Anda di halaman 1dari 49

Mata Kuliah - BIOKIMIA

VITAMIN

Program Studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


PSDKU UNPAD-Pangandaran 2016
Muhammad Iman N
230110164002
Choirunnisa Ramadhani S
230110164007
Hasna Nabila Shobihah
230110164011
Tria Sulistriani 230110164019
Bobby Mahendra Aw 230110164025
KELOMPO
DEFINISI

Sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N)
mikronutrien
KLASIFIKASI
LARUT
LEMAK
Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina. Vitamin A diperlukan manusia dan hewanuntuk
pemeliharaan dan fungsi normal sistem kekebalan dan jaringan epitel.
Sumber

Kebutuhan

Fungsi

Defisiensi

Hipervitaminosi
s

(Struktur Retinol dan


Retinal
Vitamin A
Sumber Sumber vitamin A dapat dibedakan atas
Kebutuhan preformed vitamin A (vitamin A bentuk jadi) dan
provitamin A (bahan baku vitamin A). Vitamin A
Fungsi
bentuk jadi atau retinol bersumber dari pangan
Defisiensi hewani, seperti daging, susu dan olahannya
Hipervitaminosi (mentega dan keju), kuning telur, hati ternak dan
s ikan, minyak ikan (cod, halibut, hiu). Provitamin
A atau korotenoid umumnya bersumber pada
sayuran berdaun hijau gelap (bayam, singkong,
sawi hijau), wortel, waluh (labu parang), ubi jalar
kuning atau merah, buah-buahan berwarna
kuning (pepaya, mangga, apricot, peach), serta
minyak sawit merah
Vitamin A
Sumber
Kebutuhan vitamin perhari adalah 5,000
Kebutuhan
IU (IU = International unit, satuan utk
Fungsi vitamin & mineral). Lebih baik konsumsi
Defisiensi vitamin sedikit-sedikit dengan selang
Hipervitaminosi
waktu 4-6 jam, hingga mencapai total
s dosis kebutuhan vitamin sehari.
Vitamin A
Sumber Proses penglihatan
Kebutuhan Mengatur sistem kekebalan tubuh
(imunitas).
Fungsi Mencegah kebutaan.
Menangkal radikal bebas
Defisiensi
Memicu pertumbuhan.
Hipervitaminosi Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada
s
saluran pernapasan. Membentuk dan
memelihara pertumbuhan tulang dan gigi
Memelihara kesehatan kulit dan rambut.
Mendukung proses reproduksi.
Vitamin A
Sumber
Pengaruh defisiensi yang ringan
Kebutuhan disebut hipovitaminasis dan
Fungsi umumnya tidak menunjukkan
gejala-gejala klinis. Pada defisiensi
Defisiensi
berat, tubuh mudah terkena infeksi
Hipervitaminosi dan infeksi menjalar ke mata dan
s
merusak selaput bening
Vitamin A
Sumber Kelebihan vitamin A tidak dibuang melalui
Kebutuhan urine akan tetapi disimpan dalam sel-sel
adiposa jaringan lemak karena vitamin A
Fungsi merupakan salah satu vitamin yang larut
dalam lemak. Kelebihan asupan vitamin A
Defisiensi
dapat menyebabkan keracunan pada
Hipervitamino tubuh. Bila sudah dalam kondisi akut,
sis
kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga
dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh,
pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau diproduksi dari kulit
manusia yang terkena sinar matahari pagi dan sangat berperan penting dalam meningkatkan
sistem kekebalan tubuh manusia.

Sumber

Kebutuhan

Fungsi

Defisiensi

Hipervitaminosi
s
Vitamin D
Sumber
Vitamin D merupakan salah
Kebutuhan satu jenis vitamin yang banyak
Fungsi ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur,
Defisiensi
susu, serta produk olahannya,
Hipervitaminosi seperti keju (RidwanAZ, 2010).
s
Sinar ultraviolet dari sinar
matahari merupakan sumber
vitamin D yang sangat murah.
Vitamin D
Sumber
Untuk mencegah penyakit Inggris
Kebutuhan
(Rickets), absorpsi Ca dalam usus
Fungsi cukup, kecepatan pertumbuhan
Defisiensi normal dan mineralisasi tulang
Hipervitaminosi
berjalan normal pada bayi, asupan
s vitamin D sekitar 300-400 mg/hari.
Vitamin D
Sumber Membantu absorpsi Ca dan P dari usus.
Kebutuhan
Mengatur metabolisme Ca dan P dalam
tulang.
Fungsi Menjaga keseimbangan perbandingan
Ca dan P dalam darah. Bila
Defisiensi
perbandingan Ca dan P dalam darah
Hipervitaminosi tetap, pembentukan tulang akan
s
berjalan normal tanpa gangguan.
Mencegah terlalu banyaknya Ca dan P
yang keluar bersama urine dengan cara
reabsorpsi ke dalam ginjal.
Vitamin D
Sumber
Kekurangan vitamin D ini dapat
Kebutuhan disebabkan oleh pemaparan sinar
Fungsi matahari yang tidak mencukupi
maupun oleh sedikitnya vitamin D
Defisiensi
dalam makanan.
Hipervitaminosi
s
Vitamin D
Sumber Vitamin D termasuk vitamin yang larut
Kebutuhan dalam lemak, dan sangat diperlukan
tubuh untuk menjaga kesehatan secara
Fungsi umum. Tapi karena vitamin ini larut dalam
lemak dan disimpan dalam sel-sel lemak
Defisiensi
tubuh, vitamin ini bisa menjadi racun jika
Hipervitamino dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
sis
Vitamin E
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum. Disebut vitamin
E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu A, B, C, dan D. Bentuk
vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang sangat rumit yang disebut
tocopherol
Sumber

Kebutuhan

Fungsi
Hipervitaminosi
s
Vitamin E
Sumber Vitamin E mudah didapat dari bagian
Kebutuhan bahan makanan yang berminyak atau
sayuran. Vitamin E banyak terdapat
Fungsi pada buah-buahan, susu, mentega,
Hipervitaminosi telur, sayur-sayuran, terutama
s kecambah
Vitamin E
Sumber
Kebutuhan minimum vitamin E
Kebutuhan
untuk orang dewasa tidak diketahui
Fungsi secara pasti, mungkin antara 3-6 IU
Hipervitaminosi per hari.
s
Vitamin E
Sumber Meningkatkan daya tahan tubuh
Kebutuhan Berperan sangat penting bagi kesehatan
kulit (antioksidan
Fungsi Melindungi sel darah merah yang
Hipervitaminosi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
s tubuh dari kerusakan.
Vitamin E membantu menyehatkan
sistem kekebalan tubuh, serta
membantu proses perbaikan DNA.
Berguna untuk pembuatan sel tubuh,
mencegah pendarahan dan membantu
pembentukan hormon pertumbuhan.
Vitamin E menjaga stabilitas dan
integritas membran biologis dan
mencegah degenerasi otot maupun
Vitamin E
Sumber Keracunan dapat terjadi jika
Kebutuhan mengonsumsi vitamin E secara berlebih.

Fungsi
Hipervitamino
sis
Vitamin K
Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti pendarahan (anti hemorrhagic); berada dalam dua
bentuk yaitu vitamin K1 atau disebut phyloquinon terdapat dalam makanan terutama sayuran
dan K2 atau menaquinon, aktivitasnya nya vitamin K1 berasal dari usus manusia. Vitamin ini
disintesa oleh bakteri dalam usus. Kedua bentuk vitamin K tidak larut dalam air, larut dalam
lemak, stabil terhadap panas dan senyawa pereduksi, tetapi sangat labil dengan asam kuat,
senyawa pengoksidasi, sinar, dan alkali alkaholik.
Sumber

Kebutuhan

Fungsi

Defisiensi

Hipervitaminosi
s
Vitamin K
Sumber
Vitamin K juga terkandung
Fungsi dalam makanan, seperti hati,
Hipervitaminosi
sayur-sayuran berwarna hijau
s yang berdaun banyak dan
sayuran sejenis kobis (kol) dan
susu. Vitamin K dalam
konsentrasi tinggi juga
ditemukan pada susu kedele,
teh hijau, susu sapi, serta daging
sapi dan hati. Jenis-jenis
makanan probiotik, seperti
yoghurt yang mengandung
bakteri sehat aktif, bisa
Vitamin K
Sumber Vitamin K diperlukan untuk sintesa protrombin
yang digunakan untuk membekukan darah.
Fungsi
Vitamin K juga dibutuhkan untuk
Hipervitaminosi pembentukan tulang.
s
Berguna untuk menguatkan pegangan rambut
pada kulit.
Vitamin K digunakan untuk mata lebih
bersinar, hal ini
banyak ditemukan di krim mata yang juga
mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa
membantu mengatasi lingkar mata hitam.
Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor di
sekitar daerah mata sering diakui sebagai
penyebab hitamnya daerah di sekitar mata.
Vitamin K, yang dikenal juga sebagai
Vitamin K
Sumber Kelebihan vitamin K akan disimpan di
dinding usus besar.
Fungsi

Hipervitamino
sis
LARUT AIR
Vitamin Yang Tidak Larut Dalam
Lemak
B1

B12 B2

B9
B B3

B7 B5

B6
Peranan Untuk
Perikanan

Untuk pertumbuhan normal


Mempertahankan kondisi tubuh
Berperan dalam proses reproduksi
Sebagai co enzim dalam proses
metabolisme
KESIMPULA
N
Mata Kuliah - BIOKIMIA

MINERAL

Program Studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


PSDKU UNPAD-Pangandaran 2016
DEFINISI

Mineral adalah suatu zat padat yang tersusun dari


senyawa kimia yang di bentuk secara alami oleh
peristiwa-peristiwa anorganik, yang memiliki
penempatan atom secara beraturan dan memiliki
sifat kiia dan fisika tertetu
KLASIFIKASI
Makro Mineral
Kalsium (Ca) Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi
dan relaksasi otot, pembekuan darah, dan sistem
Fosfor (P) imunitas.

Natrium (Na)

Kalium (K)

Sulfur (S)
Makro Mineral
Kalsium (Ca) fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah

Fosfor (P)

Natrium (Na)

Kalium (K)

Sulfur (S)
Makro Mineral
Kalsium (Ca) Fungsi utama natrium yaitu menjaga keseimbangan
cairan dalam tubuh, serta menjaga dan mengatur
Fosfor (P) tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel.
Natrium (Na)

Kalium (K)

Sulfur (S)
Makro Mineral
Kalsium (Ca) . Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan
rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak
Fosfor (P) reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi,
sintesis glikogen, dan protein.
Natrium (Na)

Kalium (K)

Sulfur (S)
Makro Mineral
Kalsium (Ca) Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga
keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain itu
Fosfor (P) sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks
membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh
Natrium (Na) dan membantu melawan infeksi akibat bakteri.

Kalium (K)

Sulfur (S)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat
dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium
Zat besi (Fe) berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel. Buah dan sayuran yang mengandung
Yodium (I) Kromium adalah kentang, cabai hijau, apel, pisang,
bayam, wortel, dan jeruk
Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul
hemoglobin sel-sel darah merah. Hemaglobin
Zat besi (Fe) bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari
paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh.
Yodium (I)

Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal;
membakar kelebihan lemak tubuh; serta menjaga
Zat besi (Fe) kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.

Yodium (I)

Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Magnesium memegang peranan penting sebagai
kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magensium
Zat besi (Fe) bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi
di dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan
Yodium (I) metabolisme energi, karbohodrat, lemak, protein, dan
asam nukleat.
Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang
membantu bermacam proses metabolisme. Enzim yang
Zat besi (Fe) berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis
ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta
Yodium (I) mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas.

Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun
Zat besi (Fe) alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah anemia.

Yodium (I)

Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan
sebagai antioksidan dalam sistem enzim. Di samping,
Zat besi (Fe) selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan
radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan
Yodium (I) oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada
tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu sintesi
Magnesium immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Makro Mineral
Kromium (Cr) Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara
kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi risiko
Zat besi (Fe) kanker, dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Yodium (I)

Magnesium
(Mg)

Mangan (Mn)

Molibdenum
(Mo)
Selenium (Se)

Seng (Zn)
Peranan Untuk
Perikanan

Sebagai pembentuk struktur tubuh (rangka)


Memelihara sistem kaloid (tekanan osmotik,
viskositas)
Regulasi keseimbangan asam basa (Hall
1989).
Merupakan komponen penting dari hormon
Aktivator enzim (kofaktor).
KESIMPULA
N
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai