Anda di halaman 1dari 20

PENJUALAN ECERAN DAN PERDAGANGAN BESAR

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pemasaran
Dosen Pengampu Pebi Kurniawan, S.E., M.M.

Oleh:

ADE NISA AGNET S 160111056


PUJI YULIA DESY 160111120
WIDI RAHMAYANTI 160111008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Komunikasi
Bisnis ini
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen
yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar
setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “
Penjualan Eceran dan Perdagangan Besar”.
Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari
media buku. Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada
penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mangharapkan
ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.

Cirebon, 26 Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Perdagangan Eceran............................................................................. 3
2.2 Tahap-tahap Pertumbuhan Pengecer.................................................... 3
2.3 Jenis-jenis Eceran................................................................................. 4
2.4 Tingkat Layanan................................................................................... 4
2.5 Jenis-jenis Pengecer Utama.................................................................. 5
2.6 Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran................................................... 8
2.7 Perdagangan Besar............................................................................... 10
2.8 Pertumbuhan dan Jenis Perdagangan Besar......................................... 12
2.9 Jenis-jenis Utama Pedagang Besar....................................................... 12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-
bisnis. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang grosir, atau pengecer melakukan eceran.
Walaupun banyak toko eceran yang dimiliki eceran independen, makin
banyak diantaranya masuk dalam suatu bentuk eceran korporat. Organisasi-
organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya yang lebih
kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih.
Jenis-jenis utama eceran korporat adalah jaringan sukarela, koperasi pengecer
koperasi konsumen, organisasi waralaba, dan konglomerat pedagang.
Perdagangan grosir meliputi semua aktifitas yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada orang-orang yang membeli untuk dijual kembali atau
untuk pengguna bisnis. Produsen produk-produk fisik dan jasa harus
mengambil keputusan tentang logistic pasar, cara terbaik untuk menyimpan
dan memindahkan barang dan jasanya ke tujuan-tujuan pasar. Tugas logistic
adalah mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen. Pembelian, produsen,
pemasar, anggota-anggota saluran, dan pelanggan. Keuntungan besar dalam
efisiensi logistic berasal dari kemajuan teknologi informasi. Walaupun biaya
logistic pasar dapat saja tinggi, program logistic pasar yang terencana dengan
baik dapat menjadi alat yang ampuh dalam pemasaran yang bersaing. Tujuan
akhir logistic pasar adalah memenuhi tuntutan pelanggan dengan efisiensi dan
menguntungkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdagangan eceran?
2. Berapa jenis tingkatan layanan?
3. Berapa jenis-jenis eceran?
4. Apa penegrtian perdagangan besar?
5. Apa jenis-jenis perdagangan besar?

1
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pembahasan tentang Perdagangan eceran dan perdagangan
besar.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Perdagangan Eceran


Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi
dan non bisnis. Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) adalah
setiap usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari
eceran. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer melakukan eceran. Tidak
menjadi masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui
orang, surat, telepon atau mesin penjaja atau internet atau dimana dijual baik
d took, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-jenis pengecer :Toko barang khusus (ex.Body ShoP) Toko serba ada
Pasar swalayanToko konveniens (Circle K)Toko diskon Pengecer potongan
harga (brng sisa?)Toko besar Ruang pameran katalog
2.2 Tahap-tahap Pertumbuhan Pengecer :
1. TINGKAT LAYANAN, Pengecer dapat memposisikan diri dalam
menawarkan salah satu dari empat tingkat layanan, yaitu;Swalayan (self-
service), landasan semua usaha diskonSwapilih (self-selsection),
pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat meminta
bantuanlayanan terbatas (limited-service), pengecer ini menjual lebih
banyak barang belanja, dan pelanggan memerlukan banyak informasi dan
bantuanlayanan lengkap (full-service), wiraniaga siap membantu dalam
setiap tahap proses menemukan, membandingkan, memilih tersebut.
Kategori eceran non-toko : Penjualan langsung ato penjualan multi
tingkat ato pemasaran jaringan, penjualan lgsg dari rumah ke rumah.
Contoh : avon, Electrolux Pemasaran langsung, mencakup telemarketing,
pemsaran tanggapan lgsg televisi (: homeshopping), belanja elektronik.
Penjajaan otomatis, digunakan utk berbagai mcm dagangan mis: rokok,
minuman ringan, surat kbr, dllJasa pembelian, pengecar tanpa toko yg
melayani pelanggan khusus.

3
2. ECERAN KORPORAT, merupakan organisasi yang mencapai ekonomi
skala, daya beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih luas, dan
karyawan yang terlatih. Terdiri atas :toko-toko jaringan korporat,jaringan
sukarela,koperasi pengecer,koperasi konsumen,waralaba,konglomerat
perdagangan
2.3 Jenis-jenis Eceran
Dewasa ini para konsumen dapat membeli barang dan jasa dari berbagai
jenis organisasi eceran. Ada pengecer took, pengecer non took dan organisasi
eceran lainnya. Jenis pengecer yang paling terkenal adalah Toko Serba Ada.
Contoh took-toko serba ada di Jepang seperti Takashimaya dan Mitsukoshi
menarik jutaan pengunjung atau pelanggan setiap tahunnya. Karena di toko-
toko ini  selain menjadi penjual eceran, pada took ini juga menampilkan
galeri seni, krsus memasak dan juga menyediakan taman bermain untuk anak-
anak.
Jenis-jenis toko eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan
yang dapat digambarkan sebagai siklus hidup eceran. Dimana Toko-toko
yang menampilkan produk yang sangat beragam dan bernilai tambah tinggi
maka took-2 dalam kuadran ini sangat memberi perhatian pada rancangan
toko, mutu produk, layanan dan citra. Marjin labanya pun tinggi dan jika toko
ini beruntung karena memiliki volume yang tinggi mereka akan sangat
beruntung. Suatu jenis toko eceran muncul, menikmati masa-masa
pertumbuhan yang makin cepat, mencapai kematangan, dan kemudian
penurunan.
Bentuk-bentuk eceran yang lebih tuan memerlukan waktu bertahun-tahun
untuk mencapai kematangan sedangkan bentuk-bentuk eceran yang lebih baru
mencapai kematangan jauh lebih cepat. Toko-toko serba ada memerlukan
waktu 80 tahun untuk mencapai kematangan., sedangkan gerai-gerai eceran
gudang mencapai kematangan hanya dalam waktu 10 tahun.

2.4 Tingkat Layanan


Hipotesis Roda Eceran menjelaskan bahwa salah saru alasan mengapa
muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya
meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.

4
Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru
menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit. Jenis-
jenis toko baru memenuhi preferensi konsumen yang sangat berbeda-beda
untuk tingkat layanan dan layanan khusus.
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat
tingkat layanan :
1. SWALAYAN (Self Service)  adalah Landasan semua usaha diskon.
Banyak pelanggan bersedia melakukan proses menemukan, membandingkan,
meimilih sendiri guna menghemat uang
2. SWA PILIH (Self Selection) adalah : Pelanggan mencari barangnya
sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan.
3. LAYANAN TERBATAS ( Limited Service) adalah : Pengecer ini menjual
lebih banyak barang belanja dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi
dan bantuan. Toko-toko tersebut juga menawarkan layanan seperti Kredit dan Hak
mengembalikan barang.
4. LAYANAN LENGKAP (Full Service) adalah : Wiraniaga siap membantu
dalam setiap tahap proses menemukan. Membandingkan dan memilih tersebut.
Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai jenis toko ini. Biaya karyawan yang
tinggi ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi dan jenis barang yang
perputarannya lambat dan banyaknya jasa, menyebabkan eceran yang berbiaya
tinggi.
2.5 Jenis-jenis Pengecer Utama
a. Toko Barang Khusus  (Speciality Store) Adalah  Lini produk yang sempit
dengan keragangan yang dalam. Toko pakaian  adalah toko lini tunggal,
toko pakaian pria adalah toko lini tervatas dan toko kemeja  pesanan pria
adalah toko yang sangat khusus. Contoh : Athlete’s Foot, Tall Men, The
Limited, The Body Shop dll.
b. Toko Serba Ada (Departemen Store) Beberapa Lini produk pada toko ini
biasanya berupa Pakaian, Perlengkapan Rumah dan barang kebutuhan
dengan masing-masing lini yang ditempatkan sebagai bagian tersendiri
yang dikelola pembeli khusus atau pedagang khusus. Contoh :  Sears,
JCPenney, Nordstorm, Bloomingdale’s

5
c. Pasar Swalayan ( Supermarket) Adalah usaha yang elatif besar berbiaya
rendah, bermarjin rendah dan bervolume tinggi, swalayan yang dirancang
untuk melayani semua kebutuhan untuk makanan, sarana mencuci dan
produk-produk keluarga. Contoh : Krager, Safeway, Jewel dll.
d. Toko Kenyamanan  (Convinience Store) Adalah Toko eceran yang relative
kecil dan terletak dekat daerah pemukiman, dibuka berjam-jam, tujuh hari
dalam seminggu dan menjual lini terbatas produk-produk kenyamanan
dengan tingkat perputaran yang tinggi dan harga yang sedikit lebih tinggi
ditambah dengan roti lapis, kopi dan minuman ringan lainnya yang dapat
dibawa pulang. Contoh : Circle- K, 7-Eleven dll.
e. Toko  Diskon (Discount Store) Barang dagangan standar yang dijual
dengan harga lebih murah dengan marjin yang lebih rendah dan volume
yang lebih tinggi. Eceran diskon telah beralih ke toko-toko barang khusus,
seperti toko alat-alat olahraga, toko elektronik dan toko buku diskon.
Contoh : Wal Mart, K-Mart, Toko DiskonKhusus : Circuit City, Crown
Bookstore dll.
f. Pengecer Potongan Harga  (Off Price Retailer) Adalah : Barang dagangan
yang dibeli dibawah harga pedagang besar biasa dan dijual dibawah harga
eceran, sering merupakan barang sisa, berlebihan dan tidak biasa.
1. Gerai Pabrik (Factory Outlets) Usaha yg dimiliki dan dijalankan
produsen dan biasanya menjual barang-barang yang berlebihan, tidak
diproduksi lagi atau tidak biasa. Contoh : Ralph Lauren (Pakaian
Kelas atas), Mikasa (Peralatan makan), Dexter (Sepatu).
2. Pengecer Potongan Harga Independen (Independent Off Price
Retailer) : Usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh pengusaha atau
divisi perusahaan eceran yang lebih besar. Contoh : Filene’s
basement, TJ Maxx.
3. Klub Gudang atay Klub Pedagang Besar. Menjual pilihan terbatas
jenis produk kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, pakaian
ber merek dan berbagai jenis barang lain dengan diskon yang sangat
besar bagi anggota-2nya yang membayar iuran keanggotaan tahunan.
Klub gudang ini dijalankan di abngunan-2 yang sangat besar dan

6
berbiaya rendah mirip dengan gudang dan menawarkan harga yang
sangat rendah, biasanya 20 persen hingga 40 persen dibawah harga
pasar swalayan dan toko diskon. Contoh :  Sam’s Club, Max Clubs,
Price-Costo, BJ’s Wholesale Club.
g. Toko Besar (Superstore) Adalah Toko yang mempnuayi ruang penjualan
sekitar 35.00 kaki persegi yang ditujukan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan konsum,en atau pelanggan untuk jenis produk makanan dan non
makanan yang dibeli rutin, ditambah dengan layanan seperti Binatu, binatu
kimia, perbaikan sepatu, pencairan cek, dan pembayaran tagihan.
Kelompok baru yang disebut  Pembunuh kategori (Category killer)
menjual jenis yang sangat beragam dalam kategori tertentu dan memiliki
staf yang berpengetahuan luas. Contoh : Borders Books and Musics,
Petysmart, Staples , Home Depot, IKEA dll
1. Toko Kombinasi : Adalah toko gabungan makanan dan obat yang
memiliki ruang penjualan rata-rata sebesar 55.000 kaki persegi.
Contoh : Toko Jewel, Osco dll
2. Hiperpasar ( Hypermarkets) : Adalah toko yang memilki ruang
penjualan berkisar antara 80.000 hingga 220.000 kaki persegi dan
menggabungkan pasar swalayan, toko diskon, dan eceran gudang.
Campuran produknya meliputi meubel, peralatan besar dan kecil,
pakaian, dan banyak jenis produk lainnya. Hypermarkets ini
menampilkan banyak pajangan dan penanganan minim oleh petugas
toko, dengan diskon yang diberikan kepada pelanggan yang mau
membawa alat-alat rumah tangga dan meubel yang berat dari toko
tsb.  Hiperpasar berasal dari Perancis. Contoh :  Carrefor, Casino,
Continete, Meijers (belanda) dll
3. Ruang Pameran catalog
Adalah toko yang mempunyai pilihan yg sangat banyak barang-
2  berharga tinggi, mengalami perputaran cepat dan bermerek dengan
harga diskon. Pelanggan dapat memesan barang dari catalog,
kemudian mengambil barang ini dari tempat pengambilan barang
ditoko tersebut. Contoh : Service Merchandise.

7
Walaupun 97 % barang dan jasa dijual melalui toko, Eceran Non Toko telah
tumbuh jauh lebih pesat diabndingkan dengan eceran toko. Eceran Non Toko
terbagi menjadi empat kategori utama  yaitu :
1. Penjualan Langsung :
Disebut juga Penjualan Multi Tingkat,  atau Pemasaran Jarungan adalah
Industri senilai $ 9 Miliar dengan lebih dari 600 perusahaan yang
melakukan penjualan dari rumah ke rumah atau melalui pesta penjualan
rumah. Yang terkenal dalam penjualan dari orang ke orang adalah Avon,
Electrolux, Tupperware, Amway dll.
2. Pemasaran Langsung :
Berakar dalam pemasaran surat langsung dan catalog ( Land’s End, L.L
Bean) pemasaran tersebut mencakup telemarketing (1-800 Floers),
Pemasaran tanggapan langsung televise (Home shopping Network, QVC)
dan belanja elektronik (Amazon.com, Autobytel.com). Diantara contoh-2
tersebut e-belanja elektronik (elektronik shopping) mengalami
perkembangan besar-besaran pada akhir tahun 1990 an ketika konsumen
berbondong-bondong ke situs-2 dot.com untuk membeli buku, musik,
mainan, barang elektronik dan produk-2 lainnya.
3. Penjajaan Otomatis
Digunakan untuk berbagai macam dagangan termasuk barang-2 impuls
seperti Rokok, minuman ringan, kopi, permen , surat kabar dan produk-2
lainnya seperti Kaus kai, kosmetik, makanan hangat dll. Contoh : Coinstar
yaitu suatu perusahaan yang dimulai oleh mahasiswa Stanfor telah
menempatkan lebih dari 8.500 mesin di toko-2 serba ada.
4. Jasa Pembelian
Adalah Pengecer tanpa toko yang melayani pelanggan khusus, biasanya
karyawan organisasi-2 besar yang berhak membeli dari daftar pengecer
yang telah sepakat untuk memberi diskon sebagi imbalan keanggotaan.
2.6 Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
1. Toko Jaringan Korporat : Dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan
dikendalikan dengan melakukan pembelian dan perdagangan terpusat dan
menjual lini dagangan yang mirip. Ukurannya memungkinkan toko

8
jaringan korporat tsb membeli dalam jumlah besar dengan harga yang
lebih rendah dan mampu memperkerjakan ahli-2 korporat untuk
melakukan tugas-2 penetapan harga, promosi perdagangan, pengendalian,
persediaan dan perkiraan penjualan. Contoh :  Tower Records, GAP dll.
2. Jaringan Sukarela : Kelompok Pengecer Indpenden yang disponsori
pedagang besar yang melakukan pembelian besar-2 an dan perdagangan
umum. Contoh : Indepndent Grocers Alliance (IGA),
3. Koperasi Pengecer : Pengecer-2 independen yang membentuk organisasi
pembelian pusat dan melakukan kegiatan-2 [romosi bersama. Contoh :
ACE Hardware (perkakas), Associated Grocers (Pangan).
4. Koperasi Konsumen : Perusahaan Eceran yang dimiliki pelanggannya.
Dalam Koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk
membuka toko mereka sendiri, memberikan suara untuk menetapkan
kebijakannya, memilih suatu kelompok untuk mengelolanya dan
menerima deviden keanggotaan.
5. Organisasi Waralaba Perhimpunan berdasarkan  kontrak antara pemberi
waralaba  (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang
waralaba (pengusaha independent yg membeli hak untuk memilki dan
menjalankan satu atau beberapa unit dalam system waralaba tsb) . Contoh
: McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven dll.
6. Konglomerat Perdagangan : Perusahaan berbentuk bebas yang
menggabungkan beberapa lini eceran yg berbeda-beda dan terbentuk
dibawah kepemilikan yg terpusat, bersama suatu penggabungan distribusi
dan manajemen. Contoh : Allied Domeq, PLC menjalankan duncin
Donuts dan Baskin Robbins.

Demam Waralaba

Dalam system waralaba masing-2 pemegang hak waralaba adalah kelompok


usaha yang terkait erat, yg pengelolaan sistematisnya direncanakan, diarahkan
dan dikendalikan innovator usaha tersebut yang disebut Pemberi waralaba
(Franchiser). Waralaba dibedakan oleh 3 ciri yaitu : Pemberi Waralaba
memilki merek dagang atau merek jasa dan melisensikannya kepada
pemegang hak waralaba dengan imbalan pembayaran royalty : Pemegang

9
Hak Waralaba membayar hak tersebut untuk menjadi bagian dari system tadi.
Pemberi waralaba memberikan hak kepada pemegang hak waralabanya
system untuk menjalankan bisnis. Dalam upaya mengejar volume penjualan
yg lebih tinggi, pengecer mempelajari lingkungan tokonya untuk mengetahui
cara-2 meningkatkan pengalaman pengunjung tokonya yaitu :

a. Menarik pengunjung toko dan mengupayakan agar pengunjung toko betah


berlama-lama berada ditoko tersebut.
b. Menghormati Wilayah Transisi.
c. Mengupayakan agar barang dagangan dapat disentuh.

Keragaman produk Pengecer harus sesuai dengan harapan belanja fari pasar
sasarannya. Pengecer tsb harus memutuskan keluasan dan kedalaman
keragaman produk sehingga dapat mengembangkan strategi diferensisi
produk.

Perkembangan utama yang perlu diperhitungkan pengecer dan produsen


dalam merencanakan strategi bersaing yaitu  :

1. Bentuk dan kombinasi eceran baru.


2. Pertumbuhan persaingan antar jenis
3. Pertumbuhan pengecer-pengecer raksasa
4. Investasi yang makin tumbuh dalam tekhnologi
5. Kehadiran global pengecer-2 utama
6. Menjual pengalaman, bukan sekedar barang
7. Persaingan antara eceran yang berbasis toko dan yang berbasis non toko
2.7 Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yg terlibat  dalam penjualan
barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kemabli
atau untuk penggunaan bisnis. Perdagangan besar tidak mencakup produsen
dan petani, karena keduanya terutama terlibat produksidan juga tidak
mencakup pengecer. Pedagang besar atau disebut juga Distributor berbeda
dengan pengecer dalam beberapa hal yaitu :

10
1. Pedagang besar memberikan perhatian yg lebih sedikit pada
promosi,   atmosfer dan lokasi, karena berhadapan dengan pelanngan
bisnis bukan dengan pelanngan atau konsumen akhir.
2. Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar daripada transaksi
eceran, dan pedagang besar biasanya menjangkau daerah perdagangan
yang lebih luas daripada pengecer.
3. Pemerintah berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan
cara yang berbeda dalam perturan hokum dan pajak.

Pada umumnya Pedagang besar digunakan jika mereka lebih efisien dalam
melaksanakan beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Penjualan dan  Promosi Tenaga penjualan pedagang besar membantu


produsen menjangkau banyak pelanngan bisnis kecil dgn biaya yg relative
lebih rendah,. Pedagang besar memiliki lebih banyak hubungan dan
pembeli sering lebih mempercayai pedagang besar daripada produsen yg
jauh.
2. Pembelian dan Penyediaan Produk yang beragam. Pedagang besar
sanggup memilih jenis barang dan menyediakan beragam produk yg
dibutuhkan pelanggannya sehingga menguransi sangat banyak pekerjaan
pelanggan.
3. Memecah-mecah dalam jumlah yang sangat besar. Pedagang besar
memberikan penghematan bagi pelangganya dengan membeli dalam
jumlah besar dan memecah-mecah jumlah yg sangat besar tsb menjadi
unit-unit yg lebih kecil.
4. Pergudangan. Pedagang besar menyimpan persediaan sehingga
mengurangi resiko dan biaya persediaan bagi pemasok atau pelanggan.
5. Pengangkutan. Pedagang besar sering dapat melakukan pengiriman yg
lebih cepat kepada pembeli karena mereka lebih dekat dengan pembeli
tsb.
6. Pembiayaan. Pedagang besar membiayai pelanggan dengan memberikan
kredit dan membiayai pemasok dengan memesan lebih awal dan
membayar tagihan tepat waktu.

11
7. Penanggung resiko. Pedagang besar menanggung sebagian resiko dengan
memegang kepemilikan dan menanggung resiko pencurian, kerugian,
kerusakan dan keusangan.
8. Informasi Pasar. Pedagang besar memasok informasi kepada pemasok dan
pelanggan berkaitan dengan kegiatan pesaing, produk baru,
perkembangan harga dsb.
9. Jasa Manajemen dan Konsultasi. Pedagang besar sering membantu
pedagang eceran atau pengecer  untuk meningkatkan usahanya dengan
melatih petugas penjualan, membantu tata letak dan pajangan toko juga
menciptakan system akuntansi dan pengendalian persediaan.
2.8 Pertumbuhan dan Jenis Perdagangan Besar
Perdagangan besar telah berkembang pesat beberapa tahun ini. Sejumlah
factor menjelaskan bahwa pertumbuhan pabrik-2 yg lebih besar yg terletak
agak jauh dari pembeli-2 utama, produksi sebelum pesanan bukan sebagai
tanggapan atas pesanan khusus, kenaikan jumlah tingkat produsen perantara
dan pemakai dan kebutuhan yg meningkat untuk menyesuaikan produk
dengan pengguna perantara dan pemakai akhir dari segi kuantitas, kemasan
dan bentuk.

2.9 Jenis-jenis Utama Pedagang besar


1. Pedagang Besar Niaga :
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara independent yang
mempunyai kepemilikan atas barang dagangan yang mereka tangani.
Mereka biasa disebut Perantara, distributor, atau Lembaga Pemasok
Pabrik dan dapat dibagi menjadi dua kategori : Pedagang besar layanan
penuh dan Pedagang besar layanan terbatas. 
a. Pedagang Besar Layanan Penuh :
Menyimpan  persediaan, memiliki tenaga penjualan, menawarkan
kredit, melakukan pengiriman dan memberikan bantuan manajemen.
Ada 2 jenis Pedagang Besar Layanan Penuh yaitu :
1. Pedagang Grosir yang melakukan penjualan kepada pengecerdan
memberikan layanan penuh.

12
- Pedagang Besar barang dagangan umum menjual beberapa Lini
barang dagangan.
- Pedagang Besar Lini Umum menjual satu-dua Lina.
- Pedagang Besar Barang Khusus hanya menjual sebagian Lini.
2. Distributor Industri melakukan penjualan kepada produsen, alih-
alih keapada pengecer dan memberikan beberapa layanan
menyimpan persediaan, menawarkan kredit dan melakukan
pengiriman.
b. Pedagang Besar Layanan Terbatas :
Menawatkan layanan yang lebih sedikit kepada pemsok dan
pelanggan.
- Pedagang Besar tunai memiliki Lini produk yang terbatas,
barang  yang cepat berputar dan melakukan penjualan kepada
pengecer-2 kecil secara tunai.
- Pedagang Besar ruck terutama melakukan penjualan dan pengiriman
Lini terbatas barang dagangan yang agak ditahan agak lama kepada
Pasar Swalayan, Toko pangan kecil, Rumah sakit, Restoran dll.
- Pengiriman Antaran melakukan kegiatan dalam industri-2 besar
seperti batu bara, layu dan alat-alat berat.
- Pemborong rak melayani pengecer kebutuhan pokok dan obat,
kebanyakan untuk jenis produk non makanan.
- Koperasi Produsen mengumpulkan hasil bumi untuk dijual ke pasar-
pasar local. Laba Koperasi Produsen dibagikan kepada para
anggotanya pada akhir tahun.
- Pedagang Besar Pesanan Pos mengirim catalog kepada pedagang
eceran, pelanggan industri, dan pelanggan lembaga yang
menampilkan perusahaan-2 didaerah-2 kecilterpencil.
Pialang  dan  Agen :
Tidak mempunyai kepemilikan atas barang dan hanya melakukan sedikit
fungsi. Fungsi utama adalah memudahkan pembelian dan penjualan dan
untuk itu mereka menerima komisi 2 hingga 6 persen dari harga jual.

13
PIALANG : Fungsi utama dari Pialang adalah mempertemukan antara
Pembeli dan penjual dan membantu negosiasi. Mereka dibayar oleh pihak
yang menyewanya dan tidak menyimpan persediaan., tidak terlibat dalam
pembiayaan atau tidak menanggung resiko.
Contoh : Pialang Perumahan, Pialang Asuransi, Pialang Surat Berharga
AGEN : Mewakili pembeli atau penjual dengan lebih permanent.
Agen Produsen : Mewakili dua atau lebih produsen lini produk pelengkap.
Mereka menandatangani perjanjian tertulis formal dengan masing-2 produsen
mengenai kebijakan harga, wilayah, prosedur penanganan pesanan, layanan
pengiriman, dan garansi serta besarnya komisi.
Agen Penjualan : Mempunyai kewenangan berdasarkan kontrak untuk
menjual seluruh keluaran produsen dalam bidang produk seperti tekstil, mesin
dan peralatan industri, batu bara dll.
Agen pembelian : Umumnya mempunyai hubungan jangka panjag dengan
pembeli dan melakukan pembelian bagi mereka, sering menerima,
memeriksa, melakukan penggudangan, dan pengiriman barang dagangan
kepada pembeli.
Pedagang Komisi ; Mempunyai kepemilikan fisik atas produk dan
menegosiasikan penjualan.

14
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengecer dan perdagangan grosir terdiri dari banyak organisasi yang
membawa barang dan jasa dari titik produksi ke titik penggunaan. Pengeceran
meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa
secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, nonbisnis
mereka. Perdagangan grosir meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli untuk tujuan dijual
kembali atau untuk pemakaian bisnis. Pedaganggrosir melakukan banyak
fungsi, termasuk penjualan dan promosi, membangun pilihan dan pembelian,
pemecahan kuantitas besar, pergudangan, transportasi, keuangan,
menanggung risiko, menyediakan informasi pasar, dan memberikan
pelayanan dan nasihat manajemen.
Toko eceran mempunyai banyak bentuk dan ukuran, dan jenis eceran baru
terus bermunculan. Pengecer toko bisa digolongkan berdasarkan jumlah
pelayanan yang mereka berikan (swalayan, pelayanan terbatas, atau
pelayanan penuh), lini produk yang dijual (toko khusus, department store,
pasar swalayan, toko kelontong, super store, dan bisnis pelayanan), dan harga
relatif (toko diskon dan pengecer off-price). Saat ini, banyak pengecer
bergabung dalam organisasi eceran korporasi dan kontraktual (jaringan
korporasi, jaringan voluntir dan koperasi pengecer, organisasi waralaba, dan
konglomeraasi dagang).

15
Pedagang grosir dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, pedagang grosir
yang memiliki barang. Pedagang grosir meliputi pedagang grosir pelayanan
penuh (pedagang grosir, distributor industri) dan pedagang grosir pelayanan
terbatas (pedagang grosir penjualan tunai, pedagang grosir truk, grosir
perantara, pemborong rak, koperasi produsen, dan pedagang grosir via pos).
Kedua, pialang dan agen tidak memiliki barang tetapi mendapat komisi
karena membantu pembelian dan penjualan. Akhirnya, cabang dan kantor
penjualan produsen adalah operasi pedagang grosir  yang diadakan oleh
pedagang nongrosir untuk melewati pedagang grosir.
Masing-masing pengecer harus mengambil keputusan tentang pasar
sasaran dan positioning-nya, pilihan produk dan layanan, harga, promosi, dan
tempat. Pengecer harus memilih pasar sasaran secara cermat dan
memposisikan diri mereka secara kuat. Saat ini, perdagangan grosir progresif
menyesuaikan pelayanan mereka dengan kebutuhan pelanggan sasaran dan
mencari metode pengurangan biaya dalam melakukan bisnis. Menghadapi
pertumbuhan lambat dalam pasar dan perkembangan domestikm kini banyak
pedagang grosir besar yang juga mendunia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kotler Philip, Armstrong Gerry. 2008. Manajemen Pemasaran jilid 2 edisi 12.


Jakarta: Erlangga

kenalmanajemen.blogspot.com/2013/02/perdagangan-eceran-dan-perdagangan-
besar.html

https://slideplayer.info/slide/13180459/

17

Anda mungkin juga menyukai