Disusun oleh :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2017
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Allah Subhanahu
Wataala atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah dengan judul ANNELIDA ini tentu memliki tujuan yaitu memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Planktonolgi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada penulisan
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang membangun.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Plankton adalah Organisme mikroskopis baik hewan maupun tumbuhan yang hidup
melayang bebas tidak dapat melawan arus, serta tidak terikat dengan pantai dan dasar
plankton.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif
berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi cumi, paus, dll.
Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat
liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil
yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai
hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat
mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan
berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu
sendiri ( Hutabarat dan Evans, 1986).
Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu
sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang menghabiskan
sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva. Plankton kelompok
ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan holoplankton atau
plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai plankton. (Omori dan
Ikeda, 1984; Arinardi et al.,1994, 1996).
Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa, Annelida,
Coelenterata atau planula Cnidaria, berbagai macam Nauplius dan zoea sebagai
Artrhopoda yang hidup di dasar, juga telur dan tahap larva kebanyakan ikan. Sedangkan
yang termasuk holoplankton antara lain : Filum Artrhopoda terutama Subkelas
Copepoda, Chaetognata, Chordata kelas Appendiculata, Ctenophora, Protozoa, Annelida
Ordo Tomopteridae dan sebagian Moluska (Newell dan Newell, 1977, ; Omori dan
Ikeda, 1984).
1
1.2 Rumus Masalah
1.2.1 Definisi Annelida
1.2.2 Ciri Ciri Umum Annelida
1.2.3 Bentuk Annelida
1.2.5 Habitat Annelida
1.2.6 Klasifikasi Annelida
1.2.7 Peran Annelida
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Annelida
1.3.2 Untuk Mengetahui Ciri Ciri Umum Annelida
1.3.3 Untuk Mengetahui bentuk Annelida
1.3.4 Untuk Mengetahui habitat Annelida
1.3.5 Untuk Mengetahui Klasifikasi Annelida
1.3.6 Untuk Mengetahui Peran Annelida
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Annelida
Annelida (Annelida, dari bahasa Latin anellus, "cincin kecil"), adalah filum yang terdiri
dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet
dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di
laut. Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini
dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Dari ke tiga
kelas tersebut yang mengalami fase plankton adalah Polychaeta. Polychaeta merupakan
cacing yang memiliki banyak bulu di seluruh tubuhnya. Polychaeta kebanyakan hidup di laut
dan berkembang biak di laut. Pada masa larva, Polychaeta disebut trochopora, inilah fase
plankton pada Polychaeta.
3
2.3 Bentuk larva Annelida (Polychaeta)
Bentuk Annelida pada fase larva adalah trochophora. Trochophora adalah jenis larva
planktonik laut yang berenang bebas dengan beberapa baris silia. Dengan menggerakkan silia
mereka dengan cepat, sebuah pusaran air dibuat. Dengan cara ini mereka mengendalikan arah
gerakan mereka. Selain itu, dengan cara ini mereka membawa makanan mereka lebih dekat,
dalam rangka untuk menangkap lebih mudah.
Habiatat Annelida khususnya Polychaeta pada saat fase plankton seluruhnya hidup di
parairan laut.
Annelida dibagi menjadi tiga klas, Polycheta, Olygochaeta, dan Hirudenia. Pada tiga
klas tersebut tidak semuanya hidup pada fase plankton. Hanya Polychaeta yang hidup pada
fase plankton ketika baru menetas.
4
2.5.1 Polychaeta
Polychaeta ini sendiri masih dibagi menjadi dua subklas, Errantia (aktif bergerak) dan
Sedentaria (pasif bergerak). Pada reproduksinya ovum dan sperma dilepas di air, kemudian
membentuk zigot, setelah zigot kemudian membentuk trochpora dimana ini merupakan fase
plankton pada polychaeta.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Masa plankton pada Annelida terjadi setelah menetasnya telur (fase larva) hingga
sebelum dewasa.
6
2. Annelida yang mengalami fase plankton hanya Polychaeta
3. Pada umumnya seluruh avertebrata di perairan mengalami fase plankton pada
hidupnya, oleh karena itu disebut meroplankton.
DAFTAR PUSTAKA
Omori. M dan T. Ikeda. 1984. Methods in Marine Zooplankton Ecology. John Willey and
Sons. A Willey Intercine. New York. 332 Hal.
Newell, G.E. and R.C. Newell. 1977. Marine Plankton : A Practical Guide. Hutchison.
7
8