Anda di halaman 1dari 9

Vol. 7 No.

1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-


ISSN:
2085-2401

Perkembangan Pasar Tradisonal dan Keberadaan Pasar Modern


di Kota Palembang
Sabrina Sabatiny, Rita Martini
PT. Bank Sinarmas Cabang Palembang, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
davinka.qt@gmail.com, ritamartini@polsri.ac.id

Abstrak

Kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada khalayak mengenai perkembangan pasar
tradisional di kota Palembang. Bagi Perusahaan Dagang (PD) Pasar Palembang Jaya diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap penerapan langkah-langkah preventif yang harus dilakukan untuk
mempertahankan keberadaan pasar tradisional serta meningkatkan kontribusi bagi perkembangan
ekonomi kota Palembang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner seputar
perkembangan pasar tradisional di Palembang mengenai pendapatan pasar tradisional. Hasil analisis
menunjukkan bahwa perkembangan pasar tradisional mengalami peningkatan, meskipun diikuti
dengan pertumbuhan pasar modern di Palembang.

Kata kunci: pasar modern, pasar tradisional

Abstract

This study are to give information to the public regarding the development of traditional markets in
the city of Palembang. For Trading Company (PD) Market Palembang Jaya, are expected to
contribute towards the implementation of preventive measures that must be done to maintain the
existence of traditional markets and increasing contribution to economic development in Palembang.
Data was collected by distributing questionnaires about the development of traditional markets in
Palembang on the traditional market revenue. The results showed that the development of traditional
markets was increased, although followed by the growth of modern markets in Palembang.

Keywords: modern market, traditional market

1. Pendahuluan Palembang adalah salah satu kota besar di


Perkembangan pasar modern di Indonesia Indonesia yang menjadi lahan
dalam beberapa tahun terakhir ini relatif berkembangnya pasar modern. Pasar
sangat pesat. Beberapa sumber diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
menyatakan hal ini bermula dari Keppres masyarakat kota Palembang. Pasar
No. 96/2000 tentang bidang usaha tertutup merupakan lembaga ekonomi yang
dan terbuka bagi penanaman modal asing. berfungsi sebagai penggerak
Dalam peraturan tersebut, usaha perekonomian daerah. Selain sebagai
perdagangan eceran merupakan salah satu penggerak perekonomian daerah juga
bidang usaha yang terbuka bagi pihak berfungsi sebagai tempat untuk
asing. Kebijakan tersebut merupakan berinteraksi sosial. Pasar modern sebagai
peluang yang sangat menjanjikan bagi lembaga ekonomi sering mencari cara
penanam modal asing untuk membuka untuk menyaingi pasar tradisional yang
usaha dagang, karena Indonesia banyak diminati masyarakat. Berbagai
mempunyai pasar yang sangat potensial. upaya dilakukan oleh manajemen pasar
moderndalam pencapaian tersebut.
1068
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

Berbagai penelitian yang telah dilakukan penjualan tidak terlampau panjang


mengenai pengaruh pasar modern terhadap sehingga harga pokok penjualan akan lebih
perkembangan pasar tradisional murah.
menemukan hasil yang berbeda. Pasar Pasar dalam arti sempit adalah tempat
modern mempunyai pengaruh negatif ter- bertemunya pembeli dan penjual dalam
hadap perkembangan pasar tradisional di melakukan transaksi ekonomi. Dalam arti
daerah perkotaan (Lembaga Penelitian luas pasar adalah proses transaksi antara
SMERU, 2007). Hal yang sama per-mintaan (pembeli) dan penawaran
diungkapkan Nielson (2003) dalam (penjual) tanpa harus bertemu secara
penelitiannya bahwa pasar tradisional akan langsung. Permintaan dan penawaran dapat
punah digerus oleh pertumbuhan pasar berupa barang atau jasa (Wikipedia, 2019).
modern dalam kurun waktu 12 tahun Jenis dan pengelompokan pasar
mendatang. Hal ini berbeda dengan yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota
diungkapkan Komisi Pengawas Persaingan Palembang No. 5 Tahun 2007 adalah:
Usaha (2005) bahwa tidak ada pengaruh 1. Menurut bentuk pasar terdiri dari:
yang ditimbulkan pasar modern terhadap - Pasar tradisional
perkembangan pasar tradisional - Pasar modern
dikarenakan pasar tradisional mempunyai 2. Menurut kegiatan pasar terdiri dari:
pangsa pasar tersendiri. - Pasar eceran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian - Pasar grosir
sebelumnya mengenai pengaruh pasar - Pasar induk
modern terhadap perkembangan pasar - Pasar sementara
tradisional, maka penulis tertarik untuk 3. Menurut waktu kegiatan pasar:
menganalisis keberadaan pasar modern - Pasar siang
terhadap perkembangan pasar tradisional. - Pasar malam
Topik ini merupakan isu menarik untuk - Pasar siang malam
dibahas karena pasar tradisional dan pasar Pengelompokan pasar dalam penulisan ini
modern berkaitan dengan iklim usaha dan ebih memfokuskan pada jenis pasar
investasi yang diharapkan dapat menurut bentuk yaitu pasar tradisional dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. modern.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat ditentukan masalah-masalah sebagai Pasar Tradisional
berikut: Pasar tradisional merupakan tempat
1. Harga di pasar modern lebih murah bertemunya penjual dan pembeli serta
dibandingkan harga di pasar tradisional ditandai dengan adanya transaksi jual beli
2. Terbatasnya ruang gerak pedagang secara langsung dan biasanya ada proses
tradisional tawar-menawar. Bangunan pasar
Dalam menghadapi permasalahan ini tradisional biasanya terdiri dari kios-kios
penulis ingin menyampaikan gagasan atau gerai, los dan dasaran/lapak terbuka
kreatif mengenai pengaruh yang yang dibuka oleh penjual. Barang-barang
ditimbulkan oleh pasar modern terhadap yang dijual kebanyakan adalah kebutuhan
perkembangan pasar tradisional di kota sehari-hari seperti bahan-bahan makanan
Palembang. Solusi kreatifnya yaitu berupa sembako, buah, sayur-sayuran
menjadikan pemerintah daerah sebagai segar, lauk-pauk, pakaian, barang
mediator antara pedagang pasar tradisional elektronik, jasa asongan dan lain-lain.
dengan pemasok supaya rantai distribusi
1069
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

Menurut Lembaga Penelitian Smeru dan kelemahan pasar tradisional adalah


(2007) kemampuan untuk melakukan sebagai berikut:
tawar-menawar atau memberikan potongan - Tempat bertemunya penjual dan
harga untuk pembeli merupakan dua aspek pembeli dalam melakukan transaksi
utama yang membuat pasar tradisional ekonomi secara langsung
unggul atas pasar modern. Terlebih lagi, - Terjadinya proses tawar menawar antara
suasana yang akrab merupakan satu penjual dan pembeli
kelebihan pasar tradisional. Lain halnya - Konsumen umumya anggota
dengan apa yang diungkapkan oleh masyarakat menengah ke bawah
Lembaga Penelitian SMERU, Asrom - Kepemilikkan dikuasai oleh Pemerintah
(2007) mengemukakan bahwa setidaknya daerah
ada tiga kelebihan pasar tradisional.
Pertama, dalam aktivitas ekonomi berupa Pasar Modern
transaksi antara penjual dan pembeli bisa Pasar modern sebenarnya tidak berbeda
melakukan transaksi secara langsung. jauh dari pasar tradisional, namun di pasar
Kedua, terjadi proses interaksi sosial yang jenis ini antara penjual dan pembeli tidak
kemudian akan memengaruhi terjaminya bertransaksi secara langsung melainkan
ke-putusan dan kepuasan antara penjual pembeli hanya melihat label harga yang
dan pembeli. Ketiga, dari sisi lokasi pasar tercantum dalam barang, dan pelayanannya
tradisional yang letaknya selalu berdekatan dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dengan permukiman penduduk. dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki yang dijual selain bahan makanan, seperti
oleh pasar tradisional di atas tidak buah, sayuran, daging; sebagian besar
menjadikan pasar tradisional selalu eksis, barang lainnya yang dijual adalah barang
namun di sisi lain juga terdapat banyak yang dapat bertahan lama. Selanjutnya
kelemahan. Lembaga Penelitian SMERU menurut Sinaga (2006) pasar modern
(2007) dalam penelitiannya tidak hanya adalah pasar yang pengelolaannya dikelola
mengungkapkan kelebihan pasar secara modern, umumnya terdapat di
tradisional, tetapi juga memaparkan kawasan perkotaan, sebagai penyedia
beberapa kelemahan yang dimiliki pasar barang dan jasa dengan mutu dan
tradisional, antara lain: kondisi bangungan pelayanan yang baik kepada konsumen
pasar yang tidak terpelihara, masalah (umumnya anggota masyarakat kelas
transportasi, seperti terbatasnya lahan menengah ke atas). Contoh dari pasar
parkir dan akses jalan menuju pasar, tidak modern adalah pasar swalayan,
terjaminnya keamanan saat berbelanja, hypermarket, supermarket, minimarket,
ketidaknyamanan kondisi berbelanja dan mall, departement store, shopping centre,
masalah kebersihan pasar. Hal ini senada wara-laba, pasar serba ada, toko serba ada
dengan apa yang diungkapkan Asrom dan sebagainya.
(2007) bahwa permasalahan mengenai Menurut Muafi dan Luhur, 2004 ada
aspek keamanan, kebersihan pasar, beberapa faktor yang memengaruhi
terbatasnya lahan parkir, pelayanan yang konsumen untuk berbelanja di pasar
buruk, dan kenyamanan dalam berbelanja modern, antara lain: lokasi yang strategis,
merupakan beberapa kelemahan yang harga produk murah, pelayanan yang
dimiliki pasar tradisional. Ciri-ciri pasar memuaskan, area yang luas dan nyaman,
tradisional dapat ditarik suatu benang kelengkapan produk yang dijual, dan jam
merah berdasarkan pengertian, kelebihan buka yang lebih panjang. Selain itu,
1070
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

tersedianya fasilitas pembayaran seperti Beberapa kebijakan yang dikeluarkan


pembayaran melalui kartu kredit adalah pemerintah berkaitan dengan pasar
salah satu keunggulan yang dimilikki pasar tradisonal dan pasar modern antara lain:
modern (Lembaga Penelitian SMERU, 1. Keputusan Presiden (Kepres) No. 118/
2007). 2000 tentang Perubahan dari Keputusan
Debby dan Ellyana (2007) menyatakan Presiden No. 96/2000 mengenai Sektor
faktor yang paling tinggi dalam Usaha yang Terbuka dan Tertutup
memengaruhi konsumen berbelanja di dengan Beberapa Syarat untuk Investasi
pasar modern adalah faktor harga 36%, Asing Langsung;
kelengkapan produk 28%, lokasi 20%, 2. Keputusan Menteri Perindustrian dan
promosi 8%, atribut fisik 4%, dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998
pelayanan 4%. tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pasar modern memiliki beberapa Pemberian Izin Usaha Pasar Modern;
kekurangan sama halnya dengan pasar 3. Keputusan Menteri Perindustrian dan
tradisional. Salah satu dari kekurangan Perdagangan No.420/MPP/Kep/10/1997
tersebut adalah konsumen tidak bisa tentang Pedoman Penataan dan Pem-
membeli sesuai jumlah minimum yang binaan Pasar dan Pertokoan;
diperlukan karena di pasar modern 4. Surat Keputusan Bersama (SKB)
biasanya produk-produk sudah dikemas Menteri Perindustrian dan Perdagangan
dengan ukuran-ukuran standar yang telah dan Menteri Dalam Negeri No.57 dan
ditentukan. Hal lain yaitu konsumen tidak 145/MPP/Kep/1997 tentang Penataan
dapat melakukan tawar-menawar harga dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan;
sehingga terkadang tidak terjaminnya 5. Peraturan Menteri Perindustrian dan
kepuasan konsumen terhadap harga yang Perdagangan
dicapai. Kondisi ini dikarenakan harga No.12/MDAG/PER/3/2006 tentang
ditentukan secara sepihak oleh penjual Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan
tanpa adanya kesepakatan antara penjual Surat Tanda Pendaftaran Usaha
dan pembeli. Selain itu transaksi di pasar Waralaba;
modern tidak menunjukkan adanya 6. Peraturan Presiden Nomor 112 tahun
hubungan sosial secara emosional antara 2007 tentang Penataan dan Pembinaan
penjual dan pembeli padahal hubungan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan,
sosial tersebut sangat penting mengingat dan Toko Modern, yang ditindaklanjuti
masyarakat Indonesia yang majemuk. Ciri- dengan Peraturan Menteri Perdagangan
ciri pasar modern berdasarkan pengertian, Nomor 53 tahun 2008;
keunggulan dan kelemahannya adalah 7. Peraturan Daerah Kota Palembang No.
sebagai berikut: 5 Tahun 2007tentang Pengelolaan
- Pembeli dan penjual tidak bertransaksi Pasar;
secara langsung; 8. Peraturan Walikota Palembang No. 19
- Tidak terjadi kesepakatan atau tawar- Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
menawar harga antara penjual dan Peraturan Daerah Kota Palembang No.
pembeli; 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
- Konsumen umumnya anggota Pasar;
masyarakat kelas menengah ke atas; 9. Peraturan Walikota Palembang No. 22
- Kepemilikksan dikuasai oleh swasta Tahun 2008 tentang Penetapan Tarif
nasional maupun swasta asing. Jasa Pengelolaan Pasar.

1071
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

2. Metoda ekonomi ini maka interaksi sosial terjalin


Jenis data yang digunakan yaitu: antara penjual dan pembeli. Hubungan
1. Data primer yaitu data yang sosial terbangun dalam masyarakat lewat
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh kegiatan ekonomi. Dalam pemikiran
suatu organisasi atau perseorangan demikian, maka pasar tradisional
langsung dari objeknya. Metode dan merupakan aset daerah sekaligus perekat
teknik pengumpulan data primer yaitu hubungan sosial dalam masyarakat,
melalui studi lapangan dengan teknik sehingga runtuhnya pasar tradisional
wawancara. sebetulnya me-runtuhkan bangunan sosial
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh ekonomi kerakyatan itu sendiri. Kondisi ini
dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dapat merambat pada lunturnya hubungan
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain sosial masyarakat.
dalam hal ini oleh PD Pasar Palembang Pasar Tradisional yang dibina langsung
Jaya, biasanya dalam bentuk publikasi. oleh PD Pasar Palembang Jaya adalah
Adapun metode dan teknik sebanyak 19 pasar tradisional yang
pengumpulan data sekunder yaitu tersebar di seluruh wilayah kota
melalui studi kepustakaan dengan cara Palembang meliputi 3 koordinator wilayah
mempelajari buku dan literatur/tulisan (Korwil), masing-masing wilayah tersebut
lain yang dapat mendukung penulisan dipimpin oleh seorang Koordinator
dan mengumpulkan data sekunder dari Wilayah. Sumber pendapatan yang
PD Pasar Palembang Jaya. diperoleh PD Pasar Palembang Jaya
Dari kedua jenis data tersebut penulis berasal dari sewa petak, retribusi harian,
sebagian besar menggunakan data retribusi kebersihan, retribusi keamanan,
sekunder yang telah dipublikasikan seperti biaya administrasi, parkir, pengelolaan
studi kepustakaan. Analisis dilakukan MCK, reklame dan pendapatan lainnya.
secara deskriptif kualitatif dengan teknik Seiring dengan arus globalisasi yang
pengumpulan data kuesioner dan semakin deras kehadiran pasar modern
wawancara. tidak dapat dielakkan lagi. Pasar
tradisional adalah salah satu bidang usaha
4. Hasil dan Pembahasan yang sampai sekarang masih bertahan dan
Hasil mencoba untuk mengembangkan diri agar
Keberadaan pasar tradisional memiliki mampu bersaing di tengah arus globalisasi.
peranan strategis dalam menggerakan roda Di tengah arus globalisasi yang
perekonomian di kota Palembang. Dibalik menghadirkan pasar-pasar modern (mall,
peranan strategis tersebut, diperlukan minimarket, supermarket, hypermarket dan
upaya-upaya dalam rangka meningkatkan lain-lain) sebagai lembaga ekonomi baru.
daya saing pasar tradisional dengan Pasar tradisional akan tetap mempunyai
pertumbuhan pasar modern. pangsa pasar tersendiri di tengah
Pasar tradisional memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat kota Palembang.
masyarakat kota Palembang. Pasar Pasar tradisional sebenarnya masih
tradisional berfungsi sebagai pusat memiliki potensi dan pangsa pasar untuk
kegiatan sosial ekonomi kerakyatan. dapat terus beroperasi sekalipun muncul
Karakter khas dari pasar tradisional adalah pasar modern. Budaya dan perilaku ma-
sistem perdagangan dengan memakai pola syarakat kota Palembang yang pada
harga tawar-menawar untuk mencapai umumnya lebih menyukai kondisi jual beli
kesepakatan harga. Dengan pola hubungan di pasar tradisional seperti kegemaran
1072
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

untuk melakukan tawar-menawar persaingan, tidak hanya pada industri ritel


merupakan salah satu faktor pasar melainkan pada industri-industri lainnya.
tradisional masih banyak diminati dan bisa PD Pasar Palembang Jaya sebagai badan
dikatakan sebagai keunggulan kompetitif usaha milik pemerintah kota Palembang,
dari pasar tradisional, sebab hal ini hampir harus mampu mengantisipasi
tidak mungkin diterapkan oleh pasar-pasar perkembangan dan peningkatan tuntutan
modern. masyarakat yang menginginkan pelayanan
Persepsi masyarakat mengenai harga pasar pasar tradisional yang lebih professional.
tradisional yang lebih murah juga menjadi Sejalan dengan kemajuan perekonomian
faktor lain, belum lagi di pasar tradisional serta didukung dengan visi dan misi
konsumen bisa membeli sesuai jumlah pemerintah kota Palembang dalam
minimum yang diperlukan sementara di mensejahterakan rakyat, tujuannya adalah
pasar modern sudah dikemas dengan untuk menarik investor dalam maupun luar
ukuran-ukuran standar. Beberapa hal yang untuk bekerjasama dalam mewujudkan visi
perlu dilakukan oleh pedagang pasar dan misi pemerintah kota Palembang
tradisional agar tetap mendapatkan tempat dalam mensejahterakan rakyat dari sisi
di hati pelanggan: iklim usaha dan investasi. Dilihat dari
1. Peningkatan kualitas layanan pada jumlah penduduk kota Palembang yang
pelanggan. berjumlah 1,5 juta jiwa maka peluang
2. Menciptakan suasana nyaman bagi usaha ini bisa diharapkan tercapai guna
pelanggan. Suasana nyaman ini bisa meningkatkan perkembangan ekonomi di
diciptakan antara lain dengan kota Palembang.
menciptakan tempat berdagang yang
bersih. Pembahasan
3. Tidak mengambil keuntungan sesaat, Penelitian yang dilakukan Lembaga
ada kalanya para pedagang tradisional Penelitian SMERU (2007) terhadap pasar
bersepakat dengan sesama padagang Cikini sebagai objek pasar tradisional yang
mengambil keuntungan dalam jumlah mendapat pengaruh negatif dari pasar
besar untuk barang-barang tertentu pada modern merupakan salah satu dampak dari
waktu tertentu. Keuntungan sesaat kehadiran pasar modern di daerah
semacam ini merugikan pelanggan dan perkotaan.
merusak hubungan jangka panjang Untuk menunjang analisis tersebut,
dengan pelanggan. digunakan data realisasi pendapatan pasar
4. Pilihan produk yang lebih baik, tradisional di kota Palembang pada tahun
perhatikan kondisi produk apakah 2018 dan 2019.
masih layak konsumsi atau tidak dan Selisih antara pendapatan operasi pasar
pertahankan komoditas yang kurang tradisional tahun 2018 dan tahun 2019
dikuasai pasar modern sperti komoditas adalah sebesar:
bahan mentah. Selisih = Pendapatan operasi pasar 2018 -
Persaingan usaha senantiasa akan terus Pendapatan operasi pasar 2019
meningkat dari waktu ke waktu, dengan Rp3.348.864.588,00 - Rp2.427.664.721,00
demikian para pedagang hendaknya = Rp921.119.867,00
senantiasa kreatif dan inovatif untuk % kenaikan= Rp921.119.867,00 x 100%
menghadapi persaingan. Hampir setiap Rp2.427.664.721,00
jenis usaha akan merasakan adanya = 37%

1073
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

Pendapatan operasi pasar tradisional di penduduk dan jarak tempuh yang


kota Palembang terjadi kenaikan sebesar memakan banyak waktu, lain halnya
Rp 921.119.867,00 (37%). Kenaikan dengan pasar tradisional yang berlokasi di
tersebut mengindikasikan bahwa pesatnya sekitar pemukiman penduduk.
perkembangan pasar modern ternyata tidak Kendala yang dihadapi oleh pedagang
memberikan pengaruh yang signifikan pasar tradisional adalah rantai distibusi
terhadap perkembangan pasar tradisional yang relatif panjang sehingga harga pokok
di kota Palembang. penjualan produk sampai ke tangan
Hal ini senada dengan pernyataan dari staf pedagang menjadi lebih mahal, hal ini
tata usaha PD Pasar Palembang Jaya dikarenakan pedagang mengalami
bahwa pengaruh yang ditimbulkan adalah kesulitan untuk melakukan kerjasama
hanya terbatasnya ruang gerak pasar dengan distributor/pemasok utama secara
tradisonal. Hal ini, dikarenakan selama ini langsung. Kondisi ini jika dibiarkan dalam
pasar tradisional memiliki keunggulan waktu yang lama tidak menutup
dalam memberikan harga yang relatif kemungkinan akan semakin mempertajam
murah untuk berbagai barang dan jasa. persaingan usaha antara pasar modern
Namun, dengan adanya skala ekonomis dengan pasar tradisional.
yang dimiliki oleh pengelola/pemilik pasar Berdasarkan kondisi di atas, maka salah
modern yaitu akses yang langsung satu cara yang dapat ditempuh guna
terhadap produsen/distributor utama, memperkecil kemungkinan pengaruh
sehingga pasar modern mampu menekan negatif yang ditimbulkan pasar modern
harga pokok penjualan dan menawarkan terhadap perkembangan pasar tradisional
harga yang lebih rendah. Sebaliknya, para adalah menjadikan pemerintah kota
pedagang pasar tradisional umumnya Palembang sebagai mediator dan
mempunyai skala usaha yang terbatas melakukan kerjasama kepada
dalam menghadapi rantai distribusi yang distributor/pemasok utama dengan
relatif panjang, sehingga harga yang pedagang pasar tradisional dalam
ditawarkan kurang kompetitif pembelian produk-produk yang menjadi
dibandingkan dengan harga barang dan kebutuhan utama masyarakat maupun
jasa di pasar modern. Meskipun demikian produk-produk lain. Kerjasama tersebut
pasar tradisional pada dasarnya diharapkan dapat mengurangi biaya-biaya
mempunyai pangsa pasar tersendiri masih yang dikeluarkan pedagang tradisional
diminati masyarakat sebagai tempat untuk dalam pendistibusian produk. Pengurangan
memenuhi kebutuhan pokoknya, hal ini biaya-biaya tersebut terhadap harga jual
dikarenakan mayoritas masyarakat kota akan memperkecil harga pokok penjualan,
Palembang berasal dari kalangan ekonomi sehingga harga jual produk tidak tinggi dan
menengah ke bawah. Selain itu lokasi akan lebih murah jika dibandingkan
pasar modern di kota Palembang yang dengan harga jual di pasar modern.
berada cukup jauh dari pemukiman

1074
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

4. Kesimpulan kebersihan, tidak mengambil keuntungan


Pasar modern memiliki pengaruh yang sesaat, dan pertahankan produk yang tidak
tidak terlalu signifikan terhadap dikuasai pasar modern.
perkembangan pasar tradisional di Rekomendasi ketiga yaitu meningkatkan
Palembang. Hal ini dapat ditunjukkan peran pemerintah dalam upaya
melalui pendapatan yang diterima oleh peningkatan daya saing pasar tradisional,
pasar tradisional yaitu terjadi peningkatan dengan cara menjadi mediator atau
pendapatan. menjalin kerjasama antara pedagang pasar
Masyarakat Palembang pada umumnya tradisional dengan distributor/pemasok
masih menyukai kondisi jual beli di pasar utama.
tradisional, yaitu gemar melakukan tawar-
menawar harga pada saat transaksi DAFTAR PUSTAKA
ekonomi dan lebih menyukai suasana
akrab saat berbelanja di pasar tradisional. Asrom, Hafidh. 2007. Menjaga Eksistensi
Hal ini menjadikan pasar tradisional Pasar Tradisional. (http://iswekon.
mempunyai pangsa pasar sendiri dan tetap wordpress.com/ 2009/02/03/menjaga-
diminati, meskipun pasar modern eksistensi-pasar-tradisional/).
berkembang cukup pesat.
Dalam pengambilan kebijakan mengenai Debby dan Ellyana (2007) yang diunduh
perpasaran, pemerintah daerah maupun dari http://docs.google.com/viewer?
pemerintah pusat hendaknya a=v&q=cache:
mempertimbangkan agar kebijakan
tersebut dapat melindungi pasar tradisional Kapan Lagi.com. 2005.
dan mengatur pasar modern dalam rangka (http://www.kapanlagi.com/h/0000083
meningkatkan pertumbuhan ekonomi 854.html).
daerah.
Pedagang pasar tradisional hendaknya Lembaga Penelitian SMERU. 2007.
meningkatkan kualitas pelayanan, menjaga Dampak Supermarket terhadap Pasar
1075
Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2018 Eksistansi-
ISSN:
2085-2401

dan Pedagang Ritel Tradisional di (http://piusx.multiply.com/photos/albu


Daerah Perkotaan di Indonesia. m/ 5/Pasar_Tradisional).
(http://www.smeru.or.id/report/researc
h/supermarket/supermarket_ind.pdf?q Sinaga, Pariaman. 2004. Makalah Pasar
=perkotaan). Modern VS Pasar Tradisional.
Kementerian Koperasi dan UKM.
Nielson, AC. 2003. Modern Supermarket Jakarta.
(Terjemahan AW Mulyana). Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Universitas Kristen Petra. 2010.
Jakarta: Universitas Indonesia. (http://docs.google.com/viewer?a=v&
q=cache:WwRei68qEWUJ:
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya. digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/masa/200
2009. 8/jiunkpe-ns-s1-2008.

1076

Anda mungkin juga menyukai