonik yang khas disuatu daerah tersebut.

KESIMPULAN
Dari uraian yang sudah tersedia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pasar tradisional masih diminati oleh berbagai kalangan masyarakat,

sehingga perlu diadakan penataan agar tidak kalah saing jika dibandingkan
dengan pasar modern
2. Pasar tradisional perlu direvitalisasi sehingga menjadi ikon wisata yang
dapat menarik banyak konsumen
3. Perlunya melekatkan ikon pariwisata pada pasar tradisional dengan menata
kebersihan dan kerapian pasar
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Shinta, 2011, Manajemen Pemasaran,
Malang

Universitas Brawijaya Press,

Damasus
Ottis
Widiandra,
Hadi Sasana, 2013,
Analisis
DampakKeberadaan Pasar Modern Terhadap Keuntungan Usaha Pedagang Pasar
Tradisional (Studi Kasus di Pasar Tradisional Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang), Diponegoro Journal Of Economics Volume 2, Nomor 1, Tahun
2013, Halaman 1-6, http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jme
Daniel
Suryadarma,
dkk,
2007, Dampak Supermarket Terhadap Pasar
Dan Pedagang Ritel Tradisional Di Daerah Perkotaan Di Indonesia, Laporan
Penelitian, Lembaga Penelitian SMERU
Bismala Lila 2014, Eksistensi Pasar Tradisional Dan Pedagang Kaki Lima Dalam
Mendukung Sektor Pariwisata Untuk Mewujudkan Medan Berhias (Bersih, Hijau,
Asri Dan Sehat

Anda mungkin juga menyukai