Anda di halaman 1dari 13

RETAILING & WHOLESALING

Dosen Pengampu :

RAIHAN WISHAL NAFIS, S.E.,M.M.

Dibuat oleh :

TRI INDAH LANDASARI 206410107


GUNAWAN GUFRON 206410112
AHMAD JOHARI 206410138
UMMI DIAH HARIYANTI 206410150

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANCAMARGA PROBOLINGGO
Jalan Yos Sudarso Pabean Dringu Telp. (0335) 422715
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-NYA tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan izin dari-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
dengan judul “Retailling & Wholesaling”.

Makalah ini di harapkan mampu membantu kami dalam memperdalam mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini di
harapkan agar para pembaca dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca
lainnya. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang
salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.

Demikian kami ucapkan terimakasih atas waktu Anda telah membaca makalah kami.

Probolinggo, 30 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Eceran (Retailing)......................................................................................5
2.2 Jenis-jenis Pengecer.....................................................................................................5
2.3 Pengeceran Dengan Toko............................................................................................7
2.4 Harga Relatif...............................................................................................................9
2.5 Pengeceran Non-Toko.................................................................................................9
2.6 Pengertian Perkulakan...............................................................................................10
2.7 Jenis Perusahaan perkulakan.....................................................................................11
2.8 Keputusna Pemasaran Perusahaan Perkulakan.........................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumen dapat membeli barang dan jasa dari berbagai macam jenis baik eceran
maupun perkulakan. Eceran dapat ditemui di setiap lingkungan pasar, baik yang
eceran mapun non- eceran. Dalam usaha eceran terdapat empat tigkatan layanan yang
dapat ditawarkan oleh pengecer kepada konsumen berupa swalayan, layanan terbatas,
dan layanan lengkap.

Sedangkan perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat penjualan


barang atau jasa kepada orang orang yang membelinya untuk dijual kembali dan
untuk penggunaan bisnis. Jenis utama perdagangan besar adalah pialang dan agen,
cabang kantor produsen, serta pedagang besar lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Pengecer.

2. Jelaskan dan sebutkan jenis – jenis eceran.

3. Jelaskan Pengertian Perkulakan.

4. Jelaskan Jenis – jenis Perkulakan.

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian dari Pengecer (Retailing).

2. Mengetahui Jenis jenis eceran.

3. Mengetahui Pengertian dari Perkulakan (Wholesaling).

4. Mengetahui jenis jenis dari perkulakan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eceran (Retailing)


Eceran (Retailing) meliputi sebuah semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan non-bisnis. Pengecer (retailer) atau took eceran (retail store) adalah setiap
usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir-apakah
itu produsen, pedagang besar, atau pengecer-melakukan eceran. Tidak masalah
bagaimana barang atau jasa tersebut dijual (melalui orang, surat, telepon, mesin
penjaja, internet) atau di mana dijual (di toko, di pinggir jalan, atau di rumah
konsumen).

2.2 Jenis-jenis Pengecer


Konsumen dapat membeli barang dan jasa dari berbagai jenis organisasi
eceran. Ada pengecer toko, pengecer non-toko, dan organisasi eceran. Jenis pengecer
yang paling terkenal adalah toko serba ada. Toko-toko serba ada di Jepang, seperti
Takashimaya dan Mitsukoshi, menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Toko ini
menampilkan galeri seni, kursus memasak, dan taman bermain anak-anak.
Jenis-jenis toko eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan
yang dapat digambarkan sebagai siklus hidup eceran. Suatu jenis toko eceran muncul,
menikmati masa-masa pertumbuhan yang makin cepat, mencapai kematangan, dan
kemudian penurunan. Bentuk-bentuk eceran yang lebih tua memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk mencapai kematangan, sedangkan bentuk-bentuk eceran yang
lebih baru mencapai kematangan jauh lebih cepat. Toko-toko serba ada memerlukan
waktu 80 tahun untuk mencapai kematangan, sedangkan gerai-gerai eceran gudang
mencapai pengematangan dalam waktu 10 tahun. Berikut jenis-jenis toko eceran:
1. Toko Barang Khusus (Specialty Store)
Lini produk yang sempit dengan keragaman yang dalam. Toko pakaian
adalah toko lini tunggal, toko pakaian pria adalah toko lini terbatas, dan

5
toko kemeja pesanan pria adalah toko yang sangat khusus. Contoh
Athlete's Foot Tall Men, The Limited, The Body Shop.
2. Serba Ada (Department Store).
Beberapa lini produk biasanya pakaian, perlengkapan rumah, dan
barang kebutuhan keluarga dengan masing-masing-lini yang ditempatkan
sebagai bagian tersendiri yang dikelola pembeli khusus atau pedagang
khusus. Contoh: Sears, JCPenny, Nordstrom, Bloomingdale’s.
3. Pasar Swalayan (Supermarket)
Usaha yang relatif besar, berbiaya rendah, bermarjin rendah,
bervolume tinggi, swalayan yang dirancang untuk melayani semua
kebutuhan untuk makanan, sarana mencuci, dan produk-produk keluarga.
Contoh: Kroger, Safeway, Jewel.
4. Toko Kenyamanan (Convinence Store)
Toko yang relatif kecil dan terletak dekat daerah pemukiman, dibuka
berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu, dan menjual lini terbatas produk-
produk kenyamanan dengan tingkat perputaran yang tinggi dan harga yang
sedikit lebih tinggi, ditambah dengan roti lapis, kopi, dan minuman ringan
yang di bawa pulang. Contoh: 7-Eleven, Circle K.
5. Toko Diskon (Discount Store)
Barang dagangan standar yang dijual dengan harga yang lebih murah,
dengan marjin yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi. Eceran
diskon telah beralih ke took-toko barang khusus, seperti toko alat-alat
olahraga, toko elekronik, dan toko buku diskon. Contoh: Wal-Mart, Kmart.
6. Pengecer Potongan Harga (Off-Price Retailer)
Barang dagang yang dibeli di bawah harga pedagang besar biasa dan
dijual di bawah harga eceran sering merupakan barang sisa, berlebihan,
dan tidak biasa.
7. Toko Besar (Superstore)
Ruang penjualan sekitar 35.000 kaki persegi yang tujukan untuk
memenuhi seluruh kebutuhan konsumen untuk jenis produk makanan dan
non-makanan yang dibeli rutin, ditambah dengan layanan seperti binatu,
binatu kimia, perbaikan sepatu, pencairan cek, dan pembayaran tagihan.
Contoh Borders Books and Music, Petsmart, Staples, Home Depot, IKEA.

6
2.3 Pengeceran Dengan Toko
Toko Eceran dapat diklasifikasikan berdasarkan pada berbagai karakteristik
yang berbeda, termasuk didalamnya jumlah jasa yang ditawarkan, lebar dan
kedalaman lini produk mereka, dan harga relative yang mereka tetapkan.
2.3.1 Jumlah Jasa
Pengecer dapat menawarkan salah satu dari tiga tingkatan layanan
swalayan layanan terbatas, dan layanan penuh.
Pengecer Swalayan atau self service retailer meningkat dengan
cepat di Amerika Serikat semasa great depression pada tahun 1930 an.
Para pelanggan ingin melakukan sendiri proses " temukan bandingkan
pilih" agar dapat menghemat biaya titik saat ini Swalayan adalah dasar
dari semua toko diskon dan biasanya digunakan oleh penjual barang-
barang belanjaan barang kebutuhan harian ( seperti supermarket) dan
barang-barang belanjaan yang perputarannya cepat dan bermerek
nasional ( misalnya showrum katalog seperti service merchandise atau
best product).
Pengecer dengan layanan atau limited service retailer terbatas
seperti search atau J.C. penney, menyajikan layanan penjualan lebih
banyak karena mereka menjual barang belanjaan yang mana pembelinya
membutuhkan informasi lebih banyak. Lebih tingginya biaya operasional
berdampak pada penetapan harga yang lebih tinggi titik. Dalam pengecer
dengan pelayanan penuh atau full service retailer, seperti toko khusus
dan Departemen Store kelas atas, para tenaga penjual membantu
pelanggan dalam setiap tahap proses berbelanja. Biaya operasional, yang
selanjutnya diteruskan kepada pelanggan dalam bentuk penetapan harga
yang lebih tinggi.

2.3.2 Lini Produk


Para pengecer juga dapat diklasifikasikan berdasarkan luas dan
kedalaman bauran produk mereka. Beberapa pengecer, seperti toko
khusus atau specialty Store, menjual Lini produk yang sempit dengan
bauran produk yang mendalam untuk setiap Lini yang dijual. saat ini,
tokoh-tokoh khusus mengalami perkembangan yang cepat. penggunaan
segmentasi pasar, penetapan sasaran pasar, dan spesialisasi produk

7
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan tokoh yang berfokus
pada produk dan segmen tertentu.
Sebaliknya, departement store atau Departemen Store menjual
variasi Lini produk yang sangat lebar. Toko ini berkembang dengan
cepat di sepanjang paruh pertama abad ini. namun demikian, disepanjang
beberapa dekade terakhir, departement store mengalami tekanan menuju
toko khusus yang lebih fleksibel dan lebih fokus di satu titik dengan toko
yang lebih efisien dan dan dengan harga yang lebih rendah. Sebagian
menetapkan program toko merek tertentu, "butik" dan "toko disainer"
( seperti toko Tommy hilfiger atau Polo yang ditempatkan dalam
Departemen Store, format-format tokoh lainnya yang saling bersaing
dengan tokoh khusus.
Supermarket adalah jenis toko yang paling sering di kunjungi. Saat
ini, mereka menghadapi pertumbuhan penjualan yang lambat karena
lambatnya pertumbuhan populasi penduduk dan adanya peningkatan
persaingan dari toko barang kebutuhan harian, toko pangan diskon, dan
superstore. Supermarket juga mengalami pukulan keras dari perubahan
yang sangat cepat dari kebiasaan makan di luar rumah. oleh karena itu
sebagian besar supermarket berupaya membuat perubahan agar dapat
menarik pelanggan.
Toko barang kebutuhan harian atau convenience Store adalah toko
kecil yang menjual sejumlah kecil ini produk barang kebutuhan harian
yang perputarannya tinggi titik pada tahun 1990 an industri toko barang
kebutuhan harian mengalami kelebihan kapasitas setelah pasar utamanya
itu para pria muda pekerja kasar menyusut. Hasilnya, Beberapa jaringan
harus mendesain ulang toko mereka dengan mempertimbangkan
pelanggan wanita dalam perencanaan. Mereka mengubah Citra sebagai
“Pemberhentian truk” dimana para pria pergi membeli bir, rokok, dan
majalah dan sebaliknya menyiapkan makanan yang segar, tersaji
disamping lingkungan yang aman dan bersih. Mereka mengubah warna,
memperbaiki pencahayaan, meniadakan video games, dan penetapan
harga yang bersaing.
Superstore ukurannya jauh lebih besar dari supermarket pada
umumnya dan menyediakan ragam produk yang luas dari produk-produk

8
makanan, bukan makanan, dan jasa yang duibeli secara rutin. Variasi
superstore adalah Hypermarket adalah superstore raksasa, yang besarnya
mungkin sama dengan enam lapangan sepak bola. Terlpeas dari
ukuranny, sebagian besar Hypermarket hanya memiliki variasi produk
yang terbatas, dan sebagian konsumen tidak mau berbelanja di toko
tersebut, karena membutuhkan tenaga ekstra untuk berjalan kaki.
Akhirnya perusahaan membuat “Lini Produk” sebenarnya adalah
jasa. Pengecer jasa antara lain adalah hotel dan motel, maskapai
penerbangan, rumah sakit, bioskop, klub tenis, bank, lintasan bowling,
restoran, jasa perbaikan, dll.

2.4 Harga Relatif


1. Toko Diskon
Menjual barang barang standar pada tingkat harga yang lebih rendah dengan
menetapkan marjin yang lebih rendah dan menjual dalam jumlah lebih tinggi.
2. Pengecer Off-Price
Pengecer off price membeli pada harga perkulakan yang lebih rendah dari
pengecer kepada konsumen. Pengecer off price melakukan trobosan paling besar
ke pasar untuk lini pakaian, aksesoris, dan alas kaki.
3. Catalog Showroom
Menjual ragam barang mahal bermerek, dengan perputaran tinggi dan
harganya yang didiskon. Termasuk didalamnya adalah perhiasan, peralatan
bertukang, kamera, koper, peralatan kecil, mainan, dan peralatan olahraga.

2.5 Pengeceran Non-Toko


1. Pemasaran Langsung
Dilakukan dengan melakukan komunikasi langsung dengan konsumenyang
dibidik secara seksama untuk mendapatkan respon langsung.
2. Penjualan Langsung
Dimulai beberapa abad yang lalu oleh penjaja keliling, telah tumbuh menjadi
suatu industry raksasa. Citra penjualan ini meningkat cepat pada saat avon masuk
ke industry dengan distributor avonnya.
3. Penjualan Otomatis

9
Menggunakan teknologi abad ruang angkasa dan komputerisasi untuk menjual
berbagai macam barang – barang umum dan barang impuls – minuman, permen,
surat kabar, makanan dan snack, kaus kaki, kosmetik, buku sampul tipis, dll.

2.6 Pengertian Perkulakan


Semua kegiatan menjual barang dan jasa kepada mereka yang membelinya
untuk dijual kembali atau untuk digunakan dalam bisnis. Perusahaan perkulakan
membeli sebagian besar dari produsen dan menjual sebagian besar kepada pengecer,
konsumen industry, dan pedagang lainnya. Perusahaan perkulakan sering lebih baik
dalam menjalankan salah satu atau lebih dari fungsi saluran distribusi berikut :
1. Menjual dan Berpromosi : tenaga penjual perusahaan perkulakan
membantu produsen menjangkau pelanggan kecil pada tingkat harga yang
rendah
2. Membeli dan Membangun Bauran : Perusahaan perkulakan dapat memilih
barang dan membangun bauran yang dibutuhkan oleh pelanggan, dengan
demikian menghemat banyak pekerjaan konsumen.
3. Memecah Jumlah : perusahaan perkulakan membantu menghemat uang
pelanggan dengan membeli dalam jumlah besar dan memecahnya
4. Pergudangan : perusahaan perkulakan memegang persediaan, oleh karena
itu membantu mengurangi biaya dan resiko gudang pemaso dan
pelanggan.
5. Transportasi : perusahaan perkulakan dapat menyediakan pengantaran
yang lebih cepat ke pembeli karena mereka lebih dekt ketimbang
produsen.
6. Pendanaan : Perusahaan perkulakan mendanai pelanggan mereka dengan
memberikan kredit, dan mereka mendanai pemasok mereka dengan
membeli lebih awal dan membayar tepat waktu
7. Pertanggungan resiko : perusahaan perkulakan menyerap resiko dengan
mengambil alih dan menanggung biaya kecurian, kerusakan, pembusukan,
dan kedaluwarsa.
8. Informasi Pasar : perusahaan perkulakan memberikan informasi kepada
pemasok dan pelanggan tentang pesaing, produk baru, dan pengembangan
harga

10
9. Layanan dan Nasihat Manajemen : perusahaan perkulakan sering sekli
membantu pengecer melatih tenaga penjual, memperbaiki tata letak dan
display toko, dan membentuk system akuntansi dan control persediaan.

2.7 Jenis Perusahaan perkulakan


1. Perusahaan Perkulakan
Perusahaan perkulakan tunggal yang terbesar, menyusun kurang lebih 50
persen dari semua kegiatan perkulakan.
2. Makelar
Pertemuan antara pelanggan dan penjual sekaligus dan membantu dalam
negosiasi. Agen menjadiwakil dari pembeli atau penjual dengan yang lebih
permanen.
3. Kantor cabang dan perwakilan produsen
Dilakukan sendri oleh pembeli atau penjual bukan melalui perusahaan
perkulakan independen.

2.8 Keputusna Pemasaran Perusahaan Perkulakan


1. Keputusan Pasar Sasaran dan Positioning
Mereka dapat memilih suatu grup sasaran mereka dapat mengidentifikasi
pelanggan yang lebih menguntungkan, mendesain penawaran yang lebih menarik
dan membangun hubungan yang lebih baikdengan mereka.
2. Keputusan Bauran Pemasaran
“Produk” perusahaan perkulakan adalah bauran produk dan jasa yang
ditawarkan. Perusahaan perkulakan berada dibawah tekanan kuat untuk dapat
menyediakan seluruh lini dan untuk menimbun barang cukup banyak agar dpat
melayani permintaan mendadak, namun hal-hal tersebut dapat mengurangi laba
3. Tren Dalam Perkulakan
Perusahaan perkulakan yang progresif terus-menerus mencari cara yang lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah dari pemasok maupun
pelanggan sasaran mereka. Untuk mencapai saran, mereka harus terus menerus
meningkatkn layanan dan mengurangi biaya mereka.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Eceran (Retailing) meliputi sebuah semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan non-bisnis. Pengecer (retailer) atau took eceran (retail store) adalah setiap
usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran. Jenis-jenis toko
eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan yang dapat digambarkan
sebagai siklus hidup eceran. Suatu jenis toko eceran muncul, menikmati masa-masa
pertumbuhan yang makin cepat, mencapai kematangan, dan kemudian penurunan.
Bentuk-bentuk eceran yang lebih tua memerlukan waktu bertahun-tahun untuk
mencapai kematangan, sedangkan bentuk-bentuk eceran yang lebih baru mencapai
kematangan jauh lebih cepat. Macam-macam Pengeceran Non-Toko sebagai berikut:
1. Pemasaran Langsung => dilakukan dengan melakukan komunikasi
langsung dengan konsumenyang dibidik secara seksama untuk
mendapatkan respon langsung.
2. Penjualan Langsung => dimulai beberapa abad yang lalu oleh penjaja
keliling, telah tumbuh menjadi suatu industry raksasa. Citra penjualan ini
meningkat cepat pada saat avon masuk ke industry dengan distributor
avonnya.
3. Penjualan Otomatis => menggunakan teknologi abad ruang angkasa dan
komputerisasi untuk menjual berbagai macam barang – barang umum dan
barang impuls – minuman, permen, surat kabar, makanan dan snack, kaus
kaki, kosmetik, buku sampul tipis, dll.
Perkulakan adalah Semua kegiatan menjual barang dan jasa kepada mereka
yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk digunakan dalam bisnis.
Perusahaan perkulakan membeli sebagian besar dari produsen dan menjual sebagian
besar kepada pengecer, konsumen industry, dan pedagang lainnya.

12
DAFTAR PUSAKA

Kotler, Philip. 2005. “Manajemen Pemasaran Jilid 2 Bahasa Indonesia, Jakarta: Indeks.
Kotler, Armstrong. “Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2 Edisi Kedelapan, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai